Anda di halaman 1dari 5

Asas-Asas yang dianut dalam sistem pemungutan pajak adalah :

1. Asas domisili (asas tempat tinggal)


Negara berhak mengenakan pajak atas seluruh penghasilan Wajib Pajak yang bertempat
tinggal di wilayahnya, baik penghasilan yang berasal dari dalam maupun luar negeri.
Asas ini berlaku bagi Wajib Pajak dalam negeri.

2. Asas sumber
Negara berhak mengenakan pajak atas penghasilan yang bersumber dari negaranya
tanpa memperhatikan tempat tinggal Wajib Pajak.

3. Asas kebangsaan
Pengenaan pajak dihubungkan dengan kebangsaan suatu negara, misalnya pajak bangsa
asing di Indonesia dikenakan pada setiap orang yang bukan berkebangsaan Indonesia
yang bertempat tinggal di Indonesia. Asas ini berlaku bagi Wajib Pajak luar negeri.

Sumber:
https://sadarpajak.com/asas-asas-pemungutan-pajak/

Secara garis besar, terdapat tiga asas pemungutan pajak yang lazim digunakan oleh semua
negara di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Asas Domisili

Pemungutan pajak yang dilakukan kepada warga negara yang bertempat tinggal di negara
tersebut atau bagi perusahaan yang memiliki kedudukan di negara tersebut. Dalam asas ini,
negara mengabaikan dari mana wajib pajak mendapatkan penghasilan yang akan dikenakan
pajak.itu. Hal tersebut membuat negara akan menggabungkan asas domisili dengan konsep
pungutan pajak atas penghasilan baik yang diperoleh di negara tersebut atau dari luar negara.

2. Asas Sumber

Negara akan memungut pajak atas suatu penghasilan yang diterima oleh orang pribadi
maupun badan di negara tersebut. Asas ini tidak mempersoalkan siapa dan apa status wajib
pajak yang memperoleh penghasilan. Sebab yang menjadi landasan pengenaan pajak adalah
objek pajak yang berasal dari negara tersebut.

3. Asas Kebangsaan, Nasionalisme, dan Kewarganegaraan

Pemungutan pajak dilakukan berdasarkan Kebangsaan atau status kewarganegaraan wajib


pajak. Sama seperti asas domisili, pengenaan pajak bisa dilakukan dengan cara
menggabungkan asas kebagsaan dengan konsep pengenaan pajak atas penghasilan yang
diperoleh di luar negeri.

Asas Pemungutan Pajak yang Berlaku di Indonesia


Banyaknya perbedaan teori terkait asas pemungutan pajak membuat penerapannya di tiap-
tiap negara juga berbeda salah satunya di Indonesia.
Apa saja asas pemungutan pajak yang berlaku di Indonesia? Berikut penjelasannya.
1. Asas Umum
Pemungutan pajak di Indonesia berdasarkan atas keadilan umum. Itu artinya pemungutan
pajak dilakukan dengan perhitungan yang cermat sehingga bisa dijangkau oleh masyarakat
secara adil sesuai dengan porsinya.
2. Asas Yuridis
Asas yuridis yang dimaksud adalah bahwa pungutan pajak di Indonesia didasari oleh asas
hukum yang telah dibuat oleh negara melalui perundang-undangan.
Dasar pengenaan pajak di Indonesia sendiri didasari melalui Pasal 23 Undang-Undang Dasar
1945 yang diikuti dan dijabarkan melalui Undang-Undang berikut:
 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994 tentang Pajak Bumi dan bangunan (PBB).
 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000 tentang Aturan dan Prosedur Penagihan
Pajak dengan Surat Paksa.
 Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan.
 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak yang Berlaku di
Indonesia.
 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan (KUP).
 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan (PPh).
 Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan
Jasa, serta Pajak Penjualan atas Barang Mewah.
Adanya asas yuridis juga membuat aktivitas perpajakan di suatu negara bisa berjalan dengan
adil dan sewajarnya. Asas yuridis juga memberikan jaminan perlindungan hukum bagi wajib
pajak.

3. Asas Kebangsaan

Asas kebangsaan mengacu pada setiap orang yang lahir dan tinggal di Indonesia wajib
membayar pajak sesuai ketentuan yang berlaku di negara Indonesia. Asas kebangsaan juga
mengatur pemungutan pajak bagi warga negara asing yang tinggal dan berada di Indonesia
dengan syarat. Syarat tersebut adalah warga negara asing yang bertempat tinggal di Indonesia
dan/atau berada di Indonesia lebih dari 183 hari (6 bulan) dalam 1 tahun.

4. Asas Wilayah atau Domisili

Asas wilayah adalah asas pemungutan pajak berdasarkan lokasi tempat tinggal wajib pajak
berada. Itu artinya, wajib pajak yang memiliki objek pajak dalam bentuk apapun di wilayah
negara Indonesia, maka wajib mematuhi aturan perpajakan di wilayah tersebut.

Sebagai contoh Ibu Zubaidah merupakan WNI yang tinggal di Hongkong. Maka menurut
asas wilayah, baik properti maupun penghasilan yang dimiliki oleh Ibu Zubaidah tidak wajib
dipungut pajak oleh pemerintah Indonesia. Sebaliknya bagi WNA yang tinggal di Indonesia
dengan aturan tertentu maka WNA tersebut wajib dikenakan pajak berdasarkan hukum pajak
di Indonesia.

5. Asas Sumber

Asas sumber adalah dasar pemungutan pajak sesuai dengan asal objek pajak yang dikenakan.
Jika objek pajak itu berasal dari negara atau wilayah A maka negara atau wilayah A tersebut
wajib mengenakan pajak atas objek pajak tersebut.
Sebagai contoh, Erwin merupakan Warga Negara Filipina dan bertempat tinggal di Filipina
memiliki penghasilan berupa dividen dari perusahaan yang berasal di Indonesia. Maka
penghasilan dividen tersebut dianggap sebagai objek pajak dari negara Indonesia karena
dianggap sebagai sumber penghasilan berada.

https://www.rusdionoconsulting.com/asas-pemungutan-pajak-di-indonesia/

a. Asas domisili (asas tempat tinggal)

Negara berhak mengenakan pajak atas seluruh penghasilan wajib pajak berdasarkan
tempat tingga; atau yang bertempat tinggal di wilayahnya. Wajib pajak yang
bertempat tinggal di Indonesia dikenakan pajak baik penghasilan yang berasal dari
dalam negeri maupun luar negeri.

b. Asas sumber

Negara berhak mengenakan pajak atas penghasilan yang bersumber di wilayahnya


tampa memperhatikan tempat tinggal wajib pajak. Wajib pajak yang memperoleh
penghasilan dari Indonesia dikenakan pajak di Indonesia tanpa memperhatikan
wilayah tempat tinggal wajib pajak.

c. Asas Kebangsaan
Pengenaan pajak dihubungkan dengan kebangsaan suatu negara. Pengenaan pajak
diberlakukan kepada setiap orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia

Buku Perpajakan- Modul 1 hal. 1.15


Selama malam Yth. Tutor, izin menjawab soal pertanyaan:
Asas-Asas yang digunakan dalam sistem pemungutan pajak adalah :

1. Asas domisili (asas tempat tinggal)


Asas wilayah adalah asas pemungutan pajak berdasarkan lokasi tempat tinggal wajib
pajak berada. Itu artinya, wajib pajak yang memiliki objek pajak dalam bentuk apapun di
wilayah negara Indonesia, maka wajib mematuhi aturan perpajakan di wilayah tersebut.

Negara berhak mengenakan pajak atas seluruh penghasilan wajib pajak berdasarkan
tempat tinggal; atau yang bertempat tinggal di wilayahnya. Wajib pajak yang bertempat
tinggal di Indonesia dikenakan pajak baik penghasilan yang berasal dari dalam negeri
maupun luar negeri.

Sebagai contoh Santiya merupakan WNI yang tinggal di Hongkong. Maka menurut asas
wilayah, baik properti maupun penghasilan yang dimiliki oleh Santiya tidak wajib
dipungut pajak oleh pemerintah Indonesia. Sebaliknya bagi WNA yang tinggal di
Indonesia dengan aturan tertentu maka WNA tersebut wajib dikenakan pajak
berdasarkan hukum pajak di Indonesia.

2. Asas sumber
Asas sumber adalah dasar pemungutan pajak sesuai dengan asal objek pajak yang
dikenakan. Jika objek pajak itu berasal dari negara atau wilayah A maka negara atau
wilayah A tersebut wajib mengenakan pajak atas objek pajak tersebut.

Negara berhak mengenakan pajak atas penghasilan yang bersumber di wilayahnya tanpa
memperhatikan tempat tinggal wajib pajak. Wajib pajak yang memperoleh penghasilan
dari Indonesia dikenakan pajak di Indonesia tanpa memperhatikan wilayah tempat
tinggal wajib pajak.

Sebagai contoh, Aditya merupakan Warga Negara Filipina dan bertempat tinggal di
Filipina memiliki penghasilan berupa dividen dari perusahaan yang berasal di Indonesia.
Maka penghasilan dividen tersebut dianggap sebagai objek pajak dari negara Indonesia
karena dianggap sebagai sumber penghasilan berada.

3. Asas kebangsaan
Asas kebangsaan mengacu pada setiap orang yang lahir dan tinggal di Indonesia wajib
membayar pajak sesuai ketentuan yang berlaku di negara Indonesia. Asas kebangsaan
juga mengatur pemungutan pajak bagi warga negara asing yang tinggal dan berada di
Indonesia dengan syarat. Syarat tersebut adalah warga negara asing yang bertempat
tinggal di Indonesia dan/atau berada di Indonesia lebih dari 12 bulan. Pengenaan pajak
dihubungkan dengan kebangsaan suatu negara.

Sebagai contoh, Eka salah satu warga negara Amerika yang tinggal di Indonesia, maka
Eka tidak bisa diwajibkan untuk membayar pajak karena kebangsaannya bukan
Indonesia. Namun apabila Eka sudah tinggal di Indonesia lebih dari 12 bulan tanpa
pernah sekalipun meninggalkan negara ini, maka Eka wajib untuk membayar pajak
sesuai ketentuan yang berlaku di negara Indonesia.

Sumber:
Buku Materi Pokok EKSI4206 Perpajakan – Modul 1
https://sadarpajak.com/asas-asas-pemungutan-pajak/
https://www.rusdionoconsulting.com/asas-pemungutan-pajak-di-indonesia/
https://www.online-pajak.com/tentang-pajak-pribadi/asas-pemungutan-pajak-dan-
penerapannya-di-indonesia

Anda mungkin juga menyukai