Anda di halaman 1dari 53

08/19/16

Dr.Abdul Gofir,SpS(K)
Neurology Department
Faculty of Medicine, UGM

Fitri Octaviana

08/19/16

Fitri Octaviana

11% populasi mengalami 1 kali kejang dalam hidupnya


4% akan mengalami kejang unprovoked
3% akan menjadi epilepsi
75% kejang terkontrol
Politerapi dibutuhkan pada 1/3 kasus
25% akan menjadi epilepsi intractable

08/19/16

Fitri Octaviana

Data WHO: penderita epilepsi sekitar 50 juta di

seluruh dunia

Prevalensi
negara maju 0.5-0.8%, negara berkembang sekitar 0.5-

4%

Insiden epilepsi
negara berkembang 50-70 kasus per 100.000

penduduk

Di Indonesia jumlah pasien berkisar epilepsi 1.1-

8.8 juta.

08/19/16

Epileptic seizure
Non-epileptic seizure

Fitri Octaviana

08/19/16

Fitri Octaviana

ILAE, 2005
Transient occurrence of signs and/or symptoms due to abnormal
excessive or synchronous neuronal activity in the brain
Tanda dan/atau gejala yang timbul transient akibat aktivitas neuron

yang berlebihan atau sinkron

08/19/16

Fitri Octaviana

Disorder of the brain characterized by an enduring predisposition

to generate epileptic seizures and by the neurobiologic,


cognitive, psychological, and social consequences of this
condition. The definition of epilepsy requires the occurrence of at
least one epileptic seizure

08/19/16

Fitri Octaviana

Definisi Operasional:

Kejang pertama unprovoked dengan

kemungkinan > 50% akan mendapat kejang


kedua
Perubahan di otak yang meningkatkan
kecenderungan terjadinya bangkitan
selanjutnya

08/19/16

Fitri Octaviana

Kejang tanpa provokasi


yang berulang
(unprovoked recurrent
seizures)
lebih dari 1 episode

08/19/16

Fitri Octaviana

Bangkitan Epilepsi
II. bangkitan umum
I. Bangkitan
Parsial
Bangkitan parsial
sederhana
Bangkitan lena
Manifestasi motorik
absence seizures
Manifestasi sensorik
Manifestasi otonom
Bangkitan mioklonik
Manifesitasi psikik
Bangkitan klonik
Bangkitan Parsial
atau Bangkitan
Komplek
tonik
Bangkitan
atonik/astatik
Bangkitan umum
sekunder

Bangkitan tonikklonik

III.T
I
D
A
K
T
E
R
K
L
A
S
I
F
I
K
A
S
I

08/19/16

Fitri Octaviana

Klasifikasi berdasarkan tipe kejang yang predominan


Localisation-related (partial, focal epilepsy)
Generalised epilepsy
Klasifikasi berdasarkan etiologi
Idiopatik; genetik
Simtomatik; didahului atau disebabkan oleh keadaan lain
kriptogenik

08/19/16

Fitri Octaviana

08/19/16

Fitri Octaviana

08/19/16

Fitri Octaviana

08/19/16

Fitri Octaviana

Self-limited epileptic seizures


Generalized onset
Focal onset

Continuing Seizure type/ Status epilepticus


Reflex Seizure

08/19/16

Fitri Octaviana

Engel. Epilepsia 2006; 47(9): 1558-68

08/19/16

Fitri Octaviana

08/19/16

Fitri Octaviana

08/19/16

Fitri Octaviana

08/19/16

Fitri Octaviana

Deskripsi kejang
Gejala prodromal
Aura
Tipe kejang
Gejala post-ictal
Anamnesis pasien atau keluarga yang menyaksikan

kejang (eyewitnesses)
Faktor risiko epilepsi
Faktor presipitasi kejang
Riwayat penyakit dahulu
Pemeriksaan fisik (defisit neurologis?)

Tanpa perubahan kesadaran.


Manifestasi klinis,bisa berupa motoris, sensoris, otonom,

maupun psikis.

Disertai kehilangan / terganggunya kesadaran


Dapat beragam bentuk
Sering diikuti automatisme yang streotip

Berawal dari bangkitan parsial sederhana

/kompleks (dapat berupa aura) yang dalam waktu


singkat menjadi bangkitan umum (biasanya tonikklonik)

Gangguan kesadaran mendadak

(absence)beberapa detik/menit

Selama bangkitan kegiatan motorik

terhenti (pasien diam tanpa reaksi)

Bisa ditemukan automatisme singkat


Segera pulih (tanpa rasa bingung)

Berupa kontraksi otot singkat

(tunggal/berulang,satu/beberapa kelompok otot)

Gerakan bervariasi (sangat ringan sampai hebat)


Mendadak jatuh atau melempar benda yang sedang

dipegang (Flying Saucer Syndrome)

Segera pulih, pasien sering merasa tetap sadar

Bisa didahului prodromal (jeritan,sentakan mioklonik)


Fase tonik 10-30 (hilang kesadaran,kaku) disusul klonik 30-

60 (kejang-kejang ekstremitas,mendengkur dan mulut


berbusa) diakhiri flasid (lemas dan tampak bingung)
Pasien seringkali tertidur setelah bangkitan

Lena umum

Lena parsial

Usia

4-20 tahun

Semua usia

Etiologi

Epilepsi umum primer

Semua kelainan fokal


atau idiopatik

Lama bangkitan

Singkat(<30detik)

Lebih lama (dapat


beberapa menit)

Manifestasi
klinis lain

Sedikit perubahan tonus atau


fenomen motorik

Perubahan
tonus/fenomen motorik
lebih jelas,sering
terdapat automatisme

Pemulihan

Cepat

Perlahan,sering disertai
kebingungan

Frekuensi

Multipel dalam satu hari

Biasanya lebih jarang

08/19/16

Fitri Octaviana

Mesial Temporal Lobe


Lateral Temporal Lobe
Fokus pada temporal mesial lebih banyak pada pasien

dengan onset lebih muda.

08/19/16

Fitri Octaviana

Sering berkembang menjadi kejang umum saat

tidur

Manifestasi bangkitan yang sering:


1.

Epigastric aura, ictal emesis, alimentary dan


automatisme tangan

2.

Behavioral arrest, hilang kesadaran,bengong dan


kontraksi otot wajah bilateral.

3.

Unilateral dystonic posturing tangan, automatisme


mimetic, complex gestures, ictal speech, partial loss
of consciousness

4.

Looking around, agitasi, vokalisasi

08/19/16

Fitri Octaviana

Mesial TLE
Sensasi epigastrik
Dj vu
Fenomena afektif (ketakutan atau sedih)
Gejala motor unilateral
Behavioral arrest dan otomatisme oral
Otomatisme motor

08/19/16

Fitri Octaviana

Lateral TLE
Halusinasi auditorik, vestibular dan visual kompleks.
Afasia dan fenomena fokal sensori-motor

08/19/16

Fitri Octaviana

Otomatisme ekstremitas atas unilateral

berhubungan dengan onset fokus bangkitan


ipsilateral.

Head tilt terutama saat awal bangkitan

biasanya berhubungan dengan fokus


bangkitan ipsilateral.

Jika head tilt terjadi tidak pada awal bangkitan,

fokus onset cenderung berada di kontralateral.

Deviasi mata biasanya berhubungan dengan

head turning dengan arah yang sama.

08/19/16

Fitri Octaviana

Unilateral tonic limb posturing berhubungan dengan fokus

bangkitan kontralateral.
Typical hand posturing: fleksi pergelangan tangan,

ekstensi jari tangan, aduksi ibu jari.


Asymmetric tonic limb posturing (figure of 4 signs)

biasanya terlihat pada saat fase awal tonik, sebelum


berkembang menjadi secondary generalized seizure.

08/19/16

Fitri Octaviana

Expressive, afasia global, dyslexia, speech arrest.


Speech arrest dan dyslexia pada onset bangkitan

menandakan fokus berasal dari hemisfer dominan.


Speech arrest pada post-ictal confusion menandakan
bangkitan berasal dari hemisfer non-dominan

08/19/16

Fitri Octaviana

08/19/16

Fitri Octaviana

08/19/16

Fitri Octaviana

Sindroma epilepsi fokal tersering kedua

setelah TLE

Biasanya sangat singkat


Berkelompok (cluster), timbul beberapa kali

dalam sehari.

Post-ictal confusion minimal atau tidak ada


Propagasi cetusan sangat cepat dan

hubungan interneuron sangat banyak


sehingga lokalisasi bangkitan lobus frontal
sering sulit jika hanya berdasarkan semiologi.

08/19/16

Fitri Octaviana

Behavior hipermotor yang stereotipik


Kadang terdapat vokalisasi
Otomatisme gestural
Otomatisme kaki bilateral (gerakan pedaling atau

bersepeda)

08/19/16

Korteks frontal

dorsolateral
Central
Prefrontal
Premotor

Frontal Mesial

Fitri Octaviana

08/19/16

Fitri Octaviana

Lobus central
Parestesia unilateral
Klonik fokal dengan Jacksonian march, disertai version kepala
ipsilateral dan diikuti paresis post-iktal
Aura somatosensori diikuti posturing tonik dan version kepala atau
bangkitan klonik
Otomatisme dan vokalisasi jarang terjadi

08/19/16

Fitri Octaviana

Korteks Premotor
Bangkitan Versive: deviasi mata ke lateral (tonik atau sakadik),
kepala dan tubuh menjadi versive, diikuti bangkitan umum
sekunder
Afasia

08/19/16

Fitri Octaviana

Korteks prefrontal
Sering dalam bentuk hipermotor
Aura (ketakutan, perasaan seperti sedang sakit, fenomena
somatosensori)
Sikap tubuh yang aneh, gerakan repetitif, pedaling, menendang,
agresif

08/19/16

Fitri Octaviana

Frontal mesial atau Suplementary Motor Area


Fencing posture
M2e: abduksi tonik dan rotasi eksternal bahu dengan fleksi siku
Hypermotor
Bangkitan dialeptic
Ekstensi tonik ekstremitas proksimal yang asimetri
Vokalisasi

08/19/16

Fitri Octaviana

Kejadian klinis paroksismal


Apakah Bangkitan?

Bangkitan non-epileptik

Bangkitan epileptik
Apakah diprovokasi?

Bangkitan simtomatik akut Bangkitan tidak diprovokasi


mis. Kejang demam
Bangkitan pertama?
Bangkitan tunggal

Bangkitan tidak diprovokasi


Berulang. Epilepsi

Umum

Parsial
Idiopatik
Temporal

Simtomatik

Idiopatik

Ekstra temporal

Simtomatik

08/19/16

Fitri Octaviana

Laboratorium
Glukosa
Elektrolit (K, Ca, Mg), BUN, Cr
Pemeriksaan fungsi hati
Kadar alkohol
Skrining toksikologi urin
Pungsi lumbal jika terdapat demam
EEG
Pencitraan

08/19/16

Fitri Octaviana

Mencari fokus epileptiform


Jika ditemukan abnormalitas membantu menegakkan diagnosis

epilepsi
Dapat membantu membedakan kejang umum dan parsial

08/19/16

Fitri Octaviana

08/19/16

Fitri Octaviana

08/19/16

Fitri Octaviana

CT Scan kepala pada keadaan emergensi


MRI
Potongan tipis tegak lurus pada hippocampus
T2, FLAIR
Pada individu lansia dengan kejang berulang, kelainan

struktural intrakranial cenderung didapatkan

08/19/16

Fitri Octaviana

08/19/16

Fitri Octaviana

08/19/16

Fitri Octaviana

08/19/16

Fitri Octaviana

Anamnesis yang akurat dan teliti sangat penting untuk

menegakkan diagnosis epilepsi


EEG dan pemeriksaan radiologis penting untuk

membantu menegakkan diagnosis

08/19/16

Fitri Octaviana

Anda mungkin juga menyukai