Update 2
Update 2
PROPOSAL
M.AZIR
2163201143
PENDAHULUAN
peningkatan teknologi dan inovasi akan membawa suatu wilayah menjadi wilayah
yang maju dan berdaya saing tinggi. Tentu hal ini tidak terlepas dari peran
universitas sebagai pusat inovasi dan teknologi. Maka peran universitas menjadi
sangat krusial dalam menentukan kemajuan suatu wilayah. Namun yang menjadi
publikasi tanpa ada tindak lanjut untuk menjadi suatu produk yang dikomersilkan
oleh industry.
menjadi pusat inovasi yang terintegrasi dengan kegiatan produktif (industri) dalam
suatu kawasan yang saling terhubung. Kerjasama ini tentunya akan meningkatkan
Kabupaten Pelalawan yang berbasis pada industri hilir kelapa sawit merupakan
salah satu upaya yang strategis untuk mengembangkan wilayah berbasis potensi
1
2
tambah dan kolaborasi yang terpadu antara pemerintah, lembaga penelitian dan
keharmonian antara berbagai pihak yang dapat menciptakan keuntungan yang jelas
terutama pihak-pihak yang menjadi peran sentral dalam kawasan teknopolitan yaitu
industri, mendapatkan dana, dan aplikasi teknologi untuk ekonomi regional. Untuk
berkualitas, akses yang mudah ke fasilitas dan sumber daya di Universitas, produk-
Kabupaten Pelalawan, tepatnya pada satu hamparan yang terbentang di tiga desa
yakni Kelurahan Langgam, Desa Padang Luas dan Desa Penarikan.Sebagai salah
satu bagian dari Provinsi Riau, Pelalawan merupakan wilayah yang sangat sentral
bukan hanya lokasi geografis tetapi juga melihat posisi dan potensi yang dimiliki.
sawit. Hal ini sejalan dengan Master plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan
Sumatera, yang menjadikan kelapa sawit, karet dan batu bara sebagai sektor
dan inovasi di Riau pada umumnya, dan di Kabupaten Pelalawan pada khususnya.
2021, Keputusan Kepala BKPM atas nama Menteri Lingkungan Hidup dan
teknopolitan atas nama Bupati Pelalawan seluas 3.754 Ha, dan Peraturan Bupati
Pelalawan Nomor 32 tahun 2015 tanggal 5 Mei 2015 tentang Pengelolaan dan
pendidikan dan zona riset. Zona industri masih dalam tahap pembukaan lahan. Pada
zona sarana pelayanan umum fokus pada pembangunan jalan menuju dan dalam
kawasan. Zona lindung dan konservasi sedang dalam tahap persiapan bibit.
Sedangkan zona perumahan serta zona perdagangan dan jasa belum ada langkah
1. Zona Pendidikan. Pada saat ini telah ada Sekolah Tinggi Teknologi Pelalawan
(ST2P) yang difungsikan sebagai kampus ST2P, pusat inovasi, dan kantor pusat
hibah yang sudah tercantum didalam APBD Kabupaten Pelalawan sebesar Rp.
4,3 Miliar rupiah. Pembangunan kawasan pendidikan ini baru rampung pada
tahun 2016 dan beroperasi pada tahun 2017. Akademisi memainkan peran
5
pengetahuan baru dan menciptakan tenaga kerja terlatih secara terus menerus
2. Zona Riset. Pada kawasan teknopolitan terdapat lembaga riset terletak pada area
ST2P dan saat ini mulai beroperasi dengan dibantu oleh Pusat Penelitian Kelapa
dibantu oleh PPKS Medan dalam pembangunan kebun bibit kelapa sawit dam
klinik kelapa sawit yang saat ini baru terbangun pada lahan seluas 5 Ha dari luas
kawasan yang direncanakan sebesar 50 Ha. Nantinya bibit -bibit kelapa sawit
yang telah di teliti dapat di salurkan kepada petani sawit yang ada pada kawasan
teknopolitan menjadi bibit unggulan sehingga sawit memiliki buah yang lebih
3. Zona Industri. Pengembangan zona industri saat ini masih dalam tahap
pembangunan pabrik kelapa sawit (PKS), pabrik bioplastik, pabrik pellet untuk
bahan bakar power plan listrik. Pengembangan pabrik-pabrik ini akan dibantu
raya daerah pelalawan. Saat ini sedang dilakukan penyiapan bibit untuk
terdiri dari 7 zona yakni zona pendidikan, zona riset, zona industri, zona
perumahan, zona sarana dan pelayanan umum, zona perdagangan dan jasa, dan
zona lindung dan konservasi. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
7
4 Perumahan 1. Besar
Luas: 502 Ha 2. Kecil
3. Sedang
5 Sarana dan 1. sarana pelayanan umum transportasi,
Pelayanan Umum 2. sarana pelayanan umum kesehatan,
Luas: 160 Ha 3. sarana pelayanan umum olahraga (Gedung Olahraga, Gym
dan lain lain),
4. sarana pelayanan umum sosial budaya, dan sarana
pelayanan umum peribadatan
6 Perdagangan dan 1. Perdagangan jasa deret dan perdagangan jasa tunggal, (bila
Jasa diperlukan dapat dirinci lebih lanjut ke dalam lokasi PKL,
Luas: 282 Ha pasar tradisional, pasar modern, pusat perbelanjaan, dan
sebagainya),
2. kantor pemerintah dan swasta yang merupakan bagian dari
jasa,
3. bangunan penginapan (Hotel, guest house, dll),
4. bangunan tempat pertemuan (Aula, tempat konferensi),
5. bangunan pariwisata/rekreasi di ruang tertutup (bioskop,
area bermain), dan lain lain.
7 Lindung dan
Konservasi 1. fungsi konservasi,
Luas: 2228 Ha 2. fungsi kebun percontohan/riset,
3. fungsi lindung. Pemanfaatan
rencana aktivitas kawasan dengan kegiatan yang relevan dan tetap berangkat dari
saing daerah dan potensi unggul daerah, kita telah memprioritaskan empat kawasan
teknopolitan.
TINJAUAN PUSTAKA
1. Perencanaan
sesuatu yang akan dikerjakan. Dari pengertian sederhana tersebut dapat diuraikan
beberapa komponen penting , yakni tujuan (apa yang ingin dicapai), kegiatan
suatu perencanaan bisa dipahami sebagai respon (reaksi) terhadap masa depan.
(Abe,2015:27)
Perencanaan ini ditunjukkan untuk masa depan yang penuh dengan ketidakpastian,
9
10
dilakukan guna memilih alternatif yang terbaik dari sejumlah alternatif untuk
mencapai tujuan tertentu.”. Selain proses yang sistematis dengan mengambil suatu
mengambil suatu pilihan dari berbagai alternatif. Hal ini sepertiyang dikemukakan
(dalamHadi,2015:19)
2. Perencanaan partisipatif
secara langsung maupun tidak langsung mengingat hanya dengan partisipasi ini
menekankan partisipasi luas dari semua stakeholders dalam proses perencanaan dan
masyarakat (baik secara langsung maupun tidak langsung). Abe juga menawarkan
di mana masyarakat berada) dan berupa perencanaan wilayah yang disusun dengan
Sebutan partisipasi saat ini menjadi kata kunci dalam setiap program
wajib terpatri pada setiap hasil kebijakan dan proposal proyek. Dalam
Dalam menggalang peran serta semua pihak itu diperlukan: sebagai berikut:
(1) terwujudnya nuansa yang bebas atau demokratis, dan, (2) terpadunya
masyarakat tidak hanya dianggap sebagai objek pembangunan semata, tetapi juga
masyarakat berarti hasil pembangunan yang akan dicapai akan bermanfaat dan
berguna bagi masyarakat, selain itu juga resiko akan ditanggung pula oleh
masyarakat. Dalam penelitian ini konsep yang menjadi dasar adalah konsep
13
perencanaan partisipatif dalam Idil Akbar (2018) mencakup beberapa aspek dan
unsur yakni :
dihadapi masyarakat.
3. Dinamis
4. Sinergitas
5. Legalitas
6. Realistis.
- Mempertimbangkan waktu.
lebih mengetahui seluk beluk program tersebut dan akan mempunyai rasa
3. Adanya proses politik melalui upaya negoisasi atau urun rembuk yang pada
agreement)
bukan lahir atas (top-down) atau Pemerintah Daerah Jadi perencanaan partisipatif
adalah perencanaan yang disusun dari bawah (bottomup). Menurut Alexander Abe
(2012;71), langkah-langkah perencanaan yang disusun dari bawah (bottom up) dan
pertama perencanaan yang langsung disusun bersama rakyat, perencanaan ini bisa
daerah dimana masyarakat berada; dan (2) Perencanaan wilayah yang disusun
demokratis yaitu sebagai berikut: (1) partisipasi politik (political participation), (2)
sampai suatu hasil pembangunan dapat terwujud, dan adapula yang lebih
perubahan untuk mencapai suatu hasil material tidak begitu dipersoalkan, yang
penting dalam waktu relatif singkat dapat dilihat hasilnya secara fisik.
2. Pengujian atau analisis opsi atau pilihan yang tersedia. Merupakan proses
telah ditentukan dan telah disepakati bersama. Merupakan suatu usaha yang
stakeholder lainnya pada level yang tidak sama untuk mengatasi saling
ketergantungan dan keterkaitan dari segi fisik, sosial, ekonomi dan segi
lingkungan lainnya.
4. Partisipasi
etimologi berasal dari kata bahasa Inggris yaitu participation yang artinya
partisipatif artinya hal turut berperan serta dalam kegiatan, keikutsertaan, dan peran
serta.
pemantauan.
dan dampak sosial yang ditimbulkan dengan adanya proyek Secara umum definisi
partisipatif yaitu semua anggota atau perwakilan masyarakat berperan serta dalam
5. Pembangunan
bangkit, berdiri dan bentuk. Dalam kata kerja “bangun” berarti membuat,
dapat memberikan lebih banyak pilihan atau alternative yang sah bagi setiap warga
20
sudah mempunyai makna yang sangat meluas dan membawa banyak harapan
terutama pakar pembangunan. Tetapi di balik itu pembangunan memiki nilai positif
ke dalam sistem sosial untuk meningkatkan pendapatan per kapita dan standar
hidup melalui metode yang lebih modern dan organisasi sosial yang lebih baik.
besar dalam stuktur, sistem sosial ekonomi, sikap masyarakat dan lembaga negara
yaitu bergerak ke arah peningkatan dari situasi semula, tidak sedikit pula yang
proses rangkaian kegiatan yang tidak pernah berhenti dan terus menerus untuk
mengalami perubahan.
6. Pembangunan Lingkungan
dan mengelola sumber daya alam secara sadar, terencana, dan bijaksana. Selain
berwawasan lingkungan hidup adalah upaya sadar dan terencana, yang memadukan
menjamin kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan
transportasi, serta pertanian, akan memberikan dampak positif bagi banyak pihak.
untuk menjamin kualitas kehidupan tetap baik bagi generasi yang akan
datang.
dengan habitatnya.
23
resources.
keterpaduan dan koordinasi yang mantap antara pemanfaatan sumber daya alam,
sumber daya manusia, dan sumber daya buatan dalam suatu kurun waktu, dimensi
ruang, dan terkoordinasi agar tepat guna, berhasil guna, dan berdaya guna .
antara lain:
pengkajian terutama di
bidang kelapa sawit. ST2P ini
menjadi zona pendidikan
yang mampu menghasilkan
SDM unggulan untuk
pengembangan kawasan
teknopolitan., berdimensi
kewilayahan ditandai dengan
terciptanya pemukiman yang
nyaman dan baik di kawasan
tersebut, kawasan
teknopolitan juga memiliki
Integrasi ekonomi nasional di
era sekarang ditandai dengan
meningkatnya perekonomian
masyarakat di daerah yang
dapat Pengembangan
ekonomi local dan
menciptakan lapangan
pekerjaan.
Asti Priyani, Kapasitas Kualitatif Hasil penelitian menjelaskan
2017 Pemerintah kapasitas pemerintah
Kabupaten berdasarkan tugas dan
Pelalawan fungsi masing-masing dinas
dalam yang ikut serta dalam proses
Pembangunan pembangunan kawasan
Kawasan pendidikan tersebut. Dalam
Teknopolitan pelaksanaannya Badan
(Studi Perencanaan dan
Pembangunan Pembangunan Daerah
Kawasan (BAPPEDA) serta Unit
Pendidikan). Pelaksana Teknis (UPT)
mempunyai andil besar dari
pembuatan Masterplan.
Upaya yang dilakukan
dalam pembangunan
kawasan pendidikan tersebut
meliputi upaya politis dan
upaya teknis, dimana upaya
politis dilakukan oleh
26
BAPPEDA dalam
menyiapkan anggaran untuk
melobi DPRD dalam
pencairan anggaran
ekonomi, sosial dan budaya, yang memiliki sentra kegiatan iptek, kegiatan
- Pengujian atau analisis opsi atau pilihan yang tersedia. Merupakan proses
secara optimal
27
- Pemilihan rangkaian tindakan atau kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah
bertahap danteratur dari bermacam pelaku (aktor) baik secara umum (publik)
Permasalahan:
1. Kurangnya daya dukung anggaran pemerintah kabupaten maupun pusat
dalam pengembangan kawasan teknopolitan di Kecamatan Langgam
untuk kegiatan pembangunan bidang pendidikan dan industry dan
perumahan dikawasan teknopolitan.
2. Koordinasi belum berjalan dengan maksimal dalam pembangunan
kawasan teknopolitan di Kecamatan Langgam.
dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dengan
triangulasi, analisis data bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil penelitian
variabel yang diteliti, melainkan menggambarkan suatu kondisi yang apa adanya.
pertimbangan dan tujuan tertentu yang benar-benar menguasai suatu objek yang
28
29
a. Data Primer
Yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara dan jawaban informan
b.Data Sekunder
terkait dengan tujuan perolehan data seperti data demografis dan data monografi
- Struktur organisasi.
c. Dokumentasi yaitu melakukan kajian atas informasi dan data yang diperoleh
mencari atau untuk mendapatkan informasi mengenai hal yang ingin diteliti
Pengumpul Penyajian
an data
Kesimpulan-
Reduksi
data kesimpulan
Penarikan
3. Penyajian Data (Data Display). Penyajian data dilakukan setelah data selesai
direduksi atau dirangkum. Data yang peneliti peroleh dari hasil observasi,
32
dilakukan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Abe 2015. Manajemen Pemerintahan, Pembangunan dan Pembinaan Masyarakat
(MP3M) di Lingkungan Departemen Dalam Negeri, IIP: Jakarta
Bahua, Ikbal. 2018. Perencanaan partisipatif pembangunan masyarakat.Ideas
Publishing. Gorontalo
Jakarta.