Pertemuan 6 - Expert System (Part 1) - Piksi
Pertemuan 6 - Expert System (Part 1) - Piksi
Note :
Sistem Pakar tidak untuk menggantikan kedudukan seorang
pakar tetapi untuk memasyarakatkan pengetahuan dan
pengalaman pakar tersebut
Contoh “Expert System”
SISTEM PAKAR KEGUNAAN
MYCIN Diagnosa Penyakit
Edward Feigenbaum
(Universitas Stanford)
DENDRAL Mengidentifikasi struktur molekular
campuran yang tidak dikenal
XCON & XSEL Membantu konfigurasi system
DEC dan CMU komputer besar
SOPHIE Analisis sirkuit elektronik
PROSPECTOR Digunakan di dalam geologi untuk
Sheffield Research membantu mencari dan menemukan
Institute deposit
FOLIO Membantu memberikan keputusan bagi
seorang manajer dalam hal stock broker
dan Investasi
DELTA Pemeliharaan lokomotif listrik diesel
Keuntungan “Expert System”
1. Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para
ahli
2. Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis
3. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar
4. Meningkatkan output dan produktivitas
5. Meningkatkan kualitas
6. Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar
7. Mampu beroperasi dalam lingkungan berbahaya
8. Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan
9. Memiliki reliabilitas
10. Meningkatkan kapabilitas sistem komputer
11. Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak
lengkap dan mengandung ketidakpastian
12. Sebagai media pelengkap dalam pelatihan
13. Meningkatkan kapabilitas dalam penyelesaian masalah
14. Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan
Kekurangan “Expert System”
1. Biaya yang diperlukan untuk membuat dan memeliharanya
sangat mahal
2. Sulit dikembangkan. Hal ini erat kaitannya dengan ketersediaan
pakar dalam bidangnya
3. Sistem pakar tidak 100% bernilai benar
Ciri-ciri “Expert System”
1. Terbatas pada domain keahlian tertentu
2. Dapat memberikan penalaran untuk data yang tidak lengkap dan
tidak pasti
3. Bekerja berdasarkan rule / aturan
4. Knowledge base dan inference engine terpisah
5. Mudah dimodifikasi
6. Output bersifat anjuran
7. Sistem dapat mengaktifkan aturan secara searah dan sesuai
Area Permasalahan “Expert System”
1. Interpretasi : menghasilkan deskripsi situasi berdasarkan data
masukan
2. Prediksi : memperkirakan akibat yang mungkin terjadi dari
situasi yang ada
3. Diagnosis : menyimpulkan suatu keadaan berdasarkan gejala
yang diberikan
4. Desain : melakukan perancangan berdasarkan kendala yang
diberikan
5. Planning : merencanakan tindakan yang akan dilakukan
6. Monitoring : membandingkan hasil pengamatan dengan proses
perencanaan
7. Debugging : menentukan penyelesaian dari suatu kesalahan
8. Reparasi : melaksanakan rencana perbaikan
9. Instruksi : melakukan instruksi untuk diagnosis, debugging dan
perbaikan kerja
10. Kontrol : mengawasi hasil interpretasi, diagnosis, debugging,
monitoring dan perbaikan tingkah laku sistem
Konsep Dasar “Expert System”
Meliputi 6 hal berikut :
1. Kepakaran (Expertise)
2. Pakar (Expert)
3. Pemindahan Kepakaran (Transfering Expertise)
4. Inferensi (Inferencing)
5. Aturan – aturan (Rule)
6. Kemampuan Menjelaskan (Explanation Capability)
Konsep Dasar “Expert System”
Kepakaran (Expertise) :
“ pengetahuan yang diperoleh dari pelatihan, membaca, dan
pengalaman ”
Aturan-aturan (Rule) :
“ prosedur2 yang digunakan untuk menyelesaikan masalah”
Basis Pengetahuan :
“ mengandung pengetahuan yg diperlukan untuk memahami,
memformulasikan dan menyelesaikan masalah”
Terdiri dari 2 elemen dasar :
- Fakta : situasi dan kondisi permasalahan yang ada
- Rule : mengarahkan penggunaan pengetahuan dalam
memecahkan masalah
Komponen “Expert System”
Keterangan :
Mesin Inferensi (Inference Engine) :
“ program yang berfungsi untuk memandu proses penalaran
terhadap suatu kondisi berdasarkan basis pengetahuan
yang ada, memanipulasi dan mengarahkan aturan, model
dan fakta yang disimpan”