Anda di halaman 1dari 15

Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri utama pemeriksaan gangguan

muskuloskeletal! (Pemeriksaan fisik Bate)


Jelaskan tentang miositis dan mionekrosis: Pengertian miositis dan mionekrosis
Agen penyebab yang sering menyebabkan myositis dan myonecrosisPatofisiologi
miositis dan mionekrosisnPenatalaksanaan dan pencegahan miositis dan
mionekrosis
Disebabkan oleh infeksi bakteri
Paling umum Staphylococcus Aureus Mycobacterium tuberculosis,
nyeri punggung yang hebat pembengkakan nyeri punggung yang persisten, demam,
nyeri tekan kelemahan otot atau mati rasa dan kelemahan. Namun, gejalanya
cenderung berkembang lebih lambat dan
demam, kemerahan bisa lebih subklinis pada tahap awal.
Infeksi biasanya dimulai ketika bakteri
masuk kedalam tubuh melalui luka Mycobacterium tuberculosis menyebar ke tulang
melalui aliran darah dan menyebar ke belakang dari infeksi primer di paru-paru atau
tulang belakang. bisa terjadi sebagai organ lain melalui aliran darah. Infeksi biasanya
komplikasi dari infeksi seperti infeksi berkembang lambat dan bisa tetap laten dalam
saluran kemih, infeksi kulit, atau infeksi tubuh untuk jangka waktu yang lama sebelum
pernapasan. menunjukkan gejala.

Pengobatan Spondilitis Infeksi Bakteri: Memerlukan terapi antibiotik jangka


Biasanya diobati dengan terapi antibiotik yang
kuat untuk menghilangkan infeksi bakteri. panjang, seringkali dengan kombinasi
Pembedahan juga mungkin diperlukan untuk obat anti-TB, selama beberapa bulan
mengatasi komplikasi seperti abses atau hingga tahun.
kerusakan tulang belakang.

Infeksi Bakteri: Diagnosa didasarkan Diagnosis spondilitis tuberkulosis sering


pada riwayat klinis, pemeriksaan fisik, kali lebih rumit dan memerlukan
serta hasil tes pencitraan seperti sinar-pencitraan yang cermat serta tes
darah untuk mendeteksi bakteri TB.
X, CT scan, atau MRI. Dokter juga Dokter mungkin juga melakukan biopsi
mungkin melakukan tes darah untuk tulang belakang untuk mengkonfirmasi
memeriksa tanda-tanda infeksi. diagnosis.
Artritis menular kronis menyumbang 5% dari arthritis menular.
Penyakit ini dapat terjadi pada orang sehat, namun pasien
dengan risiko lebih tinggi termasuk mereka yang mengidap
penyakit ini

Artritis gonokokal dapat menyebabkan sindrom


dermatitis-poliartritis-tenosinovitis yang khas
Manifestasi klasiknya adalah
Demam (selama 5 hingga 7 hari)
Lesi kulit multipel (petechiae, papula, pustula, vesikel atau
bula hemoragik, lesi nekrotik) pada permukaan mukosa dan
pada kulit batang tubuh, tangan, atau ekstremitas bawah
Artralgia migrasi, artritis, dan tenosinovitis (sering
melibatkan banyak tendon), paling sering pada sendi kecil
tangan, pergelangan tangan, siku, lutut, dan pergelangan
kaki, dan jarang pada sendi rangka aksial
Arthrosentesis dengan pemeriksaan dan kultur cairan sinovial
Kultur darah Biasanya hitung darah lengkap dan laju
sedimentasi eritrosit (atau protein C-reaktif) Pengujian
molekuler (misalnya, reaksi berantai polimerase) Terkadang
studi pencitraan
Artritis Gonokokal (Gonococcal Arthritis):

- Agen Penyebab:Artritis gonokokal disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae,


yang juga menyebabkan infeksi menular seksual gonore.
- Manifestasi Klinis:Gejala utama termasuk nyeri sendi akut, bengkak, dan kemerahan
Biasanya melibatkan sendi besar seperti lutut, pergelangan kaki, dan pergelangan
tangan. Infeksi bisa bersifat migrasi, yang artinya bisa menyerang beberapa send
dalam periode waktu tertentu.
- Terapi:Terapi awal biasanya melibatkan antibiotik, terutama sebelum hasil tes kembali
dari laboratorium. Antibiotik yang sering digunakan termasuk seftriakson
intramuskular atau intravena. Penting untuk mengobati pasangan seksual juga untu
mencegah penularan kembali.

*
Alat Diagnostik Mikrobiologi dan Radiologi untuk Artritis Menular:

1. Diagnostik Mikrobiologi:
- Kultur Bakteri:Pengambilan sampel cairan sinovial dari sendi terinfeksi dan
penanaman pada media kultur untuk pertumbuhan bakteri. Ini membantu dalam
mengidentifikasi agen penyebab dan menentukan kepekaan antibiotik.
- Pemeriksaan Mikroskopis:Pengamatan mikroskopis dari cairan sinovial untuk deteksi
bakteri, jamur, atau kristal yang mungkin menunjukkan penyebab infeksi.

2. Diagnostik Radiologi:
- Rontgen:Rontgen biasanya digunakan untuk melihat perubahan struktural pada send
seperti ruang sendi yang menyempit, kerusakan tulang, atau erosi tulang.
- MRI (Magnetic Resonance Imaging):MRI dapat memberikan gambaran yang lebih
terperinci tentang kerusakan sendi, inflamasi, atau abses yang mungkin tidak terlihat
dengan jelas pada rontgen biasa.
- CT Scan (Computed Tomography):
Berikut adalah jenis, golongan, cara kerja, farmakokinetik, dan
farmakodinamik dari analgetik, antipiretik, dan antiinflamasi:
• Jenis: Analgetik adalah obat yang digunakan untuk mengurangi
atau menghilangkan rasa sakit.
• Golongan:
• Nonsteroidal Anti-Inflammatory Drugs (NSAIDs)
• Opioid Analgesics
• Paracetamol (Acetaminophen)
• Cara Kerja: Analgetik bekerja dengan berbagai mekanisme
tergantung pada golongannya. NSAIDs menghambat enzim
siklooksigenase (COX) untuk mengurangi produksi prostaglandin,
yang bertanggung jawab atas rasa sakit dan peradangan.
Opioid bekerja dengan mengikat reseptor opioid di sistem saraf
pusat untuk mengurangi persepsi rasa sakit. Paracetamol juga
memiliki mekanisme yang belum sepenuhnya dipahami, namun
diyakini bekerja dengan mengurangi produksi prostaglandin di
sistem saraf pusat.
• Farmakokinetik: Farmakokinetik analgetik bervariasi tergantung
pada golongannya dan sifat-sifatnya masing-masing. Beberapa
analgetik diubah menjadi metabolit aktif dalam tubuh,
sementara yang lain diekskresikan dalam bentuk tidak berubah
melalui ginjal atau hati.
• Farmakodinamik: Farmakodinamik analgetik melibatkan interaksi
dengan reseptor dan jalur biokimia dalam tubuh untuk
menghasilkan efek analgesik. Misalnya, opioid bekerja dengan
mengikat reseptor opioid di sistem saraf pusat, sementara
NSAIDs menghambat enzim COX untuk mengurangi produksi
prostaglandin yang bertanggung jawab atas peradangan dan
rasa sakit.
2. Antipiretik:
• Jenis: Antipiretik adalah obat yang digunakan untuk
menurunkan demam.
• Golongan: Sebagian besar antipiretik termasuk dalam golongan
NSAIDs dan paracetamol.
• Cara Kerja: Antipiretik bekerja dengan mengubah pengaturan titik
set-point termoregulasi di hipotalamus dalam otak, yang menyebabkan
tubuh untuk mengeluarkan panas dan menurunkan suhu tubuh.
• Farmakokinetik: Farmakokinetik antipiretik bervariasi tergantung
pada obatnya. Misalnya, paracetamol sering kali diserap dengan cepat
setelah konsumsi oral dan mencapai konsentrasi puncak dalam beberapa
jam.
• Farmakodinamik: Farmakodinamik antipiretik melibatkan perubahan
pada titik set-point termoregulasi dalam otak, yang menyebabkan
penurunan suhu tubuh dan demam.
Antiinflamasi:
• Jenis: Antiinflamasi adalah obat yang digunakan untuk
mengurangi peradangan dalam tubuh.
• Golongan: Antiinflamasi juga termasuk dalam golongan
NSAIDs, tetapi juga bisa termasuk steroid (kortikosteroid)
dan obat antiinflamasi non-steroid (NDAIDs).
• Cara Kerja: Antiinflamasi bekerja dengan menghambat
enzim COX yang bertanggung jawab atas produksi
prostaglandin, yang merupakan mediator utama peradangan
dalam tubuh.
• Farmakokinetik: Farmakokinetik antiinflamasi bervariasi
tergantung pada obatnya. Beberapa diantaranya memiliki waktu
paruh yang pendek dan perlu diminum beberapa kali sehari,
sementara yang lain mungkin memiliki waktu paruh yang lebih
panjang dan bisa diminum kurang sering.
• Farmakodinamik: Farmakodinamik antiinflamasi
melibatkan penghambatan enzim COX, yang mengurangi
produksi prostaglandin dan akhirnya mengurangi peradangan
dalam tubuh.

Anda mungkin juga menyukai