0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
60 tayangan21 halaman
Sianida adalah senyawa kimia beracun yang terdiri dari 3 atom karbon dan 1 atom hidrogen yang terikat, yang dapat masuk ke tubuh melalui pernapasan, oral atau kulit dan menghambat enzim pernafasan sitokrom oksidase sehingga menyebabkan kematian. Pemeriksaan forensik untuk keracunan sianida meliputi pemeriksaan luar mayat untuk menemukan bau amandel, lebam merah, dan tanda asfiksia serta pemeriksa
Sianida adalah senyawa kimia beracun yang terdiri dari 3 atom karbon dan 1 atom hidrogen yang terikat, yang dapat masuk ke tubuh melalui pernapasan, oral atau kulit dan menghambat enzim pernafasan sitokrom oksidase sehingga menyebabkan kematian. Pemeriksaan forensik untuk keracunan sianida meliputi pemeriksaan luar mayat untuk menemukan bau amandel, lebam merah, dan tanda asfiksia serta pemeriksa
Sianida adalah senyawa kimia beracun yang terdiri dari 3 atom karbon dan 1 atom hidrogen yang terikat, yang dapat masuk ke tubuh melalui pernapasan, oral atau kulit dan menghambat enzim pernafasan sitokrom oksidase sehingga menyebabkan kematian. Pemeriksaan forensik untuk keracunan sianida meliputi pemeriksaan luar mayat untuk menemukan bau amandel, lebam merah, dan tanda asfiksia serta pemeriksa
Senyawa kimia terdiri atas 3 atom karbon dengan 1 atom hidrogen (C N), mudah larut dalam air/ alkohol dan mudah terbakar (volatile = cepat menguap). Bentuk : gas dan cair/ liquid (tidak berasa, tapi berbau spt bau kacang almonds/ amandel, tidak berwarna) dan solid/ bubuk (warna putih/ serbuk). BAU KACANG ALMOND IDENTIK SEPERTI BAU SIANIDA (BAU AMANDEL). SODIUM SIANIDA SUMBER SUMBER SIANIDA PATOFISIOLOGI
Sianida masuk ke tubuh melalui : Inhalasi (Cyanogen dan uap HCN), Oral (Garam Sianida), Kulit (HCN cair dan asetonitril).
Prinsipnya : Sianida menginaktifkan enzim oksidatif (sitokrom oksidase P450) dengan mengikat bagian ferric heme/ Fe 3+ yang dibawa oleh darah.
Sianida (CN )+ Methemoglobin.
Enzim pernafasan : sitokrom oksidase P450.
(pada saat teroksidasi di sel). Fe ++ sitokrom Fe +++ sitokrom oksidase oksidase Fe +++ sitokrom oksidase-sianida (enzim jd inaktif). 20 ppm (part per milion). Gejala ringan timbul beberapa jam. 100 ppm. Sangat berbahaya dalam 1 jam. 200 400 ppm. Meninggal dalam 30 menit. 2000 ppm. Meninggal seketika. DOSIS TOKSIK :
Bervariasi, bergantung dari : cara masuk (oral/ hirup/ kulit), jenis zat (gas, cair, bubuk), lamanya/ seringnya terpapar, keadaan tubuh dan keadaan zat tersebut (golongan/ jenis zat = hidrogen/ garam) .
(GAS HCN YANG TERHIRUP) : Dosis fatal sianida per oral sebesar 150-300 mg. Gejala keracunan berat ditemukan kadar sianida dalam darah sebesar 0,2 mg%. Gejala fatal ditemukan kadar sianida dengan konsentrasi di atas 0,3 mg %. KEMATIAN GEJALA KLINIS. KERACUNAN AKUT. Rasa terbakar pada kerongkongan dan lidah, sesak napas, mual, muntah, sakit kepala, vertigo, sianosis, busa keluar dari mulut, nadi cepat lemah, dilatasi pupil, dyspnea, kejang inkontinensia urin, hiperlakrimasi, koma dan kematian. KERACUNAN KRONIK Pucat, sering berkeringat dingin, mual, sesak nafas, Penyakit goiter, hipotiroid, Kerusakan gigi , gastritis ulser dll (karena mengganggu aktifitas enzim-enzim). THERAPI
Pindahkan korban ke udara bersih atau berikan pernapasan buatan dengan 100% oksigen untuk menjaga tekanan O 2 dalam darah agar tetap tinggi (jangan pernafasan dari mulut ke mulut), dapat dipakai oksigen hiperbarik. Berikan amil-nitrit dengan inhalasi, 1 ampul (0,2 ml) tiap 5 menit dan, Berikan Antidotum Natrium nitrit 3% IV sesegera mungkin dengan kecepatan 2.5 sampai 5 ml per menit.
Hentikan pemberian bila tekanan darah sistolik kurang dari 80 mmHg. Natrium tiosulfat 25% I.V. dengan kecepatan 2.5-5 ml per menit (Tiosulfat mengubah CN menjadi tiosianat yang dapat di eksresi di ginjal). HbO2 NO2 (nitrit) akan melepas ikatan HbO2. Methemoglobin (hemoglobin yg teroksidasi). dilepas dari sitokrom oksidase. (karena methemoglobin, CN cenderung mempunyai ikatan (sianida) lebih kuat terhadap sianida dari pada sitokrom oksidase). CNMethemoglobin NaSO4 dipecah oleh tiosulfat (S2O3)
CN dan bereaksi jadi SCN dan SO3 Methemoglobin diekskresi di ginjal (urin). PEMERIKSAAN KEDOKTERAN FORENSIK
PEMERIKSAAN LUAR : Bau khas amandel (bitter almond atau peach pit). Sianosis (wajah, bibir dan ujung jari), busa keluar dari mulut (tanda-tanda asfiksia). Lebam mayat berwarna merah terang sampai biru kemerahan, karena oksigen gagal masuk ke sel, akibat hambatan di enzim pernafasan (oleh sianida). Lebam mayat berwarna merah terang (cherry ping) Pemeriksaan Dalam :
Bau almonds (pada pembukaan rongga tubuh). Warna merah terang pada penampang organ tubuh. Tanda-tanda asfiksia, (seperti buih pada sal. nafas). Mukosa lambung korosif (sianida tertelan). Gambaran pembuluh darah berwarna merah bata bersifat hipostatis, sehingga terdapat kongesti. PEMERIKSAAN LABORATORIUM. Sampel harus dikirim ke laboratorium sesegera mungkin (dalam hitungan hari), jika ada penundaan pengiriman sampel, maka sampel harus disimpan di lemari es. Untuk menghindari hilangnya CN waktu disimpan, maka digunakan pengawet NaF 1%.
KECELAKAAN (SERING) PEMBUNUHAN (SERING) BUNUH DIRI (JARANG) BERSIFAT KUALITATIF: Uji kertas saring, Reaksi Guajacol, Reaksi biru berlin/ prusian blue, Cara Gettler Goldbaum, Reaksi tembaga dan amin aromatik, Para-Benzokuinon di dalam DMSO.
BERSIFAT KUANTITATIF : Uji spektrometrik. Analisa gas darah arteri dan vena. Kadar laktat darah. Konsentrasi sianida pada sel darah merah dan plasma. Konsentrasi karboksihemoglobin atau Karbonmonoksida di darah. Konsentrasi metanol, etilen glikol, besi, keton dan salisilat di darah. Konsentrasi methemoglobin. Kolorimetri piridin-asam barbiturat.
KESIMPULAN
Sianida adalah senyawa kimia yang mengandung terdiri dari 3 atom karbon yang berikatan dengan atom hidrogen, Sianida merupakan racun yang sangat toxic.
Pemeriksaan forensik meliputi: Pemeriksaan Luar : dijumpai bau seperti amandel (almonds) lebam mayat merah terang, dan tanda asfiksia. Pemeriksaan Dalam : tercium bau amandel (almonds) di rongga dada, perut dan otak serta lambung. Darah, otot dan organ tubuh warna merah terang. Pemeriksaan Laboratorium (dijumpai kandungan CN dalam dosis fatal).