Anda di halaman 1dari 19

ANALISIS KANDUNGAN RACUN

ARSENIK DALAM SAMPEL DARAH


Zat Toksik Gejala

Luka bakar pada kulit, mulut, hidung,


Asam (nitrat, hidroklorat, sulfat)
membran mukosa

Anilin Kulit muka dan leher menghitam (gelap)


Arsen Diare parah
Atropin Pelebaran pupil mata
Luka bakar pada kulit, mulut, hidung,
Basa (kalium, hidroksida)
membran
mukosa
Asam karbolat (atau fenol lainnya) Bau desinfektan

Karbon monoksida Kulit berwarna merah terang


Sianida Kematian cepat, kulit memerah
Keracunan makanan Muntah, nyeri perut
Senyawa logam Diare, muntah, nyeri perut
Nikotin Kejang
Asam oksalat Bau bawang putih
Natrium fluorida Kejang
Striknin Kejang, muka dan leher menghitam (gelap)
Apa itu Arsenik?
Arsenik adalah suatu unsur kimia metaloid (semilogam)
golongan VA, berwujud bubuk putih, tanpa warna dan bau
, memiliki simbol As dan bernomor atom 33.
Merupakan bahan metaloid yang terkenal beracun dan
memiliki tiga bentuk alotropik; kuning, hitam, dan abu-abu.
Racun arsenik memiliki 3 bentuk senyawa, yaitu:
1. Arsenik trioksida (As2O3), senyawa ini sering
disebut arsenikum, dikenal sebagai “Warangan”,
yang pada jaman dahulu digunakan untuk mencuci
keris. Bentuk aslinya berupa bubuk putih yang larut
dalam air panas.
2. Arsenik triklorida (AsCl3), bentuknya menyerupai
minyak berwarna kuning, senyawa ini jarang dipakai
karena daya peracunannya relatif rendah, dan
penggunaanya susah karena harus dicampur pada
bahan yang berminyak.
3. Arsin (AsH3), ini merupakan bentuk arsenik yang
paling beracun, wujudnya gas dan sering dipakai
sebagai senjata kimia didalam perang.
Beberapa Kasus Keracunan Arsenik
1. Napoleon Bonaparte

2Munir . Said Thalib

3. Huo Yuanjia
Mekanisme Kerja Racun Arsenik Dalam Tubuh
Racun Arsenik

melalui oral, dari makanan atau


minuman
Racun Arsenik
dalam tubuh

Secara cepat terserap


dalam lambung dan
usus halus kemudian
masuk dalam
peredaran darah
Normalnya, Proses Metabolisme sel Dalam Tubuh

D-gliseraldehid 3-fosfat + NAD

1,3-difosfogliserat + NAD + H+

3-fosfogliserat + ATP
RACUN ARSENIK BEKERJA DALAM SEL
apabila arsen terikat dengan gugus sulfihidril
(-SH), terutama yang berada dalam enzim

mengganggu sistem kerja Enzim


kompleks piruvat dehidrogenase

Terjadi akumulasi piruvat


dalam darah dan ATP tidak
diproduksi karena pada tahap
Glikolisis tidak terjadi proses
enzimatik hidrolisis
3-fosfogliserat
Akut: Bila termakan sedikit gejala tidak jelas
bila termakan banyak kematian terjadi dengan cepat
juga tanpa gejala
Bau nafas khas seperti bawang bau bawang putih
Kematian terjadi karena kolapsnya sistem peredaran darah:
dilatasi pembuluh darah
radang lambung, usus yang parah
dimulai dengan rasa terbakarnya tenggorokan
diaree campur darah

Kronis: Kelemahan, kelelahan, kurang nafsu makan


berat badan menurun, iritabilitas
warna kulit coklat gelap
kuku menebal, ada garis putih didaerah persambungan kuku
gangguan saraf perifer, saraf kaki lebih parah daripada tangan,
kelumpuhan
terjadi ulser dalam saluran cerna
timbul kanker paru, kanker limfa dan kanker kulit
Sampel Analisis Arsenik Dalam Sampel Darah
METODE ANALISIS ARSENIK DALAM SAMPEL DARAH

Sampel Metode Analisis Batas Deteksi


Darah HGAAS 0.5 μg/L

Darah HGAAS 0.1 μg/L

Serum NAA 0.088 ng/mL

Darah GLC/ECD 0.1 mg/mL

Plasma HPLC/ 2.5 ng /mL


Darah ICP-MS
HGAAS (Hydride Generation Atomic Absorption
Spectroscopy)
Spektrofotometri serapan atom (AAS) adalah
prosedur analitis yang paling umum untuk mengukur
arsen dalam bahan biologis. Dalam analisis AAS,
sampel dipanaskan dalam api atau dalam tungku grafit
sampai elemen mengalami atomisasi.
Uap atom dalam keadaan dasar menyerap radiasi
monokromatik dari sumber dan detektor fotolistrik
mengukur intensitas radiasi yang ditransmisikan.
AAS dengan menggunakan prosedur gas hidrida.
NAA (Neutron Activation Analysis)

Konsentrasi arsenik dalam cairan biologis dan


jaringan juga dapat ditentukan oleh analisis
aktivasi neutron (AAN) Dalam pendekatan ini,
sampel diiradiasi dengan sumber neutron yang
mengubah sebagian dari atom arsenik ke isotop
radioaktif, yang dapat diukur setelah pemisahan
dari radioisotop bahan kimia lainnya.
GLC (Gas Liquid Chromatografi)
Spesiasi arsenik (yaitu, analisis senyawa arsenik organik
atau anorganik yang berbeda spesies, bukan arsenik total)
biasanya dilakukan dengan menggunakan prosedur
pemisahan sebelum pengenalan bahan sampel ke dalam
sistem deteksi.
HPLC (High-Performance Liquid Chromatography) & ICP-MS (Inductively-Coupled
Plasma Mass Spectrometry)

Induktif-coupled plasma atom emisi spektrometri


(ICP-AES) dan ICP-spektrometri massa (ICP-MS)
adalah teknik semakin umum untuk analisis arsen,
kedua metode umumnya dapat memberikan batas
deteksi yang lebih rendah daripada metode deteksi
absorbansi.
ANALISIS FORENSIK PADA KASUS KERACUNAN ARSENIK TERUTAMA KORBAN
YANG DIDUGA KEMATIANNYA AKIBAT DIRACUN

Jejak arsenik dapat dilacak dari kuku dan


rambut korban, dimana sirkulasi darah tidak
menjamah dua organ tersebut, sehingga sisa
arsenik akan ditimbun. Residu ini tetap bisa
dilacak meskipun korban tinggal rangkanya saja.
Lewat deposit ini, para ahli bisa
memperkirakan kapan korban bisa diracun dan
berapa kira-kira kadarnya.
CARA ANALISIS KANDUNGAN RACUN ARSENIK DENGAN MENGGUNAKAN
SAMPEL KUKU DAN RAMBUT KORBAN

1. Uji Marsh
2. NAA
merupakan metode analisis kualitatif dan kuantitatif yang
dapat digunakan untuk menentukan komponenen utama
atau elemen suatu bahan dengan ketelitian tinggi yang di
dasarkan pada reaksi antara neutron dengan inti target
atau inti sampel.
CARA MENGATASI KERACUNAN ARSENIK

1. keracunan akut yang belum berlangsung 4 jam


- korban diberi pekak untuk merangsangnya muntah
- bilas lambung apabila tidak dapat minum
- pemberian katartik atau karbonaktif

2. untuk keracunan yang sudah berlangsung lebih lama


termasuk keracunan Kronik
- diberikan antidotum yaitu suntikan intramuskuler
dimerkaprol 3-5 mg/kg BB 4-6 kali sehari selama 2 hari.
Pengobatan dilanjutkan 2-3 kali sehari selama 8 hari.

Anda mungkin juga menyukai