Anda di halaman 1dari 9

JMNS

Journal of Midwifery and Nursing Studies

Volume 1 Number 1 Mei 2019


Publisher: Akademi Kebidanan Tahirah Al Baeti Bulukumba
This journal is indexed by Google Scholar and licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License

THE EFFECTIVENESS OF GUIDED IMAGERY THERAPY ON


PAIN INTENSITY IN POST SECTIO CAESARIA MOTHERS
Nunung Nurhayati1, Selia Oktavianti² Astri Mutiar3, Dewi Marfuah4
1,2,3,4
Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan PPNI Jawa Barat,
nunky_adzra@yahoo.com

ABSTRACT
The background : Pain is a problem that is often found in a patient post sectio of caesarea. It was caused
by the presence of a stretch the muscles of the uterus and the abdomen after insisional on the network
effect anasetesi missing. Pain management non pharmacological can be done by means of guided
imagery. Guided imagery is one method of controlling pain are part of cognitive-behavioral. The purpose
of this technique that is to provide comfort, change the psychology to reduce the perception of pain and
optimalitation bodily functions. The purpose of evaluate the effectiveness guided imagery therapy against
intensity of pain to post section of caesarea. Carried out search of articles on pubmed and google
scholar. The search was expanded by using a technique citation pearl growing.Study published in english
and indonesian language in 2010-2020 being considered to be included in the reviewed. The data
extracted by writers and summarized use of p extraction data from JBI (Joanna Briggs Institute).
Obtained 3 study entering review criteria. The guided imagery: Therapy effective to reduce pain post
sectio of caesarea. Engineering guided imagery can be given 1 first hour of sectio caesarea post in a
patient manner invited to imagine a nice thing, therapy guided imagery can be collected during 15-20
minutes a guided imagery therapy than other techniques of relaxation as to excite optimistic; increase
confidence and relaxation and rest in deprive cycle, fear, tension pain; increase endorphin natural; and
reduce fatigue the guided imagery therapy also do not need any fees, easy, by respondents and caused no
side effects.

Keywords: Effectiveness guided imagery, therapy, pain, sectio of caesarea

ABSTRAK
Nyeri merupakan masalah yang sering ditemui pada pasien post sectio caesarea. Hal ini
disebabkan oleh adanya peregangan otot uterus dan adanya insisional pada jaringan abdomen setelah
efek anasetesi hilang. Manajemen nyeri non farmakologis bisa dilakukan dengan cara guided imagery.
Guided imagery adalah salah satu metode pengontrolan nyeri yang termasuk kedalam teknik perilaku
kognitif (cognitive-behavioral), tujuan dari teknik ini yaitu untuk memberikan kenyamanan, mengubah
respon psikologi untuk mengurangi persepsi nyeri dan mengoptimalisasi fungsi tubuh. Mengevaluasi
efektivitas Guided Imagery Therapy terhadap intensitas nyeri pada ibu post sectio caesarea. Pencarian
artikel dilakukan di PubMed dan Google Scholar. Pencarian diperluas dengan menggunakan teknik
citation pearl growing. Studi yang diterbitkan dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia pada tahun
2010-2020 dipertimbangkan untuk dimasukkan dalam tinjauan ini. Data diekstrak oleh penulis dan

27
diringkas menggunakan p ekstraksi data dari JBI (Joanna Briggs Institute). Didapatkan 3 studi yang
masuk kedalam kriteria tinjauan. Guided Imagery Therapy efektif untuk mengurangi nyeri ibu post sectio
caesarea. Teknik guided imagery dapat diberikan 1 jam pertama post sectio caesarea dengan cara pasien
diajak untuk membayangkan hal yang menyenangkan, terapi guided imagery dapat dilakukan selama 15-
20 menit. Keunggulan guided imagery therapy daripada teknik relaksasi yang lain seperti
membangkitkan kepercayaan diri dan optimis; meningkatkan relaksasi dan ketenangan dalam diri;
menghilangkan siklus ketakutan, ketegangan, nyeri; meningkatkan endorfin alami; dan mengurangi
keletihan, pelaksanaan guided imagery therapy juga tidak membutuhkan biaya apapun, mudah dilakukan
oleh responden, dan tidak menyebabkan efek samping.

Kata kunci : Efektifitas, Guided Imagery Therapy, Nyeri, Sectio Caesarea

PENDAHULUAN bagaimana klien dapat menahan dan


Sectio Caesarea umumnya dilakukan ketika menanggapi rasa sakit. Ketika ibu merasakan
proses persalinan normal melalui vagina tidak nyeri akan mengakibatkan beberapa gangguan
memungkinkan karena beresiko kepada seperti kualitas tidur menjadi buruk sebesar
komplikasi medis lainya (Purwoastuti, Dkk, 85,7% (Fitri dkk., 2012), mengurangi produksi
2015). Pembedahan Sectio Caesarea ASI sebesar 27,1% (Nurliawati, 2010), dan
menimbulkan rasa nyeri yang berasal dari luka malas untuk melakukan mobilisasi dini sehingga
insisi (Kasdu, 2003 dalam Fitri, Trasyani & mengakibatkan proses penyembuhan luka
Maryati, 2012). Nyeri merupakan masalah yang menjadi lambat sebesar 45% (Susanti, 2015).
sering ditemui pada pasien post sectio caesarea. Manajemen nyeri dibedakan secara
Hal ini disebabkan oleh adanya peregangan otot farmakologis dan non farmakologis. Prosedur
uterus dan adanya insisional pada jaringan secara farmakologis dilakukan dengan
abdomen setelah efek anasetesi hilang. Nyeri pemberian analgetik (Prasetyo, 2010) dan cara
yang dirasakan pasien post sectio caesarea non-farmakologis bisa dilakukan dengan cara
tentulah bervariasi, mulai dari nyeri ringan akupunkutur, akupresur, massage, relaksasi
sampai dengan nyeri berat sekali, bergantung benson, dan guided imagery (Syahriyani 2010).
pada faktor yang mempengaruhi nyeri karena Guided imagery memiliki beberapa keunggulan
sifat dari nyeri sangatlah subjektif, dampak dari daripada teknik relaksasi yang lain seperti
nyeri jika tidak diatasi dengan baik akan membangkitkan kepercayaan diri dan optimis;
mengakibatkan ibu mudah tersinggung, produksi meningkatkan relaksasi dan ketenangan dalam
ASI yang berkurang mengakibatkan puting ibu diri; menghilangkan siklus ketakutan,
lecet karena hisapan bayi yang kuat, ketegangan, nyeri; meningkatkan endorfin
menyebabkan infeksi karena proses alami; dan mengurangi keletihan.
penyembuhan luka yang lambat, subinvolusi Guided Imagery adalah salah satu metode
karena ibu tidak segera mobilisasi dini, dan pengontrolan nyeri yang termasuk kedalam
pengeluaran lochea menjadi terhambat (Kosasih, teknik perilaku kognitif (cognitive-behavioral),
2015). tujuan dari teknik ini yaitu untuk memberikan
Menurut Solehati & Rustina (2013), 75% dari kenyamanan, mengubah respon psikologi untuk
pasien bedah mengalami nyeri sedang sampai mengurangi persepsi nyeri dan mengoptimalisasi
berat setelah operasi. Durasi nyeri dapat fungsi tubuh (Kozier & Erb’s, 2012). Teknik ini
bertahan selama 24 sampai 48 jam, tapi bisa dimulai dengan proses relaksasi pada umumnya
bertahan lebih lama tergantung pada yaitu meminta kepada klien untuk perlahan-
lahan menutup matanya dan fokus pada nafas
mereka, klien didorong untuk relaksasi

28
mengosongkan pikiran dan memenuhi pikiran cara membuat rangkuman yang meliputi
dengan bayangan untuk membuat damai dan informasi sampel, desain penelitian, deskripsi
tenang (Rahmayati, 2010). Dari berbagai terapi yang diberikan sebagai intervensi,
penelitian menunjukkan rata-rata penurunan pengukuran outcome penelitian, dan deksripsi
nyeri yang berbeda-beda dari setiap penelitian hasil studi. Proses pengkajian kualitas metode
sehingga peneliti tertarik melakukan literature penelitian dilakukan dengan menggunakan
review terhadap beberapa penelitian tentang appraisal instrument dari The Joanna Briggs
efektivitas guided imagery therapy terhadap Institute (JBI). Semua artikel yang terpilih
intensitas nyeri pada ibu post sectio caesarea. dilakukan penilaian yang ketat dengan tujuan
untuk mengidentifikasi dan memilih artikel
METODE dengan kualitas terbaik.
Strategi pencarian bertujuan untuk mencari
artikel yang sudah diterbitkan. Pencarian HASIL DAN PEMBAHASAN
dilakukan melalui Google Scholar dan PubMed. Dari hasil pencarian yang dilakukan dengan
Kata kunci yang digunakan pada adalah guided menggunakan kata kunci berbahasa Inggris dan
imagery, nyeri post sectio caesarea, Indonesia kata kunci yang digunakan yakni
experimental. Skrining artikel dilakukan melalui guided imagery, nyeri post sectio caesarea, dan
judul awal dan dilanjutkan dengan melakukan experimental ditemukan sebanyak 76 artikel
skrining abstrak untuk mengidentifikasi artikel jurnal dari PubMed dan 61 artikel jurnal dari
mana yang berpotensi sesuai dengan kriteria Google Scholar, dengan menggunakan appraisal
pencarian. Setelah dilakukan skrining dilajutkan instrument dari The Joanna Briggs Institute
dengan melakukan review terhadap artikel yang (JBI) didapatkan artikel 3 jurnal full text yang
dianggap signifikan pada skrining awal, dilakukan review.
Reviewers menambahkan pencarian artikel Hasil penelitian literature review dari 3
dengan melakukan teknik citation pearl growing artikel ini menunjukkan bahwa guided imagery
yakni teknik mencari artikel dengan cara therapy efektif untuk menurunkan nyeri pada
meninjau referensi dalam penelitian atau artikel ibu post sectio caesarea. Hasil penelitian
yang sudah didapat. Erawati, et al. (2019) menunjukan bahwa adanya
Pencarian inclusion criteria berfokus pada pengaruh therapy guided imagery terhadap
jurnal yang menggunakan terapi guided imagery tingkat nyeri pada pasien post operasi sectio
pada tatalaksana nyeri ibu post sectio caesarea caesarea, dalam penelitian ini intervensi pada
menggunakan metode penelitian quasi- kelompok eksperimen diberikan kombinasi
experimental dan randomized controlled trial antara pemberian teknik guided imagery dengan
dengan artikel yang dipilih terpublikasi 10 tahun pemberian obat farmakologi (katerolac), skor
kebelakang dari 2010 sampai 2020. Artikel yang rata-rata sebelum intervensi yaitu 7 skala nyeri
digunakan adalah artikel yang berbahasa Inggris berat dan setelah intervensi terjadi penurunan
dan Indonesia. Kriteria inklusi untuk pencarian skala nyeri menjadi 4 skala nyeri ringan. Dengan
yaitu penelitian yang dilakukan pada ibu post nilai ρ=0,002, yang berarti nilai ρ lebih kecil
sectio caesarea, intervensi yang dilakukan dari nilai (α) 0,05, hasil penelitian membuktikan
adalah guided imagery dengan outcome yang adanya penurunan dilihat dari nilai intensitas,
berkaitan dengan nyeri. Data diekstraksi oleh tetapi faktor kombinasi antara pemberian
reviewers dan diringkas dengan menggunakan therapy guided imagery dengan pemberian obat
alat dari The Joanna Briggs Institute (JBI). farmakologi seperti ketorolac dapat memberikan
Setiap artikel dilakukan pengolahan data dengan perubahan yang baik terhadap penurunan

29
intersitas nyeri dan nyeri dapat menurun tanpa setiap kelompok yang memiliki penurunan yang
menunggu waktu yang lama. signifikan yaitu mean pada pre intervensi 4,7,
Secara teoritis therapy guided imagery post 0 menit dengan mean 3,3 dan post 1 jam
mempengaruhi sistem kontrol desendens yang dengan mean 2,9. Secara teoritis mekanisme
berfungsi dalam pelepasan endorfin. Endorfin imajinasi positif dapat melemahkan psikoneuro
merupakan sebuah substansi yang bekerja untuk immunologi yang mempengaruhi respon stres,
menghambat proses pengiriman impuls nyeri ke hal ini berkaitan dengan teori Gate Control yang
sistem saraf pusat. Hal ini sejalan dengan menyatakan bahwa “hanya satu impuls yang
penelitian yang dilakukan oleh Prijatni, et al. dapat berjalan sampai sumsum tulang belakang
(2018) yang menyatakan bahwa ada perbedaan ke otak pada satu waktu” dan jika ini terisi
nyeri pada pasien post sectio caesarea sebelum dengan pikiran lain maka sensasi rasa sakit tidak
dan sesudah dilakukan guided imagery. Peneliti dapat dikirim ke otak oleh karena itu rasa sakit
mengatakan, cara kerja guided imagery yaitu dapat berkurang. Guided imagery juga dapat
mengajak responden membayangkan hal yang melepaskan endorphin yang melemahkan respon
disenangi seperti membayangkan pemandangan rasa sakit dan dapat mengurangi rasa sakit atau
indah sehingga membuat responden menjadi meningkatkan ambang nyeri.
rileks. Suara terapis yang membimbing
responden untuk membayangkan hal yang indah
dan menyenangkan masuk ke dalam telinga
menuju ganglion spiralis corti. Selanjutnya, akan
diteruskan ke korteks auditorius oleh nervus
koklearis dan diproses di lobus temporalis
tepatnya pada area Wenickle. Hasil dari proses
tersebut berupa bahasa yang dimengerti otak.
Hipotalamus akan mengaktifkan kelenjar
hipofise anterior untuk menghasilkan hormon
endorfin. Saat responden berhasil
membayangkan hal yang menyenangkan, maka
saat itulah hormon endorfin bekerja.
Dikarenakan adanya endorfin yang mengikat
substansi P inilah, maka nyeri di blok dan tidak
bisa dipersepsikan oleh responden. Responden
akan menjadi rileks. Hal inilah yang menjadikan
responden dari tingkat nyeri sedang menurun
menjadi nyeri ringan. Waktu yang dibutuhkan
untuk teknik guided imagery yaitu 15-20 menit.
Pada penelitian David dan Mulyadi (2017)
terdapat perbedaan skala nyeri sebelum
diberikan intervensi, skala nyeri post 0 menit
dan skala nyeri post 1 jam setelah diberikan
intervensi, hal ini juga bermakna bahwa
intervensi guided imagery efektif dalam
menurunkan skala nyeri pada ibu post sectio
caesarea. diperkuat juga dengan nilai mean

30
Ringkasan Hasil Penelitian

No Penulis, Sample Metode Instrumen Intervensi Hasil


Tahun,
Tempat
1. Erawati, Populasi pada Pre-experimental Coding sheet Kelompok eksperimen pada Sebelum pemberian tindakan
Jamila penelitian ini Design dengan (lembar kode) penelitian ini dilakukan terapi guided imagery skor rata-
Kasim dan adalah semua One Group pengukuran sebelum rata yaitu 7 skala nyeri berat.
Ernawati ibu post sectio Pretest-Postest diberikan intervensi dan Dan setelah pemberian terapi
Askar caesarea. Design tanpa setelah diberikan intervensi guided imagery terjadi
(2019). Sampel dalam kelompok kontrol. guided imagery. Dan penurunan skala nyeri menjadi 4
Rumah penelitian ini kombinasi antara skala nyeri ringan. Hasil Analisis
Sakit Tk. berjumlah 11 pemberian teknik guided bivariat, menggunakan hasil uji
II ibu post sectio imagery dengan pemberian Wilcoxon diperoleh nilai
Pelamonia caesarea. obat farmakologi ρ=0,002, yang berarti nilai ρ
Makassar Teknik sample: lebih kecil dari nilai (α) 0,05.
Total sampling Interpretasi adanya pengaruht
herapy guided imagery terhadap
tingkat nyeri pada pasien post
operasi sectio caesarea.
2. Ida Prijatni, Populasi pada Quasi eksperimen Kuisioner dan Pada kelompok eksperimen Sebelum dilakukan guided
Riza penelitian ini dengan desain one SOP guided pengambilan bahan imagery yang mengalami nyeri
Umami, adalah semua group pretest- imagery penelitian/ data terbanyak pada skala 6 (25%),
dan ibu post sectio posttest menggunakan SOP dan nyeri sesudah dilakukan guided
Malinda caesarea. mengisi lembar kuisioner, imagery mengalami nyeri
Capri NA Sampel dalam yang membutuhkan waktu terbanyak pada skala 2 (20%).
(2018). RS penelitian ini sekitar ±5 menit dan Hasil penelitian menunjukkan t
Baladhika berjumlah 40 dilanjutkan intervensi hitung Sig. (2-
Husada ibu post sectio guided imagery selama 15- tailed)=0,000<0,05 (𝑎) yang
Jember caesarea.. 20 menit.. berarti Ho ditolak, sehingga ada
Teknik sample: perbedaan nyeri pada pasien post
Consecutive sectio caesarea sebelum dan
sampling sesudah dilakukan guided
imagery.
3. Y.David Populasi pada Pre-experimental Tidak menjelaskan Pada kelompok intervensi Hasil menunjukan tehnik guided
dan penelitian ini Design dengan instrumen yang diberikan tehnik guided imagery efektif untuk penurunan

31
M.Karow adalah semua One Group digunakan untuk imagery lalu diukur skala skala nyeri dimana terdapat
(2017) ibu post sectio Pretest-Postest mengukur skala nyeri sebelum diberikan perubahan dan perbedaan yang
Irina caesarea. Design tanpa nyeri tehnik guided imagery, signifikan dari nilai rata-rata
Yohana Sampel dalam kelompok kontrol. skala nyeri 0 menit setelah serta nilai minimal dan maximal
RSU penelitian ini diberikan tehnik guided tiap kelompok pengukuran pre
Gunung berjumlah 20 imagery dan skala nyeri 1 pemberian intervensi, 0 menit
Maria ibu post sectio jam setelah diberikan dan 1 jam setelah pemberian
Tomohon caesarea.. tehnik guided imagery. intervensi. Dengan nilai mean
Teknik sample: setelah dilakukan intervensi
Consecutive guided imagery setiap kelompok
sampling yang memiliki penurunan yang
signifikan yaitu mean pada pre
intervensi 4,7, post 0 menit
dengan mean 3,3 dan post 1 jam
dengan mean 2,9. Hasil uji
statistik dengan menggunakan
Uji Repetead ANOVA dengan
alternatif Uji Friedman nilai p =
0,000 (P ˂ 0,05) dan terdapat
perbedaan skala nyeri sebelum
dilakukan intervensi dan sesudah
dilakukan intervensi.

32
KESIMPULAN Karakter Bangsa” HEPI UNESA
Berdasarkan hasil literature review dari 3 2012.
artikel ini dapat disimpulkan bahwa guided David, B. Y., & Karouw, B. M. (2017).
imagery therapy efektif untuk menurunkan nyeri Keefektifan Tehnik Guided
terhadap pasien post sectio caesarea. Teknik
Imagery Untuk Menurunkan Skala
guided imagery dapat diberikan 1 jam pertama
Nyeri Pada Ibu Post Sectio
post sectio caesarea dengan cara pasien diajak
Caesarea Di Irina Yohana Rsu
untuk membayangkan hal yang menyenangkan,
terapi guided imagery dapat dilakukan selama Gunung Maria Tomohon.
15-20 menit. Keunggulan guided imagery In PROSIDING Seminar Nasional
therapy daripada teknik relaksasi yang lain Tahun 2017 ISBN: 2549-
seperti membangkitkan kepercayaan diri dan 0931 (Vol. 1, No. 2, pp. 295-301).
optimis; meningkatkan relaksasi dan ketenangan Depkes RI. (2013). Riset Dasar Kesehatan
dalam diri; menghilangkan siklus ketakutan, (RISKESDAS) 2013. Jakarta:
ketegangan, nyeri; meningkatkan endorfin Badan penelitian dan
alami; dan mengurangi keletihan, pelaksanaan pengembangan kesehatan
guided imagery therapy juga tidak
departemen kesehatan republic
membutuhkan biaya apapun, mudah dilakukan
Indonesia.
oleh responden, dan tidak menyebabkan efek
Dewi, E. R., & Aprilina, H. D. (2020).
samping.
Perbedaan Terapi Guided
DAFTAR PUSTAKA Imagery Dan Aromaterapi Lemon
Andarmoyo, S. (2013). Konsep & Proses Terhadap Nyeri Pada Ibu Post
Keperawatan Nyeri. Yogyakarta: Section Caesarean. Jurnal
Arruzz Media. Keperawatan
Ani, Maryunani. (2016). Managemen Muhammadiyah, 4(2).
Kebidanan Terlengkap. Jakarta: Erawati, J. K., & Askar, E. (2019).
CV. Trand Info Media. Pengaruh Therapy Guided
Bobak, Lowdermik, Jensen. (2016). Buku Imagery Terhadap Tingkat Nyeri
Ajar Keperawatan Maternitas. Pada Pasien Post Operasi Sectio
Jakarta: EGC. Caesarea Di Rumah Sakit Tk. Ii
Cooper dan Taylor dalam Mohammad Imam Pelamonia Makassar. Jurnal
Farisi. (2010). Pengembangan Ilmiah Kesehatan Diagnosis
Asesmen Diri Siswa (Student Self- Volume 14 Nomor 3 Tahun.
Assessment) sebagai Model Grocke, D., & Moe. (2015). Guided Imagery
Penilaian dan Pengembangan & Music (GIM) and Music
Karakter. Artikel disampaikan Imagery Methods For Individual
pada Konferensi Ilmiah Nasional and Group Therapy. London:
“Asesmen dan Pembangunan Jessica Kingsley Publisher.
Guyton AC, Hall JE. (2014). Buku Ajar
Fisiologi Kedokteran. Edisi 12.

33
Jakarta: Penterjermah Ermita I, _____. (2012). Intranatal Care Asuhan
Ibrahim I Singapura: Elsevier. Kebidanan Pada Persalinan.
Hart, S. G. (2008). Human Mental Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Workload. Netherlands: Elsevier _____. (2014). Asuhan Kebidanan Pada
science publishing company Inc. Masa Antenatal. Yogyakarta:
Heryani, Reni. (2015). Buku Ajar Asuhan Pustaka Pelajar.
Kebidanan Ibu Nifas dan _____. (2015). Asuhan Kebidanan Pada Ibu
Menyusui. Jakarta: Trans Info Nifas. Yogyakarta: Pustaka
Media. Pelajar.
Iba, A. P., & Happy, D. A. (2018). _____. (2016). Asuhan Kebidanan Pada
Perbandingan Efektifitas Teknik Masa Intranatal. Yogyakarta:
Relaksasi Guided Imagery Pustaka Pelajar.
Dengan Teknik Relaksasi _____. (2016). Asuhan Keluarga
Hollding Finger Terhadap Berencana. Yogyakarta: Pustaka
Tingkat Nyeri Ibu Post Sectio Pelajar.
Caesarea. Jurnal Menara Medika. Maryunani, A. (2015). Asuhan Ibu Nifas &
Jamil, S.N., Sukma, F & Hamidah. (2017). Asuhan Ibu Menyusui. Bogor: In
Buku Ajar Asuhan Kebidanan Media.
Pada Kehamilan Fisiologis. Maryunani, A. (2015). Perawatan Luka
Jakarta: Salemba Medika. Seksio Caesarea (Sc) Dan Luka
Jihan Nisa Afdila. (2016). Pengaruh Terapi Kebidanan Terkini (Dengan
Guided Imagery Terhadap Penekanan ‘Moist Wound
Tingkat Stres Pada Mahasiswa Healing). Bogor: In Medika.
Tingkat Akhir Dalam Muttaqin, A. (2012). Asuhan Keperawatan
Menyelesaikan Skripsi. Surabaya: Dengan System Persyarafan.
Skripsi Fakultas Keperawatan Jakarta: Salamba Medika.
Universitas Airlangga. Nurarif, Amin Huda dan Hardhi Kusuma.
Judha, Muhammad, Sudarti Dan Fauziah, (2015). Aplikasi Asuhan
Afroh. (2012). Teori Pengukuran Keperawatan Berdasarkan
Nyeri Dan Nyeri Persalinan. Diagnosa Medis & NANDA.
Yogyakarta: Nuha Medika. Jogyakarta: Medis Actions.
Kaplan & Sadock. (2015). Synopsis of Patasik, C. K., Tangka, J., & Rottie, J.
Psychiatry: Behavioral (2013). Efektifitas Teknik
Science/Clinical Psychiatri- Relaksasi Nafas Dalam Dan
Eleven Edition. Guided Imagery Terhadap
Marmi. (2012). Asuhan Kebidanan Pada Penurunan Nyeri Pada Pasien
Masa Nifas Puerperium Care. Post Operasi Sectio Caesare Di
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Irina D Blu Rsup Prof. Dr. RD
Kandou Manado. Jurnal
Keperawatan, 1(1).

34
Potter, P.A., Pery, A.G. (2010). Jawa Timur: STIKes Majapahit
Fundamentals of Nursing Mojokerto
Fundamental Keperawatan Buku Saleha S. (2013). Asuhan Kebidanan Pada
2 Edisi 7. Jakarta.: Penerbit Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika.
Salemba Medika. Saputra, D., Asmawati, A., & Septiyanti, S.
Prasetyo, SN. (2010). Konsep dan Proses (2019). Teknik Relaksasi
Keperawatan Nyeri. Yogyakarta: Genggam Jari Oleh Suami
Graha Ilmu. Berpengaruh Terhadap Nyeri
Prawirohardjo, Sarwono, Prof. dr. dr. SpOG. Post Operasi Sectio
(2010). Ilmu Kebidanan, cetakan Caesarea. Jurnal Media
ketiga. Jakarta: PT. Bina Pustaka Kesehatan, 12(1), 11-20.
Sarwono Prawirohardjo. Smeltzer, S.C & Bare, B.G, (2010). Buku
Prijatni, I., Umami, R., & NA, M. C. (2018). Ajar Medikal Bedah Brunner &
Perbedaan Nyeri Pada Pasien Suddarth edisi 8. Jakarta: EGC.
Post Sectio Caesarea Sebelum
Dan Sesudah Dilakukan Guided
Imagery. Jurnal Informasi
Kesehatan Indonesia (JIKI), 4(1),
20-25.
Rahmayati, N. (2010). Manajemen
Pelayanan Prima. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Rahmayati, Y.N. (2010) Pengaruh Guided
Imagery Terhadap Tingkat
Kecemasan Pada Pasien
Skizoafektif di RSJD Surakarta.
Skripsi tidak dipublikasikan,
Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Rompas, S. S., & Mulyadi, N. (2017).
Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas
Dalam Dan Guided Imagery
Terhadap Penurunan Nyeri Pada
Pasien Post Operasi Sectio
Caesarea Di Rsu Gmim Pancaran
Kasih Manado. Jurnal
Keperawatan, 5(2).
Rufaida, Z. Lestari, SWP., & Sari, DP.
(2018). Terapi Komplementer.

35

Anda mungkin juga menyukai