5 Posisi Anak Bagi Orangtua Dalam Al Quran
5 Posisi Anak Bagi Orangtua Dalam Al Quran
Orangtua dalam Al
Quran
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan
kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita,
anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak,
kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah
ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi
Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). (Qs. Ali
Imron: 14)
2.
Allah berfirman:
Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu
melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat
demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi. (Qs Al
5.
Anak yang
PANDANGAN MATA
BAIK
&
MENYEJUKKAN
Allah berfirman:
Di sanalah Zakariya mendoa kepada Tuhannya
seraya berkata: "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi
Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya
Engkau Maha Pendengar doa."(Qs. Ali Imron: 38)
Allah juga berfirman:
Dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan kami,
anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan
keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan
7. Tentukan rutinitas
Rutinitas membuat anak Anda merasa aman dan memberi struktur
terhadap waktu yang mereka miliki. Namun tak selalu berarti harus
mengikuti jadwal sesuai jam. "Rutinitas itu penting, agar anak-anak
jadi tahu apa yang akan mereka lakukan selanjutnya. Tak perlu
berdasarkan jam, berdasarkan rutinitas juga bisa. Dengan demikian
mereka belajar keteraturan. Misalnya, usai bermain di sore hari,
mereka mandi, makan malam, sikat gigi, cuci kaki, lalu tidur,".
8. Rasa hormat berlaku dua arah
Kalau Anda tidak menghormati anak Anda, mereka tidak akan
menghormati Anda. Hukumnya "perlakukan orang lain seperti Anda
ingin diperlakukan". Menghormati mereka dengan memberikan apa
yang menjadi hak mereka tanpa menunda, juga mendengarkan apa
yang mereka ingin katakan.
9. Penguatan positif lebih baik dari penguatan negatif
Sanjungan, pujian, dan kebanggaan jauh lebih bermanfaat daripada
bersikap nyinyir, negatif, dan mengacuhkan. Lebih baik
mengucapkan penguatan positif kepadanya untuk menyampaikan
maksud Anda, bukan menunjuk ke suatu kata sifat yang melabeli.
Misalnya, "Mama senang sekali melihat usaha kamu meningkatkan
nilai Matematika kamu" lebih baik ketimbang, "Kamu pintar. Nilai
Matematika kamu sudah naik 1 angka di rapor". Ketika Anda
melabeli suatu titik, ia akan berhenti di sana dan tidak berusaha
Mauizhoh/Nasihah
Qudwah Hasanah
Aadah khayriyah
Uqubah faaaliyah
Mulahazoh mutakaamilah
Biah Solihah
1.Tarbiyah
2.Tarbiyah
3.Tarbiyah
4.Tarbiyah
5.Tarbiyah
6.Tarbiyah
7.Tarbiyah
8.Tarbiyah
Imaniyah
Akhaqiyah
Jasmaniyah
Aqliyah
Jinsiyah
Ijtimaiyah
Iqtishodiyah
Nafsiyah
Sang dokter tersenyum kagum ketika melihat ibu anak itu segera
mengeringkan tangannya, duduk di kursi, memangku anak itu dan
menghabiskan waktu selama sepuluh menit utk menerangkan serta
menjawab berbagai pertanyaan buah hatinya.
Stlh anak itu beranjak pergi sang dokter menghampiri ibu itu dan
berujar," 'kebanyakan ibu tdk mau diganggu saat ia sdg sibuk?
Mengapa ibu tdk seperti itu?"
Dgn senyum si ibu menjawab, "Saya msh bisa mencuci piring dan
perkakas kotor itu selama sisa hidup saya, tetapi pertanyaanpertanyaan polos putra saya mungkin tidak akan terulang sepanjang
HR. Abu Dawud no:3641,; Tirmidzi no:3641; Ibnu Majah no: 223;
...
Karena kalian mengenal Allah namun tidak taat kepada-Nya...
...
Kalian baca Al-Quran, namun tidak mengamalkan isinya...
...
Kalian mengenal Rasul, namun kalian tinggalkan sunnahnya...
...
Kalian kenal kematian namun kalian belum menyiapkan
untuknya...
..
Kalian fahami neraka tapi berusaha lari darinya...
...
Kalian
fahami
surga
namun
tidak
berusaha
mencarinya...
..
Kalian kubur mayat saudara kalian namun tidak
menjadikanya sebagai pelajaran darinya...
..
Kalian sibuk dengan aib orang lain sehingga dengan
aib kalian sendiri...