JOB VII (KLPK 5)
JOB VII (KLPK 5)
JOB VII
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Air yang digunakan sebagai pencampuran adukan beton agar tidak
terjadi reaksi kimia dengan semen, untuk membasahi agregat dan untuk
melumasi campuran agar mudah pekerjaannya. Oleh karena itu, air
digunakan sebagai pencampur adukan beton dan perawatan perlu memiliki
kualitas yang baik. Agregat kasar yaitu butiran mineral alami yang
diperoleh dari sumber daya alam yang telah mengalami pengecilan ukuran
butiran secara alamiah atau hasil dari alat pemecah batu dengan ukuran
tertentu dari 5 mm sampai 40 mm sesuai dengan kebutuhan.
2. Tujuan
Tujuan dari pemeriksaan kadar air agregat kasar yaitu:
a. Untuk memperoleh angka kadar air dalam agregat kasar.
b. Untuk mengetahui prosedur pemeriksaan kadar air agregat kasar.
c. Mampu menggunakan peralatan yang digunakan dalam pemeriksaan
kadar air agregat kasar.
A. PROSEDUR PEMERIKSAAN
1. Pemeriksaan
a. Menyiapkan alat dan bahan.
b. Menimbang berat talang (W1).
c. Memasukkan benda uji keikil ke dalam talang lalu ditimbang (W2).
d. Menghitung berat benda uji (W3 = W2-W1).
e. Memasukkan benda uji dan talang ke dalam oven pada suhu (110±5)ºC
sampai beratnya tetap. Yang dimaksud dengan beratnya tetap yaitu
keadaan berat benda uji selama 3 kali proses penimbangan dan
pemanasan dalam oven dengan selang waktu 2 jam berturut-turut,
tidak akan mengalami perubahan kadar air lebih besar dari 0,1%
(pemanasan yang dilakukan dalam pemeriksaan ini selama 24 jam).
2. Pelaksanaan
a. Menimbang berat talang dan benda uji setelah oven (W4).
b. Menimbang berat benda uji kering oven (W5 = W4-W1).
B. PERHITUNGAN
Data terlampir
a. Rumus
W3 = W2 – W1
Keterangan:
W3 = Berat benda uji (gram)
W2 = Berat talang ditambah benda uji (gram)
W1 = Berat talang (gram)
b. Penyelesaian
Pemeriksaan 1:
W3 = 577,5 – 166,2
= 411,3 gram
Pemeriksaan 2:
W3 = 638,7 – 167,4
= 471,3 gram
a. Rumus:
W5 = W4 – W1
Keterangan:
W5 = Berat benda uji kering setelah dioven (gram)
W1 = Berat talang (gram)
W4 = Berat talang ditambah benda uji kering setelah dioven
Pemeriksaan 2:
W5 = 584,3 – 167,4
= 416,9 gram
a. Rumus:
W 3−W 5
KA = ×100 %
W5
Keterangan:
KA = Kadar air (%)
100% = Konstanta
W3 = Berat benda uji (gram)
W5 = Berat benda uji kering setelah dioven (gram)
b. Penyelesaian:
Pemeriksaan 1:
411, 3−365 , 9
KA = × 100 %
365 , 9
= 12,41%
Pemeriksaan 2:
471 ,3−416 , 9
KA = ×100 %
416 , 9
= 13,05%
D. KESIMPULAN
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil pemeriksaan kadar air agregat kasar
yaitu:
1. Angka kadar air yang terkandung dalam agregat kasar yaitu 12,72%.
2. Mahasiswa telah mengetahui prosedur pemeriksaan kadar air agregat
kasar.
3. Mahasiswa telah mampu menggunakan peralatan yang digunakan dalam
pemeriksaan kadar air agregat kasar.
E. SARAN
Dari pemeriksaan ini, diharapk an:
1. Ketelitian dalam praktikum.
2. Kekompakan dalam satu kelompok.
3. Bertanggung jawab terhadap pemakaian alat.
F. REFERENSI
Referensi yang digunakan dalam pemeriksaan ini, yaitu:
1. Job Sheet Bahan Bangunan dan Pengujian I, SI.
2. ASTM C-33 specification concrete aggregates.
3. ASTM C-70-94 (reapproved 2001) standard test method for surfsce
moisture in fine aggregates.
4. Kardiyono T.,Ir.M.E.1992. Buku Ajar I Teknologi Beton, Penerbit Jurusan
Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada : Yogyakarta.
G. LAMPIRAN
1. Pembacaan Data
2. Hasil Pengujian
3. Foto Alat
4. Gambar Alat
5. Pelaksanaan
KELOMPOK :V
MAHASISWA/NIM : ANDI LISMAKIAH AHMAD/210201601009
SEMESTER/TA : III/2022
ASAL MATERIAL : LABORATORIUM UJI BAHAN DAN BETON
TIPE MATERIAL : AGREGAT KASAR
NILAI
URAIAN UNIT
SAMPEL 1 SAMPEL 2
Lampiran I.2
TABEL HASIL
KELOMPOK :V
MAHASISWA/NIM : ANDI LISMAKIAH AHMAD/210201601009
SEMESTER/TA : III/2022
ASAL MATERIAL : LABORATORIUM UJI BAHAN DAN BETON
TIPE MATERIAL : AGREGAT KASAR
NILAI
URAIAN UNIT
SAMPEL 1 SAMPEL 2
Berat Wadah ( W1 ) 166,2 167,4 Gram