Anda di halaman 1dari 4

Nama/No.

Kelompok: Kelompok 3

1. Binti Nawarotul Hasanah


1.ggg 2. Diana Niswah Rosyada
No. Induk / Nama Mahasiswa2.: 3. Nur Istna Mufidatul Ummah
3. 4. Nur Leni Lailatulisca
5. Yunita Nailul Fajriyah

Hasil Diskusi secara umum :


Computational Thinking (CT) adalah proses berpikir dalam merumuskan persoalan dan juga
menetukan strategi dalam memilih solusi yang efektif, efesien, dan optimal. CT
merupakan cara berpikir yang mendasarkan diri pada prinsip – prinsip komputasi,
seperti pemecahan masalah, pengorganisasian data, abstraki dan algoritma. Berfikir
CT dalam kehidupan sehari – hari dapat mengatasi berbagai masalah.
Computational Thinking (CT) memiliki 4 fondasi :
1. Dekomposisisi : pembagian persoalan ke dalam sub-persoalan)
2. Pengenalan Pola : analisis terhadap berbagai kesamaan yang ada di antara persoalan –
persoalan
3. Abstraksi : proses eliminasi bagian – bagian yang yang tidak relevan dari persoalan
4. Algoritam : Langkah – langkah yang sistematis untuk menyelesaikan suatu persoalan.

Contoh hal atau persoalan zaman sekarang yang tidak memakai “komputer”, TIK, dan robot
tapi membutuhkan CT.
1. Membuat kue
2. Merencanakan perjalanan
3. Menyelesaikan tugas sekolah
4. Membuat sarapan pagi dengan menu toast bread dan teh manis
5. Membuat nasi goreng
6. Menyelesaikan pekerjaan dirumah

Penerapan fondasi CT dalam kehidupan sehari-hari.

A. Jawaban yang sudah tepat


1. Dekomposisi
- Membuat kue : memecah proses pembuatan kue menjadi langkah-langkah kecil
seperti mengocok telur, mencampur tepung, memasukkan adonan ke dalam mesin
pemanggang
- Merencanakan perjalanan: membagi perjalanan menjadi beberapa bagian seperti
menentukan tujuan pembelajaran, menentukan budget yang akan dikeluarkan,
memesan tiket, dan memilih akses yang akan dilalui.
- Menyelesaikan tugas sekolah: membagi tugas menjadi beberapa bagian kecil
seperti mengamati pertanyaan, mengumpulkan informasi, dan menulis hasil
informasi yang didapat
- Membuat sarapan pagi dengan menu toast bread dan teh manis : membagi dua
kegiatan memasak yaitu membuat toast bread dan teh manis di dapur. Jenis
kegiatan toast bread (menyiapkan roti tawar dan diberi selai, mencelupkan ke
larutan susu dan telur, memanggang roti, sajikan dengan ditambah susu/keju) dan
membuat teh manis (mendidihkan air, menyiapkan gelas berisi gula sesuai selera,
mencelupkan teh ke dalam gelas yang sudah berisi air, siap disajikan).
- Membuat nasi goreng : untuk membuat nasi goreng kita akan memecah proses
memasak menjadi langkah-langkah. Jenis kegiatannya seperti mempersiapkan
bahan (memilih beras, sayuran, dan bumbu), memasak nasi (mencuci beras,
menanak nasi, mendinginkan nasi), memasak nasi goreng (memasukkan bumbu,
sayur, telur, dan nasi kemudian memasaknya hingga matang menjadi nasi goreng
sesuai selera).
- Menyelesaikan pekerjaan dirumah : membagi pekerjaan rumah menjadi tugas-
tugas yang lebih kecil dan kemudian membagi masing-masing tugas menjadi
langkah-langkah yang lebih kecil. Jenis pekerjaan nya seperti membersihkan
rumah (bagian halaman, ruang tamu, ruang tengah, dan dapur), mencuci baju
(mencuci baju sekolah, baju berkegiatan, dan baju santai dirumah), dan
menyiapkan sarapan (memasak nasi, menyiapkan sayur dan lauk).
2. Pengenalan pola
- Mendiagnosis penyakit: mengidentifikasi pola gejala penyakit untuk menentukan
diagnosis yang tepat
- Memahami teks: mengidentifikasi pola kata dan kalimat untuk memahami makna
teks
- Smartphone yang bisa mengenali wajah pemiliknya : biasanya digunakan sebagai
face id untuk membuka kunci smartphone.
- Membedakan pembuatan nasi goreng dengan kwetiau : Meskipun pola
pembuatannya sama, namun bahan yang digunakan berbeda.
- Trend hari raya idhul fitri : Ada banyak penjualan barang kebutuhan yang
biasanya meningkat, sehingga perlu perhitungan pasokan, modal, dan harga jual
untuk memenuhi kebutuhan pasar.
3. Abstraksi
- Membuat model matematika : menyederhanakan masalah nyata menjadi model
matematika yang dapat diselesaikan dengan mudah
- Membuat diagram : menggambarkan konsep abstrak dengan diagram yang mudah
dipahami
- Mencari buku matematika di perpustakaan : tentu mata kita hanya akan terfokus
pada tulisan buku matematika dan mengabaikan jenis buku-buku yang lain yang
tidak kita butuhkan/tidak kita cari.
- Membeli make up di supermarket : didalam supermarket terdapat bagian-bagian
benda diletakkan misalnya bagian bumbu dapur, bagian persabunan, bagian
cemilan, bagian bahan pokok, bagian kosmetik, dan lain-lain. ketika kita akan
membeli make up maka tujuan utama kita langsung menuju bagian kosmetik
untuk mencari benda yang kita butuhkan tanpa harus menuju ke bagian yang lain.
- Membuat rangkuman mata pelajaran : dalam hal ini tentu tidak semua materi akan
kita catat, namun kita akan mencatat pokok-pokok materi yang menurut kita
penting.
4. Algoritma
- Mencari rute terpendek : menggunakan algoritma untuk menemukan rute
terpendek dari satu tempat ke tempat lain
- Menyortir data : menggunakan algoritma untuk mengurutkan data dalam urutan
tertentu
- Membuat kopi : algoritma membuat kopi (menyiapkan alat dan bahan seperti
kopi, gula, cangkir, sendok, panci, dan air panas; memasukkan kopi dan gula ke
dalam cangkir; memasukkan air panas ke dalam cangkir; mengaduk menggunakan
sendok; dan kopi siap disajikan)
- Menyebrang jalan : algoritmanya yaitu memilih tempat dimana kita akan
menyeberang, menoleh kanan kiri, jika masih ada kendaraan maka kita akan
menunggu namun jika di kanan dan kiri sudah tidak ada kendaraan maka kita
langsung jalan untuk menyeberang.
- Menggosok gigi : algoritmanya yaitu mengambil sikat gigi, mengoleskan pasta
gigi, menyikat gigi secara menyeluruh, membilas mulut dengan air, mencuci sikat
gigi, dan menaruh sikat gigi pada tempatnya.
B. Jawaban yang kurang tepat

Computational Thinking (CT) adalah kemampuan untuk memecahkan masalah secara


sistematis dengan menggunakan konsep-konsep dan teknik komputasi. Meskipun telah
menjadi fokus utama dalam pendidikan dan dunia kerja modern, terdapat beberapa contoh di
mana penerapan CT mungkin masih kurang tepat atau digali lebih dalam fondasi CT-nya:
 Keterbatasan dalam Memanfaatkan dalam mengguakan Data
 Ketidakmampuan dalam Merancang Algoritma yang Efisien
 Ketidakmampuan dalam Mengidentifikasi Masalah yang Dapat Diselesaikan dengan
Pendekatan Komputasi

Contoh penerapan CT yang mungkin masih kurang tepat atau dapat digali lebih dalam
adalah:
 Penggunaan mesin cuci, dalam menggunakan mesin cuci ada algoritma atau urutan
tertentu dalam penggunaannya, akan tetapi jika sesorang menggunakan alat tersebut
namun kurang mengetahui tentang cara penggunaan yang efisien maka mesin cuci
tidak menjadi sarana yang tepat untuk membantu kegiatan manusia.
 Menyapu halaman rumah, seseorang dapat langusng menyapu halaman rumah tanpa
harus melakukan abstarksi terlebih dahulu.
 Melihat smartphone, seseorang dapat melihat smartphone kapan saja karena sekarang
smartphone juga menjadi salah satu kebutuhan manusia.
 Membuka dan menutup mata, kegiatan ini dapat dilakukan seseorang setiap saat tanpa
bisa dikaji bagaimana melakukannya.
 Tidak memanagement waktu dengan baik, sesorang bisa saja tidak memanfaatkan
waktu tidak menggunakan alat alat yang dapat memabntu mengingatkan waktu atau
sebagainya.
 Tidak membuat perencaaan ketika hendak ke supermarket. Sehingga ketika berbelaja
tidak efsien waktu, menghabiskan banyak tenaga juga menghabiskan banyak tenaga
 Tidak menyusun perenacaan dalam perjalanan, dan tidak melihat sitiasi serta kondisi
jalan ketika dalam perjalanan dan cenderung spontan dalam menentukan perjalanan.
Sehingga perjalanan tidak tertata rapi serta membutuhkan banyak waktu.

Anda mungkin juga menyukai