Revisi EBN
Revisi EBN
Diajukan untuk memenuhi tugas praktik klinik stase gawat darurat kritis
dengan dosen pengampu Nyayu Nina Putri Calisanie, M.Kep.
BANDUNG
2024
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan hidayah-Nya dan diberikan kelancaran dan kemudahan dalam enyusunan
laporan EBN (Evidence based Nursing) dengan judul “Penerapan Hiperoksigenasi
Untuk Meningkatkan Saturasi Oksigen Pada Pasien Kritis Yang Terpasang Endotracheal
Tube Di Ruang GICU RSUP Dr.Hasan Sadikin Bandung” ini dapat diselesaikan dengan
lancar.
Selama proses penyusunan Evidence Based Nursing ini kami dibimbing. Oleh
karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen dan Pembimbing Klinik yang
telah senantiasa membimbing, memberi masukan serta saran yang membangun guna
terselesaikannya penyusunan Evidence Based Nursing ini dengan baik.
Dalam penyusunan Evidence Based Nursing ini kami sangat menyadari masih
jauh dari kesempurnaan baik dalam bentuk penyajian, kelengkapan isi, dan lain-lainnya.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan seperti di masa
mendatang.
PENDAHULUAN
yang berguna untuk menghindari kecacatan dan kematian saat seseorang berada
dengan kondisi injuri atau sakit yang mengancam kehidupan. Perawat gawat darurat
harus memiliki pengetahuan untuk menangani respon pasien pada resusitasi, syok,
trauma, keracunan, dan kegawatan yang mengancam jiwa lainnya. Keadaan henti
jantung dan henti nafas adalah kasus yang sering terjadi pada pasien gawat darurat.
Henti jantung atau cardiac arrest adalah keadaan dimana terjadi penghentian
Intensive care unit (ICU) adalah layanan rumah sakit yang memberikan asuhan
keperawatan secara terkonsentrasi dan lengkap. Unit ini di lengkapi staf dan
peralatan khusus untuk merawat dan mengobati pasien yang terancam jiwa oleh
kegagalan/disfungsi satu organ atau ganda yang masih riversibel. Pasien dengan
jalan nafas karna kehilangan tonus-tonus otot. Obstruksi sering terjadi dari faring
dan laring oleh pangkal lidah dan jaringan lunak dari faring, dimana dapat
mucus dan menghambat fungsi fisiologis saluran nafas bagian atas seperti
menghangatkan, melembabkan, filtrasi dan fungsi suara akan hilang. begitu pula
terjadinya retensi sputum yang akan menghambat difusi oksigen di paru paru yang
Pada proses dilakukan suction tidak hanya lendir yang terhisap, suplai oksigen
untuk terjadi hipoksemia sesaat yang ditandai dengan penurunan saturasi oksigen
akibat suction dan harus digunakan pada semua prosedur suction (Husada, &
Superdana, 2015).
Penerapan hiperoksigenasi sebelum dan setelah dilakukan endotracheal
suctioning pada pasien dapat diimplementasikan di ruang intensive care unit untuk
dilakukan suction.
1.2 Fenomena
kritis yang terpasang endotracheal tube di ruangan intensive care unit dengan pasien
endotracheal tube memerlukan lebih oksigen karena pada proses dilakukan suction
tidak hanya lendir yang terhisap, suplai oksigen yang masuk ke saluran pernafasan
juga ikut terhisap, sehingga memungkinkan untuk terjadi hipoksemia sesaat yang
terpasang endotracheal tube di ruang Gicu RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
BAB II
PELAKSANAAN EBN
2.1 METODE
A. Tahap 1
unit.
B. Tahap 2
pada suatu populasi serta intervensi yang akan dilakukan sehingga proses
pencarian bukti atau hasil penelitian lebih spesifik berdasarkan tujuan yang
akan dicapai.
endotracheal tube
P (Population) : Pasien yang terpasang endotracheal tube
I (Intervensi) : hiperoksigenasi
C. Tahap 3
(Melakukan Pencarian Evidance)
1. Pasien kritis
2. Pasien yang terpasang endotracheal tube
3. Pasien yang terpasang tracheostomy
4. Pasien yang mengalami penurunan saturasi oksigen
Kriteria ekslusi :
c. Pengaruh Variasi Tekanan Negatif Suction Endotracheal Tube (ETT) Terhadap Nilai Saturasi Oksigen
(SPO2)
No Pertanyaan Fokus Respon Komentar
Ya Tidak Tidak
dilaporkan
Section A : Apakah hasil studinya valid?
1. Apakah studi 1. Studi populasi Ya Analisis masalah terlebih dahulu dilakukan dengan
tersebut 2. Intervensi menganalisis situasi ruangan dan pasien kemudian
menjelaskan yang mengumpulkan literatur yang diperoleh dari 10 jurnal penelitian
masalahnya diberikan tentang hiperoksigenasi pada pasien yang terpasang
secara focus 3. Hasil outcome endotracheal tube dan dilakukan intervensi suction. Jurnal
didapatkan dengan mengakses situs google schoolar, PubMed,
ScienceDirect, dan ResearchGate dengan kata kunci ventilator
hiperinflation, endotracheal suction, hiperoksigenasi, suction,
status oksigenasi. Pada pasien kritis.
Terapi/intervensi yang diberikan yaitu intervensi
hiperoksigenasi untuk meningkatkan saturasi oksigen pada
pasien kritis yang terpasang endotracheal tube
Hasil penelitian :
Hiperoksigenasi yang telah diterapkan dapat memberikan dampak
sebagai pencegahan dan menurunkan angka kejadian hipoksemia
pasca dilakukan suction. Penerapan aplikasi jurnal hiperoksigenasi
sebagai evidence based nursing untuk meningkatkan saturasi oksigen
pada pasien kritis yang terpasang endotracheal tube efektif
meningkatkan saturasi oksigen sehingga dapat menurunkan angka
kejadian hipoksemia.
2. Apakah 1. Bagaimana ini Ya Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling.
pembagian pasien dilakukan
kedalam kelompok 2. Apakah alokasi Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 7 pasien yang menggunakan
intervensi dan pasien ventilator mekanik sebagai alat bantu pernapasan.
kontrol dilakukan dilakukan
secara acak secara Kriteria inklusi : pasien gagal nafas, pasien yang terjadi penumpukan
tersembunyi sekret, pasien terpasang Endotracheal Tube yang terhubung dengan
dari peneliti dan ventilator mekanik, mode ventilator yaitu SIMV (Syncronised
pasien Intermitten Mandatory Ventilation).
3 Apakah semua 1. Apakah Tidak Tidak dijelaskan dalam kesimpulan.
pasien yang dihentikan lebih
terlibat dalam awal
penelitian dicatat 2. Apakah pasien
dengan benar di dianalisis dalam
kesimpulannya kelompok
untuk yang
mereka acak
4. Apakah pasien, Tidak Penelitian ini tidak blind, karena responden sebelum akan dilakukannya
petugas Kesehatan penelitian diberitahukan tentang prosedur penelitiannya terlebih dahulu
dan responden dan ada informed concent atau lembar persetujuan.
pada penelitian
‘blind’ terhadap
intervensi yang
dilakukan
5. Apakah waktu Ya
untuk pelaksanaan
setiap responden
sama
6. Selain intervensi Ya Intervensi dilakukan secara adil.
yang dilaksanakan,
apakah di setiap
responden
diperlakukan
dengan sama/adil
Section B : Apa hasilnya?
7. Seberapa besar 1. Apa outcome Ya
efek dari intervensi yang diukur
tersebut 2. Apakah hasil
dijelaskan
secara spesifik
3. Hasil yang
ditemukan
4. Apa hasil dari
setiap outcome
yang di ukur
8. Seberapa tepat dan 1. Berapa Ya Berdasarkan hasil pada jurnal tersebut penggunaan sebelum dan
akurat efek dan confidence sesudah suction di dapatkan hasil statistic sebelum suction dengan nilai
intervensi limitnya rata² 90 dan sesudah suction dengan nilai rata² 95. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa hiperoksigenasi secara efektif meningkatkan status
oksigenasi dan mencegah dan menurunkan angka kejadian hipoksemia
pada 7 responden yang telah diterapkan intervensi hiperoksigenasi
sebelum dan setelah dilakukan tindakan Endotracheal Suctioning.
e. The Effect Of Endotracheal Tube (ETT) Suction Measures On Our Saturation Levels In Failed Patients In ICU
Grandmed Hospital
f. Peningkatan tekanan hisap selama penghisapan endotrakeal meningkatkan volume sekret yang disedot
3 Apakah semua pasien yang terlibat 1. Apakah Tidak Dalam penelitian tidak dijelaskan
dalam penelitian dicatat dengan dihentikan lebih dilaporkan
benar di kesimpulannya awal
2. Apakah pasien
dianalisis dalam
kelompok
untuk yang
mereka acak
4. Apakah pasien, petugas Kesehatan Ya Keandalan formulir pengumpulan data telah diuji
dan responden pada penelitian coba dengan interval dua minggu pada enam pasien
‘blind’ terhadap intervensi yang perawatan intensif yang dikeluarkan dari penelitian
dilakukan
5. Apakah waktu untuk pelaksanaan Tidak Proyek ini merupakan studi eksperimental prospektif
setiap grup sama yang dilakukan antara bulan februari dan maret
6. Selain intervensi yang Ya Intervensi dilakukan secara adil
dilaksanakan, apakah di setiap grup
diperlakukan dengan sama/adil
Section B : Apa hasilnya?
7. Seberapa besar efek dari intervensi 1. Apa outcome Ya Temuan terkait dengan total volume sekret, jumlah
tersebut yang diukur sel epitel dan eritrosit serta kondisi yang memerlukan
2. Apakah hasil pengulangan penghisapan Total volume sekret yang
dijelaskan diperoleh dari pasien (n =47) dengan tekanan isap 80
secara spesifik mmHg diperoleh 65,1 ml (median 1,0 ml), 126 ml
3. Hasil yang (median 2,0 ml) diperoleh dengan tekanan isap 150
ditemukan mmHg, dan 147 ml (median 2,5 ml) dengan tekanan
4. Apa hasil dari isap 250 mmHg. Perbedaan tekanan isap berpengaruh
setiap outcome nyata terhadap volume sekret yang dihisap
yang di ukur
8. Seberapa tepat dan akurat efek dan 1. Berapa Ya Jumlah rata-rata sel epitel dalam 1 mm3sekret yang
intervensi confidence disedot adalah 2000 untuk tekanan isap 80 mmHg,
limitnya 1538 untuk tekanan isap 150 mmHg, dan 1250 untuk
tekanan isap 250 mmHg. Epitel menurun secara
signifikan seiring dengan meningkatnya volume
sekret yang disedot dan tingkat tekanan isap. Jumlah
sel epitel pada sekret yang dihisap dengan tekanan
isap 80 mmHg dan 150 mmHg. Berbeda secara
signifikan, dan analisis Bonferroni lebih lanjut
diterapkan untuk menentukan kelompok pengukuran
tekanan mana yang menyebabkan perbedaan.
Perbedaan signifikan lainnya ditemukan antara
jumlah sel epitel dalam sekret yang disedot dari
pasien dengan tekanan isap 80 mmHg dan 250
mmHg. Tidak ada perbedaan signifikan yang
ditemukan antara jumlah sel epitel dalam sekret yang
disedot dari pasien dengan tekanan isap 150 mmHg
dan 250 mmHg.
Section C : Akankah hasil membantu secara local?
9. Bisakah hasilnya diterapkan di 1. Apakah Ya Hasil dari peneitian ini bisa diterapkan pada populasi
populasi local, atau di konteks saat karakteristik local atau konteks saat ini. Karena populasi dan
ini dilingkungan sekarang? pasien sama karakter responden penelitan sama dengan apa yang
dengan tempat ada di tempat kerja
bekerja atau
populasi anda?
2. Jika berbeda,
atau
perbedaanya
10. Apakah hasil penelitian ini penting 1. Apakah Ya Ada informasi mengenai waktu, lama pemberian
secara klinis untuk informasi yang intervensi, dan kriteria inklusi yang tertera pada
dipertimbangkan? anda inginkan penelitian.
sudah terdapat
dalam
penelitian
2. Jika tidak,
apakah akan
berpengaruh
terhadap
pengambilan
keputusan.
11. Apakah manfaatnya sepadan 1. Meskipun tidak Ya Dalam melaksanakan penerapan hiperoksigenasi
dengan bahaya dan biaya yang tercantum pasien yang terpasang endotracheal tube ini akan
dibutuhkan didalam dilakukan sesuai dengan prosedur yang tepat.
penelitian,
bagaimana
menurut anda
g. Pengaruh pengisapan tabung endotrakeal invasif minimal pada indeks fisiologis pada pasien dewasa yang diintubasi
penelitian penelitian
Perbandingan pemberian Untuk mengidentifikasi adanya pengaruh Di ruang ICU Kuantitatif Hasil penelitian menunjukan
saturasi oksigen intervensi 1
hiperoksigen satu menit dan pemberian hiperoksigenasi 1 menit pada RSPAD Gatot sebelum hiperoksigenasi
median 97 min-mak 95-99
dua menit pada prosessuction proses suctioning terhadap saturasi oksigen Soebroto setelah dilakukan
hiperoksigenasi median 99
terhadap sauras oksigen Puskesad min-mak 98-100 dengan p
value 0,05 sedangkan pada
kelompok intervensi ll
pasien terpasang ventilator sebelum hiperoksigenasi
median 97 min-mak 95-100.
Tati hayati,2019 Setelah hiperoksigenasi
median 99 min-mak 95-100.
Dengan p value 0.05
keseimpulan terdapat
perbedaan saturasi oksigen
yang signifikan sebelum dan
setelah pemberian
hiperoksigenasi 1 menit.
b. Pengaruh tekanan suction terhadap perubahan saturasi oksigen pada pasien terpasang endotracheal tubedi ruang
icu rs ken saras semarang
penelitian penelitian
PENGARUH Untuk mengetahui pengaruh pengaturan RS Ken Saras Kuantitatif Berdasarkan hasil intervensi
dan pembahasan pada bab
PENGATURAN TEKANAN
tekanan suction terhadap saturasi oksigen Semarang sebelumnya maka dapat
SUCTION TERHADAP ditarik kesimpulan sebagai
pada pasien yang terpasang endotraheal berikut:
PERUBAHAN SATURASI
1. Saturasi oksigen dari kedua
OKSIGEN PADA PASIEN tube (ETT) di Ruang ICU dengan intervensi klien sebelum tindakan
suction sama yaitu 99%.
TERPASANG
berupa pengaturan tekanan suction 140 2. Saturasi oksigen setelah
ENDOTRACHEAL TUBEDI pengaturan tekanan suction
RUANG ICU mmhg/19Kpa dan hiperoksigenasi 2 menit 140 mmHg / 19 Kpa dan
pemberian hiperoksigenasi
RS KEN SARAS
untuk meningkatkan saturasi oksigen di RS selama 2 menit pada kedua
klien dapat dipertahankan
SEMARANG (Sri Mujiati
Ken Saras yaitu pada angka 99%
3. Hasil studi kasus diketahui
,dkk 2019)
bahwa pemberian intervensi
pengaturan tekanan suction
140 mmhg/19 Kpa dan
pemberian hiperoksigenasi
selama 2 menit sebelum
melakukan tindakan suction
terbukti efektif untuk
mempertahankan saturasi
oksigen pada klien yang
terpasang endotrachal tube
yang disambungkan dengan
ventilator
c. Pengaruh Variasi Tekanan Negatif Suction Endotracheal Tube (ETT) Terhadap Nilai Saturasi Oksigen (SPO2)
Judul Penulis, tahun Tujuan penelitian Tempat Metode Hasil
penelitian penelitian
Pengaruh Variasi Tekanan Menerapkan dan menganalisis pengaruh Ruang ICU Kuantitatif Tekanan negatif 25 kPa lebih
efektif dalam mengeluarkan
variasi tekanan negatif suction terhadap nilai
Negatif Suction Endotracheal RSUD Prof. Dr.
Tube (ETT) Terhadap Nilai saturasi oksigen pasien yang terpasang Margono sekresi sekret pada jalan nafas
dan
ventilator di ruang ICU
Saturasi Oksigen (SPO2) Soekarjo memungkinkan peningkatan
saturasi oksigen setelah
tindakan suction pada pasien
dengan ventilator
dibandingkan dengan tekanan
20 kPa.
Nilai saturasi oksigen sebelum
dilakukan suction (setelah
tindakan hiperoksigenasi) pada
tekanan 100 mmHg, tekanan
120 mmHg dan tekanan 150
mmHg terbanyak pada nilai
100 %, hal ini disebabkan
adanya tindakan
hiperoksigenasi yang
dilakukan selama 2 menit.
Namun saturasi oksigen
sebelum dilakukan suctioning
(setelah tindakan
hiperoksigenasi) pada tekanan
100 mmHg, tekanan 120
mmHg dan tekanan 150
mmHg tidak menunjukkan
perbedaan yang bermakna
dengan nilai p= 0, 367. Hasil
penelitian ini kontras dengan
penelitian sebelumnya8 yang
menemukan ada perbedaan
antara tekanan 140, 130 dan
110 ketika dianalisis dengan
kelompok berbeda
(tindependent).
Meskipun demikian hasil
penelitian ini yang mendukung
konsep sebelumnya8,9 bahwa
semakin tinggi tekanan negatif
(25kPa) suction efektif dalam
membersihkan secret dan
penurunan saturasi oksigen
yang lebih rendah
dibandingkan tekanan yang
lebih rendah (20 kPa).
d. Penerapan hiperoksigenasi sebagai evidencebased nursing untuk meningkatkan saturasi oksigen pada pasien kritis
yang terpasang endotracheal tube (Oktarisa et al., 2019)
Judul Penulis, tahun Tujuan penelitian Tempat Metode Hasil
penelitian penelitian
Penerapan hiperoksigenasi Penerapan hasil penelitian hiperoksigenasi RSUD Ir. Kualitatif Hiperoksigenasi secara efektif
meningkatkan status
sebagai evidencebased
sebelum dan setelah dilakukan endotracheal Soekarno oksigenasi serta mencegah
nursing untuk meningkatkan dan menurunkan angka
suctioning diterapkan pada pasien kritis Kabupaten kejadian hipoksemia pada 7
saturasi oksigen pada pasien
responden yang telah
kritis yang terpasang untuk mencegah hipoksemia dan Sukoharjo diterapkan intervensi
hiperoksigenasi sebelum dan
endotracheal tube (Oktarisa et
meningkatkan saturasi oksigen sebelum dan setelah dilakukan tindakan
al., 2019) Endotracheal Suctioning.
setelah dilakukan suction. Hiperoksigenasi yang telah
diterapkan dapat memberikan
dampak sebagai pencegahan
dan menurunkan angka
kejadian hipoksemia pasca
dilakukan suction. Penerapan
aplikasi jurnal hiperoksigenasi
sebagai evidence based
nursing untuk meningkatkan
saturasi oksigen pada pasien
kritis yang terpasang
endotracheal tube efektif
meningkatkan saturasi
Oksigen sehingga dapat
menurunkan angka kejadian
hipoksemia.
e. The Effect Of Endotracheal Tube (ETT) Suction Measures On Our Saturation Levels In Failed Patients In ICU
Grandmed Hospital
Judul Penulis, tahun Tujuan penelitian Tempat Metode Hasil
penelitian penelitian
THE EFFECT OF adalah menganalisis ada tidaknya pengaruh Penelitian metode hasil penelitian terhadap 20
sampel Diruang ICU Rumah
sebelum dan sesudah tindakan dilakukan di
ENDOTRACHEAL TUBE Uji Sakit Grandmed Lubuk
Pakam Tahun 2019 dapat
(ETT) SUCTION penghisapan endotracheal tube (ETT) RS Grandmed Wilcoxon, disimpulkan bahwa:
terhadap perubahan kadar saturasi O2 pada Lubuk Pakam menggunaka Karakteristik responden
MEASURES ON OUR terbanyak berdasarkan jenis
n desain kelamin yaitu laki-laki sebesar
SATURATION LEVELS IN pasien yang mengalami gagal napas penelitian 12 responden (60,0%), hasil
analisis uji Wilcoxon terdapat
kuantitatif
FAILED PATIENTS IN ICU perbedaan yang signifikan
dengan sebelum dan sesudah dengan
GRANDMED HOSPITAL hasil Nilai sebelum dilakukan
desain Quasi
tindakan suction meliputi nilai
Tati Murni Karokaro1 , Lia mean adalah 86,90%, nilai
Bereksperime standar deviation adalah
Hasrawi2
nlah dengan 4.553%, Maka ditarik
kesimpulan Ada pengaruh
2019 satu sebelum dan sesudah tindakan
kelompok suction terhadap nilai saturasi
oksigen (p < 0.005), sehingga
pretest- Ha diterima.
posttest,
f. Peningkatan tekanan hisap selama penghisapan endotrakeal meningkatkan volume sekret yang disedot, namun tidak
meningkatkan komplikasi terkait prosedur
Judul Penulis, tahun Tujuan penelitian Tempat Metode Hasil
penelitian penelitian
Increasing suction pressure Untuk membandingkan pengaruh tiga Penelitian ini Kuantitatif Lima puluh lima persen pasien
during endotracheal tekanan isap yang berbeda (80 mmHg, 150 dilakukan di adalah laki-laki, 61,7%
berusia lebih dari 65 tahun
mmHg, 250 mmHg) dengan metode hisap sebuah rumah
suctioning increases the dan 38,32% menderita infeksi
sistem terbuka terhadap volume sekret dan sakit universitas paru-paru. Jumlah sekret yang
volume of suctioned disedot cenderung meningkat
perkembangan komplikasi pada pasien di I_zmir, di
secara signifikan dengan
secretions perawatan intensif yang diintubasi. Turki bagian meningkatnya tekanan negatif
dan terdapat perbedaan yang
barat
signifikan antara tekanan
dalam hal median volume
sekret yang disedot (p 0,05).
Takikardia, bradikardia,
hipoksemia, kerusakan
mukosa trakea, atau
perdarahan mukosa tidak
diamati selama penghisapan
dengan tiga tekanan
penghisapan yang berbeda.
g. Effect of minimally invasuve endotracheal tube suctioning on physiological indices in adult intubated patient
Judul Penulis, tahun Tujuan penelitian Tempat Metode Hasil
penelitian penelitian
Effect of minimally invasuve Untuk menyelidiki efek ETS invasif Penelitian ini Kuantitatif 64 pasien diacak dan
dianalisis. Tidak ada
minimal (MIETS) versus ETS rutin (RETS) dilakukan di
endotracheal tube suctioning perbedaan signifikan dalam
pada indeks fisiologis pada pasien rumah sakit rata-rata detak jantung antara
on physiological indices in dewasa yang diintubasi Universitas kedua kelompok dalam tiga
titik waktu. Namun, terdapat
Alzahra, Isfahan,
adult intubated patient penurunan saturasi oksigen
Iran. perifer yang signifikan pada
tiga titik waktu pada
kelompok RETS
dibandingkan dengan
kelompok MIETS. Selain itu,
terdapat peningkatan yang
signifikan pada tekanan darah
sistolik, tekanan darah
diastolik, dan tekanan arteri
rata-rata pada tiga titik waktu
pada kelompok RETS
dibandingkan dengan
kelompok MIETS
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan berlandaskan materi dari makalah diatas maka dapat kita simpulkan
bahwa upaya untuk meningkatkan saturasi oksigen pada pasien kritis yang
hiperoksigenasi. Pada proses dilakukan suction tidak hanya lendir yang terhisap,
suplai oksigen yang masuk ke saluran pernafasan juga ikut terhisap sehingga
dilakukan apabila masalah yang dialami adalah bersihan jalan nafas karena akan
segera diberikan dalam waktu 4 menit maka akan mengakibatkan kerusakan pada
B. Saran
1. Penulis berharap dengan ada nya EBN ini dapat membantu dan
makalah ini masih banyak kesalahan dan masih jauh dari kesempurnaan.