Anda di halaman 1dari 6

ISSN (Print) : 2621-3540

ISSN (Online) : 2621-5551


Seminar Nasional Fortei Regional 7

ANALISA GANGGUAN MOTOR DC


LOKOMOTIF DIESEL ELEKTRIK CC201
Titiek Suheta,Tjahja Odinanto,Eryanto Setyono
Teknik Elektro, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
hita@itats.com,tjahjaodyanto@gmail.com,eryantosetyono@gmail.com

Abstrak-Pada permasalahan Lokomotif Diesel Elektrik is more than 15% of its normal value the locomotive
CC201 adalah adanya gangguan motor DC yang terjadi speed will experience a transition failure.
pada lokomotif seri ini (Lokomotif Hilang Tenaga dan Keywords - Short circuit, voltage drop, under voltage,
Lokomotif Lemah Tenaga) seperti hal nya beberapa
relay reliability, Electro motive force.
gangguan yang terjadi yakni, arus gangguan, tegangan
jatuh, gagal transisi, under voltage dan keandalan relay. I. Pendahuluan
Keadaan lokomotif hilang tenaga tersebut membuat Kereta api merupakan salah satu
lokomotif ini mengalami gangguan pada kecepatannya transportasi penting di indonesia, dimana
yang mengakibatkan arus hubung singkat yang terjadi kereta api dapat mengangkut beban yang
sebesar 237,6 A. berdasarkan analisanya terdapat juga banyak dalam sekali pengangkutan dengan
tegangan jatuh sebesar 26 V yang mengakibatkan jarak tempuh yang jauh, sehingga peran kereta
perpindahan noth thortle 1 - 8 menjadi hilang tenaga. api sangat dibutuhkan oleh masyarakat atau
Pada permasalahan lokomotif gagal transisi atau kalangan sektor industri untuk dapat
lokomotif lemah tenaga Dikatakan lokomotif gagal
mendistribusikan barang dengan mudah.
transisi disini merupakan perpindahan noth 1-8, pada
Dalam perjalanan mengangkut muatan barang
noth 1 = 797,28V (444 – 453 RPM), noth 2 = 932,8V
(519 – 549 RPM), noth 3 = 1073,6V (605 – 636 RPM),
atau penumpang tenaga mesin lokomotif
noth 4 = 1214,4V (702 – 710 RPM), noth 5 = 1355,2V
mengalami penurunan kecepatan RPM yang
(778 – 808 RPM), noth 6 = 1496V (874 – 882 RPM), disebabkan oleh faktor gangguan motor DC
noth 7 = 1636,8V (905 – 968 RPM), noth 8 = 1777,6V yang tertuju ke kontak relay pada panel listrik
(1045 – 1055 RPM) apabila dari nilai ini lebih dari 15% yang mengarah ke mesin diesel yaitu tidak
dari nilai normalnya maka kecepatan lokomotif akan dapat menaikkan Kecepatan dan lokomotif
mengalami gagal transisi. mengalami gagal transisi sehingga lokomotif
Kata Kunci - Arus hubung singkat, tegangan jatuh, mengalami penurunan tegangan dan bisa
under voltage, keandalan relay, Electro motive force menyebabkan lokomotif tidak bekerja
sempurna dalam beroperasi.
Abstrac-On Diesel Electric Locomotive CC201 issue is Dalam hal kontak relay lokomotif
the existence of DC motor disturbance that occurs to this mengalami gangguan, sehingga kerja kontak
locomotive series (Lost Locomotive Power and Weak relay tersebut terjadi gangguan. Tanda – tanda
Locomotive Power) as several disturbances that occur jika kontak relay mengalami gangguan yakni,
such as, noise current, voltage drop, transition failure, ketika relay diberi aliran arus listrik pada
under voltage and relay reliability. The condition of gulungan spull atau coil magnet relay, kontak
locomotive lost power makes it experiencing disturbance relay tersebut tidak bisa terhubung atau
at its speed resulting in short circuit current that occurs to tertarik oleh medan magnet. Bisa diartikan coil
237.6 A. Based on the analysis, there is also a voltage atau gulungan spull relay terputus bisa juga
drop of 26 V which resulted displacement noth throttle 1- delay dari relay tidak bekerja secara magnetis
8 become lost power. On the locomotive problem fails yang mengakibatkan terjadinya gangguan,
transition or locomotive weak energy, It is said gulungan relay maupun coil relay bisa saja
locomotive failed transition here is displacement north 1- menjadi hangus sehingga magnet untuk
8 , at noth 1 = 797,28V (444-453 RPM), noth 2 = 932,8V menarik kontak relay pun menjadi berkurang.
(519-549 RPM), noth 3 = 1015,2V (778-808 RPM), noth Cara penanganan jika kontak relay
6 = 1496V (874-882 RPM) noth 7 = 1636.8V (905-968 mengalami gangguan pertama cek coil atau
RPM), noth 8 = 1777.6V (1045-1055 RPM) if this value gulungan relaynya apakah pada kontak relay
terdapat kotoran atau kerak atau bisa juga plat

SinarFe7 -1 195
Seminar Nasional Fortei7-1 ISSN (Print) : 2621-3540
Forum Pendidikan Tinggi Teknik Elektro Indonesia Regional VII ISSN (Online) : 2621-5551

pada kontak relay sudah lemah (bengkok), jika gangguan yang terjadi akibat adanya
kontak relay mengalami kondisi seperti itu penurunan kekuatan isolasi antara sesama
komponen bisa saja diperbaiki dengan cara kawat fasa dengan plat baja lokomotif yang
membersihkan kerak pada plat yang menyebabkan kenaikkan arus secara
mengalami gangguan. Kontak relay yang tidak berlebihan. Analisis gangguan hubung singkat
dapat bekerja meskipun membersihkan daerah diperlukan untuk mempelajari sistem tenaga
yang mengalami kerak pada plat relay lebih listrik baik waktu perencanaan maupun
baik mengganti kontak relay yang baru agar beroperasi.
arus listriknya lebih maksimal untuk bisa Perhitungan tegangan pada motor traksi
mengalir melewati kontak relay. lokomotif diesel elektrik CC201 yang
mengalami gagal transisi, dikatakan gagal
II. Metode Penelitian
transisi yakni, sebuah Dimana generator saat
2.1 Metode melakukan transisi kecepatan belum bisa
2.1.1 Lokasi dan Waktu melakukan pergantian noth hal ini ditandai
Waktu penelitian dari tanggal 22 Januari dari perubahan fase awal ke fase yang baru,
2018 sampai 5 Februari 2018 dengan lokasi biasanya pada saat transisi kondisi ini belum
penelitian di Dipo Lokomotif Sidotopo, stabil atau belum benar benar meninggalkan
Surabaya. Sifat penelitihan menggunakan kondisi yang lama.
data sekunder yang dilakukan dan
bekerjasama antara engineering. 2.2.1 Gangguan Arus Hubung Singkat
Arus hubung pendek yang dihasilkan oleh
2.1.2 Blok Diagram gangguan dengan mengabaikan impedansi
antara titik potensial yang berbeda dalam
kondisi normal atau bisa juga gangguan
impedansi yang sangat kecil mendekati nilai
nol antara dua penghantar aktif yang dalam
kondisi operasi normal berbeda potensial
(Short Circuit Current).
a. Akibat Hubung Singkat
Disirkuit jaringan lain atau yang berdekatan
dengan jaringan :
• Tegangan menurun Selama waktu
gangguan yang bervariasi dari beberapa
milidetik sampai dengan beberapa ratus
milidetik.
• Mematikan sebagian jaringan.
• Ketidakstabilan dinamis dan rugi
sinkronisasi mekanis.
• Gangguan kendali atau kontrol sirkuit.
Berikut persamaan aurus hubung singkat,
yakni :
Va = Ia Z ................................................... (1)
Tegangan per fasa α dalam bentuk komponen
Gambar 3.1 Blok Diagram Penelitian simetris adalah :
Z Ia = Ea – ( Z1 + Z2) ................................. (2)
2.2 Dasar Teori
Arus gangguan adalah :
Perhitungan hubung singkat adalah Ea
analisis suatu sistem tenaga listrik pada Ia = Z1+Z2 ................................................... (3)
keadaan gangguan hubung singkat, dimana
dengan cara ini diperoleh nilai besaran-besaran 2.2.2 Impedansi Penyulang Penghantar
listrik yang dihasilkan sebagai akibat Perhitungan arus hubung singkat satu fasa
gangguan hubung singkat tersebut. Gangguan ke plat baja pada bagian boogie digunakan
hubung singkat dapat didefinisikan sebagai untuk keperluan menanggulangi penyetelan

SinarFe7 -1 196
Seminar Nasional Fortei7-1 ISSN (Print) : 2621-3540
Forum Pendidikan Tinggi Teknik Elektro Indonesia Regional VII ISSN (Online) : 2621-5551

relay gangguan fasa ke plat baja. Rumus yang Lokomotif diesel elektrik saat mengalami
dipakai dalam perhitungan arus gangguan maintenance dapat dilakukan jika lokomotif
hubung singkat gangguan fasa ke plat baja, tersebut beroperasi dan menempuh jarak yang
pada jaringan tegangan menengah secara mampu mengakibatkan lokomotif melakukan
umum. Impedansi Z1 dan Z2 yang dihitung pengecekan rutin dan perbaikan di bengkel
adalah nilai jarak penyulang penghantar pada dipo lokomotif, adapun beberapa cara
panel listrik ke generator dan traksi motor pemeliharaan maintenance dari jarak
sampai ke titik gangguan. beroperasinya :
Berikut persmaannya : • Pemeliharaan harian setelah lok selesai
Impedansi Penyulang = Panjang Penyulang x dinas. (A)
Z Per KM ………….. (4) • Pemeliharaan 1 bulanan : 25.000km (B)
• Pemeliharaan 3 bulanan : 75.000 km (C)
Jika disimulasikan pada lokasi gangguan. • Pemeliharaan 6 bulanan : 150.000 km (D)
Per = 10%, 50%, 75%, 100% X Panjang • Pemeliharaan 12 bulanan : 300.000 km (E)
Penyulang • Pemeliharaan SPA : 400.000 km (F)
• Pemeliharaan PA : 800.000 km (G)
Pada nilai 10% - 100% disini adalah Keterangan : Berdasarkan intruksi DIRTEK –
panjang kabel penghantar yang teraliri arus DIROP
listrik dari generator menuju ke panel listrik
Nomor : 1/TM.211/KA-98,TGL: 30-3-98,
dan arus yang masuk ke panel listrik akan
disaluran ke motor traksi. Keandalan relay bisa dihitung dengan
jumlah relay bekerja atau mengamankan
2.2.3 Drop Voltage daerahnya terhadap jumlah gangguan yang
Jatuh tegagan atau drop voltage terjadi. Keandalan relay dikatakan cukup baik
merupakan besarnya tegangan yang hilang apabila mempunyai harga : 90 – 90%.
pada suatu penghantar. Jatuh tegangan pada Rs
Keandalan relay = Rg X 100% ……….... (8)
saluran tenaga listrik secara umum berbanding
lurus dengan panjang saluran dan beban serta Dimana :
berbanding terbalik dengan luar penampang Rs = Relay sempurna
penghantar. Rg = Relay gangguan
Berikut persamaan yang dipakai :
∆t = I x Z ………………………......... (5) 2.2.5 Gagal Transisi
Dalam pembahasan jatuh tegangan (∆t) Dimana generator saat melakukan transisi
adalah selisih antara tegangan keluar (V1) kecepatan belum bisa melakukan pergantian
dengan tegangan masuk (V2), maka noth hal ini ditandai dari perubahan fase awal
didefinisikan sebagai berikut : ke fase yang baru, biasanya pada saat transisi
∆t = (V2) – (V1) ……………………… (6) kondisi ini belum stabil atau belum benar
Karena adanya resistansi pada penghantar, benar meninggalkan kondisi yang lama.
maka tegangan yang masuk (V2) akan lebih Berikt persamaannya :
kecil dari tegangan keluar (V1), sehingga E = c n φ ………………….………. (9)
tegangan jatuh (Vdrop). Tegangan jatuh relative φ = f x(If) …………………………. (10)
dinamakan drop regulator Vr (Voltage Dimana :
Regulator) dengan persamaan berikut : E = Electro motive force
V1−V2
Vr = V2 x 100% …………………... (7) c = Konstanta
Dimana : n = Kecepatan
∆t = Tegangan Jatuh φ = Pole flux
V2 = Tegangan Keluar If = Field current
V1 = Tegangan Masuk
Vr = Voltage regulator 2.2.6 Under Voltage
Penyebab gangguan ini bisa terjadi akibat
2.2.4 Keandalan Relay ada perangkat dengan motor yang sudah
terlalu panas (overheating). Under voltage
pada mesin diesel adalah sebagai perlindungan

SinarFe7 -1 197
Seminar Nasional Fortei7-1 ISSN (Print) : 2621-3540
Forum Pendidikan Tinggi Teknik Elektro Indonesia Regional VII ISSN (Online) : 2621-5551

GMD
untuk mendisconect mesin diesel atau
generator pada voltase sistem rendah supaya
mencegah masalah dengan arus yang masuk
pada tegangan sistem pemulihan. Fase tunggal
terhubung pada fasa-fasa yang digunakan
untuk mesin asinkron, sedangkan pengukuran TM MG MD
positif tegangan digunakan untuk mesin Gambar 2.1 bagan lokomotif diesel elektrik CC201
sinkron Sumber :
𝐾 PT. KERETA API INDONESIA BALAI
t = 𝑉 X Tms ……………………...... (11)
1− PENDIDIKAN DAN LATIHAN TRAKSI
𝑉𝑠
Dimana :
t = waktu 2.2.8.1 Main Generator
V = tegangan sumber Generator utama pada lokomotif diesel
K = Konstanta elektrik berfungsi untuk menghasilkan
Vdrop = Tegangan under voltage tenaga listrik yang diperlukan untuk
Tms = Time multiple setting menggerakan roda lokomotif. Generator
ini digerakan oleh sebuah motor diesel
Sebelum mengertahui hasil under voltage yang terkopel dengan poros generator.
disini nilai dari Tms belum diketahui, maka Pada saat start, generator utama berfungsi
persamaan untuk mencari Tms adalah : sebagai motor start, dengan arus listrik
0,14 𝑇𝑀𝑆
t = 𝐼𝑓𝑎𝑢𝑙𝑡 0,02 ………………….…...... (12) yang diperoleh dari baterai. Generator ini
( ) −1
𝐼𝑠𝑒𝑡 mempunyai gulungan start yang
Iset = I x Ib ……………….……………... (13) memungkinkan berjalan sebagai motor
seri. Generator pada lokomotif dibantu
Dimana : oleh exiter generator berfungsi
t = Waktu mengendalikan besarnya tenaga listrik
Ifault = Arus hubung singkat yang keluar dari generator utama sesuai
Iset = Nilai setelan arus (ampere) kebutuhan motor traksi. Besarnya
Ib = Arus beban tegangan output generator exiter diatur
I = Arus awal dengan mengubah arus penguat dari
baterai melalui gagang tenaga serta
2.2.7 Time Setting Delay dengan mengatur putaran mesin.
Kecepatan bereaksi dari relay adalah saat Kemudian penguat differensial berfungsi
relay muIai merasakan adanya gangguan untuk mengurangi arus yang keluar dari
sampai dengan pelaksanaan pelepasan circuit generator exiter. Dan auxilary generator
breaker (C.B), karena komando dari relay Generator bantu berfungsi untuk
tersebut. Waktu bereaksi ini harus diusahakan memberikan tenaga listrik bagi peralatan
secepat mungkin sehingga dapat menghindari bantu lokomotif seperti lampu-lampu
dari kerusakan pada kontak relay serta penerangan, lampu isyarat, untuk
membatasi daerah yang mengalami gangguan pengisian baterai lokomotif, serta
atausistem kerjanya abnormal. peralatan control lainya. Untuk menjaga
persamaan : kestabilan tegangan output dari generator
tset = t + t ................................ (14) bantu, dipasang suatu regulator tegangan
72 V, agar peralatan control bekerja
dimana : dengan normal sehingga tidak terjadi
t =waktu tunda (Time Delay) kelebihan tegangan.
t = setting waktu
2.2.8.2 Mesin Diesel
Sumber listrik pada peralatan
2.2.8 Lokomotif Diesel elektrik CC201 kelistrikan lokomotof diambil dari
generator utama. Karena generator
terpasang pada lokomotif sehingga selalu
dibawa kemana - mana, maka sebagai

SinarFe7 -1 198
Seminar Nasional Fortei7-1 ISSN (Print) : 2621-3540
Forum Pendidikan Tinggi Teknik Elektro Indonesia Regional VII ISSN (Online) : 2621-5551

penggerak generator diperoleh dari mesin Data 3.1 Tabel Arus Hubung Singkat
yang juga selalu mengikutinya yaitu Lokomotif
mesin diesel dengan tenaga tinggi. Pada
No Nama Relay XL If Va Ea Beban Vdrop
masalah ini mesin diesel tidak dibahas
mendalam. 1497
2.2.8.3 Traksi Motor 1 SCR 400Ω 420 1500 1,3A
237, V
Motor traksi merupakan motor yang 26 V
digunakan untuk menggerakan roda 6A 1495
2 ER 475Ω 490 1500 1,3A
lokomotif. Motor trksi berjenis motor DC V
(direct current) dengan belitan seri, 4
kutub ditambah kutub komutasi. Susunan
Jadi hasil dari perhitungan data 3.1
roda dari traksi motor agar lokomotif bisa
diatas yakni arus gangguan pada panel
bergerak FORWARD atau REVERSE.
listrik untuk gangguan generator sebesar
237,6 A dan arus max yang mengalir
pada panel listrik sebesar 200 A. Maka
arus gangguan sebesar 237,6 – 200 = 37,6
3
A. Untuk Vdrop yang dialami generator
sebesar 26 V yang mengakibatkan
kecepatannya bisa menurun.
Gambar 2.2 tata letak roda taksi motor pada
lokomotif Tabel 3.11 Relay lokomotif SCR dan ER
Sumber : BALAI DIKLAT PENDIDIKAN No KR MC Jarak S TS
TEKNIK TRAKSI YOGYAKARTA
Bulan 1 25.000Km 140x 142x
Pada susunan roda traksi motor
pertama arahnya ke kanan, roda pada 1 SCR Bulan 3 75.000Km 172x 180x
traksi motor kedua, dan keempat sama Bulan 6 150.000Km 340x 400x
seperti bagian pertama arahnya mengarah Bulan 12 300.000Km 420x 500x
ke kanan. Tetapi berbeda dengan roda
traksi motor urutan ketiga, kelima, dan Bulan 1 25.000Km 150x 172x
keenam arahnya mengarah ke kiri hal ini
2 ER Bulan 3 75.000Km 182x 220xx
lah yang mengakibatkan lokomotif bisa
digerakkan ke arah FORWARD (maju) Bulan 6 150.000Km 400x 500x
dan REVERSE (mundur). Bulan 12 300.000Km 700x 920x

III. Hasil dan Pembahasan


3.1 Gangguan Arus Hubung Singkat Satu Jadi pada tabel 3.2 diatas untuk relay
Fasa Ke Plat Baja, tegngan drop, dan SCR keadaan sangat baik pada maintenance
Keandalan Relay (Lokomotif Hilang bulan 1 yakni 98,59%, bulan 3 95,55%, bulan
Tenga) 6 85% dan paling rendah pada maintenance
bulan 12 yakni 84% angka ini bisa dibilang
Pada tabel 3.1 merupakan data pada main kontak relay SCR diatas belum menyentuh ke
generator saat terjadinya arus hubung singkat angka 50 %. Relay ER keadaan sangat baik
bisa kita lihat pada tabel ini nilai arus hubung pada maintenance bulan 1 yakni 87,20%,
singkat pada panel listrik sebesar 237,6A nilai bulan 3 82,72%, bulan 6 80% dan paling
ini terlalu tinggi untuk kapasitas panel listrik rendah pada maintenance bulan 12 yakni
lokomotif itu sendiri arus yang mengalir 76,08% angka ini bisa dibilang kontak relay
maksimal 200A. sedangkan relay yang ER diatas belum menyentuh ke angka 50 %.
mengoperasikan main generator ke traksi
motor ialah kontak relay SCR dan ER saja 3.2 Gangguan Lokomotif Gagal Transisi,
yang ada pada data table. Under Voltage, Time Setting Delay
(Lokomotif Lemah Tenaga)

SinarFe7 -1 199
Seminar Nasional Fortei7-1 ISSN (Print) : 2621-3540
Forum Pendidikan Tinggi Teknik Elektro Indonesia Regional VII ISSN (Online) : 2621-5551

Data 3.3 Tegangan Lokomotif Lemah IV. Kesimpulan


Tenaga
Pada Analisa gangguan yang telah dilakukan
No Throttle φ c V
ini didapatkan beberapa kesimpulan
1 1 797,28V
2 2 932,8V diantaranya :
3 3 2,2 0,8 1073,6V 1. Arus hubung singkat dari generator utama
4 4 1214,4V menuju ke panel listrik sebesar 237,6A.
5 5 1355,2V 2. Tegangan yang akan disalurkan ke traksi
motor dari generator utama mengalami
6 6 1496V tegangan Drop sebesar 26V,
7 7 2,2 0,8 1636,8V mengakibatkan putaran kecepatan traksi
8 8 1777,6V motor lemah.
3. Perubahan transisi pada lokomotif
Jadi pada tabel 3.3 diatas Dikatakan
lokomotif gagal transisi disini merupakan dipengaruhi oleh tegangan pada trottle
perpindahan tegangan trottle 1-8 dimana pada tidak dapat berpindah atau masih tetap
pergantian ini jika tegangannya masih sama dengan keadaan semula.
kecepatan lokomotif tidak akan berubah, pada 4. Delay pada kontaktor saat pergantian
noth 1 = 797,28 V(444 – 453 RPM), noth 2 = trottle dinaikkan atau pengurangan rata –
932,8 V(519 – 549 RPM), noth 3 = 1073,6 rata waktu ±< 3sec.
V(605 – 636 RPM), noth 4 = 1214,4 V(702 –
710 RPM), noth 5 = 1355,2 V(778 – 808
RPM), noth 6 = 1496 V(874 – 882 RPM), noth Daftar pustaka
7 = 1636,8 V(905 – 968 RPM), noth 8 =
1777,6 V(1045 – 1055 RPM).
[1] Sarwono. BALAI DIKLAT
PENDIDIKAN TEKNIK TRAKSI
Tabel 3.4 Time Delay Kontaktor Pada
YOGYAKARTA. 2014.
Pergantian Noth Trottle
[2] Suhardadi. PT. KERETA API
Kontaktor ( t) T Relay Hasil Error (PERSERO) DIVISI PELATIHAN.
1 0,4 3 3,4 2,6 11% MESIN DIESEL. 2004.
[3] Kundari. PT. KERETA API (persero)
2 0,3 3 2,3 2,7 12% divisi Balai Pelatihan Teknik Traksi.
3 0,4 3 2,4 2,6 14% 2003.
[4] Sutarjo. S.IP. PT. KERETA API
4 0,3 3 1,3 2,7 19% INDONESIA BALAI PENDIDIKAN
5 0,2 3 1,2 2,8 14% DAN LATIHAN TRAKSI. 2000.

6 0,5 3 2,5 2,5 17%

Bisa dilihat dari perhitungan diatas


merupakan hasil dari time delay relay saat
kontak relay bekerja saat pergantian noth
thortle. Waktu pada saat bekerja ditentukan t =
3 dan hasilnya merupakan hasil pada saat
kontakor bekerja untuk pergantian noth, yakni
(kontaktor 1 = 2,6 sec, kontaktor 2 = 2,7 sec,
kontaktor 3 = 2,6 sec, kontaktor 4 = 2,7sec,
kontaktor 5 = 2,8 sec, kontaktor 6 = 2,5 sec).
Dimana hasil ini merupakan transisi lokomotif
untuk menjalankan traksi motor.

SinarFe7 -1 200

Anda mungkin juga menyukai