Anda di halaman 1dari 22

e-SOAL UKMPPD BATCH NOVEMBER 2022

NEUROLOGI

1. Ny. Rusfandi, usia 28 tahun datang ke dokter umum dengan keluhan nyeri di sekeliling kepala yang
menjalar hingga leher seperti diikat dan ditimpa oleh beban berat. Keluhan diperingan dengan
memejamkan mata dan berbaring. Keluhan tidak disertai mual dan muntah serta tidak diawali oleh
melihat kilatan cahaya putih. Keluhan sering hilang timbul sejak 3 bulan lalu dan terjadi 2x serangan
setiap bulannya terutama saat pasien sedang banyak pekerjaan di kantor. Keluhan nyeri hebat
dibelakang mata serta keluar ingus dari hidung saat nyeri kepala disangkal. Riwayat trauma, DM, dan
hipertensi disangkal. Riwayat merokok disangkal. Pada pemeriksaan fisik didapati keadaan umum
tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis, TD: 130/70 mmHg, nadi: 99x/menit, laju napas:
20x/menit, suhu: 37ºC. Pemeriksaan fungsi saraf kranial III, IV dan VI dalam batas normal. Diagnosis
yang tepat adalah…
a. Common migrain
b. Classic migrain
c. Tension type headache
d. Cluster headache
e. Neuralgia trigeminal

2. Tn. Horner, usia 32 tahun datang ke klinik dokter umum dengan keluhan nyeri kepala sisi kiri berdenyut
sejak 5 jam yang lalu. Nyeri dirasakan terus menerus dan diperberat saat pasien bekerja. Keluhan
tersebut diikuti dengan mual dan muntah. Riwayat sebelumnya dengan penyakit serupa (+), dan
menurut pasien, sebelum nyeri kepala muncul, pasien melihat adanya kilatan cahaya. Pada
pemeriksaan fisik, Tanda vital TD 120/80 mmHg, HR 89 kali/mnt, 20 kali/mnt, T 36,7C. Tidak dijumpai
adanya deficit neurologis. Diagnosis yang tepat adalah…
a. Common migrain
b. Classic migrain
c. Tension type headache
d. Cluster headache
e. Neuralgia trigeminal

3. Tn. Mesa, usia 39 tahun, datang ke Poliklinik dengan keluhan nyeri kepala hebat sejak 2 hari yang lalu.
Nyeri hilang timbul. Nyeri seperti ditusuk-tusuk pada area mata kiri dari dahi hingga ke pelipis kiri.
Durasi nyeri sekitar 15 menit. Keluhan disertai hidung tersumbat, mata bengkak dan berair sebelah
kiri. Keluhan pernah dirasakan 1 tahun yang lalu. Dari pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah
130/80 mmHg, denyut nadi 80x/menit, frekuensi napas 23x/menit, suhu afebris, lakrimasi dan rinorea.
Status neurologis dalam batas normal. Diagnosis yang paling tepat adalah...
a. Neuralgia trigeminal
b. Common migraine
c. Classic migraine
d. Cluster headache
e. Tension type headache

4. Ny. Heilen, usia 38 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri kepala sejak 3 minggu yang
lalu. Nyeri terasa seperti terikat di seluruh kepala. Tidak disertai mual dan muntah, serta tidak
dipengaruhi aktivitas. Tanda vital didapatkan tekanan darah 130/70 mmHg, Nadi 90x/ menit, laju
pernafasan 18x/ menit, suhu afebris. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan neurologis dalam keadaan
normal. Penyebab kasus pada pasien tersebut adalah...
a. Vasodilatasi pembuluh darah kranial
b. Autoantibodi yang merusak myelin
c. Adanya penurunan jumlah dopamine
d. Autoantibodi yang merusak reseptor asetilkolin di neuromuskular junction
e. Spasme muskular perikranial

5. Seorang perempuan berusia 26 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri kepala sejak 7 hari
yang lalu. Keluhan dirasakan hilang timbul mulai dari dahi hingga kepala bagian tengah dan terasa
berat terutama di kepala bagian belakang dan tengkuk. Nafsu makan turun dan susah tidur sejak 3 hari
lalu. Pasien mengaku sedang memiliki masalah pribadi dan sering mengalami keluhan serupa jika
kelelahan ataupun banyak pikiran. Enam bulan ini pasien mengalami keluhan serupa 5 kali dan hilang
dengan mengonsumsi obat penghilang nyeri. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 110/70
mmHg, denyut nadi 76 x/menit, frekuensi napas 20 x/menit, suhu 36,5°C, status neurologis dalam
batas normal. Apakah terapi farmakologis yang paling tepat?
a. Asetaminofen 600 mg/hari
b. Asetaminofen 500 mg/hari
c. Asetaminofen 1000 mg/hari
d. Asetaminofen 750 mg/hari
e. Asetaminofen 250 mg/hari

6. Seorang perempuan berusia 33 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri kepala sejak 1
minggu. Keluhan tersebut dirasakan seperti kepala terikat, tanpa disertai muntah, dan berlangsung
selama hampir 24 jam. Keluhan tidak membaik dengan istirahat. Pasien masih dapat melakukan
aktivitas sehari-hari. Pemeriksaan tanda vital dan neurologis dalam batas normal. Apakah
pengobatan awal yang paling tepat diberikan pada kasus di atas?
a. Deksamethason 2x0,5 mg
b. Amitriptilin 1x25 mg
c. Ibuprofen 2x200 mg
d. Eperison Hcl 2x50 mg
e. Diazepam 2x2 mg

7. Tn Richard, usia 31 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan nyeri kepala sebelah kiri yang
dirasakan setiap hari selama 2 minggu. Keluhan dirasakan hingga 6x sehari dan masing – masing
durasinya 10 menit. Nyeri kepala terlokalisir didaerah periorbital disertai mata kiri merah dan banyak
mengeluarkan air mata dan rhinorrhea. Pasien pernah mengalami keluhan yang sama 2 tahun lalu
selama 3 minggu. Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/70mmHg, suhu 37⁰C, nadi 110x/mnt.
Terapi profilaksis yang tepat untuk kasus ini adalah…
a. Ibuprofen
b. Verapamil
c. Sumatriptan
d. Paracetamol
e. Carbamazepin

8. Tn Bingham, usia 32 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan nyeri kepala berat sebelah kanan yang
terasa di sekitar mata sejak 1 minggu lalu. Keluhan nyeri kepala hilang timbul disertai dengan mata
merah, berkeringat, pilek, dan keluar air mata. keluhan berlangsung sekitar 15 menit. Tanda vital
130/80mmHg, HR 110kali/mnt, RR 24kali/mnt, suhu 37C. Pemeriksaan fisik ditemukan injeksi
konjungtiva (+), miosis (+), ptosis (+). Apa terapi awal pada kasus ini?
a. Sumatriptan 200mg/hari
b. Parasetamol 1000mg/hari
c. Amitriptyline 25mg/hari
d. Verapamil 160mg/hari
e. Oksigen 8 liter/mnt

9. Seorang perempuan berusia 32 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri kepala yang
dirasakan mulai 3 bulan terakhir. Nyeri dirasakan seperti ditekan dan diikat, terutama pada dahi dan
bagian belakang kepala. Keluhan telah timbul 12 kali dalam bulan ini dengan durasi 45 menit tiap
serangan. Pada pemeriksaan fisik diperoleh tekanan darah 130/80 mmHg, denyut nadi 80 x/menit,
frekuensi nafas 20 x/menit, suhu 37°C. Pemeriksaan neurologis tidak dijumpai kelainan. Apakah terapi
profilaksis yang paling tepat diberikan?
a. Kortikosteroid
b. Inhalasi oksigen
c. Amitriptilin
d. Ergotamin
e. Sumatriptan
10. Nn. Currie usia 20 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri kepala sebelah sejak 2 hari yang lalu.
Keluhan nyeri kepala berdenyut dan sebelum keluhan muncul pasien melihat bintik hitam di
penglihatannya. Pasien menyangkal adanya keluar airmata ataupun lendir dari hidung. Pasien
menyangkal memiliki riwayat darah tinggi ataupun diabetes. Tanda vital tekanan darah 130/80 mmHg,
denyut nadi 80x/menit, frekuensi napas 23x/menit, suhu afebris Apakah terapi pencegahan yang
tepat pada pasien tersebut ?
a. Sumatriptan
b. Propanolol
c. Verapamil
d. Oksigen
e. Ibuprofen

11. Seorang laki-laki 30 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri kepala sebelah kanan sejak 3
hari yang lalu. Nyeri dirasakan berat (NRS 7), berdenyut, semakin terasa berat bila beraktivitas, kadang
disertai mual dan fotofobia. Pasien mengaku menyukai makanan keju dan coklat. Hasil pemeriksaan
fisik didapatkan tanda vital dalam batas normal. Status neurologis tidak ditemukan kelainan. Apakah
terapi non farmakologi yang paling tepat?
a. Fisioterapi
b. Diet tinggi kalori
c. Olahraga
d. Menghindari diet tinggi tiramin
e. Perilaku hidup bersih dan sehat

12. Seorang laki-laki berusia 20 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri kepala sejak 1 bulan
yang lalu. Nyeri dirasakan pada kepala sisi kanan, durasi sekitar 2 jam, berdenyut, dan kadang disertai
mual. Nyeri kepala diperberat oleh aktifitas dan membaik dengan istirahat. Pemeriksaan fisik
didapatkan VAS 5. Tidak ada defisit neurologis fokal lain. Apakah terapi farmakologis yang tepat
pada pasien di atas?
a. Deksametason 3x5mg
b. Ibuprofen 2x200mg
c. Paracetamol 3x500mg
d. Amitriptilin 2c25mg
e. Ergotamin 3x1mg

13. Seorang perempuan G1P0A0 berusia 25 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri kepala
sebelah kanan yang dialami sejak 1 bulan yang lalu. Nyeri dirasakan berdenyut dan hilang timbul
terutama saat beraktivitas. Pemeriksaan fisik didapatkan VAS 8. Pemeriksaan neurologis tidak ada
kelainan. Apakah penatalaksanaan yang tepat?
a. Ergotamin 10 mg oral
b. Petidin 50 mg IM
c. Ondansetron 4 mg IM
d. Deksametason 5 mg IM
e. Almotriptan 25 mg oral

14. Tn. Maroon, usia 51 tahun datang ke klinik dokter umum dengan keluhan terdapat nyeri yang menjalar
dari leher sampai ke lengan sebelah kanan sejak 2 minggu yang lalu. Keluhan juga disertai terdapat
kebas pada bahu kanan. Pada pemeriksaan fisik didadapatkan tanda vital TD 120/80, Nadi 90x/menit,
RR 20 kali/mnt, suhu 36,5˚C, abduksi bahu memiliki nilai motor strength bernilai 5, reflek fisiologis
lengan kanan (+), reflek patologis (-). Pemeriksaan fisik yang tepat adalah….
a. Lhermite test
b. Straight Leg Raising Test
c. Warternberg test
d. Sicard test
e. Contrapatrick test
15. Tn Daren berusia 49 tahun datang ke IGD Rumah Sakit dengan keluhan nyeri punggung sejak 2 bulan
yang lalu. Keluhan nyeri dirasakan menjalar sampai ke tungkai. Keluhan dirasakan hilang timbul,
memberat saat batuk/bersin. Pemeriksaan tanda vital: TD 130/70mmHg, HR 89kali/mnt, RR 78kali/mnt,
suhu 37C. Pemeriksaan fisik ditemukan hipoestesi kaki kiri sebelah lateral. Pemeriksaan neurologis:
Pada saat tungkai kaki kiri diangkat oleh dokter, pasien merasa kesakitan ketika tungkai kaki
membentuk sudut 50 derajat. Pemeriksaan yang dilakukan dokter adalah....
a. Valsava
b. Lasegue
c. Siccard
d. Bragard
e. Lhermitte

16. Tn. Rifky, usia 48 tahun, datang ke Puskesmas dengan keluhan nyeri di area leher yang menjalar
hingga bahu. Nyeri hilang timbul dan memberat terutama saat sedang memanggul benda berat di
pundaknya. Sehari-hari pasien berjualan sate keliling kampungnya. Pada pemeriksaan didapatkan TD:
130/90 mmHg, nadi: 80x/menit, laju napas: 20x/menit, suhu: 37ºC. Apa gambaran klinis yang
mungkin dijumpai pada pemeriksaan?
a. Tanda Spurling
b. Tanda Laseque
c. Chvostek sign
d. Wartenberg sign
e. Tensilon test (+)

17. Tn. Erdo, usia 37 tahun datang ke RS dengan keluhan nyeri pada pinggang sejak 1 minggu yang lalu.
Keluhan nyeri dirasakan menjalar hingga ibu jari kaki kanan. Nyeri diperberat saat bergerak atau batuk.
Keluhan ini merupakan keluhan pertama. Pasien bekerja sebagai buruh di sebuah PT. Tanda vital
didapatkan TD 110/70mmHg, HR 80kali/mnt, RR 20 kali/mnt, suhu 36.9C. Pemeriksaan neurologis:
Kekuatan motorik ekstremitas bawah 5555/5555, tes laseque (+). Pemeriksaan penunjang awal yang
dapat direkomendasikan kepada pasien adalah……
a. EMG
b. NCV test
c. MRI lumbosacral
d. Foto polos lumbosacral
e. CT Scan lumbosacral tanpa kontras

18. Ny. Emmi, usia 60 tahun, datang ke RS dengan keluhan nyeri pinggang sejak 3 bulan lalu. Keluhan
dirasakan menjalar ke kaki kanan dan memberat saat batuk dan mengangkat benda berat. Tanda vital
TD 120/80 mmHg, HR 80x/menit, RR 20 x/menit, suhu 36,7C. Pemeriksaan neurologis didapatkan
Laseque test (+). Pemeriksaan penunjang yang paling tepat untuk menegakkan diagnosis...
a. CT scan vertebrae
b. Rontgen lumbosacral
c. USG vertebrae
d. MRI spinal
e. Lumbal Pungsi

19. Tn. Jonas, usia 50 tahun, datang ke Puskesmas dengan keluhan nyeri pinggang kanan, muncul
mendadak waktu bekerja, menjalar sampai ke jari kaki 1,2,3. Nyeri dirasakan bertambah bila mengejan.
Pasien bekerja sebagai kuli angkut barang. Pemeriksaan tanda vital TD 120/80, Nadi 90x/menit, RR
20 kali/mnt, suhu 36,5˚C. Pemeriksaan laseque (+), Saraf tulang belakang yang manakah yang
kemungkinan mengalami kelainan?
a. T10
b. T4
c. L2
d. L5
e. S2
20. Ny. Lona usia 29 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan nyeri pada pergelangan tangan kiri
sejak 1 bulan yang lalu. Pasien merasakan nyeri menjalar dari pergelangan hingga jari pertama sampai
keempat. Nyeri dikatakan semakin memberat saat pergelangan tangan digerakkan dan membaik saat
dikibas-kibaskan. Pasien merupakan seorang penulis novel. Hasil pemeriksaan tanda vital TD
120/80mmHg, HR 75kali/mnt, RR 23kali/mnt, T37C. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien
mengeluhkan sensasi kesentrum yang menjalar ke ibu jari hingga jari keempet saat dokter melakukan
perkusi pada pergelangan tangan pasien. Apakah diagnosis yang mungkin untuk kasus di atas . .
.
a. Guyon canal syndrome
b. Cubital tunnel syndrome
c. Tarsal tunnel syndrome
d. Carpal tunnel syndrome
e. Saturday night palsy

21. Tn. Sam, usia 45 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan sering kesemutan di telapak tangan
kiri. Keluhan dirasakan sejak 3 bulan yang lalu. Keluhan disertai rasa kebas. Pasien bekerja sebagai
karyawan pabrik selama 5 tahun. Pemeriksaan tanda vital TD 120/80, Nadi 90x/menit, RR 20 kali/mnt,
suhu 36,5˚C. pemeriksaan status lokalis tangan kanan didapatkan defisit sensoris pada jari no 1, 2 dan
3, keluhan dirasakan saat pasien diminta memposisikan kedua tangan seperti pada gambar. Apa

nama pemeriksaan yang dilakukan?


a. Chvostek
b. Tinel test
c. Flicktest
d. Phalen test
e. Reverse phallen

22. Tn. Niko usia 25 tahun, datang ke Puskesmas dengan keluhan nyeri pada tangan kiri sejak 1 bulan
yang lalu. Keluhan memberat 1 minggu ini. Pasien bekerja sebagai petugas administrasi sehingga
pasien harus mengetik selama 8 jam sehari. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70mmHg, HR
78 kali/mnt, RR 18 kali/mnt, suhu 36.8C, obstetric hand (+). Pada pemeriksaan neurologis didapatkan
nyeri pada pergelangan dan parestesia sisi lateral tangan kiri ketika dilakukan fleksi pada pergelangan
tangan dengan penekanan bagian dorsal tangan secara bersamaan selama 60 detik. Pemeriksaan
penunjang utama adalah…
a. Xray manus
b. NCV
c. MRI manus
d. EMG
e. CT scan manus

23. Ny. Davina, usia 40 tahun, datang ke RS dengan keluhan nyeri pada tangan kanan sejak satu minggu
yang lalu. Nyeri dirasakan seperti ditusuk – tusuk. Selain itu juga didapatkan rasa baal di ibu jari,
telunjuk, jari tangan. Keluhan biasa dirasakan pada sore hari. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda
vital TD 120/80 mmHg, HR 80x/menit, RR 20 x/menit, suhu 36,7C. Apakah nervus yang terganggu
dan tatalaksana awal pasien?
a. N. Radialis, Imobilisasi
b. N. Medianus, Bedah Dekompresi
c. N. Ulnaris, Bedah Dekompresi
d. N. Medianus, Night Wrist Splint
e. N. Radialis, Injeksi Intralesi
24. Ny. Sarah, usia 33 tahun datang ke RS dengan keluhan kebas di jari manis dan jari kelingking tangan
kanannya. Pasien mengeluh terdapat nyeri yang menjalar pada jari 1,2 dan 3. Pasien saat ini sulit
menggerakan jari jempolnya. Pasien chef di restoran. Pemeriksaan tanda vital TD 120/80, Nadi
90x/menit, RR 20 kali/mnt, suhu 36,5˚C Dari pemeriksaan fisik tinel sign (+), atrofi thenar (+).
Tatalaksana yang paling tepat pada pasien ini adalah…..
a. Splint pergelangan
b. Injeksi kortikosteroid
c. Natrium diclofenac
d. Gabapentin
e. Operasi
25. Tn. Tono, usia 45 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan nyeri pada kaki sejak satu minggu
yang lalu. Keluhan disertai kesemutan dan mati rasa pada telapak kaki kanan. Pasien seorang
pedagang sayur keliling. Tanda vital TD 120/80, Nadi 90x/menit, RR 20 kali/mnt, suhu 36,5˚C.
Pemeriksaan fisik didapatkan Ketika gerakan pasif eversi kaki kanan timbul nyeri dan kesemutan
bertambah..Penyebab keluhan pada pasien ini adalah…
a. Kompresi N. Peroneal profunda
b. Kompresi N. Femoralis
c. Kompresi N. Peroneal superficial
d. Komprsi N. Tibialis posterior
e. Kompresi N. Tibialis anterior

26. Tn. Henry, usia 25 tahun, dibawa ke IGD setelah jatuh dari pohon mangga. Pasien mengeluhkan
tangan kanannya tidak bisa digerakkan. Tanda vital TD 110/70, HR 89kali/mnt, RR 23kali/mnt, suhu
36.9C. Pada pemeriksaan fisik ekstremitas atas kanan, ditemukan posisi lengan atas rotasi medial,
lengan bawah dalam posisi pronasi dan ekstensi. Refleks genggam tangan kanan (+). Diagnosis yang
tepat pada pasien...
a. Paralisis Erb
b. Paralisis Klumpke
c. Paralisis Total
d. Cedera plexus brachialis superior & inferior
e. Cedera plexus brachialis inferior

27. Nn Carmela, usia 15 tahun dibawa oleh orang tuanya ke IGD setelah jatuh dari atap bus yang
ditumpanginya saat akan menonton bola. Pasien mengeluhkan tangan kirinya sulit untuk digerakkan
dan juga merasa kebas pada jari-jari tangan. Tanda vital TD 120/80, HR 95kali/mnt, RR 23kali/mnt,
T37C. Pada pemeriksaan fisik ekstremitas atas dextra ditemukan lengan atas dalam batas normal,
lengan bawah dalam posisi supinasi dan flexi ringan, pergelangan tangan dorsoflexi, jari 4 dan 5 tidak
bisa ekstensi sepenuhnya. Apa diagnosis kasus di atas?
a. Saturday Night Palsy
b. Cerebral Palsy
c. Klumpke-Dejerine Palsy
d. Poliomielitis
e. Erb-Duchenne Palsy

28. By. Nicole, usia 1 bulan, dibawa ke dokter dengan keluhan tangan kirinya tidak bisa digerakkan. Pada
pemeriksaan didapatkan tekanan darah denyut nadi 80x/menit, frekuensi napas 22x/menit, suhu
36,7C, ditemukan ekstremitas atas kiri : lengan atas rotasi medial, lengan bawah dalam kondisi pronasi
dan pergelangan tangan fleksi. Refleks genggam tangan kiri (+). Setinggi apakah kerusakan syaraf
yang terjadi?
a. L3-L4
b. C5-C6
c. S2-S4
d. C8-T1
e. T10
29. Tn. Aiden, usia 38 tahun, datang ke klinik dokter umum dengan keluhan nyeri pada siku kanannya
sejak tiga hari yang lalu. Diketahui sehari-hari pasien bekerja sebagai tukang cat. Pemeriksaan didapati
tanda vital TD 120/80 mmHg, HR 80 kali/mnt, RR 22 kali/mnt, T 36,7C, status lokalis nyeri tekan pada
sisi lateral siku dan lemah saat mengenggam objek apapun. Tanda inflamasi (+); ROM aktif; benjolan
(-); krepitasi (-). Diagnosis yang paling mungkin adalah…
a. Tennis’ Elbow
b. Golfer’s Elbow
c. Pulled Elbow
d. Osteoarthritis
e. Dislokasi radius

30. An. Zac, usia 14 tahun, datang ke IGD dengan keluhan nyeri pada siku kanannya. Pasien merupakan
siswa SMP, yang rutin terlibat tawuran, dan memiliki posisi sebagai pelempar batu. Pada pemeriksaan
didapatkan TD 120/80 mmHg, HR 80x/menit, RR 20 x/menit, suhu 36,7C. Saat diperiksa, pasien
diminta melakukan gerakan fleksi pergelangan tangan melawan tahanan, terdapat nyeri pada siku
bagian dalam, dengan tanda-tanda inflamasi. Tidak ditemukan adanya benjolan maupun krepitasi.
Diagnosis yang paling mungkin adalah…
a. Epikondilitis lateralis
b. Epikondilitis medialis
c. Pulled Elbow
d. Epikondilitis anterior
e. Subluksasi caput radius

31. An. Nicholas, usia 3 tahun dibawa ibunya dengan keluhan tiba tiba lemas dan tidak bisa berjalan sejak
7 hari SMRS. Riwayat imunisasi pasien tidak diketahui karena ibu pasien tidak teratur membawa pasien
untuk imunisasi ke puskesmas. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital HR 80 kali/mnt, RR 22
kali/mnt, T 36,8C, paralisis motorik tipe flaccid yang asimetris pada ekstremitas, atrofi ekstremitas
inferior, dan deformitas valgus pada kedua lutut. Apakah kondisi yang dialami pasien tersebut?
a. Guillain Bare syndrome
b. Myastenia gravis
c. Poliomielitis akut
d. Amyotrophic lateral sclerosis
e. Multiple sclerosis

32. An. Grimmy, usia 6 tahun dibawa ibunya ke RS karena tiba-tiba lemas dan tidak bisa berjalan sejak 2
hari SMRS. Awalnya ibunya mengira merupakan kelelahan, tetapi semakin hari makin memberat.
Pasien sebelumnya sempat diare kurang lebih 1 minggu dan tidak mendapatkan terapi. Riwayat
imunisasi pasien tidak diketahui jelas karena jarak ke puskesmas yang jauh. Ibu pasien mengatakan
pasien hanya mendapatkan imunisasi 1x saat lahir dan saat berumur 5 tahun. Riwayat diet makan
makanan rumah. Riwayat tumbuh kembang dalam batas normal. Riwayat persalinan normal. Pada
pemeriksaan fisik HR 78kali/mnt, RR 22kali/mnt, suhu 37.8C, dan didapatkan paralisis motorik tipe
flaccid yang asimetris pada ekstremitas, atrofi ekstremitas inferior, dan deformitas valgus pada kedua
lutut. Etiologi kasus diatas adalah...
a. autoimun menyerang selubung mielin
b. Adanya autoantibodi terhadap reseptor ACh di neuron postsinaptik
c. Adanya infeksi oleh Poliovirus tipe I
d. Adanya kematian yang bersifat gradual dari motor neuron
e. Adanya kelainan bawaan pada medulla spinalis

33. An. Mesa, usia 8 tahun, diantar ibunya ke puskesmas dengan keluhan lemah kaki kanan selama 1
minggu terakhir. Riwayat demam (+) dan riwayat imunisasi tidak lengkap (+). Pada pemeriksaan fisik
didapatkan keadaan umum tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis, HR 90 x/menit, RR 20
x/menit, suhu afebris. Pada pemeriksaan neurologis ditemukan kekuatan motoris kaki kanan/kiri
2222/5555. Dari pemeriksaan neurologis didapatkan ekstremitas inferior dextra: refleks fisiologis
menurun dan terdapat atrofi otot. Kerusakan yang terjadi pada pasien ini terletak pada...
a. Radix medula spinalis
b. Cornu dorsalis medula spinalis
c. Cornu anterior medula spinalis
d. Neuromuscular junction
e. Korteks serebri

34. Ny. Adelia berusia 36 tahun dibawa ke IGD RS dengan keluhan tidak dapat berjalan sejak 1 hari ini.
Empat hari sebelumnya, pasien mengeluh rasa tebal dan kesemutan dari ujung kaki sampai di bawah
lutut, serta kedua telapak tangan. Pasien memiliki riwayat diare sebelumnya. Hasil pemeriksaan tanda
vital TD 120/80mmHg, HR 75kali/mnt, RR 23kali/mnt, suhu 37C. Pemeriksaan neurologis didapatkan
kelemahan ekstrimitas bawah dengan distal lebih berat daripada proksimal, serta kelemahan telapak
tangan. Tidak ditemukan refleks patella dan achiles. Refleks Babinski (-). Apakah diagnosa yang
paling mungkin?
a. Myelopathy
b. Multiple sklerosis
c. Myasthenia gravis
d. Stroke iskemik
e. Guillain-Barre Syndrome

35. Ny. Mendez, usia 30 tahun dibawa ke UGD RS dengan kelemahan kedua tungkai sejak 2 hari yang
lalu. Kelemahan berawal dari kedua kaki, kemudian menjalar ke tungkai bawah dan atas. Buang air
besar dan kecil normal. Dua minggu yang lalu terdapat riwayat demam disertai dengan batuk. Tanda
vital: tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 80 x/m reguler, nafas 20 x/m, temperatur 37⁰C. Status
neurologis: GCS 15, paraparesis dengan kekuatan otot 3, refleks fisiologis menurun, refleks Babinski
-/-, lainnya dalam batas normal. Apakah etiologi kondisi yang dialami pasien kasus diatas?
a. Infeksi virus secara langsung pada saraf
b. Kondisi autoimun yang menyerang protein membrane post sinaptik di neuromuscular junction
c. Inflamasi kronik menyerang sistem saraf pusat
d. Demyelinasi saraf perifer akibat autoimun
e. Kondisi autoimun menyerang sistem saraf pusat

36. Ny. Spara, usia 47 tahun, dibawa ke UGD dengan keluhan kelemahan anggota gerak atas dan bawah
sejak 3 hari SMRS. Kelemahan dirasakan mulai dari tungkai bawah dan menyebar ke bagian lengan.
1 minggu sebelumnya pasien mengalami diare. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital TD
120/80 mmHg, HR 80 kali/mnt, RR 22 kali/mnt, T 36,8C. Pada pemeriksaan fisik neurologis didapatkan
kekuatan motorik tungkai bawah 2/2 dan lengan 3/3, hipotonus, dan hiporefleks. Apakah hasil yang
diharapkan dari pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis?
a. Peningkatan kadar protein dan leukosit
b. Peningkatan glukosa dan leukosit
c. Peningkatan kadar protein dengan leukosit normal
d. Penurunan kadar protein
e. Penurunan kadar protein dan glukosa

37. Tn. Geraldo berusia 36 tahun datang ke RS dengan keluhan kedua tungkai bawah lemah dan terasa
baal sejak 3 hari yang lalu. Pasien mengatakan awalnya terasa lemah dari tungkai bawah kemudian
menyebar ke atas sampai kedua lengan. Dari anamnesis diketahui pasien memiliki riwayat batuk pilek
1 bulan yang lalu. Dari pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 88x/menit, RR
20x/menit, suhu 36C, refleks fisiologis menurun dan refleks patologis negatif, kekuatan motorik
ekstremitas atas 4/4, ekstremitas bawah 3/3. Pemeriksaan penunjang yang tepat adalah...
a. GDP dan HbA1c
b. Foto femur dan cruris
c. CT-Scan kepala
d. MRI tulang belakang
e. Lumbal pungsi
38. Tn. Eric 39 tahun datang ke IGD dengan keluhan lemah pada kedua kakinya. Kaki semakin lemah
hingga lama kelamaan tidak dapat berjalan. Terdapat kelemahan pada kedua tangan. Semingu
sebelumnya diketahui pasien mengalami batuk pilek. Tanda vital TD 120/80 mmHg, Nadi 84x/m, RR
16 x/m, S 36,8c. Pada pemeriksaan fisik didapatkan motorik atas 4/4 dan motorik bawah 2/2, reflex
patella (-). Dari pemeriksaan LCS didapatkan peningkatan protein, sel dan glukosa normal.
Tatalaksana definitif yang sesuai pada pasien tersebut adalah...
a. Prednisone 1 mg/kgBB
b. Ceftriaxone 1 gr/12 jam
c. Metronidazole 500 mg/8jam
d. Plasmapheresis dan IVIG
e. Piridostigmin

39. Ny. Aqila berusia 48 tahun datang ke RS dengan keluhan sulit membuka kelopak mata dan pandangan
ganda yang hilang timbul sejak 3 bulan yang lalu. Dalam 1 bulan ini, pasien kesulitan menelan dan
mengunyah. Pasien juga mengeluh sulit menutup rahang bawahnya akibat kelemahan. Pasien merasa
bila pagi hari setelah bangun tidur keluhan tersebut berkurang, namun sore hari keluhan tersebut
memberat. Dari pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 88x/menit, RR
20x/menit, suhu 36,6 C. ophthalmoplegi, ptosis bilateral, disfagia dan jaw drop. Diagnosis yang paling
tepat?
a. Multiple sclerosis
b. Multiple myeloma
c. Guilainn barre syndrome
d. Myasthenia gravis
e. Transient iskemik attack

40. Nn. Kelen, usia 31 tahun datang ke IGD dengan keluhan kelopak mata sering menutup dengan
sendirinya sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan terjadi biasanya di sore hari. Keluhan ini bukan keluhan
pertama kalinya dan terkadang membuat lemas seluruh badannya. Dari pemeriksaan fisik TD
130/80mmHg, N:88x/menit, RR: 22x/menit, S:37,1° C, Tensilon test (+), Watenberg test (+). Apakah
mekanisme yang mendasari pada penyakit ini?
a. Demyelinisasi saraf
b. Autoantibodi reseptor AChdi neuromuscular junction
c. aktivitas neuronal yang abnormal dan berlebihan di otak
d. Berkurangnya cadangan glukosa pada tubuh
e. Infeksi virus pada Cornu anterior medula spinalis

41. Ny. Lea, usia 40 tahun, datang ke RS dengan keluhan sulit membuka kelopak mata sejak 1 minggu
SMRS. Kelopak mata sering kali turun tanpa sengaja terutama pada sore hari. Pasien merasa sulit
untuk menelan, saat mengunyah pasien menahan rahang bawahnya, dan suara yang serak dan
mengecil saat bicara Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital TD 120/80 mmHg, HR 80 kali/mnt,
RR 22 kali/mnt, T 36,8C. Pemeriksaan fisik yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis kasus
diatas adalah...
a. Lhermitte Test
b. Wartenberg Test
c. Phallen test
d. Tinel Test
e. Bragard Sigard Test

42. Tn Joe berusia 46 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan kelemahan tungkai dan lengan sejak 1 bulan
yang lalu. Pasien memiliki riwayat tiba-tiba kelopak mata tidak bisa menutup sendiri terutama pada
sore hari sejak 2 bulan yang lalu. Selain itu, pasien juga mengeluh mudah lelah, sulit menelan, dan
bicara pelo. Keluhan ini dirasakan semakin memburuk saat sore hari dan membaik ketika bangun tidur.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 78x/menit, RR
16x/menit, suhu 36,5C. Pemeriksaan yang digunakan untuk membantu menegakkan diagnosis
pasien adalah...
a. Tes weber
b. Tes kalori
c. Tes tensilon
d. Tes konfrontasi
e. Lumbal Pungsi

43. Nn Cassandra, usia 26 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan sering lemas dan terkadang jadi
tertidur sejak 1 bulan yang lalu. Pasien juga mengeluhkan sulit menggerakkan kepala, sulit
menggerakkan kedua lengan bawah terutama saat sore hari. Pasien tidak mengeluhkan adanya gejala
sulit menelan, sulit bernapas, pemeriksaan tanda vital didapatkan TD 120/80mmHg, nadi 80 x/menit,
pernapasan 18 x/menit, suhu 37,1° C. Pemeriksaan neurologis didapatkan ptosis mata dan penurunan
kekuatan otot pada semua ekstrimitas. Apa tatalaksana yang tepat untuk mengurangi keluhan
pasien tersebut?
a. Kortikosteroid
b. Plasmapheresis
c. Gabapentin
d. Fenitoin
e. Piridostigmin

44. Tn. Darwin, berusia 69 tahun dibawa keluarganya ke puskesmas dengan keluhan sering terjatuh saat
berjalan. Langkah pasien dikatakan kecil-kecil dan postur jalan lama kelamaan semakin membungkuk.
Tangan juga dikeluhkan bergetar saat istirahat. Keluhan ini mulai muncul sudah sejak lama dan
semakin lama semakin memberat. Pasien tidak memiliki riwayat stroke, HT, ataupun DM. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan TD 140/80 mmHg, nadi 80 x/m, RR 20 x/m, suhu 36,7C. Diagnosis pada
kasus ini adalah . . .
a. Parkinsonism
b. Parkinson’s disease
c. Huntington disease
d. Dementia vascular
e. Dementia alzeimer

45. Tn. Amdrey, usia 60 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan tangan bergetar sejak 4 bulan lalu.
Keluhan disertai sulit berdiri dan berjalan dengan langkah sedikit-sedikit serta kaku pada tubuh. Pada
pemeriksaan fisik TTV dalam batas normal. resting tremor (+). Apakah neurotransmitter yang
mengalami gangguan pada pasien tersebut ?
a. Serotonin
b. GABA
c. Dopamin
d. Ach
e. Glutamate

46. Tn. Jimi, usia 62 tahun datang ke poli dengan keluhan jalan lambat dan susah memulai jalan sejak 6
bulan yang lalu. Sejak 1 tahun yang lalu tangan kanan kiri gemetar terutama pada saat pasien
beristirahat. Riwayat darah tinggi dan diabetes disangkal. Pada pemeriksaan tanda vital 110/70mmHg,
HR 70kali/mnt, RR 20x/menit, T 37.3C. Pemeriksaan neurologi bradikinesia (+), cogwheel phenomen
(+). Apakah terapi yang tepat pada pasien tersebut ?
a. Donepezil
b. Clobazam
c. Piridostigmin
d. Levodopa
e. Metilfenidate
47. Tn James, usia 69 tahun, datang ke RS dengan keluhan sulit menggerakkan anggota tubuhnya baik
sebelah kanan maupun kiri. Tangan terlihat bergetar-getar tanpa bisa dikendalikan terutama saat
istirahat, pasien kesulitan berjalan lurus dan sering terjatuh saat berjalan sendiri, Pada pemeriksaan
fisik didapatkan kesadaran compos mentis, tanda vital TD 130/80mmHg, HR 89kali/mnt, RR 23kali/mnt,
suhu 37C, wajah tampak kaku, suara pasien terdengar lirih. Dimanakah letak lesi pada pasien
tersebut?
a. Capsula interna
b. Cornu anterior
c. Cortex cerebri
d. Substansia nigra
e. Substansia alba

48. Tn. Alex, usia 60 tahun datang ke RS dengan keluhan selalu jatuh jika berdiri sejak 1 bulan yang lalu,
dan dirasakan semakin memberat. Pasien juga mengeluhkan berjalan semakin melambat. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan Riwayat DM dan hipertensi disangkal, riwayat traum a disangkal, riwayat
keluarga dengan keluhan serupa disangkal. Pada pemeriksaan fisik dijumpai TD: 130/90 mmHg, HR:
80 x/menit, RR: 22 x/menit, suhu afebris, rigiditas ekstremitas, wajah tanpa ekspresi dan tremor saat
istirahat. Organ yang menjadi dasar patologis pada pasien tersebut adalah
a. Gyrus presentral
b. Substansia alba
c. Gyrus postsentral
d. Midbrain
e. Cerebellum

49. Ny. Aira, berusia 30 tahun datang RS dengan keluhan pandangan ganda. Pasien mengalami
kecelakaan 1 hari lalu dan terbentur pada bagian mata. Pasien mengatakan menjadi pusing dan
melihat ganda pada saat melihat kearah kanan. Tanda Vital: Tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 84
kali/menit, RR 22, suhu 37C. Dari pemeriksaan fisik mata didapati visus kedua mata 6/6. Pada
pemeriksaan pergerakan bola mata ke arah lain normal tetapi pada saat pasien diminta melihat kearah
kanan, didapati hasil sebagai berikut. Diagnosis pasien ini adalah...
a. Left occulomotor nerve palsy
b. Left trochlear nerve palsy
c. Left abducens nerve palsy
d. Right abducens nerve palsy
e. Right trochlear nerve palsy

50. Ny. Gianna, usia 50 tahun datang ke poli umum di RS keluhan nyeri pada wajahnya. Nyeri dirasakan
terutama pada saat pasien ingin mengunyah makanan dan membuka mulut. Keluhan ini merupakan
pertama kali dirasakan pasien. Pasien mengatakan bahwa keluhan terjadi secara tiba-tiba. Riwayat
trauma, DM dan hipertensi disangkal. Riwayat kejadian serupa sebelumnya disangkal. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran compos mentis, tanda-tanda vital TD: 120/80 mmHg, HR: 78
x/menit, RR: 20 x/menit, suhu afebris. Dari pemeriksaan neurologis didapati wajah simetris, saat
pemeriksaan nervus kranial, pasien merasakan nyeri hebat saat dokter hanya meraba wajah pasien
dengan kapas pada daerah dahi dan pipi kiri. Refleks fisologis keempat ekstremitas dalam batas
normal. Diagnosis kasus adalah…
a. Tension Type Headache
b. Classic Migrain
c. Cluster Headache
d. Tic Doloreux
e. Common Migrain

51. Ny. Anna, usia 46 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri wajah sejak 2 hari sebelum masuk
RS. Nyeri dirasakan tajam, seperti tersetrum yang hilang timbul di sepanjang rahan kanan, durasi
serangan singkat. Menurut pasien, nyeri dipicu saat pasien sedang menggosok gigi atau membasuh
muka. Riwayat trauma, DM dan hipertensi disangkal. Riwayat kejadian serupa sebelumnya disangkal.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran compos mentis, tanda-tanda vital TD: 120/80 mmHg, HR:
78 x/menit, RR: 20 x/menit, suhu afebris . Pemeriksaan neurologis tidak ada kelainan. Saraf yang
terlibat pada penyakit tersebut adalah?
a. N. Trigeminal cabang mandibular
b. N. Trigeminal cabang maxilla
c. N. Trigeminal cabang oftalmika
d. N. Trigeminal cabang maxilomandibular
e. N. fasialis

52. Tn. Govin, usia 40 tahun, datang ke klinik dokter umum dengan keluhan nyeri pada wajah sisi kanan
sejak 1 hari yang lalu. Keluhan nyeri bertambah apabila pasien sedang mengunyah saat makan
ataupun membuka mulut saat sikat gigi. Pada pemeriksaan didapatkan TD: 130/90 mmHg, nadi:
80x/menit, laju napas: 20x/menit, suhu: 37ºC, peningkatan sensitivitas terhadap nyeri pada wajah sisi
kanan pasien. Apakah yang tepat pada kasus tersebut?
a. Gabapentin
b. Ibuprofen
c. Sumatriptan
d. Prednison
e. Metilprednisolon

53. Seorang laki-laki berusia 27 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan pipi mencong sejak 1 hari yang
lalu. Sebelumnya pasien berpergian keluar kota dengan menggunakan sepeda motor. Pada saat
bercermin terlihat wajahnya tidak simetris (merot) saat tersenyum. Sisi kanan mulut tidak bergerak.
Pada mata kanan, kelopak mata tidak bisa menutup dan air mata keluar terus menerus. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan lipatan nasolabialis kanan terlihat mendatar dan tak ada kerutan pada
sisi wajah sebelah kanan. Apakah diagnosis yang paling tepat pada kasus di atas ?
a. Multiple sclerosis
b. Myasthenia gravis
c. Bells Palsy
d. Transient Ischemic Attack
e. Diabetik neuropati

54. Tn. Allegra, usia 30 tahun, datang ke Puskesmas dengan keluhan bibir mencong ke kanan sejak 2 hari
yang lalu. Pasien mempunyai kebiasaan tidur di lantai tanpa alas dengan kipas angin mengarah ke
wajah. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital TD 120/80 mmHg, HR 80 kali/mnt, RR 19
kali/mnt, T 36,7C, kelopak mata kiri sulit menutup, sudut bibir kanan terangkat saat tersenyum.
Pemeriksaan motorik ekstremitas atas dan bawah dalam batas normal. Kelainan saraf pada kasus
tersebut adalah…
a. Parese CN VII tipe sentral
b. Parese CN V tipe perifer
c. Parese CN VII tipe perifer
d. Parese CN V tipe sentral
e. Parese CN XII tipe sentral

55. Seorang laki- laki berusia 25 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan mata kiri tidak bisa menutup
sejak satu hari yang lalu. Keluhan disertai mata berair dan bila tersenyum wajah mencong ke kanan.
Pemeriksaan fisik dalam batas normal. Pemeriksaan neurologi didapatkan parese N.VII sinistra perifer.
Apakah terapi farmakologis yang paling tepat?
a. Analgetik
b. Antibiotik
c. Antipiretik
d. Steroid
e. Antiinflamasi

56. Seorang perempuan berusia 26 tahun datang ke poli umum dengan keluhan sudut mulut jatuh ke kanan
dan mata kanan tidak bisa menutup sejak 1 hari yang lalu, saat pasien baru bangun tidur. Keluhan
nyeri kepala, mual, dan muntah disangkal oleh pasien. Pasien tidak memiliki riwayat hipertensi dan
diabetes mellitus. Pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam batas normal. Kerut kening pada sisi
kanan tidak dijumpai. Status neurologis didapatkan lagoftalmus mata kanan (+), plika nasolabialis
kanan datar. Apakah tatalaksana farmakoterapi yang paling tepat?
a. NSAID
b. Neuroprotektan
c. Antibiotik
d. Mekobalamin
e. Kortikosteroid

57. Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan mata kanan sulit menutup
disertai mulut mencong ke sisi kiri sejak 2 hari yang lalu saat bangun tidur. Malam sebelumnya pasien
mengendarai motor tanpa penutup wajah. Pemeriksaan fisik neurologis tidak didapatkan paresis N. VII
sebelah kiri tipe LMN, kelemahan pada ekstremitas dan refleks patologis. Apakah terapi yang tepat?
a. Carbamazepin 200 mg 3x1
b. Asam mefenamat 500 mg 3x1
c. Prednison 60 mg/hr
d. Ergotamin 1 mg 3x1
e. Ergotamin 500 mg 3x1

58. Seorang laki-laki berusia 35 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan keluar air dari mulut sisi
kirinya saat berkumur sejak 2 hari ini. Keluhan disertai dengan mata terasa gatal dan mengganjal serta
keluar air mata pada kiri. Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal. Pemeriksaan neurologis tampak
sudut mulut deviasi ke kanan, dahi kiri lebih tegas dan dalam lekukannya saat mengernyitkan dahi
dibandingkan kanan dan kelopak mata kiri tidak dapat menutup dengan sempurna. Apakah terapi
farmakologi yang paling tepat?
a. Prednison 9 mg/kgBB
b. Prednison 10 mg/kgBB
c. Prednison 6 mg/kgBB
d. Prednison 3 mg/kgBB
e. Prednison 1 mg/kgBB

59. An. Patrick berusia 12 tahun dibawa orang tuanya ke IGD RS dengan keluhan kejang beberapa jam
yang lalu. Keluhan disertai sulit menelan dan muntah. Pasien sebelumnya memiliki riwayat digigit oleh
monyet liar kurang lebih hampir 2 minggu yang lalu. Oleh orang tua pasien, luka gigitan hanya
dibersihkan dengan air keran dan diberikan betadin. Tanda vital TD 110/70mmHg, HR 110kali/mnt, RR
30x/menit, suhu 37.3C. Diagnosis yang mungkin adalah....
a. Tetanus
b. Rabies
c. Toxoplasmosis cerebri
d. Abses otak
e. Botulisme

60. Nn. Sally, usia 22 tahun, datang ke Puskesmas setelah digigit anjing miliknya 2 jam yang lalu. Tanda
vital TD 120/80 mmHg, Nadi 84x/m, RR 20 x/m, S 36,8C. Pada Pemeriksaan fisik ditemukan vulnus
morsum dengan dasar jaringan subkutan dan perdarahan aktif di kaki kanannya. Apabila diperlukan
pemberian vaksin anti rabies, maka cara pemberian yang benar adalah...
a. 0,5 cc IM sebanyak dua dosis pada hari 0, kemudian 0,5 cc IM pada hari ke-7 dan hari ke-21
b. 1 cc IM sebanyak dua dosis pada hari 0, kemudian 0,5 cc IM pada hari ke-7 dan hari ke-21
c. 0,5 cc SC sebanyak dua dosis pada hari 0, kemudian 0,5 cc SC pada hari ke-7 dan hari ke-21
d. 0,5 cc IM sebanyak dua dosis pada hari 1, kemudian 0,5 cc IM pada hari ke-2 dan hari ke-21
e. 1 cc SC sebanyak dua dosis pada hari 0, kemudian 0,5 SC IM pada hari ke-7 dan hari ke-21

61. Tn Gonzalez, usia 28 tahun digigit anjing saat berjalan kaki sekitar 1 jam SMRS. Anjing tersebut
kemudian kabur dan tidak dapat ditangkap. Pasien datang ke IGD untuk dirawat lukanya. Pada
pemeriksaan didapatkan luka gigitan pada betis kaki kiri berjumlah satu buah, berukuran 3cm x 2xm
x 2cm, dasar otot, luka bersih, dan tidak ada perdarahan aktif. Luka pada kaki juga telah dicuci oleh
pasien dengan sabun dan air mengalir setelah tergigit. Riwayat kejang setelah digigit (-). Pada
pemeriksaan fisik didapati kesadaran compos mentis, tanda-tanda vital TD : 130/90 mmHg, HR : 100
x/menit, RR : 19 x/menit, suhu afebris. Bagaimana tatalaksana selanjutnya yang tepat?
a. SAR 20IU/kgBB
b. Berikan VAR 0,5 ml SC
c. Berikan VAR 0,5 ml IV
d. Berikan VAR 0,5 ml IM + SAR 20IU/kgBB
e. Berikan VAR 0,5 ml SC + SAR 20IU/kgBB

62. Tn. Soya, usia 35 tahun, dibawa ke UGD dengan kelemahan gerak kedua tungkai karena jatuh dari
pohon 3 jam yang lalu. Keluhan disertai rasa kesemutan dari puting susu hingga ujung kaki. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80 mmHg, Nadi 84x/m, RR 20 x/m, S 36,8c. Dari pemeriksaan
neurologis didapatkan hipoestesi dari papilla mammae hingga ujung kaki, kekuatan motorik +2/+2,
tonus otot serta refleks fisiologis meningkat. Refleks patologis positif. Manakah diagnosis topis yang
paling tepat?
a. Medulla spinalis L1
b. Medulla spinalis T4
c. Medulla spinalis T10
d. Medulla spinalis T1
e. Medulla spinalis C5

63. Ny. Bille, usia 42 tahun dibawa ke IGD setelah mengalami kecelakan lalu lintas dan punggung
membetur badan jalan 30 menit SMRS. Pasien mengeluhkan nyeri daerah punggung dan tidak dapat
menggerakkan kaki kanan. Tanda vital TD 120/80 mmHg, Nadi 102x/m, RR 20 x/m, S 36,8C. Pada
pemeriksaan fisik, kekuatan motorik ekstremitas atas 5/5, ekstremitas bawah 2/5. Terdapat gangguan
sensori terhadap nyeri dan suhu pada ekstremitas bawah kiri. Diagnosis pasien adalah...
a. Central cord syndrome
b. Complete spinal transection
c. Brown sequard syndrome
d. Anterior cord syndrome
e. Posterior cord syndrome

64. Tn. Carlos, usia 25 tahun dibawa ke IGD RS setelah mengalami kecelakaan lalu lintas 30 menit yang
lalu. Pasien mengeluhkan bahwa kedua kakinya mati rasa dan tidak bisa digerakkan. Dari pemeriksaan
didapatkan TD 100/70, nadi 93x/menit, laju napas 23x/menit, dan suhu 37C. Pada pemeriksaan
neurologi didapatkan hipestesi kedua kaki, tidak ada pergerakan kedua kaki dan hilangnya propioseptif.
Diagnosis yang sesuai adalah....
a. Complete spinal transection
b. Central cord syndrome
c. Anterior cord syndrome
d. Brown Sequard syndrome
e. Posterior cord syndrome

65. Tn. Jacob, usia 32 tahun, datang ke UGD RS dengan keluhan kelemahan anggota gerak yang
dirasakan pada kedua lengan dan tungkai pasien sejak 2 hari SMRS. Keluhan dirasakan pertama kali
pada lengan atas pasien dan kemudian mulai dirasakan pada tungkai bawah. Kelemahan dirasakan
paling berat pada lengan atas dibandingkan tungkai bawah. Pasien memiliki riwayat kecelakaan lalu
lintas 3 hari SMRS dan leher pasien membentur kursi pengemudi saat pasien mengendarai mobil.
Riwayat DM dan hipertensi disangkal. Riwayat keluarga dengan keluhan serupa disangkal. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran compos mentis, tanda-tanda vital TD: 130/80 mmHg, HR:
80x/menit, RR: 14 x/menit, suhu afebris, pada pemeriksaan neurologis ditemukan kekuatan motoric
ekstremitas atas 3333/3333 dan ekstremitas bawah 4444/4444. Belum dilakukan pemeriksaan
penunjang pada pasien. Apa diagnosis yang paling tepat?
a. Complete spinal transection
b. Brown sequard syndrome
c. Central cord syndrome
d. Posterior cord syndrome
e. Anterior cord syndrome

66. Ny. Fannya, usia 35 tahun datang ke IGD pasca terjatuh dari tangga sejak 1 jam yang lalu. Saat ini
pasien tidak dapat menggerakan kedua tungkai bawah sama sekali. Pasien terjatuh dalam posisi duduk
dan tulang belakang bagian punggung bawah membentur pinggir tangga yang keras. Riwayat pingsan
setelah terjatuh disangkal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit sedang,
GCS 15, TD 130/80 mmHg, nadi 90x/menit, RR 19x/menit, suhu 37,0C. Pada pemeriksaan fisik
neurologis didapatkan paraplegia dengan penurunan sensasi raba, suhu dan sentuh pada tungkai.
Refleks fisiologis patella dan Achilles (-) dan refleks Chaddock (+). Tatalaksana yang tepat diberikan
pada pasien adalah…
a. Methylprednisolone 10mg/kgBB bolus IV dalam 15 menit
b. Methylprednisolone 50mg/kgBB bolus IV dalam 15 menit
c. Methylprednisolone 30mg/kgBB bolus IV dalam 60 menit
d. Methylprednisolone 30mg/kgBB bolus IV dalam 30 menit
e. Epinefrin 0,5 ml I.M

67. An Ezra, usia 6 tahun, dibawa ibunya ke IGD dengan keluhan kejang sejak 1 jam yang lalu. Kejang
berlangsung sekali selama 5 menit, kejang diawali dengan tangan kiri yang menyentak kemudian
menjadi kejang kelojotan seluruh tubuh. Hal ini merupakan kejang pertama kali. Tidak ada riwayat
penurunan kesadaran sebelumnya, tidak ada riwayat trauma dan kejang sebelumnya. Tanda vital :
Nadi 108 x/m, RR 20 kali/mnt, T 36,6 C, kaku kuduk tidak dijumpai. Apakah diagnosis yang tepat
pada kasus tersebut ?
a. Encephalitis
b. Kejang demam sederhana
c. Kejang demam kompleks
d. Epilepsi klonik
e. Epilepsi secondary generelize seizure

68. Ny. Zizi, usia 20 th, datang dibawa keluarganya ke IGD dengan keluhan penurunan kesadaran sejak 1
jam yang lalu. Pasien diketahui memiliki riwayat kejang dan sudah mengalami kejang > 5x dalam
setahun. Serangan diawali dengan bengong kemudian mulut mengecap-ngecap dan gerakan tangan
kanan tanpa tujuan. Durasi ± 5 menit tiap serangan. Setelah sadar pasien terlihat bingung. Diantara 2
serangan normal. Pemeriksaan neurologis : Defisit neurologis tidak dijumpai. Diagnosis yang tepat…
a. Epilepsi petit mal
b. Epilepsi parsial kompleks
c. Epilepsi parsial simpleks
d. Epilepsi grandmal
e. Epilepsi Atonik

69. Tn. Meddie, berusia 25 tahun, dibawa ke IGD dengan keluhan kelemahan gerak pada kedua tungkai
dan kedua tangan sejak 3 jam yang lalu. Diketahui keluhan muncul setelah pasien jatuh dari pohon
kelapa. Pasien juga mengeluh tidak terasa dengan rangsangan nyeri dan suhu dari ujung kaki sampai
ujung jari tangan. Tanda vital TD 120/80mmHg, HR 70 Kali/menit, RR 20 kali/menit, T 37C, didapatkan
hipoestesi pada ransangan nyeri dan suhu, propiosepsi normal. Kekuatan motoric tangan dan tungkai
bawah 2222/2222. Tonus otot meningkat, refleks fisiologis meningkat, dan refleks patologis +/+.
Apakah diagnosis yang paling tepat?
a. Anterior cord syndrome
b. Posterior cord syndrome
c. Brown sequard syndrome
d. Central cord syndrome
e. Complete spinal transection

70. An. Grilly berusia 7 tahun datang dibawa orang tuanya dengan keluhan pandangan sering kosong dan
bengong sejak 1 tahun yang lalu. Keluhan tersebut dapat berulang hingga 10x sehari selama 20 detik,
timbulnya mendadak kemudian normal kembali. Terkadang keluhan disertai dengan mulut yang
tampak mengecap-ngecap. Keluhan penurunan prestasi anak di sekolah disangkal. Riwayat trauma
disangkal. Dari pemeriksaan fisik, didapatkan nadi 92x/menit, RR 19x/menit, suhu 37 C. Pemeriksaan
neurologis dalam batas normal. Diagnosis pada pasien ini adalah...
a. Epilepsi parsial sederhana
b. Epilepsi umum absans tipikal
c. Epilepsi parsial kompleks
d. Epilepsi umum grandmal
e. Epilepsi umum absans atipikal

71. An. Teo usia 8 tahun, dibawa dengan keluhan sering melamun di kelas. Serangan melamun terjadi
tiba-tiba selama 15 detik, disertai mata berkedip-kedip. Setelah selesai serangan pasien langsung
kembali beraktivitas seakan tidak terjadi apa-apa. Hal ini dapat terjadi beberapa kali dalam sehari,
pasien tidak dalam keadaan demam atau menderita sakit lainnya. Apakah terapi lini pertama pada
kasus?…
a. Carbamazepine
b. Asam Valproat
c. Fenitoin
d. Donepezil
e. Ethosuximide

72. Tn. Ferro usia 30 tahun dibawa keluarganya ke IGD dengan keluhan kejang berulang sejak 1 jam yang
lalu. Kejang dialami sudah sekitar 4 kali, per periode durasi kejang 2 menit. Kejang seluruh tubuh
tampak kaku dan kemudian menghentak. Pada saat kejang pasien tidak sadar dan diantara kejang
pasien juga tidak sadar. Pasien memiliki riwayat epilepsi dan tidak rutin meminum obat anti epilepsi.
Demam disangkal. Saat dokter melakukan pemeriksaan pasien kembali kejang. Tanda vital TD
120/80mmHg, HR 80 kali/mnt, RR 20 kali/mnt, suhu 37,0C. Apa penatalaksanaan awal terhadap
kasus ini yang sesuai?
a. Fenitoin
b. Diazepam
c. Fenobarbital
d. Magnesium sulfat
e. Midazolam

73. Tn. Dave, berusia 21 tahun dibawa ke UGD RS setelah mengalami kejang 1 kali dalam 1 jam terakhir.
Saat kejang didapatkan mata mendelik ke atas, keempat ekstrimitas kelojotan. Pasien memiliki riwayat
kejang waktu kecil tetapi tidak didahului demam. Pada pemeriksaan fisik didapatkan, kesadaran
menurun, tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 82 x/menit, RR 18 x/menit dan suhu 37 C. Tatalaksana
yang tepat pada pasien setelah stabil adalah?
a. Phenobarbital
b. Phenytoin
c. Carbamazepine
d. Diazepam
e. Asam Valproat

74. An. Lasky, usia 16 tahun datang ke IGD dengan keluhan kejang sejak 2 jam yang lalu. Kejang terjadi
2 kali dengan waktu 40 menit tiap kali kejang, lalu pasien pingsan kemudian kejang kembali. Saat
kejang, tubuh pasien kelojotan, mata mendelik keatas. Pasien tidak memiliki riwayat demam ataupun
trauma. Pada pemeriksaan fisik: TD 110/70mmHg, nadi 90 x/m, RR 20 kali/mnt, T 36,6 C, kaku kuduk
(-), reflex patologis (-). Apakah diagnosis pada pasien tersebut ?
a. Epilepsi Absan
b. Epilepsi Petit mall
c. Epilepsi Lena
d. Status Epileptikus
e. Epilepsi grandmall

75. Tn Mark, usia 28 tahun, dibawa ke RS dengan keluhan penurunan kesadaran sejak 2 hari ini. Keluhan
terjadi secara berangsur- angsur disertai kelemahan satu sisi tubuh. Sebelumnya pasien merasakan
adanya nyeri kepala berdenyut serta demam kurang lebih 1 minggu. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan kesadaran somnolen, GCS E3M4V5, tanda vital: tekanan darah 120/80 mmhg, nadi
90x/menit, RR 20 kali/mnt, suhu 38,6C. Pemeriksaan rangsang meningeal (+). Pada pemeriksaan
didapatkan hemiparese dextra. Apakah pemeriksaan penunjang yang tepat dilakukan pada pasien
ini?
a. CT scan dengan kontras
b. MRI kepala
c. Lumbal pungsi
d. Kultur darah
e. PET Scan

76. An. Kevin, usia 7 tahun dibawa ke IGD karena tidak sadar sejak 12 jam yang lalu. Pasien dikeluhkan
tampak lemas dan tidak berespon ketika dibangunkan sejak 1 jam yang lalu. Sebelumnya pasien
mengalami kejang selama 20 menit seluruh tubuh. Saat kejang, pasien dalam keadaan demam. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran E2V2M3, HR : 80x/menit, RR : 16x/menit, T 38.8C, pupil
isokor, kaku kuduk negative, reflek fisiologis positif. Pemeriksaan laboratorium: darah rutin didapatkan
leukositosis, serum elektrolit dalam batas normal. Apakah diagnosis yang sesuai pada keadaan
tersebut ?
a. Ensefalitis
b. Kejang demam kompleks
c. Meningoensefalitis
d. SOL ec tumor serebri
e. Meningitis

77. Tn. Heister, usia 38 tahun dibawa keluarganya ke IGD dengan keluhan nyeri kepala. Nyeri kepala
dirasakan sejak 1 bulan dan dirasakan semakin memburuk, pasien juga pernah kejang 2 minggu yang
lalu. Pemeriksaan fisik : GCS E2V3M4, TD 100/70, HR : 80x/menit, RR : 16x/menit, T 38C. Kaku kuduk
(+), tidak ditemukan kelumpuhan saraf n. cranialis II, III dan IV. Dari hasil pemeriksaan lumbal pungsi
didapatkan cairan berwarna keruh, test nonne-pandy test (+), penurunan kadar glukosa, didapatkan
pleositosis dengan dominan sel basophil dan neutrofil. Diagnosis yang tepat adalah......
a. Meningitis tuberculosis
b. Meningitis bacterial
c. Meningoensefalitis TB
d. Meningitis virus
e. Meningoensefalitis bacterial

78. Ny. Sean, usia 41 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan kejang-kejang sejak 5 jam yang lalu. Keluarga
mengatakan kejang berlangsung selama 15 menit dan pasien menghentakkan kaki dan tangannya
saat kejang. Kejang ini pertama kali dialami. Pasien memiliki riwayat keluar cairan dari telinga sejak
satu tahun yang lalu dan tidak pernah diobati. Pada pemeriksaan fisik, tekanan darah 130/80 mmHg,
nadi 110x/menit, napas 22x/menit, suhu 38 C, brudzinski I positif dan kaku kuduk positif. pemeriksaan
lab didapatkan leukositosis. Pada CT scan kepala didapatkan lesi hipodens tunggal, bulat, tanpa
kalsifikasi. Diagnosa yang tepat untuk pasien ini adalah..
a. Meningitis bacterial
b. Encephalitis viral
c. Toxoplasmosis cerebri
d. Abcess cerebri
e. Abcess citeli

79. Tn. Graham, usia 41 tahun, datang ke IGD dengan keluhan nyeri kepala hebat sejak 2 minggu SMRS.
Pasien juga mengeluh gangguan penglihatan dan demam naik turun. 3 hari yang lalu, pasien mengeluh
lemah anggota gerak kiri dan sulit bicara. Riwayat demam dan kejang (+). Riw. Bergonta-ganti
pasangan (+). Hasil pemeriksaan fisik : TD 100/70, HR : 80x/menit, RR : 16x/menit, T 38C., needle
track (+), hemiparesis sinistra kekuatan 3. CT scan dengan kontras menunjukkan gambaran lesi nodul
multiple dengan ring enhancement. Pemeriksaan LCS tinta hitam tidak ditemukan kelainan. Apa
kemungkinan diagnosis kasus diatas?
a. Meningoensefalitis TB
b. Meningitis bakteri
c. Encephalitis toxoplasma
d. Ensefalitis viral
e. Abses otak

80. Nn. Tomita, usia 22 tahun dibawa oleh teman kostnya ke IGD karena mendadak kejang seluruh tubuh
15 menit SMRS. Sebelum kejang pasien sempat mengeluh nyeri kepala. Pasien merupakan seorang
wanita tunas susila. Pada pemeriksaan fisik didapati kesadaran somnolen, TD 120/80 m mHg, HR 80
kali/mnt, RR 22 kali/mnt, T 37,8C. Pemeriksaan penunjang CT scan kepala menunjukan hasil multiple
ring enhanced lesion pada daerah ganglia basalis. Tes serologi HIV didapatkan positif. Organisme
apakah yang telah menyebabkan infeksi oportunistik pada pasien tersebut?
a. M. tuberculosis
b. Citomegalivirus
c. Toxoplasma gondii
d. Candida albicans
e. Pseudomonas aeruginosa

81. Ny. Gia, usia 48 tahun dibawa anaknya ke RS dengan keluhan tampak mengalami disorientasi. Pasien
tampak tidak mengenal tempat, waktu dan juga terkadang istrinya sendiri. Pembicaraan pasien
terkadang terganggu karena tidak mengenali benda-benda di sekitar pasien, seperti handphone,
sendok dan piring, pasien tidak mengenali apa nama dari benda tersebut. Pemeriksaan Snellen Chart
didapatkan visus 6/6 dengan lensa OD S -3.00 Add +2.0 dan OS S -2.50 Add + 2.0. Apakah diagnosis
yang sesuai untuk pasien dengan kasus diatas?
a. Abulia
b. Alexia
c. Agnosia
d. Apraxia
e. Aphasia
82. Tn. Rando, usia 60 tahun, datang ke puskesmas diantar istrinya dengan keluhan tidak bisa membaca
tulisan sejak 3 minggu ini. Pasien bisa bicara dan mengerti isi pembicaraan. Pasien masih bisa menulis.
Riwayat hipertensi sejak 5 tahun yang lalu tapi tidak rutin kontrol. Riwayat trauma disangkal, riwayat
keluhan serupa sebelumnya disangkal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 150/100
mmHg, nadi 90x/menit, pernapasan 16x/menit, suhu afebris. Apa kelainan yang dialami pasien?
a. Apraxia
b. Ataxia
c. Afasia
d. Alexia
e. Agraphia

83. Tn. Mark, berusia 61 tahun dibawa ke poliklinik saraf dengan keluhan gangguan berbicara sejak 1 hari
yang lalu. Pasien memiliki riwayat DM dan HT tidak terkontrol. Pasien juga dikeluhkan lemas pada
tangan dan tungkai kanan. Pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran compos mentis, tekanan darah
160/90, denyut nadi 91x/menit, frekuensi napas 20x/menit, suhu 36,6C. Pemeriksaan neurologis
didapatkan motorik ekstremitas kanan menurun. Dokter mendiagnosis pasien mengalami Afasia
Wernicke karena sumbatan pembuluh darah otak. Pernyataan di bawah sesuai kasus diatas
adalah...
a. Pasien tidak mengerti pembicaraaan dokter, mampu mengeluarkan kalimat spontan, tidak mampu
mengulang kata sesuai perintah
b. Pasien tidak mengerti isi pembicaraan dokter, tidak mampu mengeluarkan kalimat spontan dan
tidak mampu mengulang kata sesuai perintah
c. Pasien mengerti isi pembicaraan dokter, tetapi tidak mampu mengeluarkan kalimat spontan dan
tidak mampu mengulang kata sesuai perintah
d. Pasien tidak mengerti isi pembicaraan dokter, dan tidak mampu mengeluarkan kalimat spontan
e. Pasien mengerti isi pembicaraan dokter dan mampu mengulang kata sesuai perintah, tetapi tidak
mampu mengeluarkan kalimat spontan

84. Tn. Aldo, usia 35 tahun datang ke RS dibawa oleh keluarganya dengan keluhan gangguan bicara sejak
2 hari SMRS. Pasien memiliki riwayat DM dan kolesterol tinggi. Pasien juga mengeluhkan lemas pada
tungkai sisi sebelah kiri sejak 30 menit SMRS. Tanda Vital: Tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 84
kali/menit, RR 22, suhu 37C. Pada pemeriksaan neurologis didapatkan kekuatan motorik ekstremitas
kiri menurun. Saat diperiksa oleh dokter mengenai masalah gangguan bicara, pasien mengerti isi
pembicaraan dokter, tetapi tidak mampu mengeluarkan kalimat spontan dan tidak mampu mengulang
kata sesuai perintah. Apakah yang menyebabkan gangguan berbicara pada pasien tersebut?
a. Kerusakan plica vocalis
b. Gangguan di area Wernicke dan Broca
c. Gangguan di area Wernicke
d. Gangguan di area Broca
e. Gangguan di Cerebellum

85. Tn. Nando, berusia 55 tahun datang ke poliklinik diantar oleh keluarganya dengan keluhan gangguan
bicara. Riwayat stroke 1 tahun yang lalu dengan kelemahan anggota gerak kanan. Pemeriksaan fisik
TTV tekanan darah 140/80 mmHg, nadi 88x/menit, RR 20x/menit, suhu 36,8C. Pasien mengerti isi
pembicaraan tetapi tidak bisa mengeluarkan kata-kata. Pasien mampu mengulang kata sesuai perintah
seperti menyebut ulang kata “meja”. Diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah...
a. Afasia global
b. Afasia Wernicke
c. Afasia motoric
d. Afasia transkortikal motoric
e. Afasia transkortikal sensorik

86. Ny. Lora, usia 61 tahun datang ke poli rehabilitasi medik untuk kontrol. Pasien memiliki riwayat sakit
stroke 6 bulan yang lalu, DM (+), HT (+). Tanda vital tekanan darah 160/100 mmHg, nadi 98x/menit,
RR 19x/menit, suhu 36,8 C Pada saat pemeriksaan, pasien dapat mengeluarkan kalimat, tidak dapat
mengerti isi pembicaraan, dan dapat mengulang kata sesuai perintah. Jenis afasia pada pasien
adalah?
a. Afasia global
b. Afasia Broca
c. Afasia transkortikal motoric
d. Afasia transkortikal sensorik
e. Afasia Wernicke

87. Tn. Stanburg, usia 40 tahun datang ke IGD dengan keluhan lemah anggota gerak kiri setelah bangun
pagi sejak 10 jam yang lalu. Pasien juga sulit berbicara sehingga tidak bisa meminta tolong. Empat jam
kemudian, pasien mulai bisa menggerakkan anggota gerak tersebut. Riwayat Hipertensi tidak
diketahui, ini merupakan kejadian pertama kalinya. Pada pemeriksaan didapatkan TD 150/100 mmHg,
HR 90 x/menit, RR 20 x/menit, Suhu 36,7C. Pemeriksaan neurologis tidak ditemukan defisit pada CN
VII dan CN XII, kekuatan motorik normal. Apakah kemungkinan diagnosa pada pasien?
a. Sequele Stroke
b. Stroke iskemik
c. Electrolyte imbalance
d. Transient Ischemic Attack
e. Reversible Iskemik Deficit Neurologis

88. Tn Will, berusia 62 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan kelemahan setengah badan sebelah
kanan, disertai dengan bicara pelo (+), riwayat HT, DM (+). Pemeriksaan tanda vital didapatkan tensi
150/100 mmHg, nadi 98x/menit, laju pernafasan 23x/menit dan suhu 36.5°C. Pemeriksaan Fisik :
hemiparesis dekstra. Keluhan membaik setelah 36 jam. Apakah diagnosis pasien tersebut ?
a. Stroke ischemic
b. Reversible Ischemic Neurological Deficit
c. Progressive Stroke
d. Transient Ischemic Attack
e. Prolonged Reversible Ischemic Neurological Deficit

89. Tn. Gino, usia 56 tahun datang ke IGD dengan keluhan kelemahan anggota gerak kiri sejak 8 jam yang
lalu. Pasien juga sulit berbicara setelah mengalami keluhan utama. Empat jam kemudian, pasien mulai
bisa menggerakkan anggota gerak tersebut. Riwayat darah tinggi dan diabetes disangkal oleh pasien
.Pada pemeriksaan ditemukan TD 160/100 mmHg, HR 90 x/m, RR 20 x/m suhu 37C. Pemeriksaan
neurologis dalam batas normal. Apakah terapi yang dapat diberikan pada pasien tersebut?
a. Piridoksin
b. Asam asetilsalilat
c. Sianokobalamin
d. Propanolol
e. rTpa

90. Tn. Rivers, usia 58 tahun, datang ke IGD dengan keluhan kelemahan mendadak pada lengan
kanannya setelah bangun tidur 5 jam yang lalu. Tungkai kanan juga lemah namun masih cukup kuat
untuk berjalan. Pada pemeriksaan fisik ditemukan TD 160/80 mmHg, HR 78 kali/mnt, RR 20 kali/mnt,
suhu 36.7C, terlihat mulut mencong. Pasien juga kesulitan dalam berbicara. Pada pemeriksaan lapang
pandang tidak ditemukan kelainan. Pada kekuatan motorik didapatkan hemiparesis dekstra. Pada
pasien ini, arteri yang mengalami sumbatan kemungkinan adalah...
a. Arteri basilaris
b. Arteri cerebri posterior
c. Arteri cerebri anterior
d. Arteri vertebralis
e. Arteri cerebri media

91. Tn. Neil, usia 65 tahun datang ke IGD dengan keluhan kaki kanan sulit digerakkan. Selain itu, pasien
juga mengeluh kebas pada kaki kanan dan menjadi sering mengompol. Tidak ada riwayat trauma atau
terjatuh. Pasien memiliki penyakit kencing manis dan tekanan darah tinggi, dan hanya minum obat bila
ada keluhan, karena pasien takut ketergantungan. Pada Pemeriksan fisik didapatkan TD: 185/115
mmHg, HR 102 kali/mnt, RR 20 kali/mnt, T 37C. Didapatkan defisit sensoris pada ekstremitas inferior
dextra. Saat berjalan, pasien tampak kesulitan memulai gerakan dan terkesan lambat. Dari keluhan
pasien, arteri mana yang mengalami kelainan?
a. Arteri Cerebri Anterior
b. Arteri Cerebri Media
c. Arteri Basilaris
d. Arteri karotis interna
e. Arteri cerebellaris superior.

92. Tn. Afgan, usia 66 tahun, datang ke UGD RS dengan keluhan lumpuh badan sebelah kiri sejak 5 hari
yang lalu. Keluhan terjadi tiba-tiba. Pasien memiliki riwayat DM, gangguan irama jantung, dislipidemia
dan hipertensi kronis. Pada pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah 180/90 mmHg, denyut nadi
150 kali/menit ireguler, napas 20 kali/ment, suhu 37,0C. Pada pemeriksaan neurologis didapatkan
refleks fisiologis meningkat dan refleks patologis positif pada ekstremitas kiri. Hasil EKG: fibrilasi atrial.
Apakah diagnosis yang paling tepat?
a. Stroke Iskemik akibat trombus
b. Stroke iskemik akibat emboli
c. Stroke perdarahan intraserebral
d. Stroke perdarahan subarakhnoid
e. Stroke perdarahan subdural

93. Tn. Ringgo, usia 59 tahun dibawa keluarganya ke IGD dengan keluhan lengan dan tungkai kiri tidak
dapat digerakkan sejak pasien bangun tidur tadi pagi. Terdapat riwayat hipertensi dan diabetes mellitus
sejak 5 tahun yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS E4V5M6, TD 170/100 mmHg, HR 90
x/menit reguler, RR 18 x/menit, Tax 36,7˚C. Pada pemeriksaan neurologis didapatkan refleks fisiologis
meningkat, refleks babinski (+), kekuatan ekstremitas kanan/kiri adalah 5555/3333. Hasil pemeriksaan
CT scan kepala menunjukkan adanya gambaran hipodens di hemisfer serebri dextra. Diagnosis pada
pasien ini...
a. Perdarahan intracranial
b. Perdarahan subarachnoid
c. Stroke Non Hemoragik Trombotik
d. Stroke Non Hemoragik embolik
e. Reversible Iscemic Neurological Deficit

94. Tn. Frans, usia 50 tahun, dibawa ke IGD oleh keluarganya dengan keluhan kelemahan anggota gerak
sehingga pasien berjalan sempoyongan sejak 3 jam yang lalu. Diketahui pasien memiliki riwayat HT
dan DM tidak terkontrol sejak 2 tahun SMRS. Pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran pasien kompos
mentis, TD 140/90 mmHg, HR 92x/menit. RR 20x/i, suhu 37C. Pemeriksaan neurologis didpatai
kekuatan motoric ekstremitas kanan 3/3, ekstremitas kiri 5/5, kaku kuduk (-), refleks fisiologis
meningkat, refleks chaddok (+). Hasil CT Scan kepala non kontras memberikan gambaran dibawah ini.
Diagnosis pada pasien ini...
a. Stroke Hemoragik dextra
b. Stroke Hemoragik sinistra
c. Perdarahan subarachnoid
d. Stroke Iskemik sinistra
e. Stroke Iskemik dextra

95. Tn. Mark, usia 56 tahun datang ke UGD dengan keluhan kelemahan pada ekstremitas sebelah kanan
yang terjadi secara tiba-tiba sejak 1 hari yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan Tanda vital TD
150/90 mmHg, HR 80x/menit, RR 20 x/menit, suhu 36,7C. kekuatan motorik estremitas kanan 3/3/3.
Pada CT SCAN kepala didapatkan lesi hipodens di hemisfer kiri. Tanda vital TD 120/80 mmHg, HR
80x/menit, RR 20 x/menit, suhu 36,7C. Tatalaksana yang tepat adalah...

R L
a. Aspirin PO
b. Heparin IV
c. Alteplase IV
d. Streptokinase IV
e. Diltiazem IV

96. Ny. Jennifer, usia 61 tahun datang ke IGD dengan keluhan penurunan kesadaran sejak satu jam yang
lalu. Pasien sebelumnya mengeluhkan nyeri kepala hebat seperti di pukul palu sejak 1 hari yang lalu.
Keluhan disertai adanya muntah-muntah. Pasien memiliki riwayat darah tinggi dan jarang kontrol. Pada
pemeriksan TD:190/100mmHg, N:118x/menit, RR:22x/menit, S:37.°C pemeriksaan neurologis tidak
ditemukan adanya paresis. CT scan menunjukan gambaran hiperdens pada beberapa area sulcus.
Apakah kemungkinan diagnosa pasien tersebut?
a. Stroke embolik
b. Stroke trombotik
c. Intracranial hemoragik
d. Subarachnoid hemoragik
e. Reversible ischemic neurologic attack

97. Tn. Reznick, usia 30 tahun datang dibawa keluarganya ke RS dengan keluhan nyeri kepala yang
sangat hebat. Keluhan nyeri kepala seperti ini belum pernah dirasakan sebelumnya, muncul tibatiba,
dan semakin memberat. Pasien juga mengeluh mual namun muntah disangkal. Pasien memiliki riwayat
darah tinggi tidak terkontrol lebih dari 5 tahun. Pasien juga memiliki riwayat kolesterol tinggi. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran kompos mentis, TD 200/120 mmHg, nadi 92x/menit, RR
20x/menit, suhu 36.7ºC. Pemeriksaan neurologi didapatkan tanda brudzinski positif. Pemeriksaan CT
Scan kepala tampak lesi berbentuk stelata pada sulkus dan fissura serebri. Etiologi pada kasus
pasien tersebut adalah?
a. Pecahnya berry aneurisma
b. Pecahnya arteri basiler
c. Pecahnya arteri cerebri media
d. Tersumbatnya bridging veins
e. Pecahnya arteri meningea media

98. Tn. Matt, usia 58 tahun datang ke IGD dibawa temannya dengan keluhan penurunan kesadaran 1 jam
SMRS. Pasien dibawa dari kantor tempatnya bekerja. Sebelum pingsan pasien mengeluhkan nyeri
kepala hebat dan muntah menyembur. Pasien mempunyai riwayat HT tidak terkontrol sejak 5 tahun
yang lalu. Pada pemeriksaan didapatkan kesadaran sopor, TD 210/100 mmHg, pupil kanan 2 mm,
pupil kiri 4 mm. Refleks babinski (+). kaku kuduk tidak dijumpai. Apakah kemungkinan diagnosa
pasien tersebut?
a. Stroke embolik
b. Stroke trombotik
c. Intracranial hemoragik
d. Subarachnoid hemoragik
e. Reversible ischemic neurologic attack

99. Tn. Tom, usia 55 tahun diantar keluarganya ke RS dengan penurunan kesadaran sejak 3 jam yang
lalu. Sebelumnya pasien mengeluhkan nyeri kepala hebat dan muntah proyektil. Hasil pemeriksaan
fisik didapatkan TD 230/130mmHg, nadi 65x/mnt, RR 19x/menit, suhu 37C, refleks Babinski (+), pupil
anisokor. Dari hasil pemeriksaan CT Scan non kontras dijumpai lesi hiperdens di hemisphere cerebri.
Terapi yang tepat diberikan pada pasien ini adalah…
a. Citicolin
b. alteplase
c. Manitol
d. ISDN
e. Piracetam

100. Tn. Adly, 49 tahun datang diantar tetangganya karena tisak sadarkan diri sejak 2 jam SMRS.
Pasien dikatakan sedang melakukan kerja bakti untuk lingkungan RT sekitar rumahnya dan tiba2
muntah menyemprot sebanyak 1x dan jatuh pingsan. Selama perjalanan ke RS pasien tidak sadarkan
diri. Riwayat hipertensi dan diabetes melitus tidak diketahui. Dari pemeriksaan fisik didapati keadaan
umum sakit berat, kesadaran sopor, TD: 180/100 mmHg, HR: 50x/menit, RR: 18 x/menit dengan pola
napas ireguler, suhu afebris, dari pemeriksaan neurologis didapati Babinski dan Gordon (+) pada
ekstremitas kanan dan kekuatan motorik ekstremitas kanan 2. Pupil kanan dan kiri anisokor serta tidak
reaktif. Hasil GDS pasien 260 mg/dL. Dari hasil funduskopi didapati hasil papilledema. Dari hasil
pemeriksaan skor Siriraj, pasien memiliki nilai 3. Pasien akan menjalani pemeriksaan CT Scan kepala.
Cairan yang sebaiknya digunakan sebagai tambahan untuk menurunkan tekanan intracranial
adalah...
a. NaCl 0,9%
b. Ringer laktat
c. NaCl 3%
d. Dextrosa 10%
e. Dextrosa 5%

101. Tn. Eric, 56 tahun dibawa oleh keluarganya ke IGD karena tidak sadarkan diri sejak 5 jam yang
lalu. Sebelum pingsan pasien mengeluh pandangan buram, muntah menyembur sebanyak satu kali,
dan nyeri kepala. Pasien memiliki riwayat DM tidak terkontrol sejak 2 tahun SMRS dan memiliki riwayat
kolesterol dan tidak pernah minum obat sejak 4 tahun SMRS. Riwayat trauma disangkal. Riwayat
penyakit keluarga serupa juga diangkal. Pada pemeriksaan fisik didapati TD 220/100 mmHg, nadi
98x/menit, suhu 37oC, dan RR 24x/menit. Pemeriksaan neurologis didapatkan lateralisasi anggota
gerak sebelah kiri dan reflex Babinski dan chaddok (+) pada kaki kiri. Terapi apakah yang tepat
diberikan pada pasien tersebut?
a. IV Manitol 5% sebanyak 0,5 – 1 g/kgBB
b. IV Manitol 20% sebanyak 0.5 – 1 mg/kgBB
c. IV Manitol 25% sebanyak 5 – 10 mcg/kgBB
d. IV Manitol 10% sebanyak 0,5 – 1,5 g/kgBB
e. IV Manitol 20% sebanyak 0,5 – 1 g/kgBB

Anda mungkin juga menyukai