Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN KASUS

TUBA KATARALIS

A.A. Fridami Dewi


PEMBIMBING:

dr. A.A. Gede Bawanegara, Sp. THT-KL


dr. I Wayan Primara S., Sp. THT-KL

PENDAHULUAN
BAB I

TUBA
KATARALIS

terjadi pada anak


dan dewasa
Lebih sering terjadi
pada anak di bawah
7 tahun
70% anak < 7 tahun
menderita tuba
kataralis

Disebababkan berbagai faktor dan dapat memicu keadaan yang


lebih berat bila tidak ditangani
Pemahaman mengenai patofisiologi, manifestasi klinis, untuk
mendapatkan penanganan yang tepat sehingga mencegah
komplikasi

TINJAUAN PUSTAKA
BAB II

ANATOMI
Bangunan berbentuk tabung
yang berjalan dari telinga
tengah ke nasofaring
Pada orang dewasa
panjang 36 mm
Terdiri atas 2 bagian :
Tulang : 1/3 posterior
panjang 12 mm dilapisi
mukosa, selalu terbuka
Cartilago : 2/3 anterior
panjang 24 mm terdiri
dari jaringan
fibrocatilago kebawah
menjadi membran
mukosa dari lateral
nasofaring, umumnya
tertutup

Dilapisi membran
mukosa yang
mengandung sel goblet
dan kelenjar mukus
Lapisan paling luar
adalah lapisan epitel
bersilia
Pada inferolateral :
lapisan lemak ostman :
membantu proses
penutupan tuba
Bagian kartilago
terdapat otot yang
berfungsi mengontrol
patensi tuba
Persarafan
Cabang faringeal ganglion sfeno palatina , cabang NV2 : supai bag. Ostium
Saraf spinosus, dari NV3 : suplai bag kartilago
Pleksus timpani dari N IX : suplai bag. tulang

FISIOLOGI
a. Ventilasi dan regulasi tekanan
Tuba Eustachius yang normal pada saat istirahat menutup. Pembukaan berulang
aktif : mengatur tekanan telinga tengah agar tetap seimbang.
tekanan bagian telinga tengah antara +50 mm dan -50 mm H 2O. Sekitar 1 ml
udara dapat diserap dari bagian tengah telinga dalam 24 jam. Sel-sel sistem
mastoid : menyimpan gas bagian tengah telinga.
b. Perlindungan telinga tengah dari sekresi nasofaring dan tekanan suara
Lapisan lemak ostman membantu penutupan tuba yang melindungi telinga tengah
dari sekret nasofaring, ismus membantu melindung telinga tengah dari sekret
nasofaring
Kekacauan dari sistem penutupan bagian tengah telinga, seperti perforasi
membran timpani atau setelah operasi mastoid, menyebabkan refluks dari sekresi
nasofaring ke dalam tuba menyebabkan otorhea.
c. Pembersihan dan penyaluran sekresi telinga tengah ke nasofaring
(Drainase)
sistem mukosiliari : Penyaluran sekresi dan pengeluaran benda asing dari telinga
tengah ke nasofaring
Mukosa bagian tengah telinga + otot tuba Eustachius : penbersihan dan
pengaturan tekanan permukaan didalam lumen tuba.

DEFINISI TUBA KATARALIS

Catarrh : berarti lapisan eksudat yang tebal yang terdiri dari


mukus dan sel darah putih yang disebabkan oleh
pembengkakan dari membran mukosa dikepala yang
merupakan respon dari suatu infeksi
Tuba kataralis atau disfungsi tuba eustachius merupakan
keadaan yang disebabkan oleh obstruksi tuba eustachius,
dapat disebabkan oleh inflamasi yang mengganggu
pembukaan dan aliran tuba atau penyebab lain yang
menyebabkan blokade tuba.
Akut

Kronis

ETIOLOGI
Akut

PATOFISIOLOGI

Obstruksi tuba

Udara dalam kavum timpani


tidak berhubungan dengan
udara di nasofaring

Udara dalam
kavum timpani
di reabsorbsi

Manifestasi klinis tuba katar akut


Tidak ditangani :
Efusi & transudasi : kronis OMS
Infeksi bakteri : OMA

Retraksi
MT

Tekanan
negatif

MANIFESTASI KLINIS
Tuba

PENATALAKSANAAN
Membuka tuba : menelan,mengunyah, valsava
manuver
Tangani penyebab :
Rhinitis akut dekongestan topikal atau oral
Rhinitis alergi/vasomotor dekongestan oral,
antihistamin
Hipertrofi adenoid, fibroma nasofaring, polip
hidung, septum deviasi, tonsilitis kronis
Terapi pembedahan
Tuba katar kronis stadium eksudatif :
myringotomi dan suction cairan, pressure
equalization tubes

LAPORAN KASUS
BAB III

IDENTITAS PASIEN
Nama
: YA
Umur : 21 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Bangsa : Indonesia
Suku : Jawa
Agama
: Islam
Pendidikan : Sarjana D4
Status Perkawinan : Belum menikah
Pekerjaan
: Swasta
Alamat
: Jalan Diponegoro gang VI no
Tanggal Pemeriksaan : 24 Maret 2015

13 Denpasar

ANAMNESIS

Keluhan Utama

Telinga kanan terasa penuh sejak 1 hari yang lalu.

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang ke poliklinik THT RS Indera Provinsi Bali dengan


keluhan telinga kanan terasa penuh sejak satu hari sebelum datang
ke rumah sakit dan terjadi secara tiba-tiba. Pasien mengatakan
telinganya terasa penuh seperti tersumbat yang didahului oleh sakit
yang tidak terlalu berat pada telinga kanannya. Keluhan telinga
terasa penuh tersebut dirasakan hilang timbul, saat pasien menelan
atau menguap telinganya terasa terbuka dan keluhan membaik,
namun setelah itu muncul kembali. Selain itu pasien juga mengeluh
suaranya sendiri bergema di telinganya serta pendengarannya
berkurang karena telinganya terasa penuh. Pasien mengalami pilek
sejak 2 hari yang lalu, disertai dengan hidung tersumbat yang
dirasakan lebih berat pada hidung sebelah kanan. Saat pilek hidung
pasien berair dan mengeluarkan cairan berwarna bening. Riwayat
demam dan sakit tenggorokan disangkal oleh pasien.

Riwayat Penyakit Terdahulu

Riwayat Pengobatan

Tidak ada anggota keluarga lain yang menderita keluhan seperti yang dialami oleh
pasien. Riwayat penyakit sistemik seperti asma, hipertensi, dan diabetes mellitus pada
keluarga disangkal oleh pasien.

Riwayat Alergi

Pasien belum pernah mendapatkan pengobatan untuk mengatasi keluhan ini sebelum
dating ke RS Indera. Riwayat berobat ke dokter spesialis THT saat SMA saat pasien
mengalami keluhan yang sama

Riwayat Penyakit Keluarga

Pasien mengatakan pernah mengalami keluhan yang sama (telinga terasa penuh) pada
telinga kanannya saat SMA. Namun keluhan tersebut membaik dan hilang, dan baru
muncul kembali sekarang. Riwayat sering bersin-bersin, pilek yang sering kambuh,
batuk lama, telinga berair disangkal oleh pasien. Pasien tidak memiliki riwayat
penyakit sistemik seperti asma, hipertensi, dan diabetes mellitus.

Pasien tidak memiliki riwayat alergi terhadap obat-obatan maupun makanan


sebelumnya.

Riwayat Sosial Ekonomi

Pasien merupakan seorang pegawai swasta. Waktu pasien lebih banyak dihabiskan di
rumah setelah pulang dari bekerja. Riwayat merokok dan minum alkohol disangkal oleh
pasien.

PEMERIKSAAN FISIK

Status Present
Keadaan

umum : Baik
Skor Nyeri
: 0/10
Kesadaran
: Compos Mentis
GCS
: E4 V5 M6
Denyut Nadi : 80 kali/menit
Respirasi
: 18 kali/menit
Temperatur Axila : 36,5 oC

STATUS LOKALIS THT

RESUME

Pasien perempuan umur 21 tahun, suku Jawa, Islam, datang ke


Poliklinik THT RS Indera Provinsi Bali dengan Pasien datang ke
poliklinik THT RS Indera Provinsi Bali dengan keluhan telinga
kanan terasa penuh sejak satu hari sebelum datang ke rumah sakit
dan terjadi secara tiba-tiba, telinganya terasa penuh seperti
tersumbat yang didahului oleh sakit yang tidak terlalu berat pada
telinga kanannya. Keluhan telinga terasa penuh tersebut dirasakan
hilang timbul, hilang saat pasien menguap atau menelan. Keluhan
tersebut disertai suara menggema di telinga dan pendengaran
berkurang. Pasien mengalami pilek sejak 2 hari yang lalu, disertai
dengan hidung tersumbat dan keluar cairan bening dari hidung
riwayat demam dan sakit tenggorokan disangkal. Pada
pemeriksaan lokalis THT ditemukan MAE kedua telinga lapang,
discharge tidak ada membran timpani kanan retraksi berwarna
hiperemis dengan refleks cahaya yang berkurang dan suram, pada
hidung ditemukan mukosa hiperemis dan kongesti.

DIAGNOSIS
Diagnosis

Banding
Tuba kataralis akut auricula dektra et causa
rhinitis akut
Otitis media akut auricula dekstra fase oklusi
tuba

Diagnosis Kerja
Tuba kataralis akut auricula dekstra et causa
rhinitis akut

PENATALAKSANAAN

Pseudoefedrin HCL 60 mg setiap 8 jam


Chlorpheniramine maleat 4 mg setiap 8 jam
Asam mefenamat 500 mg dilanjutkan dengan 250 mg setiap 6 jam apabila
terasa sakit pada telinga.

KIE :

Lakukan manuver untuk membuka tuba eusthacius seperti menelan,


menguap, menghembuskan nafas dalam sambil menutup mulut dan hidung
(valsava manuever) sampai telinga terasa terbuka.
Menghindari minuman dingin dan makanan yang dapat memicu timbulnya
keluhan
Istirahat yang cukup
Hindari bepergian dengan pesawat atau kegiatan menyelam saat pilek atau
menderita ISPA
Kontrol apabila keluhan menetap
Dubius

PROGNOSIS

ad bonam

PEMBAHASAN
BAB IV

PEMBAHASAN
TEORI

KASUS

Telinga terasa tertekan, rasa


penuh,

Telinga kanan terasa penuh


seperti tersumbat

Telinga berdengung.

Didahului oleh sakit


tidak terlalu berat

yang

Hilang saat
menguap

atau

Suaranya
terasa
bergema
dalam telinga pasien

Pendengaran berkurang

Bila menelan mengeluarkan


ingus, atau menguap merasa
sedikit sakit dan sekonyongkonyong
pendengaran
jelas
kembali,
tetapi
akhirnya
tertutup lagi.
Pendengaran berkurang.
Autofonie (mendengar suara
sendiri pada telinga yang sakit
karena bertambahnya resonansi
dari suara sendiri)

menelan

PEMBAHASAN
TEORI
Etiologi yang menyebabkan
obstruksi tuba :dapat akut
maupun
kronis
dapat
disebabkan oleh infeksi pada
hidung (rhinitis akut) maupun
inflamasi kronis seperti rhinitis
alergi atau adenoiditis juga
dapat disebabkan oleh tumor
nasofaring
Pada otoskopi ditemukan :
MT sedikit hiperemi
reflek cahaya berubah
dapat terjadi retraksi.

KASUS

Pilek dan hidung tersumbat


dengan
sekret
berwarna
bening

Pemeriksaan Fisik
Membrane timpani telinga
kanan hiperemi dan refleks
cahaya
berkurang
dan
suram retraksi
Hiperemi
pada
mukosa
hidung dang kongesti konka
serta sekret serous encer

PEMBAHASAN
TEORI
Membuka tuba :
menelan,mengunyah, valsava
manuver
Tangani penyebab :
Rhinitis akut dekongestan
topikal atau oral
Rhinitis alergi/vasomotor
dekongestan oral, antihistamin
Hipertrofi adenoid, fibroma
nasofaring, polip hidung, septum
deviasi, tonsilitis kronis Terapi
pembedahan
Tuba katar kronis stadium eksudatif
: myringotomi dan suction cairan,
pressure equalization tubes

KASUS

Pseudoefedrin 60 mg setiap 8 jam


mengurangi kongesti

Chlorpheniramine
maleat

mengurangi
edema
dan
memberikan efek sedasi, untuk
meningkatkan kualitas istirahat
sehingga
dapat
meningkatkan
sistem imun mempercepat
penyembuhan dan mencegah infeksi
sekunder

Asam mefenamat : analgetik bila


telinga nyeri

KIE : valsava manuver, hindari


minuman dingin dan faktor risiko,
istirahat cukup

SIMPULAN
BAB V

SIMPULAN
Tuba kataralis dapat disebabkan oleh peradangan yang
menyebabkan edema mukosa
Tuba kataralis dapat terjadi secara akut maupun kronis
Pada pasien ditemukan gejala dan tanda yang menyimpulkan
pasien mengalami tuba kataralis
Penanganan terhadap obstruksi tuba dengan pseudoefedrin 60 mg
setiap 8 jam dan chlorpheniramine maleat 4 mg setiap 8 jam dan
asam mefenamat apabila nyeri
Berikan KIE tentang valsava manuver dan hindari faktor resiko

Anda mungkin juga menyukai