PADA WAJAH
DIAN RICKYRIANTO AZIS
Pembimbing : dr. Renny Purnamasari, Sp.B
DEFINISI
Trauma jaringan lunak (luka) adalah hilang atau rusaknya
jaringan lunak yang meliputi kulit, otot, saraf, atau
pembuluh darah akibat trauma. Beberapa komplikasi yang
dapat terjadi yaitu perdarahan, kelumpuhan serta berbagai
gangguan lainnya sesuai dengan penyebab dan beratnya
trauma yang didapat.
Pembuluh darah
Kelenjar Saliva
Mata
Biomekanika
ETIOLOGI
Trauma jaringan lunak dapat disebabkan oleh benda
tumpul atau tajam, perubahan suhu, zat kimia, ledakan,
sengatan listrik, atau gigitan hewan.
KLASIFIKASI
KONTUSIO
ABRASI
AVULSI
KARTILAGO
NASAL
LASERASI
LASERASI
TANGENSIAL
LUKA GIGIT
TRAUMA PADA
NERVUS &
DUKUTUS
DIAGNOSIS
ANAMNESIS
Penggunaan singkatan AMPLE (allergies, medications,
past history, last meal, events surrounding the accident
memfasilitasi anamnesis yang lengkap mengenai trauma.
Selain itu analisis yang cermat terhadap cedera jaringan
lunak harus mencakup: (1) jenis luka (abrasi, memar, dll),
(2) penyebab luka, (3) lama luka, (4) lokasi jaringan yang
luka, (5) tingkat kontaminasi daerah luka sebelum, selama,
dan setelah trauma, (6) sifat dan tingkat dari cedera terkait;
dan (7) kesehatan umum pasien (misalnya, penyakit kronis
atau akut atau alergi; obat yang sedang dikonsumsi).
Lokasi
luka
harus
dicatat
karena
karakteristik
penyembuhan yang berbeda dalam berbagai jenis kulit.
Wajah dan kulit kepala vaskularisasinya sangat baik karena
itu lebih tahan terhadap infeksi dan sembuh lebih cepat
dari daerah lain, tetapi ada beberapa struktur penting yang
harus diperhatikan di wajah, dan bekas luka yang pasti
terlihat.
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Kepala dan Leher
Pemeriksaan kepala dan leher menyeluruh berfungsi
sebagai titik awal dan dilakukan secara logis dan
konsisten untuk menghindari cedera yang terlewat.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
CT Scan
Foto X-ray
PENATALAKSANAAN
MANAJEMEN AWAL
Awal perawatan semua pasien trauma harus fokus pada
protokol algoritmik dari ATLS (Advanced Trauma Life
Support). Luka pada wajah harus diwaspadai terhadap
kemungkinan sumbatan jalan nafas, cedera vertebrae
cervical, atau cedera sistem saraf pusat.
GCS
PROGNOSIS
KOMPLIKASI
Komplikasi cedera termasuk infeksi, hematoma, flap
atau luka-tepi nekrosis, nekrosis septum hidung, laserasi
pada duktus parotikus, benda asing yang tertinggal,
kosmetik yang buruk dan cacat permanen, dan
hilangnya fungsi yang berkaitan dengan cedera saraf
atau jaringan parut.
KESIMPULAN