OLEH :
KELOMPOK 4
Mulyana Dwi Firza (203310701)
Oviro Fajri (203310705)
Winda Fransisca (203310716)
Wisye Novia Arman (203310717)
DOSEN PEMBIMBING :
Ns. Nova Yanti, M.Kep,Sp.KMB
Diakses dari :
http://ojs.stikessaptabakti.ac.id/index.php/jrmk/article/vie
w/57
https://www.neliti.com/publications/337485/pengaruh-
tindakan-suction-ett-terhadap-kadar-saturasi-oksigen-
pada-pasien-gagal
Diakses dari :
https://journal.ipm2kpe.or.id/index.php/JOTING/article/vi
ew/493
F. Aplicabillity (jelaskan apakah EBN ini berlaku bagi pasien dan kondisi di
Indonesia)
Hiperoksigenasi adalah pemberian oksigen konsentrasi tinggi (100%) yang
bertujuan untuk menghindari hipoksemi akibat suction (Kozier &Erb, 2012).
Teknik yang terbaik didalam menghindari hipoksemia yang diakibatkan tindakan
suction adalah dengan hiperoksigenasi. Dengan demikian pada semua prosedur
suction, tindakan hiperoksigenasi harus dilaksanakan (Kozier & Erb, 2012).
Tindakan atau intervensi yang dilakukan tersebut berlaku di Indonesia bagi
pasien yang mengalami hipoksemia, karena diseluruh rumah sakit di Indonesia
biasanya tersedia ventilator sebagai alat untuk mengalirkan oksigen,dan tindakan
yang dilakukan ini efektif dapat meningkatkan saturasi oksigen secara
signifikan,dan dapat menurunkan angka kejadian hipoksemia.
2. Jurnal 2
Judul jurnal yang kedua adalah Perbandingan Pemberian
Hiperoksigenasi Satu Menit Dan Dua Menit Pada Proses Suction Terhadap
Saturasi Oksigen Pasien Terpasang Ventilator. Dimana jurnal ini dapat kita
akses melalui https://media.neliti.com/media/publications/282055-
perbandingan-pemberian hiperoksigenasi-s-148c6e62.pdf, Volume 1, Nomor
1, Juni 2019 yang ditulis oleh Teti Hayati, Busjra M Nur, Fitrian Rayasari,
Yani Sofiani, dan Diana Irawati.
Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya pengaruh
pemberian hiperoksigenasi 1 menit pada proses suctioning terhadap saturasi
oksigen pasien dengan ventilator mekanik. Dimana metode penelitian yang
digunakan adalah quasi eksperimen, menggunakan tehnik consecutive
sampling menggunakan rancangan pre test dan post test dimana kelompok A
disebut kelompok intervensi I yang memperoleh hiperoksigenasi 1 menit,
sedangkan kelompok B disebut sebagai kelompok intervensi II dengan
pemberian hiperoksigenasi sesuai yang dilakukan diruang ICU RSPAD Gatot
Soebroto Puskesad. Jumlah sampel untuk setiap kelompok intervensi
sebanyak 17 sampel. Jadi seluruh jumlah sampel pada penelitian ini adalah
sebanyak 34 orang responden.
Adapun hasil penelitiannya adalah perbandingan pemberian
hiperoksigenasi sebelum dan setelah hiperoksigenasi 1 menit pada kelompok
intervensi I. Terdapat 17 responden dengan hasil peningkatan saturasi
oksigen setelah diberikan hiperoksigenasi. Terlihat median saturasi oksigen
kelompok intervensi I sebelum pemberian hiperoksigenasi yaitu 97 dengan
mi-mak 95-100 dan setelah diberikan hiperoksigenasi 1 menit median 99
dengan min-mak 98-100. Selisih saturasi oksigen pada kelompok intervensi
yaitu dengan median 2 min-mak 1-3. Hasil uji statistik diperoleh p value
0,000* yang artinya terdapat berbedaan yang bermakna peningkatan nilai
saturasi oksigen sebelum dan sesudah diberikan hiperoksigenasi 1 menit pada
kelompok intervensi I. Sedangkan kelompok intervensi II dengan pemberian
hiperoksigenasi terdapat 2 responden dengan penurunan saturasi oksigen, 1
responden dengan saturasi oksigen tetap dan 14 responden dengan
peningkatan saturasi oksigen. Terlihat median saturasi oksigen sebelum
dilakukan intervensi 97 dengan min-mak 95-100 dan setelah dilakukan
intervensi sebesar 99 dengan min-maks 95-100. Selisih saturasi oksigen pada
kelompok intervensi II yaitu dengan median 1 min-mak -2-2. Hasil uji
statistic didapatkan nilai p = 0,009* (<0,05 ) yang berarti terdapat perbedaan
yang bermakna antara saturasi oksigen sebelum dan setelah diberikan
hiperoksigenasi I pada kelompok intervensi II. Dimana dapat disimpulkan
bahwa terdapat perbedaan saturasi oksigen yang signifikan sebelum dan
setelah pemberian hiperoksigenasi 1 menit.
Hayati. Teti. dkk. 2019. Perbandingan Pemberian Oksigenasi Satu Menit dan Dua
Menit Pada Proses Suction Terhadap Saturasi Oksigen Pasien Terpasang
Ventilator, Vol. 1, No. 1. Riset Media Keperawatan. Diakses tanggal 20 Agustus
2021. https://journal.ipm2kpe.or.id/index.php/JOTING/article/view/493
Syahran. Yuliani. dkk. 2019. “Pengaruh Tindakan Suction ETT Terhadap Kadar
Saturasi Oksigen Pada Pasien Gagal Nafas” Vol. 12, No. 2. Jurnal Berita Ilmu
Keperawatan. Diakses tanggal 22 Agustus 2021.
https://www.neliti.com/publications/337485/pengaruh-tindakan-suction-ett-
terhadap-kadar-saturasi-oksigen-pada-pasien-gagal
Hammad, M. dkk. 2020. “Perubahan Kadar Saturasi Oksigen pada Pasien Dewasa
yang Dilakukan Tindakan Suction Endotrakeal Tube di Ruang ICU RSUD Ulin
Banjarmasin” Vol. 1, No. 2. Bima Nursing Journal. Diakses tanggal 22 Agustus
2021. http://jkp.poltekkes-mataram.ac.id/index.php/bnj/article/view/466