Anda di halaman 1dari 10

Student Center for Learning Kimia

Minggu 4: Kesetimbangan Kimia

Konsentrasi, Laju Reaksi, dan Kesetimbangan

● Reaksi dapat balik (reversible) adalah reaksi dimana produk dapat mengalami
reaksi kimia membentuk reaktan kembali.
● Pada reaksi kesetimbangan, laju reaksi ke kanan sama dengan laju reaksi ke
kiri.
● Pada reaksi kesetimbangan juga, konsentrasi reaktan dan konsentrasi produk
tidak lagi mengalami perubahan.
● Perubahan pada reaksi kesetimbangan bersifat mikroskopis.

Sumber: Dynamic Equilibrium: Definition and Examples (chemistrylearner.com)

Konstanta Kesetimbangan (K) dan Hasil Bagi Reaksi (Reaction Quotient, Q)

● Secara umum terdapat dua jenis nilai K yang dikenal, yakni konstanta
kesetimbangan konsentrasi (Kc) dan konstanta kesetimbangan tekanan (Kp).
● Perhitungan Kc hanya melibatkan konsentrasi spesi gas (g) dan larutan (aq),
sementara perhitungan Kp hanya melibatkan tekanan parsial spesi gas (g).
● Konsentrasi dan tekanan parsial yang dimaksud adalah konsentrasi dan
tekanan parsial spesi saat kesetimbangan tercapai.
Student Center for Learning Kimia

● Untuk reaksi:

aA(s) + bB(aq) ⇌ cC(l) + dD(g)

Berlaku:
𝑑
[𝐷]
𝐾𝑐 = 𝑏
[𝐵]

𝑑
𝐾𝑝 = 𝑝𝐷

● Perhatikan satuan yang digunakan ketika menghitung nilai Kc dan Kp. Untuk
Kc, kita menggunakan satuan M sementara untuk Kp kita menggunakan
satuan atm.
● Hubungan antara Kc dan Kp dapat dituliskan sebagai:

∆𝑛
𝐾𝑝 = 𝐾𝑐(𝑅𝑇)

∆𝑛 = koefisien spesi gas pada produk - koefisien spesi gas pada reaktan

Persamaan diatas tidak berlaku untuk reaksi yang melibatkan sistem


gas-larutan.

Contoh Soal

Pada reaksi berikut:


A(g) + B(g) ⇌ 2C(g)

Diketahui pada kesetimbangan, tekanan parsial A, B, dan C berturut-turut


adalah 0,1 atm; 0,2 atm; 0,1 atm. Hitunglah nilai Kp dan Kc dari reaksi
tersebut pada suhu 298 K!

Pembahasan
https://youtu.be/Dt9eqq2ETDA

● Untuk reaksi:

aA(s) + bB(aq) ⇌ cC(l) + dD(g)


Berlaku:
𝑑
[𝐷]
𝑄𝑐 = 𝑏
[𝐵]

𝑑
𝑄𝑝 = 𝑝𝐷
Student Center for Learning Kimia

● Hasil bagi reaksi (Q) melibatkan konsentrasi atau tekanan parsial pada saat
tertentu. Berdasarkan nilai Q, dapat diketahui beberapa keadaan:

- Q < K, menandakan bahwa jumlah produk terlalu sedikit dan reaksi


harus bergeser ke arah kanan untuk mencapai kesetimbangan.
- Q = K, menandakan bahwa kesetimbangan sudah tercapai.
- Q > K, menandakan bahwa jumlah produk terlalu banyak dan reaksi
harus bergeser ke arah kiri untuk mencapai kesetimbangan.

Contoh Soal

Pada reaksi berikut:

A(aq) + 2B(aq) ⇌ C(aq) Kc = 5 x 10-4

Diketahui pada suatu keadaan, konsentrasi A, B, dan C berturut-turut adalah


0,01 mM; 0,02 mM; 0,01 mM. Hitunglah nilai Qc pada reaksi tersebut dan
ramalkan arah reaksinya!

Pembahasan
https://youtu.be/lQK_ZMNdQzc

Nilai K Berbagai Reaksi

● Untuk reaksi:
A(g) ⇌ B(g) Kp = 𝑥
Maka berlaku:
1
B(g) ⇌ A(g) Kp = 𝑥
2
2A(g) ⇌ 2B(g) Kp = 𝑥
1/2
1/2A(g) ⇌ 1/2B(g) Kp = 𝑥 = 𝑥

● Untuk reaksi:
A(g) ⇌ B(g) Kp1 = 𝑥
B(g) ⇌ C(g) Kp2 = 𝑦
Maka berlaku:
A(g) ⇌ C(g) Kp3 = 𝑥 * 𝑦
Student Center for Learning Kimia

Contoh Soal

Pada reaksi berikut:

A(aq) + 2B(aq) ⇌ C(aq) Kc = 5 x 10-4

Tentukan nilai Kc untuk reaksi 2C(aq) ⇌ 2A(aq) + 4B(aq)!

Pembahasan
https://youtu.be/85sjcjwuH7w

Asas Le Chatelier

● Asas Le Chatelier menyatakan bahwa ketika kesetimbangan pada suatu


reaksi kimia diganggu, maka reaksi tersebut akan mengatur dirinya
sedemikian rupa sehingga gangguan tersebut dapat dihilangkan.
● Untuk reaksi:

A(g) ⇌ 2B(g) ∆𝐻 = -100 kJ/mol


Berlaku:
- Jika konsentrasi A diperbesar, maka reaksi akan ke arah kanan. Jika
konsentrasi A diperkecil, maka reaksi akan ke arah kiri.
- Jika volume diperbesar (tekanan diperkecil), maka reaksi akan ke arah
sisi yang memiliki koefisien reaksi spesi gas lebih besar (dalam hal ini
adalah arah kanan). Demikian pula sebaliknya.
- Jika temperatur diperbesar, maka reaksi akan bergeser ke arah reaksi
endotermik. Jika temperatur diperkecil, maka reaksi akan bergeser ke
arah reaksi eksotermik. Pada reaksi di atas, dapatkah kamu
menentukan arah reaksi jika temperatur diperbesar?
- Katalis tidak memengaruhi arah pergeseran reaksi. Katalis
mempercepat reaksi ke kiri dan ke kanan di saat yang bersamaan.
Sehingga, katalis hanya mempercepat tercapainya kesetimbangan.

Hubungan antara K dan T


𝑜 𝑜 𝑜 𝑜
● Dengan menggabungkan persamaan ∆𝐺 =− 𝑅𝑇𝑙𝑛 𝐾 dan ∆𝐺 = ∆𝐻 − 𝑇∆𝑆 ,
kita mendapatkan persamaan:
𝑜 𝑜
∆𝐻 ∆𝑆
𝑙𝑛 𝐾=− 𝑅𝑇
+ 𝑅
● Untuk keadaan dengan dua temperatur berbeda, kita dapat menggunakan
persamaan berikut:
𝐾2 𝑜
∆𝐻 1 1
𝑙𝑛 𝐾1
=− 𝑅
(𝑇 − 𝑇1
)
2
Student Center for Learning Kimia

Contoh Soal

𝑜
Suatu reaksi memiliki nilai ∆𝐻 = +100 J/mol. Pada temperatur 125℃, nilai Kc
dari reaksi kesetimbangan tersebut adalah 2540. Hitunglah nilai Kc dari reaksi
kesetimbangan tersebut pada temperatur 100℃!

Pembahasan
https://youtu.be/j7mtNhriDpI

Soal Latihan

1. Perhatikan reaksi berikut:

H2(g) + I2(g) ⇌ 2HI(g)

Pada suhu 732oC, diketahui konsentrasi kesetimbangan H2, I2, dan HI


berturut-turut adalah 0,001 M;0,005 M;0,02 M. Hitunglah:

a. Nilai Kc pada temperatur tersebut.

2 2
[𝐻𝐼] (0,02)
𝐾𝑐 = [𝐻2][𝐼2]
= (0,001)(0,005)
= 80

b. Niilai Kp pada temperatur tersebut.

Berdasarkan fasa-fasa reaktan dan produk, maka berlaku:

∆𝑛
𝐾𝑝 = 𝐾𝑐(𝑅𝑇)
2−2
𝐾𝑝 = 80(0, 082 𝑥 1005 ) = 80

Disini bisa dijelaskan kepada mahasiswa mengapa nilai Kc dan Kp


sama.
Student Center for Learning Kimia

2. Perhatikan reaksi berikut:

A(g) ⇌ B(g) Kp = 4
2C(g) ⇌ 2B(g) Kp = 9

Reaksi di atas dilakukan pada wadah bervolume tetap dan temperaturnya


tidak berubah. Jika mula-mula terdapat 1 atm A, tentukan:

a. Tekanan parsial B.

Reaksi dilakukan pada volume dan temperatur tetap, sehingga tekanan


berbanding lurus dengan mol secara langsung. Kita dapat
memasukkan tekanan ke dalam perhitungan secara stoikiometri.

A(g) ⇌ B(g)
Mula-mula 1 atm -
Reaksi -x atm +x atm
—-------------------------------------------------------------------------
Setimbang 1-x atm x atm

𝑝𝐵
𝐾𝑝 = 𝑝𝐴
𝑥
4 = (1−𝑥)
, x = 0,8 atm

b. Nilai Kp untuk reaksi B(g) ⇌ C(g).

Untuk menjadi B(g) ⇌ C(g), maka reaksi 2C(g) ⇌ 2B(g) harus dibalik
dan koefisien reaksi dikalikan ½. Sehingga:

1 1/2 1
𝐾𝑝' = ( 9 ) = 3

c. Nilai Kp untuk reaksi A(g) ⇌ C(g).

A(g) ⇌ B(g) Kp = 4
B(g) ⇌ C(g) Kp’ = 1/3

Nilai Kp yang baru (Kp’’) adalah Kp x Kp’ = 4/3.


Student Center for Learning Kimia

3. Perhatikan reaksi berikut:

𝑜
A(g) + B(g) ⇌ 2C(g) + 3D(g) ∆𝐻 =− 1, 25 𝑘𝐽/𝑚𝑜𝑙

Reaksi di atas dilakukan dalam wadah 1 L dan temperatur 50 derajat Celsius.


Mula-mula, terdapat masing-masing 0,1 mol A, B, C, dan D. Pada
kesetimbangan, terdapat 0,023 mol A. Jika nilai Kc pada suhu tersebut adalah
4,42, tentukan:

a. Nilai Qc pada awal reaksi serta arah reaksi.

2 3 0,1 2 0,1 3
[𝐶] [𝐷] ( 1
)( 1
) −3
𝑄𝑐 = [𝐴][𝐵]
= 0,1 0,1 = 1 𝑥 10
( 1 )( 1
)

Karena nilai Qc < Kc, menandakan bahwa jumlah produk terlalu sedikit
dan reaksi harus bergeser ke arah kanan untuk mencapai
kesetimbangan.

b. Mol B, C, dan D pada saat kesetimbangan.

A(g) + B(g) ⇌ 2C(g) + 3D(g)


Mula-mula 0,1 mol 0,1 mol 0,1 mol 0,1 mol
Reaksi -x mol -x mol +2x mol +3x mol
—-------------------------------------------------------------------------
Setimbang 0,023 mol 0,1-x mol 0,1+2x mol 0,1+3x mol

𝑥 = 0, 077 𝑚𝑜𝑙

Maka mol B = 0,1 - 0,077 mol = 0,023 mol


Maka mol C = 0,1 + 2x (0,077) mol = 0,254 mol
Maka mol D = 0,1 + 3x (0,077) mol = 0,331 mol

c. Tekanan parsial A, B, C, dan D pada saat kesetimbangan.

Tekanan parsial masing-masing gas dapat dihitung menggunakan


persamaan berikut:

𝑛𝑅𝑇 𝑛 𝑥 0,082 𝑎𝑡𝑚.𝐿/𝐾.𝑚𝑜𝑙 𝑥 323 𝐾


𝑝 = 𝑉
= 1𝐿
Student Center for Learning Kimia

d. Tekanan total sistem.


16,71267 atm

e. Nilai Kp.

Berdasarkan fasa-fasa reaktan dan produk, maka berlaku:

∆𝑛
𝐾𝑝 = 𝐾𝑐(𝑅𝑇)
5−2
𝐾𝑝 = 4, 42(0, 082 𝑥 323 ) = 82124, 24

f. Nilai Kp ketika suhu reaksi ditingkatkan sebesar 100 derajat Celsius


𝑜
(asumsikan nilai ∆𝐻 tidak dipengaruhi temperatur).
Perhatikan bahwa suhu reaksi ditingkatkan sebesar 100 derajat
Celsius, sehingga nilai T2 adalah 150 derajat Celsius.

𝐾𝑝2 𝑜
∆𝐻 1 1
𝑙𝑛 𝐾𝑝1
=− 𝑅
(𝑇 − 𝑇1
)
2
𝐾𝑝2 (−125 𝐽/𝑚𝑜𝑙) 1 1
𝑙𝑛 82124,24
=− (8,314 𝐽/𝐾.𝑚𝑜𝑙)
( 423𝐾 − 323 𝐾
)

𝐾𝑝2 = 81225, 49

Berdasarkan perhitungan, didapatkan bahwa nilai Kp2 < Kp1.Hal ini


menandakan bahwa seiring dengan meningkatnya temperatur, maka
reaksi bergeser ke arah endotermik (yakni ke arah kiri).

g. Nilai Kc ketika suhu reaksi ditingkatkan sebesar 100 derajat Celsius


𝑜
(asumsikan nilai ∆𝐻 tidak dipengaruhi temperatur).
Berdasarkan fasa-fasa reaktan dan produk, maka berlaku:
Student Center for Learning Kimia

∆𝑛
𝐾𝑝 = 𝐾𝑐(𝑅𝑇)
3
81225, 49 = 𝐾𝑐(0, 082 × 423)
𝐾𝑐 = 1,97

4. Asam sulfat dapat dibuat melalui proses kontak. Bahan utama, yakni sulfur
dioksida dapat dibuat melalui reaksi berikut:

Kemudian, sulfur dioksida yang terbentuk direaksikan lebih lanjut melalui


berbagai rangkaian reaksi. Salah satunya, adalah reaksi kesetimbangan
berikut:

Sumber: The Contact Process - Chemistry LibreTexts

a. Jika 120 kg FeS2 direaksikan dengan oksigen berlebih, hitunglah mol


SO2 yang terbentuk (rendemen reaksi adalah 90%).

𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐹𝑒𝑆2 3
120 𝑥 10 𝑔 3
𝑀𝑜𝑙 𝐹𝑒𝑆2 = 𝑀𝑀 𝐹𝑒𝑆2
= 120 𝑔/𝑚𝑜𝑙
= 1 𝑥 10 𝑚𝑜𝑙

𝐾𝑜𝑒𝑓𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑆𝑂2 8 3 3


𝑀𝑜𝑙 𝑆𝑂2 = 𝐾𝑜𝑒𝑓𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖 𝐹𝑒𝑆2
𝑥 𝑚𝑜𝑙 𝑆𝑂2 = 4
𝑥 1 𝑥 10 𝑚𝑜𝑙 = 2 𝑥 10 𝑚𝑜𝑙

3 3
𝑀𝑜𝑙 𝑆𝑂2 𝑒𝑘𝑠𝑝𝑒𝑟𝑖𝑚𝑒𝑛𝑡𝑎𝑙 = 90/100 𝑥 2 𝑥 10 𝑚𝑜𝑙 = 1, 8 𝑥 10 𝑚𝑜𝑙

Reaksi kedua dilakukan pada wadah 50 L dengan suhu 627 derajat


Celsius. Nilai Kc pada suhu ini adalah 6,55.

b. Jika SO2 yang dihasilkan pada reaksi pertama direaksikan dengan


1000 mol gas oksigen pada reaksi kedua, tentukan konsentrasi gas
SO3 yang dihasilkan.

2𝑆𝑂2(𝑔) + 𝑂2(𝑔)⇌ 2𝑆𝑂3(𝑔)


Mula-mula 1800 mol 1000 mol -
Reaksi -2x mol -x mol +2x mol
—-------------------------------------------------------------------------
Setimbang 1800-2x mol 1000-x mol 2x mol

2
[𝑆𝑂3]
𝐾𝑐 = 2
[𝑆𝑂2] [𝑂2]
Student Center for Learning Kimia

2𝑥 2
( 50 )
6, 55 = 1800−2𝑥 2 1000−𝑥
( 50
) ( 50 )

𝑥 ≈ 763, 044 𝑚𝑜𝑙

763,044 𝑚𝑜𝑙
[𝑆𝑂3] = 50 𝐿
= 15, 26 𝑀

c. Tentukan arah jalannya reaksi kedua jika:


- Ditambahkan katalis.
- Konsentrasi gas oksigen ditambahkan.
- Dinaikan suhunya menjadi 800 derajat Celsius.

- Penambahan katalis tidak memengaruhi arah reaksi.


- Reaksi bergeser ke arah kanan.
- Reaksi bergeser ke arah reaksi endotermik (kiri).

Anda mungkin juga menyukai