Anda di halaman 1dari 3

UNIVERSITAS PGRI MADIUN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU


Jl. Setiabudi No. 85 Madiun 63118, Telp. (0351) 462986, Fax. (0351) 459400
Website: ppg.unipma.ac.id Email: ppg@unipma.ac.id

Kelompok 5 :
1. Pinta Nur Ika Sari (2302114610)
2. Reny Puji Pangestu (2302114611)
3. Retno Wati (2302114612)
4. Siti Nur Khofifa (2302114614)
5. Yusril Alam Narutama (2302114615)

Topik 1 Ruang Kolaborasi (Computational Thinking)


Hasil Diskusi Secara Umum :
Computational Thinking adalah sebuah konsep berpikir secara sistematis terhadap suatu
penyelesaian masalah agar lebih efektif dan efisien. Dengan cara menguraikan setiap masalah
menjadi beberapa bagian. Terdapat empat landasan dalam computational thinking yaitu
dekomposisi, pengenalan pola, abstraksi, dan algoritma.
Contoh hal atau persoalan zaman sekarang yang tidak memakai “komputer”, TIK,
dan robot tapi membutuhkan CT.
1. Menyelesaikan persoalan pada peserta didik
2. Kegiatan Memasak Nasi goreng
3. Merencanakan lomba agustus
4. Meningkatkan Kebugaran jasmani
Penerapan fondasi CT dalam kehidupan sehari-hari.
A. Jawaban yang sudah tepat
 Menyelesaikan persoalan pada peserta didik
1. Dekomposisi, pendidik mendapati dua peserta didik yang tidak mengerjakan PR. Pola
persamaan yaitu Tidak mengerjakan PR secara tepat waktu, sedangkan pola
perbedaanya terletak pada alasan.
2. Pengenalan Pola, tahapan yang dilakukan pendidik adalah dengan mengenali atau
mengidentifikasi persamaan dan perbedaan pola persoalan. Contohnya, pendidik
mencari informasi mengenai tidak mengerjakan PR peserta didik yang berbeda.
Contohnya Si A tidak mengejakan PR karena tidak ada yang membantu mengerjakan
dan Si B tidak mengerjakan karena tidak paham tentang materinya.
3. Abstraksi, pendidik mendengarkan penjelasan dari peserta didik mengenai persoalan
yang dihadapi, setelah mendengarkan penjelasan tersebut, pendidik mampu memilah
alasan yang berpotensi lebih akurat. Contohnya pendidik melakukan pendekatan
secara interpersonal kepada peserta didik yang tidak mengerjakan PR.
4. Algoritma, berdasarkan abstraksi tersebut, pendidik mampu memberikan algoritma
berupa tanggapan yang bersifat membangun, nasihat, saran, dan arahan agar menjadi
pribadi yang lebih baik lagi. Contohnya pendidik menyarankan kepada Si A untuk
mengikuti bimbel supaya mudah untuk mengerjakan dengan tepat waktu dan Si B pada
waktu pembelajaran untuk bertanya kepada pendidik materi yang belum paham.
 Kegiatan Memasak Nasi goreng
1. Dekomposisi: Pada proses ini kita diperkenalkan dulu bagaimana cara membuat nasi
goreng serta apa saja yang harus disiapkan pada pembuatan nasi goreng.
2. Pattern Recognition: Mengidentifikasi pola. Karena kita pernah membuat nasi
goreng, kita juga dapat membuat kwetiau karena proses pembuatannya hampir mirip.
Kita bisa melihat bahwa pola untuk membuat nasi goreng dan kwetiau hampir sama
walaupun bahan yang digunakan berbeda.
3. Abstraksi: Lalu ketika kita membuat nasi goreng kita tidak perlu memperhatikan
bagaimana proses sebuah kompor bisa menyala, karena hal tersebut menurut kita tidak
penting.
4. Algorithm: Mengurutkan langkah-langkah dalam menyelesaikan masalah agar
menjadi logis, berurutan, teratur, dan mudah dipahami oleh orang lain. Dalam hal
membuat nasi goreng, kita juga harus bisa mengurutkan langkah-langkah secara logis,
berurutan, dan rinci mulai dari proses awal pembuatan sampai dengan proses
penyajiannya. Berikut ini adalah langkah-langkah membuat nasi goreng:
a. Siapkan bahan berupa 1 buah paha ayam atas bawah dan kemudian direbus, suwir
ayamnya, 2 buah telur, kocok lepas, 150 g udang tanpa kulit, 5 buah bakso sapi,
potong-potong, 5 buah bakso ikan, potong-potong, 500 g nasi putih, 2 sdm kecap
manis Bango, 1 sdt garam, 1/2 sdt gula pasir, 1 buah daun bawang, iris tipis, 1 1/2
sdm bawang goreng untuk taburan, 3 sdm minyak goreng untuk menumis dan
bahan pelengkap 3 telor ceplok.
b. Siapkan bumbu tumbuk kasar berupa 1 sdt terasi, bakar 3 buah cabai merah besar,
3 buah cabai merah keriting, 2 siung bawang putih, 6 butir bawang merah
Cara Memasak:
1) Panaskan minyak. Tumis bumbu tumbuk kasar sampai harum. Sisihkan di pinggir
wajan. Masukkan telur. Aduk sampai berbutir.
2) Tambahkan ayam, udang, bakso. Aduk rata. Tambahkan nasi putih. Aduk- aduk.
Masukkan KECAP MANIS BANGO, garam, dan gula pasir. Aduk sampai merata.
3) Masukan daun bawang. Aduk sampai merata. Sajikan bersama telur ceplok dan taburan
bawang merah goreng.
4) Sajikan ketika masih hangat.
 Merencakan Lomba Agustus
1. Dekomposisi: Memecah rencana kegiatan lomba agustusan menjadi langkah-langkah,
seperti pemilihan lomba yang akan dilakukan, hadia yang di berikan, dan susunan acara
lomba.
2. Patter Recognition: Mengidentifikasi pola dalam preferensi pribadi, dan anggaran
untuk merencanakan kegiatan lomba agustusan yang sesuai.
3. Abstraksi: Mengabaikan rincian yang tidak krusial dan fokus pada elemen penting
kegiatan lomba.
4. Algorithm: Merancang langkah-langkah kegiatan lomba berdasarkan prioritas, waktu,
dan ketersediaan.
 Meningkatkan Kebugaran Jasmani
1. Dekomposisi: Mengidentifikasi metode latihan yang tepat untuk bisa meningkatkan
kebugaran jasmani.
2. Pattern Recognition: mencari jenis latihan (kekuatan, daya tahan, dll)
3. Abstraction: Menentukan jenis latihan yang tepat untuk bisa meningkatkan kebugaran
jasmani.
4. Algorithm: Melakukan latihan sesuai dengan dosis latihan guna mendapatkan hasil
yang maksimal dalam upaya meningkatkan kebugaran jasmani.

B. Jawaban yang kurang tepat


1. Algorithm: Mengurutkan langkah-langkah dalam menyelesaikan masalah agar menjadi
logis, berurutan, teratur, dan mudah dipahami oleh orang lain. Dalam membuat nasi
goreng, kita juga harus bisa mengurutkan langkah-langkah secara logis, berurutan, dan
rinci mulai dari proses awal pembuatan sampai dengan proses penyajiannya.
2. Rencana lomba yang spesifik.
3. Kebugaran jasmani apa yang akan dilakukan masih belum ditentukan.

Anda mungkin juga menyukai