Anda di halaman 1dari 26

Oleh :

Tya Wihelmia Febriany (19360152)

Pembimbing :
dr. Aswedi Putra. Sp. OT, FICS

KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH


PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
RS PERTAMINA BINTANG AMIN
BANDARLAMPUNG
2020
 Osteomielitis (OM) didefinisikan sebagai
infeksi sumsum tulang dan struktur tulang
yang berdekatan dengan potensi jaringan
lunak di sekitarnya yang disebabkan oleh
organisme piogenik
 Tersering pada anak – anak usia 5-15 th
dibanding pada dewasa
 Jenis kelamin (laki – laki > wanita, 3:1)
 Penyebab paling sering Staphylococcus aureus
 Streptococcus, B. Colli, B. Aerogenus kapsulata,
Pneumokokus, Salmonella tifosa, Pseudomonas
aerogenus, Proteus mirabilis, Brucella, dan bakteri
anaerobik yaitu Bakteroides fragilis juga dapat
menyebabkan osteomielitis hematogen akut.
 Tempat masuk dari bakteri ialah melalui kulit yang
terluka dan terinfeksi dan lecet.
 Sering terjadi pada daerah ujung metafisis
tulang panjang seperti femur distal, tibia
proksimal dan humerus proksimal)
 Ada 2 cara :
1. Umum
 sirkulasi darah berupa bakterimia dan
septikemia
 embolus infeksi yang menyebabkan infeksi
multifokal pada daerah - daerah lain
2. Lokal
Subperiosteal abses akibat penerobosan abses
melalui periost
Selulitis akibat abses subperiosteal menembus
sampai dibawah kulit
Penyebaran ke dalam sendi sehingga terjadi artritis
septik
Penyebaran ke medula tulang sekitarnya sehingga
sistem sirkulasi dalam tulang terganggu
menyebabkan kematian tulang lokal dengan
terbentuknya tulang mati yang disebut sekuestrum.
Sekuestrum mencegah penutupan kloaka (pada tulang) dan sinus (kulit)

Sekuestrum diselimuti involukrum yang tdk dapat keluar/dibersihkan dari medula tulang

Destruksi dan sklerotik tulang


 Berdasarkan perjalanan klinis (proses infeksi
dan gejala) :
1. Akut
2. Sub akut
3. Kronis
 Terjadi pada infeksi baru (beberapa hari
sampai minggu).
 Gambaran klinis : Nyeri terlokalisir atau
menjalar ke dekatnya, pembengkakan daerah
infeksi disertai dengan eritema, demam,
malaise dan kedinginan
 Nyeri tekan
 Gangguan pergerakan sendi oleh karena
pembengkakan sendi dan gangguan akan
bertambah berat bila terjadi spasme lokal.
 Pada foto polos 10 hari pertama tidak ditemukan
kelainan radiologik yang berarti dan mungkin hanya
ditemukan pembengkakan jaringan lunak.

 10-12 hari pada gambaran radiografi akan


memperlihatkan daerah sentral peningkatan densitas
(tulang infark) dikelilingi oleh zona radiolusensi relatif
(jaringan granulasi) dan disertai elevasi periosteum.
(Sebuah) Radiografi polos (b) akut osteomielitis
di kiri proksimal
humerus.
 Antibiotik
 Istirahat dan pemberian analgesik juga
diperlukan untuk menghilangkan nyeri dan
antipiretik untuk demam
 Bila setelah 36 jam pengobatan lokal dan
sistemik antibiotik gagal ( tidak ada perbaikan
keadaan umum ), maka diperlukan intervensi
bedah.
 Biasanya terjadi dalam beberapa minggu
sampai beberapa bulan.
 Gambaran klinis : Gejala biasanya lebih ringan,
nyeri lokal, sedikit pembengkakan, nyeri pada
daerah sekitar sendi selama beberapa minggu
atau mungkin berbulan – bulan, suhu tubuh
biasanya normal.
 terdapat kavitas dengan batas tegas pada
tulang kanselosa dan mengandung cairan
seropurulen
 Kavitas dilingkari oleh jaringan granulasi yang
terdiri atas sel – sel inflamasi akut dan kronik
dan biasanya terdapat penebalan trabekula.
 kavitas berdiameter 1-2 cm terutama pada
daerah metafisis dari tibia dan femur atau
kadang – kadang pada daerah diafisis tulang
panjang.

radiologik dari abses Brodie


yang dapat ditemukan pada
osteomielitis sub akut/kronik.
Pada gambar terlihat kavitas
yang dikelilingi oleh daerah
sclerosis.
 Imobilisasi
 Bedrest
 Pemberian antibiotik berspektrum luas dengan
dosis yang adekuat harus segera diberikan
selama 6 minggu.
 Lanjutan osteomielitis akut yang tidak
terdiagnosa atau terobati dengan baik
 Adanya cairan sinus keluar dari luka/sinus
setelah operasi yang bersifat menahun
 Demam
 Nyeri lokal dan pembengkakan
 Pada pemeriksaan fisik : adanya fistel/sikatrik
bekas operasi yang nyeri tekan
 Sekuestrum menonjol keluar kulit
Osteomielitis lanjut pada seluruh
tibia dan fibula kanan. Ditandai
dengan adanya gambaran
sekuestrum (panah).
 Pemberian antibiotik
 Mencegah terjadinya penyebaran infeksi pada
tulang sehat lainnya.
 Mengontrol eksaserbasi akut

 Tindakan Operatif
bila fase eksaserbasi akut telah reda setelah
pemberian antibiotik yang adekuat
 Bila pengobatan tidak adekuat dikendalikan
oleh antibiotik dan menimbulkan
ketidakmampuan yang bermakna bagi pasien.
Sebaiknya terapi dengan amputasi ekstremitas
dan memasang protesa

Anda mungkin juga menyukai