Anda di halaman 1dari 11

TOILET TRAINING

BY : AZZUAR
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN PRODI S-1 KEPERAWATAN UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA

TOILET TRAINING
A. PENDAHULUAN Toilet Training dilakuka dan dirancang guna untuk pendidikan anak, guna membantu orang tua dalam menerapkan cara melakukan BAB dan BAK pada anak. Pada saat ini penggunaan Toilet Training sampai sekarang semakin digemari oleh para orang tua terutama pada Negara-negara maju seperti Amerika. Di Indonesia, Toilet Training masih dalam Tahap pengenalan dan sampai sekarang mulai berkembang terutama di daerah Perkotaan serta digunakan oleh keluarga yang ekonomi tinggi dan menengah.

B. DEFENISI TOILET TRAINING Toilet Training merupakan proses pelatihan anak kecil dengan menggunakan alat dalam melatih anak untuk bisa dan mengetahui cara melakukan BAB dan BAK secara dini.

C. PEDOMAN UNTUK ORANGTUA Pengaturan buang air besar dan berkemih diperlukan untuk keterampilan sosial, Mengajarkan toilet training (TT) membutuhkan waktu, pengertian dan kesabaran. Hal terpenting untuk diingat adalah bahwa anda tidak dapat memaksakan anak untuk menggunakan toilet.

D. KAPAN ANAK SIAP DI TOILET TRAINING Tidak ada patokan usia kapan TT harus dimulai. Saat yang tepat tergantung dari perkembangan fisik dan mental anak. anak berusia di bawah 12 bulan tidak mempunyai kontrol terhadap kandung kemih dan BAB, 6 bulan sesudahnya ada sedikit kontrol. Antara 18 dan 24 bulan beberapa anak sudah menunjukkan kesiapan, tetapi beberapa anak belum siap sampai usia 30 bulan atau lebih. Harus ada kemauan sendiri.

Perhatikan tanda-tanda berikut ini untuk menilai kesiapan anda:


1. Anak anda tidak mengompol minimal 2 jam saat siang hari atau setelah tidur siang. 2. BAB menjadi teratur dan dapat diprediksi 3. Ekspresi wajah, postur menjadi tubuh dan kata-kata yang menunjukkan keinginan BAB atau BAK 4. Anak anda dapat mengikuti perintah-perintah sederhana 5. Anak anda dapat berjalan dari dan ke kamar mandi, serta membantu melepas pakaian

Keadaan stress di rumah bisa membuat proses ini menjadi sulit. Kadang-kadang sangat bijaksana untuk menunda TT dalam situasi berikut ini: 1. Keluarga baru pindah dalam waktu dekat. 2. Menantikan kelahiran bayi atau baru mendapatkan seorang bayi. 3. Ada penyakit berat, dukacita dalam keluarga/krisis.

E. CARA MENGAJAR ANAK TT 1. Ajari anak untuk kata yang umum jika ingin BAB atau BAK 2. Hindari kata kotor/jorok jika anak memainkan fesesnya sebab hal ini membuat si anak malu jika ingin BAB/BAK 3. Jelaskan pada anak jika feses tidak bagus untuk dimainkan 4. Perlihatkan cara menggunakan Toilet. Ibu kepada anak perempuan dan ayah kepada anak laki-laki

5. Ajarkan anak untuk memberitahu sebelum BAB dan BAK 6. Ajarkan anak cara cebok yang benar, anak perempuan seharusnya membersihkan memulai dari depan ke belakang guna menghindari penyebaran kuman 7. Ajarkan anak cuci tangan setelah BAB dan BAK 8. Pujilah anak jika berhasil dan jika gagal jangan marah melainkan jelaskan kembali.

F. TAHAPAN TOILET TRAINING 1. Biasakan BAB dan BAK si kecil di bersikan di kamar mandi atau WC 2. Biasakan si kecil masuk dalam WC dan latih duduk di Toilet 3. Biasakan setelah bangun maupun seusai makan si kecil duduk di toilet selama 20 menit setiap hari walaupun tidak BAB dan BAK 4. Ajari si kecil menggunakan TT jika BAB dan BAK

SEMOGA BERMANFAAT BAGI KITA SEMUA

Anda mungkin juga menyukai