Anda di halaman 1dari 6

Nama : Muhamad Geri Wijaya

Npm : 3201221012
Prodi : Pend. Akuntansi
Mata kuliah : ALK
TUGAS RASIO SOLVABILITAS
Neraca
PT ANGIN RIBUT
Per 31 Maret 2019 dan 2020(dalam jutaan)

Pos-pos neraca 2019 2020


Aktiva lancar
Kas 8.000 8.500
Giro 2.500 2.300
Surat surat berharga 4.000 4.500
Piutang 2.500 2.500
Persediaan 4.000 5.500
Total aktiva lancar 21.000 23.300
Aktiva tetap
Tanah 2.000 2.000
Bangunan 3.500 3.500
Mesin-Mesin 3.000 4.000
Peralatan 2.500 3.500
Total aktiva Tetap 11.000 13.500
Aktiva lainnya
Gedung dalam proses 2.000 2.500
Total aktiva 34.000 39.900
Utang lancar
Utang usaha 5.000 5.600
Utang bunga 300 200
Kewajiban pajak 2.500 2.500
Total utang lancar 7.800 8.300
Utang jangka panjang
Utang bank 2.000 2.000
Utang obligasi 1.000 1.600
Total utang jangka panjang 3.000 3.600
Ekuitas
Modal setor 7.000 7.500
Cadangan laba 4.000 4.500
Total ekuitas 11.000 13.000
Total pasiva 21.000 14.900

PT. ANGIN RIBUT


Laporan Laba Rugi
Per 31 Maret 2019 dan 2020 (Dalam jutaan)
Komponen L/R 2019 2020
Total penjualan 60.000 55.800
Harga pokok penjualan (22.000) (25.000)
Laba kotor 38.000 30.800
Beban usaha
Beban umum dan administrasi (7.000) (6.500)
Beban penjualan (4.000) (3.500)
Laba usaha 27.000 20.500
Pendapatan (beban) lain
Pendapatan luar usaha 500 1.000
Beban bunga (1.000) (1.100)
Laba bersih sebelum pajak 25.500 18.400
pajak (9.000) (4.400)
Laba bersih setelah pajak 16.500 14.000

1) Debt to asset ratio (Debt Ratio)


Rumus :
Debt to asset ratio = Total Debt
Total Assets

Komponen Laporan Keuangan 2019 2020

Total Aktiva (Total Assets) 34.000 39.900


Total Utang (Total Debt) 10.800 11.900

Untuk tahun 2019 :


Debt to asset ratio = Rp. 10.800 = 0,3 (30%)
Rp. 34.000

Rasio ini menunjukkan bahwa 30% pendanaan Perusahaan dibiayai dengan utang
untuk tahun 2019. Artinya bahwa setiap Rp. 100,00 pendanaan Perusahaan Rp. 30,00
dibiayai dengan utang dan Rp. 70,00 disediakan oleh pemegang saham.

Untuk tahun 2020 :


Debt to asset ratio = Rp. 11.900 = 0,29 (29%)
Rp. 39.900

Rasio ini menunjukkan bahwa 46% pendanaan Perusahaan dibiayai dengan utang
untuk tahun 2020. Artinya bahwa setiap Rp. 100,00 pendanaan Perusahaan Rp. 29,00
dibiayai dengan utang dan Rp. 71,00 disediakan oleh pemegang saham.

Komentar : Dapat kita ketahui bahwa Nilai debt ratio tahun 2020 mengalami
penurunan sebanyak 1% dari tahun 2019 yaitu 30% menjadi 29% dari hasil tersebut
menunjukkan bahwa debt to asset ratio mengalami penurunan dari tahun sebelumnya.

2) Debt to equity ratio


Rumus :
Debt to equity ratio = Total utang
Total ekuitas

Komponen Laporan Keuangan 2019 2020


Total utang 10.800 11.900

Total ekuitas 11.000 13.000

Untuk tahun 2019 :


Debt to asset ratio = Rp. 10.800 = 0,9 (90%)
Rp. 11.000

Untuk tahun 2020 :


Debt to asset ratio = Rp. 11.900 = 0,91 (91%)
Rp. 13.000
Rasio ini menunjukkan bahwa kreditor menyediakan Rp. 90,00 tahun 2019 untuk
setiap Rp. 100,00 yang disediakan pemegang saham atau Perusahaan dibiayai oleh
utang sebanyak 90%. Demikian pula untuk tahun 2020 tidak jauh berbeda dengan
tahun 2019, yaitu sebesar 91%

Komentar : Dapat kita ketahui bahwa nilai Debt to equity ratio tahun 2020
mengalami kenaikan sebanyak 1% dari tahun 2019 yaitu 90% menjadi 91% dari hasil
tersebut menunjukkan bahwa Debt to equity ratio mengalami kenaikan dari tahun
sebelumnya.

3) Long term debt to equity ratio (LTDtER)


Rumus :
LTDtER = Long term debt
Equity

Komponen Laporan Keuangan 2019 2020


Total utang jangka panjang 3.000 3.600

Total ekuitas 11.000 13.000

Untuk tahun 2019 :


LTDtER = 3.000 = 0,2 (20%)
11.000
Untuk tahun 2020
LTDtER = 3.600 = 0,27 (27%)
13.000

Komentar : Dari hasil perhitungan diatas dapat kita ketahui bahwa Long term debt to
equity ratio pada tahun 2020 mengalami kenaikan sebanyak 7% dari tahun 2019
sebesar 20% menjadi 27% dari hasil tersebut menunjukkan bahwa LTDtER
mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya.

4) Times interest earned


Rumus :
Times interest earned = EBIT
Interest

Komponen Laporan Keuangan 2019 2020


EBIT 27.500 21.500

Interest 1.000 1.100


Untuk tahun 2019 :
Times interest earned = 27.500 = 3 kali
1.000

Untuk tahun 2020 :


Times interest earned = 21.500 = 19 kali
1.100

Komentar : Dari hasil perhitungan diatas dapat kita ketahui bahwa Times interest
earned pada tahun 2019 adalah 3 kali dengan kata lain biaya bunga dapat ditutup 3
kali dari laba sebelum bunga dan pajak, dan pada tahun 2020 adalah 19 kali dengan
kata lain biaya bunga dapat ditutup 19 kali laba sebelum bunga dan pajak, apabila
rata-rata industry untuk usaha yang sejenis 6,33 kali, maka untuk tahun 2019 dan
2020 dinilai baik, hal ini tidak akan menyulitkan Perusahaan untuk memeproleh
tambahan pinjaman dikemudian hari

5) Fixed charge coverage (FCC)


Rumus :
Fixed charge coverage = EBT + Biaya bunga + Kewajiban sewa
Biaya bunga + Kewajiban sewa

Komponen Laporan Keuangan 2019 2020


EBT 25.500 18.400

Biaya bunga (Interest) 1.000 1.100


Kewajiban sewa 7.000 6.500

Untuk tahun 2019 :


Fixed charge coverage = 25.500 + 1.000 + 7.000 = 4,18 kali (3 kali)
1.000+ 7.000

Untuk tahun 2020 :


Fixed charge coverage = 18.400 + 1.100 + 6.500 = 3,42 kali (3 kali)
1.100+ 6.500

Komentar : Dari hasil perhitungan diatas dapat kita ketahui bahwa Fixed charge
coverage pada tahun 2019 adalah 3 kali dengan kata lain biaya bunga dapat ditutup 3
kali dari laba sebelum bunga dan pajak, dan pada tahun 2020 adalah 3 kali dengan
kata lain biaya bunga dapat ditutup 3 kali laba sebelum bunga dan pajak, apabila rata-
rata industry untuk usaha yang sejenis 3 kali, maka untuk tahun 2019 dan 2020 dinilai
baik, hal ini tidak akan menyulitkan Perusahaan untuk memeproleh tambahan
pinjaman dikemudian hari.
Hasil pengukuran
Dari pengukuran rasio diatas dapat kita lihat kondisi dan posisi Perusahaan
seperti yang terlihat dalam table berikut :

No Jenis Rasio 2019 2020 Standar industri


1 Debt to asset ratio 30% 29% 10%
2 Debt to equity ratio 90% 91% 90%

3 Long term debt to equity ratio 20% 27% 20%


4 Times interest earned 3 kali 19 kali 6,33 kali
5 Fixed charge coverage 3 kali 3 kali 3 kali

Anda mungkin juga menyukai