https://encryptedtbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSbn_CY6FSddOC66GBf2GezukLePt8Tk9PWwgX3kefYpUXiSP NYlw
Sumber: http://www.rgenetik.com/images/genetik.jpg
Sumber: http://blogs.babble.com/babys-first-yearblog/files/2011/08/sleep-deprivation.jpg
https://encryptedtbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSemiSS5xDNbRDmn2SycYeAhLMuFfdar RONA1Uy0qgXlJDV3ktk5w
Sumber: http://www.todayifoundout.com/wpcontent/uploads/2010/01/gender.jpg
Berjalan secara tidak sadar Terjadi ketika tahap arousal tidur NREM. Melakukan hal rutin dan nonrutin Sulit mengingat kejadian. Prevalensi lebih tinggi pada anak-anak. Diduga ada faktor genetik.
Sleepwalking
Terbangun sambil berteriak dengan keras, terlihat ketakutan atau panik. Penderita mungkin tidak responsif, bingung, disorientasi. Membangunkan penderita dapat memperpanjang/memperparah kejadian. Biasanya penderita tidak dapat mengingat kejadian tersebut. Dapat menyebabkan cedera fisik.
Sleep terror
Confusional arousal
Terbangun dalam keadaan bingung dan terdisorientasi Bicara lambat, respon spontan dan gangguan memori, agitasi, agresif Pada anak-anak, tandanya dapat berupa penderita menatap dengan ekspresi bingung. Umumnya berlangsung selama 5-15 menit.
Sumber: http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTozmYNy_V4H1ot21s6AywWcbbq9Iia1 unRjN4YiHuho6MGtw2CBg
Berdampak pada terbangunnya orang tersebut. Ansietas, rasa takut atau tror, kemarahan, rasa malu, dan rasa jijik. Dapat mengingat mimpinya ketika bangun. Sering pada penderita PTSD
Mimpi buruk
Mimpi yang hidup Secara fisik berespon terhadap mimpinya pada tahap REM Paling banyak terjadi pada laki-laki lebih dari 50 tahun. Faktor predisposisi: gender, umur, gangguan neurologis Faktor presipitasi: penggunaan obat. Pada anak-anak & remaja: narkolepsi, obat psikotropika, tumor batang otak, Parkinson, sindrom Tourette, autisme.
Sumber: http://media.tumblr.com/tumblr_m2pb78s8CM1rnb5hz.jpg
Ketidakmampuan untuk bergerak atau berbicara untuk sementara ketika tidur atau bangun
Sleep paralysis
Halusinasi
Sumber: https://encryptedtbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRMLGgA 4rxwHFnFiy0PHX36Ga-3mWCrF01bMPWf9SGeMzQsxWD
Persepsi nyata penderita yang terjadi ketika tertidur (hypnagogic) atau bangun (hypnopompic). Penderita merasakan kehadiran seseorang atau sesuatu yang tidak benarbenar ada. Mengakibatkan adanya rasa takut, ansietas Visual, auditori, sentuhan, atau gerakan.
Catathrenia
Enuresis
Bruxism
Depresi
Insomnia
Cedera fisik
Dibutuhkan ketika parasomnia sangat menganggu penderita atau orang lain di sekitar, atau menimbulkan tingkah laku yang berbahaya. Strategi perawatan: Sleep hygiene: edukasi klien untuk menghindari obat-obatan, alkohol, & kurang tidur Medikasi: antidepresan (benzodiazepin) Cognitive behavioral therapy: mengatasi ansietas
American Academy of Sleep Medicine (2008). Nightmares & Other Disturbing Parasomnias. http://www.aasmnet.org/resources/factsheets/nightmareparaso m.pdf (diakses pada 25 Sept 2013) Colten, H.R. & Altevogt, B.M. (2006). Sleep disorder and sleep deprivation: An unmet public health problem. Washington DC: National Academies Press. DeLaune, S.C. (2011). Fundamental of nursing: Standards & practice. 4th Ed. New York: Delmar Cengage Learning. Japardi, I (2002) Gangguan Tidur. http://library.usu.ac.id/download/fk/bedahiskandar%20japardi12.pdf (diakses pada 23 September 2013)