Anda di halaman 1dari 55

Stimulans

Hazim Afif Amirudin


Leni Anggraeni
John Junior
Rina Purnawati

Pendahuluan
Stimulans adalah zat yang merangsang
sistim saraf pusat sehingga mempercepat
proses-proses dalam tubuh, seperti
meningkatnya detak jantung, pernapasan
dan tekanan darah.
Stimulan dapat mengurangi rasa lelah
seseorang, baik fisik maupun mental

Pengertian stimulan
Stimulanadalah obat-obatan yang menaikkan tingkat
kewaspadaan di dalam rentang waktu singkat.
Stimulan biasanya menaikkan efek samping dengan
menaikkan efektivitas, dan berbagai jenis yang lebih
hebat sering kali disalahgunakan menjadi obat yang
ilegal atau dipakai tanpa resep dokter.
Stimulan yang disalah gunakan tersebut dapat
digolongkan dalam kelompok narkotika.

Stimulan menaikkan kegiatan sistem saraf simpatetik,


sistem saraf pusat (CNS), atau kedua-duanya sekaligus.
Beberapa stimulan menghasilkan sensasi kegirangan yang
berlebihan, khususnya jenis-jenis yang memberikan
pengaruh terhadap CNS.
Stimulan dipakai di dalam terapi untuk menaikkan atau
memelihara kewaspadaan, untuk mengurangi rasa lelah, di
dalam situasi yang menyulitkan tidur), untuk membantu
pada keadaan tidak normal yang mengurangi kewaspadaan
atau untuk menurunkan bobot tubuh (phentermine), juga
untuk memperbaiki kemampuan berkonsentrasi bagi orangorang yang didiagnosis sulit memusatkan perhatian.

Berdasarkan efek yang terjadi pada tubuh orang


yang mengkonsumsi stimulan, ada 2 jenis
stimulan yaitu :
Obat yang bersifat stimulansia
sedang adalah:
Cafein dalam kopi, teh
dan beberapa minuman
bersoda
Ephedrin yang digunakan
untuk pengobatan
bronchitis dan asthma
Nikotin dalam tembakau,
selain bagi perokok berat
yang digunakan untuk
relaks/istirahat

Obat yang bersifat stimulansia


kuat:
Amphetamine, termasuk
amphetamine yang
illegal seperti Shabu
Kokaine atau coke atau
crack
Ecstasy

Saat mengkonsumsi stimulan, Stimulan akan diserap


dalam tubuh melalui darah, diiringi dengan pelepasan
Adrenalin dan memblok hormone insulin. Adrenalin lebih
dikenal sebagai hormon Fight or Flight. Efek dari
kerja adrenalin:

- Detak jantung yang sangat cepat


- Meningkatnya tekanan darah
- Tarikan nafas yang berat dan cepat

Beberapa hal yang dapat


diakibatkan oleh stimulan ialah :
Ketergantungan
Insomnia,
Kehilangan nafsu makan
Tekanan darah tinggi
Sakit perut
Kematian
Rasa lelah
Perasaan terganggu
Sakit kepala

Amphetamine dan gangguannya


Amphetamine Type Stimulants
Amphetamin adalah senyawa kimia yang bersifat
stimulansia ( lebih dikenal dengan Amphetamin Type
Stimulants atau ATS).
Dulu amfetamin sulfat digolongkan dalam ilmu
kedokteran sebagai obat untuk obesitas, epilepsy,
narkolepsi, dan depresi.6

Metamfetami
n:

Metamfetamin disebut juga es adalah bentuk zat murni yang disalahgunakan


dengan cara dihirup, dihisap, atau injeksi intravena. Efek psikologisnya
berlangsung berjam-jam dan sangat kuat. Zat ini dipakai dengan cara uap yang
dipanaskan melalui tabung air kemudian dihisap melalui bibir (dengan bong
plastik).
Zat ini disebut juga: Chalk, Crystal, Glass, Ice, Met, Speed, Tina, SS, crank.
Metamfetamin memiliki lama kerja lebih panjang di banding MDMA
(Methylenedioxymethamphetamine), yaitu dapat mencapai 12 jam dan efek
halusinasinya lebih kuat.
Kedua zat ini digunakan sebagai alasan klasik: for fun, recreational use,
meningkatkan libido dan memperkuat sex performance.

Gangguan akibat penyalahgunaan


amfetamin (termasukecstasy
Problem
dan
: Psikiatri
Fisikshabu) adalah
Problem
Malnutrisi akibat defisiensi
vitamin, kehilangan nafsu makan
Denyut jantung meninggi
sehingga membahayakan bagi
mereka yang pernah
mempunyai riwayat penyakit
jantung
Gangguan ginjal, emboli paru
dan stroke
HIV / AIDS bagi mereka yang
menggunakan suntikan
amfetamin

Perilaku agresif
Confusional state, psikosis
paranoid sampai skizofrenia
Kondisi putus zat
menyebabkan: lethargy,
fatigue, exhausted, serangan
panic, gangguan tidur
Depresi berat sampai suicide
Halusinasi (terutama ecstasy
dan shabu)

Gangguan akibat penyalahgunaan


amfetamin (termasukecstasy
dan
shabu) adalah
: Kematian
Problem
Sebab
Sosial
Suicide
Kecelakaan lalu lintas
Aktivitas kriminal

Suicide
Serangan jantung
Tindak kekerasan,
kecelakaan lalu lintas
Dehidrasi, sindrom
keracunan air

Efek Fisik dan Psikologis


- Efek dari metamfetamin lebih kuat dibandingkan efek
dari amfetamin.
- Metamfetamin diketahui lebih bersifat adiktif, dan
cenderung mempunyai dampak yang lebih buruk.
- Pengguna metamfetamin dilaporkan lebih jelas
menunjukkan gejala ansietas, agresif, paranoia dan
psikosis dibandingkan pengguna amfetamin.
- Efek psikologis yang ditimbulkan mirip seperti pada
pengguna kokain, tapiberlangsung lebih lama.3


Susunan Syaraf Pusat,

Dosis rendah

neurologi, perilaku

Kardiovskular

Dosis tinggi

Peningkatan stimulasi, insomnia, dizziness, tremor


ringan

Stereotipik atau perilaku yang sukar ditebak


Perilaku kasar atau irasional, mood yang berubah-

Euphoria/disforia, bicara berlebihan

Meningkatkan rasa percaya diri dan kewaspadaan diri

Bicara tak jelas

Cemas, panik

Paranoid, kebingungan dan gangguan persepsi

Menekan nafsu makan

Sakit kepala, pandangan kabur, dizziness

Dilatasi pupil

Psikosis (halusinsi, delsi, paranoia)

Peningkatan energi, stamina dan penurunan rasa lelah


Dengan penambahan dosis dapat meningkatkan libido

Sakit kepal

Kejang

Gemerutuk gigi

Koma

Gemerutuk gigi

Distorsi bentuk tubuh secara keseluruhan

ubah, termasuk kejam dan agresif

Gangguan serebrovaskular

Takikardia (mungkin juga bradikardia)

Stimulasi krdiak (takikardia, angina, MI)

Hipertensi

Vasokonstriksi / hipertensi

Palpitasi, aritmia

Kolaps kardiovaskuler

Pernapasan

Peningkatan frekuensi napas dan kedalaman pernapasan

Kesulitan bernapas / gagal napas

Gastrointestinal

Mual dan muntah

Mulut kering

Konstipasi,diare atau kramabdominal

Mual dan muntah

Kram abdominal

Kulit
Otot

Kulit berkeringat, pucat

Kemerahan atau flushing

Hiperpireksia

Hiperpireksia, disforesis

Peningkatan refleks tendon

Efek fisik dan psikologis jangka


panjang
Berat badan menurun, malnutrisi, penurunan kekebalan
Gangguan makan, anpreksia atau defisiensi gizi

Kemungkinan atrofi otak dan cacat fungsi neuropsikologis


Daerah injeksi: bengkak, skar, abses
Kerusakan pembuluh darah dan organ akibat sumbatan partikel amfetamin padapembuluh darah
yang kecll.
Disfungsi seksual
Gejala kardiovaskuler
Delirium, paranoia, ansietas akut, halusinasi, amphetamines induced psychosisakan berkurang bila
penggunaan napza dihentikan,bersamaan dengandiberikan medikasi jangka pendek.
Depresi, gangguan mood yang lain (misal distimia), atau adanya gangguanmakan pada protracted
withdrawal.
Penurunan fungsi kognitif, terutama daya ingat dan konsentrasi.

Perilaku sehubungan dengan kondisi


intoksikasi:
Agresif / perkelahian
Penggunaan alkohol
Berani mengambil resiko
Kecelakaan
Sex tidak aman
Menghindar dari hubungan social dengan sekitarnya
Penggunaan obat-obatan lain
Problem hubungan dengan orang lain

Masalah gangguan kesehatan mental yang paling


sering terkait dengan gangguan penggunaan
NAPZA :
Jenis NAPZA

Ggn.

Ggn.

Amnesi

Cemas

Delirium

Ggn.

Ggn.

Ggn.

Ggn.

Mood

Psikotik

Fs.

Tidur

s
CNS

Seksual

Stimulant
Amfetamin
Kafein
Kokain
Nikotin

X
X
X
X

X
X
X
X

Kokain dan gangguannya


Kokain dihasilkan dari daun tumbuhan yang disebut
Erythroxylon coca.
Tanaman tersebut tumbuh subur di sebelah timur
pegunungan Andes di Amerika Selatan.
Tanaman ini juga tumbuh di beberapa tempat di Asia
Tenggara, Eropa dan Amerika Serikat.
Bentuk kokain yang diperjualbelikan di Indonesia dalam
bentuk bubuk putih.

Ada 3 cara penggunaan kokain


untuk memasukkannya ke dalam
tubuh,
yaitu:
Bubuk
kokain (dalam
bentuk garam kokain
hidrokhlorid) langsung
diinhalasi memalui lubang
hidung (sering disebut
dengan istilah snorting)
dan kemudian diabsorbsi
ke dalam pembuluh darah
melalui mukosa lubang
hidung

Ada 3 cara penggunaan kokain


untuk memasukkannya ke dalam
tubuh,
yaitu:
Free-base
cocain,
adalah
garam kokain yang
dikonversikan dengan
larutan yang mudah
menguap. Setelah
dipanaskan, uap diinhalasi
melalui bibir (seperti
merokok), dengan cepat
diabsorbsi melalui
membrane alveoli paru

Ada 3 cara penggunaan kokain


untuk memasukkannya ke dalam
tubuh, yaitu:
Garam kokain yang
disuntikkan melalui
intravenous

Nikotin
Telah berabad-abad lamanya orang mengunyah dan
menghisap tembakau, daun yang berasal dari tanaman
Nicotinana Tabacum
Jika tembakau dihisap, nikotin diserap melalui paru-paru
dan dengan cepat masuk ke aliran darah dan mencapai
otak. Proses ini berlangsung amat cepat, nikotin telah
mencapai otak dalam hanya 8 detik setelah seseorang
menghisap rokok
Nikotin juga dapat mencapai aliran darah melalui selaput
lendir mulut (jika tembakau dikunyah) atau hidung (jika
dihirup) bahkan melalui kulit.
03/08/15

Nikotin mempengaruhi seluruh tubuh, zat ini langsung


mempengaruhi jantung, menyebabkan peningkatan
denyut jantung dan tekanan darah, juga mempengaruhi
kontrol pernapasan sehingga merubah frekuensi
pernafasan
Pada konsentrasi tinggi, nikotin mematikan. Satu tetes
saja nikotin murni di lidah, cukup untuk membunuh
seseorang
Di masa lalu nikotin banyak dipakai sebagai pestisida.
Molekul nikotin bentuknya seperti salah satu
nuerotransmitter miterasetilkolin. Asetilkholin
merupakan neurotransmiter yang berperan dalam
banyak fungsi termasuk gerak otot, pernapasan, denyut
jantung, proses belajar, dan daya ingat
03/08/15

Akhir-akhir ini nikotin ditemukan meningkatkan kadar


dopamin di bagian otak menimbulkan rasa nikmat
(pleasure) dan ganjaran (reward)
Dopamin, disebut dengan molekul kenikmatan, adalah
molekul yang sama dengan yang berperan dalam adiksi
obat yang lain seperti heroin dan kokain
Hal ini juga menerangkan mengapa pecandu sulit sekali
untuk berhenti
Dengan penggunaan nikotin berulang kali (samada
dengan dihisap atau dikunyah) tubuh akan bertoleransi
terhadap pemasukan zat tersebut, sehingga bisa
menimbulkan sindrom ketergantungan.

03/08/15

Kafein
Kafein atau 1,3,7 trimetilsantin adalah alkaloida yang
terdapat dalam tanaman Coffea Arabica, Coffea
Canephora, dan Coffea Liberica (spesies pohon kopi).
Daun teh yang selain mengandung teofilin dab
teobrominm juga mengandung kafein tetapi dalam
dosis yang lebih kecil. Kakao dan coklat juga
mengandung kafein selain teobromin
Kafein juga terdapat dalam beberapa minuman bergas.
Dan juga beberapa obat Over the Counter Drugs (OCD),
atau obat bebas.
03/08/15

Kafein seluruhnya diserap tubuh secara cepat. Kadar


tertinggi yang dicapai dalam tubuh dalam 20 menit sesudah
pemakaian oral (diminum). Kafein dimetaboisir di hati dan 1%
dikeluarkan melalui urin, masih dalam keadaan utuh kafein.
Sifat kafein berlawanan dengan adenosin (sebuah depresan
pada susunan saraf pusat); yaitu meningkatkan ghairah
seseorang, meningkatkan kesiagaan dan menimbulkan
agitasi.
Kafein merangsang otot jantung sehingga kadang-kadang
mneyebabkan aritmia jantung dan vasokonstriksi pembuluh
darah otak, meningkatkan peredaran darah perifer,
meningkatkan tekanan darah, mempunyai sifat diuretik,
melebarkan bronkhus, mengiritasi lambung sehingga
produksi getah lambung meningkat, juga meningkatkan kerja
otot dan metabolisma basal
03/08/15

Toleransi pada kafein ada namun cepat menghilang.


Ketergantungan psikis jelas ada. Gejala putus zat ada
tetapi ringan yaitu gelisah, gugup, mudah tersinggung,
nyeri kepala, gemetar, letargi, tak mampu bekerja
efektif, hidung berhingus, mual sampai muntah dan
kadang-kadang sampai depresi.

03/08/15

Gangguan Akibat Kokain


Problem Fisik
Dengan menggunakan snorting dapat terjadi komplikasi : pilek terus
menerus, sinusitis, epistaksis, luka-luka pada rongga hidung, perforasi
septum nasi.
Dengan suntukan dapat menyebabkan: infeksi lokal pada kulit sampai
sistemik (virus, bakteri, parasite, atau jamur), abses daerah kulit,
endocarditis bakteri, hepatitis (B dan C), HIV/AIDS.
Inhalasi melalui merokok dapat menyebabkan radang tenggorokan,
melanoptysis atau sputum berbercak-bercak darah, bronchitis kronis
sampai pneumonia.
Cocain baby (retardasi pertumbuhan intrauterine, bayi lahir lebih kecil
sampai prematur yang diikuti kelainan menta :irritable, gangguan tidur,
kesukarn makan).

Gangguan Akibat Kokain


Problem Psikiatri
Toleransi dan ketergantungan sifat toleransi tubuh terhadap
kokain sanngat cepat, kendati pengguna tidak menyadari dosis
yang digunakan kian meningkat. Akibatnya, ia tidak mampu
mengendalikan diri, dan untuk mencukup kebutuhnnya ia
mengkonsumsi kokain dengan mencampurinya dengan zat
adiktif lain (speedball) untuk mendapatkan efek yang diinginkan
Gejala fisik putus zat kurang dikenal. Namun secara mental
sangat merugikan berupa: agitasi, depresi, fatigue, high craving,
cemas, marah meledak-ledak, gangguan tidur, mimpi aneh,
makan berlebihan, mudah tersinggung, mual, otot-otot pegal
hingga lethargy.

Gangguan Akibat Kokain


Problem Sosial
Problem interpersonal: separasi perkawinan sampai
perceraian, pertengkaran dalam rumah tangga
Problem finansil: toleransi karena penggunaan kokain
menyebabkan besarnya biasa penyediaan kokain,
terbatasnya penghasilan menyebabkan hutang yang
menumpuk
Problem pekerjaan: kehilangan pekerjaan karena rusaknya
produktivitas diri, angka absen yng meningkat, kehilangan
professional licence atau certificate
Problem legal: ditahan, dihukum hingga dipidana

Gangguan Akibat Kokain


Sebab Kematian
Umumnya karena overdosis (lebih dari 1,2 sampai 1,5
gram bubuk kokain asli)
Penyebab kematian karena: kelumpuhan alat
pernapasan, artimia kordis, kejang berulang kali, mati
lemas karena merasa seperti dicekik, reaksi alergi, stroke
(karena naiknya tekanan darah secara mendadak),
kehamilan (perdarahan antepartum, aborsi)
Pada bayi dapat terjadi Sudden Infant Death Syndome

Efek akut pada dosis rendah :


1. Anastesi lokal
2. Dilatasi pupil
3. Vasokonstriksi
4. Peningkatan pernapasan
5. Peningkatan denyut
jantung
6. Peningkatan tekanan
darah
7. Peningkatan suhu tubuh

Efek akut pada dosis tinggi (reaksi


toksik):
1. Stereotipik, perilaku repetitif

14. Kebingungan/delirium

2. Ansietas/ agitasi berat/ panik

15. Halusinasi, lebih sering halusinasi


dengar

3. Agresif
4. Kedutan otot/tremor/hilang koordinasi
5. Peningkatan refleks
6. Gagal napas

16. Dizziness
17. Kekakuan otot

7. Peningkatan tekanan darah yang bermakna

18. Lemah, nadi cepat

8. Nyeri dada/angina

19. Aritmia jantung

9. Edema paru

20. Iskemi miokardial dan infark

10. Gagal ginjal akut

21. Berkeringat/suhu tubuh sangat tinggi


(suhu rektal bisa mencapai 41C)

11. Konvulsi
12. Penglihatan kabur
13. Stroke akut

22.Sakit kepala
23.Nyeri perut/mual/muntah

Efek pada penggunaan kronis :


1. Insomnia
2. Depresi
3. Agresif atau liar
4. Kehilangan nafsu makan dan penurunan berat badan
5. Kedutan otot
6. Ansietas
7. Psikosis - waham curiga, halusinasi
8. Hilang libido dan/atau impotensi
9. Peningkatan refleks
10. Peningkatan denyut nadi

Gejala putus kokain (terjadi setelah


beberapa hari penggunaan
kokain)
1. Mood
disforia (anhedonia atau kesedihan mirip depresi)
dan

a) Kelelahan
b) Insomnia atau hipersomnia
c) Agitasi psikomotor atau retardasi
d) Craving
e) Peningkatan nafsu makan
f) Mimpi buruk
2. Gejala putus alkohol mencapai puncaknya dalam 2-4 hari
3. Gejala disforia bisa berlangsung sampai 10 minggu

Penatalaksanaan Farmakoterapi
untuk Kokain
Tujuan pengobatan farmakologis dari ketergantungan
kokain adalah untuk membantu pasien menjauhkan diri
dari penggunaan kokain dan pasien dapat kembali
mengendalikan kehidupan mereka

pengobatan bisa membantu beberapa orang untuk jauh


dari prilaku penggunaan kokain melalui beberapa
cara mekanisme
(1) dengan mengurangi atau menghilangkan efek kesenangan
dari pemakaian dosis kokain (misalnya, dengan mengurangi
euforia atau tinggi),
(2) dengan mengurangi atau menghilangkan keadaan
subyektif (seperti keinginan) yang mempengaruhi untuk
mengambil kokain,
(3) dengan mengurangi atau menghilangkan efek buruk dari
pemakaian kokain (seperti dengan mengurangi efek gejala
putus obat),
(4) menganggap kokain sebagai musuh, atau
(5) dengan meningkatkan efek positif yang diperoleh dari
perilaku tidak menggunakan kokain.

Setidaknya ada empat pendekatan farmakologis


yang berpotensi dalam pengobatan
ketergantungan kokain :
Terapi substitusi dengan stimulan cross-toleran (analog dengan
metadon sebagai pengobatan pemeliharaan ketergantungan
opioid).
Pengobatan dengan obat antagonis yang menghambat pengikatan
kokain di jalan kerjanya (antagonis farmakologis murni, analog
dengan pengobatan naltrexone dari ketergantungan opioid),
Pengobatan dengan obat yang fungsinya sebagai antagonis dari
efek kokain (seperti mengurangi efek atau keinginan untuk
menggunakan kokain), dan
Perubahan farmakokinetik kokain sehingga pada pemakaian obat
yang sedikit sudah bisa mencapai jalan kerjanya di otak.

A. Antidepresan :
Antideprean Heterosiklik

Mekanisme farmakologisnya adalah dengan meningkatkan aktivitas amina biogenik


neurotransmitter di sinaps. Peningkatan tersebut dicapai terutama dengan menghambat reuptake pompa presinaptik neurotransmitter.
Selective Serotonin reuptake inhibitors

Antidepresan yang selektif memblokir pompa presynaptic re-uptake serotonin telah menarik
minat karena peran serotonin dan reseptornya dalam modulasi dopaminergik otak dan
perilaku dari efek kokain
Monoamine Oxidase Inhibitors

Dasar pemikiran untuk menggunakan monoamine oxidase (MAO) inhibitor terletak pada
efeknya dalam meningkatkan kadar neurotransmiter otak amina biogenik dengan
menghambat enzim katabolik utama

B. Agonis Dopamin (Agen AntiParkinson)


Variasi dari pengobatan agonis dopamine langsung dan tidak langsung

telah dievaluasi, berdasarkan hipotesi deplesi dopamine untuk


ketergantungan kokain
Agonis dopamine, yang menstimulasi aktivitas sinaps dopamine, akan
memperbaiki efek penurunan aktivitas dopamine yang diakibatkan dari
peningkatan penggunaan kokain.
Asam aminio L-DOPA, precursor untuk katekolamin sintetik yang
digunakan untuk terapi Parkinson telah digunakan untuk meningkatkan
level dopamine pada otak dalam pengobatan ketergantungan kokain.
Biasa digunakan sebagai monoterapi maupun terapi kombinasi dengan
carbidopa, inhibitor dekarboksilasi asam amino perifer, yang
mencegah perubahan L-DOPA menjadi dopamine di luar otak. Pada
empat penelitian yang dilakukan bahwa pengobatan tersebut memiliki
keunggulan dibandingkan pengobatan dengan placebo.

C. Zat Stimulan
Beberapa pengobatan psikomotor stimulant sekarang
digunakan untuk pengobatan pada penyakit Attention
deficit/hyperactivity disorder (ADHD), narkolepsi, dan penekan
nafsu makan
Dari penelitian penelitian yang dilakukan, dilaporkan tidak
ada efek samping yang bearti
Modafinil, digunakan sebagai terapi narkolepsi, OSA
(obstructive sleep apnoea), serangan kantuk, dan kelainan
tidur, dapat dikelompokkan sebagai stimulant lemah,
mekanisme kerjanya belum jelas, tetapi termasuk dalam blok
transporter dopamine presinaps yang kemudian akan
meningkatkan pelepasan glutamate pada otak dan akan
menurunkan kadar pelepasan GABA

penggunaan sebanyak 200 - 400 mg/hari secara teratur


dapat meningkatkan abstinensi pada penggunaan kokain
Modafinil adalah agen stimulan yang sangat aman dan dapat
ditoleransi dengan baik, tidak pernah dilaporkan
penggunaan agen ini dapat mengakibatkan cocaine craving
maupun menyebabkan eforia
kokain sendiri, dalam formulasi onset lambat, dapat
digunakan sebagai terapi agonis maintenans, sama seperti
pada nikotin transdermal onset lambat atau transbukal untuk
terapi ketergantungan nikotin onset cepat (cigarettes)
Kapsul garam kokain oral (100 mg, 4 kali sehari) dapat
menjadi terapi pengganti pada penggunaan kokain intravena
(25 mg) dan mengurangi konsumsi rokok rasa kokain di Peru
(dimana kokain oral merupakan barang industry legal).
03/08/15

D. Antipsikotik
Antipsikotik generasi pertama, yang dimana merupakan
reseptor antagonis dopamine poten
Pada generasi kedua antipsikotik, yang dikarenakan
spectrum mekanisme kerja yang lebih luas dari obat
tersebut pada pengikatan reseptor (pada dopamine dan
serotonin)
Olanzapine digunakan pada 18 pasien ketergantungan
opiate dan kokain (yang juga diterapi substitusi dengan
metadon) mengalami penurunan pemakaian kokain
sebanyak 53.2%

E. Antikonvulsan
Antikonvulsan telah dicoba dalam pengobatan
ketergantungan kokain karena antikonvulsan memblokir
perkembangan kokain
Di tingkat neurotransmitter, antikonvulsan mungkin efektif
karena mampu meningkatkan penghambatan aktivitas
GABA dan/atau menurunkan rangsang aktivitas glutamat di
otak, baik yang akan mengurangi respon terhadap kokain
dalam dopaminergik, kortiko mesolimbik otak.
Tiagabine, yang meningkatkan aktivitas GABA dengan
menghambat reuptake presinaptiknya, secara signifikan
mengurangi penggunaan kokain dalam dua uji klinis
terkontrol pada dosis 12 atau 24 mg setiap hari

Topiramate, yang menurunkan aktivitas glutamat


dengan memblokir AMPA-jenis reseptor glutamat dan
meningkatkan aktivitas GABA, secara signifikan
mengurangi penggunaan kokain dalam percobaan klinis
terkontrol sampai dengan 200 mg sehari
Fenitoin (300 mg sehari) secara signifikan mengurangi
kokain digunakan dalam satu percobaan klinis
terkontrol, terutama pada konsentrasi serum di atas 60
g / ml.

03/08/15

F. Suplemen Gizi dan Produk


Herbal
Berbagai produk herbal dan derivat tanaman telah disebutsebut sebagai pengobatan untuk penyalahgunaan narkoba,
tetapi hanya sedikit yang dilakukan evaluasi klinis
Ibogaine, alkaloid indol yang ditemukan di kulit akar semak
Tabernanthe iboga di Afrika Barat. Senyawa ini telah
diklaim untuk menekan penggunaan terhadap kokain (dan
opioid dan alkohol) untuk beberapa bulan setelah dosis oral
tunggal
Ginkgo Biloba (120 mg/hari selama 8 minggu) tidak lebih
baik dibandingkan plasebo dalam uji klinis terkontrol.

Obat lainya
Ondansentron, antagonis reseptor 5-HT3 yang
digunakan untuk mengurangi mual dan muntah, secara
signifikan mengurangi penggunaan kokain dalam uji
klinis skala kecil. Efeknya signifikan hanya pada dosis
tertinggi (4 mg dua kali sehari).

Kombinasi pengobatan
Penggunaan bersamaan dua obat yang berbeda yang
dipelajari dengan harapan bahwa kombinasi tersebut
akan meningkatkan kemanjuran sambil meminimalkan
efek samping, baik dengan bertindak pada sistem tunggal
neurotransmiter oleh dua mekanisme yang berbeda atau
bertindak atas dua sistem neurotransmiter yang berbeda
Kombinasi yang tepat dari flumazenil intravena (reseptor
benzodiazepine antagonis) dan gabapentin oral dan
hydroxyzine (histamin antagonis) secara substansial
mengurangi metamfetamin yang digunakan.
03/08/15

Penatalaksanaan untuk Zat


Amfetamin
Banyak dari obat-obatan yang dievaluasi untuk pengobatan
ketergantungan kokain juga telah diteliti untuk pengobatan
ketergantungan amfetamin, sering untuk alasan
farmakologis yang sama. Namun, kebanyakan hasil uji klinis
tidak menunjukkan hasil yang menggembirakan.
Pendekatan yang paling menjanjikan yaitu antara substitusi
agonis dengan stimulans dan peningkatan aktivitas GABA
Dua dari tiga uji klinis terkontrol dengan d-amphetamine
(satu menggunakan formulasi berkelanjutan) ditemukan
penurunan yang signifikan dalam menggunakan amfetamin
dibandingkan dengan plasebo
03/08/15

Pelepasan lambat methylphenidate (54 mg/hari)


mengurangi penggunaan amfetamin secara signifikan
lebih daripada plasebo dalam satu uji klinis terkontrol
Modafanil (200 mg dua kali sehari) berkurangnya
amfetamin yang digunakan dalam laporan kasus dan saat
ini mengalami sebuah uji klinis terkontrol.
Bupropion sebagai antidepresan sama sekali tidak
menunjukkan kemanjuran dalam dua uji klinis tetapi
secara signifikan menunjukkan pengurangan pada
subgrup pengguna methamphetamin dengan tingkat
penggunaan methamphetamine dosis rendah
Antipsikotik risperidone, baik pemakaian secara oral atau
disuntikkan, menunjukkan pengurangan pada pengguna
methamphetamin dalam dua uji label terbuka.
03/08/15

Intoksikasi amfetamin atau zat yang


menyerupai
Simptomatik tergantung kondisi
klinis, untuk penggunaa oral:
merangsang muntah dengan
activated charcoal atau kuras
lambung adalah penting
Antipsikotik: haloperidol 2-5 mg
per kali pemberian atau
chlorpromazine mg/kgBB oral
setiap 4-6 jam
Antihipertensi bila perlu, tekana
darah diatas 140/100 mmHg
Kontrol termperatur dengan
selimut dingin atau
chlorpromazine untuk mencegah
temperature tubuh meningkat
03/08/15

Aritmia cordis, lakukan cardiac


monitoring: contoh untuk
palpitasi diberikan propanolol 2080 mg/hari
Bila ada gejala ansietas berikan
ansiolitik golongan
benzodiazepine:diazepam 3x5 mg
atau chlordiazeprox de 3x25 mg
Asamkan urin dengan ammonium
chloride 2,75 mEq/kg atau
ascorbic acid 8 mg/hari sampai
pH urin < 5 akan mempercepat
ekskresi zat

Terapi pada kondisi putus zat


Putus zat amfetamin dan zat yang menyerupai
Observasi 24 jam untuk menilai kondisi fisik dan psikiatrik
Rawat inap diperlukan apabila gejala psikotik berat,
gejala depresi berat atau kecenderungan bunuh diri, dan
komplikasi fisik lain
Terapi : antipsikotik (haloperidol 3 x 1,5-5 mg, atau
risperidon 2 x 1,5-3 mg), antiansietas (alprazolam 2 x 10
mg), atau diazepam 3x5-10 mg, atau clobazam 2x10 mg)
atau antidepresi golongan SSRI atau trisiklik/tertrasiklik
sesuai kondisi klinis
03/08/15

Psikoterapi
Suatu bentuk psikoterapi yang ditekankan pada apa
yang pasien pikirkan dan lakukan melalui proses
mengajar, melatih dan menguatkan perilaku positif.
Prinsip dasar : mengajarkan pasien bahwa kepercayaan
dan pemikiran tidak rasional adalah penyebab dari
gangguan emosional dan tingkah laku.

03/08/15

10 hal yang harus diperhatikan


seorang terapis
Terapis dapat memasuki sistem interaksi dengan memfokuskan pada pikiran, perasaan, proses fisiologis,
dan perilaku yang dihasilkan klien.
Struktur kognisi yang dibuat individu untuk mengorganisasi pengalaman adalah personal schema. Terapis
perlu memahami personal schema yang digunakan oleh klien untuk lebih mamahami masalah yang
dialami klien.
Menolong klien untuk memahami cara klien membentuk dan menafsirkan realitas.
Modifikasi perilaku-kognitif memahami persoalan dengan pendekatan psikoterapi yang diambil dari sisi
rasional atau objektif.
Modifikasi perilaku-kognitif ditekankan pada penjabaran serta penemuan proses pemahaman pengalaman
klien
Mencegah kekambuhan kembali.
Modifikasi perilaku-kognitif melihat bahwa hubungan baik yang dibangun antara klien dan terapis.
Emosi memainkan peran yang penting dalam terapi, untuk itu klien perlu dibawa ke dalam suasana terapi
yang mengungkap pengalaman emosi.
Perlu menjalin kerjasama dengan pihak keluarga ataupun pasangan klien.
Modifikasi perilaku-kognitif dapat diperluas sebagai proses pencegahan timbulnya perilaku maladaptif.

03/08/15

Tujuan Pendekatan Terapi Perilaku Kognitif


Pendekatan terapi perilaku kognitif adalah pendekatan
pemberian bantuan yang bertujuan mengubah suasana
hati dan perilaku individu dengan mempengaruhi pola
berpikirnya.
Bertujuan untuk mengenali kejadian yang memberi
tekanan, mengenali dan memantau gangguan-gangguan
kognitif yang muncul dalam menanggapi kejadian atau
peristiwa, dan mengubah cara berfikir dalam
menginterpretasikan dan menilai kejadian dengan caracara yang lebih sehat.

03/08/15

03/08/15

Anda mungkin juga menyukai