Anda di halaman 1dari 45

HERNIA INGUINALIS

Carolina Salim, dr
Pembimbing :
Andriana P., dr, SpB-KBD

PENDAHULUAN
Hernia protrusi isi suatu rongga melalui

defek atau bagian lemah dari dinding rongga


bersangkutan
Kelemahan jaringan fibromuskular dinding
tubuh
>> dinding abdomen, terutama di inguinal
75% dari seluruh kasus hernia
Pada laki-laki lebih sering dibandingkan
wanita
.

PENDAHULUAN
Latin = robekan, Yunani = tunas
Penonjolan viskus melalui suatu celah/
defek pada dinding rongga dimana
viskus tersebut terletak.
Memiliki 3 bagian :

1. Pintu
2. Collum
3. Kantung

REGIO INGUINALIS
External
oblique
apon.

External
oblique
m.

Transv.
fascia

Internal
oblique
m.
Transversu
s
abdominus
Cremaste
m.
r (sperm.
cord)

Conjoint
tendon
Cooper
s
ligamen
t
Inferior epigastric
vessels
External inguinal
ring

Lapisan Dinding Abdomen


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Peritoneum
Subperitoneal fat
Transversalis fascia
Transversus abdominis muscle
Internal oblique muscle
External oblique muscle
Subcutaneus fat
Skin

Kanalis Inguinalis
Batas batas Kanalis Inguinalis 2,4

- Anterior
Aponeurosis M.Obliquus eksternus abdominis,
lateral dibentuk oleh M.Obliquus internus.
- Posterior
Lantai : lateral dibentuk oleh aponeurosis
M.Transversus abdominis dan fascia transversalis.
medialnya dibentuk oleh aponeurosis M.obliquus
internus.
- Superior
Atap : Dibentuk oleh serat serat M.Obliquus
internus bagian bawah yang berbentuk busur serta
M. Transversus Abdominis dan aponeurosisnya.
-Inferior
Dibentuk oleh ligamentum inguinalis poupart serta
ligamentum lacunare Gimbernat

Trigonum Hesselbach

lateral vasa epigastrika inferior

medial rectus sheath

inferior ligamentum inguinal


(poupart`s)

Hernia Femoralis

Inferior/kaudal dari ligamentum

inguinal di medial vena femoralis

PATOGENESA

3 faktor penting yang saling


mempengaruhi:
Patent processus vaginalis
2. Peningkatan tekanan intra abdomen yang
berulang
3. Kelemahan otot dan jaringan ikat daerah
abdomen
1.

Peningkatan tekanan intra


abdomen kronis/ akut
Aktivitas fisik yang berlebihan
Konstipasi
Batuk kronis
Gangguan berkemih obstruktif
Kehamilan multipel

ETIOLOGI
Patent prosessus vaginalis
Predisposisi :

- peningkatan tekanan intra abdominal


- PPOK
- gangguan kolagen

Manifestasi
Asimptomatik (reponibel)
Simptomatik (inkarserata/strangulata)
Inkarserata nyeri karena kongesti vena
Strangulata iskemik dan nekrosis

PEMBAGIAN
Asal

1. Kongenital patent prosessus vaginalis


2. Didapat pasca operasi
Anatomi
1. Direk
dibatasi oleh Trigonum
Hesselbach
2. Indirek

Hernia:

1. Eksterna kantung menonjol keluar dari


dinding abdomen
2. Interparietal terletak pada dinding
abdomen
3. Interna bila kantungnya terdapat di
dalam rongga abdomen

Hernia:

1. Reponibel penonjolan viskus dapat


dikembalikan ke dalam abdomen
2. Ireponibel:
- Inkarserata
- Strangulata

Hernia:

1.

Inguinalis Lateralis Pintu hernia terletak


lateral dari Vasa epigastrica inferior =
Inguinalis Indirecta

2.

Inguinalis Medialis Pintu hernia terletak


medial dari Vasa epigastrica inferior =
Inguinalis Directa

Hernia Richter

sebagian dinding usus mengalami inkarserasi/


strangulasi
Sliding Hernia
sebagian kantung hernianya dibentuk oleh
dinding organ yang mengalami herniasi
Pantaloon Hernia
terdapat Hernia inguinalis lateralis dan medialis
secara bersamaan pada sisi yang sama

Pemeriksaan Fisik
Silk Glove sign
Valsava manuver
(+) pada ujung jari
indirek
(+) pada samping
jari direk

Pemeriksaan Fisik

Inspeksi:
1.

Hernia ingunalis lateralis berbentuk


ellips, tidak mudah tereduksi, terkadang
mencapai skrotum.

2.

Hernia inguinalis medialis bentuk


sirkular, simetris, terletak dekat cincin
externa. (Trigonum Hasselbach)

Digital Examination

Palpasi
Tes Kompresi:

Jari pemeriksa menutup cincin interna dan


penderita diminta melakukan manuver
valsalva:
1. Tidak ada penonjolan = HIL
2. Terdapat penonjolan = HIM

Penatalaksanaan
1. Open anterior repair (Bassini, McVay,

Shouldice)
2. Open posterior repair
3. Tension free repair dengan mesh
(Lichtenstein)
4. Laparoskopik (TAPP / TEP)

Bassini
Komponen utama dari teknik bassini adalah
Pemisahan
aponeurosis obliquus abdominis
eksternus di kanalis ingunalis hingga ke cincin
ekternal
Memisahkan m.kremaster dengan cara reseksi
untuk
mencari
hernia
indirect
sekaligus
menginspeksi dasar dari kanalis inguinal untuk
mencari hernia direct.
Memisahkan bagian dasar atau dinding posterior
kanalis inguinalis (fascia transversalis)
Melakukan ligasi kantung hernia seproksimal
mungkin

Bassini

Shouldice
Traktus iliopubikum dijahit ke flap

medial, dimana flap ini terdiri dari


fascia transversalis, oblikus internus,
musc transversus abdominis
Langkah kedua berupa 4 garis jahitan.
Setelah musc. Cremaster diambil, arah
jahitan dibalik menuju tuberkulum
pubikum, diaproksimasi antara oblikus
internus dan musc. Transversus ke
ligamentum inguinal.

Shouldice

McVay Coopers Ligament


Repair

Iliopubic Tract Repair

Tension free dengan mesh

Lichtenstein Tension free


repair
Menggunakan prostesis

mesh untuk menutup


dasar Canalis inguinalis
Mesh dijahitkan pada

Lig. Poupart, Lig.


lacunare dan
Aponeurosis M.
transversus abdominis
Bebas tegangan

Laparoskopik Herniorrhaphy

3 macam teknik:

IPOM (Intra Peritoneal Onlay Mesh)


2. TAPP (Trans Abdominal Pre Peritoneal
Mesh)
3. TEP (Totally Extra Peritoneal Mesh
Placement)
1.

Keuntungan Laparoskopik
1.
2.
3.
4.
5.

Tension Free repair dengan reparasi


seluruh Orificium myopectineal
Diseksi dan kerusakan jaringan minimal
Nyeri pasca bedah lebih ringan
Angka komplikasi rendah
Angka rekurensi rendah

Kerugian Laparoskopik
1.
2.

3.
4.

Tidak dapat digunakan untuk kasus


strangulata
Tidak dapat digunakan pada penderita
dengan riwayat post operasi daerah
pelvis yang ekstensif
Harus menggunakan Narkose umum
Membutuhkan waktu yang lebih lama
dalam pengerjaannya

Komplikasi
Intra Operatif:

1. Trauma pada Spermatic Cord


2. Trauma pada Vasa spermatica

atrofi/ nekrosis testis


3. Trauma pada N. Ilioinguinalis,
N.Genitofemoralis, N. cutaneus
femoris lateralis
4. Trauma pada Vasa femoralis

Komplikasi

Post Operatif:

1. Infeksi
2. Hematoma
3. Trauma pada nervus akibat

fibrosis maupun pembentukan


neuroma pasca bedah
4. Adhesi dan obstruksi usus

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai