Anda di halaman 1dari 4

RESUME PKPU NO 25 TAHUN 2023

NO DASAR HUKUM KETENTUAN YANG HARUS DIPERHATIKAN DAN DIPAHAMI


A TAHAPAN PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA
Pasal 5 ayat 5 1 Hari, tanggal dan Waktu Pemungutan Suara itu sudah diatur secara jelas. KPPS jangan mengubah
ketentuan yang telah diatur, misal Pemungutan Suara mulai jam 07.00 harus dimulai jam 07.00,
jangan mendahului jam 06.30. Begitu juga Penghitungan Suara, jangan dimulai setelah jam 13.00

B PERSIAPAN PEMUNGUTAN SUARA


Pasal 6 1 Denah TPS untuk Pemungutan dan Penghitungan ditempel di TPS
2 Pemilih DPT diatur waktu jam kedatangan ke TPS (ditulis dalam C.PEMBERITAHUAN-KPU)
3 Kehadiran Pemilih DPTb akan diatur yakni 2 (dua) jam sebelum pukul 13.00
4 KPPS memastikan Pemilih DPK diberi kesempatan pada 1 (satu) Jam sebelum pukul 13.00
5 KPPS wajib menghafalkan, atau kalau tidak hafal membuat catatan/checklist perlengkapan
pemungutan suara, dukungan perlengkapan lainnya, dan perlengkapan pemungutan suara lainnya

Pasal 7 1 KPPS memastikan lokasi TPS aman dari bencana. Lokasi TPS diusahakan tidak terbuka penuh, untuk
mengantisipasi hujan lebat
2 Penyiapan TPS harus sudah selesai 1 hari sebelum pemungutan suara
3 KPPS memastikan penyusunan tata letak pemungutan dan penghitungan suara sesuai dengan
Denah yang mempertimbangan kemudahan pemilih dalam memberikan surat suara serta
memperhatikan alur pemberian suara oleh pemilih
4 Penyiapan TPS nanti akan ada Juknis/Modul yang diberikan oleh KPU RI
Pasal 8 1 Penyimpanan di TPS dikordinasikan dengan Pengawas setempat
2 Dengan pertimbangan keamanan, logistik Pemilu dimungkinkan dititipkan KPPS di PPS, kemudian
PPS menyampaikan Logistik ke TPS di pagi hari
Pasal 9 1 Ketua KPPS harus menjelaskan kepada Anggota KPPS tata cara pemungutan dan penghitungan
suara
2 Ketua KPPS harus menjelaskan tugas anggota KPPS yang telah ditetapkan oleh KPU
C PELAKSANAAN PEMUNGUTAN SUARA
Pasal 15 1 KPPS memastikan TPS dan perlengkapan lainnya sudah siap
2 KPPS harus menghitung Surat Suara dan Pastikan Dapilnya tidak salah
3 KPPS memastikan jumlah Surat Suara sesuai dengan DPT + 2% Surat Suara cadangan. Kalau Surat
Suara lebih banyak dari ketentuan, kelebihan Surat Suara dikembalikan ke KPU melalui PPS. Kalau
jumlah Surat Suara kurang dari ketentuan, KPPS melaporkan ke PPS. Kekurangan bisa dipenuhi
atau tidak, tidak apa-apa. KPPS mencatat kejadian kelebihan/kekurangan dalam C.KEJADIAN
KHUSUS DAN/ATAU KEBERATAN SAKSI-KPU
3 Saksi maksimal 2 (dua) orang Saksi untuk masing Pasangan Calon, Partai Politik, atau calon anggota
DPD
4 1 (satu) orang Saksi bisa menjadi saksi di beberapa TPS. KPPS memastikan Saksi tersebut menjadi
Saksi Peserta Pemilu dalam 1 (satu) Partai atau 1 (satu) Pasangan Calon
5 Harus menyerahkan hardcopy Surat Mandat, kalau ada softcopy harus diprint
6 Pastikan Saksi tidak mengenakan atribut Parpol. Apabila ada Saksi menggunakan atribut Parpol
diberitahu dan sampaikan ke Pengawas TPS. Kewenangan Pengawas yang menindaklanjuti

Pasal 16 1 Pengucapan Sumpah dan Janji wajib dilakukan. Jangan sampai tidak dilaksanakan oleh Ketua KPPS
dan pastikan dilaksanakan mulai pukul 07.00. jangan sampai dilakukan sebelum pukul 07.00

2 Kalau jam 07.00 belum ada Saksi, Pemilih, atau Pengawas TPS yang hadir, rapat ditunda sampai
dengan adanya Saksi, Pemilih, dan Pengawas TPS yang hadir, paling lama 30 (tiga puluh) menit,
apabila setelah 30 menit belum hadir rapat pemungutan suara tetap dijalankan

3 Saksi yang datang dan membawa mandat setelah rapat pemungutan suara, tetap diterima dan
dipersilahkan untuk mengikuti proses pemungutan atau penghitungan
4 Apabila ada Saksi yang datang menyerahkan surat mandat dan pergi kemudian datang lagi pada
akhir penghitungan suara, tetap diberikan hak sesuai dengan hak saksi
Pasal 17 1 Dalam membuka kotak suara, pastikan jumlah surat suara sudah sesuai (sesuai DPT + 2%
Cadangan)
2 Pastikan Surat Suara yang diterima Dapilnya sesuai dengan Dapil di TPS tersebut
3 Kelebihan Surat Suara dikembalikan kepada KPU melalui PPS dan ditulis sebagai kejadian khusus
NO DASAR HUKUM KETENTUAN YANG HARUS DIPERHATIKAN DAN DIPAHAMI
4 Ketua KPPS harus menyampaikan Jumlah surat suara yang diterima, tata cara pemberian suara,
tata cara penyampaian keberatan, tata cara pemantauan dan peliputan, pembagian tugas KPPS
dan hal-hal lain yang diperlukan seperti mengumumkan Caleg yang meninggal dunai atau TMS

5 Ketua KPPS wajib menjelaskan secara berkala tata cara pemberian suara
6 Ketua KPPS memastikan anggota KPPS bertugas sesuai dengan tugas yang telah ditentukan sesuai
dengan keputusan KPU
Pasal 18 1 Pastikan KPPS yang bertugas ada SK, jangan sampai KPPS tidak memiliki SK
2 Pastikan Ketua KPPS melaksanakan pengucapan sumpah dan janji
Pasal 19 1 Pastikan Ketua KPPS yang mendatangani Surat Suara, jangan sampai anggota KPPS yang
menandatangani
2 Yang mengikuti Pengucapan Sumpah/Janji hanya KPPS dan Petugas Ketertiban. Saksi dan
Pengawas TPS tidak mengikuti
3 Penulisan pada identitas surat suara boleh menggunakan cap, kecuali tandatangan ketua KPPS
harus asli
Pasal 20 dan 21 1 Pastikan Ketua KPPS mengumumkan dengan cara menempel di papan untuk Caleg yang TMS atau
meninggal dunia dan menyampaikan secara lisan pada saat rapat pemungutan suara

Pasal 22 1 Dalam hal terdapat Parpol yang tidak menyampaikan LADK berdasarkan Keputusan KPU, maka
wajib diumumkan oleh Ketua KPPS melalui papan pengumuman dan disampaikan secara lisan

Pasal 24 1 Boleh membawa hanya C.PEMBERITAHUAN-KPU saja, namun diusahakan membawa KTP/copy KTP
atau softcopy ditunjukkan dengan HP
2 Terkait dengan pemilih tidak memiliki KTP el, dapat menunjukkan copy KTP, atau menunjukkan KTP
Elektronik digital (IKD) nya
3 Bagi pemilih yang berumur 17 tahun tgl 14 Feb 2024, sampai saat ini dasarnya adalah KTP El, untuk
KK dan Suket akan diinformasikan lebih lanjut oleh KPU RI
4 Pemilih memastikan surat suara rusak atau tidak di bilik suara sebelum melakukan pencoblosan

Pasal 25 1 Ketua KPPS wajib menandatangani seluruh surat suara


2 KPPS wajib memberikan surat suara sesuai dengan jenis pemilih, DPT/DPTb/DPK
3 KPPS selalu mengingatkan pemilih untuk memeriksa surat suara
4 KPPS memprioritaskan Pemilih disabilitas, Lansia dan Ibu Hamil
Pasal 26 1 Keliru dalam mencoblos surat suara hanya dapat diberikan penggantian 1 kali yang diambilkan dari
surat suara cadangan
2 Dalam hal surat cadangan tidak ada, menggunakan surat suara yang tersedia, artinya kalau sudah
tidak tersedia, maka tidak dapat ganti surat suara
Pasal 27 1 Pastikan dalam penghitungan surat suara, bahwa sah pencoboblosan adalah menggunakan alat
coblos yang telah disediakan, apabila mencoblos menggunakan alat lain, maka dinyatakan tidak
sah
Pasal 28 1 Pemilih tidak diperkenankan mendokumentasikan hak pilihnya di bilik suara
Pasal 29 1 Disabilitas netra, disabilitas fisik dan yang mempunyai halangan fisik lainnya dapat didampingi
menggunakan pendamping dan pastikan pendamping mengisi surat pernyataan pendamping

Pasal 30 1 Pendamping ada 2 macam: pendamping hanya mendampingi dan membantu Pemilih dan pemilih
mencoblos sendiri dan pendamping yang mendampingi serta membantu mencobloskan surat
suara sesuai keinginan pemilih
2 Surat Penyataan Pendamping disiapkan oleh KPPS sesuai kebutuhan
Pasal 31 1 Pemilih DPK diberikan waktu memilih mulai pukul 12.00 s.d 13.00
2 Jangan sampai ada pemilih DPK diberikan hak pilih sebelum atau sesudah jam yang telah
ditentukan
3 untuk DPT yang sakit dapat dilakukan KSK di waktu Jam pemungutan suara, tidak diperkenankan di
jam melebihi 13.00
Pasal 32 1 Ketua KPPS memastikan petugas ketertiban mengatur keseimbangan pemilih terhadap surat suara
yang masih tersedia
pasal 33 1 KPPS memastikan yang boleh memberikan hak suara adalah pemilih yang telah dicatat
kehadiranya dalam daftar hadir dan telah hadir dan sedang menunggu antrian

2 Khusus ketika ada pemilih disabilitas atau halangan fisik datang, maka Ketua KPPS dapat meminta
persetujuan kepada pemilih untuk mendahulukan
D PERSIAPAN PENGHITUNGAN SUARA
NO DASAR HUKUM KETENTUAN YANG HARUS DIPERHATIKAN DAN DIPAHAMI
Pasal 49 1 Waktu penghitungan suara harus silaksanakan setelah pukul 13.00, jangan sampai sebelum jam
13.00 dilakukan penghitungan suara
2 Wajib melakukan Rapat penghitungan suara sebelum penghitungan suara sesuai dengan prosedur

3 Perpanjangan "tanpa jeda" artinya langsung tidak diperkenankan untuk berhenti


Pasal 50 1 Design tempat pemungutan dan penghitungan suara ditempel
2 Pengaturan Tempat Penghitungan Suara di TPS sesuai petunjuk KPU RI
3 Tempat Duduk KPPS disetting sesuai dengan ketentuan
4 Menyiapkan sarana dan prasaran yang dibutuhkan di TPS dengan cara mencatat semua sarana dan
prasarana yang dibutuhkan
5 C. Hasil ditempel dalam Papan, bisa menggunakan papan DCT dan DPT
6 Pastikan C. Hasil DPR, DPRD Prov/Kab/Kota jumlahnya 20 lembar itu lengkap atau tidak

7 Pastikan C. Hasil DPR saat datang berada di dalam Plastik dan saat pengembalian ke PPS juga
dimasukkan dalam Plastik, tapi plastik yang digunakan berbeda (plastik slongsong)

8 Masing-masing Plastik harus dilabel, pada saat sortir diberi label untuk semua surat suara, agar
mudah mengidentifikasi
9 C. Hasil setelah digunakan untuk menghitung, hanya ditempatkan di 1 kotak
10 Benar-benar hafal, logistik apa yang ada di dalam kotak dan diluar kotak (sebaiknya membuat
cheklist agar tidak lupa)
11 Maksud dari C. Hasil dimasukkan dalam sampul kertas dan disegel, caranya sampulnya di ikatkan di
tengah setelah C Hasil digulung dan disegel kemudian dimasukkan dalam pastik slongsong

E PENGHITUNGAN SUARA
Pasal 52 1 Pengitungan Suara dapat dilakukan secara berurutan (PPWP, DPR RI, DPD, DPRD Prov dan DPRD
Kab), pahami kata-kata dalam PKPU untuk dapat berargumentasi dengan baik
2 Menghitung surat suara dan mencocokan surat suara yang terdapat dalam kotak suara dengan
daftar hadir
3 yang mengucapkan sah atau tidak sah adalah Ketua KPPS
4 Penghitungan dilaksanakan harus Jam 13.00
5 C Hasil di Tipex dan diparaf Ketua KPPS dan Saksi
6 C Hasil Salinan di coret 2 horizontal dan diparaf Ketua KPPS dan Saksi
Pasal 53 s.d 55 1 Ketentuan Surat Suara Sah atau Tidak Sah, yang diatur adalah yang dinyatakan sah
2 Akan dibuatkan gambar untuk mempermudah pemahaman masyarakat mengetahui sah surat
suara
Pasal 57 1 Ketua KPPS wajib memberikan tanda silang pada bagian luar surat suara yang memuat tempat,
nomor, alamat TPS, dan tanda tangan ketua KPPS dalam keadaan terlipat dengan menggunakan
spidol atau bolpoin surat suara yang tidak digunakan, cadangan, rusak dan keliru coblos

Pasal 58 1 Pastikan KPPS menandatangani semua formulir Model C. Hasil


2 Saksi yang hadir juga diminta untuk ikut mendantangani, apabila ada yang tidak berkenan, dicatat
dalam C. Kejadian Khusus dengan mencantumkan alasan
Pasal 59 1 KPPS harus memberikan kesempatan untuk Saksi, Pengawas, Pemantau Pemilu, atau masyarakat
yang hadir untuk mendokumentasikan C. Hasil baik dalam bentuk foto maupun Video

Pasal 60 1 dalam hal terjadi kesalahan dalam pengisian formulir model C. Hasil Salinan, pembetulan dilakukan
dengan cara mencoret angka atau kata yang salah dengan 2 garis horizontal dan menuliskan angka
atau kata hasil pembetulan dan diparaf oleh Ketua KPPS dan Saksi, serta menulis di C. Kejadian
Khusus
2 KPPS menggandakan C. Hasil Salinan sebanyak kebutuhan Saksi, Pengawas, PPK melalui PPS yang
hadir
Pasal 61 1 Yang mengisi C. Hasil adalah KPPS
Pasal 62 1 Ketua KPPS dibantua anggota KPPS menyusun dan memasukan ke dalam sampul kertas dan disegel

Maksud sampul kertas adalah C. Hasil digulung diiket dengan sampul kertas dan dikunci dengan
segel dan dimasukkan dalam plastik slongsong yang telah disediakan
2 Untuk C. Hasil salilnan dimasukkan dalam sampul kertas dan disegel dan dimasukkan dalam
kantong plastik yang mempunyai rel atau klip
3 Untuk C. Kejadian Khusus, C. Pendampingan, C. Pemberitahuan, Tanda Terima dan Pemberitahuan
pemilih yang tidak terdistribusikan masing-masing dimasukkan dalam sampul kertas dan disegel
NO DASAR HUKUM KETENTUAN YANG HARUS DIPERHATIKAN DAN DIPAHAMI
4 Kotak Suara untuk C. Hasil dimasukkan dalam Kotak Suara Presiden dan Wakil Presiden
Pasal 64 1 Pastikan KPPS memahami penyelesaian keberatan
2 KPPS wajib mencocokkan selisih perolehan suara dalam formulir C. Hasil Salinan dan dengan C.
Hasil dan dalam hal keberatan saksi dapat diterima oleh Pengawas, KPPS seketika melakukan
pembetulan
3 Pastikan ketika terjadi keberatan saksi dapat diselesaikan dilokasi
4 Pastikan bahwa rekomendasi pengawas ditindaklanjuti segera
5 Pastikan apabila terjadi kejadian, walaupun selesai tetap ditulis dalam C. Kejadian Khusus
6 Apabila terjadi bencana, yang penting diselamatkan logistik
7 Lebih baik jangan langsung menyegel kotak suara, kalau semua sudah selesai dihitung, untuk
mengantisipasi terjadi persoalan
Pasal 65 Keberatan Saksi tidak menghalangi proses penghitungan suara
Pasal 66 1 KPPS wajib mengumumkan hasil penghitungan suara di TPS
2 KPPS wajib menyampaikan Salinan C. Hasil kepada PPS dalam sampul kertas disegel pada hari yang
sama
3 PPS wajib mengumumkan dengan menempel ditempat umum pada kelurahan/desa
Pasal 67 1 KPPS meyerahkan kotak suara kepada PPK melalui PPS pada hari pemungutan dan penghitungan
suara selesai
2 PPS paling lambat 3 hari harus sudah menyampaikan kotak suara kepada PPK
Pasal 68 KPPS dilarang memberikan salinan C. Hasil kepada selain Saksi, Pengawas, PPS dan PPK
F PEMUNGUTAN SUARA ULANG, LANJUTAN DAN SUSULAN
Pasal 80 1 Pastikan lokasi TPS aman dari bencana, diusahakan dilokasi yang jangan terbuka 100%, untuk
mengantisipasi hujan lebat/banjir
2 Pahami Pemungutan Suara Ulang, Pemungutan Suara Susulan/Lanjutan
3 Bencana alam dapat mengakibatkan PSU, apabila terjadi hasil pemungutan suara tidak dapat
dipergunakan/rusak, namun apabila masih aman dapat digunakan
4 Pemunguta Suara ulang dapat terjadi apabila:
4.1
pembukaan kotak suara dan/atau berkas pemungutan dan penghitungan suara tidak dilakukan
menurut tata cara yang ditetapkan dalam ketentuan peraturan perundang-undangan
4.2 petugas KPPS meminta Pemilih memberikan tanda khusus, menandatangani, atau menuliskan
nama atau alamat pada surat suara yang sudah digunakan
4.3 petugas KPPS merusak lebih dari satu surat suara yang sudah digunakan oleh Pemilih sehingga
surat suara tersebut menjadi tidak sah; dan/atau
4.4 Pemilih yang tidak memiliki KTP-el atau Suket, dan tidak terdaftar di DPT dan DPTb memberikan
suara di TPS
4.5 terdapat pemilih yang memberikan suara lebih dari 1 (satu) kali, baik pada satu TPS atau pada TPS
yang berbeda
Pasal 81 1 Usulan Pemunguta Suara ulang dilakukan oleh KPPS diteruskan ke PPK dan selanjutnya diajukan ke
KPU Kab untuk diambil keputusan PSU
2 PSU dilakukan paling lambat 10 hari setelah hari pemungutan suara
Pasal 109 1 Dalam hal sebagian atau seluruh Dapil terjadi kerusuhan, gangguan keamanan, bencana alam atau
gangguan lainnya yang mengakibatkan sebagian tahapan pemungutan suara atau penghitungan
suara di TPS tidak dapat dilaksanakan, dilakukan pemungutan suara atau penghitungan suara
lanjutan di TPS
2 Terkiat apakah kemudian lokasi TPS dapat direlokasi atau tidak, menunggu informasi KPU RI

Pasal 111 1 Pemungutan Suara Susulan atau lanjutan dilakukan setelah ditetapkan penundaan oleh KPU Kab
atas usulan PPK
2 Penundaan dilakukan dengan Keputusan KPU Kab

Anda mungkin juga menyukai