Anda di halaman 1dari 83

SKRIPSI

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES ALOE VERA


TERHADAP SUHU TUBUH PADA ANAK DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS KUMA
KECAMATAN TABUKAN TENGAH
KABUPATEN KEPULAUAN
SANGIHE

DISUSUN OLEH:

FITRIANI EDHIS
1901063

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MANADO


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI NERS
2023
SKRIPSI

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES ALOE VERA


TERHADAP SUHU TUBUH PADA ANAK DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS KUMA
KECAMATAN TABUKAN TENGAH
KABUPATEN KEPULAUAN
SANGIHE

Skripsi sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Keperawatan
Disusun dan diajukan Oleh :

FITRIANI EDHIS
1901063

Kepada

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MANADO


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI NERS
2023

i
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertandatangan di bawah ini, saya:


Nama : Fitriani Edhis
NIM : 1901063
Program Studi : SI Keperawatan
JudulSkripsi : Pengaruh Pemberian Kompres Aloe Vera Terhadap Demam
Pada Anak Di Wilayah Kerja Puskesmas Kuma Kecamatan
Tabukan Tengah Kabupaten Kepulauan Sangihe

Menyatakan bahwa skripsi saya ini asli dan belum pernah di ajukan untuk
mendapatkan gelar akademik Sarjana baik Universitas Muhammadiyah Manado
maupun di Perguruan Tinggi lain. Dalam skripsi ini tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis
dengan jelas dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama
dan dicantumkan dalam daftar rujukan.
Apabila dikemudian hari ada klaim dari pihak lain maka akan menjadi
tanggung jawab saya sendiri, bukan tanggung jawab dosen pembimbing atau
pegelola Program Studi Ners Universitas Muhammadiyah Manado dan saya
bersedia menerima sanksi akademik sesuai dengan peraturan yang berlaku
termaksuk pencabutan gelar Sarjana yang telah saya peroleh.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya tanpa ada
paksaan dari pihak manapun.
Manado, _____
Yang Menyatakan

Fitriani Edhis

ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES ALOE VERA
TERHADAP SUHU TUBUH PADA ANAK DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS KUMA
KECAMATAN TABUKAN TENGAH
KABUPATEN KEPULAUAN
SANGIHE

Dajukan Oleh :

FITRIANI EDHIS
1901063

Telah Disetujui Oleh :

Pembimbing I

Ns. Petronela Mamentu, S.Kep., M.Kep


NIDK : 8924870023

Pembimbing II

Ns. Rukmini Harun, S.Kep., M.Kep


NIDN: 1622069101

iii
LEMBAR PENETAPAN PANITIA PENGUJI

SKRIPSI

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES ALOE VERA


TERHADAP SUHU TUBUH PADA ANAK DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS KUMA
KECAMATAN TABUKAN TENGAH
KABUPATEN KEPULAUAN
SANGIHE

Yang disusun dan diajukan oleh :

FITRIANI EDHIS
1901063

Telah berhasil dipertahankan dihadapan Dewan Penguji pada tanggal 18


Desember 2023 dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan
untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan pada Program Studi Ners
Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Manado.

PANITIA PENGUJI

Penguji 1 : Ns. Sri Wahyuni, S.Kep., M.Kes

Penguji II : Agust A. Laya, SKM., M.Kes

Penguji III : Ns. Petronela Mamentu, S.Kep., M.Kep

Mengetahui,
Dekan Ketua
Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi Ners

Ns. Hj. Zainar Kasim, S.Kep., M.Kes Ns. Hj. Silvia Dewi M. Riu., S.Kep., M.Kep
NIDN. 0928125801 NIDN. 0905098601
iv
CURICULUM VITAE

A. Identitas Pribadi
Nama : Fitriani Edhis
NIRM : 1901063
TTL : Miulu, 12 Desember 2001
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Anak : Anak Pertama dari 2 Bersaudara
Alamat : Miulu, Kec. Tabukan -Tengah
Kab. Kepulauan Sangihe
Kode Pos : 95857
No Telepon : +62 85396355566
Email : fitrianiedhis@gmail.com
B. Riwayat Pendidikan
1. TK : TK PNIEL Miulu, Lulus Tahun 2007
2. SD : SDN 3 Miulu, Lulus Tahun 2013
3. SMP : SMP Negeri 1 Tabukan-Tengah, Lulus Tahun 2016
4. SMA : SMA Negeri 1 Tabukan-Tengah, Lulus Tahun 2019
5. Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Manado, Masuk Tahun
2019 – 2023.

v
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur patut dipanjatkan kepada Allah SWT karena atas berkat,
rahmat, dan anugerah-Nya, sehingga Penulis dapat sampai di tahap ini untuk dapat
menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Pemberian Kompres Aloe
Vera Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Pada Anak Di Wilayah Kerja Puskesmas
Kuma Kecamatan Tabukan Tengah Kabupaten Kepulauan Sangihe”.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menempuh gelar Sarjana
Keperawatan pada Fakultas Kesehatan Program Studi Ilmu Keperawatan di
Perguruan Tinggi Universitas Muhammadiyah Manado.
Penulis mengakui bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi
ini, hal ini disebabkan karena keterbatasan pengetahuan, kemampuan, dan
pengalaman yang dimiliki Penulis. Walaupun demikian penulis berharap skripsi
ini dapat membantu dan bermanfaat, baik itu untuk Penulis maupun pihak lain
yang menaruh minat terhadap masalah yang ada di dalam skripsi ini.
Dalam penyusunan skripsi ini, Penulis telah mendapat banyak bimbingan dan
dukungan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini Penulis
mengucapkan banyak terima kasih serta penghargaan setinggi-tingginya kepada:
1. Bapak Agust A. Laya, SKM., M.Kes selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Manado sekaligus Dewan Penguji II yang telah memberi
banyak arahan dan telah memberikan izin dalam melaksanakan penelitian ini.
2. Ibu Ns. Hj. Zainar Kasim, S.Kep., M.Kes selaku Dekan Fakultas Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Manado yang telah memberi banyak motivasi
dalam ilmu pembelajaran.
3. Bapak I Made Rantiasa, SKP., M.Kes selaku Wakil Dekan Fakultas
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Manado yang sangat sabar
membimbing dan memberikan banyak ilmu yang sangat bermanfaat selama
proses studi.
4. Ibu Ns. Hj. Silvia Dewi Mayasari Riu, S.Kep., M.Kep selaku ketua Program
Studi Ilmu Keperawatan yang telah memberikan banyak motivasi serta dan
dukungan selama proses studi.

vi
5. Ibu Ns. Sri Wahyuni, S.Kep., M.Kes selaku Sekertaris Program Studi Ners,
serta Penguji I yang telah memberikan nasihat, arahan dan sarat yang
bermanfaat bagi Penulis.
6. Ibu Ns. Petronela Mamentu, S.Kep., M.Kep selaku Pembimbing I sekaligus
Penguji III yang telah memberikan banyak masukan, arahan, serta telah
membimbing dengan penuh kesabaran selama proses penyusunan skripsi
7. Ibu Ns. Rukmini Harun, S.Kep., M.Kep selaku Pembimbing II yang telah
memberi banyak memberikan banyak masukan, arahan, serta telah
membimbing dengan penuh kesabaran selama proses penyusunan skripsi
8. Kepada seluruh responden di Wilayah Kerja Puskesmas Kuma yang telah
membantu dan mengijinkan penulis untuk melakukan Penelitian.
9. Kepada kedua orang tua tersayang ayah Muhamad Edhis dan ibu Nuraisah
Darenoh terima kasih sampai saat ini masih tetap setia dan penuh kesabaran,
sudah memberikan cinta dan kasih sayang yang begitu tulus, memberi
dukungan, mendoakan serta telah memberikan kepercayaan, sehingga bisa
menyelesaikan skripsi dengan tepat waktu. Terima kasih juga karena sudah
menjadi orang tua yang begitu baik, selama proses perkuliahan berjalan ini
selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan Penulis dan tetap berusaha agar
Penulis tidak merasa kekurangan satu pun selama di perkuliahan ini,
meskipun bukan termasuk orang yang berada tapi tetap berusaha
mengutamakan kebahagiaan penulis, kalian sangat berjasa dan penulis sangat
beruntung memiliki kalian di dunia ini.
10. Kepada Kakak tersayang Ranny Darenoh dan Steven Mandahari serta adik
tercinta Nurhayati Edhis terima kasih selama ini telah memberi dukungan
juga berupa material, nasehat, serta doa kepada Penulis berkat kalian, Penulis
tetap bertahan sampai sekarang.
11. Kepada sepupu tersayang Desi Darenoh terima kasih banyak selama ini juga
telah memberi banyak dukungan, saling menguatkan, dan mendengar segala
keluh kesah yang Penulis alami selama proses perkuliahan, memberi nasihat
agar Penulis tetap bertahan dan menyelesaikan apa yang telah Penulis mulai.

vii
12. Kepada Alm. Opa Petrus Darenoh terima kasih selama ini memberikan begitu
banyak kasih sayang yang begitu besar sehingga berkat opa juga Penulis
tetap bisa bertahan dan mewujudkan mimpi keluarga.
13. Seluruh anggota group EXO (Xiumin, Suho, Lay, Baekhyun, Chen,
Chanyeol, Kyungsoo, Kai, Dan Sehun) terutama Kyungsoo terima kasih
karena selama ini telah memberikan begitu banyak pengaruh positif,
menginspirasi, serta memotivasi baik itu dari prestasi maupun karya-karya
yang kalian tulis.
14. Kepada Nining dan Firja , terima kasih banyak selama ini sudah menjadi
rumah kedua sebagai tempat berbagi keluh kesah, selalu ada dalam suka
maupun duka selama proses perkuliahan, selalu memberikan support, serta
selalu memberikan semangat untuk tetap bertahan. Terima kasih sudah
menjadi sahabat terbaik dalam perjalanan Penulis sejak awal sampai dengan
skripsi.
15. Kepada Karmen, Indah, Mitha, Cia, Iyya, Iis, dan Yumna terima kasih
banyak karena sudah banyak membantu, memberi dukungan dan semangat
kepada Penulis selama proses perkuliahan sampai dengan penyusunan skripsi.
16. Kepada teman-teman angkatan 2019, serta pihak yang terlibat selama proses
perkuliahan sampai dengan skripsi terima kasih sudah menjadi bagian terbaik
dalam hidup Penulis selama ini, saling berbagi suka dan duka bersama dan
saling menguatkan.
17. Terakhir, terima kasih banyak kepada Fitriani Edhis yaitu diri Penulis sendiri
karena sudah mampu bertahan sampai detik ini walapun selama proses
perkuliahan sampai penyusunan skripsi banyak sekali melewati masa-masa
yang begitu sulit, banyak nangisnya dan selalu ingin menyerah, tapi nyatanya
kamu mampu bertahan dan berjuang sampai dititik ini. Kamu hebat dan kamu
kuat seperti kata Nelson Mandela “It always seems impossible until it’s done
(Suatu hal akan terlihat tidak mungkin sampai kamu bisa melakukannya)”.

viii
Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini juga masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat berguna bagi
Penulis. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi Penulis dan bagi setiap orang
yang membacanya.

Manado, ______ 2023


Penulis

Fitriani Edhis

ix
Fitriani Edhis. (2023). “Pengaruh Pemberian Kompres Aloe Vera Terhadap Suhu Tubuh
Pada Anak Di Wilayah Kerja Puskesmas Kuma Kecamatan Tabukan Tengah
Kabupaten Kepulauan Sangihe”.Skripsi. Program Studi Ners. UNIVERSITAS
Muhammadiyah Manado.Dosen Pembimbing(1) Ns. Petronela Mamentu, S.Kep.,
M.Kep, (2) Ns. Rukmini Harun, S.Kep., M.Kep.

ABSTRAK

Demam merupakan kondisi dimana terjadinya peningkatan suhu tubuh dari batas normal
ke suhu >38°C. Demam merupakan tanda suhu tubuh memiliki proses untuk melawan
infeksi, suhu tubuh >37,5°C dapat digolongkan sebagai demam yang dapat disebabkan
oleh auto imun dan infeksi.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ada pengaruh
pemberian kompres Aloe Vera terhadap suhu tubuh anak di wilayah kerja Puskesmas
Kuma Kecamatan Tabukan Tengah Kabupaten Kepulauan Sangihe.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode quasy-experimen dengan desain


penelitian one group pretest and posttest design. Pengambilan sampel menggunakan
teknik accidental sampling dengan 12 responden. Intevensi yang dilakukan dengan
memberikan kompres Aloe Vera selama 20 menit, penggukuran suhu tubuh menggunakan
termometer digital. Analisis data yang di gunakan yaitu uji statistik Wilcoxon.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat penurunan suhu tubuh pada responden
setelah di lekukan pemberian kompres Aloe Vera. Hasil analisa dengan menggunakan uji
Wilcoxon di dapatkan nilai P value = 0,002 dimana ( a=<0.05).

Kesimpulan dalam penelitian terdapat pengaruh pemebrian kompres Aloe Vera terhadap
suhu tubuh pada anak di wilayah kerja Puskesmas Kuma Kecamatan Tabukan Tengah
Kabupaten Kepulauan Sangihe. Diharapkan kepada orang tua dapat menjadi suatu
pengetahuan baru untuk mengatasi demam pada anak, tidak hanya mengunkan tindakan
farmakologi tapi juga bisa dengan menggunkan Aloe Vera sebagai penanganan awal pada
anak demam.

Kata Kunci : Kompres, Aloe Vera, Suhu Tubuh, Anak

x
Fitriani Edhis. (2023). “The Effect Iveness of Giving Aloe Vera Compresses on Children
Body Temperature the Kuma Health Center Working Area, Central Tabukan
District Sangihe Islands Regency”. Nursing Study Program. Muhammadiyah
Manado University. Advisor (1) Ns. Petronela Mamentu, S.Kep., M. Kep, (2) Ns.
Rukmini Harun, S.Kep., M.Kep.

ABSTRACT

Fever is a condition where the body temperature increases from normal to a >38°C.
Fever is a sign that body temperature has a process to fight infection, body temperature
>37.5°C can be classified as fever which can be caused by auto-immunity and infection.
The aim of this research is to find out an effect iveness of giving Aloe Vera compresses.
on the children body temperature in the working area of the Kuma Health Center,
Central Tabukan District, Sangihe Islands Regency.

This research was conducted using a quasi-experimental method with a one group pretest
and posttest design. Sampling used accidental sampling technique with 12 respondents.
The intervention was carried out by giving an Aloe Vera compresses for 20 minutes,
measuring body temperature using a digital thermometer. The data analysis used the
Wilcoxon statistical test.

The results of this study showed that there was a decrease in body temperature of the
respondents after the Aloe Vera compress applied. The results of the analysis using the
Wilcoxon test obtained a P value = 0.002 where (a=<0.05).

The conclusion of the research giving Aloe Vera compresses on body temperature in
children in the working area of the Kuma Health Center, Central Tabukan District,
Sangihe Islands Regency.Effected It is hoped the parents will gain new knowledge to treat
fever in children, not only using pharmacological measures but also using Aloe Vera
compresses as initial treatment for children fever.

Keywords: Compress, Aloe Vera, Body Temperature, Children

xi
PERNYATAAN PERSETUJUANPUBLIKASITUGAS AKHIR
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademik Universitas Muhammadiyah Manado, saya yang


bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Fitriani Edhis
NIRM : 1901063
Program Studi : S1 Keperawatan
Fakultas : Ilmu Kesehatan
Jenis Karya : Skripsi

Demi mengembangkan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada


Universitas Muhammadiyah Manado Hak Bebas Royalti Nonekslusif (Non-
Exsclusive Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :

Pengaruh Pemberian Kompres Aloe Vera Terhadap Demam Pada Anak Di


Wiayah Kerja Puskesmas Kuma Kecamatan Tabukan Tengah Kabupaten
Kepulauan Sangihe

Dengan Hak Bebas Royalti Nonekslusif ini, Universitas Muhammadiyah Manado


berhak menyimpan, mengalih media/formatkan, mengelola dalam bentuk
pangkalan data dasar (database), merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai
pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuatdi : Manado
pada tanggal :Desember 2023
Yang Menyatakan

(Fitriani Edhis)

xii
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DALAM ............................................................................................. ii
SURAT PERNYATAAN ................................................................................... iii
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................... iv
LEMBAR PENETAPAN PINITIA PENGUJI ................................................... v
CURICULUM VITAE ....................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii
ABSTRAK .......................................................................................................... x
ABSTRACT ......................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Konsep Dasar Demam ............................................................................. 9
B. Suhu Tubuh ............................................................................................ 14
C. Konsep Dasar Anak ................................................................................ 15
D. Konsep Dasar Aloe Vera ........................................................................ 20
E. Keterkaitan Aloe Vera Dengan Demam Pada Anak .............................. 24
F. Penelitian Terkait …………………………………………………… …24

BAB III KERANGKA KONSEP


A. KerangkaKonsep .................................................................................... 27
B. Hipotesis ................................................................................................. 27
C. Definisi Operasional ............................................................................... 28

xiii
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian .................................................................................... 29
B. Tempat Dan Waktu Penelitian ............................................................... 29
C. PopulasiDan Sampel .............................................................................. 29
D. Instrument Penelitin ............................................................................... 30
E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 31
F. Pengolahan Data ..................................................................................... 31
G. Analisa Data ........................................................................................... 32
H. Etika Penelitian ...................................................................................... 33

BAB V HASIL PENELITIAN


A. Gambaran Tempat Umum Penelitian ..................................................... 34
B. Hasil Penelitian ...................................................................................... 35
C. Pembahasan ............................................................................................ 38

BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................. 42
B. Saran ....................................................................................................... 42

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Table 3.1 Definisi Operasional ...............................................................................28
Table 5.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia ...................................................35
Table 5.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin ...................................36
Table 5.3 Distribusi Frekuensi Sebelum Di Berikam Kompres Aloe Vera ............36
Table 5.4 Distribusi Frekuensi Sesudah Di Berikam Kompres Aloe Vera .............37
Table 5.5 Hasil Uji Normalitas Shapiro Wilk .........................................................37
Table 5.6 Hasil Uji Wilcoxon Sebelum dan sesudah Kompres Aloe Vera ...............38

xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat Permohonan Izin Survei Awal Penelitian
Lampiran 2 : Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 3 : Surat Selesai Penelitian
Lampiran 4 : Informed Concent
Lampiran 5: Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 6 : SOP
Lampiran 7 : Lembar Observasi Suhu Tubuh
Lampiran 8 : Master Tabel
Lampiran 9 : Hasil Uji Statistik
Lampiran 10 : Hasil Uji Wilcoxon
Lampiran 11 : Dokumentasi Penelitian
Lampiran 12 : Lembar Konsultasi Skripsi Pembimbing I dan Pembimbi

xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
World Health Organization (WHO) pada tahun 2013 menyatakan
bahwa sebanyak 62% anak dengan penyakit yang disertai dengan demam
dan terjadi jumlah kasus penyakit yang paling banyak yaitu infeksi
sistemik yaitu parasit, bakteri, dan virus, dan penyakit Pneumonia. Saat
demam tidak segera diatasi dapat menimbulkan dampak seperti suhu tubuh
meningkat, alergi, terjadi dehidrasi, nafusu makan menurun, serta kejang
yang berdampak mengancam nyawa anak.
Berdasarkan (paudel, 2018) menyatakan bahwa menurut data WHO tahun
2017, sebanyak 2-5% anak dengan usia 6 bulan – 5 tahun mengalami
dampak kejang demam di negara maju, sedangkan kasus di Amerika
Serikat terdapat sebanyak 4,5% anak yang mengalami kejang demam dan
2-5% prevelensi kasus demam yang terjadi di negara Eropa, kejadian
demam sederhana dengan angka kasus berkisar 70-75% . sedangkan
demam simtomatik terjadi sekitar 5% dan 20-25% terjadinya kasus kejang
kompleks 20-25%.
Prevelensi peningkatan kasus demam sebanyak dua kali lipat yang
terjadi di Asia sedangkan di negara bagian Eropa dan Amerika kasus
demam yang terjadi lebih sedikit. Di Guam Insiden kasus terjadinya
demam mencapai 14%, lebih banyak dari Jepang yang memiliki angka
terjadinya demam sebanyak 8,3 - 9,9% (Wahid,2019)
Demam adalah suatu kondisi dimana suhu tubuh mengalami
pengingkatan hingga mencapai suhu 38°C dari batas suhu tubuh normal.
Demam merupakan tanda suhu tubuh memiliki proses untuk melawan
infeksi, suhu tubuh >37,5°C dapat digolongkan sebagai demam yang
dapat disebabkan oleh autoimun dan infeksi (Alwiyah dkk, 2019).
Hipertermia berbeda dengan demam. Hipertermia merupakan ketidak
mampuan kondisi tubuh untuk dapat mengurangi atau menghilangkan

1
produksi panas pada tubuh akibat suhu tubuh yang meningkat (Ribek &
Narayana., 2018).
Pada anak peningkatan suhu tubuh terjadi diakibatkan suhu tubuh
meningkat dari batas normal pada anak, dikarenakan aktivitas berlebihan
yang mempengaruhi suhu dalam tubuh. Beberapa penelitian menunjukkan
bahwa efek positif dari demam dapat memicu peningkatan jumlah leukosit
dan fungsi interferon leukosit yang membantu melawan mikroorganisme.
Pada umumnya demam terlalu tinggi sangat berbahaya dan dapat
menimbulkan efek negatif, dampak negatif yang muncul saat demam yaitu
dehidrasi, kekurangan oksigen, kejang demam, bahkan kerusakan saraf.
Di Indonesia,pada tahun 2017 didapatkan data kasus terjadinya kejang
demam pada anak usia 6 bulan-5 tahun dengan angka sebanyak 3% -4%.
(6,5%) pasien kejang demam menjadi epilepsi sebanyak 83 anak,
kemudian dalam 24 jam pertama sebanyak 16% anak akan mengalami
kejang demam yang berulang. Jika suhu tubuh anak mengalami
peningkatan atau terjadi demam maka hal pertama yang harus dilakukan
adalah dengan mengukur suhu tubuhnya (Depkes RI, 2017).
Di Jawa Timur sebanyak 100 orang anak yang mengalami demam
dengan angka kejadian demam mencapai 2-3% yang terjadi pada tahun
2014-2015 (Prasetyo, 2017). Di Indonesia anak yang mengalami kasus
demam pertahun di perkirakan mencapai 900.000 orang, dengan jumlah
kematian berkisar kurang lebih 20.000 orang anak (Segaf et al., 2020).
Sulawesi Utara di dapatkan data kasus demam atau hipertermi yang di
sebabkan oleh DBD, demam Typoid, Malaria, dan infeksi hanya sebanyak
2.014 kasus pada tahun 2018, dan terjadi peningkatan pada tahun 2019
yaitu sebanyak 2.381 kasus (Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara, 2019).
Berdasarkan hasil survei di wilayah kerja puskesmas Kuma kecamatan
Tabukan Tengah kabupaten Kepulauan Sangihe, pada bulan Juni 2023 di
peroleh data kasus kejadian demam pada anak selama 3 bulan terakhir
mencapai 20 orang anak.

2
Dampak yang dapat muncul pada anak saat mengalamai demam seperti
kekurangan cairan (Dehidrasi), kekurangan oksigen dan terjadi demam di
atas 40°C yang dapat menyebabkan gangguan neurologis. Risiko kejang
demam akan berbahaya pada anak yang berusia di bawah 5 tahun terutama
anak yang berumur 6 bulan sampai 3 tahun. Gejala terjadinya demam
diawali dengan nafsu makan menurun (Anoreksia), sakit kepala, nyeri
otot, dan lemah. Jika tindakan saat mengatasi demam tidak diatasi dengan
benar atau lambat maka perkembangan dan pertumbuhan anak akan
terganggu. Angka kematian anak dengan kasus demam >41°C mencapai
17%, angka kematian dengan koma pada suhu 43°C mencapai 70%, dan
pada suhu demam 45°C dapat meninggal hanya dalam beberapa jam saja
(Said, 2014).
Biasanya suhu tubuh normal dapat dipengaruhi oleh aktivitas fisik,
lingkungan, suhu udara, jenis kelamin, dan usia, namun tergantung pada
tempat di bagian tubuh mana yang diukur. Pada sore hari demam dapat
meningkat dan akan mereda rata-rata sekitar 0,5°C pada pagi hari. Suhu
tubuh anak dalam keadaan sehat (normal) adalah berkisar dari 36-37°C.
Suhu tubuh bervariasi dari 0,5-1,0°C. sama dengan halnya pada usia 6-15
tahun 36,7-37,2°C.
Di zaman sekarang ada banyak orang tua yang apabila terjadi demam
pada anaknya maka akan langsung diberikan terapi farmakologi, yaitu
pemberian obat-obatan. Terapi tersebut memiliki efek samping, sulit
untuk di konsumsi oleh anak karena rasanya yang pahit atau mungkin
adanya trauma paksaan untuk meminum obat (Seggaf, 2017).
Dalam beberapa upaya penanganan demam biasanya dapat dilakukan
dengan 2 cara, yaitu terapi farmakologi dan non farmakologi. Terapi
farmakologi merupakan terapi penggunaan obat penurun demam
(antipiretik) yang dapat digunakan untuk penurun demam pada anak,
sedangkan terapi nonfarmakologi merupakan tindakan mandiri terutama
pemberian terapi kompres pada anak (Wardiyah A., Setiawati, S., & Romayati, U.
2016).

3
Menurut World Health Organization (WHO), terapi fisik pemberian
kompres untuk penanganan demam dilakukan sebelum pemberian obat.
Namun, tidak semua demam bisa di atasi dengan menggunakan kompres
air hangat, metode kompres air hangat hanya bisa dilakukan pada demam
intermiten saja. Dimana dalam sehari demam intermiten akan turun pada
tingkat normal dan ini terjadi pada hari pertama. Anak yang mengalami
dehidrasi, riwayat kejang demam dan penurunan kesadaran tidak bisa jika
diberikan kompres air hangat.
Kompres air hangat juga memiliki kelemahan dimana media yang
tersebut masih menggunakan media cair berbentuk air pada kain basah.
Dimana air yang terdapat pada kain basah akan menyebar di bagian tubuh
lainnya hingga menyebabkan rasa tidak nyaman. Jika diberikan secara
berlebihan dapat menyebabkan kemerahan, kompres air hangat dapat
menguap sehingga sebaiknya dilakukan 2-3 menit secara berulang kali
untuk menjaga rasa hangat air. Maka dari itu penelitian ini menggunakan
kompres Aloe Vera di dalam bentuk benda padat.
Pada dasarnya metode kompres demam tidak selamanya menggunakan
air hangat, banyak metode non farmakologi yang dapat digunakan salah
satu metode non farmakologi yang digunakan sebagai kompres demam
pada anak yaitu kompres Aloe Vera. Sudah terbukti bahwa Aloe Vera
memiliki kandungan antipiretik, dibuktikan dengan adanya hasil penelitian
yang dilakukan oleh (Purnomo, 2019), penelitian menunjukkan bahwa
kompres Aloe Vera memiliki pengaruh dalam menurunkan suhu tubuh
pada anak yang mengalami demam pada usia 3-6 tahun.
Menurut hasil penelitian (Rajin, 2019), kandungan Saponin yang ada
pada Aloe Vera dapat menyebabkan proses vasodilatasi, sehingga setelah 8
jam dilakukan pemberian kompres Aloe Vera dapat mempercepat
penurunan kadar flebitis. Penelitian ini mendukung penelitian yang dimana
Aloe Vera memiliki senyawa fitokimia berupa Saponin sehingga dapat
digunakan sebagai kompres penurunan suhu tubuh pada pasien yang
mengalami luka bakar. Di dalam Aloe Vera juga terkandung Lignin yang

4
dapat meresap ke dalam kulit hingga dapat membantu untuk mencegah
kehilangan cairan tubuh di permukaan kulit. Kandungan senyawa Saponin
yang terkandung di dalam Aloe Vera memiliki fungsi dapat melebarkan
pembuluh darah dan dapat mempercepat pengeluaran panas. Sehingga,
Aloe Vera dapat digunakan untuk mengatasi demam dengan cara kulit Aloe
Vera di kupas dan di jadikan sebagai alat kompres.
Alasan dipilihnya kompres Aloe Vera sebab dalam Aloe Vera
mengandung 95% air yang berfungsi untuk menghidrasi reaksi alergi
pada kulit dan menghilangkan panas dalam kompres Aloe Vera dimana
panas dari dalam tubuh akan diserap ke dalam gel Aloe Vera (Seggaf, 2017.)
Menurut ( Notoatmodjo 2018), Kandungan air yang ada di dalam Aloe Vera
tersebut dapat digunakan sebagai penurun demam. Proses ini terjadi ketika
penyerapan demam dari dalam tubuh ke dalam molekul-molekul air yang
ada di dalam Aloe Vera hingga dapat menurunkan suhu tubuh. Sehingga
terjadinya vasodilatasi yang menyebabkan terlepasnya suhu panas di
dalam tubuh melalui kulit.
Pemberian kompres aloe vera memiliki efek sebagai anti piretik yang
dapat berfungsi sebagai penurun demam. Pemilihan kompres Aloe Vera
selain merupakan tanaman obat tradisional yang memiliki 95% kandungan
air dimana saat di tempelkan pada kulit dapat menimbulkan efek dingin.
Suhu demam dapat menurun karena kandungan air yang ada di dalam
Aloe Vera. Di dalam Aloe Vera terdapat komponen Lignin yang memiliki
kemampuan untuk dapat menyerap suhu badan yang tinggi sehingga dapat
lebih cepat menembus masuk kedalam pori-pori dan sel kulit. Cairan yang
terkandung di dalam Aloe Vera memiliki kesamaan (pH) yang natural,
dimana mirip dengan (pH) kulit manusia, sehingga dapat menghindari
terjadinya alergi di kulit bagi pemakainya.
Di dalam Aloe Vera terdapat kandungan yang dapat membantu
menghilangkan sel-sel yang telah mati dari epidermis dan dapat membantu
perkembangan sel baru dengan sangat cepat, kandungan tersebut berupa
kandungan enzim dan asam amino (Seggaf, 2017).

5
Alasan dipilihnya Aloe Vera sebab pengaplikasiannya yang mudah,
cukup ekonomis (mudah untuk di dapatkan), mudah untuk di budidayakan,
dan tidak memerlukan perawatan atau pemeliharaan yang khusus.
Pemberian kompres Aloe Vera di berikan selama 15-20 menit, di letakkan
pada area dahi bisa juga pada axila, dan lipatan paha. Karena pada bagian
tersebut sangat efektif untuk pengeluaran panas dari dalam tubuh, sebab
daerah tersebut terdapat banyak vasikuler atau pembuluh darah yang besar
serta terdapat banyak kelenjar aprokin atau kelenjar keringat.
Hal ini dilakukan sebab, saat diletakkannya kompresan di satu titik
maka hipotalamus yang ada di otak dapat mengetahui area yang di
kompres tersebut panas. Maka, hipotalamus dapat merespon dengan cara
menurunkan suhu panas tubuh sehingga menjadi dingin.
Berdasarkan survei awal yang dilakukan pada tanggal 1 Juni 2023 di
Wilayah Kerja Puskesmas Kuma Kecamatan Tabukan Tengah Kabupaten
Kepulauan Sangihe, didapatkan data yaitu anak yang dirawat dengan kasus
demam, tercatat selama 3 bulan terakhir berjumlah 20 orang. Saat di
lakukan wawancara pada orang tua dengan anak yang mengalami demam
atau pernah mengalami demam, didapatkan sebagian besar orang tua
pasien mengatakan saat anaknya mengalami demam, mereka akan
memberikan terapi farmakologi seperti obat Paracetamol dan juga Sanmol
sebagai obat penurun demam.
Pada saat dilakukan wawancara apakah orang tua mengetahui terkait
kompres Aloe Vera untuk meredakan demam, jawaban dari orang tua
adalah mereka tidak mengetahui cara pengompresan menggunakan aloe
vera. Sehingga dengan adanya beberapa masalah yang didapatkan dari
survei awal yang telah dilakukan maka Peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang “Pengaruh Pemberian Kompres Aloe Vera Terhadap
Suhu Tubuh Pada Anak Di Wilayah Kerja Puskesmas Kuma Kecamatan
Tabukan Tengah Kabupaten Kepulauan Sangihe”

6
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan apa yang ada pada pembahasan latar belakang di atas maka
rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Apakah ada pengaruh
pemberian kompres aloe vera terhadap suhu tubuh pada anak di dilayah
kerja Puskesmas Kuma Kecamatan Tabukan Tengah Kabupaten
Kepulauan Sangihe”

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Diketahui ada pengaruh pemberian kompres aloe vera terhadap
penurunan suhu tubuh pada anak di wilayah kerja Puskesmas Kuma
Kecamatan Tabukan Tengah Kabupaten Kepulauan Sangihe.
2. Tujuan Khusus
A. Diketahui suhu tubuh anak sebelum dilakukan pemberian
kompres Aloe Vera di wilayah kerja Puskesmas Kuma Kecamatan
Tabukan Tengah Kabupaten Kepulauan sangihe.
B. Diketahui suhu tubuh anak setelah dilakukan pemberian kompres
Aloe Vera di Wilayah Kerja Puskesmas Kuma Kecamatan
Tabukan Tengah Kabupaten Kepulauan Sangihe
C. Diidentifikasi pengaruh pemberian kompres Aloe Vera Terhadap
Suhu Tubuh Pada Anak Di Wilayah Kerja Puskesmas Kuma
Kecamatan Tabukan Tengah Kabupaten Kepulauan Sangihe.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan pengetahuan baru
tentang cara mengatasi demam pada anak dengan teknik non
farmakologi yaitu menggunakan kompres Aloe Vera.

7
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan menambah
pengalaman dalam melakukan penelitian terkait terapi Non
Farmakologik sebagai penurun terkait demam pada anak.
b. Bagi Orang Tua
Diharapkan dapat menambah pengetahuan terkait penggunaan
Aloe Vera sebagai alternatif penanganan saat anak demam
c. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi mahasiswa lain
untuk memudahkan penelitian tentang mafaat kompres Aloe Vera
terhadap penanganan demam pada anak.
d. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan bisa menjadi bahan acuan untuk melanjutkan
penelitian tentang Aloe Vera terhadap suhu tubuh anak.

8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Demam
1. Pengertian Demam
Demam merupakan keadaan terjadinya peningkatan suhu tubuh
yang terjadi secara alami karena tubuh melawan infeksi yang masuk
ke dalam tubuh. Demam merupakan peningkatan suhu tubuh dari
batas normal yang menyebabkan dehidrasi, dan gangguan pada sistem
imun yang biasanya dapat terjadi pada anak maupun orang dewasa
(Hartini,2015)
Demam adalah saat dimana keadaan suhu tubuh berada lebih dari
batas normal, sehingga mengakibatkan meningkatnya pusat yang
mengatur suhu di hipotalamus, kejadian yang mengakibatkan
perubahan pusat panas pada hipotalamus yang sering di tandai dengan
banyaknya kejadian demam yang menyerang sistem pada tubuh.
Peningkatan imunitas yang cukup spesifik dan non spesifik akibat
demam dapat membantu dalam pemulihan sehingga menjadi
pertahanan untuk melawan infeksi (Sodikin 2012).
2. Etiologi Demam
Faktor yang mempengaruhi demam pada anak biasanya karena
terjadinya infeksi virus, bakteri, dan jamur. Demam yang terjadi
disebabkan rangsangan dari mikro organisme ke makrofag atau
polymorphonuclear yang membentuk factor pyrogen endogenic
seperti interleukin-1, interleukin-2, tumour necrosis factor, dan
interferon. Zat-zat tersebut berperan membentuk prostagladin yang
bekerja pada hipotalamus yang di bantu oleh enzim cyclooxygenase.
Prostagladin inilah yang menambah nilai acuan (set point) pada
hipotalamus. Adapun keadaan, misalnya penyakit tumor, penyakit
metabolik, penyakit kolagen, penyakit darah dan keganasan, sumber
pelepasan factor pyrogen endogenic bukan dari Polymorphonuclear
tapi dari tempat lain.

9
Manifestasi klinis sangat bergantung pada umur anak, sehingga
muncul kemampuan untuk bereaksi terhadap infeksi. Saat umur bayi
semakin muda, maka semakin kecil juga kemampuan memproduksi
panas dan kemampuan untuk merubah set point. Demam dapat
disebabkan oleh terjadinya peningkatan suhu pada tubuh penyebabnya
adalah beredarnya sebuah pirogen atau molekul kecil dalam tubuh
atau dikenal dengan zat yang mencetus panas (Arifianto, 2019).
Menurut (Thobaron, 2015) Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal, bahwa etiologi demam, diantaranya:
a. Suhu lingkungan
b. Adanya infeksi
c. Pneumonia
d. Malaria
e. Otitis media
f. Imunisasi
g. Demam Non Infeksi
Pada umumnya, terdapat dua kategori demam yang paling sering
diderita oleh anak balita atau orang dewasa sekalipun, yaitu demam
infeksius dan demam non infeksius (Widjaja, 2016).
a. Demam Non infeksius
Demam non infeksius merupakan demam yang tidak di
sebabkan oleh masuknya bibit penyakit ke dalam tubuh. Biasanya
demam non infeksi ini timbul dikarenakan suatu kelainan yang
sudah ada di dalam tubuh seseorang sejak lahir dan tidak
ditangani. Demam yang disebabkan karena kelainan atau penyakit
bawaan, contohnya seperti penyakit degeneratif atau kelainan
jantung, demam yang diakibatkan oleh stess, serta adanya
penyakit yang memperberat seperti kanker darah (leukimia)
(Widjaja, 2016).

10
b. Demam Infeksius
Demam infeksi merupakan demam yang disebabkan karena
dimasukkannya pathogen, seperti binatang kecil, bakteri, virus,
atau kuman, yang masuk ke dalam tubuh. Imunisasi juga
termasuk salah satu penyebab terjadinya demam sebab saat
melakukan imunisasi sama saja telah memasukkan bakteri, virus,
dan kuman yang sudah lemah ke dalam tubuh anak, yang
bertujuan untuk membuat anak sehingga pada penyakit tertentu
anak akan menjadi kebal (Widjaja, 2016).
c. Patofisiologi Demam
Secara teoritis peningkatan suhu pada tubuh dinilai
menguntungkan, sebab makanan dan oksigenasi akan makin
cepat dan lancar. Namun, pasien akan merasakan ketidak
nyamanan saat suhu pada tubuh sangat tinggi atau mengalami
peningkatan pada suhu jika suhu 38,5°C, yang dihasilkan saat
peningkatan suhu ini adalah aliran pada darah akan menjadi cepat,
pada saat ini jumlah aliran darah yang menuju ke organ vital
(Jantung, paru-paru, dan otak) akan bertambah, yang ditimbulkan
dari peningkatan jumlah darah yaitu tangan dan ujung kaki akan
terasa dingin, karena jumlah volume pada darah menuju ke
ekstremitas dikurangi (Ismoedijanto, 2016).
Patofisiologi demam adalah dimana proses infeksius serta non
infeksius dimana terhubung dengan pertahanan tubuh. Dimana
diakibatkan oleh mekenisme bakteri yang ada maupun fragmen
pada jaringan yang kemudian dimakan oleh leukosit dimana
limfosit pembunuh, partikel besar, dan makrofag. Kemudian hasil
dari pembusukan pada interleukin-1 (IL-1) dan bakteri akan
dicerna oleh seluruh sel kemudian dilepaskan atau mediator
inflamasi penyakit akut dan kronik dimana dilepaskan sampai ke
hipotalamus dan menyebabkan demam dengan cara menginduksi
pertumbuhan prostaglandin atau dikenal dengan zat yang

11
mempunyai persamaan, selanjutnya zat-sat tersebut menghasilkan
respon demam yang biasanya bekerja pada hipotamus
(Ismoedijanto,2016).
Klasifikasi demam pada anak lamanya demam (Ismoedijanto,
2016), dibagi menjadi:
a. Demam yang <7 hari atau dikenal dengan demam pendek
merupakan tanda lokal yang jelas, sehingga diagnosis
etiologi dapat ditegakkan dengan cara anamnestic,
pemeriksaan fisik, dengan atau tanpa bantuan laboratorium,
misalnya tonsilitis akut.
b. Demam >7 hari, tidak ada tanda lokal, diagnosis etiologi
tidak dapat ditegakkan dengan anamnesis, pemeriksaan fisis,
demam tifoid
c. Demam yang penyebabnya tidak di ketahui penyebabnya,
kebanyakan ialah sindrom virus.
D. Manifestasi Klinis
Biasanya pada saat terjadi demam yang dirasakan ialah:
a. Merasa gelisah
b. Peningkatan suhu tubuh
c. Dehidrasi
d. Jantung berdetak cepat
e. Tubuh terasa panas
f. Anak akan rewel
E. Penatalaksanaan
Pada dasarnya penanganan demam dapat dilakukan dengan
beberapa tindakan, seperti:
a. Tindakan Farmakologi
Yaitu dilakukan dengan cara pemberian antipiretik.
1) Ibuprofen
Ibuprofen merupakan obat penurun demam dan anti
peradangan, obat ini dapat digunakan sebagai pengganti

12
jika memiliki riwayat alergi pada obat paracetamol.
Ibuprofen lebih cepat menurunkan demam dibandingkan
paracetamol. Namun, obat ini juga mempunyai efek
samping seperti nyeri di perut, diare, muntah, perdarahan
pada saluran cerna, mual, gelisah dan sakit kepala. sakit
kepala, Jika dosis yang digunakan berlebihan maka akan
mengakibatkan kejang-kejang, gagal ginjal, bahkan bisa
mengalami koma.
2) Paracetamol
Paracetamol memiliki obat penurun demam dan pereda
nyeri yang paling mudah didapatkan. Paracetamol tidak
dianjurkan di berikan pada bayi, karena biasanya fungsi
hati pada bayi yang baru lahir belum sempurna.
Obat ini juga memiliki efek samping berupa muntah, nyeri
di bagian perut, menimbulkan efek alergi, muncul ruam
merah di bagin kulit, bronkospasme (Penyempitan pada
saluran pernapasan), hepatotoksi.
b. Tindakan Non Farmakologi
Terapi non farmakologi ialah tindakan non farmakologi
adalah terapi yang dilakukan tanpa menggunakan obat-obatan.
Dimana tindakan yang dilakukan bisa secara mandiri baik itu
untuk meredakan demam.
Beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk meredakan
demam:
1) Memberikan air minum yang banyak
2) Berada pada tempat dengan suhu ruangan
3) Pakaian yang digunakan tidak terlalu tebal
4) Melakukan pengompresan sebagai salah satu alternatif
penurun demam, salah satu contoh pemberian kompres
penurun demam yaitu kompres Aloe Vera atau Aloe Vera
pada anak.

13
B. Suhu Tubuh
Suhu tubuh merupakan tanda vital yang paling dasar dan wajib di
ketahui oleh semua orang. Tinggi atau rendahnya suhu tubuh sangat
berpengaruh pada kondisi kesehatan dimana biasanya yang paling dasar
suhu permukaan dan suhu inti, suhu permukaan adalah suhu permukaan
kulit, dimana seseorang akan merasakan suhu di permukaan kulit memiliki
banyak respon dingin dan hangat di banding dengan respon suhu yang ada
dalam tubuh.
Sedangkan suhu inti merupakan suhu yang ada dalam tubuh, dimana
organ tubuh yang bisa menghasilkan panas seperti lidah, otak, jantung,
saluran pernafasan, liver, ginjal, jantung, paru-paru. Suhu di respon oleh
organ bagian dalam seperti Visera abdominal dan hipotalamus intergrator.
Adapun cara pengukuran suhu melalui rektal (Anus) berdasar skala
derajat peningkatan, menurut (Lusia, 2019) dibedakan sebagai berikut:
a. Subfebris: 37,5 - 38°C
b. Demam ringan: 38 - 39°C
c. Demam tinggi: 39 - 40°C
d. Demam sangat tinggi (hiperpireksia): > 41,2°C
Pengukuran suhu melalui axila (Ketiak) berdasarkan derajat
peningkatan temperatur, dibedakan sebagai berikut:
a. Demam rendah: 37,2 – 38,3°C
b. Demam sedang: 38,3 – 39,5°C
c. Demam tinggi: > 39,5°C
Pengukuran suhu melalui oral berdasarkan tingkat temperatur
dibedakan sebagai berikut:
a. Demam rendah: 37,7 – 38,8°C
b. Demam sedang: 38,8 - 40°C
c. Demam tinggi: > 40°C

14
C. Konsep Dasar Anak
1. Pengertian Anak
Anak dapat didefinisikan sebagai hasil dari sebuah perkawinan
antar seorang laki-laki dan perempuan. Seorang anak tidak lagi
tergolong sebagai anak, bila sudah melewati batasan umur yang di
tentukan oleh hukum di negara. Jika seorang tesebut sudah melewati
batas umur 18 tahun, maka anak tersebut sudah dikatakan dewasa dan
bukan lagi anak-anak.
Di setiap negara pengertian anak dan usia anak pasti berbeda-beda
tergantung dari tanggapan atau undang-undang yang berlaku. Di
negara Indonesia sendiri sudah tertera di berbagai undang-undang
salah satunya adalah “Anak Menurut UU No. 23 Tahun 2002 Tentang
Perlindungan Anak” yang dimana pengertian berdasarkan Pasal 1
Ayat (1) No 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak mengatakan
bahwa anak ialah seorang yang belum genap berusia 18 tahun,
termasuk juga anak yang masih di dalam kandungan.
2. Karateristik Anak
Usia dini merupakan masa emas (golden age). Pada masa ini anak
akan lebih sering bertanya mengenai sesuatu yang muncul di pikiran
mereka atau seperti yang mereka lihat, anak juga lebih cenderung
ingin mengetahui banyak hal karena rasa ingin tahu mereka sangat
besar. Jika pertanyaan yang mereka tanyakan belum terjawab maka
mereka akan terus bertanya bahkan biasanya pertanyaan tersebut akan
mereka ulang walaupun sudah di jawab.
(Soetjininggsih, 2017) membagi masa anak menjadi:
1. Masa parental (Prenatal Period) = mulai terjadinya konsepsi
sampai trimester akhir kehamilan.
2. Masa Bayi (Infancy) = 0-1 tahun
3. Masa Anak Dini = 1-3 tahun
4. Masa Prasekolah = 3- 6 tahun
5. Masa Sekolah = 6 – 18 tahun

15
3. Perkembangan Anak
Keadaan sosial, kultural, lingkungan baik itu lingkungan tempat
tinggal dan lingkungan fisik, sangat berpengaruh pada pertumbuhan,
pembelajaran, dan tahan perkembangan pada anak. Apabila anak
mempunyai kesempatan untuk melakukan kemampuan yang baru saja
didapatkan dan saat mereka menghadapi tantangan.
Diusia ini terjadi perkembangan pada anak dan mulai mencoba
mencari pengetahuan baru, kondisi psikologis dan fisik anak sangat
mempengaruhi cara mereka berinteraksi dengan orang lain, dengan
kata lain anak akan merasa tenang dan merasa nyaman ketika
seseorang yang berada didekat anak dapat, menghargai, memenuhi
kebutuhan fisiknya, dan aman secara psikologis. Anak akan
menunjukkan cara belajar yang cukup berbeda untuk mengetahui
tentang suatu hal lalu menguraikan apa yang mereka pelajari dan
mereka dapatkan namun dengan cara mereka sendiri.
Menurut (Soetjiningsih, 2017), pada tahap pertumbuhan anak
pranatal terjadi pada saat konsepsi sampai lahir. Di masa ini, tumbuh
kembang anak terjadi sangat pesat, pada saat setelah terjadinya
pembuahan sel telur akan mengalami diferensiasi dimana proses ini
berlangsung cukup cepat hanya memerlukan waktu selama 9 bulan
lamanya di dalam kandungan hingga organ-organ tubuh mulai
terbentuk dan dapat berfungsi sesuai dengan tugasnya.
Pada waktu terjadi konsepsi sampai pada kehamilan 8 minggu
masa embrio berlangsung namun ada juga yang mengatakan masa ini
akan berlangsung selama 12 minggu), dimasa ini organ-organ tubuh
sudah terbentuk dan sudah mulai peka pada lingkungan. Kecepatan
pertumbuhan, organ tubuh yang sudah terbentuk mulai berfungsi dan
terbentuknya jasad tubuh manusia secara sempurna terjadi pada masa
fetus dini, sedangkan fungsi organ tubuh yang mulai berkenbang
terjadi pada masa fetus lanjut.

16
Pada masa-masa tersebut terjadi teransfer imunoglobulin dari
darah ibu melalui plasenta, sehingga terjadi akumulasi asal lemak
esensial omega 3 yang di sebut dengan Docosa Hexanoic Acid (DHA)
serta omega 6 Arachidonic Acid (AA) pada retina dan otak.
Pada masa neonatal, pada masa ini adaptasi dan terjadi pada
lingkungan dari kehidupan intrauteri sampai ke ekstrauteri dan terjadi
perubahan dsiklus darah. Di kehidupan ekstrauteri organ-organ tubuh
akan berfungsi sesuai tugasnya. Pada masa neonatal dini atau 7 hari
pertama, bayi harus mendapatkan perhatian khusus, disebabkan pada
masa ini angka kematian bayi cukup tinggi.
Pada masa bayi dan anak dini, walaupun masa pertumbuhan
sudah mengalami deselerasi serta proses maturasi akan terus
berlangsung, terutama pada sistem tubuh tapi pertumbuhan masih
sangat pesat.
Pada masa prasekolah, kecepatan pertumbuhan lambat serta
berlangsung stabil (plateau), dimasa ini perkembangan motorik dan
fungsi ekskreksi terjadi kemajuan. Keterampilan dan aktivittas fisik
bertambah dan meningkat.
Pada masa praremaja, pertumbuhan akan lebih cepat di
bandingkan masa prasekolah. Keterampilan dan intelektual semakin
berkembang, anak akan mulai senang bermain dengan teman yang
berjenis kelamin yang sama dengan mereka. Sedangkan memasuki
masa remaja anak perempuan 2 tahun lebih cepat memasuki masa
remaja dibandingkan dengan anak laki-laki.
Masa ini terjadi karena terjadi masa transisi dari masa anak-anak
ke masa dewasa, pada masa ini juga berat badan dan tinggi badan
akan lebih cepat terpacu dimana proses ini disebut juga dengan
Adolescent Growth Spurt (Pacu Tubuh Adolesen). Pada masa ini juga
terjadi alat kelamin dan tanda-tanda seks sekunder aka bertumbuh
lebih pesat.

17
4. Tumbuh Kembang Utama Pada Anak
a. Masa Pranatal (dari konsepsi sampai lahir),
1) Terjadi pembentukan organ-organ dan struktur tubuh dasar
2) Pertumbuhan fisik yang cepat dalam rentang kehidupan anak
3) Akan sangat peka pada lingkungan
b. Masa bayi dan masa anak dini (lahir sampai dengan umur 3
tahun),
1) Bayi yang baru lahir masih sangat bergantung pada orang lain
(dependent), namun mempunyai kompetensi (competen).
2) Semua panca indera berfungsi saat waktu lahir
3) Perkembangan motorik dan pertumbuhan fisik akan
berlangsung cepat
4) Memiliki kemampuan mengingat dan belajar, bahkan pada
minggu-minggu pertama kehidupan
5) Kelekatan terhadap orangtua atau benda lainnya hingga akhir
tahun pertama
6) Kesadaran diri (self-awareness) berkembang dalam tahun
kedua
7) Bahasa dan komprehensi berkembang dengan pesat
8) Mulai memiliki rasa tertarik pada anak lain
c. Masa Prasekolah (3 sampai 6 tahun),
1) Keluarga masih merupakan fokus dalam hidupnya, walaupun
anak lain akan menjadi lebih penting
2) Meningkatnya kerterampilan motorik kasar dan motorik
halus
3) Merawat diri, kemampuan mengontrol diri, dan kemandirian
meningkat
4) Bermain, berkreasi, dan imajinasi menjadi lebih berkembang
5) Imaturitas kognitif mengakibatkan pandangan yang tidak
logis terhadap dunia sekitarnya

18
6) Pada dasarnya perilaku anak masih egosentris, tetapi
pengertian terhadap orang lain melalui tubuh
d. Praremaja (6 sampai 12 tahun),
1) Teman sebaya sangat penting
2) Anak mulai berikir logis, meskipun masih konkrot
operasional atau mengunakan pemikiran yang logis
3) Egosenstris berkurang
4) Kemampuan dan memori berbahasa akan meningkat
5) Kemampuan kognitif akan meningkat akibat sekolah formal
6) Konsep diri tumbuh, yang memengaruhi harga dirinya
7) Pertumbuhan fisik lambat
8) Keterampilan dan kekuatan atletik meningkat
e. Masa remaja (12 sampai sekitar 18 tahun)
1) Perubahan fisik yang cepat dan jelas
2) Pada saat mencapai dewasa maturitas reproduksi dimulai
3) Teman sebaya dapat mempengaruhi konsep dan
mempengaruhi dirinya
4) Kemampuan berfikir yang abstrak dan menggunakan sifat
yang ilmiah
5) Sifat egosentris menetap pada beberapa perilaku
6) Menjalin hubungan yang baik dengan orangtua.
D. Konsep Dasar Aloe Vera
1. Konsep Dasar Aloe Vera
Aloe Vera banyak dibudidayakan oleh masyarakat. Selain bisa
digunakan sebagai bahan dasar pembuatan kosmetik, Aloe Vera juga
dapat digunakan sebagai alternatif penyembuhan. Tumbuhan Aloe Vera
ini biasanya memiliki ciri khas seperti, memiliki panjang yang bisa
mencapai 50-80cm, memiliki bintik putih dibagian pelepah daun,
memiliki duri kecil disamping pelepah daun, dan memiliki bunga.
Aloe Vera merupakan alternatif untuk meredakan demam dengan
cara melakukan kompres. Tanaman ini merupakan tanaman yang dapat

19
dengan mudah di kembang biakan dan dijadikan tanaman hias, tanaman
ini memiliki kandungan air yang banyak dapat bermanfaat bagi
kesehatan.
Karena memiliki khasiat dan manfaat bagi kesehatan, tanaman ini
dijuluki sebagai tanaman ajaib. Kandungan yang terkandung di dalam
Aloe Vera terdapat zat berupa, mineral, asam amino, enzim,
polisakarida, vitamin, dan beberapa zat lainya. Aloe Vera juga memiliki
khasiat sebagi anti jamur, dapat membantu proses untuk menurunkan
kadar gula dalam darah, anti bakteri, menjaga kekebalan tubuh terhadap
serangan kanker dan anti inflamasi. Aloe Vera memiliki manfaat
sebagai anti nyeri dan inflamasi, dengan kandungan enzim bradykinase,
saponin ,tanim, aloe emodin, carboxypeptidase salisilat, dan
anthraquinone (Sari, dkk, Jurnal Ners Indonesia. 2019).
2. Kandungan Dalam Aloe Vera
Ada banyak kandungan yang terkandung di dalam tanaman Aloe Vera
seperti:
a. Mengandung Vitamin A, C, B12, B2, E, Folic Acid, dan Choline,
Inositol.
b. Mengandung Magnesium, Chromium, Calsium, Seng, Potasium,
Mineral Sodium, dan Iron,.
c. Mengandung Cellulose, Enzim Amylase, Bradykinase, Catalase,
Carboxypeppilase, dan Carboxyhelulose.
d. Mengandung Aspartat Acid , Glycine, Asam Amino, Phenil
alanine, Aspargin, Arginin, , Isoliucine, Analine, Serine,
Glutatmant, Threonime, dan Histidine (Marhaeni, 2020).

20
Gambar 1. Aloe Vera (Aloe Vera).
Selain itu , Aloe Vera juga memiliki kandungan 12 jenis senyawa
aktif antrakoinon sebagai antibakteri dan antifungsi yang poten. Aloe
Vera juga, mempunyai kandungan seperti saponin, kuinon,
aminoglukosida, fenol, sulfur, asam sinamat, asam salisilat, minyak
atsiri, flavonoid yang mempunyai fungsi sebagai antimikroba.
Menurut (Jantika & Saptoningsih, 2009), dalam Aloe Vera mengandung
lignin yaitu salah satu zat di Aloe Vera yang dapat berperan penting
sebagai penurun suhu tubuh. Dimana fungsi dari lignin untuk
menyerap suhu panas tubuh serta menurunkan suhu tubuh dengan cara
memindahkan panas menuju ke molekul air yang ada pada Aloe Vera.
Penyebaran panas terebut dapat terjadi sebab lignin dapat masuk
kedalam pori-pori dan sel yang karena mempunyai sifat 5 kali lebih
cepat untuk dapat menurunkan demam yang di derita oleh anak.
Aloe Vera juga mengandung Saponin yang bermanfaat dalam
penurunan suhu tubuh. Saat Aloe Vera di letakkan pada kening (dahi)
anak yang mengalami demam, sehingga Saponin yang terkandung di
Aloe Vera dapat memvasodilatasi kulit, sehingga dapat mempercepat
cara kerja lignin dalam menurunkan suhu tubuh (Jantika & Saptoningsih,
2009).
3. Kompres Aloe Vera
Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, salah satunya
berdasarkan penelitian (Faridatuz, Desi& dkk, 2022), Tentang menurunkan
suhu pada tubuh yang mengalami hipertermia dengan melakukan
pengompresan menggunakan Aloe Vera. Dimana Peneliti
menggunakan cara yang sudah pernah di teliti sebelumnya, dengan

21
cara daun di potong dengan ukuran 5 x 15cm, Setelah Aloe Vera di
potong kemudian dibilas menggunakan air yang mengalir guna
mengeluarkan kotoran yang ada di Aloe Vera.
Tahap selanjutnya, melakukan kompres dimana waktu pemberian
sekitar 20 menit. Saat melakukan pengompresan, dilakukan juga
pengukuran suhu tubuh menggunakan thermometer yang diletakan
pada ketiak (Axila). Tujuannya untuk mengetahui berapa temperatur
suhu tubuh sebelum dan sesudah di lakukannya kompres Aloe Vera.
Pemberian kompres Aloe Vera ini menyebabkan terjadinya proses
vasodilatasi atau dimana saat pengompresan panas akan berpindah
melalui kulit ke Aloe Vera.
Penerapan pemberian kompres Aloe Vera diawali dengan
meminta izin pada orang tua klien untuk melakukan pemberian
kompres Aloe Vera, untuk menurunkan suhu tubuh pada anak. Alat
yang digunakan adalah thermometer untuk mengukur suhu tubuh anak
sebelum dan sesudah dilakukannya kompres yang di lakukan pada
axila dan di dokumentasikan menggunakan lembar observasi.
Pelaksanaan pemberian kompres Aloe Vera dilakukan dengan cara
potongan Aloe Vera yang sudah di cuci bersih, kemudian dibungkus
menggunakan kassa, selanjutnya Aloe Vera yang sudah di bungkus
diletakkan ke dahi, lipatan paha, dan axila responden selama kurang
lebih 15 atau 20 menit. Intervensi dilakukan kepada anak yang sedang
mengalami demam.
Menurut penelitian (Ferdiyanti, 2022), pada penelitian kompres
menggunakan Aloe Vera sebagai penurun suhu tubuh pada anak yang
mengalami demam di usia 3-6 tahun. Dari hasil penelitian didapatkan
bahwa terjadi variasi atau perubahan pada suhu tubuh sebelum
diberikan kompres dan sesudah diberikan kompres Aloe Vera,
sehingga disimpulkan bahwa kompres Aloe Vera dapat mengatasi
peningkatan suhu tubuh pada anak demam.

22
Beberapa penelitian menjelaskan dengan melakukan kompres
Aloe Vera dapat memiliki hasil yang signifikan untuk mengurangi
suhu tubuh bagi penderita yang mengalami demam (Seggaf, 2017).
4. Tujuan dan Manfaat Kompres
a. Kompres Aloe Vera
Tujuan dari kompres Aloe Vera adalah untuk menurunkan
demam pada anak, sebab pada Aloe Vera mengandung air
sebanyak 95%. Hingga bisa dimanfaatkan untuk menurunkan
demam yang di derita anak, mekanisme penyerapan panas dengan
cara mentransfer panas dari kulit ke aloe vera. Penguapan suhu
yang cukup besar yaitu berkisar 0,6 kilokalori per gram untuk
menurunkan suhu tubuh di sebabkan oleh kandungan air di dalam
Aloe Vera (Seggaf, 2017).
b. Manfaat kompres Aloe Vera
Kandungan yang ada di dalam Aloe Vera yaitu berupa saponin
yang dapat dimanfaatkan untuk menurunkan suhu pada tubuh. Saat
Aloe Vera diletakkan pada dahi anak untuk dilakukan kompres,
sehingga saponin yang terkandung di dalam Aloe Vera akan
memvasodilatasi kulit, sehingga lignin dapat bekerja lebih cepat
karena terjadi penyerapan demam yang tinggi meresap masuk ke
pori-pori. Keasaman (pH) yang natural terkandung di dalam Aloe
Vera, yang memiliki kemiripan seperti pH kulit manusia. Dimana
saat menggunakan Aloe Vera untuk pengompresan tidak akan
terjadi alergi pada penggunanya termasuk pada anak-anak yang
memiliki kulit sensitif (Seggaf, 2017).
5. Waktu dan Cara Pemberian Kompres Aloe Vera
Pemberian kompres Aloe Vera dilakukan demam waktu selama 15-
20 menit tergantung dari cara Peneliti memberikan kompres. Sedangkan
cara pemberian kompres Aloe Vera yaitu diberikan pada daerah dahi,
axila (ketiak), menggunakan alat seperti termometer.

23
E. Keterkaitan Aloe Vera Dengan Demam Pada Anak
Dari beberapa penelitian terkait dapat diketahui bahwa Aloe Vera
memiliki banyak manfaat. Aloe Vera dapat digunakan sebagai kompres
penurun suhu tubuh secara perlahan saat anak mengalami demam.
Kandungan air, vitamin dan mineral yang banyak terkandung di dalam
Aloe Vera dapat dijadikan sebagai alternatif penggunaan kompres pada
anak dan pendukung daya tahan tubuh pada anak.
Aloe Vera mengandung Lignin yang cepat meresap kedalam kulit
sehingga mampu membantu mencegah kehilangan cairan tubuh di
permukaan kulit. Kandungan senyawa Saponin yang terkandung di dalam
Aloe Vera dapat membantu untuk mempercepat pengeluaran panas dan
melebarkan pembuluh darah.
Aloe Vera dapat mengatasi infeksi yang pada umumnya yang
menyebabkan demam, sehingga suhu tubuh anak akan berangsur normal
kembali.
F. Penelitian Terkait
Berdasarkan beberapa penelitian yang dilakukan sebelumnya, para
Peneliti mendapatkan beberapa hasil dimana kompres Aloe Vera
merupakan alternatif yang efektif sebagai pereda demam pada anak.
1. Menurut penelitian dari (Ferdiyanti, 2022), Kompres Aloe Vera ini
memiliki hasil dimana didapatkan perubahan suhu pada tubuh anak
yang mengalami demam di usia 3-6 tahun. Dari hasil penelitian
dikatakan bahwa terjadi variasi atau perubahan pada suhu tubuh
sebelum diberikan kompres dan sesudah diberikan kompres Aloe
Vera, sehingga disimpulkan bahwa kompres Aloe Vera dapat
mengatasi demam pada anak.
2. Penelitian menurut (Purnomo, 2019), mengatakan bahwa metode yang
dilakukan efektif untuk penurunan suhu tubuh pada anak, dimana
cara pengeluaran panas saat melalukan pengompresan Aloe Vera
menggunakan prinsip konduksi. Yaitu dimana saat dilakukan
pengompresan dengan Aloe Vera panas panas pada tubuh akan

24
berpindah, konduksi terjadi di jaringan di sekeliling pembuluh darah
hingga suhu pada darah saat melalui area tersebut akan menurun.
3. Menurut (Fajariyah, 2016) didapatkan suhu tubuh yang berbeda saat
sebelum dan sesudah dilakukannya pengompresan Aloe Vera
terhadap anak.
4. Penelitian menurut (Nurul Aini, 2021), menyimpulkan bahwa sebagian
besar dari respondennya dalam waktu 15 menit mencapai suhu
tubuh normal menit dimana jumlah responde sebanyak 12 anak
(33,3%).
5. Menurut penelitian dari (Dwi astuti, dkk. 2017), adanya pengaruh dari
kompres Aloe Vera dalam penurunan suhu tubuh anak demam, sebab
dalam penelitian yang dilakukan kelompok kompres aloe vera
menunjukkan penurunan suhu tubuh yang sangat signifikan di
banding dengan kelompok yang diberikan kompres air hangat.
Selisih yang didapatkan pada suhu tubuh setelah 20 menit maka
didapatkan hasil pada kelompok eksperimen sebesar 1.435 dan pada
kelompok kontrol hanya 1.085. Terdapat beberapa perbedaan hasil
suhu tubuh yang sangat signifikan, maka secara statik pada
kelompok kontrol dan eksperimen (p=0,013). terdapat pengaruh
yang bermakna dari perlakukan kompres Aloe Vera, dimana terdapat
perbedaan suhu tubuh antar 2 kelompok yaitu kelompok kompres
Aloe Vera dan kompres air hangat. Sehingga disimpulkan bahwa
kompres aloe vera lebih evektif dibandingkan kompres air hangat
dalam menurunkan suhu tubuh pada anak demam.
6. Menurut penelitian (Musdalifah, 2018), Peneliti mengatakan bahwa
adanya pengaruh yang signifikan pada pengompresan Aloe Vera
terbukti saat dilakukannya pengukuran suhu tubuh sebelum dan
sesudah di lakukannya pemberian kompres Aloe Vera pada penderita
demam di wailayah kerja Puskesman Siantar Hilir Kecamatan
Pontianak Utara.

25
7. Berdasarkan penelitian (Zakiyah & Rahayu, 2022), didapatkan hasil
dimana kompres Aloe Vera dapat menurunkan demam pada anak,
dimana diketahui terjadinya penurunan suhu tubuh ke suhu normal
dari subjek yang di teliti.
8. Menurut penelitian (Latumenasse, A.R & Djafar, I. 2021), mengatakan
hasil yang didapatkan dari kompres aloe vera yaitu terdapat
penurunan suhu tubuh pada pasien malaria di wilayah Kerja
Puskesmas Rumah Tiga Kota Ambon
9. Menurut (Astui Dwi, 2017), Adanya perbedaan antara suhu tubuh
setelah dilakukannya kompres aloe vera dan kompres yang di
lakukan dengan air hangat, pada balita yang mengalami demam.
Dimana hasil rata-rata penurunan suhu tubuh menggunakan kompres
Aloe Vera lebih tinggi dibandingkan dengan kompres air hangat.
Perbedaan rata-rata selisih yang bermakna antara kedua kompres
adalah (nilai p 0,013<0,05).
10. (Wahyuni & Agustin, 2022), di dapatkan juga hasil kompres Aloe Vera
lebih efektif untuk penurunan demam pada balita di bandingkan
dengan kompres air hangat.

26
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka konsep
Kerangka konsep yaitu suatu hubungan konsep yang diamati maupun
konsep yang di ukur dalam suatu penelitian. Sebuah kerangka konsep
harus bisa memperlihatkan suatu hubungan antar variabel yang akan di
teliti (Notoatmodjo, 2018).
Tujuan dari kerangka konsep ini yaitu bertujuan untuk menggambarkan
penelitian yang akan dilakukan dan keefektifan dari penelitian sebagai
bahan pendidikan kesehatan bagi orang tua dan dikalangan masyarakat
tentang kompres Aloe Vera sebagai penurun demam pada anak

Variabel Independen Variabel Dependen

SuhuTubuh Pada
Kompres Aloe Vera Anak

Keterangan:

1. Variabel yang diteliti :

2. Garis penghubung :

Gambar 3.1: Kerangka Konsep Pengaruh Pemberian Kompres Aloe Vera


Terhadap Suhu Tubuh Pada Anak
B. Hipotesis
Menurut (Notoadmodjo, 2018), Hipotesis adalah suatu rumusan masalah
yang diteliti untuk mencari jawaban sementara dari rumusan masalah.
Berdasarkan kerangka konsep pada penelitian yang ada diatas, maka
dapat disimpulkan hipotesis dalam penelitian ini adalah:
Ha : Ada pengaruh Pemberian kompres Aloe Vera terhadap suhu tubuh
pada anak.

27
C. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan definisi berdasarkan karateristik yang di
amati dari suatu yang didefinisikan tersebut.

Tabel 3.1 Definisi Operasional Pengaruh Pemberian Kompres Aloe Vera Terhadap
Penurunan Suhu Tubuh Pada Anak.

Definisi
Variabel Parameter Alat Ukur Skala Skor
Operasional
Independen
- - -
Kompres Merupakan SOP
Aloe Vera teknik terapi Kompres
non Dengan
farmakologi Aloe Vera
suhu tubuh
pada anak,
yang
diletakkan
pada bagian
dahi, axila dan
lipatan paha.

Dependen
Lembar Suhu
Suhu tubuh Kemampuan Setelah Observasi Tubuh
tubuh untuk Diberikan Interval ≤37,5°C
menghasilkan Kompres termometer Normal,Suhu
atau Aloe Vera Tubuh
mengendalikan suhu tubuh >37,5°C
suhu panas menjadi tidak normal
yang terjadi ≤37,5°C.
pada saat
proses
terjadinya
\demam dalam
tubuh.

28
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan jenis pendekatan kuantitatif
dengan metode desain pendekatan quasi-experimen dengan one group
pretest – posttest design dimana pengukuran ini dilakukan sebelum dan
sesudah dilakukan perlakuan.

Gambar 4.1 Rancangan One Group Pretest – Posttest Design.


Pre-test Treatment Post-test
O1 X O2

Keterangan:
O1 = Kelompok sebelum dilakukan kompres aloe vera
O2 = Kelompok setelah dilakukan kompres aloe vera
X = Perlakuan dengan menggunakan metode kompres aloe vera.

B. Tempat Dan Waktu Penelitian


Penelitian ini telah selesai dilakukan pada bulan Juli 2023, di Wilayah
Kerja Puskesmas Kuma Kecamatan Tabukan Tengah Kabupaten
Kepulauan Sangihe.

C. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Populasi yaitu wilayah generalisasi yang terdiri antara objek yang
memiliki karakteristik tertentu yang ditemukan untuk di pelajari
selanjutnya ditentukan kesimpulannya oleh Peneliti (Sugiyono ,2019)..
Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah anak-anak yang
mengalami demam di lingkungan Wilayah Kerja Puskesmas Kuma
Kabupaten Kepulauan Sangihe, dengan jumlah populasi sebanyak 20
orang anak demam selama 3 bulan terakhir.

29
2. Sampel
Sampel adalah karakteristik dan jumlah bagian dari populasi (Sugiyono,
2019). Sampel yang diambil pada penelitian ini menggunakan teknik
pengambilan sampel yaitu accidental sampling dengan jumlah sampel
sebanyak 12 orang.
3. Kriteria sampel
a. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi ialah setiap anggota populasi yang diambil
sebagai sampel harus memenuhi ciri-ciri atau kriteria, dan kriteria
eksklusi merupakan sampel yang tidak diambil sebagai kriteria
populasi (Notoadmodjo, 2018).
1) Orang tua yang bersedia anaknya menjadi responden
2) Berada ditempat saat penelitian dilakukan
3) Anak yang mengalami demam
b. Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi merupakan ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat
di ambil sebagai sampel (Notoadmodjo, 2018).
1) Orang tua yang tidak kooperatif
2) Anak yang tidak demam

D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat ukur yang digunakan untuk
mengamati fenomena sosial dan fenomena alam. Fenomena tersebut dapat
disebut sebagai variabel penelitian (Sugiyono, 2019). Sedangkan menurut
(Purwanto, 2018), instrumen penelitian adalah alat ukur yang digunakan
sebagai pengumpulan data dalam penelitian.
1. Variabel Independen Kompres Aloe Vera
Instrumen penelitian yang digunakan pada variabel independen ini
untuk melakukan kompres Aloe Vera sesuai dengan SOP (Standar
Operasional Prosedur) dimana teknik ini menggunakan non

30
farmakologi dengan cara memberikan perlakuan pengompresan
dengan menggunakan Aloe Vera pada anak yang mengalami demam.
2. Variabel Dependen Suhu tubuh Pada Anak
Instrumen penelitian yang digunakan pada variabel dependen ini
untuk mengukur suhu tubuh pada anak sebelum dan sesudah
dilakukan kompres Aloe Vera selama kurang lebih 15-20 menit
dengan menggunakan termometer
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada saat penelitian yang dilakukan di
wilayah Kerja Puskesmas Kuma Kecamatan Tabukan Tengah Kabupaten
Kepulauan Sangihe.
1. Data Primer
Data primer yang Peneliti dapatkan saat melakukan penelitian
menggunakan lembar observasi.
2. Data Sekunder
Sumber data yang tidak langsung, dimana data sekunder ini di
dapatkan dari berbagai sumber yang dapat mendukung penelitian
seperti dokumen atau literatur (Sugiyono,2019).

F. Pengolahan Data
Pengolahan data merupakan waktu yang digunakan untuk membuat
perubahan bentuk dari data menjadi informasi yang bisa digunakan
(Kristanto,2018).
1. Editing
Editing digunakan untuk meneliti lembar observasi oleh responden
lengkap. Editing dilakukan sebagai pengumpulan data yang dimana
jika terdapat kekurangan saat penelitian dapat segera dilengkapi oleh
Peneliti.
2. Coding
Dimana dapat dilakukan dengan cara mempermudah pengolahan data
dengan cara merubah data yang awalnya berbentuk huruf menjadi data
yang berbentuk bilangan atau angka.

31
3. Tabulating
Dilakukan untuk memasukan data hasil dari penelitian ke dalam tabel
yang sesuai dengan kriteria.
4. Cleansing
Pengecekan kembali data-data yang sudah dimasukan untuk
menentukan atau mengetahui ada tidaknya kesalahan.
5. Penyajian
Data yang digunakan disesuaikan agar mudah dibaca dan dipahami
yang bertujuan agar dapat memberikan informasi dan dapat dengan
mudah memberikan interpretasi analisis.

G. Analisa Data
Analisa data merupakan proses yang digunakan untuk menyusun data
yang didapatkan dari bahan lain, catatan lapangan, dan wawancara
sehingga dapat dipahami dan diinformasikan kepada orang lain
(Sugiyono.2020).
1. Analisa Univariat
Menurut (Notoatmodjo, 2018), analisa univariat memiliki tujuan untuk
mengartikan atau menggambarkan ciri-ciri atau karakteristik setiap
variabel yang di teliti. Pada analisa ini hanya menghasilkan
pembagian frekuensi dan persentase dari setiap variabel.
Dengan menggunakan rumus:

𝑓
P = 𝑛 𝑥100

Keterangan:
P = Presentase jawaban responden
f = Jumlah jawaban benar
n = Jumlah pertanyaan

32
2. Analisa Bivariat
Menurut (Notoadmodjo, 2018), analisa digunakan terdapat dua
variabel yang diduga memiliki hubungan. Analisa ini dilakukan
dengan menggunakan uji T-test, dikarenakan penelitian ini bersifat
intervensi untuk mengukur suatu pengaruh yaitu pengaruh
pemberian kompres Aloe Vera.

H. Etika Penelitian
Didalam Penelitian peneliti harus memperhatikan masalah. Menurut
(Notoadmodjo, 2018), etika penelitian adalah suatu pedoman etik yang
berlaku terhadap setiap kegiatan dalam penelitian yang menyertakan pihak
Peneliti dan yang di teliti.
1. Lembar persetujuan (Informed Consent)
Sebelum dilakukannya suatu penelitian harapnya Peneliti
menjelaskan maksud dan tujuan melakukan penelitian pada pihak
yang akan di teliti, yang bertujuan untuk dapat memastikan bahwa
semua informasi yang akan dibutuhkan dimana untuk dapat membuat
keputusan yang nantinya akan dilakukan.
2. Tanpa Nama (Anonimity)
Dilakukannya Anonimity merupakan cara dimana Peneliti
menjaga kerahasiaan nama pasien dengan cara mencantumkan data
nama pasien hanya menggunakan inisial atau angka saja.
3. Kerahasiaan (confidentiality)
Segala sesuatu mengenai responden hanya dapat diketahui oleh
Peneliti dimana segala data maupun informasi mengenai pasien dan
dapat dijamin kerahasiaannya oleh Peneliti.

33
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian
Puskesmas Kuma adalah salah satu dari 18 (Delapan belas) tempat
pelayanan kesehatan masyarakat yang ada di wilayah Kecamatan Tabukan
Tengah Kepulauan Sangihe. Lokasi Puskesmas berada di kampung Kuma
1 Kecamatan Tabukan Tengah. Kecamatan Tabukan Tengah terletak
antara 2°19’31" Lintang Utara dan 125°25’8" Bujur Timur. Luas Wilayah
kerja puskesmas Kuma sebesar 87,4 Km².
Ketersediaan SDM (Sumber Daya Manusia) yang ada, Puskesmas
Kuma memiliki 3orang dokter, salah satu dokter umum yang merangkap
sebagai kepala puskesmas, serta di bantu oleh 11 orang staf dan tenaga
kerja medis lain. Beberapa infrasturktur yang menunjang pelayanan
kesehatan seperti rawat jalan dan rawat inap, serta pola pelayanan
manegemen yang ada sudah mengikuti standar pelayanan kesahatan pada
Puskesmas.
Di tahun 2017, Puskesmas Kuma telah melakukan audit akreditas
kelayakan pelayanan kesehatan. Hasil dari audit visitasi lembaga
Puskesmas Kuma terakreditasi sebagai puskesmas tingkat Madya.
Puskesmas Kuma memiliki visi pelayanan kesehatan yang berkualitas
dan berdaya saing, demi terwujudnya masyarakat Kecamatan Tabukan
Tengah sebagai wilayah kerja Puskesmas Kuma yang sehat, maju dan
mandiri.
serta misi yang dimiliki yaitu:
a) Melaksanakan manegemen yang bersih dan akuntabel pada
Puskesmas Kuma dan jaringannya, untuk meningkatkan
pelayanan kesehatan di wilayah yang disiplin dan berintegrasi.
b) Mewujudkan derajat kesehatan yang optimal pada masyarakat
Kecamatan Tabukan Tengah melalui Sangihe sehat dengan
melaksanakan upaya kesehatan berbasis masyarakat yang
mengimplementasikan metode pendekatan sehat.

34
c) Mewujudkan pelayanan kesehatan untuk terciptanya sumber daya
manusia yang unggul, sehat dan berdaya saing dengan tepat
berpegang pada budaya dan kearifan lokal.
d) Meningkatkan pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif yang bermutu serta terjangkau melalui program
jaminan kesehatan.
e) Melaksanakan pelayanan kesehatan yang lebih maju dengan
menyelenggarakan sistem informasi terpadu secara elektronik
baik pelayanan kesehatan masyarakat maupun pelayanan
kesehatan perorangan.
Motto : “METAKIANG” yaitu Merawat, Mengasuh, dan Melayani

B. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia Di
Lingkungan Wilayah Kerja Puskesmas Kuma Kecamatan Tabukan Tengah

Umur Frecuency (F) Percent (%)


0-1 Tahun 1 8.3
1-3 Tahun 0 0
3-6 Tahun 2 16.7
6-18 Tahun 9 75.0
Total 12 100.0
Sumber: Soetjiningsih, 2017

Berdasarkan tabel 5.1 diatas diketahui bahwa responden dengan


jumlah terbanyak yaitu pada usia 6-18 tahun dengan jumlah sebanyak
9 responden (75.0%) dan jumlah responden paling sedikit yaitu pada
usia 0-1 tahun dengan jumlah 1 orang reponden (8,3%).

35
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarakan Jenis Kelamin Di
Wilayah Kerja Puskesmas Kuma Kabupaten Kepulauan Sangihe.

Banyaknya Responden
Jenis Kelamin
Frequency (F) Percent (%)
Laki-laki 7 58.3
Perempuan 5 41.7
Total 12 100.0
Sumber:Data Primer, 2023

Berdasarkan data pada tabel 5.2. dapat diketahui bahwa responden


dengan jumlah terbanyak yaitu laki-laki sebanyak 7 responden dengan
persentase (58,3%), dan jumlah responden paling sedikit yaitu
perempuan sebanyak 5 responden dengan persentase sebesar (41,7%)
3. Analisa Univariat
a. Suhu Tubuh Sebelum Diberikan Kompres Aloe Vera
Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Suhu Tubuh Pada Anak Demam
Sebelum Di Berikan Kompres Aloe Vera Di wilayah Kerja Puskesmas
Kuma Kabupaten Kepulauan Sangihe.

Sebelum Banyaknya Responden


Kompres Frequency (f) Percent (%)
Aloe Vera
>37,5 12 100.0
≤37,5 0 0
Total 12 100.0
Sumber: Data Primer, 2023

Berdasarkan data tabel 5.3. dapat diketahui bahwa suhu tubuh


pada anak sebelum diberikan kompres Aloe Vera yaitu >37,5
berjumlah 12 orang dengan presentase 100%.

36
b. Suhu Tubuh Setelah Diberikan Kompres Aloe Vera
Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi Suhu Tubuh Pada Anak Demam
Setelah Di Berikan Kompres Aloe Vera Di wilayah Kerja Puskesmas
Kuma Kabupaten Kepulauan Sangihe.

Sesudah Kompres Banyaknya Responden


Aloe Vera Frequency (f) Percent (%)
> 37,5 1 8.3
≤ 37,5 11 91.7
Total 12 100.0
Sumber: Data Primer, 2023

Berdasarkan data pada tabel 5.4. dapat diketahui bahwa suhu


tubuh pada anak setelah diberikan kompres Aloe Vera yaitu ≤37,5
sebanyak 11 orang dengan persentase (91,7%) dan terdapat 1
responden dengan persentase (8,3%) yang suhu tubuh >37,5.

c. Hasil Uji Normalitas


Tabel 5.5 Hasil Uji Normalitas Shapiro Wilk
Shapiro Wilk
Kelompok Statistic Df Sig.
Pretest .640 12 000.
Posttest .327 12 000.
Sumber: Data Primer 2023

Berdasarkan tabel 5.5 diatas dapat di ketahui bahwa hasil dari uji
normalitas hasil penelitian sebelum dan sesudah pemberian
kompres Aloe Vera, menggunakan uji Shapiro wilk didapatkan
hasil signifikan 0,000 yang artinya data tidak terdistribusi secara
normal. Karena data yang tidak berdistribusi normal jadi
menggunakan uji Wilcoxon.

37
4. Analisa Bivariat
Tabel 5.6. Hasil Uji Suhu Tubuh Sebelum Dan Sesudah Di Lakukan
Kompres Aloe Vera

Nilai
(Min-Max)
P
Sebelum kompres
37-38
Aloe Vera
.002
Sesudah Kompres
36-37
Aloe Vera
Sumber: Data Primer, 2023

Berdasarkan tabel 5.6 hasil analisa dari pengaruh pemberian


kompres Aloe Vera terhadap penurunan suhu tubuh pada anak di
wilayah Kerja Puskesmas Kuma Kecamatan Tabukan Tengah
Kabupaten Kepulauan Sangihe. Berdasarkan hasil dari uji Wilcoxon
didapatkan hasil yang signifikan dimana nilai P = 0,002 (p<0,05),,
yang artinya terdapat perbedaan sebelum dan sesudah dilakukan
pemberian kompres Aloe Vera.

C. Pembahasan
Penelitian ini berjudul “Pengaruh Pemberian Kompres Aloe Vera
Terhadap Suhu Tubuh Pada Anak Di Wilayah Kerja Puskesmas Kuma
Kecamatan Tabukan Tengah”. Penelitian ini sudah dilaksanakan pada
tanggal 26 Juni sampai dengan tanggal 25 Juli 2023, dengan jumlah
responden sebanyak 12 orang anak. Desain penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu quasi-eksperimen dengan one group pretest-
postest design.
Berdasarkan hasil analisa didapatkan hasil kompres Aloe Vera
memiliki pengaruh pada penurunan suhu tubuh anak dengan menggunakan
uji Wilcoxon menurut penelitian dari (Purnomo, 2019), bahwa metode yang
dilakukan efektif untuk penurunan suhu tubuh pada anak, dimana prinsip
konduksi merupakan metode dari pengeluaran panas dengan menggunakan
kompres Aloe Vera, yaitu panas pada tubuh pasien berpindah ke Aloe

38
Vera, konduksi terjadi dijaringan disekeliling pembuluh darah hingga suhu
darah dapat turun saat melewati daerah tersebut.
Menurut (Seggaf, 2017), berdasarkan hasil yang telah didapatkan dari
kompres Aloe Vera terdapat perubahan suhu pada tubuh, sehingga hasil
yang didapatkan dari uji non parametric Wilcoxon, memiliki nilai yang
signifikan yaitu 0,002 dimana kurang dari <0.05.
Pada penelitian ini digunakan alat ukur yaitu SOP (Standar Oprasional
Prosedur), Lembar Observasi, dan termometer. Hasil yang di ukur dalam
penelitian ini adalah karakteirtik umur, jenis kelamin, serta perubahan
pada suhu tubuh sebelum diberikan kompres dan sesudah dilakukan
pemberian kompres Aloe Vera. Dari karakteristik jenis kelamin responden
didapatkan hasil dimana jumlah anak sebanyak 7 orang yang berjenis
kelamin laki-laki dan sebanyak 5 orang anak berjenis kelamin perempuan.
Hasil penelitian selanjutnya, saat penelitian ditemukan usia responden
terbanyak yaitu 6-18 tahun sebanyak 9 orang responden.
Demam merupakan proses yang alami terjadi didalam tubuh saat tubuh
meningkat (>37,5°C) saat itu tubuh melawan infeksi yang masuk kedalam
tubuh, saat demam terjadi suhu pada tubuh meningkat >37,2°C, yang
biasanya demam terjadi akibat infeksi (parasit, virus, bakteri, dan jamur)
akibat obat-obatan, atau keganasan, dan auto imun (Hartini, 2015).
Hasil suhu tubuh rata-rata sebelum dilakukan pemberian kompres Aloe
vera didapatkan suhu tubuh paling tinggi 38°C dan suhu tubuh terendah
adalah 37°C. Selanjutnya, hasil penelitian suhu tubuh setelah dilakukannya
kompres Aloe Vera didapatkan suhu tubuh paling tinggi 37°C dan suhu
tubuh paling rendah 36°C.
Sebelum pemberian kompres Aloe Vera suhu tubuh pada 12 orang anak
yang menderita demam pada suhu tubuh >37,5°C, sedangkan pada anak
yang mengalami penurunan suhu pada tubuh yang signifikan setelah
dilakukan pengompresan dengan Aloe Vera yaitu sebanyak 11 orang anak
dengan suhu tubuh ≤37,5°C, serta terdapat 1 orang responden dengan suhu

39
tubuh >37,5°C dikarenakan suhu tubuh hanya turun mencapai 37,7°C yang
dimana awalnya 38,1°C.
Pada anak di Wilayah Kerja Puskesmas Kuma Kecamatan Tabukan
Tengah Kabupaten Kepulauan Sangihe terdapat peneurunan pada suhu
tubuh karena menggunakan uji t-test maka nilai yang didapatkan pada uji
normalitas adalah P=0.000 dimana data ada tidak terdistribusi secara
normal hingga digunakan uji alternatif Wilcoxon sehingga mendapatkan
hasil 0.002.
Aloe Vera mengandung 95% air yang bermanfaat digunakan sebagai
penurun suhu tubuh yang mengalami peningkatan dengan cara dilakukan
kompres. Di dalam Aloe Vera terdapat kandungan lignin yang dapat
digunakan untuk mencegah terjadinya kehilangan cairan pada tubuh diatas
permukaan kulit, di dalam Aloe Vera terkandung vitamin yang baik untuk
tubuh yaitu vitamin E, vitamin A, serta vitamin C dan mengandung asam
salisilat yang dapat berfungsi atau bersifat anti bakteri dan juga inflamasi
(Siagian et al.,2021).
Dari beberapa penelitian terkait dapat diketahui bahwa Aloe Vera
memiliki banyak manfaat. Aloe Vera dapat digunakan sebagai kompres
penurun suhu tubuh secara perlahan saat anak mengalami demam.
Kandungan air, vitamin dan mineral yang banyak terkandung di dalam
Aloe Vera dapat dijadikan sebagai alternatif penggunaan kompres pada
anak dan pendukung daya tahan tubuh pada anak.
Kandungan senyawa Saponin yang terkandung di dalam Aloe Vera
dapat membantu untuk mempercepat pengeluaran panas dan melebarkan
pembuluh darah. Aloe Vera dapat mengatasi infeksi yang pada umumnya
yang menyebabkan demam, sehingga suhu tubuh anak akan berangsur
normal kembali.
Dalam penelitian ini terdapat 12 responden yang dimana masing-
masing responden diberikan tindakan pengompresan selama 20 menit,
tahap yang dilakukan yaitu menggukur suhu tubuh responden sebelum

40
dilakukan pengompresan, selanjutnya setelah didapatkan hasil maka
dilakukan pengompresan menggunakan Aloe Vera pada responden.
Setelah dilakukan pengompresan menggunakan Aloe Vera didapatkan
hasil dimana responden mengalami penurunan suhu tubuh yang cukup
signifikan, pada penelitian ini didukung juga oleh penelitian dari (Ferdiyanti,
2022), setelah melakukan pemberian kompres Aloe Vera pada 2 responden
didapatkan hasil evaluasi yang cukup baik, dari hasil pengukuran suhu
pada tubuh hasil yang diperoleh signifikan setelah pemberian kompres
Aloe Vera.
Terdapat pengaruh yang bermakna dari perlakukan kompres Aloe Vera,
dimana terdapat perbedaan suhu tubuh, Sehingga disimpulkan bahwa
perlakuan kompres menggunakan Aloe Vera lebih evektif untuk penurunan
suhu pada tubuh anak yang mengalami demam.
Pengompresan menggunakan Aloe Vera merupakan salah satu cara
yang cukup efektif terhadap penurunan suhu tubuh pada anak yang
mengalami demam, hal ini sejalan dengan penelitian (Amelia Dila, dkk., 2023)
bahwa kompres Aloe Vera efektif untuk meredakan demam pada anak.
Berdasarkan penelitian di atas, maka peneliti berasumsi bahwa
pengompresan menggunakan Aloe Vera memiliki pengaruh yang
bermakna dimana setelah di lakukan pemberian komres Aloe Vera terjadi
penurunan demam pada 12 responden, terjadinya penurunan demam ini
disebabkan adanya kandungan saponin di dalam Aloe Vera yang dapat
mempercepat pengeluaran panas, serta lignin yang bisa mencegah
kehilangan cairan pada tubuh. Di penelitian ini peneliti menggunakan jenis
instrumen observasi pada responden dengan menggunakan skala interval.

41
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pengaruh kompres Aloe Vera yang telah di
lakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Kuma Kecamatan Tabukan Tengah
Kabupaten Kepulauan Sangihe.
1. Diketahui suhu tubuh anak di wilayah kerja Puskesmas Kuma
Kabupaten Kepulauan Sangihe, sebelum dilakukan kompres Aloe
Vera meningkat dengan jumlah rata-rata kenaikan suhu tubuh berkisar
antara 37,5°C sampai dengan 38°C.
2. Diketahui suhu tubuh anak di wilayah kerja Puskesmas Kuma
Kecamatan Tabukan Tengah Kabupaten kepulauan Sangihe, setelah
dilakukan pemberian kompres Aloe Vera dengan jumlah rata-rata
penurunan suhu tubuh berkisar 37,7°C sampai dengan 36,2°C.
3. Terdapat pengaruh sebelum dan sesudah dilakukan kompres Aloe
Vera di Wilayah Kerja Puskesmas Kuma Kecamatan Tabukan Tengah
Kabupaten Kepulauan Sangihe, dengan nilai P value = 0,002 dimana
nilai p lebih kecil dari alfa (a) = 0,05
B. Saran
1. Bagi Peneliti
Dengan telah dilakukan penelitian ini dapat menambah
pengetahuan dan diharapkan dapat diimplementasikan dalam
kehidupan sehari-hari
2. Bagi Orang Tua
Dapat menjadi suatu pengetahuan baru untuk mengatasi demam
pada anak tidak hanya menggunakan tindakan farmakologi tapi juga
bisa dengan menggunakan Aloe Vera sebagai penanganan awal pada
anak demam.

42
3. Bagi Institusi Pendidikan
Dengan adanya penelitian ini bisa digunakan sebagai bahan
pembelajaran, bacaan, atau referensi bagi para mahasiswa untuk
mengetahui tentang manfaat dari Aloe Vera terhadap penurunan
demam pada anak.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini dapat menjadi referensi dan bahan acuan untuk
dijadikan dasar pengembangan penelitian selenjutnya dengan judul
terkait.
5. Bagi Peneliti
Dengan telah dilakukan penelitian ini dapat menambah pengetahuan
dan diharapkan dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

43
DAFTAR PUSTAKA
Alwiyah, W, dkk. (2019). Gambaran Pengetahuan Ibu Mengenai Penanganan
Demam Pada Anak Balita di Poliklinik Anak RSUD Dr Slamet Garut.
JURNAL Keperawatan BSI.
Arifianto & Hariadi, N, I, (2019). Berteman Dengan Demam. Jakarta: Kata Media
Astuti SCD, dkk.(2017). Aloe Vera Barbadensis Miller Sebagai Alternatif
Pengobatan Untuk Anak Demam. Politeknik Kesehatan Kemenkes
Semarang. Jurnal Belitung.
Amelia, D,. Putri A. S., Rosdiana, (2023). Penerapan Terapi Kompres Aloe Vera
Pada Anak Demam. Program studi Ilmu Keperawatan Universitas Riau.
Dwi, Astuti, C,S (2017). Kompres Aloe Vera Sebagai Alternatif Penanganan
Balita DemamPada Layanan Kebidanan.
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara, (2019). Data Kasus Demam Atau
Hipertermi Di Dinas Sulawesi Utara.
Depkes RI, (2017). Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan.
Faridatuz, Z & Desi, A, Rahayu. (2022). Penerapan Kompres Menggunakan Aloe
Vera Untuk Menurunkan Suhu Tubuh Anak Dengan
Hipertermia.Universitas Muhammadiyah Semarang. Jurnal Unimus.
Ferdiyanti, A. (2022). Kompres Aloe Vera Terhadap Penurunan Suhu Tubuh
Pada Anak Demam Usia 3-6 Tahun.
Fajariyah, N. (2016). Perbedaan Suhu Tubuh Pada Anak Demam Usia Sekolah
Sebelum Dan Sesudah Kompres Daun Aloe Vera Di RSUD UNGGARAN
KABUPATEN SEMARANG.
Hartini, S, & Pertiwi. (2015). Efektifitas Kompres air Hangat Terhadap
Penurunan Suhu Tubuh Anak Demam Usia 1-3 Tahun Di SMC RS
Telogorejo Semarang.
Ismoedijanto, I, (2016). Demam Pada Anak. Sari Pediatri, 2(2), hal. 103.
Jantika A, S. (2009). Meraup Laba Dari Aloe Vera. Jakarta: Agro. Media Pustaka.
Kristanto, V, H. (2018). Metodologi Penelitian Pedoman Penulisan Karya tulis
Ilmiah. Yogyakarta: Deepublish

44
Lusia (2019). Mengenal Demam Dan Perawatannya Pada Anak. Airlangga
University Press.
Latumenase, A.R. & Djafar, I. (2021). Pemberian Kompres Aloevera Pada Pasien
Malaria Di Wilayah Kerja Puskesmas Rumah Tiga Kota ambon. Doi:
http://dx.doi.org/10.33846/ghs6403.
Notoadmodjo, S. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nurul Aini S, dkk. (2021). Pengaruh Pemberian Kompres Aloe Vera Terhadap
Penurunan Suhu Tubuh Anak.
Marhaeni, L.S (2020). Potensi Tanaman Lidah Buaya (Aloe Vera Linn) Sebagai
Obat Dan Sumber Pangan. Jurnal Ilmi-Ilmu Pertanian.
Musdalifah,. Eva as S. (2018). Pengaaruh Pemberian Kompres Aloe Vera
Terhadap Suhu Tubuh Anak Usia Pra Sekolah Dengan Demam Di
Puskesmas Siantan Hilir.
Paudel, B, R & Lopchsn, M. (2018).Mother`s Know Ledge And Regarding Febrile
Convultion In Children. Journal Of Chitwan Medical Collage.
Prasetyo R, Siagian TH. (2017). Determinan Penyakit Berbasis Lingkungan Pada
Anak Balita di Indonesia . J Kepedund Indones.
Purnomo, B. (2019). Pengaruh Pemberian Kompres Aloe Vera Terhadap
Penurunan Suhu Tubuh Anak Demam Usia 3-6 Tahun Di Puskesmas
Nusukan.
Purwanto. (2018). Teknik Penyusunan Instrumen Uji Validitas Dan Relibilitas
Penelitian Ekonmomis Syariah. Magelang: Staia Press.
Rajin, M. 2019. Manfaat Lidah Buaya Sebagai Obat Herbal Pendamping Infeksi
Kuman Tuberkulosis. Jakarta : Cakrawala Indonesia.
Ribek, N. L. K & Narayana, W, R, C. (2018). Gambaran Perawatan Hipertermi
Pada Anak Sakit Di Rumah Sakit Tabanan. Jurnal Gema Keperawatan
Siagian, N. A. et al. (2021). Pembanding efektifitas Kompres Air Hangat Dan
Kompres Aloe Vera Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Pada Anak Demam
Di Puskesmas Deli Tua Kec. Deli Tua Kab. Deli Serdang Tahun 2020.
Jurnal Penelitian Kebidanan Dan Kespro, 3(2), pp. 13-19. Doi:
10.36656/jpk2r.v3i2.645.

45
Soetjiningsih & Gde Ranur (2017), Tumbuh Kembang Anak. Jakarta. EGC
Sugiyono (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung:
Alphabet.
Sugiyono (2019). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta
Sari, Y, I, D & Ganis Indriati, (2019). Efektifitas Kompres Aloe Vera Terhadap
Nyeri Pembengkakan Payudara Pada Ibu Menyusui. Jurnal Ner Indonesia.
Said, (2014). Perbedaan Pengetahuan Ibu Sebelum Dan Sesudah Diberikan
Penyuluhan Tentang Penanganan Anak Dengan Demam Panas Di
Wilayah Kerja Puskesmas Manggala Kabupaten Tulang Bawang. PSIK
Universitas Malahayati.
Sodikin. (2012). Prinsip Demam Pada Anak. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Segaf, M, E, A. Rahmadhiyani, & Desy, W. (2020). Efektifitas Intervensi
Kompres Aloe Vera Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Fever Di
Puskesmas Bhakiak Kota Pematangsari. Jurnal Kesehatan.
Seggaf, E, M. As. (2017). Pengaruh Kompres Aloe Vera Terhadap Suhu Tubuh
Anak Usia Prasekolah Dengan Demam Di Puskesmas Siantan Hilir.
Jurnal Kesehatan.
Thobaron, I. (2015). Asuhan keperawatan Demam. Artikel kesehatan.
Wardiyah, A., Setiawati, S., & Romayati, U. 2016. Perbandingan Efektifitas
Pemberian Kompres Hangat Dan Tepid Sponge Terhadap Penurunan
Suhu Tubuh Anak Yang Mengalami Demam Di Ruang Alamanda Rsud Dr.
H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2015. Jurnal Kesehatan
Holistik.
Wahid, Rilyani,R. (2019). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Dengan
Penanganan Kejang Demam Pada Balita Sebelum Dirawat Dirumah Sakit
Ahmad Yani Metro. Concept And Communication.
Wahyuni & Agustin, S.R. (2022). Efektifitas Pemberian Kompres Lidah Buaya
(Aloe Vera) Dan Kompres Air Hangat Terhadap Penurunan Suhu Tubuh
Balita Pasca Imunisasi DPT-HB. Maternal Child Health Care Jurnal

46
WHO 2013 dalam Untari, (2015). Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu
Kejang Demam Pada Anak Toddler Di Rawat Inap Puskesmas Gatuk
Sukoharjo.
Widjaja, M, C. (2016). Mencegah & Mengatasi Demam Pada Balita. Cigajur:
Kawan Pustaka.
Zakiyah, Faridatuz & Rahayu, A.D. (2022). Penerapan Kompres Menggunakan
Aloevera Untuk Menurunkan Suhu Tubuh Anak Dengan Hipertermia.
Jurnal Ners Muda.

47
LAMPIRAN I

48
LAMPIRAN 2

49
LAMPIRAN 3

50
LAMPIRAN 4
INFORMENT CONSENT
(Penjelasan Maksud Dan Tujuan)
Kepada YTH :
Calon Responden
Dengan Hormat,
Saya Fitriani Edhis, mahasiswa Program Studi Ners Universitas
Muhammadiyah Manado, yang saat ini sedang dalam proses penyusunan tugas
akhir dan saat ini akan melakukan penelitian.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada
Pengaruh Pemberian Kompres Aloe Vera Teradap Suhu Tubuh Pada Anak Di
Wilayah Kerja Puskesmas Kuma Kecamatan Tabukan Tengah Kabupaten
Kepulauan Sangihe.
Sebagai bukti ketersediaan menjadi responden dalam penelitian, dengan
inisaya memohon kesediaannya untuk bersedia bertanda tangan pada lembar
persetujuan yang telah saya siapkan.Besar harapan saya agar bapak/ibu bisa
bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.Kerahasiaan semua data dan
informasi akan di jaga dengan baik dan di pergunakan hanya untuk
kepentingan penelitian. Sebelumnya saya ucapkan terima kasih.
Manado, 2023
Peneliti

Fitriani Edhis

51
LAMPIRAN 5

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN


Pengaruh Pemberian Kompres Aloe Vera Terhadap Suhu Tubuh Pada Anak Di
Wilayah Kerja Puskesmas Kuma Kecamatan Tabukan Tengah Kabupaten
Kepulauan Sangihe.

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Inisial Nama :
Usia :
Jenis Kelamin :
Dengan ini menyetujui untuk diikut sertakan dalam penelitian dengan
catatan sewaktu-waktu merasa di rugikan dalam bentuk apapun, berhak
membatalkan persetujuan ini.

Sangihe, 2023

Peneliti Responden

________ __________

52
LAMPIRAN 6
SOP (STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR)
PEMBERIAN KOMPRES ALOE VERA)

No Pemberian Kompres Aloe Vera


1. Pengertian Pemberian kompres Aloe Vera merupakan
proses vasodilatasi (pelebaran pembuluh
darah) yang menyebabkan pembuangan
atau pelepasan panas dari dalam tubuh
melalui kulit sehingga suhu tubuh akan
menurun. Aloe Vera memiliki kandungan
air sebanyak 95% yang berfungsi
menurunkan suhu tubuh pada anak dengan
kompres aloe vera menggunakan prinsip
konduksi.
2 Tujuan Untuk menurunkan suhu tubuh pada anak
yang mengalami demam.
3 Prosedur : 1. Aloe Vera ukuran ±5 x 15cm
Persiapan alat 2. pisau
dan bahan 3. Kain
4.Termometer suhu badan
4 Preinteraksi 1. Cuci tangan
2. Siapkan alat yang diperlukan
5 Tahap Orientasi 1. Beri salam dan perkenalkan diri
2. Mengidentifikasi dan menanyakan keluhan
utama pasien
3. Tanyakan kepada keluarga apakah pasien
mempunyai alergi terhadap Aloe Vera
4. Jelaskan tujuan, prosedur, dan kontrak
waktu tindakan
5. Berikan kesempatan kepada pasien dan
keluarga sebelum tindakan dilakukan.
6 Tahap Kerja 1. Cuci tangan
2. Ukur suhu tubuh anak melalui axila
3. Catat hasil dari pengukuran suhu tubuh
anak
4. Potong Aloe Vera dengan ukuran 5 x
15cm
5. Bersihkan lalu kupas kulit daunnya
6. Siapkan kain
7. Letakkan Aloe Vera pada bagian tubuh
seperti dahi, axila, dan lipatan paha
8. Tempelkan kain yang sudah disiapkan tadi
pada tempat dilekatannya Aloe Vera, agar

53
Aloe Vera yang di tempelkan tidak jatuh
9. Tunggu 15-20 menit
10. Ukur kembali suhu tubuh anak memelalui
axila
11. catat hasil pengukuran suhu
12. Rapikan alat
7 Terminasi 1. Beritahukan kepada pasien bahwa tindakan
yang dilakukan telah selesai
2. Kontrak waktu untuk pertemuan berikutnya
3. Bereskan alat-alat
4. Cuci tamgan
5. Berpamitan dan mengucapkan salam
8 Dokumentas 1. Catat hasil tindakan di dalam catatan
keperawatan.
(Musdalifah, 2018)

54
LAMPIRAN 7
LEMBAR OBSERVASI
Pengukuran Suhu Tubuh Pada Anak Demam Dengan Menggunakan Kompres
Aloe Vera

Suhu Tubuh Suhu Tubuh


N Hari/ Jenis Sebelum Sesudah
Inisial Jam Usia
o Tgl Kelamin Pengompr Pengompr
esan (°C) esan (°C)

55
LAMPIRAN 8
MASTER TABLE
Jenis Suhu Tubuh Coding Coding
Nomor Nama Kela Umur Sebelum Sesudah sebelum Sesudah
min
1 An. G 1 1 37.5 36.3 1 2
2 An. C 1 3 37.7 36.4 1 2
3 An. G 1 3 37.8 36.4 1 2
4 An. N 1 4 38.1 37.7 1 1
5 An.A 2 4 37.8 36.2 1 2
6 An.E 2 4 38.5 36.6 1 2
7 An.J 1 4 38 36.6 1 2
8 An. R 1 4 37.8 36.4 1 2
9 An. V 2 4 38 36.6 1 2
10 An. I 1 4 38.2 36.7 1 2
11 An. N 2 4 37.9 36.3 1 2
12 An. D 2 4 37.7 36.3 1 2

KET:

Jenis Kelamin :
1 = Laki-laki
2 = Perempuan

Usia :
1 = 0-1 Tahun
2 = 1-3 Tahun
3 = 3-6 Tahun
4 = 6-18 Tahun

Coding:
1 = >37,5
2 = ≤37,5

56
LAMPIRAN 9

Statistics
Sebelum Sesudah
Kkompres Kkompres
Aloe Vera Aloe Vera
N Valid 12 12
Missing 0 0

Sebelum Kompres Aloe Vera


Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid >37,5 12 100.0 100.0 100.0

Sesudah Kompres Aloe Vera


Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid >37,5 1 8.3 8.3 8.3
<37,5 11 91.7 91.7 100.0
Total 12 100.0 100.0

57
Paired Samples Test

Paired Differences

Std. 95% Confidence


Std. Err Interval of the
Devi or Difference Sig. (2-
atio Me tailed
Mean n an Lower Upper t df )

Pair 1 Sebelum
diberikan
kompres
aloe vera -
1.333 .492 .142 1.020 1.646 9.381 11 .000
Setelah
diberikan
kompres
aloe vera

Paired Samples Correlations


N Correlation Sig.
Pair 1 Sebelum diberikan
kompres aloe vera
12 .357 .255
& Setelah diberikan
kompres aloe vera

58
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Sebelum diberikan
12 100.0% 0 .0% 12 100.0%
kompres aloe vera
Setelah diberikan
12 100.0% 0 .0% 12 100.0%
kompres aloe vera

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
sebelum diberikan
.374 12 .000 .640 12 .000
kompres aloe vera
setelah diberikan
.530 12 .000 .327 12 .000
kompres aloe vera
a. Lilliefors Significance Correction

Statistics

Jenis Kelamin Usia


N Valid 12 12
Missing 0 0

Jenis Kelamin
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid laki-laki 7 58.3 58.3 58.3
perempuan 5 41.7 41.7 100.0
Total 12 100.0 100.0

59
Umur
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 0-1 tahun 1 8.3 8.3 8.3
3-6 tahun 2 16.7 16.7 25.0
6-18 tahun 9 75.0 75.0 100.0
Total 12 100.0 100.0

60
LAMPIRAN 10

Wilcoxon Signed Ranks Test

Ranks
Sum of
N Mean Rank Ranks
Post Test - Pre Negative
12a 6.50 78.00
Test Ranks
Positive Ranks 0b .00 .00
Ties 0c

Total 12
a. Post Test < Pre Test
b. Post Test > Pre Test
c. Post Test = Pre Test

Test Statisticsb
Post Test -
Pre Test
Z -3.074a
Asymp. Sig. (2-
.002
tailed)
a. Based on positive ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test

61
LAMPIRAN 11

Melakukan kompres Aole Vera Pengompresan Menggunakan Aloe


Vera, di bungkus menggunakan
kassa

Tahap pengompresan didampingi Kompres Aloe Vera


orang tua

62
Gambar Gambar

Menandatangani lembar perseetujuan


menjadi responden Pengukuran suhu Tubuh Sebelum
dilakukan Kompres Aloe Vera

63
LAMPIRAN 12

64
65
66

Anda mungkin juga menyukai