Anda di halaman 1dari 12

MODUL 1

SEMESTER GENAP

BUDAYA POLITIK
Hakekat Budaya Politik

Pola tingkah laku dan orientasi seseorang/


sekelompok orang terhadap kehidupan politik
yang dihayati oleh para anggota suatu sistem politik
Merupakan perwujudan nilai politik yang
dianut sekelompok masyarakat diyakini sebagai
pedoman dalam melaksanakan kegiatan politik
Budaya politik lebih fokus terhadap aspek-aspek
non perilaku aktual, seperti pandangan, sikap,
nilai, dan kepercayaan
Ciri Budaya Politik

Terdapat pengaturan kekuasaan


Perilaku dari aparat-aparat negara
Proses pembuatan kebijakan pemerintah
Adanya kegiatan partai politik
Adanya gejolak masyarakat terhadap kekuasaan
yang memerintah
Adanya budaya politik mengenai legitimasi
Orientasi Politik

Orientasi seseorang terhdap sistem politik dapat dilihat


dari 3 komponen :
Orientasi Kognitif : Orientasi yang meliputi
pegetahuan dan keyakinan tentang sistem politik
Orientasi Afektif : Orientasi yang menunjuk pada
perasaan atau ikatan emosional seorang
individu thd sistem politik
Orientasi Evaluatif : Berkaitan dengan penilaian
moral seseorang terhadap sistem politik, komitmen
terhadap nilai dan pertimbangan pertimbangan
politik
Macam budaya politik (Gabriel Almond)

Budaya Politik Parokial


Budaya politik Kaula
Budaya Politik Partisipan
Budaya Politik Parokial

Lingkupnya sempit
Terdapat pada masyarakat tradisional
Tidak ada peran politik khusus
Masyarakat tidak memiliki minat terhadap peran
politik luas
Apatis / menarik diri dari kehidupan politik
Pengetahuan politik rendah
Kesadaran politik rendah
Contoh : kehidupan politik masa kerajaan
Budaya politik kaula

Patuh terhdap peraturan ttp tidak terlibat dalam


politik
Memiliki pengetahuan politik tetapi tidak
berpartisipasi dalam politik
Kesadaran politiknya rendah
Budaya politik Partisipan

Pengetahuan politik tinggi


Kesadaran politik tinggi
Partisipasi politik tinggi
Kontrol politik
Tipe Budaya Politik

Beradasar Gaya berpolitiknya : Budaya politik


tradisional, budaya politik islam , budaya politik
modern
Herbert Feith : Aristokrasi Jawa & Wiraswasta Jawa
Clifford Greetz : Santri, Abangan, Priyayi
Hildert Greetz : Petani pedalaman Jawa dan Bali ,
Masyarakat Islam Pantai , Masyarakat Pegunungan
Berdasar gaya berpolitiknya

Budaya politik tradisional : Mengedepankan budaya


dari etnis tertentu yang ada di Indonesia
Budaya politik islam : berdasarkan pada keyakinan
agama islam
Budaya politik modern : Mencoba meninggalkan
karakter etnis dan agama tertentu.
Menurut Herbet Feith

Aristokrasi Jawa  dipegang oleh kaum bangsawan


Jawa
Wiraswasta Islam  Dianut oleh pengusaha,
pedagang beragama Islam
Menurut Cliford Gretz

Budaya politik Santri  Menekankan pada aspek


keagamaan Islam. Pekerjaan mereka biasanya
pedagang dan berafiliasi pada partai masyumi dan
NU
Budaya Politik Abangan  Menekankan pada aspek-
aspek animisme dan dinamisme , biasanya dipeluk
oleh seorang petani
Budaya Politik Priyayi  Menekankan pada
keluhuran tradisi, dipegang oleh masyarakat Priyayi
kelas atas, biasanya berafiliasi dalam partai PNI

Anda mungkin juga menyukai