Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KOTA MEDAN
Jln. Bagindo harun Desa Kota Medan Kecamatan Kelayang
Email : puskesmaskotamedan@gmail.com
Kode Pos : 29352

KERANGKA ACUAN
PENJARINGAN KASUS TERDUGA TB

1. PENDAHULUAN
Tuberkulosis adalah penyaki tmenular langsung yang disebabkan oleh kuman TB
(Mycobacterium Tuberculosis). Sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi dapa tjuga
mengenai organ tubuh lainya. TB disebarkan melalui droplet pernafasan transmisi timbul akibat
kontak erat dengan individu yang terinfeksi.Kontak dengan pasien yang telah terbukt imemiliki
TB dalam sputumnya memiliki resiko 25% untuk tertular TB.Sekali batuk dapat dapat
menyebarkan sekitar 3.500 kuman dan ketika bersin menyebarkan 4.500-1.000.000 kuman yang
terkandung dalam percikan dahaknya. Penularan terjadi melalui dahak yang dapat bertahan
selama beberapa jam dalam ruangan yang tidak terkena sinar matahari dan lembab .Pengobatan
TB bertujuan untuk menyembuhkan pasien, mencegah kematian, mencegah kekambuhan,
memutuskan rantai penularan dan mencegah terjadinya resistensi kuman terhadap Obat Anti
Tuberkulosis.

2. LATAR BELAKANG
Tuberkulosis (TB) masih menjadi permasalahan utama kesehatan masyarakat. Selain
mempengaruhi produktifitas kerja, juga merupakan penyebab utama kematian. Penanggulangan
TB di Indonesia mengacu pada strategi Directly Observed Treatment Short-course
(DOTS)dengan standar pelayanan berdasarkan International Standard for TB Care(ISTC). Salah
satu upaya penanggulangannya adalah melalui suatu program yang biasa dikenal dengan
Program Penanggulangan TB atau P2TB. Program P2TB adalah program nasional sehingga
dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia.
Upaya penjaringan terhadap kasus terduga TB adalah upaya yang dilakukan untuk
menemukan kasus sedini mungkin. Penemuan kasus bertujuan untuk mendapatkan pasien TB
melalui serangkaian kegiatan mulai dari penjaringan terhadap terduga pasien TB, pemeriksaan
fisik dan laboratoris, menentukan diagnosis, menentukan klasifikasi penyakit serta tipe pasien
TB, sehingga dapat dilakukan pengobatan agar sembuh agar tidak menularkan penyakitnya
kepada orang lain. Kegiatan penemuan pasien terdiri dari penjaringan terduga pasien, diagnosis,
penentuan klasifikasi penyakit dan tipe pasien. Kegiatan ini membutuhkan adanya pasien yang
memahami dan sadar akan keluhan gejala TB, akses terhadap fasilitas kesehatan dan adanya
tenaga kesehatan kompeten untuk melakukan pemeriksaan terhadap gejala dan keluhan tersebut.
3. TUJUAN
a. Tujuan umum : Penemuan Kasus baru dan Menekan angka penularan
b. Tujuan Khusus :
1) Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang bahaya penyakit TB dan resiko
penularannya
2) Meningkatkan pengetahuan masyarakat agar mampu memahami tanda dan gejala
penyakit TB paru
3) Mengajak masyarakat untuk memeriksakan dahak ke puskesmas apabila mengalami
gejala-gejala diduga TB

4. RANGKAIAN KEGIATAN
a. Penemuan pasien TB dilakukan secara pasif (pasif case finding).
b. Penemuan pasien TB dapat dilakukan secara intensif pada kelompok populasi terdampak
TB dan populasi rentan.
c. Penemuan secara aktif dapat dilakukan terhadap kelompok khusus yang rentan atau
berisiko tinggi sakit TB seperti pada pasien dengan kelompok HIV, Diabetes mellitus
dan malnutrisi. Kelompok yang rentan karena berada di lingkungan yang berisiko tinggi
terjadinya penularan TB, seperti: lapas/rutan, tempat penampungan pengungsi, daerah
kumuh, tempat kerja, asrama dan panti jompo. Anak dibawah umur lima tahun yang
kontak dengan pasien TB. Kontak erat dengan pasien TB dan pasien TB resistan obat.
d. Penerapan manajemen tatalaksana terpadu bagi pasien dengan gejala dan tanda yang
sama dengan gejala TB,
e. Tahap awal penemuan dilakukan dengan menjaring mereka yang memiliki gejala utama
pasien TB paru adalah batuk berdahak selama 2 minggu atau lebih. Batuk dapat diikuti
dengan gejala tambahan yaitu dahak bercampur darah, batuk darah, sesak nafas, badan
lemas, nafsu makan menurun, berat badan menurun, malaise, berkeringat malam hari
tanpa kegiatan fisik, demam meriang lebih dari satu bulan.

5. SASARAN
Sasaran dari kegiatan Penjaringan kasus terduga TB adalah seluruh masyarakat yang
berada di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kota Medan Kecamatan Kelayang Kabupaten
Indragiri Hulu.
6. JADWAL KEGIATAN
Jadwal Kegiatan Penjaringan kasus terduga TB dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel. 1 Jadwal Penjaringan kasus terduga TB


Bulan
No Jenis kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul ags Sept Okt Nov Des

Penjaringan Kasus
1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
terduga TB

7. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi dilakukan untuk melihat keluaran dan dampak baik positif maupun negatif
pelaksanaan kegiatan Kegiatan Penjaringan kasus terduga TB. Dari hasil evaluasi tersebut bisa
dijadikan sebagai bahan pembelajaran guna melakukan perbaikan pada program.

8. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dilaksanakan oleh penanggung jawab program dan kemudian dilaporkan
kepada kepala UPTD Puskesmas Kota Medan. Evaluasi oleh atasan dilakukan pada saat kegiatan
telah selesai dilaksanakan atau pada saat dilakukan loka karya mini

Dikeluarkan di : Kota Medan


Pada tanggal : Januari 2021

Plt. KEPALA UPTD PUSKESMAS KOTA MEDAN


KABUPATEN INDRAGIRI HULU

FEBBY ANGGA YUDHA,S.K.M.


NIP. 19910222 201903 1 001

Anda mungkin juga menyukai