Anda di halaman 1dari 21

Jurnal Manajemen Perbendaharaan ─ Volume 4, Nomor 1, 2023, 51-71

https://jmp.kemenkeu.go.id
ISSN PRINT: 2776-7256 | ISSN ONLINE: 2775-5010

PENGELOLAAN DANA DESA DAN DAMPAKNYA


TERHADAP INDEKS DESA MEMBANGUN
DI NUSA TENGGARA TIMUR
Affandi Rahman Halim1, Artika Taryani2
1, 2
Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Kementerian Keuangan, Kupang

Alamat Korespondensi: affandi.rahman@kemenkeu.go.id

Abstract
This study analyses the impact of the village fund programme as a strategic policy for
developing rural areas. The dimensions of the performance of village fund management,
such as the percentage of the fund transfer, the percentage of the fund usage, and the
promptness of the fund transfer, are employed as explanatory variables, which are then
sought to delineate their effects to Village Development Index (IDM). The time lag is taken
into account to explain the phenomena as the impact on IDM presumably takes time to
occur. The method used in this study is panel data regression analysis with a fixed effect
model. The data studied are village funds data of 2017-2021 and the village development
index data of 2020-2022 of the population of 3.026 villages in East Nusa Tenggara Province.
The results suggest that the percentage of the fund transfer does not significantly affect the
village development index . However, the percentage of the fund usage and the promptness
of the fund transfer, both lagged by two years and three years, interestingly have significant
influences on the village development index. This is strong evidence that the effect of village
fund management on rural development will be seen in the next two years and three years
following the transfer.

Abstrak
Penelitian ini menganalisis dampak dana desa sebagai suatu kebijakan strategis
pemerintah dalam pembangunan desa. Dimensi kinerja pengelolaan dana desa, seperti
persentase penyaluran, persentase penyerapan, dan kecepatan penyaluran yang
digunakan sebagai variabel penjelas untuk diteliti pengaruhnya terhadap indeks desa
membangun (IDM). Studi ini mempertimbangkan lag waktu karena dampak dana desa
tersebut pada IDM diperkirakan membutuhkan beberapa periode waktu. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi data panel dengan fixed effect
model. Data yang diteliti terdiri dari dana desa tahun 2017-2021 dan IDM tahun 2020-
2022 pada 3.026 desa di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa persentase penyaluran dana desa tidak berpengaruh signifikan terhadap IDM.
Namun, persentase penyerapan dana desa dan kecepatan penyaluran dana desa, dengan
lag waktu dua dan tiga tahun, memiliki pengaruh signifikan terhadap IDM. Ini

© 2023 The Author(s). Published by Jurnal Manajemen Perbendaharaan


This is an Open Access article distributed under the terms of the Creative
Commons Attribution License. https://doi.org/10.33105/jmp.v4i1.486
Halaman 52 Jurnal Manajemen Perbendaharaan ─ Volume 4, Nomor 1, 2023

membuktikan bahwa dampak pengelolaan dana desa terhadap pembangunan desa baru
dapat dirasakan dua dan tiga tahun mendatang setelah penyaluran dilakukan.

Keywords: Dana desa, indeks desa membangun, rural development

JEL Classification: O18, R11, R51

PENDAHULUAN Menurut Direktorat Jenderal


Penetapan Undang-Undang Perimbangan Keuangan (2019),
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa program dana desa mendorong
menjadi titik balik reformasi peranan pelaksanaan pembangunan yang adil
desa dalam proses pembangunan dan merata bagi kesejahteraan rakyat.
nasional (Prasetyo & Dinarjito, 2021; Selain itu, dana desa juga mendorong
Zulfian, 2017). Desa diberikan tercapainya pembangunan yang merata
kewenangan untuk merencanakan dan antardesa, pelayanan publik di desa
mengelola program pembangunan yang semakin baik, majunya
berbasis desa sesuai kebutuhan desa perekonomian desa, masyarakat desa
(Permatasari et al., 2021) yang yang berdaya guna, serta berkurangnya
diselaraskan dengan prioritas nasional. kemiskinan.
Sejalan dengan pemberian kewenangan Suatu instrumen pengukuran
tersebut, pemerintah pusat memberikan diperlukan untuk melihat keberhasilan
dukungan pendanaan melalui dana pencapaian tujuan dana desa di atas.
desa. Kementerian Desa, Pembangunan
Sebelum adanya dana desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
pendapatan desa terdiri dari (2016) menetapkan indeks desa
pendapatan asli desa dan alokasi dana membangun (IDM) yang secara
desa (ADD) (Iqbal et al., 2021). komprehensif menggambarkan tingkat
Pendapatan asli desa bersumber dari kemajuan dan kemandirian desa. IDM
hasil usaha, hasil kekayaan, hasil menjadi standar pengukuran untuk
swadaya, dan partisipasi masyarakat melihat tingkat perkembangan
desa, sedangkan ADD merupakan porsi pembangunan desa (Hasugian et al.,
dari dana perimbangan yang diterima 2020; Iftitah & Wibowo, 2022). Dengan
pemerintah kabupaten. Dana desa yang melihat perkembangan IDM,
bersumber dari anggaran pendapatan keberhasilan intervensi pemerintah
dan belanja negara (APBN), kemudian melalui berbagai program dalam
ditambahkan dengan jumlah dan porsi membangun desa dapat diukur.
yang signifikan dan menjadi sumber Berbagai studi telah menganalisis
pendapatan desa yang utama (Sutiyono apakah dana desa sukses berkontribusi
et al., 2018). Penambahan kemampuan pada meningkatnya IDM seperti yang
finansial ini, jika turut didukung dengan dilakukan oleh Arina et al. (2021);
tata kelola desa yang baik, maka akan Hartojo et al. (2022); Ilmi & Mustofa
memajukan desa menjadi mandiri (2020); Kalontong et al. (2019); dan
(Permatasari et al., 2021). Yulitasari & Tyas (2020). Umumnya
peneliti-peneliti masih terbatas
menggunakan besaran alokasi dana
PENGELOLAAN DANA DESA DAN DAMPAKNYA TERHADAP
INDEKS DESA MEMBANGUN DI NUSA TENGGARA TIMUR Halaman 53

desa atau realisasi dana desa sebagai penyerapan atau penggunaan dana
parameter variabel dana desa. desa berpengaruh terhadap IDM
Penggunaan alokasi atau realisasi dana dengan lag waktu satu hingga tiga
desa sebagai parameter variabel dana tahun? dan (3) apakah kecepatan
desa perlu dikontrol oleh variabel- penyaluran dana desa berpengaruh
variabel yang lain, seperti jumlah terhadap IDM dengan lag waktu satu
penduduk desa, luas wilayah, dan hingga tiga tahun?
tingkat kesulitan geografis desa. Hal-hal Berdasarkan ketiga rumusan
tersebut menjadi faktor-faktor yang masalah di atas, penelitian ini bertujuan
menjadi pertimbangan besarnya alokasi untuk menjelaskan bagaimana
dana desa yang diberikan. Literatur- pengaruh persentase penyaluran dana
literatur sebelumnya menghubungkan desa, persentase penyerapan atau
efek dana desa dan IDM pada tahun penggunaan dana desa, dan kecepatan
yang sama dengan memakai asumsi penyaluran dana desa terhadap IDM
sederhana bahwa dana desa langsung dengan lag waktu satu hingga tiga
berdampak pada IDM. Padahal IDM tahun. Penelitian ini diharapkan dapat
memiliki dimensi yang sangat luas bila bermanfaat bagi masyarakat desa dan
dibandingkan dengan suatu program pemerintah daerah untuk mengetahui
intervensi pemerintah yang fokusnya seberapa penting menyalurkan dan
cenderung terbatas pada prioritas menggunakan dana desa secara optimal
tertentu. Oleh karena itu, penelitian ini serta menyalurkan dana secara cepat
berupaya mengatasi keterbatasan demi kemajuan desa.
metode penelitian yang digunakan oleh
peneliti-peneliti sebelumnya. Variabel TINJAUAN LITERATUR
dana desa pada penelitian ini Dana Desa
menggunakan parameter kinerja Dana desa mulai dianggarkan
pengelolaan dana desa, yaitu persentase pertama kali dalam APBN pada tahun
penyaluran, persentase penyerapan, dan 2015 berdasarkan amanat Undang-
kecepatan penyaluran. Penelitian ini Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
juga mempertimbangkan lag waktu Desa (Khoirunnurrofik et al., 2021;
yang berbeda untuk lebih memahami Permatasari et al., 2021). Undang-
fenomena dampak dana desa yang undang tersebut memberikan
dipelajari. Selain itu, penelitian ini kewenangan kepada desa untuk
mencakup objek penelitian yang lebih mengelola sumber daya yang dimiliki
luas, yakni seluruh desa dalam satu dengan tetap memperhatikan prioritas
provinsi dengan rentang tahun yang kebutuhan, kondisi geografis, serta
cukup panjang sehingga jumlah data kearifan lokal. Dalam pelaksanaannya,
cross sectional menjadi berlipat. terdapat empat pihak yang mengawal
Berdasarkan hal tersebut, rumusan proses penyaluran sampai dengan
masalah dalam penelitian ini adalah (1) pertanggungjawaban penggunaan dana
apakah persentase penyaluran dana desa, yaitu Kementerian Desa,
desa berpengaruh terhadap IDM Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
dengan lag waktu satu hingga tiga Transmigrasi, Kementerian Keuangan,
tahun? (2) apakah persentase
Halaman 54 Jurnal Manajemen Perbendaharaan ─ Volume 4, Nomor 1, 2023

Kementerian Dalam Negeri, dan (Dydha, 2017), mengurangi angka


pemerintah daerah (Aziz, 2016). kemiskinan (Ilmi & Mustofa, 2020; Sari &
Melalui dana desa, desa Abdullah, 2017), mengurangi
berkesempatan untuk meningkatkan ketimpangan pendapatan, memperluas
pelayanan dasar baik dalam bidang kesempatan kerja (Ernawati et al., 2021),
pendidikan, kesehatan, maupun dan mengurangi angka prevalensi
infrastruktur dengan memaksimalkan stunting khususnya di luar Pulau Jawa
potensinya (Hartojo et al., 2022). Hal ini (Indra & Khoirunurrofik, 2022).
dimaksudkan untuk mendukung
Indeks Desa Membangun (IDM)
pemerataan pembangunan desa,
IDM dikembangkan sejalan dengan
meningkatkan pelayanan publik desa,
penguatan otonomi desa yang
dan meningkatkan kesejahteraan
mereformasi desa menjadi subjek
masyarakat desa (Ernawati et al., 2021;
pembangunan (Kementerian Desa,
Pandiangan et al., 2021; Ramly et al.,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan
2017). Dalam rangka mewujudkan
Transmigrasi, 2016). Permatasari et al.
tujuan tersebut, dana desa difokuskan
(2021) menyatakan bahwa IDM
penggunaannya untuk membiayai
berperan penting sebagai alat untuk
kegiatan-kegiatan yang berkaitan
mengukur pembangunan desa. IDM
dengan penyelenggaraan
dapat menjadi tolok ukur tingkat
pemerintahan, pelaksanaan
kemajuan pembangunan (Ekawati et al.,
pembangunan, pembinaan dan
2022; Iftitah & Wibowo, 2022) dan
pemberdayaan masyarakat.
kemandirian desa dengan
Aziz (2016) mengemukakan bahwa
menggambarkan kondisi desa secara
penggunaan dana desa dapat dikatakan
multidimensi mulai dari aspek sosial,
efektif apabila penggunaannya sesuai
ekonomi, dan ekologi (Kementerian
dengan prioritas kebutuhan sehingga
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal
tujuan tercapai. Tingkat penyerapan
dan Transmigrasi, 2016).
dana desa yang sesuai dengan prioritas
Aspek sosial mengukur
menjadi ukuran keberhasilan
ketersediaan sarana dan prasarana
penggunaan dana desa dalam
layanan kesehatan, akses pendidikan,
pembangunan desa. Sejalan dengan
fasilitas permukiman, dan modal sosial
pernyataan tersebut, Kementerian Desa,
yang dimiliki masyarakat desa. Aspek
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
ekonomi terkait dengan keberagaman
Transmigrasi telah rutin menerbitkan
jenis kegiatan ekonomi, ketersediaan
peraturan mengenai prioritas
pasar dan koperasi, akses distribusi,
penggunaan dana desa yang selaras
akses terhadap lembaga keuangan,
dengan prioritas nasional.
serta ketersediaan moda transportasi.
Selama tujuh tahun terakhir, dana
Sementara itu, aspek ekologi diukur dari
desa mampu menghasilkan outcome
kondisi air, tanah, dan udara serta
yang bermanfaat bagi masyarakat desa
tindakan tanggap bencana
dan berdampak bagi perekonomian
(Kementerian Desa, Pembangunan
nasional. Sejumlah penelitian
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi,
menunjukkan bahwa dana desa dapat
2016).
mendorong pertumbuhan ekonomi
PENGELOLAAN DANA DESA DAN DAMPAKNYA TERHADAP
INDEKS DESA MEMBANGUN DI NUSA TENGGARA TIMUR Halaman 55

Hasil pengukuran aspek sosial, Variabel dana desa yang digunakan


ekonomi, dan ekologi kemudian adalah data realisasi dana desa. Dengan
dikonversikan menjadi indeks dengan metode yang berbeda, Hartojo et al.
rentang nilai 0-1 (Hasugian et al., 2020). (2022) menggunakan data cahaya
Melalui indeks tersebut, desa malam hari (nightime light) di seluruh
dikelompokkan menjadi lima status wilayah Indonesia sebagai proxy
berdasarkan tingkat kemajuan dan pertumbuhan ekonomi pedesaan dan
kemandiriannya sebagaimana menemukan peningkatan signifikan
ditunjukkan pada Tabel 1 (Kementerian antara sebelum dan sesudah kebijakan
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal transfer dana desa dijalankan.
dan Transmigrasi, 2016). Beberapa peneliti menemukan hasil
Pengelompokkan ini mempermudah yang berbeda, seperti penelitian oleh
penentuan rekomendasi kebijakan Yulitasari & Tyas (2020) yang
terkait dengan prioritas pembangunan menemukan bahwa perubahan besaran
desa dan pemberdayaan masyarakat dana desa tidak berpengaruh terhadap
desa sesuai kebutuhan spesifik pada tiap IDM di Provinsi Jawa Tengah. Kalontong
status (Zulfian, 2017). et al., (2019) juga tidak memperoleh
bukti bahwa besaran dana desa
Penelitian Terdahulu
berdampak pada pembangunan
Beberapa studi terdahulu telah
ekonomi di Kabupaten Katingan.
mengestimasi dampak dana desa
terhadap pembangunan desa dengan Pengembangan Hipotesis
lokus Kabupaten Jember menggunakan Model konseptual yang dibangun
teknik survei untuk mengukur variabel pada penelitian ini adalah pengaruh
pengelolaan dana desa dengan dimensi antara dana desa dan pembangunan
akuntabilitas dan transparansi (Ilmi & desa. Dana desa menggunakan dimensi
Mustofa, 2020). Dengan regresi linier kinerja pengelolaan dana desa,
sederhana, kemudian ditemukan adanya sedangkan dimensi pembangunan desa
pengaruh signifikan dari pengelolaan menggunakan IDM. Dalam penelitian
dana desa terhadap pembangunan ini, kinerja pengelolaan dana desa
ekonomi desa. Begitu pula, Arina et al. tersebut diharapkan berpengaruh
(2021) telah membuktikan adanya terhadap IDM. Masing-masing indikator
dampak signifikan dana desa terhadap kinerja pengelolaan dana desa oleh desa
IDM di Kabupaten Minahasa Tenggara. dilihat dan diukur, yang kemudian

Tabel 1 Status Desa


Status Desa Nilai Ambang Batas
Desa Mandiri >0,8155
Desa Maju >0,7072 & ≤ 0,8155
Desa Berkembang >0,5989 & ≤ 0,7072
Desa Tertinggal >0,4907 & ≤ 0,5989
Desa Sangat Tertinggal ≥ 0,4907
Sumber: Kementerian Desa, Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi (2016),
diolah
Halaman 56 Jurnal Manajemen Perbendaharaan ─ Volume 4, Nomor 1, 2023

dihubungkan dengan IDM pada level suatu fenomena ekonomi terhadap


desa. suatu kondisi tidak terjadi secara
Salah satu ukuran kinerja seketika. Variabel yang digunakan untuk
pengelolaan dana desa adalah realisasi mengukur pengelolaan dana desa
dana desa sebagaimana digunakan oleh diasumsikan tidak dapat langsung
Arina et al. (2021) yang dihubungkan memengaruhi IDM pada tahun yang
dengan IDM. Namun, penggunaan sama.
realisasi dana desa sebagai variabel Sejalan dengan itu, berdasarkan
masih perlu disesuaikan karena besar Tabel 2, pemutakhiran IDM pada suatu
kecilnya realisasi (dalam rupiah) yang tahun dilaksanakan hingga pertengahan
juga identik dengan pagu (dalam tahun pada tahun berjalan. Sementara
rupiah) sangat dipengaruhi oleh kinerja dana desa pada suatu tahun baru
kebijakan alokasi berdasarkan dapat dilihat ketika tahun berakhir.
karakteristik yang melekat pada desa, Dengan demikian, kinerja penyaluran
seperti jumlah penduduk, jumlah dana desa pada suatu tahun baru dapat
penduduk miskin, luas wilayah, dan dikorelasikan pada IDM tahun-tahun
kesulitan geografis (Kementerian berikutnya. Oleh karena itu, hipotesis
Keuangan, 2022). Oleh karena itu, yang dibangun perlu menghubungkan
penelitian ini menggunakan ukuran kinerja penyaluran dana desa dengan
realisasi dana desa dalam bentuk lag tahun, yaitu lag satu tahun, lag dua
persentase (persentase penyaluran dana tahun dan lag tiga tahun. Lag lebih dari
desa) yang menunjukkan perbandingan tiga tahun tidak dapat dilakukan karena
nilai penyaluran dana desa dan nilai keterbatasan data yang tersedia. Oleh
pagu dana desa selama setahun. karena itu, hipotesis H1 dirinci menjadi
Berdasarkan hal tersebut, hipotesis yang tiga hipotesis sebagai berikut:
dapat disusun adalah sebagai berikut: H1a : Persentase penyaluran dana desa
satu tahun sebelumnya
H1 : Persentase penyaluran dana desa
berpengaruh terhadap IDM pada
berpengaruh terhadap IDM.
tahun berkenaan.
Selanjutnya, pengembangan H1b : Persentase penyaluran dana desa
hipotesis mengadopsi pendekatan yang dua tahun sebelumnya
digunakan oleh Paramita (2020) dan berpengaruh terhadap IDM pada
Widiastuti & Sutrischastini (2022), yang tahun berkenaan.
mengasumsikan bahwa dampak dari

Tabel 2 Waktu Pelaksanaan Pemutakhiran Indeks Desa Membangun


Tahun Waktu Pelaksanaan Pemutakhiran IDM
2019 25 Maret – 20 Juni 2019
2020 1 April – 30 Juni 2020
2021 1 Maret – 31 Mei 2021
2022 Februari – Mei 2022
Sumber: Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
(2019, 2020, 2021, 2022)
PENGELOLAAN DANA DESA DAN DAMPAKNYA TERHADAP
INDEKS DESA MEMBANGUN DI NUSA TENGGARA TIMUR Halaman 57

H1c : Persentase penyaluran dana desa menggunakan jeda waktu dalam hari
tiga tahun sebelumnya kerja antara tanggal penyaluran paling
berpengaruh terhadap IDM pada cepat dapat dilakukan untuk setiap
tahun berkenaan. tahapan penyaluran dana desa dengan
tanggal aktual penyaluran yang
Selain dari sisi realisasi penyaluran,
dilakukan. Tanggal paling cepat
model pengukuran kinerja dana desa
penyaluran tersebut adalah tanggal 1
lainnya perlu dikembangkan. Dengan
Januari untuk tahap I, tanggal 1 Maret
mengadopsi pengukuran yang
untuk tahap II, tanggal 1 Juni atau 1 Juli
dilakukan Kantor Wilayah Direktorat
untuk tahap III (Kementerian Keuangan,
Jenderal Perbendaharaan Provinsi Nusa
2019, 2020, 2021, 2022). Makin sedikit
Tenggara Timur (2023), kinerja dana
hari kerja penyaluran dimaksud, artinya
desa mempertimbangkan penyerapan
makin cepat penyaluran dana desa
atau penggunaan dana desa dalam
dilakukan sehingga dana dapat segera
bentuk persentase. Persentase
digunakan oleh desa.
penyerapan ini menunjukkan jumlah
Menurut Kantor Wilayah Direktorat
nilai dana desa yang digunakan oleh
Jenderal Perbendaharaan Provinsi Nusa
desa dibandingkan jumlah nilai
Tenggara Timur (2023), kecepatan
penyaluran dana desa yang diterima.
penyaluran dana desa bergantung pada
Hipotesis kedua selanjutnya dirumuskan
proses yang ada di pemerintah desa
sebagai berikut:
maupun daerah dalam memenuhi
H2: Persentase penyerapan dana desa persyaratan penyaluran, baik berupa
berpengaruh terhadap IDM penyelesaian kegiatan maupun
Sama dengan pengembangan pemenuhan dokumen di tingkat desa,
hipotesis pertama yang menggunakan termasuk proses birokrasi dalam
lag tahun, hipotesis H2 juga dirinci penyampaiannya di pemerintah daerah.
menjadi tiga hipotesis sebagai berikut: Menurut Zulfian (2017), kecepatan
penyaluran dana desa merupakan faktor
H2a: Persentase penyerapan dana desa penting untuk menghindari kerugian,
satu tahun sebelumnya seperti opportunity loss karena
berpengaruh terhadap IDM pada pelaksanaan program pembangunan
tahun berkenaan. dan pemberdayaan desa terlambat dari
H2b: Persentase penyerapan dana desa rencana. Selain itu, penyaluran dana
dua tahun sebelumnya desa yang mendekati akhir tahun
berpengaruh terhadap IDM pada berisiko tidak terserap optimal.
tahun berkenaan. Setyawati (2017) memberikan hasil
H2c: Persentase penyerapan dana desa yang sejalan bahwa keterlambatan
tiga tahun sebelumnya penyaluran dana desa menyebabkan
berpengaruh terhadap IDM pada jalannya kegiatan desa terhambat dan
tahun berkenaan. desa tidak memiliki waktu yang cukup
Ukuran kinerja pengelolaan dana untuk melaksanakan kegiatan desa
desa berikutnya adalah kecepatan pembangunan desa dan pemberdayaan
penyaluran dana desa diukur dengan masyarakatnya. Di samping itu, seperti
dikemukakan Aziz (2016), skema
Halaman 58 Jurnal Manajemen Perbendaharaan ─ Volume 4, Nomor 1, 2023

Gambar 1 Diagram Skematik Model Konseptual


Variabel Independen

Persentase penyaluran dana


desa tahun t-1, t-2, t-3
Variabel Dependen
Persentase penyerapan/
Indeks Desa
penggunaan dana desa tahun
Membangun tahun t
t-1, t-2, t-3

Kecepatan penyaluran dana


desa tahun t-1, t-2, t-3

Sumber: Diolah Peneliti


penyaluran dana desa pada suatu tahap H3c: Kecepatan penyaluran dana desa
memperhitungkan kinerja pengelolaan tiga tahun sebelumnya
dana desa tahap sebelumnya. Bila desa berpengaruh terhadap IDM pada
tidak memenuhi kinerja suatu tahap tahun berkenaan.
secara tepat waktu, dana desa dapat
Model konseptual yang telah
tidak disalurkan pada tahap berikutnya.
diuraikan di atas selanjutnya
Pengenaan sanksi atas keterlambatan ini
diilustrasikan ke dalam diagram
akan menghentikan seluruh proses
skematik sebagaimana disajikan pada
pembangunan desa. Dengan demikian,
Gambar 1 untuk menggambarkan
kecepatan penyaluran dana desa
hubungan antarvariabel berdasarkan
berpengaruh terhadap pembangunan
hipotesis-hipotesis yang telah
desa. Berdasarkan uraian di atas,
dirumuskan.
hipotesis ketiga dirumuskan sebagai
berikut:
METODE PENELITIAN
H3: Kecepatan penyaluran dana desa Waktu dan Lokasi Penelitian
berpengaruh terhadap IDM Penelitian dilakukan pada populasi
Sama dengan pengembangan 3.026 desa di Provinsi Nusa Tenggara
hipotesis pertama dan kedua yang Timur dengan rentang waktu dari tahun
menggunakan lag tahun, hipotesis H3 2020 hingga 2022. Provinsi Nusa
juga dirinci menjadi tiga hipotesis Tenggara Timur dipilih karena memiliki
sebagai berikut: tingkat ketertinggalan yang signifikan
jika dibandingkan dengan provinsi lain.
H3a: Kecepatan penyaluran dana desa Sejumlah 13 dari 21 kabupaten di
satu tahun sebelumnya wilayah Nusa Tenggara Timur
berpengaruh terhadap IDM pada dikategorikan sebagai daerah tertinggal
tahun berkenaan. berdasarkan Peraturan Presiden Nomor
H3b: Kecepatan penyaluran dana desa 63 Tahun 2020. Hal ini juga diperkuat
dua tahun sebelumnya dengan data Badan Pusat Statistik
berpengaruh terhadap IDM pada (2022) yang memperlihatkan bahwa
tahun berkenaan. masih banyak wilayah di Nusa Tenggara
PENGELOLAAN DANA DESA DAN DAMPAKNYA TERHADAP
INDEKS DESA MEMBANGUN DI NUSA TENGGARA TIMUR Halaman 59

Timur yang mengalami ketertinggalan 𝑝𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 , : persentase penyaluran


dari sisi akses listrik dan jaringan 𝑝𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 , dana desa tahun
internet. 𝑝𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 𝑡 − 1, 𝑡 − 2, 𝑡 − 3
𝑝𝑠𝑒𝑟𝑎𝑝 , : persentase penyerapan
Jenis dan Sumber Data
𝑝𝑠𝑒𝑟𝑎𝑝 , dana desa tahun
Data yang diteliti menggunakan 𝑝𝑠𝑒𝑟𝑎𝑝 𝑡 − 1, 𝑡 − 2, 𝑡 − 3
data sekunder berupa dataset IDM yang ℎ𝑘𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 , : Kecepatan penyaluran
dipublikasikan oleh Kementerian Desa, ℎ𝑘𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 , dana desa 𝑡 − 1, 𝑡 −
Pembangunan Daerah Tertinggal dan ℎ𝑘𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 2, 𝑡 − 3
Transmigrasi dan dataset dana desa 𝜀 : error term
pada aplikasi OM-SPAN Kementerian 𝑖 : desa
Keuangan. Data IDM menggunakan 𝑡 : 2020, 2021 dan 2022
rentang waktu 2020-2022, sedangkan Prosedur pengujian data dimulai
data dana desa menggunakan lag satu dengan pemilihan model pengujian
hingga tiga tahun sehingga waktu yang terbaik, antara metode common effect
digunakan adalah 2017-2021. model (CEM), fixed effect model (FEM),
Metode Analisis Data dan random effect model (REM). Validitas
Metode yang digunakan untuk dari asumsi antara FEM dan CEM diuji
menganalisis data adalah regresi data melalui Chow test, sedangkan antara
panel. Uji regresi dilakukan terhadap FEM dan REM diuji melalui Hausman test
variabel independen berupa persentase (Baltagi, 2005; Wooldridge, 2013).
penyaluran dana desa tahun t-1, t-2, t-3, Apabila CEM atau FEM yang dipilih, uji
persentase penyerapan/penggunaan asumsi klasik perlu dijalankan untuk
dana desa tahun t-1, t-2, t-3, dan menguji permasalahan multicollinearity
kecepatan penyaluran dana desa tahun dan heteroskedasticity. Setelah itu, uji
t-1, t-2, t-3; serta variabel dependen regresi data panel dilaksanakan
berupa IDM tahun t. Variabel penelitian menggunakan model yang dipilih.
dimaksud dituangkan dalam tabel
operasionalisasi variabel sebagaimana HASIL PENELITIAN DAN
Tabel 3 dan dirumuskan dalam suatu
PEMBAHASAN
persamaan sebagaimana disajikan pada
Deskripsi Data Penelitian
Persamaan 1.
Grafik 1 menggambarkan kinerja
𝑖𝑑𝑚 = 𝛽 + 𝛽 𝑝𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 +𝛽 𝑝𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 pengelolaan dana desa di Provinsi Nusa
+𝛽 𝑝𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 Tenggara Timur. Pagu dana desa untuk
+ 𝛽 𝑝𝑠𝑒𝑟𝑎𝑝 +𝛽 𝑝𝑠𝑒𝑟𝑎𝑝 seluruh desa dialokasikan dengan total
+𝛽 𝑝𝑠𝑒𝑟𝑎𝑝 + 𝛽 ℎ𝑘𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟
nominal di atas Rp2 triliun, bahkan
+𝛽 ℎ𝑘𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 +𝛽 ℎ𝑘𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 + 𝜀 ... 1
menembus Rp3 triliun pada tahun 2019-
2021. Ini menunjukkan upaya
Keterangan:
pemerintah untuk mendukung
𝑖𝑑𝑚 : IDM pada tahun 𝑡
peningkatan pembangunan desa
𝛽 : intersep (konstanta)
melalui dana desa agar kesejahteraan
𝛽 −𝛽 : koefisien variabel
masyarakat dapat terwujud (Kurniawan
& Rauf, 2021; Pandiangan et al., 2021).
Halaman 60 Jurnal Manajemen Perbendaharaan ─ Volume 4, Nomor 1, 2023

Tabel 3 Operasionalisasi Variabel


No Variabel Kode Satuan Definisi Sumber Data
1. Indeks Desa 𝑖𝑑𝑚 indeks Indeks Desa Membangun pada tahun 𝑡. Kementerian Desa,
Membangun Pembangunan
pada tahun Daerah Tertinggal
berkenaan dan Transmigrasi
2. Persentase 𝑝𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 persentase Nilai realisasi penyaluran dibagi pagu dana OM-SPAN
penyaluran 𝑝𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 desa tahun 𝑡 − 1, 𝑡 − 2, 𝑡 − 3. Realisasi Kementerian
tahun 𝑝𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 penyaluran merupakan jumlah dana desa Keuangan
𝑡 − 1, 𝑡 − 2, yang ditransfer dari rekening kas umum
𝑡−3 negara ke rekening kas daerah.
3. Persentase 𝑝𝑠𝑒𝑟𝑎𝑝 persentase Nilai penyerapan dibagi nilai penyaluran OM-SPAN
penyerapan 𝑝𝑠𝑒𝑟𝑎𝑝 dana desa tahun 𝑡 − 1, 𝑡 − 2, 𝑡 − 3. Kementerian
tahun 𝑝𝑠𝑒𝑟𝑎𝑝 Penyerapan dana desa merupakan jumlah Keuangan
𝑡 − 1, 𝑡 − 2, dana desa yang telah digunakan oleh desa
𝑡−3 untuk membiayai kebutuhan desa sesuai
kebijakan penggunaan dan prioritas
nasional dan telah dicatat oleh pada
aplikasi OM-SPAN.
4. Kecepatan ℎ𝑘𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 hari kerja Kecepatan penyaluran diukur dengan OM-SPAN
penyaluran ℎ𝑘𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 selisih waktu (hari kerja) penyaluran dana Kementerian
dana desa ℎ𝑘𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 desa pada tahun 𝑡 − 1, 𝑡 − 2, 𝑡 − 3, dihitung Keuangan
tahun dari jumlah hari kerja mulai dari tanggal
𝑡 − 1, 𝑡 − 2, salur dapat dilakukan sampai tanggal
𝑡−3 penyaluran per tahap. Kecepatan
penyaluran berlawanan arah dengan selisih
waktu hari kerja penyaluran tersebut. Makin
lama hari kerja penyaluran menunjukkan
makin lambatnya penyaluran, dan
sebaliknya makin sedikit hari kerja
penyaluran, makin cepat penyaluran.
Variabel di-winsorizing pada tingkat 1%
untuk menangani outlier.
Sumber: Diolah Peneliti
Keterangan:
𝑡 adalah tahun 2020, 2021 dan 2022, sehingga 𝑡 − 1 adalah tahun 2019, 2020 dan 2021, 𝑡 − 2 adalah
tahun 2018, 2019 dan 2020, dan 𝑡 − 3 adalah tahun 2017, 2018 dan 2019

Persentase penyaluran dan persentase dengan status sangat tertinggal dan


penyerapan dana desa menunjukkan tertinggal makin menurun. Pada tahun
kinerja yang baik karena rata-rata 2020—2021, desa berstatus tertinggal
berada di atas angka 90 persen, kecuali mendominasi, namun pada tahun 2022,
untuk angka persentase penyerapan desa dengan status berkembang mulai
tahun 2022 yang belum final. mendominasi.
Selanjutnya, Grafik 2 menyajikan Tabel 4 menggambarkan lebih
data jumlah desa pada tahun 2020— detail jumlah desa dengan perubahan
2022 yang memperlihatkan status IDM pada tahun 2020-2021 dan
perkembangan status desa yang 2021-2022 pada wilayah Nusa Tenggara
semakin baik. Desa-desa dengan status Timur. Lebih dari 80% desa tidak
berkembang, maju, dan mandiri tampak mengalami perubahan status IDM. Hal
makin meningkat, sementara desa-desa ini bukan berarti tidak terjadi perubahan
PENGELOLAAN DANA DESA DAN DAMPAKNYA TERHADAP
INDEKS DESA MEMBANGUN DI NUSA TENGGARA TIMUR Halaman 61

indeks, hanya saja perubahannya masih waktu satu tahun yang menandakan
dalam rentang tertentu yang tidak pesatnya pembangunan desa.
sampai menaikkan atau menurunkan Data yang digunakan dalam
status IDM. Sejumlah desa mengalami penelitian sebagaimana dijabarkan pada
penurunan maupun peningkatan status Tabel 5 adalah IDM, persentase
IDM dari satu hingga dua tingkat. penyaluran dana desa, persentase
Peningkatan status dua tingkat pada penyerapan dana desa, dan kecepatan
sejumlah desa, baik dari sangat penyaluran dana desa pada 3.026 desa
tertinggal menjadi berkembang di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Rata-
maupun dari tertinggal menjadi maju, rata IDM mengalami peningkatan dari
menunjukkan lompatan perubahan 0,581 (kategori status tertinggal) pada
besaran indeks yang signifikan dalam

Grafik 1 Pagu Penyaluran, dan Penyerapan Dana Desa di NTT (dalam miliar rupiah)
99,77 99,78 101,33
99,85 99,49
99,78
96,88 99,99
95,32 97,83
96,06
89,68

*
3.057,13

3.044,01
3.015,79

2.799,49
2.543,11
2.355,01
2.360,35

2.283,84

2.549,55

2.431,23

3.020,50

2.900,67

3.057,36

3.086,37

3.059,65

2.973,48

2.805,55

2.510,59
2017 2018 2019 2020 2021 2022

PAGU SALUR SERAP %SALUR/PAGU %SERAP/SALUR

Sumber: Aplikasi OM-SPAN Kementerian Keuangan, diolah

Grafik 2 Jumlah Desa Per Status IDM Provinsi NTT Tahun 2020-2022
1743

1592

1371
1303
1181
1049

259
151

132
118

81
79

12
3
1

2020 2021 2022

SANGAT TERTINGGAL TERTINGGAL BERKEMBANG MAJU MANDIRI

Sumber: Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (2020a,


2021a, 2022a), diolah
Halaman 62 Jurnal Manajemen Perbendaharaan ─ Volume 4, Nomor 1, 2023

Tabel 4 Jumlah Desa dengan Perubahan Status IDM 2020-2021 dan 2021-2022

2020-2021 2021-2022
Status
Perubahan Status IDM **)
IDM*)
-2 -1 0 1 2 -2 -1 0 1 2
ST 89 60 2 69 46 3
T 26 1.503 211 3 11 1.232 340 9
B 29 966 54 1 24 1.026 130
Mj 2 75 2 1 2 120 9
Mn 1 3
Jumlah 57 2.634 327 5 2 37 2.450 525 12
Sumber: Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (2020a, 2021a,
2022a), diolah
Keterangan:
*) Status IDM secara bertingkat: ST: sangat tertinggal; T: tertinggal; B: berkembang; Mj: Maju;
Mn: Mandiri
**) -2 s.d. -1: Penurunan status IDM 1 s.d. 2 tingkat;
0: Status IDM berubah;
1 s.d. 2: Peningkatan status IDM 1 s.d. 2 tingkat.

tahun 2020 menjadi 0,610 (kategori terlebih dahulu antara metode CEM,
status berkembang) pada tahun 2022. FEM, dan REM. Chow test dilaksanakan
Selanjutnya, pada Tabel 5 terlihat untuk memilih antara CEM dan FEM
bahwa rata-rata persentase penyaluran dengan melihat nilai probabilitas cross-
dana desa konsisten di angka 99 persen section F. Bila signifikansi cross-section F
yang menunjukkan rendahnya tingkat kurang dari 0,05, metode yang dipilih
gagal salur dana desa. Di sisi lain, adalah FEM dan sebaliknya, bila
persentase penyerapan dana desa signifikansi cross-section F lebih dari
menunjukkan perubahan yang cukup 0,05, metode yang dipilih adalah CEM.
dinamis dari rentang 95-101 persen. Hausman test kemudian dilakukan untuk
Apabila dilihat dari variabel kecepatan menentukan model antara FEM dan
penyaluran, desa membutuhkan waktu REM dengan melihat nilai probabilitas
selama rata-rata mulai 107-160 hari random cross-section. Bila signifikansi
kerja untuk mempersiapkan penyaluran chi-square kurang dari 0,05, metode
dana desa tiap tahapnya. Dari tahun ke dipilih adalah FEM, dan sebaliknya, bila
tahun desa mulai melakukan evaluasi signifikansi chi-square lebih dari 0,05,
untuk segera melakukan penyaluran. Hal metode yang dipilih adalah REM. Tabel
ini terlihat dari data tahun 2017 yang 6 menyajikan hasil Chow test dan
membutuhkan waktu paling lama 464 Hausman test yang keduanya
hari kerja menjadi paling lama 145 hari menunjukkan FEM adalah model terbaik
kerja di tahun 2020. Ini menunjukkan yang dipilih untuk menguji data panel.
peningkatan upaya desa dalam Selanjutnya, uji asumsi klasik perlu
mempercepat penggunaan dana desa. dijalankan pada FEM untuk mendeteksi
multicollinearity dan heteroskedasticity.
Pengujian Kesesuaian Model
Sebelum uji regresi data panel
dilakukan, model terbaik perlu dipilih
PENGELOLAAN DANA DESA DAN DAMPAKNYA TERHADAP
INDEKS DESA MEMBANGUN DI NUSA TENGGARA TIMUR Halaman 63

Tabel 5 Statistik Deskriptif

Tahun t = 2020
Variable N Mean Std.dev Min Max
𝑖𝑑𝑚 3.023 0,581 0,063 0,38 0,861
𝑝𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 3.026 99,85 3,290 0 100
𝑝𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 3.026 99,78 3,844 0 100
𝑝𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 3.026 98,78 10,35 0 100
𝑝𝑠𝑒𝑟𝑎𝑝 3.026 96,06 16,97 0 247,92
𝑝𝑠𝑒𝑟𝑎𝑝 3.026 95,24 15,02 0 159,26
𝑝𝑠𝑒𝑟𝑎𝑝 3.026 95,82 15,54 0 100
ℎ𝑘𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 3.026 121,54 29,91 0 332,33
ℎ𝑘𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 3.026 114,89 19,01 0 230,33
ℎ𝑘𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 3.026 160,77 36,58 0 464
Tahun t = 2021
Variable N Mean Std.dev Min Max
𝑖𝑑𝑚 3.026 0,589 0,068 0,29 0,88
𝑝𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 3.026 99,99 0,366 80 100
𝑝𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 3.026 99,85 3,290 0 100
𝑝𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 3.026 99,78 3,844 0 100
𝑝𝑠𝑒𝑟𝑎𝑝 3.026 101,35 19,52 3,99 291,41
𝑝𝑠𝑒𝑟𝑎𝑝 3.026 96,06 16,97 0 247,92
𝑝𝑠𝑒𝑟𝑎𝑝 3.026 95,24 15,02 0 159,26
ℎ𝑘𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 3.026 107,45 24,15 60 144,67
ℎ𝑘𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 3.026 121,54 29,91 0 332,33
ℎ𝑘𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 3.026 114,89 19,01 0 230,33
Tahun t = 2022
Variable N Mean Std.dev Min Max
𝑖𝑑𝑚 3.026 0,610 0,073 0,30 0,91
𝑝𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 3.026 99,49 2,626 81,23 100
𝑝𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 3.026 99,99 0,366 80 100
𝑝𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 3.026 99,85 3,290 0 100
𝑝𝑠𝑒𝑟𝑎𝑝 3.026 97,84 9,363 44,36 254,49
𝑝𝑠𝑒𝑟𝑎𝑝 3.026 101,35 19,52 3,99 291,41
𝑝𝑠𝑒𝑟𝑎𝑝 3.026 96,06 16,97 0 247,92
ℎ𝑘𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 3.026 133,77 18,87 78,33 191
ℎ𝑘𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 3.026 107,45 24,15 60 144,67
ℎ𝑘𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 3.026 121,54 29,91 0 332,33
Sumber: Diolah Penulis

Berdasarkan tabel korelasi antarvariabel Deteksi heteroskedasticity pada


sebagaimana disajikan dalam Tabel 7, model regresi fixed effect menggunakan
tidak ada variabel independen yang Wald test for groupwise
memiliki korelasi lebih besar dari 0,9 heteroscedasticity sebagaimana Tabel 8.
dengan variabel independen lainnya Hasil tes mengungkapkan adanya
sehingga tidak ada permasalahan permasalahan heteroskedasticity. Untuk
multicollinearity. itu, merujuk Wooldridge (2013),
Halaman 64 Jurnal Manajemen Perbendaharaan ─ Volume 4, Nomor 1, 2023

Tabel 6 Pemilihan Model CEM, FEM, dan REM


Uji Hasil Model Terpilih
Chow Test: F (prob.) 131,63 (0,0000) FEM
Hausman Test: chi-square (prob.) 246,18 (0,0000) FEM
Sumber: diolah peneliti

Tabel 7 Korelasi Antar Variabel


𝑖𝑑𝑚 𝑝𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 𝑝𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 𝑝𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 𝑝𝑠𝑒𝑟𝑎𝑝 𝑝𝑠𝑒𝑟𝑎𝑝 𝑝𝑠𝑒𝑟𝑎𝑝 ℎ𝑘𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 ℎ𝑘𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 ℎ𝑘𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟
𝑖𝑑𝑚 1,0000
𝑝𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 0,0190 1,0000
𝑝𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 0,0251 0,1610 1,0000
𝑝𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 0,0078 -0,0072 0,1164 1,0000
𝑝𝑠𝑒𝑟𝑎𝑝 0,0081 0,0870 0,0033 0,0156 1,0000
𝑝𝑠𝑒𝑟𝑎𝑝 0,0369 0,0343 0,0896 0,0218 -0,2188 1,0000
𝑝𝑠𝑒𝑟𝑎𝑝 -0,0103 -0,0004 0,0294 0,3759 -0,0242 -0,1430 1,0000
ℎ𝑘𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 -0,1316 -0,1229 -0,0322 0,0077 -0,0574 0,0293 -0,0317 1,0000
ℎ𝑘𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 -0,1952 -0,0560 0,0094 -0,0060 0,0557 -0,0399 -0,0266 0,4386 1,0000
ℎ𝑘𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 -0,1703 -0,0750 -0,0207 0,1361 -0,0631 -0,0275 0,0684 0,3349 0,4111 1,0000
Sumber: diolah peneliti
Tabel 6 Uji Heteroskedasticity
Wald Test Hasil Interpretasi
Chi-square 1,8e+30
Terdapat heteroskedasticity
(prob.) (0,0000)
Sumber: diolah peneliti

Tabel 7 Hasil Regresi Fixed Effect


idm Coef. Robust SE t Sig.
𝑝𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 -0,000153 0,0001465 -1,04 0,298
𝑝𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 -0,000133 0,0001235 -1,08 0,281
𝑝𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 0,000074 0,0000638 1,13 0,250
𝑝𝑠𝑒𝑟𝑎𝑝 0,000001 0,0000229 0,03 0,978
𝑝𝑠𝑒𝑟𝑎𝑝 0,000071 0,0000254 2,8 0,005
𝑝𝑠𝑒𝑟𝑎𝑝 0,000062 0,0000283 2,2 0,028
ℎ𝑘𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 0,000010 0,0000267 0,36 0,716
ℎ𝑘𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 -0,000051 0,0000251 -2,04 0,041
ℎ𝑘𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 -0,000065 0,0000221 -2,93 0,003
tahun
2021 0,005529 0,001248 4,43 0,000
2022 0,026363 0,001109 23,76 0,000
Constanta 0,60405 0,0236284 25,56 0,000
F (11,3025) 131,69 Number of obs: 9.075
Prob > F 0,0000 Number of groups: 3.026
Group variable: desaid
R-squared: within 0,2478
between 0,0199
overall 0,0420
Sumber: diolah peneliti

penanganannya dapat menggunakan untuk menangani error variance pada


heteroscedasticity-robust standard error model.
PENGELOLAAN DANA DESA DAN DAMPAKNYA TERHADAP
INDEKS DESA MEMBANGUN DI NUSA TENGGARA TIMUR Halaman 65

Hasil Analisis Regresi Data Panel persentase penyaluran dapat


Tahap selanjutnya adalah diakibatkan oleh kebijakan sanksi
melakukan regresi fixed effect pemotongan dana desa yang dikenakan
menggunakan robust standard error dan kepada desa yang tidak melakukan
klaster menggunakan kode unik desa penyaluran bantuan langsung tunai
(desaid) disertai dummy tahun (BLT) desa sebagaimana tertuang dalam
sebagaimana disajikan dalam Tabel 9. Peraturan Menteri Keuangan
Dari hasil estimasi, hipotesis-hipotesis (Kementerian Keuangan, 2022).
yang telah dirumuskan sebelumnya Berdasarkan hasil uji hipotesis H1a,
dapat dianalisis hasil pengujiannya, H1b dan H1c di atas, penelitian ini
yakni bagaimana pengaruh persentase menunjukkan bahwa persentase
penyaluran, persentase penyerapan, dan penyaluran dana desa tidak
kecepatan penyaluran pada lag satu berpengaruh signifikan pada IDM. Tidak
sampai tiga tahun terhadap IDM. adanya pengaruh ini disebabkan
Pertama, pengujian hipotesis H1a, penyaluran dana desa diartikan sebatas
H1b dan H1c dapat melihat pada angka pada diterimanya dana di rekening kas
signifikansi t pada variabel 𝑝𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 , desa, yang secara prosesnya masih
𝑝𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 dan 𝑝𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 . Semuanya belum sampai pada penggunaan riil
lebih besar dari 0,05 sehingga H1a, H1b oleh desa. Oleh karena itu, tingginya
dan H1c tidak diterima. Dengan rendahnya persentase penyaluran
demikian, IDM disimpulkan tidak belum dapat menjelaskan tinggi
dipengaruhi secara signifikan oleh rendahnya IDM. Hasil ini konsisten
persentase penyaluran dana desa untuk dengan Yulitasari & Tyas (2020) dan
berbagai lag tahun (𝑝𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 , Kalontong et al. (2019) yang juga
𝑝𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 dan 𝑝𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 ). Ini dapat mendapatkan hasil serupa, yaitu dana
diartikan tinggi rendahnya persentase desa tidak berpengaruh terhadap IDM
penyaluran t-1, t-2, dan t-3 pada suatu atau pembangunan desa.
desa tidak memengaruhi IDM desa Kedua, uji hipotesis H2a, H2b dan H2c
tersebut. Walaupun tidak signifikan, dianalisis menggunakan angka
koefisien pada variabel 𝑝𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 dan signifikansi t pada variabel 𝑝𝑠𝑒𝑟𝑎𝑝 ,
𝑝𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 menunjukkan arah negatif 𝑝𝑠𝑒𝑟𝑎𝑝 , dan 𝑝𝑠𝑒𝑟𝑎𝑝 . Signifikansi
yang mengindikasikan tinggi rendahnya 𝑝𝑠𝑒𝑟𝑎𝑝 lebih besar dari 0,05,
persentase penyaluran pada t-1 dan t-2 sedangkan 𝑝𝑠𝑒𝑟𝑎𝑝 dan 𝑝𝑠𝑒𝑟𝑎𝑝
berlawanan arah dengan tinggi lebih kecil dari 0,05 sehingga hanya
rendahnya IDM. Hal ini dimungkinkan hipotesis H2b dan H2c yang dapat
karena kejadian rendahnya persentase diterima. Dengan demikian, persentase
penyaluran dapat terjadi pada desa- penyerapan satu tahun sebelumnya
desa dengan IDM tinggi. Penyebabnya (𝑝𝑠𝑒𝑟𝑎𝑝 ) tidak berpengaruh
adalah berbagai permasalahan di terhadap IDM. Namun, IDM dipengaruhi
tingkat desa karena tidak terpenuhinya secara positif dan signifikan oleh
dokumen syarat penyaluran sampai persentase penyerapan dua dan tiga
batas waktu yang ditentukan, yang tahun sebelumnya (𝑝𝑠𝑒𝑟𝑎𝑝 dan
berujung pada kegagalan penyaluran 𝑝𝑠𝑒𝑟𝑎𝑝 ).
dana desa. Selain itu, rendahnya
Halaman 66 Jurnal Manajemen Perbendaharaan ─ Volume 4, Nomor 1, 2023

Berdasarkan hal tersebut, terbukti membawa dampak pada IDM


penelitian ini telah membuktikan bahwa setelah dua sampai tiga tahun dana desa
penyerapan dana desa mulai disalurkan dan digunakan. Semakin
berdampak pada IDM setelah dua cepat penyaluran dana desa, semakin
sampai tiga tahun dana desa digunakan. cepat digunakan untuk kebutuhan desa,
Ini menunjukkan bahwa program dan dampaknya pada pembangunan desa
kegiatan pembangunan desa dan akan dirasakan pada dua sampai tiga
pemberdayaan desa yang dibiayai dari tahun mendatang. Kecepatan
dana desa baru dirasakan dampaknya penyaluran ini diartikan sebagai
bagi pembangunan desa setelah dua komitmen dan kesiapan aparatur desa
tahun kemudian. untuk menerima dana desa lebih cepat
Ketiga, hipotesis H3a, H3b dan H3c dan segera menggunakannya untuk
diuji menggunakan angka signifikansi t kebutuhan pembangunan desa.
pada variabel ℎ𝑘𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 , Berdasarkan hasil uji hipotesis H2
ℎ𝑘𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 dan ℎ𝑘𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 . Angka hingga H3, dengan menggunakan
signifikansi ℎ𝑘𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 lebih besar dari variabel persentase penyerapan dan
0,05 sedangkan ℎ𝑘𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 dan kecepatan penyaluran, penelitian ini
ℎ𝑘𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 lebih kecil dari 0,05. Oleh sejalan dengan studi Arina et al. (2021);
karena itu, hipotesis H3a ditolak, Hartojo et al. (2022); dan Ilmi & Mustofa
sedangkan hipotesis H3b dan H3c (2020), bahwa dana desa membawa
diterima. Ini berarti IDM tidak dampak positif terhadap pembangunan
dipengaruhi secara signifikan oleh rata- desa. Bedanya, penelitian ini
rata jeda hari kerja penyaluran per tahap mempertimbangkan faktor waktu
pada satu tahun sebelumnya bahwa outcome dana desa ini baru
(ℎ𝑘𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 ), akan tetapi dipengaruhi dirasakan dua tahun ke depan yang
secara signifikan oleh rata-rata jeda hari diindikasikan dengan peningkatan IDM.
kerja penyaluran per tahap pada dua
dan tiga tahun sebelumnya KESIMPULAN DAN SARAN
(ℎ𝑘𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 dan ℎ𝑘𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 ). Hasil penelitian ini menunjukkan
Koefisien ℎ𝑘𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 dan bahwa IDM tidak dipengaruhi secara
ℎ𝑘𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 negatif menandakan signifikan oleh persentase penyaluran
kesesuaian dengan teori bahwa selisih dana desa, baik pada lag waktu satu
waktu (hari kerja) penyaluran yang sampai tiga tahun sebelumnya. IDM
makin lama (kecepatan penyaluran dana juga tidak dipengaruhi secara signifikan
desa makin rendah), maka IDM makin oleh persentase penyerapan dana desa
rendah. Namun, koefisien ℎ𝑘𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟 dan kecepatan penyaluran pada lag
positif dimungkinkan terjadi karena waktu satu tahun sebelumnya. Akan
sebagian desa dengan IDM tinggi, tetapi, penyerapan dana desa dan
walaupun tidak signifikan, mengalami kecepatan penyaluran dana desa mulai
perlambatan penyaluran pada t-1 berpengaruh signifikan pada IDM
sebagai akibat berbagai kendala setelah dua dan tiga tahun dana desa
pengelolaan dana desa di desa. disalurkan. Pengaruh penyerapan dana
Berdasarkan hal tersebut, desa tersebut berarti bahwa program
kecepatan penyaluran dana desa telah dan kegiatan yang dibiayai dari dana
PENGELOLAAN DANA DESA DAN DAMPAKNYA TERHADAP
INDEKS DESA MEMBANGUN DI NUSA TENGGARA TIMUR Halaman 67

desa baru dirasakan pengaruhnya bagi perlu terus ditingkatkan untuk makin
pembangunan desa dua tahun mempercepat proses penyaluran dan
kemudian. Sementara itu, pengaruh penyerapan dana desa. Dana desa yang
kecepatan penyaluran dana desa lebih cepat disalurkan, dapat segera
menunjukkan bahwa semakin cepat digunakan dan semakin cepat dampak
penyaluran dana desa, semakin cepat dan manfaatnya dirasakan oleh
pula digunakan untuk kebutuhan desa masyarakat desa.
yang dampaknya pada pembangunan Keterbatasan dalam penelitian ini di
desa akan dirasakan pada dua sampai antaranya adalah tidak ada kontrol
tiga tahun mendatang. terhadap karakteristik desa yang dapat
Penelitian yang dilakukan di memengaruhi besaran dana desa, baik
Provinsi Nusa Tenggara Timur belum pagu maupun realisasi penyaluran per
tentu mencerminkan pengaruh dana desa, seperti besaran dana desa
desa dengan IDM untuk seluruh wilayah dibandingkan jumlah penduduk desa. Di
di Indonesia. Oleh karena itu, studi lebih samping itu, dimensi IDM yang luas
lanjut dapat dilakukan untuk wilayah tidak dihubungkan dengan penggunaan
yang lebih luas untuk semua provinsi di dana desa yang telah dipetakan secara
Indonesia dengan waktu yang lebih spesifik pada dimensi IDM yang sesuai.
panjang dengan mengontrol pengaruh Penelitian ini juga belum melakukan
pandemi corona virus disease 2019 kontrol terhadap pandemi Covid-19,
(Covid-19), baik pada dana desa baik kemungkinan pengaruhnya
maupun IDM. terhadap IDM dalam rentang 2021 dan
2022 maupun perubahan kebijakan
IMPLIKASI DAN dana desa dalam menghadapi pandemi
KETERBATASAN dimaksud.
Implikasi dari hasil penelitian ini
adalah sebagai berikut. Pertama, REFERENSI
kebijakan penyaluran dana desa harus Arina, A. I. S., Masinambow, V., &
berkelanjutan dalam jangka panjang Walewangko, E. N. (2021).
untuk dapat semakin meningkatkan Pengaruh dana desa dan alokasi
status desa menjadi maju dan mandiri, dana desa terhadap indeks desa
khususnya bagi desa-desa di Provinsi membangun di Kabupaten
Nusa Tenggara Timur yang sebagian Minahasa Tenggara. Jurnal
besar masih berstatus tertinggal. Kedua, Pembangunan Ekonomi dan
penggunaan dana desa perlu Keuangan Daerah, 22(3), 22-41.
dioptimalkan untuk membiayai Aziz, N. L. L. (2016). Otonomi desa dan
kebutuhan desa sesuai prioritas efektivitas dana desa. Jurnal
nasional. Desa juga perlu mengantisipasi Penelitian Politik, 13(2), 193–211.
dan mengatasi berbagai kendala di Badan Pusat Statistik. (2022). Statistik
lapangan agar tidak ada dana yang tidak potensi desa Indonesia 2021.
terpakai. Ketiga, kesiapan dan komitmen Jakarta: Badan Pusat Statistik
pemerintah desa, serta dukungan
pemerintah daerah dan masyarakat desa
Halaman 68 Jurnal Manajemen Perbendaharaan ─ Volume 4, Nomor 1, 2023

Baltagi, B. H. (2005). Econometric analysis Desa Pembangunan Daerah


of panel data (Third edition). John Tertinggal dan Transmigrasi Work
Wiley & Sons, Ltd. Programs. Journal of Physics:
Direktorat Jenderal Perimbangan Conference Series, 1641(1), 1-8.
Keuangan. (2019). Buku pintar https://doi.org/10.1088/1742-
dana desa: Dana desa untuk 6596/1641/1/012058
kesejahteraan rakyat (2nd ed.). Iftitah, A. E., & Wibowo, P. (2022).
Direktorat Jenderal Perimbangan Pengaruh dana desa, alokasi dana
Keuangan. desa, dan pendapatan asli desa
Dydha, D. O. (2017). Analisis pengaruh terhadap indeks desa membangun
dana desa terhadap pembangunan di Kabupaten Gowa. Jurnal Ilmu
infrastruktur desa dan Pemerintahan Widya Praja, 48(1),
pemberdayaan masyarakat desa 17–36.
(studi pada Desa Randuagung https://doi.org/10.33701/jipwp.v4
Kecamatan Kebomas Kabupaten 8i1.2331
Gresik). [Sarjana Thesis, Universitas Ilmi, M., & Mustofa. (2020).
Brawijaya]. Determinants of village fund
Ekawati, N., Agustar, A., & Analia, D. management in improving village
(2022). Penggunaan dana desa dan development and economy.
implikasinya terhadap indeks desa Sriwijaya International Journal of
membangun (IDM). Jurnal Dynamic Economics and Business,
Kebijakan Publik, 13(2), 185–192. 4(1), 31-42.
https://jkp.ejournal.unri.ac.id https://doi.org/10.29259/sijdeb.v4
Ernawati, E., Tajuddin, T., & Nur, S. i1.31-42
(2021). Does government Indra, J., & Khoirunurrofik, K. (2022).
expenditure affect regional Understanding the role of village
inclusive growth? An experience of fund and administrative capacity in
implementing village fund policy in stunting reduction: Empirical
Indonesia. Economies, 9(4), 1-12. evidence from Indonesia. PLoS
https://doi.org/10.3390/economie ONE, 17(1), 1-12.
s9040164 https://doi.org/10.1371/journal.po
Hartojo, N., Ikhsan, M., Dartanto, T., & ne.0262743
Sumarto, S. (2022). A growing light Iqbal, R. M., Nugroho, A., Fajri,
in the lagging region in Indonesia: Martiastuti, H. I., Nonita, L., &
The impact of village fund on rural Fadhiela, K. (2021). Financial
economic growth. Economies, performance and impacts of
10(9), 1-19. village fund on post disaster rural
https://doi.org/10.3390/economie economic development in Pidie
s10090217 Jaya-Indonesia. IOP Conference
Hasugian, P. M., Hutahaean, H. D., Series: Earth and Environmental
Sinaga, B., Sriadhi, & Silaban, S. Science, 708(1), 1-10.
(2020). Villages status classification https://doi.org/10.1088/1755-
analysis involving k-means 1315/708/1/012070
algorithm to support Kementerian
PENGELOLAAN DANA DESA DAN DAMPAKNYA TERHADAP
INDEKS DESA MEMBANGUN DI NUSA TENGGARA TIMUR Halaman 69

Kalontong, E., Anggraeni, A., & Tiawon, indeks desa membangun (IDM)
H. (2019). Analysis of village fund tahun 2021.
management on regional Kementerian Desa, Pembangunan
development. JEJAK, 12(2), 498– Daerah Tertinggal dan
519. Transmigrasi. (2021b). Standar
https://doi.org/10.15294/jejak.v12i operasional prosedur
2.21660 pemutakhiran status
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal perkembangan desa indeks desa
Perbendaharaan Provinsi Nusa membangun (IDM) tahun 2021.
Tenggara Timur. (2023). Laporan Kementerian Desa, Pembangunan
pemantauan dan evaluasi Daerah Tertinggal dan
penyaluran transfer ke daerah Transmigrasi. (2022a). Peringkat
semester II tahun 2022. Kupang: nilai rata-rata indeks desa
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal membangun tahun 2022.
Perbendaharaan Provinsi Nusa Kementerian Desa, Pembangunan
Tenggara Timur Daerah Tertinggal dan
Kementerian Desa, Pembangunan Transmigrasi. (2022b). Standar
Daerah Tertinggal dan operasional prosedur (SOP) indeks
Transmigrasi. (2016). Peraturan desa membangun tahun 2022.
Menteri Desa, Pembangunan Kementerian Keuangan. (2019).
Daerah Tertinggal dan Peraturan Kementerian Keuangan
Transmigrasi nomor 2 tahun 2016 nomor 205/PMK.07/2019 tentang
tentang indeks desa membangun. pengelolaan dana desa.
Kementerian Desa, Pembangunan Kementerian Keuangan. (2020).
Daerah Tertinggal dan Peraturan Kementerian Keuangan
Transmigrasi. (2019). Standar nomor 222/PMK.07/2020 tentang
operasional prosedur pengukuran pengelolaan dana desa.
indeks desa membangun tahun Kementerian Keuangan. (2021).
2019. Peraturan Kementerian Keuangan
Kementerian Desa, Pembangunan nomor 190/PMK.07/2021 tentang
Daerah Tertinggal dan pengelolaan dana desa.
Transmigrasi. (2020a). Peringkat Kementerian Keuangan. (2022).
status indeks desa membangun Peraturan Kementerian Keuangan
tahun 2020. nomor 201/PMK.07/2022 tentang
Kementerian Desa, Pembangunan pengelolaan dana desa.
Daerah Tertinggal dan Khoirunnurrofik, Kurniawan, Y. R., &
Transmigrasi. (2020b). Standar Wiguna, G. E. (2021). Reformulasi
operasional prosedur (SOP) update dana desa untuk mewujudkan
data indeks desa membangun transfer berbasis kinerja:
tahun 2020. Momentum peningkatan peran di
Kementerian Desa, Pembangunan masa pandemi. Indonesian
Daerah Tertinggal dan Treasury Review: Jurnal
Transmigrasi. (2021a). Peringkat Perbendaharaan, Keuangan
Halaman 70 Jurnal Manajemen Perbendaharaan ─ Volume 4, Nomor 1, 2023

Negara dan Kebijakan Publik, 6(1), Perbendaharaan, Keuangan


43–56. Negara dan Kebijakan Publik, 6(4),
Kurniawan, A., & Rauf, R. (2021). 375–391.
Effectiveness of using village funds Ramly, R. A., Wahyuddin, Mursyida, J., &
in improving village status based Mawardati. (2017). Implementasi
on the building village index (IDM) kebijakan dana desa dalam
in Kuantan Singingi Regency. pengelolaan dan peningkatan
Jurnal Kajian Pemerintah: Journal potensi desa (Studi kasus
of Government, Social and Politics, Kecamatan Kuala Kabupaten
7(2), 45–55. Nagan Raya). Prosiding Seminar
Pandiangan, A. G., Priyarsono, D. S., & Nasional USM, 1, 379–392.
Probokawuryan, M. (2021). Republik Indonesia. (2014). Undang-
Pengaruh dana desa terhadap Undang nomor 6 Tahun 2014
kesenjangan indeks pembangunan tentang desa. In Jakarta.
manusia wilayah desa kota di Sari, I. M., & Abdullah, M. F. (2017).
Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Analisis ekonomi kebijakan dana
Kebijakan Pembangunan, 10(2), desa terhadap kemiskinan desa di
134–153. Kabupaten Tulungagung. Jurnal
https://doi.org/10.29244/jekp.10.2 Ekonomi Pembangunan, 15(1), 34–
.2021.134-153 49.
Paramita, A. (2020). Analisis dampak Setyawati, S. (2017). Efektivitas
realisasi APBD terhadap indeks pengalokasian dana desa di Desa
pembangunan manusia di Kota Karang Tunggal Kecamatan
Makassar. Bata Ilyas Journal of Tenggarong Seberang Kabupaten
Accounting, 1(1), 21–32. Kutai Kartanegara. EJournal
Permatasari, P., Ilman, A. S., Tilt, C. A., Administrasi Negara, 5(3), 6254–
Lestari, D., Islam, S., Tenrini, R. H., 6268.
Rahman, A. B., Samosir, A. P., & Sutiyono, G., Muluk, S., Mafira, T., &
Wardhana, I. W. (2021). The village Rakhmadi, R. (2018). Indonesia’s
fund program in Indonesia: village fund : An important lever for
Measuring the effectiveness and better land use and economic
alignment to sustainable growth at the local level. A Climate
development goals. Sustainability Policy Initiative Report.
(Switzerland), 13(21), 1-30. www.climatepolicyinitiative.org
https://doi.org/10.3390/su132112 Widiastuti, N., & Sutrischastini, A. (2022).
294 Pengaruh belanja pemerintah
Prasetyo, T. A., & Dinarjito, A. (2021). daerah terhadap pertumbuhan
Analisis pengaruh dana desa dan ekonomi daerah dan pendapatan
indeks pembangunan manusia per per kapita daerah: Studi kasus data
kabupaten terhadap produk panel provinsi di Indonesia. Kajian
domestik regional bruto di Bisnis Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Indonesia dengan pembagian Widya Wiwaha, 30(2), 1–16.
wilayah sebagai variabel kontrol. https://doi.org/10.32477/jkb.v30i1
Indonesian Treasury Review: Jurnal
PENGELOLAAN DANA DESA DAN DAMPAKNYA TERHADAP
INDEKS DESA MEMBANGUN DI NUSA TENGGARA TIMUR Halaman 71

Wooldridge, J. M. (2013). Introductory Zulfian, R. (2017). Analisis implementasi


econometrics: A modern approach dana desa di wilayah Maluku Utara.
(5th ed.). Cengage Learning. Indonesian Treasury Review: Jurnal
Yulitasari, Y., & Tyas, W. P. (2020). Dana Perbendaharaan, Keuangan
desa dan status desa di Provinsi Negara dan Kebijakan Publik, 2(3),
Jawa Tengah. Journal of Regional 55–80.
and Rural Development Planning,
4(2), 74–83.
https://doi.org/10.29244/jp2wd.20
20.4.2.74-83
Zulfian, R. (2017). Analisis implementasi
dana desa di wilayah Maluku Utara.
Indonesian Treasury Review: Jurnal
Perbendaharaan, Keuangan Negara
dan Kebijakan Publik, 2(3), 55–80.

Anda mungkin juga menyukai