486-Article Text-4548-1-10-20230630
486-Article Text-4548-1-10-20230630
https://jmp.kemenkeu.go.id
ISSN PRINT: 2776-7256 | ISSN ONLINE: 2775-5010
Abstract
This study analyses the impact of the village fund programme as a strategic policy for
developing rural areas. The dimensions of the performance of village fund management,
such as the percentage of the fund transfer, the percentage of the fund usage, and the
promptness of the fund transfer, are employed as explanatory variables, which are then
sought to delineate their effects to Village Development Index (IDM). The time lag is taken
into account to explain the phenomena as the impact on IDM presumably takes time to
occur. The method used in this study is panel data regression analysis with a fixed effect
model. The data studied are village funds data of 2017-2021 and the village development
index data of 2020-2022 of the population of 3.026 villages in East Nusa Tenggara Province.
The results suggest that the percentage of the fund transfer does not significantly affect the
village development index . However, the percentage of the fund usage and the promptness
of the fund transfer, both lagged by two years and three years, interestingly have significant
influences on the village development index. This is strong evidence that the effect of village
fund management on rural development will be seen in the next two years and three years
following the transfer.
Abstrak
Penelitian ini menganalisis dampak dana desa sebagai suatu kebijakan strategis
pemerintah dalam pembangunan desa. Dimensi kinerja pengelolaan dana desa, seperti
persentase penyaluran, persentase penyerapan, dan kecepatan penyaluran yang
digunakan sebagai variabel penjelas untuk diteliti pengaruhnya terhadap indeks desa
membangun (IDM). Studi ini mempertimbangkan lag waktu karena dampak dana desa
tersebut pada IDM diperkirakan membutuhkan beberapa periode waktu. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi data panel dengan fixed effect
model. Data yang diteliti terdiri dari dana desa tahun 2017-2021 dan IDM tahun 2020-
2022 pada 3.026 desa di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa persentase penyaluran dana desa tidak berpengaruh signifikan terhadap IDM.
Namun, persentase penyerapan dana desa dan kecepatan penyaluran dana desa, dengan
lag waktu dua dan tiga tahun, memiliki pengaruh signifikan terhadap IDM. Ini
membuktikan bahwa dampak pengelolaan dana desa terhadap pembangunan desa baru
dapat dirasakan dua dan tiga tahun mendatang setelah penyaluran dilakukan.
desa atau realisasi dana desa sebagai penyerapan atau penggunaan dana
parameter variabel dana desa. desa berpengaruh terhadap IDM
Penggunaan alokasi atau realisasi dana dengan lag waktu satu hingga tiga
desa sebagai parameter variabel dana tahun? dan (3) apakah kecepatan
desa perlu dikontrol oleh variabel- penyaluran dana desa berpengaruh
variabel yang lain, seperti jumlah terhadap IDM dengan lag waktu satu
penduduk desa, luas wilayah, dan hingga tiga tahun?
tingkat kesulitan geografis desa. Hal-hal Berdasarkan ketiga rumusan
tersebut menjadi faktor-faktor yang masalah di atas, penelitian ini bertujuan
menjadi pertimbangan besarnya alokasi untuk menjelaskan bagaimana
dana desa yang diberikan. Literatur- pengaruh persentase penyaluran dana
literatur sebelumnya menghubungkan desa, persentase penyerapan atau
efek dana desa dan IDM pada tahun penggunaan dana desa, dan kecepatan
yang sama dengan memakai asumsi penyaluran dana desa terhadap IDM
sederhana bahwa dana desa langsung dengan lag waktu satu hingga tiga
berdampak pada IDM. Padahal IDM tahun. Penelitian ini diharapkan dapat
memiliki dimensi yang sangat luas bila bermanfaat bagi masyarakat desa dan
dibandingkan dengan suatu program pemerintah daerah untuk mengetahui
intervensi pemerintah yang fokusnya seberapa penting menyalurkan dan
cenderung terbatas pada prioritas menggunakan dana desa secara optimal
tertentu. Oleh karena itu, penelitian ini serta menyalurkan dana secara cepat
berupaya mengatasi keterbatasan demi kemajuan desa.
metode penelitian yang digunakan oleh
peneliti-peneliti sebelumnya. Variabel TINJAUAN LITERATUR
dana desa pada penelitian ini Dana Desa
menggunakan parameter kinerja Dana desa mulai dianggarkan
pengelolaan dana desa, yaitu persentase pertama kali dalam APBN pada tahun
penyaluran, persentase penyerapan, dan 2015 berdasarkan amanat Undang-
kecepatan penyaluran. Penelitian ini Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
juga mempertimbangkan lag waktu Desa (Khoirunnurrofik et al., 2021;
yang berbeda untuk lebih memahami Permatasari et al., 2021). Undang-
fenomena dampak dana desa yang undang tersebut memberikan
dipelajari. Selain itu, penelitian ini kewenangan kepada desa untuk
mencakup objek penelitian yang lebih mengelola sumber daya yang dimiliki
luas, yakni seluruh desa dalam satu dengan tetap memperhatikan prioritas
provinsi dengan rentang tahun yang kebutuhan, kondisi geografis, serta
cukup panjang sehingga jumlah data kearifan lokal. Dalam pelaksanaannya,
cross sectional menjadi berlipat. terdapat empat pihak yang mengawal
Berdasarkan hal tersebut, rumusan proses penyaluran sampai dengan
masalah dalam penelitian ini adalah (1) pertanggungjawaban penggunaan dana
apakah persentase penyaluran dana desa, yaitu Kementerian Desa,
desa berpengaruh terhadap IDM Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
dengan lag waktu satu hingga tiga Transmigrasi, Kementerian Keuangan,
tahun? (2) apakah persentase
Halaman 54 Jurnal Manajemen Perbendaharaan ─ Volume 4, Nomor 1, 2023
H1c : Persentase penyaluran dana desa menggunakan jeda waktu dalam hari
tiga tahun sebelumnya kerja antara tanggal penyaluran paling
berpengaruh terhadap IDM pada cepat dapat dilakukan untuk setiap
tahun berkenaan. tahapan penyaluran dana desa dengan
tanggal aktual penyaluran yang
Selain dari sisi realisasi penyaluran,
dilakukan. Tanggal paling cepat
model pengukuran kinerja dana desa
penyaluran tersebut adalah tanggal 1
lainnya perlu dikembangkan. Dengan
Januari untuk tahap I, tanggal 1 Maret
mengadopsi pengukuran yang
untuk tahap II, tanggal 1 Juni atau 1 Juli
dilakukan Kantor Wilayah Direktorat
untuk tahap III (Kementerian Keuangan,
Jenderal Perbendaharaan Provinsi Nusa
2019, 2020, 2021, 2022). Makin sedikit
Tenggara Timur (2023), kinerja dana
hari kerja penyaluran dimaksud, artinya
desa mempertimbangkan penyerapan
makin cepat penyaluran dana desa
atau penggunaan dana desa dalam
dilakukan sehingga dana dapat segera
bentuk persentase. Persentase
digunakan oleh desa.
penyerapan ini menunjukkan jumlah
Menurut Kantor Wilayah Direktorat
nilai dana desa yang digunakan oleh
Jenderal Perbendaharaan Provinsi Nusa
desa dibandingkan jumlah nilai
Tenggara Timur (2023), kecepatan
penyaluran dana desa yang diterima.
penyaluran dana desa bergantung pada
Hipotesis kedua selanjutnya dirumuskan
proses yang ada di pemerintah desa
sebagai berikut:
maupun daerah dalam memenuhi
H2: Persentase penyerapan dana desa persyaratan penyaluran, baik berupa
berpengaruh terhadap IDM penyelesaian kegiatan maupun
Sama dengan pengembangan pemenuhan dokumen di tingkat desa,
hipotesis pertama yang menggunakan termasuk proses birokrasi dalam
lag tahun, hipotesis H2 juga dirinci penyampaiannya di pemerintah daerah.
menjadi tiga hipotesis sebagai berikut: Menurut Zulfian (2017), kecepatan
penyaluran dana desa merupakan faktor
H2a: Persentase penyerapan dana desa penting untuk menghindari kerugian,
satu tahun sebelumnya seperti opportunity loss karena
berpengaruh terhadap IDM pada pelaksanaan program pembangunan
tahun berkenaan. dan pemberdayaan desa terlambat dari
H2b: Persentase penyerapan dana desa rencana. Selain itu, penyaluran dana
dua tahun sebelumnya desa yang mendekati akhir tahun
berpengaruh terhadap IDM pada berisiko tidak terserap optimal.
tahun berkenaan. Setyawati (2017) memberikan hasil
H2c: Persentase penyerapan dana desa yang sejalan bahwa keterlambatan
tiga tahun sebelumnya penyaluran dana desa menyebabkan
berpengaruh terhadap IDM pada jalannya kegiatan desa terhambat dan
tahun berkenaan. desa tidak memiliki waktu yang cukup
Ukuran kinerja pengelolaan dana untuk melaksanakan kegiatan desa
desa berikutnya adalah kecepatan pembangunan desa dan pemberdayaan
penyaluran dana desa diukur dengan masyarakatnya. Di samping itu, seperti
dikemukakan Aziz (2016), skema
Halaman 58 Jurnal Manajemen Perbendaharaan ─ Volume 4, Nomor 1, 2023
indeks, hanya saja perubahannya masih waktu satu tahun yang menandakan
dalam rentang tertentu yang tidak pesatnya pembangunan desa.
sampai menaikkan atau menurunkan Data yang digunakan dalam
status IDM. Sejumlah desa mengalami penelitian sebagaimana dijabarkan pada
penurunan maupun peningkatan status Tabel 5 adalah IDM, persentase
IDM dari satu hingga dua tingkat. penyaluran dana desa, persentase
Peningkatan status dua tingkat pada penyerapan dana desa, dan kecepatan
sejumlah desa, baik dari sangat penyaluran dana desa pada 3.026 desa
tertinggal menjadi berkembang di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Rata-
maupun dari tertinggal menjadi maju, rata IDM mengalami peningkatan dari
menunjukkan lompatan perubahan 0,581 (kategori status tertinggal) pada
besaran indeks yang signifikan dalam
Grafik 1 Pagu Penyaluran, dan Penyerapan Dana Desa di NTT (dalam miliar rupiah)
99,77 99,78 101,33
99,85 99,49
99,78
96,88 99,99
95,32 97,83
96,06
89,68
*
3.057,13
3.044,01
3.015,79
2.799,49
2.543,11
2.355,01
2.360,35
2.283,84
2.549,55
2.431,23
3.020,50
2.900,67
3.057,36
3.086,37
3.059,65
2.973,48
2.805,55
2.510,59
2017 2018 2019 2020 2021 2022
Grafik 2 Jumlah Desa Per Status IDM Provinsi NTT Tahun 2020-2022
1743
1592
1371
1303
1181
1049
259
151
132
118
81
79
12
3
1
Tabel 4 Jumlah Desa dengan Perubahan Status IDM 2020-2021 dan 2021-2022
2020-2021 2021-2022
Status
Perubahan Status IDM **)
IDM*)
-2 -1 0 1 2 -2 -1 0 1 2
ST 89 60 2 69 46 3
T 26 1.503 211 3 11 1.232 340 9
B 29 966 54 1 24 1.026 130
Mj 2 75 2 1 2 120 9
Mn 1 3
Jumlah 57 2.634 327 5 2 37 2.450 525 12
Sumber: Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (2020a, 2021a,
2022a), diolah
Keterangan:
*) Status IDM secara bertingkat: ST: sangat tertinggal; T: tertinggal; B: berkembang; Mj: Maju;
Mn: Mandiri
**) -2 s.d. -1: Penurunan status IDM 1 s.d. 2 tingkat;
0: Status IDM berubah;
1 s.d. 2: Peningkatan status IDM 1 s.d. 2 tingkat.
tahun 2020 menjadi 0,610 (kategori terlebih dahulu antara metode CEM,
status berkembang) pada tahun 2022. FEM, dan REM. Chow test dilaksanakan
Selanjutnya, pada Tabel 5 terlihat untuk memilih antara CEM dan FEM
bahwa rata-rata persentase penyaluran dengan melihat nilai probabilitas cross-
dana desa konsisten di angka 99 persen section F. Bila signifikansi cross-section F
yang menunjukkan rendahnya tingkat kurang dari 0,05, metode yang dipilih
gagal salur dana desa. Di sisi lain, adalah FEM dan sebaliknya, bila
persentase penyerapan dana desa signifikansi cross-section F lebih dari
menunjukkan perubahan yang cukup 0,05, metode yang dipilih adalah CEM.
dinamis dari rentang 95-101 persen. Hausman test kemudian dilakukan untuk
Apabila dilihat dari variabel kecepatan menentukan model antara FEM dan
penyaluran, desa membutuhkan waktu REM dengan melihat nilai probabilitas
selama rata-rata mulai 107-160 hari random cross-section. Bila signifikansi
kerja untuk mempersiapkan penyaluran chi-square kurang dari 0,05, metode
dana desa tiap tahapnya. Dari tahun ke dipilih adalah FEM, dan sebaliknya, bila
tahun desa mulai melakukan evaluasi signifikansi chi-square lebih dari 0,05,
untuk segera melakukan penyaluran. Hal metode yang dipilih adalah REM. Tabel
ini terlihat dari data tahun 2017 yang 6 menyajikan hasil Chow test dan
membutuhkan waktu paling lama 464 Hausman test yang keduanya
hari kerja menjadi paling lama 145 hari menunjukkan FEM adalah model terbaik
kerja di tahun 2020. Ini menunjukkan yang dipilih untuk menguji data panel.
peningkatan upaya desa dalam Selanjutnya, uji asumsi klasik perlu
mempercepat penggunaan dana desa. dijalankan pada FEM untuk mendeteksi
multicollinearity dan heteroskedasticity.
Pengujian Kesesuaian Model
Sebelum uji regresi data panel
dilakukan, model terbaik perlu dipilih
PENGELOLAAN DANA DESA DAN DAMPAKNYA TERHADAP
INDEKS DESA MEMBANGUN DI NUSA TENGGARA TIMUR Halaman 63
Tahun t = 2020
Variable N Mean Std.dev Min Max
𝑖𝑑𝑚 3.023 0,581 0,063 0,38 0,861
𝑝𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 3.026 99,85 3,290 0 100
𝑝𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 3.026 99,78 3,844 0 100
𝑝𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 3.026 98,78 10,35 0 100
𝑝𝑠𝑒𝑟𝑎𝑝 3.026 96,06 16,97 0 247,92
𝑝𝑠𝑒𝑟𝑎𝑝 3.026 95,24 15,02 0 159,26
𝑝𝑠𝑒𝑟𝑎𝑝 3.026 95,82 15,54 0 100
ℎ𝑘𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 3.026 121,54 29,91 0 332,33
ℎ𝑘𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 3.026 114,89 19,01 0 230,33
ℎ𝑘𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 3.026 160,77 36,58 0 464
Tahun t = 2021
Variable N Mean Std.dev Min Max
𝑖𝑑𝑚 3.026 0,589 0,068 0,29 0,88
𝑝𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 3.026 99,99 0,366 80 100
𝑝𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 3.026 99,85 3,290 0 100
𝑝𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 3.026 99,78 3,844 0 100
𝑝𝑠𝑒𝑟𝑎𝑝 3.026 101,35 19,52 3,99 291,41
𝑝𝑠𝑒𝑟𝑎𝑝 3.026 96,06 16,97 0 247,92
𝑝𝑠𝑒𝑟𝑎𝑝 3.026 95,24 15,02 0 159,26
ℎ𝑘𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 3.026 107,45 24,15 60 144,67
ℎ𝑘𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 3.026 121,54 29,91 0 332,33
ℎ𝑘𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 3.026 114,89 19,01 0 230,33
Tahun t = 2022
Variable N Mean Std.dev Min Max
𝑖𝑑𝑚 3.026 0,610 0,073 0,30 0,91
𝑝𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 3.026 99,49 2,626 81,23 100
𝑝𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 3.026 99,99 0,366 80 100
𝑝𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 3.026 99,85 3,290 0 100
𝑝𝑠𝑒𝑟𝑎𝑝 3.026 97,84 9,363 44,36 254,49
𝑝𝑠𝑒𝑟𝑎𝑝 3.026 101,35 19,52 3,99 291,41
𝑝𝑠𝑒𝑟𝑎𝑝 3.026 96,06 16,97 0 247,92
ℎ𝑘𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 3.026 133,77 18,87 78,33 191
ℎ𝑘𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 3.026 107,45 24,15 60 144,67
ℎ𝑘𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 3.026 121,54 29,91 0 332,33
Sumber: Diolah Penulis
desa baru dirasakan pengaruhnya bagi perlu terus ditingkatkan untuk makin
pembangunan desa dua tahun mempercepat proses penyaluran dan
kemudian. Sementara itu, pengaruh penyerapan dana desa. Dana desa yang
kecepatan penyaluran dana desa lebih cepat disalurkan, dapat segera
menunjukkan bahwa semakin cepat digunakan dan semakin cepat dampak
penyaluran dana desa, semakin cepat dan manfaatnya dirasakan oleh
pula digunakan untuk kebutuhan desa masyarakat desa.
yang dampaknya pada pembangunan Keterbatasan dalam penelitian ini di
desa akan dirasakan pada dua sampai antaranya adalah tidak ada kontrol
tiga tahun mendatang. terhadap karakteristik desa yang dapat
Penelitian yang dilakukan di memengaruhi besaran dana desa, baik
Provinsi Nusa Tenggara Timur belum pagu maupun realisasi penyaluran per
tentu mencerminkan pengaruh dana desa, seperti besaran dana desa
desa dengan IDM untuk seluruh wilayah dibandingkan jumlah penduduk desa. Di
di Indonesia. Oleh karena itu, studi lebih samping itu, dimensi IDM yang luas
lanjut dapat dilakukan untuk wilayah tidak dihubungkan dengan penggunaan
yang lebih luas untuk semua provinsi di dana desa yang telah dipetakan secara
Indonesia dengan waktu yang lebih spesifik pada dimensi IDM yang sesuai.
panjang dengan mengontrol pengaruh Penelitian ini juga belum melakukan
pandemi corona virus disease 2019 kontrol terhadap pandemi Covid-19,
(Covid-19), baik pada dana desa baik kemungkinan pengaruhnya
maupun IDM. terhadap IDM dalam rentang 2021 dan
2022 maupun perubahan kebijakan
IMPLIKASI DAN dana desa dalam menghadapi pandemi
KETERBATASAN dimaksud.
Implikasi dari hasil penelitian ini
adalah sebagai berikut. Pertama, REFERENSI
kebijakan penyaluran dana desa harus Arina, A. I. S., Masinambow, V., &
berkelanjutan dalam jangka panjang Walewangko, E. N. (2021).
untuk dapat semakin meningkatkan Pengaruh dana desa dan alokasi
status desa menjadi maju dan mandiri, dana desa terhadap indeks desa
khususnya bagi desa-desa di Provinsi membangun di Kabupaten
Nusa Tenggara Timur yang sebagian Minahasa Tenggara. Jurnal
besar masih berstatus tertinggal. Kedua, Pembangunan Ekonomi dan
penggunaan dana desa perlu Keuangan Daerah, 22(3), 22-41.
dioptimalkan untuk membiayai Aziz, N. L. L. (2016). Otonomi desa dan
kebutuhan desa sesuai prioritas efektivitas dana desa. Jurnal
nasional. Desa juga perlu mengantisipasi Penelitian Politik, 13(2), 193–211.
dan mengatasi berbagai kendala di Badan Pusat Statistik. (2022). Statistik
lapangan agar tidak ada dana yang tidak potensi desa Indonesia 2021.
terpakai. Ketiga, kesiapan dan komitmen Jakarta: Badan Pusat Statistik
pemerintah desa, serta dukungan
pemerintah daerah dan masyarakat desa
Halaman 68 Jurnal Manajemen Perbendaharaan ─ Volume 4, Nomor 1, 2023
Kalontong, E., Anggraeni, A., & Tiawon, indeks desa membangun (IDM)
H. (2019). Analysis of village fund tahun 2021.
management on regional Kementerian Desa, Pembangunan
development. JEJAK, 12(2), 498– Daerah Tertinggal dan
519. Transmigrasi. (2021b). Standar
https://doi.org/10.15294/jejak.v12i operasional prosedur
2.21660 pemutakhiran status
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal perkembangan desa indeks desa
Perbendaharaan Provinsi Nusa membangun (IDM) tahun 2021.
Tenggara Timur. (2023). Laporan Kementerian Desa, Pembangunan
pemantauan dan evaluasi Daerah Tertinggal dan
penyaluran transfer ke daerah Transmigrasi. (2022a). Peringkat
semester II tahun 2022. Kupang: nilai rata-rata indeks desa
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal membangun tahun 2022.
Perbendaharaan Provinsi Nusa Kementerian Desa, Pembangunan
Tenggara Timur Daerah Tertinggal dan
Kementerian Desa, Pembangunan Transmigrasi. (2022b). Standar
Daerah Tertinggal dan operasional prosedur (SOP) indeks
Transmigrasi. (2016). Peraturan desa membangun tahun 2022.
Menteri Desa, Pembangunan Kementerian Keuangan. (2019).
Daerah Tertinggal dan Peraturan Kementerian Keuangan
Transmigrasi nomor 2 tahun 2016 nomor 205/PMK.07/2019 tentang
tentang indeks desa membangun. pengelolaan dana desa.
Kementerian Desa, Pembangunan Kementerian Keuangan. (2020).
Daerah Tertinggal dan Peraturan Kementerian Keuangan
Transmigrasi. (2019). Standar nomor 222/PMK.07/2020 tentang
operasional prosedur pengukuran pengelolaan dana desa.
indeks desa membangun tahun Kementerian Keuangan. (2021).
2019. Peraturan Kementerian Keuangan
Kementerian Desa, Pembangunan nomor 190/PMK.07/2021 tentang
Daerah Tertinggal dan pengelolaan dana desa.
Transmigrasi. (2020a). Peringkat Kementerian Keuangan. (2022).
status indeks desa membangun Peraturan Kementerian Keuangan
tahun 2020. nomor 201/PMK.07/2022 tentang
Kementerian Desa, Pembangunan pengelolaan dana desa.
Daerah Tertinggal dan Khoirunnurrofik, Kurniawan, Y. R., &
Transmigrasi. (2020b). Standar Wiguna, G. E. (2021). Reformulasi
operasional prosedur (SOP) update dana desa untuk mewujudkan
data indeks desa membangun transfer berbasis kinerja:
tahun 2020. Momentum peningkatan peran di
Kementerian Desa, Pembangunan masa pandemi. Indonesian
Daerah Tertinggal dan Treasury Review: Jurnal
Transmigrasi. (2021a). Peringkat Perbendaharaan, Keuangan
Halaman 70 Jurnal Manajemen Perbendaharaan ─ Volume 4, Nomor 1, 2023