Anda di halaman 1dari 3

Menyelesaikan Masalah dalam Bersosialisasi dengan Orang-orang

Tunarungu dan Tunawicara Menggunakan Aplikasi (HMPMM)

A. Permasalahan yang di alami tunarungu dan tunawicara dalam bersosialisasi


Sebagai contoh, tunarungu dan tunawicara mungkin mengalami kesulitan dalam
berkomunikasi dengan orang lain, terutama dalam situasi yang ramai atau berisik. Hal ini bisa
membuat mereka merasa terisolasi atau kesepian karena sulit untuk terlibat dalam percakapan
atau aktivitas sosial. Selain itu, mereka mungkin menghadapi hambatan dalam memahami
instruksi atau informasi verbal, seperti petunjuk di tempat umum atau arahan dari orang lain.
Ini bisa menyebabkan frustrasi dan kebingungan dalam situasi sehari-hari, seperti saat
berbelanja atau menggunakan transportasi umum.
Dampak bagi masyarakat dari kesulitan berkomunikasi yang dialami oleh tunarungu
dan tunawicara dapat beragam. Pertama-tama, masyarakat dapat mengalami kesulitan dalam
memahami dan berinteraksi dengan individu tersebut, menyebabkan isolasi sosial dan
kesenjangan komunikasi. Selain itu, masyarakat mungkin perlu meningkatkan kesadaran dan
pemahaman tentang kebutuhan dan cara berkomunikasi dengan tunarungu dan tunawicara.
Hal ini membutuhkan upaya untuk memperluas aksesibilitas, seperti menyediakan terjemahan
bahasa isyarat atau teknologi bantu pendengaran. Dampaknya juga bisa terasa dalam
kesempatan kerja dan pendidikan, di mana individu dengan kesulitan berkomunikasi mungkin
menghadapi hambatan dalam mendapatkan pekerjaan atau mendapatkan akses yang sama
terhadap pendidikan dan pelatihan. Oleh karena itu, inklusi sosial dan dukungan masyarakat
sangat penting untuk memastikan bahwa mereka memiliki kesempatan yang sama dalam
kehidupan sehari-hari.
Tunarungu dan tunawicara mengalami kesulitan dalam berkomunikasi karena mereka
tidak dapat mendengar atau berbicara dengan lancar. Contohnya, dalam situasi sosial, mereka
mungkin merasa canggung karena sulit untuk mengikuti percakapan kelompok atau untuk
menyampaikan pikiran dan perasaan mereka dengan jelas kepada orang lain. Misalnya, dalam
pertemuan teman-teman, mereka mungkin kesulitan menyampaikan pendapat mereka atau
bahkan mengikuti alur percakapan karena tidak dapat mendengar atau berbicara dengan jelas.
Ini bisa membuat mereka merasa terpinggirkan atau tidak dihargai dalam interaksi sosial.
Selain itu, dalam situasi praktis seperti memesan makanan di restoran atau mengurus
kebutuhan sehari-hari, mereka mungkin mengalami kesulitan karena sulit untuk
berkomunikasi dengan pelayan atau petugas layanan pelanggan. Hal ini dapat menyebabkan
frustrasi dan rasa tidak nyaman dalam kegiatan sehari-hari.
B. Dampak bagi masyarakat
Dampak bagi masyarakat dari kesulitan berkomunikasi yang dialami oleh tunarungu
dan tunawicara dapat beragam. Pertama-tama, masyarakat dapat mengalami kesulitan dalam
memahami dan berinteraksi dengan individu tersebut, menyebabkan isolasi sosial dan
kesenjangan komunikasi. Selain itu, masyarakat mungkin perlu meningkatkan kesadaran dan
pemahaman tentang kebutuhan dan cara berkomunikasi dengan tunarungu dan tunawicara.
Hal ini membutuhkan upaya untuk memperluas aksesibilitas, seperti menyediakan terjemahan
bahasa isyarat atau teknologi bantu pendengaran.

1
Untuk meningkatkan inklusi sosial dan memperbaiki pengalaman berkomunikasi tunarungu
dan tunawicara, beberapa solusi dapat diimplementasikan termasuk:
a) Pendidikan dan Kesadaran: Masyarakat perlu meningkatkan pemahaman tentang
kebutuhan dan cara berkomunikasi dengan tunarungu dan tunawicara melalui program
edukasi dan kesadaran. Ini bisa dilakukan melalui kampanye publik, pelatihan, dan
workshop.Aksesibilitas Komunikasi: Penting untuk menyediakan aksesibilitas yang
memadai, seperti terjemahan bahasa isyarat, teknologi bantu pendengaran, dan layanan
teks untuk memfasilitasi komunikasi yang efektif.

b) Inklusi dalam Pendidikan dan Pekerjaan: Program inklusi dalam pendidikan dan peluang
kerja harus didukung, termasuk penyediaan sumber daya dan dukungan tambahan untuk
memastikan bahwa tunarungu dan tunawicara memiliki kesempatan yang sama untuk
belajar dan berkembang.

c) Pengembangan Komunitas: Membangun komunitas yang inklusif dan mendukung bagi


tunarungu dan tunawicara, di mana mereka merasa didengar, dihargai, dan memiliki
kesempatan untuk berpartisipasi aktif dalam kehidupan sosial.

d) Dengan implementasi solusi-solusi ini, diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang


lebih ramah dan inklusif bagi tunarungu dan tunawicara, memungkinkan mereka untuk
berpartisipasi penuh dalam masyarakat.

e) Pengembangan software translate bahasa tubuh bisa menjadi solusi yang inovatif untuk
membantu dalam komunikasi antara tunarungu dan tunawicara dengan orang yang tidak
memahami bahasa isyarat. Software ini dapat menggunakan teknologi pengenalan
gerakan tubuh dan ekspresi wajah untuk menerjemahkan pesan dari bahasa isyarat ke
teks atau suara, atau sebaliknya.
Dengan software ini, tunarungu dan tunawicara dapat berkomunikasi dengan lebih
mudah dalam berbagai situasi, baik dalam interaksi sosial sehari-hari maupun dalam
lingkungan kerja atau pendidikan. Hal ini juga dapat membantu meningkatkan pemahaman
dan kesadaran masyarakat tentang kebutuhan dan pengembangan aplikasi dengan judul
HMPMM.
Penggunaan software translate bahasa tubuh dapat memiliki dampak positif yang signifikan
bagi masyarakat, antara lain:
1. Inklusi Sosial: Software tersebut dapat meningkatkan inklusi sosial bagi tunarungu dan
tunawicara dengan memungkinkan mereka berkomunikasi dengan lebih mudah dan
efektif dengan orang-orang di sekitar mereka.

2. Kesempatan Kerja dan Pendidikan: Dengan bantuan software tersebut, individu yang
tunarungu dan tunawicara dapat lebih mudah terlibat dalam kesempatan kerja dan
pendidikan yang sebelumnya mungkin sulit diakses karena hambatan komunikasi.

3. Pemahaman dan Empati: Penggunaan software ini juga dapat meningkatkan pemahaman
dan empati dalam masyarakat terhadap pengalaman dan kebutuhan tunarungu dan
tunawicara, mempromosikan sikap yang lebih inklusif dan penghargaan terhadap
keragaman.

2
4. Kemajuan Teknologi: Pengembangan dan penggunaan software semacam ini juga
mempercepat kemajuan dalam bidang teknologi yang dapat digunakan untuk
memecahkan masalah sosial dan meningkatkan kualitas hidup individu.
Dengan adanya pengembangan software kami harap masyarakat tunarungu dan tunawicara
dapat berkomunikasi dengan baik dengan masyarakat yang lainya

Anda mungkin juga menyukai