Anda di halaman 1dari 2

NASIONALISME DAN PATRIOTISME

Nasionalisme Nasionalisme adalah paham kebangsaan yang mengandung makna kesadaran dan semangat cinta tanah air, memiliki rasa kebanggaan sebagai bangsa, atau memelihara kehormatan bangsa. Nasionalisme menurut Hertz mengandung empat unsur yaitu hasrat untuk mencapai kesatuan, hasrat untuk mencapai kemerdekaan, hasrat untuk mencapai keaslian, dan hasrat untuk mencapai kehormatan bangsa. Ada dua macam nasionalisme, diantaranya sebagai berikut. 1. Nasionalisme dalam arti sempit: paham kebangsaan yang berlebihan dengan bangsa sendiri lebih unggul dari bangsa lain sementara bangsa lain dianggap rendah, paham ini sering disebut dengan chauvinisme. 2. Nasionalisme dalam arti luas: paham kebangsaan yang menempatkan kesetiaan tertinggi individu terhadap bangsanya dengan memandang bangsanya sebagai bagian dari bangsa lain di dunia. Nasionalisme ini terdiri atas berbagai bentuk, diantaranya sebagai berikut. 1. Nasionalisme kewarganegaraan (nasionalisme sipil) adalah sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran politik dari partisipasi aktif rakyatnya 2. Nasionalisme etnis (etnonasionalisme) adalah nasionalisme di mana negara memperoleh kebenaran politik dari budaya asal atau etnis sebuah masyarakat. 3. Nasionalisme romantik (juga disebut nasionalisme organik, nasionalisme identitas) adalah nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran politik sebagai suatu yang alamiah yang merupakan ekspresi dari sebuah bangsa atau ras. 4. Nasionalisme Budaya adalah sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran politik dari budaya bersama dan tidak bersifat turun temurun seperti warna kulit, ras atau bahasa. 5. Nasionalisme kenegaraan ialah variasi nasionalisme kewarganegaraan, selalu digabungkan dengan nasionalisme etnis. Dimana bangsa adalah komunitas yang memberikan kontribusi terhadap pemeliharaan negara.

6. Nasionalisme memperoleh

agama

ialah

sejenis politik

nasionalisme dari

dimana

negara agama.

legitimasi

persamaan

Patriotisme Patriotisme adalah sikap yang bersumber dari rasa cinta dan tanah air sehingga menimbulkan sikap pantang menyerah, rela berkorban demi bangsa dan negara. Ervin Staub (1997) membagi patriotisme dalam dua bagian, diantaranya sebagai berikut. 1. Patriotisme buta, didefinisikan sebagai keterikatan kepada bangsa dan negara dengan ciri khas loyal, menuntut tidak adanya evaluasi positif dan tidak toleran terhadap kritik. 2. Patriotisme konstruktif, didefinisikan sebagai keterikatan kepada bangsa dan Negara dengan ciri khas mendukung adanya kritik dari anggotanya, sehingga diperoleh suatu perubahan positif untuk mencapai kesejahteraan bersama.

Anda mungkin juga menyukai