KEL._10_AKUNTANSI_HUTANG_(2)_[AKM_1]_=NEW=[1]
KEL._10_AKUNTANSI_HUTANG_(2)_[AKM_1]_=NEW=[1]
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha kuasa karena telah memberikan
kesempatan pada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-
Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Akuntansi Utang (2)”
tugas Ibu Khristina Sri Prihatin dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Ibu Khristina Sri Prihatin pada
mata kuliah “Akuntansi Keuangan Menengah 1” di Universitas Banten Jaya. Selain
itu juga kami berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca
semuanya tentang Akuntansi Utang. Kami mengucapkan terima kasih sebesar-
besarnya kepada Ibu Khristina Sri Prihatin selaku dosen Akuntansi Keuangan
Menengah 1. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan terkait bidang yang ditekuni kami. Kami juga mengucapkan terima kasih
pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................2
iii
2.8 Pelunasan Sebelum Jatuh Tempo.......................................................................15
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................18
iv
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Utang jangka panjang merupakan kewajiban yang dapat dibayar lebih dari 1
tahunatau 12 bualan. Kewajiban jangka panjang juga sering disebut sebagai
debt-financing, artinyakegiatan pendanaan yang dilakukan dengan cara
meminjam atau berutang. Dan akandilunasi dari sumber-sumber yang bukan
dari kelompok aktiva lancar, seperti peralatan, gedung, tanah, investasi saham
atau investasi obligasi jangka panjang, dan sebagainya. Utang jangka panjang
ini dibagi menjadi 2 jenis, yaitu utang hipotik danobligasi. Dari jenis-jenis
tersebut memiliki pengertian, pemahaman dan cara mengerjakan yang berbeda
satu sama lain. Utang jangka panjang merupakan kewajiban yang dapat dibayar
lebih dari 1 tahunatau 12 bualan. Kewajiban jangka panjang juga sering disebut
sebagai debt-financing, artinyakegiatan pendanaan yang dilakukan dengan cara
meminjam atau berutang. Dan akandilunasi dari sumber-sumber yang bukan
dari kelompok aktiva lancar, seperti peralatan, gedung, tanah, investasi saham
atau investasi obligasi jangka panjang, dan sebagainya.Utang jangka panjang ini
dibagi menjadi 2 jenis, yaitu utang hipotik danobligasi. Dari jenis-jenis tersebut
memiliki pengertian, pemahan dan cara mengerjakan yang berbeda satu sama
lain.
v
7. Bagaimana melakukan pencatatan utang obligasi?
8. Bagaimana melakukan pencatatan pelunasan obligasi sebelum jatuh tempo?
BAB II
PEMBAHASAN
Utang jangka panjang adalah kewajiban kepada pihak tertentu yang harus
dilunasi dalam jangka waktu lebih dari satu perioda akuntansi (1 th) dihitung
dari tanggal pembuatanneraca per 31 Desember. Perusahaan untuk memperoleh
sumber ekonomi yang akandigunakan membelanjai kegitan khususnya yang
bersifat jangka panjang, perusahaan dapat mengeluarkan sertifikat berarti
membuat perjanjian utang, menyatakan pembuat bersedia membayar bunga atas
pinjaman tersebut secara periodik selama jangka waktunya. Pembayaran
dilakukan dengan kas namun dapat diganti dengan asset tertentu.
Dalamoperasional normal perusahaan, rekening utang jangka panjang tidak
pernah dikenai oleh transaksi pengeluaran kas. Pada akhir perioda akuntansi
bagian tertentu dari utang jangka panjang berubah menjadi utang jangka pendek.
Untuk itu harus dilakukan penyesuaian untuk memindahkan bagian utang
jangka panjang yang jatuh tempo menjadi utang jangka pendek.
vi
Utang Jangka Panjang adalah semua kewajiban perusahaan yang jatuh
temponya lebih dari satu periode akuntansi, yang akan dilunasi dengan
menggunakan sumber-sumber yang bukan digolongkan sebagai aktiva lancar.
Dalam Akuntansi Keuangan, Utang jangka panjang yang akan dibahas hanya
Utang Obligasi. Hal ini disebabkan karena terdapat beberapa masalah dalam
akuntansi yang timbul terkait dengan utang obligasi, diantara nya adalah
vii
Obligasi (bond) adalah surat perjanjian pengakuan utang atas pinjaman yang di
lakukan emiten (tissuer) kepada masyarakat dengan dalam jangka waktu minmal 3
tahun (1-3 tahun disebut sekuritas kredit).
Utang yang timbul berkaitan dengan dana yang diperoleh melalui pengeluaran
surat-surat obligasi. Pembeli obligasi disebut pemegang obligasi. Apabila
perusaahaan membutuhkan tambahan modal kerja tetapi tidak dapat melakukan
emisi saham baru, dapat dipenuhi dengan cara mencari utang jangka panjang.
Dalam hal sulit mencari utang yang jumlahnya besar dari satu sumber perusahaan
dapat mengeluarkan surat obligasi. Surat obligasi ini akan dapat di jual bila reputasi
perusahaan cukup baik dan dipandang akan tetap berdiri selama jangka waktu
beredarnya obligasi tersebut. Harga jual obligasi tergantung pada tarif bunga
obligasi. Semakin besar bunganya, harga jual obligasi tersebut akan semakin tinggi
dan sebaliknya semakin rendah tingkat bungaobligasi harga jualnya akan semakin
rendah. Pengeluaran obligasi dari suatu Perusahaan dapat dilakukan dengan cara
penjualan langsung atau melalui lembaga-lembaga keuangan. Dalam surat obligasi
dicantumkan nilai nominal obligasi, bunga pertahun, tanggal pelunasan obligasi
dan ketentuan lain sesuai jenis obligasi tersebut biasanya meliputi bond,wesel
jangka panjang, dan obligasi sewa. Bond biasanya berasal dari bunga utang
weselditahan yang pada umumnya dikeluarkan oleh sebuah perusahaan, lembaga
tinggi, maupunagen pemerintahan sehingga banyak menarik investor seperti halnya
saham biasa yang dijualdengan jumlah kecil (biasanya dalam ribuan dollar). Bond
dalam perusahaan menadatangkankeuntungan datau tidak. Di antara keuntungan
bond adalah tidak adanya pengaruh dari kontrol pemegang saham, penyimpanan
pajak, dan pendapatan/keuntungan yang diperolehakan lebih besar sedangkan
kerugiannya adalah bunga harus dibayar sesuai periode yangdipakai dan prinsip
nilai akan dibayar ulang waktu jatuh tempo.
viii
Contoh Obligasi
ix
II.4.1 Karakteristik Obligasi
Obligasi memiliki tanggal pengeluaran, tanggal jatuh tempo, nilai
nominal, bunga nominal, dan tanggal bunga. Bunga selalu dibayar di
belakang. PT ABC, misalnya dapat mengeluarkan obligasi dengan
karakteristik sebagai berikut.
x
Bunga nominal.......................................................12% per tahun
Pada tanggal bunga, PT ABC akan membayar bunga 6/12 x 12% x Rp.
2.000.000 = Rp120.000 untuk masa bunga sebelumnya kepada siapa pun
yang memiliki obligasi. Contoh di atas menunjukkan bahwa andaikan
obligasi laku pada 1 Januari 2013, Perusahaan akan membayar bunga
nominal sebanyak 4 (empat) kali, masing-masaing Rp. 120.000, dan melunasi
Rp. 2.000.000 pada tanggal jatuh tempo.
xi
II.5.1 Amortisasi agio obligasi
Agio obligasi diamortisasi selama masa sejak Perusahaan menjual surat
utang obligasi sampai tanggal jatuh tempo. Mengamortisasi agio dilakukan
dengan mendebit akun agio utang obligasi dan mengkredit akun bunga.
Jika tingkat bunga pasar lebih rendah dari tingkat bunga kupon, maka
obligasi dapat dijual diatas harga nominal obligasi. Agio (premium).
Jika tingkat bunga yang berlaku dipasar lebih tinggi daripada tingkat
bunga kupon, maka harga jual obligasi akan lebih rendah daripada nilai
nominal. Disagio (diskon).
Contoh:
Terdapat obligasi dengan nominal Rp. 100.000/lembar, dijual dengan harga Rp.
105.000/lembar, maka terjadi Agio sebesar Rp. 5000/lembar
Obligasi dengan nominal Rp. 100.000/lembar laku dijual dengan harga Rp.
97.000/lembar, maka terjadi Disagio sebesar Rp. 3000/lembar.
Harga Jual Obligasi = Nilai Tunai dari Nilai Jatuh Tempo (PV) + Nilai Tunai
dari Bunga Jatuh Tempo
xii
Nilai Tunai dari Nilai Jatuh Tempo = Nilai Obligasi x A
Nilai Tunai dari Bunga Jatuh Tempo = Nilai Bunga x ((1 – A) : Bunga Efektif)
Contoh:
Pada tanggal 20 maret 2021 PT.Alfarizi menerbitkan 3000 lembar obligasi 15%
nominal Rp.100.000 tiap lembar. Obligasi tersebut di keluarkan mulai tanggal 1
april 2021. Jatuh tempo pembayaran tanggal 1 april 2026, bunga di bayar tiap
tanggal 1 april dan 1 Oktober
xiii
20,maret tidak ada jurnal 20 Maret jurnal yang dibuat
Obligasi belum beredar (D) Rp.300.000.000
Otorisaasi utang Obligasi (K) Rp.300.000.000
Dalam jual beli obligasi, apabila jual belinya di lakukan tidak bertepatan
dengan tanggal jatuh tempo bunga,harus di perhatikan adanya bunga obligasi
yang sudah berjalan yang harus di bayar oleh pembeli. Bagi Perusahaan atau
badan penerbit obligasi, bunga berjalan yang diterima saat penjualan obligasi
akan mengurangi beban bunga pada periode bersangkutan , oleh karena itu
akan di catat di kredit pada akun “Beban bunga”
Contoh :
Pada tanggal 1 Mei 2021, PT Alfarizi berhasil menjual 3.000 lembar obligasi
15% @Rp. 100.000 pembayaran bunga tiap tanggal 1 April dan 1 Oktober.
Kurs 105, provisi dan biaya lainnya berjumlah Rp. 4.380.000
Perhitugan Penjualan :
Harga kurs 3.000 x 100.000 x 105 = Rp.315.000.000
100
Provisi dan biaya lainnya = Rp. 4.380.000 -
xiv
Hasil penjualan bersih = Rp.310.620.000
Jurnal :
xv
Perhitugan Penjualan :
Harga kurs 3.000 x 100.000 x 98 = Rp.294.000.000
100
Provisi dan biaya lainnya = Rp. 3.204.000 -
Hasil penjualan bersih = Rp.290.796.000
Jurnal :
xvi
3. Pencatatan Transaksi Pembayaran Bunga Obligasi
Berdasarkan contoh soal PT Alfarizi tadi berarti pembayaran bunga dilakukan
di tiap tanggal 1 April dan 1 Oktober. Transaksi penjualan di lakukan di
tanggal 1 Mei 2021 berarti PT Alfarizi akan melakukan pembayaran bunga di
tanggal 1 oktober 2021
Perhitungan Pembayaran bunga :
Beban Bunga = Rp. 300.000.000 x 6 x 15% = Rp. 22.500.000
12
Jurnal :
xvii
Jika obligasi laku di bawah nilai nominalnya, maka jumlah kas yang
diterima adalah di bawah nilai nominal tersebut. Untuk kasus seperti ini,
akun Utang Obligasi dikredit sebesar nilai nominal dan akun Disagio
Utang Obligasi didebit sebesar selisih antara harga jual bersih dan nilai
nominal. Akun Disagio Utang Obligasi adalah akun pengurang (contra
account) yang dilaporkan sebagai pengurang akun Urang Obligasi.
3. Obligasi Laku di Atas Nilai Nominal
Jika obligasi laku di atas nilai nominalnya, maka jumlah kas yang diterima
adalah di atas nilai nominal tersebut. Untuk kasus seperti ini, akun Utang
Obligasi dikredit sebesar nilai nominal dan akun Agio Utang Obligasi
dikredit sebesar selisih antara harga jual bersih dan nilai nominal. Akun
Agio Utang Obligasi adalah akun penambah (adjunct account) yang
dilaporkan sebagai penambah akan utang obligasi di neraca.
4. Pembayaran Bunga Nominal
Perusahaan membayar bunga obligasi di setiap tanggal bunga untuk masa
bunga yang telah lewat. Tanpa memandang apakah surat utang obligasi
terjual sebesar nominal, lebih tinggi, atau lebih rendah daripada nilai
nominal, perusahaan harus membayar bunga sebesar bunga nominal. Pada
saat pembayaran, perusahaan mendebit akun Beban Bunga
dan mengkredit Kas.
Contoh:
Pada 1 Januari 2013, PT.ABC mengeluarkan obligasi dengan nilai nominal sebesar
Rp.100/lembar sebanyak 20.000 lembar, bunga nominal 6% per semester, tanggal
bunga 1/1 dan 1/7, jatuh tempo 1 Januario 2015. Pada tanggal pengeluaran seluruh
Obligasi laku dijual dengan harga jual bersih (setelah dikurangi biaya transaksi
seperti komisi penjamin) sebesar Rp. 2.000.000. Oleh karena harga jual bersih sama
dengan nilai nominalnya, maka bunga efektif sama dengan bunga nominal, yakni
6% per semester.
Kasus 1. Jika obligasi tersebut terjual dengan kurs 100 (100% harga nominal),
xviii
maka jurnal:
Kas 2.000.000
Utang obligasi 2.000.000
Kasus 2. Jika obligasi terjual dengan harga jual bersih sebesar Rp. 1.932.255,77
(dibulatkan Rp. 1.932.256), maka jurnal:
Kas 1.932.256
Disagio obligasi 67.744
Utang obligasi 2.000.000
Kasus 3. Jika obligasi di jual dengan harga jual bersih sebasar Rp. 2.070.919, maka
jurnal:
Kas 2.070.919
Utang obligasi 2.000.000
Agio onbligasi 70.919
Kasus 4. Jurnal untuk mencatat pembayaran pada 1 Juli 2013 membayar bunga
sebesar 6% dari nilai nominal untuk masa sejak 1 Januari sampai 1 Juli 3013:
Beban bunga 120.000
Kas 120.000
Contoh:
PT. ABC mengeluarkan dan menjual surat utang obligasi dengan harga jual
bersih Rp. 2.070.919. Nilai nominalnya adalah Rp.2.000.000. Jadi, agio
utang obligasi yang terbentuk dari penjualan obligasi pada 1 Januari 2013
adalah Rp. 70.919. Umur obligasi adalah 4 semester dari 1 Januari 2013
sampai 1 Januari 2015. Hitunglah amortisasi agio utang obligasi per
xix
semester dengan menggunakan metode garis lurus! Juga, buatlah jurnal
penyesuaian pada 1 Juli 2013 untuk mencatat amortisasi agio tersebiut!
Bunga
Amortisasi
Dibayar Nilai Buku
Tanggal Agio Bunga Efektif
(6% x Obligasi
(70.919 : 4)
2.000.000)
A B C (A-B) D (D-B)
- - - - 2.070.919,00
1 Juli 2013 120.000,00 17.729,75 102.270,25 2.053.189,25
31 Des
120.000,00 17.729,75 102.270,25 2.035.459,50
2013
1 Juli 2014 120.000,00 17.729,75 102.270,25 2.017.729,75
31 Des
120.000,00 17.729,75 102.270,25 2.000.000,00
2014
Jurnal untuk mencatat amortisasi pada 1 Juli 2013 adalah sebagai berikut:
Amortisasi Disagio
Contoh:
xx
Akun disagio utang obligasi pada buku besar PT manisa di Kasus 2 yang
terbentuk dari penjualan obligasi pada 1 Januari 2013 adalah Rp. 67.744.
Umur obligasi adalah 4 semester dari 1 Januari 2013 sampai 1 Januari 2015.
Hitunglah amortisasi disagio utang obligasi per semester dengan
menggunakan metode garis lurus dan buatlah jurnal penyesuaian pada 1 Juli
2013 untuk mencatat amortisasi disasgio tersebut!
Bunga
Amortisasi
Nominal Bunga Nilai Buku
Tanggal Disagio
(6% x Efektif Obligasi
(67.744 : 4)
2.000.000)
A B C (A+B) D (D+B)
- - - - 1.932.256,00
1 Juli 2013 120.000,00 16.936 136.936 1.949.192,00
31 Des 2013 120.000,00 16.936 136.936 1,966.128,00
1 Juli 2014 120.000,00 16.936 136.936 1.983.064,00
31 Des 2014 120.000,00 16.936 136.936 2.000.000,00
Jurnal untuk mencatat amortisasi disagio pada 1 Juli 2013 adalah sebagai berikut:
xxi
nominal adalah nilai nominal plus agio utang obligasi yang belum
diamortisasi. Nilai tercatat untuk surat utang yang terjual di bawah nilai
nominal, sebaliknya, adalah nilai nominal minus disagio utang obligasi
yang belum diamortisasi. Penyajian utang obligasi adalah dalam kelompok
kewajiban jangka panjang jika jatuh temponya melebihi satu tahun. Utang
obligasi jangka panjang yang jatuh tempo tahun depan diklasifikasi sebagai
kewajiban jangka pendek jika pelunasannya menggunakan aset lancar atau
menciptakan kewajiban jangka pendek-misalnya utang wesel jangka
pendek.
Contoh:
Utang obligasi per 1 Januario 2013 sesaat setelah penjualan surat utang obligasi
adalah sebagai berikut:
PT. ABC
NERACA
31 DESESMBER 2000
HARTA UTANG
xxii
Pada saat jatuh tempo, perusahaan melunasi kewajibannya sebesar nilai
nominal. Ketika membayar, akun Utang Obligasi didebit sebesar nilai
nominalnya. Pendebitan akun Utang Obligasi sebesar nilai nominal tidak perlu
memperhatikan apakah dahulu obligasi laku sebesar nilai nominal, di atas nilai
nominal, ataupun di bawah nilai nominal. Akun agio ataupun disagio utang
obligasi bersaldo nol pada tanggal jatuh tempo. Tentu saja ini terjadi jika semua
penjurnalan amortisasi dan postingnya dilakukan dengan benar.
Contoh:
Pada 1 Januari 2015 PT. ABC melunasi utang obligasi dengan nilai nominal
Rp2.000.000. Buatlah jurnalnya!
Jurnal pada 1 Januari 2015 untuk mencatat pelunasan utang obligasi adalah
sebagai berikut:
Obligasi ada yang bersifat callable, dapat ditarik Kembali sebelum tanggal
jatuh tempo atas dfasar perjanjian sebelumnya. Obligasi bagi PT yang sudah Go
Public juga dapat ditarik Kembali melalui pembelian dibursa efek tanpa
perjanjian lebih dahulu.
Jika obligasi ditarik sebelum masa jatuh tempo, jurnal yang diperlukan:
xxiii
1) Mencatat amortisasi agio/disagio yang diperlukan
2) Menghapus nilai buku obligasi pertanggal penarikan
3) Mencatat jumlah kas yang dikeluarkan
4) Pengakuan untung/rugi
Contoh:
Pada akhir tahun 2013 PT ABC, menarik utang obligasi dengan pembayaran Rp.
2.050.000. Hitunglah nilai tercatat pada saat penarikan dan buatlah jurnal yang
diperlukan!
Rugi penarikan utang obligasi adalah Rp. 14.540,50 seperti tampak pada
perhitungan berikut:
(-) Amortisasi 1 Juli – 31 Des 2013 ........................... Rp. 17.729,75 Rp. 35.459,50
Jurnal-jurnal yang diperlukan untuk mencatat penarikan pada 1 Januari 2013 adalah
sebagai berikut:
xxiv
Agio Utang Obligasi 17.729,75
Beban Bunga 17.729,75
(mencatat amortisasi agio jika ini
belum dicatat)
Des, 31
Utang Obligasi 2.000.000,00
Agio Utang Obligasi 35.459,50
Rugi Penarikan Utang Obligasi 14.540,50
Kas 2.050.000
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Obligasi (bond) adalah surat perjanjian pengakuan utang atas pinjaman yang di
lakukan emiten (tissuer) kepada masyarakat dengan dalam jangka waktu minmal 3
tahun (1-3 tahun disebut sekuritas kredit).
xxv
Jika tingkat bunga pasar lebih rendah dari tingkat bunga kupon, maka obligasi
dapat dijual diatas harga nominal obligasi. Agio (premium).
Jika tingkat bunga yang berlaku dipasar lebih tinggi daripada tingkat bunga
kupon, maka harga jual obligasi akan lebih rendah daripada nilai nominal.
Disagio (diskon).
DAFTAR PUSTAKA
Sodikin, Slamet sugiri. 2017. Akuntansi Pengantar 2 Berbasis SAK ETAP 2009. Edisi
Ketujuh. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Ryant. 2011. Makalah Hutang Jangka Panjang. Diakses pada 28 September 2023,
http://goryank.blogspot.com/2011/11/makalah-hutang-jangka-panjang.html
xxvi