TUBA KATARALIS
PENDAHULUAN
BAB I
TUBA
KATARALIS
TINJAUAN PUSTAKA
BAB II
ANATOMI
Bangunan berbentuk tabung
yang berjalan dari telinga
tengah ke nasofaring
Pada orang dewasa
panjang 36 mm
Terdiri atas 2 bagian :
Tulang : 1/3 posterior
panjang 12 mm dilapisi
mukosa, selalu terbuka
Cartilago : 2/3 anterior
panjang 24 mm terdiri
dari jaringan
fibrocatilago kebawah
menjadi membran
mukosa dari lateral
nasofaring, umumnya
tertutup
Dilapisi membran
mukosa yang
mengandung sel goblet
dan kelenjar mukus
Lapisan paling luar
adalah lapisan epitel
bersilia
Pada inferolateral :
lapisan lemak ostman :
membantu proses
penutupan tuba
Bagian kartilago
terdapat otot yang
berfungsi mengontrol
patensi tuba
Persarafan
Cabang faringeal ganglion sfeno palatina , cabang NV2 : supai bag. Ostium
Saraf spinosus, dari NV3 : suplai bag kartilago
Pleksus timpani dari N IX : suplai bag. tulang
FISIOLOGI
a. Ventilasi dan regulasi tekanan
Tuba Eustachius yang normal pada saat istirahat menutup. Pembukaan berulang
aktif : mengatur tekanan telinga tengah agar tetap seimbang.
tekanan bagian telinga tengah antara +50 mm dan -50 mm H 2O. Sekitar 1 ml
udara dapat diserap dari bagian tengah telinga dalam 24 jam. Sel-sel sistem
mastoid : menyimpan gas bagian tengah telinga.
b. Perlindungan telinga tengah dari sekresi nasofaring dan tekanan suara
Lapisan lemak ostman membantu penutupan tuba yang melindungi telinga tengah
dari sekret nasofaring, ismus membantu melindung telinga tengah dari sekret
nasofaring
Kekacauan dari sistem penutupan bagian tengah telinga, seperti perforasi
membran timpani atau setelah operasi mastoid, menyebabkan refluks dari sekresi
nasofaring ke dalam tuba menyebabkan otorhea.
c. Pembersihan dan penyaluran sekresi telinga tengah ke nasofaring
(Drainase)
sistem mukosiliari : Penyaluran sekresi dan pengeluaran benda asing dari telinga
tengah ke nasofaring
Mukosa bagian tengah telinga + otot tuba Eustachius : penbersihan dan
pengaturan tekanan permukaan didalam lumen tuba.
Kronis
ETIOLOGI
Akut
PATOFISIOLOGI
Obstruksi tuba
Udara dalam
kavum timpani
di reabsorbsi
Retraksi
MT
Tekanan
negatif
MANIFESTASI KLINIS
Tuba
PENATALAKSANAAN
Membuka tuba : menelan,mengunyah, valsava
manuver
Tangani penyebab :
Rhinitis akut dekongestan topikal atau oral
Rhinitis alergi/vasomotor dekongestan oral,
antihistamin
Hipertrofi adenoid, fibroma nasofaring, polip
hidung, septum deviasi, tonsilitis kronis
Terapi pembedahan
Tuba katar kronis stadium eksudatif :
myringotomi dan suction cairan, pressure
equalization tubes
LAPORAN KASUS
BAB III
IDENTITAS PASIEN
Nama
: YA
Umur : 21 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Bangsa : Indonesia
Suku : Jawa
Agama
: Islam
Pendidikan : Sarjana D4
Status Perkawinan : Belum menikah
Pekerjaan
: Swasta
Alamat
: Jalan Diponegoro gang VI no
Tanggal Pemeriksaan : 24 Maret 2015
13 Denpasar
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Riwayat Pengobatan
Tidak ada anggota keluarga lain yang menderita keluhan seperti yang dialami oleh
pasien. Riwayat penyakit sistemik seperti asma, hipertensi, dan diabetes mellitus pada
keluarga disangkal oleh pasien.
Riwayat Alergi
Pasien belum pernah mendapatkan pengobatan untuk mengatasi keluhan ini sebelum
dating ke RS Indera. Riwayat berobat ke dokter spesialis THT saat SMA saat pasien
mengalami keluhan yang sama
Pasien mengatakan pernah mengalami keluhan yang sama (telinga terasa penuh) pada
telinga kanannya saat SMA. Namun keluhan tersebut membaik dan hilang, dan baru
muncul kembali sekarang. Riwayat sering bersin-bersin, pilek yang sering kambuh,
batuk lama, telinga berair disangkal oleh pasien. Pasien tidak memiliki riwayat
penyakit sistemik seperti asma, hipertensi, dan diabetes mellitus.
Pasien merupakan seorang pegawai swasta. Waktu pasien lebih banyak dihabiskan di
rumah setelah pulang dari bekerja. Riwayat merokok dan minum alkohol disangkal oleh
pasien.
PEMERIKSAAN FISIK
Status Present
Keadaan
umum : Baik
Skor Nyeri
: 0/10
Kesadaran
: Compos Mentis
GCS
: E4 V5 M6
Denyut Nadi : 80 kali/menit
Respirasi
: 18 kali/menit
Temperatur Axila : 36,5 oC
RESUME
DIAGNOSIS
Diagnosis
Banding
Tuba kataralis akut auricula dektra et causa
rhinitis akut
Otitis media akut auricula dekstra fase oklusi
tuba
Diagnosis Kerja
Tuba kataralis akut auricula dekstra et causa
rhinitis akut
PENATALAKSANAAN
KIE :
PROGNOSIS
ad bonam
PEMBAHASAN
BAB IV
PEMBAHASAN
TEORI
KASUS
Telinga berdengung.
yang
Hilang saat
menguap
atau
Suaranya
terasa
bergema
dalam telinga pasien
Pendengaran berkurang
menelan
PEMBAHASAN
TEORI
Etiologi yang menyebabkan
obstruksi tuba :dapat akut
maupun
kronis
dapat
disebabkan oleh infeksi pada
hidung (rhinitis akut) maupun
inflamasi kronis seperti rhinitis
alergi atau adenoiditis juga
dapat disebabkan oleh tumor
nasofaring
Pada otoskopi ditemukan :
MT sedikit hiperemi
reflek cahaya berubah
dapat terjadi retraksi.
KASUS
Pemeriksaan Fisik
Membrane timpani telinga
kanan hiperemi dan refleks
cahaya
berkurang
dan
suram retraksi
Hiperemi
pada
mukosa
hidung dang kongesti konka
serta sekret serous encer
PEMBAHASAN
TEORI
Membuka tuba :
menelan,mengunyah, valsava
manuver
Tangani penyebab :
Rhinitis akut dekongestan
topikal atau oral
Rhinitis alergi/vasomotor
dekongestan oral, antihistamin
Hipertrofi adenoid, fibroma
nasofaring, polip hidung, septum
deviasi, tonsilitis kronis Terapi
pembedahan
Tuba katar kronis stadium eksudatif
: myringotomi dan suction cairan,
pressure equalization tubes
KASUS
Chlorpheniramine
maleat
mengurangi
edema
dan
memberikan efek sedasi, untuk
meningkatkan kualitas istirahat
sehingga
dapat
meningkatkan
sistem imun mempercepat
penyembuhan dan mencegah infeksi
sekunder
SIMPULAN
BAB V
SIMPULAN
Tuba kataralis dapat disebabkan oleh peradangan yang
menyebabkan edema mukosa
Tuba kataralis dapat terjadi secara akut maupun kronis
Pada pasien ditemukan gejala dan tanda yang menyimpulkan
pasien mengalami tuba kataralis
Penanganan terhadap obstruksi tuba dengan pseudoefedrin 60 mg
setiap 8 jam dan chlorpheniramine maleat 4 mg setiap 8 jam dan
asam mefenamat apabila nyeri
Berikan KIE tentang valsava manuver dan hindari faktor resiko