Anda di halaman 1dari 26

5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Media merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keberadaan,


kemajuan dan warisan kita. Ia bukan suatu hal yang baru, meskipun penamaannya
terasa baru dalam bahasa kita.
Media merupakan alat yang ada untuk memberikan kemudahan yang
semaksimal mungkin kepada masyarakat sesuai dengan ketetapan dan besarnya
pengarahan. Media yang sehat dapat memainkan peranan penting dalam membina
generasi dan mendorongnya menaiki jenjang kemajuan.
Media yang sehat dapat memberikan berbagai pendidikan dan ilmu
pengetahuan yang berguna untuk lebih menumbuhkan bakat dan wawasan
penalaran kepada semua lapisan masyarakat, meskipun usianya berbeda-beda
apabila media dipegang oleh tangan seorang yang aktif dan benar, maka ia akan
mampu membina kehidupan masyarakat yang adil dan makmur, seimbang
jasmani dan rohaninya.
Media kini menjelma dalam berbagai bentuk dan sarana yang senantiasa
berkembang dan baru, antara lain bernama media cetak, radio, televisi, internet
dan lain-lain. Selain itu media merupakan alat yang paling luas penyebaran dan
pengaruhnya serta mudah berpindah tempat. Ia tidak membutuhkan perantara
untuk memindahkan informasi yang ada ke dalam fikiran penikmatnya. Dan yang
semakin mudah kita temui pada saat ini adalah media internet.
Dewasa ini perkembangan internet semakin pesat. Hal ini dapat diketahui
dengan semakin banyaknya pengguna internet yang ada di Indonesia. Sebuah
survey yang diselenggarakan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Internet
(APJII) mengungkapkan bahwa pengguna jasa internet di Indonesia tahun 2012
mencapai 63 juta orang atau 24,23 persen dari total populasi penduduk Negara ini.
Pada tahun 2013 angka tersebut naik menjadi 30 persen menjadi 82 juta
pengguna dan terus tumbuh menjadi 107 juta pada 2014. Kemudian pada tahun
6

2015 jumlah tersebut semakin menambah drastis , sehingga pada tahun 2016 ini
Indonesia menjadi Negara ke empat pengguna internet terbanyak di Asia dan ke
enam di Dunia yaitu 132 juta pengguna.
Pada awal mula tercipta tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut
ARPANET (Advanced Research Project Agency Network) Internet hanya
digunakan untuk keperluan militer yang bertujuan untuk melakukan komunikasi
dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon.
Pada masa sekarang, internet tidak hanya digunakan untuk keperluan
militer, tetapi juga digunakan untuk keperluan lain seperti; bisnis, hiburan, sarana
bersosialisasi dan aktualisasi, serta untuk keperluan pendidikan dengan akses tak
terbatas ruang dan waktu.
Internet merupakan teknologi masa kini yang mempunyai peran sangat
penting di era globalisasi. Internet bagaikan sebuah perpustakaan dunia yang bisa
kita akses dengan mudah segala kebutuhan yang kita perlukan. Internet
mempunyai jaringan data yang mendunia, seseorang bisa mengakses dengan
bebas didalam internet sesuai kehendaknya. Pesatnya teknologi serta
perkembangan zaman, banyak siswa yang mengalami kemunduran dalam prestasi
belajar. Tidak hanya faktor mundurnya prestasi siswa akan tetapi sosial budaya,
akademis maupun tingkah laku.
Berkenaan dengan latar belakang di atas, penulis akan mengajukan
penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Media Internet Terhadap Prestasi Siswa”.
Penelitian eksperimen ini dilakukan di kelas 5 SD EXISS ABATA Jakarta.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada bagian latar belakang masalah di atas dapat
diidentifikasikan permasalahannya sebagai berikut.
1. Bagaimana pemanfaatan media internet di kalangan siswa Sekolah Dasar
EXISS ABATA?
2. Bagaimana prestasi belajar siswa di Sekolah Dasar EXISS ABATA?
3. Bagaimana pola hubungan antara media internet dengan prestasi belajar siswa
Sekolah Dasar EXISS ABATA?
7

4. Bagaimana pengawasan terkait media internet di kalangan siswa Sekolah


Dasar EXISS ABATA?
5. Bagaimana penyediaan media internet di Sekolah Dasar EXISS ABATA?
6. Bagaimana peran guru dan orangtua terhadap penggunaan internet di
kalangan siswa Sekolah Dasar EXISS ABATA?
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan di
atas, peniliti akan memberikan pembatasan masalah mengenai ada tidaknya
pengaruh pemanfaatan media internet terhadap prestasi belajar siswa.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka permasalahan penelitian
dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah ada hubungan antara media internet dan prestasi belajar pada siswa
Sekolah Dasar EXISS ABATA?
2. Apakah pemanfaatan media internet berpengaruh signifikan terhadap prestasi
belajar siswa Sekolah Dasar EXISS ABATA?
3. Apakah guru dan orangtua berperan aktif dalam pengawasan penggunaan
internet di kalangan siswa Sekolah Dasar EXISS ABATA?
4. Apakah dampak positif dan negatif dari penggunaan media internet di
Sekolah Dasar EXISS ABATA?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini, yaitu :
1. Untuk mengetahui adanya hubungan antara media internet dan prestasi
belajar pada siswa Sekolah Dasar EXISS ABATA.
2. Untuk mengetahui pemanfaatan media internet yang berpengaruh signifikan
terhadap prestasi belajar siswa Sekolah Dasar EXISS ABATA.
3. Untuk mengetahui peran guru dan orangtua dalam pengawasan penggunaan
internet di kalangan siswa Sekolah Dasar EXISS ABATA?
4. Untuk mengetahui dampak positif dan negatif dari penggunaan media internet
di Sekolah Dasar EXISS ABATA?
8

F. Metodologi Penilitian
Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah
metode Kuantitatif, yaitu metode yang diarahkan untuk menemukan masalah
dengan cara mengutarakan apa adanya dan berdasarkan data pada penelitian.
G. Sistematika Penulisan
Guna mempermudah pemaparan pada skripsi ini, penulis menyusun ke
dalam beberapa pokok dengan sistematika penyusunan sebagai berikut
Bab I Pendahuluan
Terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan
masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, dan
sistematika penelitian.
Bab II Landasan Teori
Terdiri dari deskripsi teori, Penjelasan dan teori tentang Media Internet,
Penjelasan dan teori tentang Prestasi Belajar, Kerangka Berfikir, dan
Hipotesis.
Bab III Metodelogi Penelitian
Kegunaan Penelitian, Tempat dan Waktu Penelitian, Metode Penelitian,
Variabel Penelitian, Populasi dan Sampel, Instrumen Penelitian dan
Teknik Analisis Data.
Bab IV Analisis Hasil Data
Terdiri dari Deskripsi Data, Pengujian Persyaratan Analisis Data,
Pengujian Hipotesis, dan Interprestasi Data/Pembahasan Hasil Penelitian.
Bab V Penutup
Terdiri dari Kesimpulan dan Saran-saran.
9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Definisi dan Teori Media Internet


1. Pengertian Media
Secara etimologi, kata “media” merupakan bentuk jamak dari “medium”,
yang berasal dan Bahasa Latin “medius” yang berarti tengah. Sedangkan dalam
Bahasa Indonesia, kata “medium” dapat diartikan sebagai “antara” atau
“sedang” sehingga pengertian media dapat mengarah pada sesuatu yang
mengantar atau meneruskan informasi (pesan) antara sumber (pemberi pesan)
dan penerima pesan.
Menurut Azhar Arsyad, media adalah semua bentuk perantara untuk
menyebar, membawa atau menyampaikan sesuatu pesan (message) dan
gagasan kepada penerima.1
Menurut Huda Yakan dalam bukunya, media dapat diartikan sebagai
suatu bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam suatu proses penyajian
informasi. Media merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keberadaan,
kemajuan dan warisan kita. Ia bahkan bukan suatu hal yang baru, meskipun
penamaannya terasa baru dalam bahasa kita 2.
Dalam Al Quran sudah dijelaskan bagaimana menyikapi media yang hadir
di tengah-tengah kita. Yaitu dalam surat Al Hujurat ayat 6-8 yang berbunyi :
‫صيبُوا قَوما ِب َجها َلة فَتُص ِب ُحوا عَلى‬ ِ ُ ‫سق ِبنَ َبإ فَت َ َبيَّنُوا أَن ت‬
ِ ‫َيا أ َ ُّي َها الَّ ِذينَ آ َمنُوا ِإن جا َءكُم فا‬
‫ّللاِ لَو ُي ِطي ُعكُم فِي َكثِير ِمنَ اْلَم ِر لَ َع ِنتُّم‬
َّ ‫سو َل‬ ُ ‫) َواعلَ ُموا أَنَّ ِفيكُم َر‬٦( َ‫َما فَ َعلتُم ناد ِِمين‬
ُ ُ‫اْليمانَ َو َز َّينَ ُه ِفي قُلُو ِبكُم َوك ََّر َه ِإ َلي ُك ُم الكُف َر َوالف‬
َ‫سوقَ َوال ِعصيان‬ ِ ‫ب ِإلَي ُك ُم‬َ ‫ّللاَ َح َّب‬
َّ َّ‫َول ِكن‬
(٨) ‫ع ِليم َح ِكيم‬ َ ُ‫ّللا‬ َّ َ‫) َفضل ِمن‬٧( َ‫شدُون‬
َّ ‫ّللاِ َو ِنع َمة َو‬ ِ ‫الرا‬ َّ ‫ُه ُم‬ َ‫أُول ِئك‬
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa
suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu

1
Azhar Arsyad, Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya. (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2003),
hal 77.
2
Huda Yakan, Media Pembelajaran. (Cet. III: Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2002 ), hal 11.
10

musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan


kamu menyesal atas perbuatan kamu itu (6) Dan ketahuilah olehmu bahwa di
kalanganmu ada Rasulullah. Kalau ia menuruti kemauanmu dalam beberapa
urusan benar-benarlah kamu mendapat kesusahan, tetapi Allah menjadikan
kamu “cinta” kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam
hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan dan
kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus (7)
Sebagai karunia dan nikmat dari Allah. Dan Allah Maha Mengetahui lagi
Maha Bijaksana (8)”. (Qs. al-Hujurat : 6-8).

Berdasarkan ayat tersebut, keberadaan media sudah ada di zaman dahulu


hanya saja beda penyampaiannya. Seiring berkembangnya zaman maka
kemajuan berkembangnya media pun semakin pesat. Dan sudah seharusnya
sebagai muslim untuk menyikapi media dengan teliti serta bertanggung jawab.
Hoetomo menjelaskan, Media menurut kamus lengkap bahasa Indonesia
merupakan alat untuk menyampaikan sesuatu atau informasi (pesan-pesan) 3.
Menurut Phill. Astrid, dalam bukunya, media adalah kekuasaan, sebagai akibat
lebih lanjut lahirlah istilah “perang informasi”. Informasi bukan sekedar
sesuatu yang menyangkut masalah Negara, tetapi kehidupan sehari-hari4.
Sedangkan menurut Arief S. Sadiman, Media adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dan pengirim pesan kepada
penerima pesan, sehingga dapat merangsang fikiran, perasaan, dan minat serta
perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar berlangsung
dengan efektif dan efisien sesuai dengan yang diharapkan 5.
Istilah media mula-mula dikenal dengan alat peraga, kemudian dikenal
dengan istilah audio visual aids (alat bantu pandang/dengar). Selanjutnya
disebut instructional materials (materi pembelajaran), dan kini istilah yang
lazim digunakan dalam dunia pendidikan nasional adalah instructional media
(media pendidikan atau media pembelajaran). Dalam perkembangannya,
sekarang muncul istilah e-Learning . Huruf “e” merupakan singkatan dari
“elektronik”. Artinya media pembelajaran berupa alat elektronik, meliputi CD

3
Hoetomo, Kamus lengkap bahasa Indonesia. (Surabaya: Mitra Pelajar. 2005), hal 521.
4
Phil. Astrid.S. Susanto. Komunikasi Massa. (Jakarta: Percetakan Binacipt., 2000), hal 2.
5
Arief S. Sadiman, Media Pendidikan. (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2009), hal 17.
11

ultimedia Interaktif sebagai bahan ajar offline dan Web sebagai bahan ajar
online.
Dalam konteks dunia pendidikan, media secara garis besar adalah
manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa
mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian
ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih
khusus, pengertian media dalam proses pembelajaran cenderung diartikan
sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap,
memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.
2. Pengertian Internet
Internet (kependekan dari interconnection-networking) adalah seluruh
jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar sistem global
Transmission Control Protoco / Internet Protocol Suite (TCP/IP) sebagai
protokol pertukaran paket (paket switching communication protocol) untuk
melayani milyaran pengguna diseluruh dunia.
Menurut Randy Reddick dan Elliot King, internet adalah suatu istilah yang
digunakan untuk menggambarkan saling berhubungan antara jaringan-jaringan
komputer yang sedemikian rupa, sehingga memungkinkan komputer-komputer
itu berkomunikasi satu sama lain. Istilah “information Superhighway” (Jalan
Raya Informasi) sebenarnya tidak tepat, tetapi internet memang seperti jalan
raya dan memang berfungsi seperti jalan raya 6.
Internet pada dasarnya merupakan sebuah media yang digunakan untuk
mengefisiensikan sebuah proses komunikasi yang disambungkan dengan
berbagai aplikasi seperti Web,VoIP dan e-mail. Internet merupakan
keseluruhan jaringan komputer yang saling terhubung satu sama lain. Beberapa
komputer yang saling terhubung di dalam jaringan ini menyimpan dan juga
memiliki beberapa file yang bisa diakses dan digunakan, seperti halaman web
dan juga data lainnya. Internet merupakan jaringan yang memiliki tiga
keistimewaan.

6
Randy Reddick dan Elliot King, Internet Untuk Karyawan. (Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.
2007), hal 28
12

a) Keistimewaan yang terdapat dalam internet adalah kebebasan internet.


Internet dapat memberikan penggunanya semacam kuasa untuk saling memberi
dan menerima informasi secara bebas.
b) Internet memiliki keistimewaan yaitu lebih dinamik serta dinilai sangat
mengikuti perkembangan waktu. Kebanyakan informasi dalam internet yang
biasa diakses adalah informasi-informasi yang paling baru apabila
dibandingkan dengan informasi dalam media cetak
c) Internet merupakan sebuah jaringan yang bersifat interaktif. Hal ini
dikarenakan melalui internet, setiap penggunanya dimungkinkan untuk dapat
berinteraksi dengan pengguna lain di dunia ini setiap saat.
Sedangkan menurut Jacob Oetomo ,Internet merupakan teknologi yang
menyimpan segudang fasilitas dan layanan yang patut dipahami dan dikuasai
oleh siapa pun di zaman modern. Namun internet bagaikan hutan rimba.
Penjelajah yang belum berpengalaman tentu membutuhkan peta dan
pemahaman baik konsep maupun teknis aksesnya agar tidak tersesat dan dapat
menikmati kegiatan penjelajahan 7.
Kelebihan internet adalah mampu mempersingkat jarak dan waktu, karena
sifatnya yang real time, artinya pada saat konten tertentu dimasukkan dalam
internet, maka user (pengguna) lainnya langsung dapat melihat konten tersebut
walaupun di tempat yang berbeda waktu bahkan jarak yang sangat jauh.
Dengan adanya internet memungkinkan terjadinya komunikasi yang super
cepat antara satu pihak dengan pihak lainnya, tanpa mengenal batasan ruang
dan waktu.
Awalnya banyak yang meragukan kemampuan internet menyingkirkan
media cetak, apalagi radio dan televisi karena sifat internet yang tidak praktis
dan mahal. Kenyataannya, asumsi bahwa internet tidak praktis hanya bertahan
beberapa tahun. Internet dahulu dinilai tidak praktis karena dalam
mengoperasikan dibutuhkan komputer, ruang khusus untuk komputer, serta
jaringan telekomunikasi yang handal. Kini perkembangan perangkat keras

7
Jakob Oetomo, Sejarah Sosial Media, (Jakarta: Yayasan OBOR Indonesia, 2006), hal 32.
13

teknologi komputer sudah menciptakan komputer jinjing-portable (laptop)


yang bisa dibawa ke mana-mana sebagaimana orang menenteng koran.
Teknologi Wi-Fi juga memungkinkan akses internet secara mudah di
berbagai tempat yang menyediakan titik-titik hotspot untuk menikmati fasilitas
tersebut. Munculnya teknologi broadband bahkan memudahkan orang
mengakses internet di mana saja dengan teknologi mobile. Bila teknologi
AMPS (generasi pertama/1G) yang muncul pada awal 1990-an sekadar
melampaui keterbatasan fungsi telepon yang statis menjadi dinamis, serta
hanya menampilkan suara, maka pada teknologi GSM (generasi kedua/2G)
yang bergerak pada pertengahan dekade 1990-an, teknologi seluler tidak hanya
mampu menjadi wahana tukar informasi dalam bentuk suara tetapi juga data,
berupa teks dan gambar (SMS dan MMS). Karena murah, akses teknologi
mobile generasi kedua ini berkembang pesat di Indonesia, sehingga memasuki
2000-an, handphone menjadi perangkat hidup (gadget) sehari-hari.
Interaktivitas yang ditewarkan dalam proses komunikasi di internet
membuat setiap orang bebas tampil dengan identitas masing-masing. Meskipun
interaksi di internet memiliki banyak sisi positif, tetapi ditemukan juga bahwa
ada beberapa efek negatif terhadap hubungan antar personal jika pengguna
lebih memilih untuk menghabiskan waktu lebih banyak di dunia maya. Salah
satunya adalah yang disebutkan oleh psikiater, Edward Hallowell sebagai
kurangnya “momen manusia”. Menurut Hallowell, ada dua syarat mutlak untuk
terjadinya “momen manusia”, yaitu harus adanya kehadiran secara fisik dan
perhatian emosional serta intelektual. Kedua syarat ini diperlukan untuk
menjaga aktifitas mental dan juga kesehtan emosional.
Di dalam internet pun terdapat sebuah mesin search (pencari) yang disebut
dengan yahoo.com. Jerry Young dan David Filo adalah tipikal muda perintis
yahoo.com di internet. Tanpa daya kekuatan untuk search, internet tidak bisa
berkutik8.
Apalagi, dengan dikenalkannya teknologi World Wide Web (WWW) pada
awal tahun 1990-an oleh Tim Berners-Lee, internet dapat menampilkan

8
Jakob Oetomo, Sejarah Sosial Media, (Jakarta: Yayasan OBOR Indonesia, 2006), hal 401.
14

“halaman-halaman” yang tidak hanya berisi teks, tetapi juga gambar, grafik,
animasi, dan suara yang menarik serta penuh warna sehingga mampu
menampilkan layanan multimedia yang bersifat audio-visual (data, citra, dan
suara). Internet tidak saja dapat menyajikan data yang bersifat teks dan gambar,
tetapi juga sinergi audio dan visual. Sifatnya yang dinamis dan interaktif
membuatnya lebih menarik dibanding sumber media informasi lain.
3. Jenis-Jenis Media Dilihat dari Penggunaan di Sekolah
a. Media Online
Media online adalah sebutan umum untuk sebuah bentuk media yang
berbasis pada telekomunikasi dan multimedia dengan memiliki informasi yang
bersifat update (terbaru), aktual dan menjangkau seluruh dunia yang memiliki
akses internet.
Media online merupakan media yang berbasiskan teknologi komunikasi
interaktif dalam hal ini jaringan komputer, dan oleh karenanya ia memiliki ciri
khas yang tidak dimiliki media konvensional lainnya, salah satunya adalah
pemanfaatan Internet sebagi wahana di mana media tersebut ditampilkan,
sekaligus sarana produksi dan penyebaran informasinya. Oleh karena itu,
peranan teknologi komunikasi dalam hal ini internet, sangatlah besar dalam
mendukung setiap proses penyelenggaraan media online. Besarnya pengaruh
teknologi Internet dalam penyelenggaraan media online ditunjukkan lewat
pengeksplorasian setiap karakter yang dimiliki internet yang kemudian
diadopsi oleh media online.
Pada dasarnya, media online mengusung dua prinsip utama pengelolaan
pengetahuan (Knowledge Management). Pertama adalah menyimpan
pengetahuan secara digital yang dapat diunggah secara online karena disimpan
dalam jaringan intranet, maka setiap informasi dapat dipelihara, dikategorikan,
dianalisa, diperbaharui, dan disebarluaskan dengan lebih efisien. Prinsip kedua
yang diangkat oleh media online adalah memudahkan akses terhadap
pengetahuan. Karena dapat diunduh secara online, maka siapa saja, baik
individu maupun organisasi mempunyai dapat mengakses informasi juga dapat
menyebarluaskannya. Karenanya pertukaran sebuah informasi dapat terjadi
15

lebih efektif. Tidak dapat dipungkiri, kehadiran berbagai social network seperti
facebook dan twitter, juga meningkatkan kebutuhan pengguna untuk
mengakses media online untuk pertukaran pengetahuan.
Meningkatnya kebutuhan pengguna untuk bertukar informasi dan
pengetahuan akhir-akhir ini telah membuat perkembangan media online
tumbuh semakin cepat. Para pengguna internet saat ini sedang tren
membicarakaan Web 2.0, sebuah teknologi desain web yang memfasilitasi
inovasi atau kreativitas sebuah komunitas dalam bertukar informasi,
berkolaborasi, atau berdiskusi. Dengan teknologi Web 2.0 berbagai aplikasi
dapat dijalankan langsung di internet, bukan di atas sistem operasi tertentu.
Situs jejaring sosial adalah salah satu platform interaksi baru yang
dimungkinkan dengan lahirnya Web 2.0 yang besifat interaktif. Bila generasi
pertama internet kebanyakan berisikan situs-situs yang bersifat statis, maka
generasi berikutnya memungkinkan dinamika interaksi yang aktif antar
pengguna internet. Dari sekian banyak media online atau portal yang ada,
sebagian besar menawarkan sajian informasi hiburan dan flash news. Namun
tidak sedikit media online yang berani tampil beda dan menyajikan informasi.
Meniliki kebutuhan yang semakin tinggi akan informasi yang dapat
diakses segera atau real time maka perkembangan media atau portal online
juga situs pertukaran pengetahuan online akan semakin berkibar di masa
depan. Ketersediaan akses internet di seluruh wilayah Indonesia tentu saja
menjadi suatu kemutlakan agar bangsa ini tidak ketinggalan akan
pembangunan teknologi yang melesat semakin cepat. Di sisi lain, kita juga
perlu mengikuti perkembangan teknologi ini dan menyesuaikan diri dengan
kemajuannya. Bukan hanya dari sisi perangkat dan teknologinya saja, namun
juga dari sisi tanggungjawab sosial dalam bagaimana mengelola informasi
yang dipertukarkan secara positif untuk mendukung kemajuan bangsa dan
individu.
b. Jenis Media Online
Banyak jenis media online, khususnya di Indonesia telah menyediakan
kemampuan tertentu yang dibuat sedemikian rupa dengan mencoba mengikuti
16

selera para pengunjungnya, termasuk menyediakan layanan akses informasi


dan pengetahuan. Dengan jaringan internet sebagai saluran komunikasinya dan
informasi interaktif yang menjangkau seluruh dunia, peranan media online
menjadi sangat dominan. Semua media lama akan menjadi tradisional jika
tidak melibatkan diri dalam jaringan cyberspace. Semua itu merupakan pra
syarat agar media mampu menjadi bagian dari sistem jaringan global.
1. Facebook
Situs jejaring sosial yang paling populer di dunia saat ini adalah
Facebook. Facebook merupakan situs terpopuler ke dua di dunia setelah
google, di Indonesia Facebook saat ini menempati rangking teratas.
Alasan perpindahan pengguna ke situs jejaring Facebook dari
Freindster dimungkinkan oleh pola interaksi yang dirasa lebih menarik dan
dirasakan lebih mudah oleh para pengguna. Friendster awalnya telah
mengenalkan pola pertemanan dengan friend request-nya, namun Facebook
telah mengembangkannya dengan lebih banyak fitur yang mencakup mayoritas
interaksi yang bisa dilakukan via internet, yaitu chatting (menggantikan
interaksi tatap muka), wall, comment, games, info (profil pengguna), notes
(blogging yang bisa dipublikasikan untuk khalayak pilihan pengguna), photo,
links, event, applications (bentuk email), friendship request, notifications, dan
privacy setting yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan pengguna, dan masih
banyak fitur lainnya yang terus dikembangkan.
2. Youtube
Youtube merupakan salah satu (bahkan bisa dikatakan yang terbesar)
website yang memberikan kemudahan pengguna internet untuk meng-upload
dan menonton video yang kita miliki. Tetapi masalahnya, secara default video
di youtube tidak bisa di-download kecuali pemilik dari video tersebut
memberikan link download dari video.
Youtube didirikan oleh Steve Chen, Chad Hurley , dan Jawed Karim pada
15 Febuari 2005. Sempat diblokir akses ke beberapa negara, termasuk
beberapa jasa penyedia internet Indonesia pun pernah memblokir situs ini.
Beragam alasan bermunculan saat itu untuk mem-blokiran situs ini,
17

beberapanya karena terdapat konten yang berbau sara, video dewasa, dan hal-
hal bertentangan lainnya. Di China, situs ini dianggap pembuat karyawan
menjadi malas bekerja, alasan yang sama sewaktu mereka mem-blokir
Facebook.
Seiring dengan perkembangan zaman, saat ini manusia tidak lagi hidup di
dunia nyata, namun dunia maya pun mempengaruhi kehidupan manusia.
Dalam dunia nyata, eksistensi (keberadaan seseorang) bisa dilihat dari gaya
hidup, cara berpakaian, cara berbicara, dan mungkin juga materi. Sedangkan
dalam dunia maya, eksistensi bisa dilihat dari intensitas dalam melakukan
berbagai aktivitas dimana aktivitas itu dilihat dan diakui oleh pengguna dunia
maya lainnya. Kata eksis mungkin bisa merujuk pada “keterkenalan”
seseorang itu dalam dunia maya semisal Youtube.
3. Instagram
Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto yang memungkinkan
pengguna mengambil foto, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke
berbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik Instagram sendiri. Instagram
merupakan aplikasi yang mulai berkembang seiring meningkatnya kebutuhan
para pengguna media untuk terus update dalam informasi, Semakin banyak
orang yang menyadari bahwa Instagram merupakan alat promosi yang sangat
ampuh.
Kecenderungan para pengguna internet ialah lebih tertarik pada bahasa
visual. Dibandingkan dengan media sosial lainnya, Instagram lebih
memaksimalkan fiturnya untuk komunikasi melalui gambar atau foto. Ketika
bahasa visual mendominasi dunia internet, dari situlah para pelaku bisnis bisa
memanfaatkan peluang yang terhampar di depan mata.
Gaya-gaya promosi dengan Instagram pun sangat unik dan variatif.
Kadang, kita bisa menikmati rangkaian foto yang dibuat secara estetis dan
sangat menarik perhatian. Penerapan promosi pun bisa diterapkan, misalnya
dengan menyelenggarakan sebuah kompetisi khusus bagi para penggemar
fotografi. Hanya berbekal gadget dan aplikasi Instagram, maka berbagai karya
foto pun bisa dihasilkan dan seolah-olah seperti karya para fotografer
18

profesional. Fenomena lainnya yang sangat menarik dari Instagram adalah


bagaimana kebanyakan orang tertarik untuk mempopulerkan akun mereka.
Tujuannya adalah memperoleh jumlah follower sebanyak-banyaknya. Metode
ini sebenarnya sama persis dengan Twitter yang menghasilkan
banyak Selebtwit di Indonesia. Begitu pula dengan dunia Instagram yang
melahirkan sejumlah Seleb dengan ribuan bahkan jutaan follower. Ketika
seseorang sudah punya banyak follower, secara otomatis ia punya reputasi
sehingga menarik minat dari sejumlah vendor untuk memasang iklan di akun
Instagram mereka. Itulah yang disebut sebagai buzzer yang mampu mendulang
banyak keuntungan yang berawal dari hobi postingan di Instagram atau media
sosial lainnya.
Namun untuk membuat sebuah akun Instagram dengan tujuan-tujuan
tersebut barulah memiliki kemampuan komunikasi yang cukup bagus.
Setidaknya, seorang pemilik akun mampu menghasilkan foto berkualitas
dengan gaya kemasan yang unik dan berkarakter. Jadi bukan asal-asalan
membuat akun Instagram dan menyebar spam alias promosi dengan cara
meninggalkan jejak komentar di sembarang akun Instagram lainnya.
c. Fungsi dan Manfaat Media Online
Adapun fungsi dan manfaat Media Online, antara lain:
Fungsi Media Online
a. Memberikan informasi atau pengetahuan pada pengguna tidak terbatas
b. Memperdekat jarak jika berkomunikasi melalui media online dengan
pengguna lainnya di belahan dunia
c. Memudahkan seseorang untuk berbisnis dengan cara mempromosikan
barang dagangannya
d. Memudahkan pengguna dalam berbagai keperluan seperti mencari data
karena media online tersambung dengan berbagai katalog perpustakaan
pengguna dapat menggunakan informasi tersebut.
Manfaat Media Online
a. Media Online sebagai sumber informasi tentang hal apapun tentu akan
sangat membantu kehidupan masyarakat. Bagi mereka yang bekerja di bidang
19

pendidikan, bidang literasi atau bidang kesenian bisa mencari berbagai


informasi dari media online.
b. Keberadaan media online bisa mempermudah atau mempercepat suatu
pekerjaan. Misalnya, ada suatu data dari satu kantor yang harus diserahkan
pada kantor lain, penyerahan ini bisa memanfaatkan media surat elektronik
(email) yang tentunya menggunakan internet.
c. Dalam hal pergaulan, media online juga punya peranan yang sangat besar.
Banyaknya forum dan jejaring sosial saat ini bisa membantu siapa saja untuk
menambah pergaulan. Ini juga merupakan salah satu manfaat media online
bagi masyarakat. Manfaat jejaring sosial juga tidak hanya menambah
pergaulan, namun juga mempererat pertemanan dan membuat kita berlatih
untuk bersosialisasi lebih baik.
d. Balakangan ini sering sekali tentang bisnis online, kita pun bisa
menjalankan sebuah bisnis melalui media internet.
e. Kelebihan dari bisnis jenis ini adalah kita tidak perlu repot-repot menyewa
lahan atau toko untuk berjualan. kita hanya harus menyiapkan barang yang
akan dijual, mempromosikannya, kemudian menunggu pembeli menghubungi
kita.
f. Media online adalah salah satu media yang sangat bagus untuk promosi.
Manfaat media online yang satu ini tidak hanya berlaku bagi pebisnis online
saja, namun juga bagi kita yang punya toko offline atau perusahaan tertentu
yang ingin dikenal melalui media online.
g. Letak manfaat jejaring sosial yang ada di internet. kita bisa menggunakan
jejaring sosial apapun untuk berpromosi, atau bahkan membuat situs pribadi
yang memuat usaha kita.
h. Manfaat media online bagi masyarakat tidak cuma terbatas pada para
pebisnis, dan juga untuk para konsumen. Apabila kita malas keluar rumah
untuk belanja barang-barang tertentu, kita bisa mencari barang yang kita
inginkan lewat media online tersebut.
20

d. Media Pembelajaran
Melihat makna media di atas, yakni sebagai “perantara atau pengantar”,
maka media pembelajaran dapat diartikan “as the carriers of messages, from
some transmitting source (with may be a human being or an intimate object),
to the receiver of the massage (which is our case is the learner)”, artinya,
sebagai pengantar pesan dari beberapa sumber transmisi (yang mungkin
manusia atau objek terkait) kepada penerima pesan (dalam hal ini pembelajar).
Media pembelajaran juga dapat diartikan sebagai sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong proses
belajar mengajar.
Menurut Sukiman, media pembelajaran adalah media yang mengandung
pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung
maksud-maksud pengajaran.9
Sanjaya mendefinisikan media pembelajaran dilakukan dengan seluruh
alat atau bahan yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan pendidikan seperti
radio, televisi, buku, koran, majalah dan sebagainya 10.
National Education Association (NEA) mendefinisikan “media sebagai
benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan
beserta instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar
mengajar, sehingga dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional”.
Media pembelajaran digunakan untuk mencapai tujuan atau kompetensi
dasar. Dilihat berdasarkan jenisnya, ada beberapa macam media yang
digunakan dalam pembelajaran, yaitu media audio, media visual, media audio
visual, dan peraga (manusia).
a. Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif
(hanya dapat didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian
dan kemauan para siswa untuk mempelajari bahan ajar. Bentuk dari media
audio adalah tape audio beserta kaset suara, dan radio.

9
Sukiman, Pengembangan Media Pembelajaran. (Yogyakarta : Bintang Pustaka, 2006), hal 107.
10
Wina Sanjaya, Media Komunikasi Pembelajaran. (Jakarta : Cet. II Kencana, 2014), hal 35.
21

b. Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indera penglihatan.


Media ini menampilkan gambar diam seperti foto, gambar atau lukisan, dan
cetakan.
c. Media audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur
gambar. Contohnya dari media audio visual antara lain: televisi dan video.
d. Peraga (manusia) adalah media tertua yang digunakan untuk mengirimkan
dan mengkomunikasikan pesan atau informasi dengan mengarahkan dan
mempengaruhi proses belajar melalui eksplorasi terbimbing dengan
menganalisis dari waktu ke waktu apa yang terjadi pada lingkungan belajar.
Beberapa manfaat media pembelajaran, antara lain:
a. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar.
b. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga lebih dipahami oleh
siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik.
c. Metode mengajar akan lebih bervariasi tak semata-mata komunikasi
verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan
guru tidak kehabisan tenaga.
d. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru tapi juga aktivtas lain seperti mengamati,
melakukan, mendemonstarsikan dan lain-lain.
Kemudian pemilihan dan pemanfaatan media perlu memperhatikan beberapa
aspek berikut:
a. Tujuan
Media yang dipilih hendaknya selaras dan menunjang tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan. Masalah tujuan pembelajaran ini merupakan komponen
yang utama dan harus diperhatikan dalam memilih media.
b. Ketepatgunaan (validitas)

Aspek materi menjadi pertimbangan yang dianggap penting dalam memilih


media. Sesuai atau tidaknya antara materi dengan media yang digunakan akan
berdampak pada hasil pembelajaran siswa.
22

c. Keadaan peserta didik


Kondisi audiens (siswa) dari segi objek belajar menjadi perhatian yang serius
bagi guru dalam memilih media yang sesuai dengan kondisi anak.
d. Ketersediaan
Ketersediaan media di sekolah memungkinkan bagi guru mendesain sendiri
media yang akan digunakan. Pemilihan media perlu memperhatikan ada atau
tidak ada media tersebut di perpustakaan atau di sekolah serta mudah sulitnya
diperoleh.
e. Mutu teknis
Media yang dipilih seharusnya dapat menjelaskan apa yang akan disampaikan
kepada audiens (siswa) secara tepat dan berhasil guna, dengan kata lain tujuan
yang ditetapkan dapat dicapai secara optimal.
f. Biaya
Biaya yang akan dikeluarkan dalam pemanfaatan media harus seimbang
dengan hasil yang akan dicapai.
Dari penjelasan di atas dapat di sintesiskan bahwa media internet adalah
alat untuk menyampaikan informasi kepada penerima melalui sebuah jaringan
komunikasi global yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dan
informasi dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran,
perasaan, dan perhatian.
adapun indikatornya sebagai berikut : 1) penggunaan dan pemanfaatan media
internet, 2) dampak media internet, 3) media yang digunakan , 4) waktu
penggunaan.
B. Definisi dan Teori Prestasi Belajar
1. Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi Belajar
Menurut Fathurrahman dan Sulistyorini, Prestasi belajar merupakan
gabungan dari dua kata, yaitu prestasi dan belajar, yang mana pada setiap kata
tersebut memiliki makna tersendiri. Dalam kamus besar bahasa Indonesia,
prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan,
23

dan sebagainya). Prestasi dapat diartikan sebagai hasil yang diperoleh karena
adanya aktivitas belajar yang telah dilakukan 11.
Menurut Zaenal Arifin , Kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu
prestatie. Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti
hasil usaha. Istilah prestasi belajar (achievement) berbeda dengan hasil belajar
(learning outcome). Prestasi belajar pada umumnya berkenaan dengan aspek
pengetahuan sedangkan hasil belajar meliputi aspek pembentukan watak
peserta didik12.
Sedangkan Slameto mendefinisikan, Belajar ialah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya 13. Perubahan itu tidak hanya berkaitan dengan
penambahan ilmu pengetahuan tetapi juga berbentuk kecakapan, keterampilan,
sikap, prilaku, harga diri, minat, watak, dan penyesuaian diri.
Oemar Hamalik dalam bukunya menjelaskan, bahwa belajar merupakan
memodifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (learning is
defined as the modification or strengthening of behavior through
experiencing). Menurut pengertian tersebut, belajar merupakan proses suatu
kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat,
akan tetapi lebih dalam dari pada itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan
merupakan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan 14.
Keberhasilan dalam belajar dapat diukur dari seberapa bisa pelajar
mempraktikkan sesuatu yang dipelajari dalam kehidupannya sehari-hari.
Sutratinah Tirtonegoro mengartikan prestasi belajar sebagai penilaian hasil
usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf,

11
Muhammad Fathurrahman, dan Sulistyorini, Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Teras,
2012), hal 118.
12
Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Jakarta: Dirjen Pendidikan Islam, Depag RI, 2009), hal
12.
13
Slameto, Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hal 2.
14
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), hal 27.
24

maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh
setiap anak dalam periode tertentu 15.
Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa selama proses belajar
mengajar dalam kurun waktu tertentu. Hasil pengukuran dari belajar tersebut
diwujudkan dalam bentuk angka, huruf, simbol, maupun kalimat yang
menyatakan keberhasilan siswa selama proses pembelajaran. Prestasi belajar
juga bisa diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang
telah ditetapkan dalam sebuah program pengajaran. Indikator prestasi belajar
adalah pengungkapan hasil belajar yang meliputi segenap ranah psikologis
yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa. Ranah yang
dimaksud antara lain ranah cipta, rasa dan karsa. Prestasi belajar bidang
pendidikan adalah hasil dari pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi
faktor kognitif, afektif, dan psikomotorik setelah mengikuti proses
pembelajaran yang diukur dengan menggunakan instrumen tes atau instrumen
yang relevan. Prestasi belajar adalah penilaian pendidikan tentang kemajuan
siswa dalam segala hal yang dipelajari di sekolah yang menyangkut
pengetahuan atau ketrampilan yang dinyatakan sesudah hasil penelitian.
Prestasi belajar seorang murid dapat diketahui dengan mengadakan proses
penilaian atau pengukuran melalui kegiatan evaluasi. Alat evaluasi dalam
pengukuran prestasi belajar adalah tes yang telah disusun dengan baik supaya
hasilnya benar-benar dapat mengukur kemampuan seorang murid. Prestasi
belajar yang dimaksudkan ialah hasil (penguasaan) yang dicapai oleh siswa
dalam bidang studi tertentu setelah mengikuti proses belajar mengajar di suatu
sekolah.
b. Macam-macam Prestasi Belajar
Pemaknaan menyeluruh prestasi belajar bukan hanya merupakan hasil
intelektual saja, melainkan harus meliputi tiga aspek yang dimiliki siswa yaitu
aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik.

15
Sutratinah Tirtonegoro, Anak Super Normal dan Program Pendidikannya, (Jakarta: Bina
Aksara, 2001), hal 43.
25

Oemar Hamalik , mengkategorikan prestasi belajar kedalam tiga ranah,


yaitu:
1) Ranah kognitif, meliputi kemampuan pengetahuan, pemahaman, penerapan,
analisis, sintesis, dan evaluasi.
2) Ranah afektif, meliputi prilaku penerimaan, sambutan, penilaian, organisasi
dan karakterisasi.
3) Ranah psikomotorik meliputi kemampuan motorik berupa persepsi,
kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks,
penyesuaian pola gerakan dan kreativitas 16.
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Belajar dapat dicapai peserta didik melalui usaha-usaha sebagai perubahan
tingkah laku yang meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotorik, sehingga
tujuan yang telah ditetapkan tercapai secara optimal. Prestasi belajar yang
diperoleh peserta didik tidak sama karena ada beberapa faktor yang
mempengaruhi keberhasilannya dalam proses belajar.
Slameto berpendapat bahwa, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu
faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri
individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada
di luar individu 17.
1) Faktor-faktor Intern
a) Faktor Fisiologis
Faktor fisiologis adalah faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik
individu. Kondisi fisik berhubungan dengan kondisi pada organ-organ tubuh
yang berpengaruh pada kesehatan. Proses belajar seseorang akan terganggu
jika kesehatannya terganggu.
Slameto juga menambahkan, keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar.
Siswa yang cacat belajarnya juga terganggu. Jika hal itu terjadi, maka

16
Oemar Hamalik, Psikologi Belajar Dan Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2009),
hal 78.
17
Slameto, Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hal 10.
26

hendaknya ia belajar pada lembaga pendidikan khusus atau diusahakan alat


bantu agar dapat menghindari atau mengurangi pengaruh kecacatannya itu 18.
b) Kecerdasan atau Intelegensi
Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan untuk menyesuaikan
diri dengan keadaan yang dihadapinya. Kecerdasan merupakan faktor
psikologis yang paling penting dalam proses belajar siswa, karena itu
menentukan kualitas belajar siswa. Semakin tinggi tingkat intelegensi seorang
individu, semakin besar peluang individu tersebut meraih sukses dalam belajar
c) Bakat
Bakat adalah kemampuan untuk belajar dan kemampuan ini baru akan
terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih. Bakat
merupakan keahlian khusus yang dimiliki siswa dalam bidang tertentu.
Seseorang dikatakan berbakat bila menguasai bidang studi yang diwujudkan
dalam prestasi yang baik.
d) Minat
Minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau
keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat yaitu suatu rasa lebih suka pada
rasa ketertarikan pada suatu hal/aktifitas tanpa ada yang menyuruh. Minat yang
tinggi terhadap suatu obyek akan menjadikan siswa lebih sungguh- sungguh
dalam meraih apa yang diinginkan dapat tercapai.
e) Perhatian
Perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu semata-mata tertuju
pada suatu obyek (benda/hal) atau sekumpulan obyek. Seorang siswa harus
memiliki perhatian terhadap mata pelajaran yang dipelajarinya. Prestasi belajar
siswa akan baik bila perhatian pada pelajaran baik, dan akan menurun bila
perhatiannya berkurang.
f) Motivasi Siswa
Motivasi adalah dorongan yang menyebabkan terjadi suatu perbuatan atau
tindakan tertentu. Perbuatan belajar terjadi karena adanya motivasi yang
mendorong seseorang untuk melakukan perbuatan belajar.

18
Slameto, Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hal 55.
27

g) Sikap Siswa
Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan
untuk mereaksi atau merespon (respon tendency) dengan cara yang relatif tetap
terhadap obyek orang, barang, dan sebagainya, baik positif maupun negatif.
Sikap siswa terhadap suatu mata pelajaran akan mempengaruhi prestasi
belajarnya.
2. Faktor-faktor Ekstern
a) Faktor Keluarga
Keluarga merupakan tempat pertama kali anak merasakan pendidikan, karena
di dalam keluargalah anak tumbuh dan berkembang dengan baik, sehingga
secara langsung maupun tidak langsung keberadaan keluarga akan
mempengaruhi keberhasilan belajar anak. Siswa yang belajar akan menerima
pengaruh dari keluarga berupa cara orang tua mendidik, relasi antara anggota
keluarga, suasana rumah tangga, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang
tua, dan latar belakang kebudayaan.
b) Faktor Sekolah
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal pertama yang sangat penting
dalam menentukan keberhasilan belajar siswa, karena itu lingkungan sekolah
yang baik dapat mendorong untuk belajar yang lebih giat. Sekolah merupakan
lembaga pendidikan formal yang ditugaskan pemerintah untuk
menyelenggarakan kegiatan pembelajaran. Faktor sekolah yang mempengaruhi
belajar ini mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa,
relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah,
standar pelajaran diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas
rumah.

c) Lingkungan Masyarakat
Masyarakat sangat berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi
karena keberadaannya siswa dalam masyarakat. Faktor ini meliputi kegiatan
siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan
28

dalam masyarakat. Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan


mempengaruhi prestasi belajar siswa. Faktor-faktor di atas sangat berpengaruh
terhadap proses belajar mengajar. Ketika dalam proses belajar peserta didik
tidak memenuhi faktor tersebut dengan baik, maka hal tersebut akan
berpengaruh terhadap hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik.
Dari teori tersebut dapat di sintesiskan bahwa prestasi belajar ialah hasil
yang dicapai oleh seseorang setelah ia melakukan perubahan belajar, baik di
sekolah maupun di luar sekolah dalam bentuk nilai.
Adapun indikatornya sebagai berikut : 1) cara belajar, 2) motivasi belajar, 3)
rasa percaya diri, 4) minat dan bakat
C. Kerangka Berifikir
Media Internet dan Media online merupakan alat yang membantu dalam
pembelajaran. Media Internet dan media online juga bisa menjadi media
pembelajaran yang baik jika digunakan dengan tepat. Sebab fungsi media tidak
lain adalah membantu dalam menyampaikan informasi atau pengetahuan,
mengkongkritkan teori atau pengetahuan yang abstrak sehingga
mempermudah siswa dalam mempelajari suatu mata pelajaran, serta
mempermudah dalam mengakses informasi dari berbagai sumber. Dengan
menggunakan media Internet dalam pembelajaran, siswa akan lebih
termotivasi dalam mempelajari mata pelajaran tersebut sehingga pemanfaatan
media tersebut akan berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa.
Sedangkan prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah
dicapai oleh seseorang, serta hasil pengukuran terhadap peserta didik yang
meliputi faktor kognitif, afektif dan psikomotor setelah mengikuti proses
pembelajaran yang diukur dengan menggunakan instrrumen tes yang relevan.
Prestasi belajar adalah keberhasilan yang dapat dicapai siswa yang terlihat dari
pengetahuan, sikap dan keahlian yang dimilikinya.
Dapat diduga bahwa terdapat pengaruh media internet terhadap prestasi
belajar siswa.
29

D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan deskripsi teoritis dan kerangka berfiikir dapat ditarik
hipotesis penelitian yang merupakan jawaban sementara dari masalah
penelitian yang telah dirumuskan yaitu sebagai berikut :
Ho: tidak terdapat pengaruh positif antara media internet dengan prestasi
belajar siswa di SD EXISS ABATA Jakarta.
Ha: terdapat pengaruh positif antara media internet dengan prestasi belajar
siswa di SD EXIS ABATA Jakarta.
30

Daftar Pustaka

Al Qur`an dan Al Hadist

Al Qur`an dan Terjemahan

Arifin, Zaenal.Evaluasi Pembelajaran, (Jakarta: Dirjen Pendidikan Islam, Depag RI, 2009)

Arikunto, Suharsemi. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta. PT. Rineka
Cipta, 2006)

Arsyad, Azhar. Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya. (Yogyakarta : Pustaka Pelajar,
2003)

Fathurrahman, Muhammad dan Sulistyorini. Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta:


Teras, 2012)

Hamalik, Oemar. Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008)

Hoetomo, Kamus lengkap bahasa Indonesia. (Surabaya: Mitra Pelajar. 2005)

Oetomo, Jakob. Sejarah Sosial Media, (Jakarta: Yayasan OBOR Indonesia, 2006)

Reddick, Randy dan King, Eliot. Internet Untuk Karyawan. (Jakarta : Yayasan Obor
Indonesia. 2007)

Sadiman, Arief S. Media Pendidikan. (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2009)

Sanjaya, Wina. M.pd . Media Komunikasi Pembelajaran. (Jakarta : Cet. II Kencana, 2014)

Slameto, Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010)

Sukiman. Pengembangan Media Pembelajaran. (Yogyakarta : Bintang Pustaka, 2006)

Susanto, Phil. Astrid.S. Komunikasi Massa. (Jakarta: Percetakan Binacipt., 2000)

Tirtonegoro, Sutratinah. Anak Super Normal dan Program Pendidikannya, (Jakarta: Bina
Aksara, 2001)

Yakan, Huda. Media Pembelajaran. (Cet. III: Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2002 )

Anda mungkin juga menyukai