Indra Kahfi - Tugas Proposal Tesis - 212520058
Indra Kahfi - Tugas Proposal Tesis - 212520058
BAB I
PENDAHULUAN
2015 jumlah tersebut semakin menambah drastis , sehingga pada tahun 2016 ini
Indonesia menjadi Negara ke empat pengguna internet terbanyak di Asia dan ke
enam di Dunia yaitu 132 juta pengguna.
Pada awal mula tercipta tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut
ARPANET (Advanced Research Project Agency Network) Internet hanya
digunakan untuk keperluan militer yang bertujuan untuk melakukan komunikasi
dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon.
Pada masa sekarang, internet tidak hanya digunakan untuk keperluan
militer, tetapi juga digunakan untuk keperluan lain seperti; bisnis, hiburan, sarana
bersosialisasi dan aktualisasi, serta untuk keperluan pendidikan dengan akses tak
terbatas ruang dan waktu.
Internet merupakan teknologi masa kini yang mempunyai peran sangat
penting di era globalisasi. Internet bagaikan sebuah perpustakaan dunia yang bisa
kita akses dengan mudah segala kebutuhan yang kita perlukan. Internet
mempunyai jaringan data yang mendunia, seseorang bisa mengakses dengan
bebas didalam internet sesuai kehendaknya. Pesatnya teknologi serta
perkembangan zaman, banyak siswa yang mengalami kemunduran dalam prestasi
belajar. Tidak hanya faktor mundurnya prestasi siswa akan tetapi sosial budaya,
akademis maupun tingkah laku.
Berkenaan dengan latar belakang di atas, penulis akan mengajukan
penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Media Internet Terhadap Prestasi Siswa”.
Penelitian eksperimen ini dilakukan di kelas 5 SD EXISS ABATA Jakarta.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada bagian latar belakang masalah di atas dapat
diidentifikasikan permasalahannya sebagai berikut.
1. Bagaimana pemanfaatan media internet di kalangan siswa Sekolah Dasar
EXISS ABATA?
2. Bagaimana prestasi belajar siswa di Sekolah Dasar EXISS ABATA?
3. Bagaimana pola hubungan antara media internet dengan prestasi belajar siswa
Sekolah Dasar EXISS ABATA?
7
F. Metodologi Penilitian
Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah
metode Kuantitatif, yaitu metode yang diarahkan untuk menemukan masalah
dengan cara mengutarakan apa adanya dan berdasarkan data pada penelitian.
G. Sistematika Penulisan
Guna mempermudah pemaparan pada skripsi ini, penulis menyusun ke
dalam beberapa pokok dengan sistematika penyusunan sebagai berikut
Bab I Pendahuluan
Terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan
masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, dan
sistematika penelitian.
Bab II Landasan Teori
Terdiri dari deskripsi teori, Penjelasan dan teori tentang Media Internet,
Penjelasan dan teori tentang Prestasi Belajar, Kerangka Berfikir, dan
Hipotesis.
Bab III Metodelogi Penelitian
Kegunaan Penelitian, Tempat dan Waktu Penelitian, Metode Penelitian,
Variabel Penelitian, Populasi dan Sampel, Instrumen Penelitian dan
Teknik Analisis Data.
Bab IV Analisis Hasil Data
Terdiri dari Deskripsi Data, Pengujian Persyaratan Analisis Data,
Pengujian Hipotesis, dan Interprestasi Data/Pembahasan Hasil Penelitian.
Bab V Penutup
Terdiri dari Kesimpulan dan Saran-saran.
9
BAB II
LANDASAN TEORI
1
Azhar Arsyad, Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya. (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2003),
hal 77.
2
Huda Yakan, Media Pembelajaran. (Cet. III: Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2002 ), hal 11.
10
3
Hoetomo, Kamus lengkap bahasa Indonesia. (Surabaya: Mitra Pelajar. 2005), hal 521.
4
Phil. Astrid.S. Susanto. Komunikasi Massa. (Jakarta: Percetakan Binacipt., 2000), hal 2.
5
Arief S. Sadiman, Media Pendidikan. (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2009), hal 17.
11
ultimedia Interaktif sebagai bahan ajar offline dan Web sebagai bahan ajar
online.
Dalam konteks dunia pendidikan, media secara garis besar adalah
manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa
mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian
ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih
khusus, pengertian media dalam proses pembelajaran cenderung diartikan
sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap,
memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.
2. Pengertian Internet
Internet (kependekan dari interconnection-networking) adalah seluruh
jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar sistem global
Transmission Control Protoco / Internet Protocol Suite (TCP/IP) sebagai
protokol pertukaran paket (paket switching communication protocol) untuk
melayani milyaran pengguna diseluruh dunia.
Menurut Randy Reddick dan Elliot King, internet adalah suatu istilah yang
digunakan untuk menggambarkan saling berhubungan antara jaringan-jaringan
komputer yang sedemikian rupa, sehingga memungkinkan komputer-komputer
itu berkomunikasi satu sama lain. Istilah “information Superhighway” (Jalan
Raya Informasi) sebenarnya tidak tepat, tetapi internet memang seperti jalan
raya dan memang berfungsi seperti jalan raya 6.
Internet pada dasarnya merupakan sebuah media yang digunakan untuk
mengefisiensikan sebuah proses komunikasi yang disambungkan dengan
berbagai aplikasi seperti Web,VoIP dan e-mail. Internet merupakan
keseluruhan jaringan komputer yang saling terhubung satu sama lain. Beberapa
komputer yang saling terhubung di dalam jaringan ini menyimpan dan juga
memiliki beberapa file yang bisa diakses dan digunakan, seperti halaman web
dan juga data lainnya. Internet merupakan jaringan yang memiliki tiga
keistimewaan.
6
Randy Reddick dan Elliot King, Internet Untuk Karyawan. (Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.
2007), hal 28
12
7
Jakob Oetomo, Sejarah Sosial Media, (Jakarta: Yayasan OBOR Indonesia, 2006), hal 32.
13
8
Jakob Oetomo, Sejarah Sosial Media, (Jakarta: Yayasan OBOR Indonesia, 2006), hal 401.
14
“halaman-halaman” yang tidak hanya berisi teks, tetapi juga gambar, grafik,
animasi, dan suara yang menarik serta penuh warna sehingga mampu
menampilkan layanan multimedia yang bersifat audio-visual (data, citra, dan
suara). Internet tidak saja dapat menyajikan data yang bersifat teks dan gambar,
tetapi juga sinergi audio dan visual. Sifatnya yang dinamis dan interaktif
membuatnya lebih menarik dibanding sumber media informasi lain.
3. Jenis-Jenis Media Dilihat dari Penggunaan di Sekolah
a. Media Online
Media online adalah sebutan umum untuk sebuah bentuk media yang
berbasis pada telekomunikasi dan multimedia dengan memiliki informasi yang
bersifat update (terbaru), aktual dan menjangkau seluruh dunia yang memiliki
akses internet.
Media online merupakan media yang berbasiskan teknologi komunikasi
interaktif dalam hal ini jaringan komputer, dan oleh karenanya ia memiliki ciri
khas yang tidak dimiliki media konvensional lainnya, salah satunya adalah
pemanfaatan Internet sebagi wahana di mana media tersebut ditampilkan,
sekaligus sarana produksi dan penyebaran informasinya. Oleh karena itu,
peranan teknologi komunikasi dalam hal ini internet, sangatlah besar dalam
mendukung setiap proses penyelenggaraan media online. Besarnya pengaruh
teknologi Internet dalam penyelenggaraan media online ditunjukkan lewat
pengeksplorasian setiap karakter yang dimiliki internet yang kemudian
diadopsi oleh media online.
Pada dasarnya, media online mengusung dua prinsip utama pengelolaan
pengetahuan (Knowledge Management). Pertama adalah menyimpan
pengetahuan secara digital yang dapat diunggah secara online karena disimpan
dalam jaringan intranet, maka setiap informasi dapat dipelihara, dikategorikan,
dianalisa, diperbaharui, dan disebarluaskan dengan lebih efisien. Prinsip kedua
yang diangkat oleh media online adalah memudahkan akses terhadap
pengetahuan. Karena dapat diunduh secara online, maka siapa saja, baik
individu maupun organisasi mempunyai dapat mengakses informasi juga dapat
menyebarluaskannya. Karenanya pertukaran sebuah informasi dapat terjadi
15
lebih efektif. Tidak dapat dipungkiri, kehadiran berbagai social network seperti
facebook dan twitter, juga meningkatkan kebutuhan pengguna untuk
mengakses media online untuk pertukaran pengetahuan.
Meningkatnya kebutuhan pengguna untuk bertukar informasi dan
pengetahuan akhir-akhir ini telah membuat perkembangan media online
tumbuh semakin cepat. Para pengguna internet saat ini sedang tren
membicarakaan Web 2.0, sebuah teknologi desain web yang memfasilitasi
inovasi atau kreativitas sebuah komunitas dalam bertukar informasi,
berkolaborasi, atau berdiskusi. Dengan teknologi Web 2.0 berbagai aplikasi
dapat dijalankan langsung di internet, bukan di atas sistem operasi tertentu.
Situs jejaring sosial adalah salah satu platform interaksi baru yang
dimungkinkan dengan lahirnya Web 2.0 yang besifat interaktif. Bila generasi
pertama internet kebanyakan berisikan situs-situs yang bersifat statis, maka
generasi berikutnya memungkinkan dinamika interaksi yang aktif antar
pengguna internet. Dari sekian banyak media online atau portal yang ada,
sebagian besar menawarkan sajian informasi hiburan dan flash news. Namun
tidak sedikit media online yang berani tampil beda dan menyajikan informasi.
Meniliki kebutuhan yang semakin tinggi akan informasi yang dapat
diakses segera atau real time maka perkembangan media atau portal online
juga situs pertukaran pengetahuan online akan semakin berkibar di masa
depan. Ketersediaan akses internet di seluruh wilayah Indonesia tentu saja
menjadi suatu kemutlakan agar bangsa ini tidak ketinggalan akan
pembangunan teknologi yang melesat semakin cepat. Di sisi lain, kita juga
perlu mengikuti perkembangan teknologi ini dan menyesuaikan diri dengan
kemajuannya. Bukan hanya dari sisi perangkat dan teknologinya saja, namun
juga dari sisi tanggungjawab sosial dalam bagaimana mengelola informasi
yang dipertukarkan secara positif untuk mendukung kemajuan bangsa dan
individu.
b. Jenis Media Online
Banyak jenis media online, khususnya di Indonesia telah menyediakan
kemampuan tertentu yang dibuat sedemikian rupa dengan mencoba mengikuti
16
beberapanya karena terdapat konten yang berbau sara, video dewasa, dan hal-
hal bertentangan lainnya. Di China, situs ini dianggap pembuat karyawan
menjadi malas bekerja, alasan yang sama sewaktu mereka mem-blokir
Facebook.
Seiring dengan perkembangan zaman, saat ini manusia tidak lagi hidup di
dunia nyata, namun dunia maya pun mempengaruhi kehidupan manusia.
Dalam dunia nyata, eksistensi (keberadaan seseorang) bisa dilihat dari gaya
hidup, cara berpakaian, cara berbicara, dan mungkin juga materi. Sedangkan
dalam dunia maya, eksistensi bisa dilihat dari intensitas dalam melakukan
berbagai aktivitas dimana aktivitas itu dilihat dan diakui oleh pengguna dunia
maya lainnya. Kata eksis mungkin bisa merujuk pada “keterkenalan”
seseorang itu dalam dunia maya semisal Youtube.
3. Instagram
Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto yang memungkinkan
pengguna mengambil foto, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke
berbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik Instagram sendiri. Instagram
merupakan aplikasi yang mulai berkembang seiring meningkatnya kebutuhan
para pengguna media untuk terus update dalam informasi, Semakin banyak
orang yang menyadari bahwa Instagram merupakan alat promosi yang sangat
ampuh.
Kecenderungan para pengguna internet ialah lebih tertarik pada bahasa
visual. Dibandingkan dengan media sosial lainnya, Instagram lebih
memaksimalkan fiturnya untuk komunikasi melalui gambar atau foto. Ketika
bahasa visual mendominasi dunia internet, dari situlah para pelaku bisnis bisa
memanfaatkan peluang yang terhampar di depan mata.
Gaya-gaya promosi dengan Instagram pun sangat unik dan variatif.
Kadang, kita bisa menikmati rangkaian foto yang dibuat secara estetis dan
sangat menarik perhatian. Penerapan promosi pun bisa diterapkan, misalnya
dengan menyelenggarakan sebuah kompetisi khusus bagi para penggemar
fotografi. Hanya berbekal gadget dan aplikasi Instagram, maka berbagai karya
foto pun bisa dihasilkan dan seolah-olah seperti karya para fotografer
18
d. Media Pembelajaran
Melihat makna media di atas, yakni sebagai “perantara atau pengantar”,
maka media pembelajaran dapat diartikan “as the carriers of messages, from
some transmitting source (with may be a human being or an intimate object),
to the receiver of the massage (which is our case is the learner)”, artinya,
sebagai pengantar pesan dari beberapa sumber transmisi (yang mungkin
manusia atau objek terkait) kepada penerima pesan (dalam hal ini pembelajar).
Media pembelajaran juga dapat diartikan sebagai sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong proses
belajar mengajar.
Menurut Sukiman, media pembelajaran adalah media yang mengandung
pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung
maksud-maksud pengajaran.9
Sanjaya mendefinisikan media pembelajaran dilakukan dengan seluruh
alat atau bahan yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan pendidikan seperti
radio, televisi, buku, koran, majalah dan sebagainya 10.
National Education Association (NEA) mendefinisikan “media sebagai
benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan
beserta instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar
mengajar, sehingga dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional”.
Media pembelajaran digunakan untuk mencapai tujuan atau kompetensi
dasar. Dilihat berdasarkan jenisnya, ada beberapa macam media yang
digunakan dalam pembelajaran, yaitu media audio, media visual, media audio
visual, dan peraga (manusia).
a. Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif
(hanya dapat didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian
dan kemauan para siswa untuk mempelajari bahan ajar. Bentuk dari media
audio adalah tape audio beserta kaset suara, dan radio.
9
Sukiman, Pengembangan Media Pembelajaran. (Yogyakarta : Bintang Pustaka, 2006), hal 107.
10
Wina Sanjaya, Media Komunikasi Pembelajaran. (Jakarta : Cet. II Kencana, 2014), hal 35.
21
dan sebagainya). Prestasi dapat diartikan sebagai hasil yang diperoleh karena
adanya aktivitas belajar yang telah dilakukan 11.
Menurut Zaenal Arifin , Kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu
prestatie. Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti
hasil usaha. Istilah prestasi belajar (achievement) berbeda dengan hasil belajar
(learning outcome). Prestasi belajar pada umumnya berkenaan dengan aspek
pengetahuan sedangkan hasil belajar meliputi aspek pembentukan watak
peserta didik12.
Sedangkan Slameto mendefinisikan, Belajar ialah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya 13. Perubahan itu tidak hanya berkaitan dengan
penambahan ilmu pengetahuan tetapi juga berbentuk kecakapan, keterampilan,
sikap, prilaku, harga diri, minat, watak, dan penyesuaian diri.
Oemar Hamalik dalam bukunya menjelaskan, bahwa belajar merupakan
memodifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (learning is
defined as the modification or strengthening of behavior through
experiencing). Menurut pengertian tersebut, belajar merupakan proses suatu
kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat,
akan tetapi lebih dalam dari pada itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan
merupakan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan 14.
Keberhasilan dalam belajar dapat diukur dari seberapa bisa pelajar
mempraktikkan sesuatu yang dipelajari dalam kehidupannya sehari-hari.
Sutratinah Tirtonegoro mengartikan prestasi belajar sebagai penilaian hasil
usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf,
11
Muhammad Fathurrahman, dan Sulistyorini, Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Teras,
2012), hal 118.
12
Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Jakarta: Dirjen Pendidikan Islam, Depag RI, 2009), hal
12.
13
Slameto, Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hal 2.
14
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), hal 27.
24
maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh
setiap anak dalam periode tertentu 15.
Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa selama proses belajar
mengajar dalam kurun waktu tertentu. Hasil pengukuran dari belajar tersebut
diwujudkan dalam bentuk angka, huruf, simbol, maupun kalimat yang
menyatakan keberhasilan siswa selama proses pembelajaran. Prestasi belajar
juga bisa diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang
telah ditetapkan dalam sebuah program pengajaran. Indikator prestasi belajar
adalah pengungkapan hasil belajar yang meliputi segenap ranah psikologis
yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa. Ranah yang
dimaksud antara lain ranah cipta, rasa dan karsa. Prestasi belajar bidang
pendidikan adalah hasil dari pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi
faktor kognitif, afektif, dan psikomotorik setelah mengikuti proses
pembelajaran yang diukur dengan menggunakan instrumen tes atau instrumen
yang relevan. Prestasi belajar adalah penilaian pendidikan tentang kemajuan
siswa dalam segala hal yang dipelajari di sekolah yang menyangkut
pengetahuan atau ketrampilan yang dinyatakan sesudah hasil penelitian.
Prestasi belajar seorang murid dapat diketahui dengan mengadakan proses
penilaian atau pengukuran melalui kegiatan evaluasi. Alat evaluasi dalam
pengukuran prestasi belajar adalah tes yang telah disusun dengan baik supaya
hasilnya benar-benar dapat mengukur kemampuan seorang murid. Prestasi
belajar yang dimaksudkan ialah hasil (penguasaan) yang dicapai oleh siswa
dalam bidang studi tertentu setelah mengikuti proses belajar mengajar di suatu
sekolah.
b. Macam-macam Prestasi Belajar
Pemaknaan menyeluruh prestasi belajar bukan hanya merupakan hasil
intelektual saja, melainkan harus meliputi tiga aspek yang dimiliki siswa yaitu
aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik.
15
Sutratinah Tirtonegoro, Anak Super Normal dan Program Pendidikannya, (Jakarta: Bina
Aksara, 2001), hal 43.
25
16
Oemar Hamalik, Psikologi Belajar Dan Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2009),
hal 78.
17
Slameto, Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hal 10.
26
18
Slameto, Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hal 55.
27
g) Sikap Siswa
Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan
untuk mereaksi atau merespon (respon tendency) dengan cara yang relatif tetap
terhadap obyek orang, barang, dan sebagainya, baik positif maupun negatif.
Sikap siswa terhadap suatu mata pelajaran akan mempengaruhi prestasi
belajarnya.
2. Faktor-faktor Ekstern
a) Faktor Keluarga
Keluarga merupakan tempat pertama kali anak merasakan pendidikan, karena
di dalam keluargalah anak tumbuh dan berkembang dengan baik, sehingga
secara langsung maupun tidak langsung keberadaan keluarga akan
mempengaruhi keberhasilan belajar anak. Siswa yang belajar akan menerima
pengaruh dari keluarga berupa cara orang tua mendidik, relasi antara anggota
keluarga, suasana rumah tangga, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang
tua, dan latar belakang kebudayaan.
b) Faktor Sekolah
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal pertama yang sangat penting
dalam menentukan keberhasilan belajar siswa, karena itu lingkungan sekolah
yang baik dapat mendorong untuk belajar yang lebih giat. Sekolah merupakan
lembaga pendidikan formal yang ditugaskan pemerintah untuk
menyelenggarakan kegiatan pembelajaran. Faktor sekolah yang mempengaruhi
belajar ini mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa,
relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah,
standar pelajaran diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas
rumah.
c) Lingkungan Masyarakat
Masyarakat sangat berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi
karena keberadaannya siswa dalam masyarakat. Faktor ini meliputi kegiatan
siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan
28
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan deskripsi teoritis dan kerangka berfiikir dapat ditarik
hipotesis penelitian yang merupakan jawaban sementara dari masalah
penelitian yang telah dirumuskan yaitu sebagai berikut :
Ho: tidak terdapat pengaruh positif antara media internet dengan prestasi
belajar siswa di SD EXISS ABATA Jakarta.
Ha: terdapat pengaruh positif antara media internet dengan prestasi belajar
siswa di SD EXIS ABATA Jakarta.
30
Daftar Pustaka
Arifin, Zaenal.Evaluasi Pembelajaran, (Jakarta: Dirjen Pendidikan Islam, Depag RI, 2009)
Arikunto, Suharsemi. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta. PT. Rineka
Cipta, 2006)
Arsyad, Azhar. Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya. (Yogyakarta : Pustaka Pelajar,
2003)
Oetomo, Jakob. Sejarah Sosial Media, (Jakarta: Yayasan OBOR Indonesia, 2006)
Reddick, Randy dan King, Eliot. Internet Untuk Karyawan. (Jakarta : Yayasan Obor
Indonesia. 2007)
Sanjaya, Wina. M.pd . Media Komunikasi Pembelajaran. (Jakarta : Cet. II Kencana, 2014)
Slameto, Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010)
Tirtonegoro, Sutratinah. Anak Super Normal dan Program Pendidikannya, (Jakarta: Bina
Aksara, 2001)
Yakan, Huda. Media Pembelajaran. (Cet. III: Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2002 )