TUJUAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa memahami tahap perkembangan remaja, konsep/model dan berbagai pandangan tentang Perilaku Berisiko Mahasiswa mampu menghindari faktor risiko dan meningkatkan faktor protektif sehingga terhindari dari Perilaku Berisiko
TOPIK
BAHASAN
1. Perkembangan remaja dan tahapannya 2. Pandangan antropologis dan sosiologis 3. Definisi dan teori PL Berisiko serta faktor-faktornya 4. Model struktural perilaku berisiko tertular HIV pada remaja
1
PERKEMBANGAN REMAJA DAN TAHAPANNYA
Ibarat kepompong yang kelak menjadi kupu kupu Merupakan masa yang paling kompleks perubahan besar baik fisik maupun psikisnya.
TAHAP PERKEMBANGAN
Perempuan dua tahun lebih cepat dibandingkan dengan anak lakilaki (Berk, 1998).
Perkembangan Psikologis Remaja Perkembangan identitas diri. Identitas diri: adalah pikiranpikiran dan perasaan yang dimiliki mengenai diri (Gardner, 1992); bagaimana remaja mendeskripsi diri secara terorganisir, merupakan ekspansi dari rasa harga diri (Berk, 1998)
4. Identity diffusion:
Belum memiliki tujuan hidup yang jelas, tidak berusaha mencari, atau takut menghadapi tugas perkembangan nya
Masyarakat modern:
remaja dituntut untuk sekolah dan berkarir sehingga masa selibat menjadi lebih panjang
Modern
Daerah urban atau pada negara-negara maju Budaya permisivitas, tuntutan pendidikan dan kariernya tinggi HUS usia muda namun menikah terlambat usia Risiko kehamilan dan penyakit IMS tinggi
Tradisional
Daerah rural atau pada negara-negara berkembang Budaya permisivitas rendah, tuntutan pendidikan dan kariernya rendah Menikah dan punya anak pada usia muda
Transisi
Remaja yang hidup di kota-kota besar di negara berkembang Tuntutan untuk memperoleh pendidikan tinggi, permisivitas juga tinggi, namun masyarakatnya masih menganut nilai tradisional.
BPS (2001): Remaja urban usia 15-19 tahun 5,53% pernah menikah, remaja di daerah rural 10,27%
Adalah perilaku yang dapat membahayakan aspek-aspek psikososial sehingga remaja sulit berhasil dalam melalui masa perkembangannya Merupakan ancaman terhadap tahapan perkembangan selanjutnya:
peran sosial yang diharapkan tercapainya ketrampilan tertentu, terbangunnya rasa percaya diri dan kompetensi
Perilaku berisiko dilakukan remaja dengan tujuan tertentu yaitu untuk dapat memenuhi perkembangan psikologisnya. Merokok, penggunaan narkoba agar diterima teman sebayanya, bukti kemandirian dari orang tua Just to say no merupakan intervensi yang gagal karena perilaku berisiko memiliki fungsi yang penting baik secara sosial maupun personal
Terdapat saling keterkaitan dari perilaku berisiko sehingga harus dilihat secara keseluruhan dan tidak bisa dilihat secara terpisahpisah. Life Style: cara hidup seseorang yang dapat dikenali karena kekhasannya. Remaja yang menggunakan obatobatan biasa merokok, biasanya juga minum alkohol dan melakukan seks dengan pasangan berganti-ganti. INTERVENSI YANG TERPISAHPISAH ADALAH MUBASIR
Faktor risiko adalah faktor yang bila ada akan menyebabkan meningkatnya kecenderungan dari terjadinya PL Berisiko. Faktor protektif adalah faktors yang bila ada akan mencegah atau mengurangi kecenderungan untuk terjadinya PL Berisiko.
Konsep ABC:
Sistim
Sistim
Sosio-emosional
kognitif kontrol
Indikasi adanya keterlambatan kematangan otak remaja menjadi impulsif dan berani mengambil keputusan yang berbahaya
Center for Deseases Control and Prevention (CDC) di US sejak tahun 1989 melakukan Youth Risk Behavior Surveillance System (YRBSS) untuk memonitor masa depan USA. Perilaku yang dipantau: Safety driving Tobacco use Drinking alcohol and or using drugs Unprotected sex Eating pattern Physical activities
Survei HRB of AR
L (%)
P (%)
L (%)
P (%)
L (%)
P (%)
L (%)
P (%)
Sumber: HRB of AR: Survey of High Risk Behavior of Adolescent including sexuality and HIV/AIDS Prevention With mplication of Reproductive Health, 2002. Lembaga Demografi UI & UNFPA YARH; Indonesia Young Adult Reproductive Health Survey 2002-2003. BPS Analisa data sekunder: Survei Survei Nasional Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba pada Kelompok Rumah Tangga di Indonesia (2005)
0,47
AKTIVITAS TERSTRUKTUR
0,76 SOSIAL EKONOMI KELUARGA PORNOGRAFI 0,52 0.13 0,11 PENGETAHUAN SEKS DAN NARKOBA -0.10 0,05
L=-0,31, P=-0.62
-0,21
-0,31
PERMISIVITAS LINGKUNGAN YANG KUMUH 0,07 0.15 PERILAKU ANTARA: ROKOK DAN ALKOHOL 0,25 0,45
0,06
PEIRLAKU BERISIKO
0,39
TEMPERAMEN BERISIKO
0,32
0,26
DETERMINASI DIRI
23