M4 - Pendekatan Dimensi Kolom Bangunan Tinggi (2023)
M4 - Pendekatan Dimensi Kolom Bangunan Tinggi (2023)
Kuliah - 4
PENDEKATAN DIMENSI
KOLOM BANGUNAN TINGGI
Digunakan dalam proses perancangan Arsitektur
Oleh:
Sebelum perhitungan struktur oleh Ahli Teknik Sipil
Bowo Prihatno, S.T.,M.T.
Tim SK3 - UTY
2
Kolom Persegi
Kolom Persegi
Ukuran: a x b
Ly
Lx
Lx
Ly
Kolom Lingkaran
Diameter: d
TAHAPAN PERHITUNGAN
DIMENSI KOLOM
6
Beban vs Dimensi Kolom
A B 7
Pendekatan Dimensi Kolom Bangunan Bertingkat Rendah
Lebar Balok ( b )
KOLOM
Perancangan Struktur dengan proporsi Kolom Kuat Balok Lemah akan menghindarkan bangunan dari kegagalan kolom di
lantai bawah (keruntuhan bangunan) ketika beban gempa melampaui kekuatan batas (ultimit) kolom.
Jika balok lebih lemah maka sendi plastis (regangan plastis pada baja tulangan / patahan struktur) terjadi lebih dulu pada
balok-balok sehingga bangunan tidak mengalami keruntuhan meskipun rusak parah. Hal tersebut dapat dicapai dengan
perancangan dimensi kolom yang memiliki nilai kekakuan yang lebih tinggi dari balok.
Pada bangunan bertingkat rendah, dimensi kolom dapat diprediksi secara sederhana dengan menambah 10 cm dari lebar
balok, namun pada bangunan bertingkat sedang-tinggi, pendekatan dimensi kolom harus memperhitungkan beban yang
bekerja sesuai jumlah luasan lantai (tributary area) yang ditopang kolom.
8
Tributary Area
Konsep pembebanan dengan tributary area yaitu membagi luasan bidang lantai sehingga tiap kolom akan memikul beban
pada area lantai masing-masing yang terdekat (berada di atasnya).
Konsep tersebut hanya merupakan sebuah pendekatan untuk memudahkan analisis beban karena realitanya sistem struktur
akan bekerja sebagai satu kesatuan yang saling mempengaruhi antara satu elemen dengan elemen yang lain.
Sumber gambar : 9
Jimmy S. Juwana, Panduan Sistem Bangunan Tinggi
Prinsip Dasar Pendekatan Dimensi Kolom
Beban
Total
10
Tahapan Perencanaan Dimensi Kolom – Zona Vertikal
K-250 f’c = 20.75 MPa disebut Beton Mutu Tinggi (high strength
Fu : beban maksimum yang diizinkan bekerja pada kolom dalam batas aman
f’c : mutu beton yang akan digunakan (misalnya 20 MPa, 25 MPa, 30 MPa dsb.)
0,65 : faktor reduksi tekuk kolom segi empat, jika lingkaran faktor reduksi = 0,7
0,85 : faktor reduksi kuat tekan beton, sebagai faktor keamanan terhadap kurang
akuratnnya pengujian beton, variasi sampel, dsb.
14
Tahapan Perencanaan Dimensi Kolom – Beban Total
Nu = n . A . Ug
Nu : Beban total yang bekerja pada kolom yang ditinjau (gaya Normal ultimit)
n : Jumlah lantai yang berada di atas kolom yang ditinjau
A : Luas Area yang membebani kolom pada 1 lantai tipikal
Ug : Nilai kombinasi beban yang direncanakan
15
K1-A
16
Sumber Tabel Beban Mati:
Jimmy S. Juwana, Panduan Sistem Bangunan Tinggi
17
Sumber Tabel Beban Hidup:
Jimmy S. Juwana, Panduan Sistem Bangunan Tinggi
(sesuai PPIUG 1983)
18
Beberapa kombinasi pembebanan yang umum
Salah satu kombinsasi beban ini dapat
digunakan dalam analisis struktur antara lain:
digunakan sebagai acuan dalam pendekatan
U1 = 1,4 DL
awal dimensi struktur dengan kombinasi
U2 = 1,2 DL + 1,6 LL
antara beban mati dan beban hidup, namun
U3 = 1,2 DL + 1,6 LL + 0,5 LLa
untuk perhitungan struktur (Sipil) harus
U4 = 1,2 DL + 1 LL + 1 W
mengacu pada standar-standar yang berlaku
U5 = 1,2 DL + 1 LL + 1 E
seperti:
KETERANGAN: SNI 1727:2013 tentang beban minimum
U : Kuat perlu untuk perancangan bangunan gedung dan
DL : Dead Load (beban mati)
LL : Life Load (beban hidup) struktur lain (revisi terbaru pada tahun 2020)
E : Earthquake (Beban gempa) dan standar lainnya.
W : Wind (beban angin)
Lla : beban hujan
19
Simulasi untuk menentukan nilai kombinasi beban per m2 lantai gedung ( Ug )
2
Berat Portal Beton bertulang + Inti 840 kg/m
2
Berat Partisi / dinding 100 kg/m
Berat Eleman Arsitektural 100 kg/m2
2
Berat Perlengkapan MEP 100 kg/m
2
Jumlah Beban Mati (DL) 1.140 kg/m
20
Tahapan Perencanaan Dimensi Kolom – Dimensi Kolom
𝑵𝒖
𝑭 ≥
𝑭𝒖
21
Tahapan Perencanaan Dimensi Kolom – Dimensi Kolom
3,14 x r 2 = F
Catatan:
Setiap hasil perhitungan dimensi kolom dibulatkan ke atas, kelipatan 5 cm.
22
BAGIAN 3
CONTOH HITUNGAN
DIMENSI KOLOM
23
Data Bangunan – Skema Denah Struktur – Skema Potongan Struktur
Zona 3
Tipe Kolom Lt.8 – Lt.11 = K1-C
n = 4 (pelat lt.9 s/d atap)
Zona 2
Tipe Kolom Lt.4 – Lt.7 = K1-B
n = 8 (pelat lt.5 s/d atap)
Zona 1
Tipe Kolom Basement - Lt 3 = K1-A
n = 12 (pelat lt.1 s/d atap)
25
2. Kategori Kolom – (zona A / bawah)
K1-A
K1-A
K1-A
K1-A
Catatan:
Karena luas area beban pada titik-titik kolom hampir sama, maka
seluruh kolom tepi dijadikan 1 kategori yang sama.
26
2. Kategori Kolom – (zona B / tengah)
K1-B
K1-B
K1-B
K1-B
27
2. Kategori Kolom – (zona C / atas)
K1-C
K1-C
K1-C
K1-C
28
3. Mutu Material 4. Beban Izin Kolom 5. Beban Kolom
4m
garis setengah
bentang balok
garis setengah
Garis setengah
bentang balok
bentang balok
30
6. Luas Penampang 7. Dimensi Kolom
Dimensi Kolom
Tipe Persegi
Dibulatkan
n A Ug Nu Fu F
Kolom
( n.A.Ug ) ( 0,65 * 0,85 * f'c ) ( Nu/Fu ) √F ( a = b)
(zona) lantai m2 kg/m2 kg kg/cm2 cm2 cm cm
70 60 50
70 60 50
32
Catatan:
33
BAGIAN 4
Tugas 4
34
TUGAS - 4 (Individu)
35
Selamat Belajar
36