Anda di halaman 1dari 14

Jurnal

Jurnal Geografika (Geografi Lingkungan Lahan Basah)


Vol. 2, No. 1, Juni 2021.
Geografika
©2020 Program Studi S1 Geografi, FISIP ULM. (Geografi Lingkungan Lahan Basah)

STRATEGI PENGELOLAAN DANA DESA DALAM MENINGKATKAN


PEMBANGUNAN DI DESA SEMANGAT DALAM KECAMATAN ALALAK
KABUPATEN BARITO KUALA

Nor Aufa Azizah1, Selamat Riadi2, Arif Rahman Nugroho3


1
Mahasiswa Program Studi Geografi, FISIP, Universitas Lambung Mangkurat
2,3
Program Studi Geografi, FISIP, Universitas Lambung Mangkurat

E-mail: 2010416220020@mhs.ulm.ac.id

Abstrak. Penelitian ini menelaah mengenai strategi pengelolaan dana desa pada wilayah Desa Semangat
Dalam karena masih terdapat banyak desa di Indonesia yang belum dapat mengelola dan memanfaatkan
dana desa sesuai yang diharapkan oleh masyarakat desa. Menurunnya kualitas infrastruktur dan
kemampuan organisasi pemerintah desa dalam mengelola dana desa mengakibatkan beberapa masalah yang
terjadi di Desa Semangat Dalam. Hal ini berdampak besar bagi masyarakat dalam meningkatkan ekonomi
yang lebih baik untuk kesejahteraan hidup. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan
pendekatan kualitatif metode studi kasus, serta menggunakan analisis SWOT. Tujuan penelitian ini adalah
mengidentifikasi strategi pengelolaan dana desa di Desa Semangat Dalam dalam upaya meningkatkan
pembangunan desa. Strategi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan pembangunan desa melalui
pengelolaan dana desa di Desa Semangat Dalam adalah memaksimalkan dana bantuan supaya dapat
meningkatkan aspek di bidang ekonomi dan memanfaatkan SDM yang cukup potensial, menjalin kerjasama
yang kooperatif antara pemerintah pusat dengan pemerintah desa yang dituangkan dalam suatu kebijakan
pembangunan dan menciptakan lapangan kerja.

Kata Kunci: pengelolaan, dana desa, pembangunan, analisis SWOT

Abstract. This study examines the strategy for managing village funds in the village of Spirit Dalam area
because there are still many villages in Indonesia that have not been able to manage and utilize village
funds as expected by the village community. The decline in the quality of infrastructure and the ability of
village government organizations to manage village funds resulted in several problems that occurred in
the Spirit of Dalam Village. This has a big impact on the community in improving the economy for a better
life for welfare. This research is a research that uses a qualitative approach with case study methods, and
uses a SWOT analysis. The purpose of this study was to identify a strategy for managing village funds in
the village of Spirit in an effort to improve village development. Strategies that can be applied to improve
village development through the management of village funds in the Spirit of Dalam Village are maximizing
aid funds so that they can improve aspects in the economic field and utilize potential human resources,
establish cooperative cooperation between the central government and the village government as outlined
in a development policy. and create jobs.

Keywords: management, village funds, development, SWOT analysis

https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/jgp/index | 21
Nor Aufa Azizah, Rosalina Kumalawati, Selamat Riadi/Jurnal Geografika, Vol. 2, No. 1, Juni 2021: 21 - 34

LATAR BELAKANG usul dan hak tradisional yang diakui dalam


Peranan penting yang dimiliki desa sistem pemerintahan Indonesia. Berlakunya
dalam pembangunan nasional tidak hanya peraturan tersebut tidak selalu berdampak
oleh kebanyakan masyarakat Indonesia yang positif pada tiap desa, melainkan dapat
tinggal di desa, akan tetapi desa mewariskan memotivasi untuk meningkatkan potensi
sumbangan besar dalam mewujudkan yang ada di desa dengan adanya sumber daya
stabilitas nasional dari berbagai aspek, manusia yang berkualitas pula.
misalnya aspek ekonomi, politik dan sosial Desa berwenang untuk mengatur dan
budaya (Dewi, 2012). Selain berfungsi mengurus kepentingan masyarakat desa
menjadi obyek pembangunan, desa juga dalam berbagai aspek. Kapasitas pemerintah
kerap dilihat sebelah mata dan justru desa ataupun potensi sumber daya desa yang
dipisahkan dalam sistem pemerintahan meningkat akan memberikan peluang yang
Indonesia lantaran desa diukur sebagai cukup luas bagi terwujudnya segala bentuk
sumber kemiskinan dan ketertinggalan dan program dalam pembangunan desa yang
(Marlena, 2016). Munculnya Undang- efektif serta efisien. Salah satu faktor penting
Undang Desa membuat desa dipandang dalam mendukung terselenggaranya otonomi
dengan keadaan sah sebagai satuan desa adalah pembiayaan atau keuangan.
masyarakat hukum dalam batas wilayah Pemerintah desa dalam mewujudkan peran
tertentu dan memegang kewenangan untuk penting tersebut harus memerlukan dukungan
mengatur serta mengurus urusan berupa dana. Pemerintah daerah dengan
pemerintahan, kepentingan setempat pemerintah desa memiliki bentuk hubungan
berlandaskan gagasan masyarakat, hak asal keuangan yang disebut dengan Alokasi Dana
usul dan hak tradisional yang diakui dalam Desa (ADD) yang bertujuan untuk
sistem pemerintahan Indonesia. mendorong dalam pembiayaan program
Implementasi pembangunan desa perlu pemerintah desa dan memberikan pelayanan
dipersiapkan dengan baik berdasarkan yang prima dengan memberdayakan
identifikasi dan analisis yang dilakukan masyarakat desa agar berpartisipasi dalam
secara komprehensif terhadap potensi atau melakukan program pembangunan baik
masalah yang akan terjadi (Cristian, 2015). secara fisik ataupun non fisik sehingga dapat
Hasil akhir tersebut akan dijadikan sebagai mewujudkan pembangunan desa dan
dasar peninjauan dalam persiapan dan masyarakat desa yang sejahtera (Sari et al.,
program pembangunan desa di masa 2017). Berdasarkan pembagiannya, Alokasi
mendatang serta bersama-sama menyertakan Dana Desa (ADD) diterima oleh pihak
masyarakat secara maksimal karena pada Kabupaten atau Kota dan langsung
hakikatnya pembangunan desa juga bertujuan diserahkan kepada Desa paling sedikit 10%
untuk mewujudkan masyarakat yang adil, yang pembagiannya untuk desa secara
makmur dan sejahtera (Takdir, M., & proporsional (Susilowati, N. I., Susilowati,
Jusniaty, 2016). D., & Hadi, 2017).
Peraturan Desa Semangat Dalam Penelitian ini menelaah mengenai
Nomor 07 Tahun 2020 Pasal 1 Desa strategi pengelolaan dana desa pada wilayah
Semangat Dalam, menjelaskan bahwa Desa Desa Semangat Dalam karena masih terdapat
merupakan kesatuan masyarakat hukum banyak desa di Indonesia yang belum dapat
dalam batas wilayah tertentu dan memegang mengelola dan memanfaatkan dana desa
kewenangan untuk mengatur serta mengurus sesuai yang diharapkan oleh masyarakat
urusan pemerintahan, kepentingan setempat desa. Menurunnya kualitas infrastruktur dan
berlandaskan gagasan masyarakat, hak asal kemampuan organisasi pemerintah desa

https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/jgp/index | 22
Nor Aufa Azizah, Rosalina Kumalawati, Selamat Riadi/Jurnal Geografika, Vol. 2, No. 1, Juni 2021: 21 - 34

dalam mengelola dana desa mengakibatkan Satuan kajian yang diterapkan dalam
beberapa masalah yang terjadi di Desa penelitian ini adalah mengungkapkan hal-hal
Semangat Dalam. Hal ini berdampak besar yang akan dibahas oleh peneliti terhadap
bagi masyarakat dalam meningkatkan sesuatu yang akan diteliti. Objek penelitian
ekonomi yang lebih baik untuk kesejahteraan ini adalah pengelolaan dana desa untuk
hidup. meningkatkan pembangunan desa menuju ke
Mengenai dengan hal tersebut arah yang lebih baik, maka dari itu satuan
tentunya akan memunculkan berbagai kajian dari penelitian ini terdapat proses
persoalan yang menarik untuk ditelaah perencanaan, pelaksanaan dan
berkaitan dengan strategi pengelolaan dana pertanggungjawaban yang meliputi evaluasi
desa. Alasan tersendiri yang dimiliki oleh dan monitoring melalui analisis SWOT.
peneliti dalam memilih program dana desa Teknik analisis data dalam penelitian
adalah karena dana desa mempunyai ini menggunakan deskriptif kualitatif, yaitu
pengaruh yang besar dalam pembangunan metode yang menggambarkan atau
sebuah desa. Program dana desa sepenuhnya mendeskripsikan data yang diperoleh melalui
ditangani secara swadaya oleh Kepala Desa kata-kata hasil wawancara dari subyek
dan masyarakat desa langsung. Tujuan penelitian sebagai satu kesatuan yang utuh
penelitian ini adalah mengidentifikasi strategi dengan menelaah seluruh data yang tersedia
pengelolaan dana desa di Desa Semangat dari berbagai sumber di lokasi penelitian. Hal
Dalam dalam upaya meningkatkan ini dilakukan peneliti untuk mencari dan
pembangunan desa. mengumpulkan data primer dan data
sekunder yang diperoleh dari Desa Semangat
METODE PENELITIAN Dalam Kecamatan Alalak Kabupaten Barito
Penelitian ini merupakan penelitian Kuala. Selain itu, peneliti juga menggunakan
dengan menggunakan pendekatan kualitatif teknik analisis SWOT.
metode studi kasus. Metode kualitatif adalah
penelitian yang mengahasilkan data
deskriptif dalam bentuk tertulis atau lisan dari HASIL DAN PEMBAHASAN
orang yang dapat diamati (Hardiyanto, 2020). Hasil
Penggunaan metode kualitatif pada penelitian Letak Geografis dan Astronomis Desa
ini didasari pada tujuan yang ingin dicapai, Sejarah terbentuknya Desa Semangat
yaitu untuk memperoleh gambaran yang jelas Dalam, yaitu pada tahun 1982 akibat dari
mengenai pengelolaan dana desa di Desa pemekaran wilayah Desa Semangat Bakti.
Semangat Dalam Kecamatan Alalak Peraturan Desa Semangat Bakti Nomor 01
Kabupaten Barito Kuala. Tahun 1982 menjelaskan bahwa pemekaran
Sumber data yang digunakan oleh terbagi menjadi empat wilayah, yaitu Desa
peneliti adalah data primer dan sekunder. Semangat Dalam, Desa Semangat Bakti,
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan Desa Semangat Karya dan Desa Handil
observasi dan dokumentasi, yaitu Bakti. Desa Semangat Dalam secara
mengumpulkan data secara langsung di administratif adalah salah satu desa yang
lapangan kemudian dilanjutkan dengan terletak pada Kecamatan Alalak Kabupaten
pencatatan yang bersifat sistematis, logis, Barito Kuala Provinsi Kalimantan Selatan
objektif dan rasional terhadap berbagai yang mempunyai luas wilayah sebesar 750
macam fenomena dalam situasi yang hektar. Letak wilayah Desa Semangat Dalam
sebenarnya ataupun situasi buatan. berada 4,4 kilometer dari pusat pemerintahan
Kecamatan, 45,7 kilometer dari pusat

https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/jgp/index | 23
Nor Aufa Azizah, Rosalina Kumalawati, Selamat Riadi/Jurnal Geografika, Vol. 2, No. 1, Juni 2021: 21 - 34

pemerintahan Kabupaten dan 43,4 kilometer rawa. Intensitas curah hujan sebesar 2.047
dari pusat pemerintahan Provinsi. Desa mm per tahun dan curah hujan terendah pada
Semangat Dalam secara geografis terletak bulan September. Wilayah Desa Semangat
dan berbatasan dengan: Dalam secara keseluruhan termasuk dalam
- Sebelah Utara, berbatasan dengan kategori daerah dataran rendah yang relatif
Kecamatan Mandastana. datar. Sedangkan secara astronomis, Desa
- Sebelah Timur, berbatasan dengan Desa Semangat Dalam berada pada 118°44’ Bujur
Semangat Bakti. Timur - 119°22’ Bujur Timur dan 08°08’
- Sebelah Selatan, berbatasan dengan Lintang Selatan - 08°57’ Lintang Selatan.
Kota Banjarmasin.
- Sebelah Barat, berbatasan dengan Pertumbuhan Penduduk
Kelurahan Handil Bakti. Data administrasi pemerintahan Desa
Desa Semangat Dalam berada pada Semangat Dalam menyatakan bahwa jumlah
ketinggian 0,2 – 3 meter (dari permukaan laut penduduk yang tercatat secara administrasi
yang kemampuan dan kesuburan tanahnya berjumlah 16.475 jiwa. Pertumbuhan
dipengaruhi oleh pasang surut air serta penduduk Desa Semangat Dalam tahun
sebagian tergenang dan didominasi oleh 2016-2020 disajikan pada Tabel 1 berikut.

Tabel 1. Pertumbuhan Penduduk Desa Semangat Dalam Tahun 2016-2020


Jumlah Penduduk
No. Tahun Laki-laki % Perempuan %
(jiwa)
1. 2016 1.185 623 50,54 562 49,64
2. 2017 1.189 624 50,67 565 49,33
3. 2018 1.192 626 50,87 566 49,13
4. 2019 14.753 7.604 51,54 7.149 48,45
5. 2020 16.575 8.500 51,28 7.975 48,11
Sumber: Profil Desa Semangat Dalam, 2020

Berdasarkan Tabel 1 diatas, didapatkan Desa Semangat Dalam adalah di bidang


bahwa jumlah penduduk terbesar adalah pada pertanian, karena sebagian besar wilayah di
tahun 2020, yaitu 16.575 jiwa. Data Desa Semangat Dalam ini digunakan sebagai
pertumbuhan penduduk tahun 2020 memiliki lahan sawah yang digunakan untuk bercocok
penduduk terbanyak pada kelompok umur 0 – tanam padi.
4 tahun yang mencapai 30.086 jiwa. 2. Sumber Daya Manusia
Sedangkan jumlah penduduk yang paling Kualitas sumber daya manusia menjadi
sedikit adalah penduduk dengan usia pensiun, modal dasar suatu pembangunan sekaligus
yaitu penduduk kelompok usia 70 – 74 tahun prioritas dalam rangka meningkatkan
yang mencapai 2.739 jiwa. produktivitas suatu wilayah. Kualias sumber
daya manusia dapat dilihat dari tingkat
Potensi dan Keadaan Sosial Desa pendidikan. Tingkat pendidikan penduduk
Desa Semangat Dalam memiliki Desa Semangat Dalam dikelompokkan ke
berbagai potensi yang cukup baik sebagai dalam enam kategori, yaitu tidak tamat sekolah
sebuah desa. Adapun potensi tersebut terlihat SD, tidak sekolah SD, tamat SMP/SLTP, tamat
dari sumber daya alam, sumber daya manusia SMA, tamat diploma dan tamat sarjana.
dan infrastruktur. Perkembangan penduduk Desa Semangat
1. Sumber Daya Alam Dalam menurut pendidikan terakhir tahun
Salah satu potensi sumber daya alam di 2018-2020 disajikan pada Tabel 2 berikut.

https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/jgp/index | 24
Nor Aufa Azizah, Rosalina Kumalawati, Selamat Riadi/Jurnal Geografika, Vol. 2, No. 1, Juni 2021: 21 - 34

Tabel 2. Perkembangan Penduduk Desa Semangat Dalam Menurut Pendidikan Terakhir Tahun
2018-2020
Jumlah Penduduk (jiwa)
No. Keterangan
2018 2019 2020
1. Tidak Tamat Sekolah SD 854 849 1.296
2. Tamat Sekolah SD 2.032 2.326 2.587
3. Tamat Sekolah SMP/SLTP 2.646 2.652 3.872
4. Tamat Sekolah SMA 2.273 4.001 4.764
5. Tamat Akademi/Diploma 421 987 1.401
6. Tamat Sarjana 214 2.152 2.655
Jumlah 8.466 13.967 16.575
Sumber: Profil Desa Semangat Dalam, 2020

Berdasarkan Tabel 2 diatas, perkembangan setiap tahunnya. Beberapa


didapatkan bahwa jumlah penduduk yang fasilitas kesehatan yang tersedia meliputi
tamat sarjana paling banyak berada tahun Puskesmas, Puskesmas Pembantu/PKD,
2020, yaitu 16.575 jiwa. Setiap tahunnya Tenaga Medis dan Non Medis di Puskesmas,
Desa Semangat Dalam memiliki Posyandu, Apotek, Mantri Kesehatan serta
perkembangan yang bagus terhadap kualitas Bidan. Sarana prasarana bidang pendidikan
sumber daya manusianya. Desa Semangat Dalam memiliki fasilitas
3. Infrastruktur pendidikan mulai dari Pendidikan Anak Usia
Desa Semangat Dalam memiliki Dini (PAUD), Tempat Pendidikan Al-Quran
sarana prasarana yang sudah cukup memadai. (TPA), Madrasyah Diniah, SD Negeri,
Beberapa potensi infrastrukur untuk SMP/MTs dan SMU/SMK/MA. Sarana
masyarakat yang terdapat di tiap wilayah, prasarana bidang keagamaan Desa Semangat
meliputi sarana prasarana di bidang Dalam memiliki masjid dan musholla di
pemerintahan, pendidikan, kesehatan, setiap Rukun Tetangga (RT). Jumlah masjid
keagamaan dan sarana umum. sebanyak lima bangunan dengan kondisi baik
Sarana prasarana bidang pemerintahan dan musholla sebanyak 12 bangunan dengan
Desa Semangat Dalam masih belum kondisi baik. Sedangkan sarana prasarana
mempunyai balai desa dengan jumlah umum meliputi jalan beraspal, jalan rapat
perangkat desa yag lengkap. Desa Semangat beton, jalan berbatu atau tanah, jembatan
Dalam mempunyai 53 Rukun Tetangga (RT) kecil atau besar, bendungan dan jaringan
yang dikepalai oleh Ketua Rukun Tetangga irigasi.
RT dan Rukun Warga (RW) yang dikepalai a) Struktur Organisasi Desa
oleh Ketua Rukun Warga (RW). Kondisi Struktur organisasi Desa Semangat
sarana prasarana tersebut cukup bagus dan Dalam telah diatur dalam Peraturan Desa
pelayanan kepada masyarakat berjalan lancar Semangat Dalam Nomor 05 Tahun 2018
sesuai peraturan serta memberikan pelayanan Tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja
kepada seluruh masyarakat Desa Semangat (SOTK) Pemerintah Desa. Bagan struktur
Dalam. Sarana prasarana bidang kesehatan dan tata pemerintah desa disajikan pada
Desa Semangat Dalam mengalami Gambar 1 berikut.

https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/jgp/index | 25
Nor Aufa Azizah, Rosalina Kumalawati, Selamat Riadi/Jurnal Geografika, Vol. 2, No. 1, Juni 2021: 21 - 34

Gambar 1. Bagan Struktur dan Tata Pemerintah Desa

Nama pejabat Pemerintah Desa Semangat Sedangkan susunan kepengurusan Badan


Dalam adalah sebagai berikut: Permusyawaratan Desa (BPD) di Desa
Kepala Desa : Ahmad Semangat Dalam adalah sebagai berikut:
Muliadiansyah Jaya, SE
Sekretaris Desa : Dewi Novitasari, SH Ketua : Agus Suwami Isyra, S. Pd.,
Kaur TU dan Umum : Nely Astuti, S. Ab M. Pd
Kaur Perencanaan : Nidia Istiqomah, S. Kom Wakil Ketua : Syafwani
Kaur Keuangan : Titin Rusdiniati, S. Pdi Sekretaris : Muhammad Fahruraji, S. Pd
Kasi Kesejahteraan : Aprilianty, A. Md Anggota : - Norman
Kasi Pelayanan : Ahmad Hafizi, A. Md - Asqolani, SE
Kasi Pemerintahan : Hamdan, S. Pd - Drs. MadayanWinda
Warnida, SE
- Fitriana, S. Pd
- Muhammad Ilmi, SE

b) Visi dan Misi Desa


Visi adalah gambaran yang disusun 2. Menyelenggarakan pelayanan masyara-
tentang keadaan di masa mendatang yang kat yang cepat dan prima.
diinginkan dengan melihat potensi dan apa 3. Melaksanakan dan memfasilitasi pem-
yang dibutuhkan oleh suatu desa, sedangkan bangunan yang aspiratif, bermanfaat,
misi adalah berbagai pernyataan yang harus terpelihara dan berkelanjutan serta
dilakukan oleh suatu desa agar dapat peningkatan perwujudan pembangunan
mewujudkan visi desa tersebut. Desa fisik dan infrastruktur.
Semangat Dalam melakukan penyusunan visi 4. Mengembangkan system informasi desa
dan misi dengan menggunakan pendekatan dan tata kelola yang dinamis sebagai
partisipatif, yaitu mengikutsertakan pihak- upaya mempromosikan desa dan
pihak penting yang ada di desa. Berdasarkan kegiatan pembangunan desa.
pertimbangan dari lembaga dan tokoh 5. Melaksanakan pembinaan kehidupan
penting, Visi Desa Semangat Dalam adalah kemasyarakatan dengan pem-berdayaan
“Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Desa masyarakat melalui pembinaan ke-
Semangat Dalam dalam Pelaksanaan hidupan sosial budaya seperti bidang
Otonomi Desa” dan Misi Desa Semangat kesehatan, pendidikan, pemuda dan adat
Dalam adalah sebagai berikut: istiadat.
1. Mewujudkan pemerintahan yang bersih 6. Penguatan dan manajemen lembaga
dan professional serta responsive. kemasyarakatan, pembentukan Badan

https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/jgp/index | 26
Nor Aufa Azizah, Rosalina Kumalawati, Selamat Riadi/Jurnal Geografika, Vol. 2, No. 1, Juni 2021: 21 - 34

Usaha Milik Desa (BUM-Des) serta Menengah Pertama (SMP), adanya siswa dan
kerjasama antar desa. calon siswa TK, SD, SMP, SMA serta adanya
7. Pembangunan eknomi kerakyatan guru TK, SD dan SMP. Selain itu terdapat
berbasis agrobisnis, pertanian, per- pula Pusat Kesehatan Desa (PUSKESDES),
kebunan dan kehutanan rakyat dengan bidan desa dan aktifnya kegiatan posyandu.
kondisi sosial budaya yang berbasis Ketiga, ekonomi desa yang memiliki
kearifan lokal. kelompok UMKM, adanya usaha meubeler,
8. Meningkatkan pemanfaatan potensi usaha warung makan dan minuman, usaha
sumber daya desa guna mendukung warung manisan, usaha industri kecil
peningkatan pendapatan desa. pembuatan berbagai jenis makanan ringan,
9. Menentukan kebijakan yang akan men- pengrajin talikur, usaha pembuatan kain
dorong perkembangan usaha perdesaan. sasirangan, usaha menjahit pakaian, usaha
10.Menjaga kondisi wilayah yang kondusif. pembibitan tanaman, usaha industri rumah
11.Mewujudkan pemerataan pembangunan tangga, usaha bengkel motor, usaha keripik
desa dan berkeadilan. pisang dan keripik singkong serta industri
Partisipasi masyarakat desa kecil pabrik kerupuk.
merupakan keterlibatan masyarakat dalam Keempat, lingkungan hidup yang
proses perencanaan dan pembuatan memiliki bibit tanaman untuk penghijauan
keputusan tentang apa yang dilakukan dalam lingkungan Desa Semangat Dalam serta
pelaksanaan program dan pengambilan adanya lahan tanah desa yang dapat
keputusan untuk bekerjasama meningkatkan digunakan untuk kegiatan penghijauan.
pembangunan desa (Satka et al., 2015). Selain itu, adanya sumber daya manusia
c) Kekuatan Desa untuk pengembangan kebut bibit desa.
Kekuatan yang dimiliki oleh desa Kelima, sosial budaya yang memiliki masjid,
meliputi sumber daya alam ataupun sumber musholla, pos keamanan lingkungan,
daya manusia yang ada dan tersimpan di kelompok rebana, kegiatan karang taruna,
dalam desa. Semua sumber daya tersebut pengajian rutin bulanan desa, kelompok
dapat dikelola dan dikembangkan untuk habsy, kegiatan PKK, forum ustadz atau
kelangsungan dan pembangunan desa. ustadzah, guru baca Al-Qur’an dan kegiatan
Potensi desa sendiri terbagi menjadi dua, TPQ di setiap RT. Keenam, pemerintahan
yakni potensi fisik (tanah, air, manusia, cuaca yang memiliki struktur perangkat desa
dan ternak) dan potensi non fisik (masyarakat lengkap, struktur BPD lengkap, sarana kantor
desa, aparatur desa dan lembaga sosial desa). desa cukup memadai dan adanya kendaraan
Kekuatan Desa Semangat Dalam terdapat dinas roda dua. Ketujuh, pertanian yang
berbagai potensi, yaitu pertama sarana memiliki lahan pertanian yang memadai,
prasarana desa yang memiliki jalan poros adanya petani penggaran dan adanya buruh
desa, jalan lingkungan, jalan usaha tani, tani.
jembatan penghubung antar dusun, jembatan d) Kelemahan Desa
penghubung permukiman ke lahan pertanian, Kelemahan Desa Semangat Dalam
sarana irigasi, took bangunan relative dekat, terdapat pada permasalahan pembangunan,
adanya tenaga bangunan terampil dan pertama dalam bidang infrastruktur. Kedua
kesadaran gotong royong cukup baik. Kedua, dalam bidang lingkungan hidup,
pelayanan sosial dasar yang memiliki gedung permasalahan di bidang lingkungan hidup
sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), yang dirasakan di wilayah Desa Semangat
gedung sekolah Taman Kanak-Kanak (TK), Dalam, yaitu masih sering terjadinya
gedung Sekolah Dasar (SD), gedung Sekolah kebakaran lahan yang ada di wilayah Desa

https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/jgp/index | 27
Nor Aufa Azizah, Rosalina Kumalawati, Selamat Riadi/Jurnal Geografika, Vol. 2, No. 1, Juni 2021: 21 - 34

Semangat Dalam serta mengenai masalah kegiatan sosial budaya yang dilakukan.
kurangnya Tempat Pembuangan Sampah Diantaranya yaitu kegiatan perkawinan, me
(TPS). Sehingga masih banyak masyarakat haul orang yang telah meninggal, 7 bulanan
yang membuang sampah di sungai atau di bagi ibu yang hamil 7 bulan, kegiatan yasinan
pinggir jalan yang bukan Tempat rutin, habsy, arisan rutin serta kegiatan sosial
Pembuangan Sampah (TPS) sehingga budaya yang lainnya. Permasalahan yang
membuat wilayah Desa Semangat Dalam dihadapi yaitu masih kurang pendataan
menjadi tidak asri. Pada Desa Semangat tentang jumlah kelompok habsy yang ada di
Dalam telah ada dibangun satu Tempat Desa Semangat Dalam, masih kurangnya
Pembuangan Sampah (TPS) di wilayah RT alat-alat untuk mendukung kegiatan habsy.
041. Akan tetapi, karena luasnya wilayah Pada Desa Semangat Dalam terdapat 11
Desa Semangat Dalam sehingga jumlah Posyandu, dimana saat ini beberapa
Tempat Pembuangan Sampah (TPS) masih posyandu belum memiliki tempat pelayanan
dirasakan kurang oleh warga masyarakat yang layak, ada yang di musholla, di rumah
Desa Semangat Dalam. kader, di rumah Ketua Rukun Tetangga (RT),
Ketiga dalam bidang ekonomi, di di tempat bekas pos kamling yang sudah tidak
wilayah Desa Semangat Dalam banyak terpakai. Kurangnya fasilitas ini
warga yang memiliki usaha rumah tangga. mengakibatkan kurangnya pelayanan
Akan tetapi beberapa permasalahan yang posyandu secara maksimal kepada
dihadapi adalah masih kurangnya data yang masyarakat. Kondisi ini tentu sangat
lengkap mengenai jumlah warga yang memprihatinkan dan memerlukan perhatian.
mempunyai usaha industri rumah tangga, Kelima dalam bidang pemerintahan,
jenis usaha yang ada serta alamat atau lokasi permasalahan yang dihadapi adalah masih
dari kegiatan usaha industri rumah tangga. kurangnya pemahaman perangkat desa
Pada Desa Semangat Dalam telah ada sebuah mengenai tupoksi masing-masing sehingga
UMKM, Usaha Menengah Kecil dan masih diperlukan pelatihan untuk
Menengah (UMKM) Lestari Mandiri yang peningkatan skill perangkat desa.
berlokasi di wilayah RT 040. UMKM ini Administrasi desa belum tertata dengan baik,
menampung berbagai macam usaha industri ada masyarakat yang belum memiliki Kartu
rumah tangga di wilayah Desa Semangat Keluarga (KK) ataupun E-KTP Semangat
Dalam, seperti usaha membuat makanan Dalam, dikarenakan masih kurangnya
ringan atau cemilan seperti keripik tempe, kesadaran masyarakat untuk mengurus data
keripik singkong, keripik jamur dan lainnya. kepindahan dari alamat asal. Dana untuk
Kue-kue kering seperti nastar, kue lidah operasional pemerintahan kantor desa belum
kucing, kue nastangel dan lainnya. Selain memadai serta kurangnya penguasaan
produk makanan ringan atau cemilan juga tekhnologi informasi dan aplikasi komputer
ada pembuatan kain sasirangan, pembuatan oleh perangkat desa.
tas dari talikur, aneka kerajinan rumah e) Peluang Desa
tangga, topi purun dan lainnya. Kendala yang Peluang Desa Semangat Dalam
dihadapi oleh UMKM ini adalah masih dilakukan dengan penggalian gagasan
kurangnya permodalan, pemasaran serta masyarakat untuk menemukan dan
pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan skill mengenali potensi desa serta pendayagunaan
anggota UMKM dalam mengolah sumber daya desa dan masalah yang dihadapi
produknya. desa. Penggalian gagasan dilakukan secara
Keempat dalam bidang sosial budaya, partisipatif dengan melibatkan unsur
wilayah Desa Semangat Dalam masih ada masyarakat desa sebagai sumber data dan

https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/jgp/index | 28
Nor Aufa Azizah, Rosalina Kumalawati, Selamat Riadi/Jurnal Geografika, Vol. 2, No. 1, Juni 2021: 21 - 34

informasi. Pelibatan masyarakat dapat ditangani dengan serius, maka hal yang
dilakukan melalui musyawarah RT dan atau sebaliknya akan terjadi yakni tujuan dan
musyawarah khusus unsur masyarakat. Tim sasaran menjadi sulit tercapai.
Penyusun RPJM Desa melakukan pen- Berdasarkan hasil identifikasi isu dan
dampingan terhadap musyawarah RT dan permasalahan yang diperoleh melalui peng-
atau musyawarah khusus. Penggalian kajian keadaan desa bersama masyarakat,
gagasan dilakukan dengan cara diskusi kemudian dilakukan analisis penentuan
kelompok secara terarah, menggunakan prioritas untuk masing-masing aspek
sketsa Desa, kalender musim dan bagan infrastruktur, lingkungan hidup, ekonomi dan
kelembagaan Desa sebagai alat kerja untuk sumber daya manusia serta aspek
menggali gagasan masyarakat. Tim pemerintahan terdapat isu strategis yang
Penyusun RPJM Desa dapat menambahkan paling dominan dan berpengaruh signifikan
alat kerja dalam rangka meningkatkan terhadap pencapaian visi dan misi Kepala
kualitas hasil penggalian gagasan. Tim Desa Semangat Dalam, yaitu aspek
Penyusun RPJM Desa melakukan pengembangan sumber daya manusia
rekapitulasi usulan rencana kegiatan khususnya bidang kesehatan (konvergensi
pembangunan Desa berdasarkan usulan pencegahan stunting) dan peningkatan
rencana kegiatan ekonomi masyarakat dalam penanggulangan
kemiskinan, pengentasan status desa sangat
f) Ancaman Desa tertinggal dan peningkatan status
Ancaman yang didapat Desa Semangat perkembangan desa, aspek infrastruktur
Dalam adalah ketidakjelasan pencairan dana dasar yang ada di desa, aspek lingkungan
desa. Dana untuk operasional kegiatan hidup, aspek pengembangan ekonomi, aspek
ataupun pemerintahan desa masih belum sosial budaya serta aspek pemerintahan.
memadai. Selain itu, sarana prasarana Desa Strategi yang dilakukan dalam
Semangat Dalam masih terbatas. meningkatkan pembangunan Desa Semangat
Dalam sesuai analisis SWOT adalah dengan
g) Isu Strategis Desa memperhatikan empat alternatif SO (strategis
Identifikasi isu-isu strategis bertujuan ini memanfaatkan seluruh kekuatan dengan
untuk memberikan arahan yang menjadi memperhatikan peluang), alternatif WO
fokus dan prioritas pembangunan ke depan. (memanfaatkan kelemahan dengan
Isu-isu strategis ini mempunyai pengaruh memperhatikan peluang), alternatif strategis
yang besar, luas dan signifikan terhadap ST (memanfaatkan kekuatan dengan
perbaikan kondisi masyarakat pada masa memperhatikan ancaman) dan alternatif WT
mendatang, karena dengan memprioritaskan (memanfaatkan kelemahan dengan
penanganan isu-isu strategis tersebut maka memperhatikan ancaman). Matriks analisis
peluang tercapainya tujuan dan sasaran SWOT dalam strategi meningkatkan
pembangunan akan lebih besar dan lebih pembangunan Desa Semangat Dalam
pasti. Namun, jika isu-isu strategis ini tidak disajikan pada Tabel 3 berikut.

https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/jgp/index | 29
Nor Aufa Azizah, Rosalina Kumalawati, Selamat Riadi/Jurnal Geografika, Vol. 2, No. 1, Juni 2021: 21 - 34

Tabel 3. Matriks Analisis SWOT dalam Strategi Meningkatkan Pembangunan Desa Semangat
Dalam
Strength (S) Weakness (W)
1. Memiliki SDM yang 1. Sarana prasarana masih
Internal
potensial untuk belum memiliki tempat
dikembangkan yang layak
2. Memiliki sistem 2. Sumber daya lahan
informasi yang cukup terbatas
baik 3. Kurangnya kemampuan
3. Aparat desa yang bekerja pembangunan desa
secara maksimal 4. Kompetensi SDM
4. Lembaga sosial desa aparat desa yang lemah
yang aktif di bidang pengelolaan
dana
Eksternal

Opportunities (O) Strategi S-O Strategi W-O


1. Adanya dukungan dari 1. Memaksimalkan dana 1. Strategi pembangunan
pemerintah bantuan supaya dapat sarana dan prasarana
2. Meningkatkan meningkatkan aspek di 2. Strategi peningkatan
kesejahteraan masyarakat bidang ekonomi dan kualitas SDM
3. Memperbaiki sarana memanfaatkan SDM 3. Program pemberdayaan
prasarana infrastruktur yang cukup potensial masyarakat
desa 2. Menjalin kerjasama
yang kooperatif antara
pemerintah pusat
dengan pemerintah desa
yang dituangkan dalam
suatu kebijakan
pembangunan
3. Menciptakan lapangan
kerja
Threats (T) Strategi S-T Strategi W-T
1. Keraguan dalam proses 1. Pengkoordinasian 1. Meningkatan kualitas
pencairan dana desa antara pengelola dana SDM aparat desa
2. Indikator keberhasilan desa dengan aparat desa 2. Meningkatkan peran
program tidak berjalan 2. Pemanfaatan fasilitas serta masyarakat dalam
sesuai dengan yang pemerintah berupa pembangunan desa
diharapkan pedoman pelaksanaan
3. Mengurangnya anggaran dana desa
dari pemerintah
Sumber: Pengolahan Data Primer, 2021

Analisis strategi yang tepat dalam identifikasi faktor internal (IFAS) dan
meningkatkan pembangunan desa di Desa identifikasi faktor eksternal (EFAS) dalam
Semangat Dalam dengan melakukan analisis pengelolaan dana desa. Adapun matriks IFAS
SWOT. Analisis SWOT menggunakan pengelolaan dana desa di Desa Semangat
berbagai model analisis dengan tahapan Dalam dapat dilihat pada Tabel 4 berikut.

https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/jgp/index | 30
Nor Aufa Azizah, Rosalina Kumalawati, Selamat Riadi/Jurnal Geografika, Vol. 2, No. 1, Juni 2021: 21 - 34

Tabel 4. Analisis Matriks IFAS Pengelolaan Dana Desa di Desa Semangat Dalam
Faktor-Faktor Strategi Internal Rating (R) Bobot (B) Skor (R x B)
Kekuatan:
1. Memiliki SDM yang potensial untuk 3 0,16 0,48
dikembangkan 3 0,13 0,39
2. Memiliki sistem informasi yang cukup baik 4 0,17 0,68
3. Aparat desa yang bekerja secara maksimal 3,5 0,09 0,32
4. Lembaga sosial desa yang aktif

Total Kekuatan 0,55 1,87


Kelemahan:
1. Sarana prasarana masih belum memiliki 2 0,15 0,30
tempat yang layak
2. Sumber daya lahan terbatas 1,5 0,08 0,12
3. Kurangnya kemampuan pembangunan desa 1,5 0,14 0,21
4. Kompetensi SDM aparat desa yang lemah di 1,5 0,08 0,12
bidang pengelolaan dana
Total Kelemahan 0,45 0,75
Total Faktor-Faktor Strategi Internal 1,00 1,12
(Kekuatan – Kelemahan)
Sumber: Pengolahan Data Primer, 2021

Berdasarkan Tabel 4 diatas, yang lebih besar dibandingkan dengan


didapatkan skor dari hasil perkalian bobot kelemahannya. Analisis matriks EFAS
dan rating strategi internal yang pengelolaan dana desa di Desa Semangat
menunjukkan bahwa pengelolaan dana di Dalam disajikan pada Tabel 5 berikut.
Desa Semangat Dalam memiliki kekuatan

Tabel 5. Analisis Matriks EFAS Pengelolaan Dana Desa di Desa Semangat Dalam
Faktor-Faktor Strategi Eksternal Rating (R) Bobot (B) Skor (R x B)
Peluang:
1. Adanya dukungan dari pemerintah 2,5 0,21 0,53
2. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat 3,5 0,14 0,49
3. Memperbaiki sarana prasarana infrastruktur 4 0,17 0,68
desa
Total Peluang 0,52 1,70
Ancaman:
1. Ketidakpastian proses pencairan dana desa 2 0,18 0,36
2. Tingkat keberhasilan program yang 1,5 0,13 0,20
direncanakan tidak berjalan sesuai yang
diharapkan 1,5 0,17 0,26
3. Berkurangnya anggaran dari pemerintah
Total Ancaman 0,48 0,82
Total Faktor-Faktor Strategi Eksternal 1,00 0,88
(Peluang – Ancaman)
Sumber: Pengolahan Data Primer, 2021

Berdasarkan Tabel 5 diatas, Desa Semangat Dalam memiliki peluang


didapatkan skor dari hasil perkalian bobot yang lebih besar dibandingkan dengan
dan rating strategi eksternal yang ancamannya. Skor total ini digunakan untuk
menunjukkan bahwa pengelolaan dana di mempertimbangkan perkembangan Desa

https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/jgp/index | 31
Nor Aufa Azizah, Rosalina Kumalawati, Selamat Riadi/Jurnal Geografika, Vol. 2, No. 1, Juni 2021: 21 - 34

Semangat Dalam sebelum dan sesudah Desa Semangat Dalam disajikan pada
adanya dana desa. Matriks grand strategi Gambar 2 berikut.

Gambar 2. Matriks Grand Strategi Desa Semangat Dalam

Berdasarkan Gambar 2 diatas, dirumuskan menurut urusan pemerintahan


menunjukan total skor faktor internal dan dengan mengaitkan pada misi pembangunan
eksternal, skor pembobotan yang diperoleh desa yang akan dilaksanakan selama tahun
dari faktor internal sebesar 1,12 dan faktor 2015 – 2021, di mana program pembangunan
eksternal memperoleh skor pembobotan tersebut terbagi ke dalam lima bidang, yaitu
sebesar 0,88. Hal tersebut menunjukan bidang penyelenggaraan pemerintah desa,
bahwa titik koordinat terletak pada Kuadran I bidang pelaksanaan pembangunan desa,
yang merupakan kondisi yang sangat bidang pembinaan kemasyarakatan, bidang
menguntungkan. Strategi yang tepat pemberdayaan masyarakat serta bidang
digunakan untuk pengelolaan dana desa di penanggulangan bencana, keadaan darurat
Desa Semangat Dalam adalah Strategi S-O, dan keadaan mendesak.
yaitu: Kinerja Keuangan Desa Tahun 2016–
1. Mengefektifkan dana-dana bantuan agar 2018 akan menjadi salah satu pertimbangan
dapat meningkatkan perekonomian serta dalam pengelolaan keuangan desa periode
memanfaatkan SDM yang cukup 2015 – 2021. Sesuai dengan Peraturan
potensial Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
2. Meningkatkan akses kerjasama yang baik Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan
antara pemerintah pusat dengan Keuangan Desa, bahwa keuangan Desa harus
pemerintah desa yang dituangkan dalam dikelola secara transparan, akuntabel,
suatu kebijakan pembangunan partisipatif serta dilakukan dengan tertib dan
3. Menciptakan dan meningkatkan disiplin anggaran. Secara umum sumber
kesempatan berusaha dan lapangan kerja pendapatan desa berasal dari Pendapatan Asli
Daerah (PAD), Dana Transfer, dan lain-lain
Pembahasan Pendapatan Desa Yang Sah. Berdasarkan
Program pembangunan Desa data tentang pendapatan desa dari tahun 2015
Semangat Dalam dirumuskan secara sampai dengan 2020 terjadi peningkatan rata-
komprehensif dalam rangka memenuhi rata sebesar Rp. 1.371.343.912,- Berdasarkan
berbagai kebutuhan dan dinamika pasal 6 Peraturan Menteri Dalam Negeri
pembangunan selama enam tahun yang akan Nomor 114 Tahun 2014 bahwa rencana
datang. Program pembangunan desa kegiatan pada RPJMDesa meliputi bidang

https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/jgp/index | 32
Nor Aufa Azizah, Rosalina Kumalawati, Selamat Riadi/Jurnal Geografika, Vol. 2, No. 1, Juni 2021: 21 - 34

Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, meningkatkan perekonomian.


Pelaksanaan Pembangunan Desa, Pembinaan Strategi yang digunakan untuk
Kemasyarakatan Desa, Pemberdayaan pengelolaan dana desa dapat mewujudkan
Masyarakat Desa dan Bidang masyarakat yang sejahtera. Hal ini sejalan
Penanggulangan Bencana, Darurat dan dengan konsep strategi yang dikemukakan
Mendesak Desa (Bidang Tak Terduga). oleh (Lesmana, R., et al, 2019), yaitu strategi
Gambaran pengelolaan keuangan desa merupakan cara yang diterapkan dalam
pada dasarnya dimaksudkan untuk mengelola suatu organisasi sehingga tujuan
menghasilkan informasi tentang kapasitas organisasi dapat diwujudkan melalui visi dan
atau kemampuan keuangan Desa dalam misi organisasi tersebut. Strategi yang harus
mendanai penyelenggaraan pembangunan diterapkan sebagai subyek utama
Desa sehingga dapat dijadikan dasar analisis pembangunan adalah dengan
terhadap aspek kebijakan keuangan Desa, mengikutsertakan masyarakat dalam suatu
yang berkaitan dengan pendapatan, belanja program atau kegiatan.
dan pembiayaan guna mewujudkan visi dan
misi pelaksanakan pembangunan Desa. PENUTUP
Stratgi pembangunan Desa Semangat dalam Mekanisme pengelolaan dana desa di
adalah sebagai berikut: Desa Semangat Dalam sudah sesuai dengan
- Meningkatkan pembangunan infrastruktur petunjuk teknis pengelolaan dana desa. Akan
yang mendukung perekonomian desa, tetapi, hasil akhir dari pengelolaan dana desa
seperti jalan, jembatan serta infrastruktur tersebut masih belum dapat mewujudkan
strategis lainnya. masyarakat yang sejahtera secara
- Meningkatkan pembangunan di bidang keseluruhan karena pengalokasian dana desa
kesehatan untuk mendorong derajat diutamakan untuk pembangunan dan
kesehatan masyarakat agar dapat bekerja perbaikan infrastruktur. Kemajuan
lebih optimal dan memiliki harapan hidup infrastruktur Desa Semangat Dalam dengan
yang lebih panjang. adanya dana desa saat ini mengalami
- Meningkatkan pembangunan di bidang peningkatan dibandingkan dengan
pendidikan untuk mendorong peningkatan sebelumnya. Strategi yang dapat diterapkan
kualitas sumber daya manusia agar untuk meningkatkan pembangunan desa
memiliki kecerdasan dan daya saing yang melalui pengelolaan dana desa di Desa
lebih baik. Semangat Dalam adalah memaksimalkan
- Meningkatkan pembangunan ekonomi dana bantuan supaya dapat meningkatkan
dengan mendorong semakin tumbuh dan aspek di bidang ekonomi dan memanfaatkan
berkembangnya pembangunan di bidang SDM yang cukup potensial, menjalin
pertanian dalam arti luas, industri, kerjasama yang kooperatif antara pemerintah
perdagangan dan pariwisata. pusat dengan pemerintah desa yang
- Menciptakan tata kelola pemerintahan yang dituangkan dalam suatu kebijakan
baik, (good governance) berdasarkan pembangunan dan menciptakan lapangan
demokratisasi, transparansi, penegakan kerja.
hukum, berkeadilan, kesetaraan gender dan
mengutamakan pelayanan kepada DAFTAR PUSTAKA
masyarakat. Cristian, H. (2015). "Studi Tentang
Pelaksanaan Rencana Kerja Loa Janan
- Mengupayakan pelestarian sumber daya
Ulu Kecamatan Loa Janan Kabupaten
alam untuk memenuhi kebutuhan dan Kutai Kartanegara," eJournal
pemerataan pembangunan guna Pemerintahan Integratif, 3(1), 2337-

https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/jgp/index | 33
Nor Aufa Azizah, Rosalina Kumalawati, Selamat Riadi/Jurnal Geografika, Vol. 2, No. 1, Juni 2021: 21 - 34

8670. dan Kepedulian Mahasiswa Terhadap


Dewi, U. (2012). "Perencanaan Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin.
Pembangunan Desa: Seri Panduan Jurnal Geografika (Geografi
Fasilitator CLAPP (Community Lingkungan Lahan Basah), 1(2), 40-
Learning And Action Participatory 48.
Process)," Disampaikan Pada Riadi, S., Normelani, E., Bachri, A. A.,
Workshop Penyusunan Rencana Hidayah, N., & Sari, Y. P. (2020).
Pembangunan Jangka Menengah Rancangan Atraksi Wisata Edukasi di
Desa, Desa Sumberagung, Jetis, Kampung Hijau Kota Banjarmasin. J-
Bantul, Yogyakarta. PIPS (Jurnal Pendidikan Ilmu
Hardiyanto, F. (2020). "Analisis Marketing Pengetahuan Sosial), 7(1), 37-44.
Syariah dalam Menghadapi COVID- Sari, I. (2017). "Analisis Ekonomi Kebijakan
19 (Studi Kasus ARPI Hijab Dana Desa terhadap Kemiskinan Desa
Kuningan)," Jurnal Syantax Di Kabupaten Tulungagung Tahun
Admiration, 1(1), 23–32. 2015-2016," Skripsi Kemiskinan Desa
http://jurnalsyntaxadmiration.com/ind Di Kabupaten Tulungagung.
ex.php/jurnal/article/download/3/7 Satka, M. H. W., Miles, M. B., & Michael, A.
Lesmana, R., Sunardi, N., Hasbiyah, W., (2015). "Pembangunan Desa (Studi
Tumanggor, M., & Susanto, S. (2019). Kasus di Desa Kerta Buana Kecamatan
"Manajemen Alokasi Dana Desa Tenggarong Seberang) Latar Belakang
dalam Upaya dan Strategi Masalah Perumusan Masalah," 3(4),
Mewujudkan Desa Sejahtera Mandiri 1863–1876.
di Desa Cihambulu, Kec. Pabuaran, Sesotyaningtyas, M., & Manaf, A. (2015).
Kab. Subang, Jawa Barat," Jurnal Abdi "Analysis of Sustainable Tourism
Masyarakat, 1(1), 57–65. Village Development at Kutoharjo
Marlena. (2016). "Potensi dan Kekayaan Village, Kendal Regency of Central
Desa dalam Rangka Pembangunan Java," Procedia–Social and
Ekonomi," Jurnal Nusamba, 1(2), 1–9. Behavioral Sciences, 184, 273–280.
Nafarin, A., Adyatma, S., Arisanty, D., & https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.
Riadi, S. (2017). MODEL 05.091
PENGELOLAAN DAERAH Susilowati, N. I., Susilowati, D., & Hadi, S.
RAWAN BENCANA BANJIR (2017). "Pengaruh Alokasi Dana Desa,
BERBASIS MASYARAKAT DI Dana Desa, Belanja Modal, dan
KABUPATEN HULU SUNGAI Produk Domestik Regional Bruto
TENGAH PROVINSI terhadap Kemiskinan Kabupaten/Kota
KALIMANTAN SELATAN. di Jawa Timur," Jurnal Ilmu Ekonomi,
Nasruddin, N., Nurandini, D., Halang, B., 1, 514–526.
Kumalawati, R., Syaharuddin, S., Takdir, M., & Jusniaty, J. (2016). "Kapasitas
Riadi, S., & Farista Aristin, N. (2018). Pemerintah Desa dalam Mewujudkan
Identifikasi Potensi Limbah Cair Zat Program Prioritas Desa di Wilayah
Pewarna Sasirangan terhadap Pesisir Kabupaten Sinjai," Jurnal
Pencemaran di Kota Banjarmasin. Ilmiah Administrasita, 10(2), 120–
Nugroho, A. R., Riadi, S., Normelani, E., & 130.
Sari, Y. P. (2020). Kajian Karakter
Budaya Masyarakat Kawasan
Permukiman Gosong Sungai
(Bars)(Studi Kasus Kampung Apung
Pulau Bromo Kota Banjarmasin).
Jurnal Geografika (Geografi
Lingkungan Lahan Basah), 1(1), 30-
42.
Nulyakin, R. R., Mukminin, A., Yusri, M., &
Riadi, S. (2021). Pengetahuan, Sikap

https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/jgp/index | 34

Anda mungkin juga menyukai