QBL 2
QBL 2
*
Alat Diagnostik Mikrobiologi dan Radiologi untuk Artritis Menular:
1. Diagnostik Mikrobiologi:
- Kultur Bakteri:Pengambilan sampel cairan sinovial dari sendi terinfeksi dan
penanaman pada media kultur untuk pertumbuhan bakteri. Ini membantu dalam
mengidentifikasi agen penyebab dan menentukan kepekaan antibiotik.
- Pemeriksaan Mikroskopis:Pengamatan mikroskopis dari cairan sinovial untuk deteksi
bakteri, jamur, atau kristal yang mungkin menunjukkan penyebab infeksi.
2. Diagnostik Radiologi:
- Rontgen:Rontgen biasanya digunakan untuk melihat perubahan struktural pada send
seperti ruang sendi yang menyempit, kerusakan tulang, atau erosi tulang.
- MRI (Magnetic Resonance Imaging):MRI dapat memberikan gambaran yang lebih
terperinci tentang kerusakan sendi, inflamasi, atau abses yang mungkin tidak terlihat
dengan jelas pada rontgen biasa.
- CT Scan (Computed Tomography):
Berikut adalah jenis, golongan, cara kerja, farmakokinetik, dan
farmakodinamik dari analgetik, antipiretik, dan antiinflamasi:
• Jenis: Analgetik adalah obat yang digunakan untuk mengurangi
atau menghilangkan rasa sakit.
• Golongan:
• Nonsteroidal Anti-Inflammatory Drugs (NSAIDs)
• Opioid Analgesics
• Paracetamol (Acetaminophen)
• Cara Kerja: Analgetik bekerja dengan berbagai mekanisme
tergantung pada golongannya. NSAIDs menghambat enzim
siklooksigenase (COX) untuk mengurangi produksi prostaglandin,
yang bertanggung jawab atas rasa sakit dan peradangan.
Opioid bekerja dengan mengikat reseptor opioid di sistem saraf
pusat untuk mengurangi persepsi rasa sakit. Paracetamol juga
memiliki mekanisme yang belum sepenuhnya dipahami, namun
diyakini bekerja dengan mengurangi produksi prostaglandin di
sistem saraf pusat.
• Farmakokinetik: Farmakokinetik analgetik bervariasi tergantung
pada golongannya dan sifat-sifatnya masing-masing. Beberapa
analgetik diubah menjadi metabolit aktif dalam tubuh,
sementara yang lain diekskresikan dalam bentuk tidak berubah
melalui ginjal atau hati.
• Farmakodinamik: Farmakodinamik analgetik melibatkan interaksi
dengan reseptor dan jalur biokimia dalam tubuh untuk
menghasilkan efek analgesik. Misalnya, opioid bekerja dengan
mengikat reseptor opioid di sistem saraf pusat, sementara
NSAIDs menghambat enzim COX untuk mengurangi produksi
prostaglandin yang bertanggung jawab atas peradangan dan
rasa sakit.
2. Antipiretik:
• Jenis: Antipiretik adalah obat yang digunakan untuk
menurunkan demam.
• Golongan: Sebagian besar antipiretik termasuk dalam golongan
NSAIDs dan paracetamol.
• Cara Kerja: Antipiretik bekerja dengan mengubah pengaturan titik
set-point termoregulasi di hipotalamus dalam otak, yang menyebabkan
tubuh untuk mengeluarkan panas dan menurunkan suhu tubuh.
• Farmakokinetik: Farmakokinetik antipiretik bervariasi tergantung
pada obatnya. Misalnya, paracetamol sering kali diserap dengan cepat
setelah konsumsi oral dan mencapai konsentrasi puncak dalam beberapa
jam.
• Farmakodinamik: Farmakodinamik antipiretik melibatkan perubahan
pada titik set-point termoregulasi dalam otak, yang menyebabkan
penurunan suhu tubuh dan demam.
Antiinflamasi:
• Jenis: Antiinflamasi adalah obat yang digunakan untuk
mengurangi peradangan dalam tubuh.
• Golongan: Antiinflamasi juga termasuk dalam golongan
NSAIDs, tetapi juga bisa termasuk steroid (kortikosteroid)
dan obat antiinflamasi non-steroid (NDAIDs).
• Cara Kerja: Antiinflamasi bekerja dengan menghambat
enzim COX yang bertanggung jawab atas produksi
prostaglandin, yang merupakan mediator utama peradangan
dalam tubuh.
• Farmakokinetik: Farmakokinetik antiinflamasi bervariasi
tergantung pada obatnya. Beberapa diantaranya memiliki waktu
paruh yang pendek dan perlu diminum beberapa kali sehari,
sementara yang lain mungkin memiliki waktu paruh yang lebih
panjang dan bisa diminum kurang sering.
• Farmakodinamik: Farmakodinamik antiinflamasi
melibatkan penghambatan enzim COX, yang mengurangi
produksi prostaglandin dan akhirnya mengurangi peradangan
dalam tubuh.