Anda di halaman 1dari 5

UNIT 1.

Paham Kebangsaan, Nasionalisme dan


Menjaga NKRI

A. Paham Kebangsaan
Paham Kebangsaan adalah pengertian tentang bangsa dan bagaimana mewujudkan masa
depannya merupakan pemahaman yang harus dimengerti oleh masyarakat Indonesia. Hal
tersebut mengandung makna bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia merupakan rahmat
Tuhan Yang Maha Kuasa yang menjadikan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Paham Kebansgaan yang ada pada diri seseorang tidak datang dengan sendiri, tetapi
dipengaruhi oleh unsur-unsur sebagai berikut.
 Perasaan nasional
 Watak nasional
 Batas nasional ( yang memberikan pengaruh emosional dan ekonomis pada diri individu).
 Bahasa nasional
 Peralatan nasional
 Agama
B. Nasionalisme
1. Konsep Nasionalisme
Secara etimologis, kata nasionalisme berasal dari kata nationalism dan nation
dalam bahasa Inggris, yang dalam studi semantik kata nation tersebut berasal dari kata
Latin natio yang berakar pada kata nascor yang bermakna ‟saya lahir‟, atau dari kata
natus sum, yang berarti „saya dilahirkan‟. Dalam perkembangannya kata nation merujuk
pada bangsa atau kelompok manusia yang menjadi penduduk resmi suatu negara.
Hans Kohn, memberikan terminologi yang sampai saat ini masih tetap digunakan
secara relevan yakni: “nationalism is a state of mind in which the supreme loyalty of
individual is felt to be due the nation state”. Bahwa nasionalisme merupakan suatu
faham yang memandang bahwa kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada
negara kebangsaan.
Sedangkan dalam konsepsi politik, terminologi nasionalisme sebagai ideologi
yang mencakup prinsip kebebasan, kesatuan, kesamarataan, serta kepribadian selaku
orientasi nilai kehidupan kolektif suatu kelompok dalam usahanya merealisasikan tujuan
politik yakni pembentukan dan pelestarian negara nasional
2. Pengertian Nasionalisme dalam arti sempit dan luas adalah
2.1. Nasionalisme dalam arti sempit adalah : Perasaan kebangsaan atau cinta terhadap
bangsanya yang sangat tinggi dan berlebihan sehingga memandang rendah
terhadap bangsa lain. Nasionalisme dalam arti sempit disebut juga dengan
nasionalisme negatif karena mengandung makna perasaan kebangsaan atau cinta
terhadap bangsanya yang sangat tinggi dan berlebihan, sebaliknya memandang
rendah terhadap bangsa lain yang di sebut juga Chauvinisme
2.2. Nasionalisme dalam arti luas adalah : Perasaan cinta yang tinggi atau banggga
terhadap tanah air dan tidak memandang rendah bangsa lain. Nasionalisme dalam
arti luas termasuk nasionalisme positif.
3. Tujuan Nasionalisme
Sikap nasionalisme di suatu negara memiliki tujuan-tujuan yang ingin dicapai. Merujuk
pada deinisinya, beberapa tujuan nasionalisme adalah sebagai berikut:
a) Menumbuhkan dan meningkatkan rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa;
b) Membangun hubungan yang rukun dan harmonis antarindividu dan masyarakat;
c) Membangun dan mempererat tali persaudaraan antar-sesama anggota masyarakat;
d) Berupaya untuk menghilangkan ekstrimisme atau tuntutan berlebihan dari warga
negara kepada pemerintah;
e) Menumbuhkan semangata rela berkorban bagi tanah air dan bangsa; dan
f) Menjaga tanah air dan bangsa dari serangan musuh, baik dari luar maupun dari
dalam neger
4. Ciri Nasionalisme
Nasionalisme dapat kita kenali dari karakteristiknya. Menurut Drs. Sudiyo, ciri-ciri
nasionalisme adalah sebagai berikut:
a) Adanya persatuan dan kesatuan bangsa;
b) Adanya organisasi modern yang sifatnya nasional;
c) Perjuangan yang dilakukan sifatnya nasional;
d) Nasionalisme bertujuan untuk kemerdekaan dan mendirikan suatu negara merdeka di
mana kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat; dan
e) Nasionalisme lebih mengutamakan pikiran, sehingga pendidikan memiliki peranan
penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Semangat nasionalisme juga tertuang dalam Pancasila, yaitu pada sila ke-3 Pancasila
yang bunyinya “Persatuan Indonesia” dengan ciri-ciri:
a) Rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa Indonesia;
b) Rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara;
c) Bangga memiliki tanah air dan bangsa Indonesia; dan
d) Memposisikan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan
golongan
5. Bentuk – Bentuk Nasionalisme
Ada beragam bentuk nasionalisme yang diterapkan di suatu negara. Berikut ini beberapa
bentuk nasionalisme.
a) Nasionalisme Kewarganegaraan  Nasionalisme kewarganegaraan biasa juga
disebut dengan nasionalisme sipil. Nasionalisme kewarganegaraan ialah bentuk
nasionalisme di mana negara memiliki kebenaran politik dari keikutsertaan
rakyatnya, kehendak rakyat, atau perwakilan politik.
b) Nasionalisme Etnis  Nasionalisme etnis ialah berupa semangat kebangsaan di
mana negara memiliki kebenaran politik dari budaya asal atau etnis suatu
masyarakat.
c) Nasionalisme Romantik/Organik/Identitas  Bentuk nasionalisme tersebut ialah
negara memiliki kebenaran politik secara organik, yakni berupa hasil dari suatu
bangsa atau ras menurut semangat romantisme.
d) Nasionalisme Budaya Bentuk nasionalisme budaya ialah negara memiliki
kebenaran politik yang berasal dari budaya bersama, dan bukan dari sifat keturunan
seperti ras, warna kulit, dan lainnya.
e) Nasionalisme Kenegaraan  Bentuk nasionalisme kenegaraan ialah masyarakatnya
memiliki perasaan nasionalistis yang kuat dan diberi keutamaan mengatasi hak
universal dan kebebasan. Nasionalisme kenegaraan juga sering berhubungan dengan
nasionalisme etnis.
f) Nasionalisme Agama  Bentuk nasionalisme agama ialah negara memiliki
legitimasi politik dari adanya persamaan agama.
6. Timbulnya Nasionalisme
Nasionalisme muncul dibelahan negara-negara dunia. Akan tetapi, faktor penyebab
timbulnya nasionalisme di setiap benua berbeda. Nasionalisme Eropa muncul
disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut. :
 Munculnya paham rasionalisme dan romantisme.
 Munculnya paham aufklarung dan kosmopolitanisme.
 Terjadinya revolusi Prancis.
 Reaksi atau agresi yang dilakukan oleh Napoleon Bonaparte.
Nasionalisme Asia muncul disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut.

 Adanya kenangan akan kejayaan masa lampau.


 Imperalisme
 Pengaruh paham revolusi Prancis.
 Adanya kemenangan Jepang atas Rusia.
 Piagam Atlantic charter.
 Timbulnya golongan terpelajar.
7. Contoh Perilaku Nasionalisme
Beberapa contoh sikap dan perilaku yang sejalan dengan sikap nasionalisme adalah:
a) Mematuhi aturan yang berlaku;
b) Mematuhi hukum negara;
c) Melestarikan budaya bangsa;
d) Menciptakan dan mencintai produk dalam negeri; dan
e) Bersedia melakukan aksi nyata membela, mempertahankan, dan memajukan negara
C. Patriotisme
 Patriotisme berasal dari kata 'patriot' dan 'isme' yang memiliki arti sifat
kepahlawanan atau jiwa pahlawan, atau juga heroism serta patriotism dalam bahasa
Inggris. Pengorbanan tersebut dapat berupa harta benda atau jiwa dan raga
seseorang.
 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), patriotisme adalah sikap seseorang
yang bersedia mengorbankan segala-galanya untuk kejayaan dan kemakmuran Tanah
Airnya.
 Orang yang mempraktikkan patriotisme disebut dengan patriotik, yaitu orang-orang
yang memiliki rasa cinta terhadap Tanah Air sehingga rela dan berani berkorban
demi keberlangsungan hidup bangsa dan negara.

Anda mungkin juga menyukai