BAB I
PENDAHULUAN
olahraga dan trauma akibat senjata api. Trauma pada wajah sering
jaringan lunak, hilangnya dukungan terhadap fragmen tulang dan rasa sakit
(1)
.
cedera pada wajah, mulut dan rahang. Sebagian besar fraktur yang terjadi
pada tulang rahang akibat trauma maksilofasial dapat dilihat jelas dengan
fragmen tulang dan rasa sakit. Namun trauma pada rahang jarang
gigi (1).
28
dibawah usia 50 tahun dan angka terbesar biasanya mengenai batas usia
Pasien dengan kecelakaan lalu lintas yang fatal harus menjalani rawat inap
di rumah sakit dan dapat mengalami cacat permanen. Oleh karena itu,
itu, para dokter umum harus mengetahui prinsip dasar ATLS (Advance
seperti untuk patah lengan atau kaki. Bagian-bagian dari tulang harus
berbaris (dikurangi) dan ditahan dalam posisi cukup lama untuk waktu
penjaga pelindung mulut, dan masker yang tepat dan helm untuk semua
1.2 Tujuan
1. Manfaat Teroritis
trauma maksilofasial.
2. Manfaat Praktis
a. Penulis
trauma maksilofasial.
b. Institusi
selanjutnya.
28
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
kedua setelah lahir dan lambat laun akan menurun kecepatannya. Pada
anak usia 4-5 tahun, besar kranium sudah mencapai 90% kranium dewasa.
adalah wajah bagian atas, di mana patah tulang melibatkan daerah frontal
dan sinus. Bagian kedua adalah midface. Midface dibagi menjadi bagian
28
atas dan bawah. Para midface atas adalah di rahang atas dimana fraktur Le
Fort II dan III terjadi. Bagian ketiga dari daerah maksilofasial adalah
wajah yang lebih rendah, di mana patah tulang yang terisolasi ke rahang
bawah (2).
trauma maksilofasial dan 12% dari beban penyakit di dunia pada tahun
2000. Lebih dari 90% kematian di dunia akibat trauma terjadi di negara
berkembang (2).
tersering yaitu sebanyak 75,9% di India. Hasil serupa juga didapatkan dari
penelitian di Israel sebanyak 74,2% dan Iran dengan proporsi 4,5 banding
28
disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas, diikuti oleh penyebab lain yaitu
trauma jaringan keras wajah dan trauma jaringan lunak wajah. Trauma
kaca pada kecelakaan lalu lintas atau pisau dan golok pada perkelahian (3).
oleh karena trauma dari luar. Trauma pada jaringan lunak wajah
a. Eksoriasi
c. Luka bakar
d. Luka tembak
Langer.
fragmen kecil jaringan akan mati pada bagian tubuh lainnya dapat
anatomi diulai pada bagian dalam luka dengan benang yang dapat
- Epistaksis
jaringan
Indikasi:
Reduksi tertutup paling baik dilakukan 1-2 jam sesudah trauma karena
2. Reduksi terbuka, dilakukakn dengan sedasi yang kuat atau analgesi umum.
Indikasi:
1. Fraktur Zigoma
dari tulang temporal, tulang frontal, tulang sfenoid dan tulang maksila.
28
Fraktur tulang zigoma ini agak berbeda dengan fraktur tripod atau
trimalar (4).
4. Perdarahan subkonjungtiva
5. Enoftalmus
6. Ptosis
9. Emfisema subkutis
Arkus zigoma merupakan bagian dari sub unit wajah yang dikenal
dikenal sebab pada tempat ini timbul rasa nyeri waktu bicara atau
koroid dan otot temporal. Fraktur arkus zigoma yang tertekan atau
reduksi terbuka selanjutnya dipasang kawat baja atau mini plate pada
nyawa (5).
a. Le Fort I
dari sphenoid pterygoid processes dari dua pertiga superior dari wajah.
b. Le Fort II
28
c. Le Fort III
tengkorak akibat gaya yang langsung pada level orbita. Garis fraktur
pterygomaxillary.
Ada dua tipe fraktur maksila non Le Fort lain relatif umum.
dan terisolasi. Sering kali, sebuah palu atau instrumen lain sebagai
cedera ini. Yang kedua adalah fraktur karena gaya dari submental
arches (5).
gigi.
dilindungi oleh palpebra. Dasar orbita yang tipis mudah rusak oleh
1. Enoftalmus
2. Eksoftalmus
3. Diplopia
Kelainan ini tidak lazim terdapat pada blow out fracture dari
dasar orbita. Kelainan ini sangat spesifik terdapat pada fraktur yang
dislokasi zigoma.
5. Fraktur Mandibula
subkondilar (7).
mandibula
28
inferior
c. Anestesia dapat terjadi pada satu bibir bawah, pada gusi atau pada
maloklusi
praktis.
b. Simfisis mandibula
c. Angulus mandibula
d. Ramus mandibula
e. Prosesus koronoid
f. Prosesus kondilus
g. Prosesus alveolaris
28
Fraktur yang terjadi dapat pada satu, dua atau lebih pada
lengkung (8).
2.6.1 Anamnesa
riwayat medis dan bedah masa lalu, merupakan hal yang paling
status mental?
mata?
i. Apakah pasien dapat menggigit tanpa rasa sakit, dan pasien merasa
DAFTAR PUSTAKA
2008
Aesculapius. 2014
Jakarta. 2011