CHORIOAMNIONITIS
NURFITRI RAHMANI AWALIYAH
IDENTITAS PASIEN
Nama
: NY. S
Umur
: 42 tahun.
Agama
: Islam
Alamat
: PLARUNG
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Rekam Medik :
Tgl Masuk : 4 Juni 2016
Dokter
: dr. Alfun DA, Sp.OG
Coassisten
: Nurfitri Rahmani Awaliyah
KELUHAN UTAMA
Pasien
datang
ke
UGD
RSUD
Jogja
rujukan dari RSUD
Wonosari
dengan
G3P2A0
UK
36
minggu, PEB, inpartu,
induksi gagal
LABORATORIUM
AL
Eritrosit
HMT
Neutrofil
GDS
40,5
4,65
39,8
89,9
186
PENATALAKSANAAN
Berdasarkan data yang ada ditegakkan diagnosis G3
hamil 36 minggu, janin presentasi kepala tunggal hidup
dengan ketuban pecah 35 jam, air ketuban habis, PK I
laten dan korioamnionitis. Setelah dilakukan analisis
terhadap masalah tersebut diputuskan untuk dilakukan
terapi terminasi kehamilan perabdominam dengan
pemberian antibiotik intra vena cefim 2x1 amp; dan
metronidazol 3x500 mg sampai 24 jam postpartum; inj.
Kortikosteroid dexametasone 2 amp/IV
POST PARTUM
TINJAUAN PUSTAKA
CHORIOAMNIONITIS
PENDAHULUAN (KORIOAMNION)
Pada
kehamilan
aterm
korioamnion berbentuk selaput
yang licin dan kuat. Selaput
amnion
merupakan
selaput
terdalam yang langsung kontak
dengan cairan amnion. Selaput ini
avaskuler tetapi berperan penting
dalam proses kehamilan untuk
mempertahankan
tegangan
selaput janin. Oleh karena itu
perkembangan
komponenkomponen selaput amnion yang
mencegah ruptur atau robek
merupakan hal yang penting untuk
keberhasilan kehamilan
STRUKTUR LAPISAN
KORIOAMNION
DEFINISI
Korioamnionitis merupakan infeksi akut pada cairan
ketuban, janin dan selaput korioamnion yang
disebabkan oleh bakteri. Infeksi ini merupakan
manifestasi suatu infeksi intrauterin dan seringkali
berhubungan dengan ketuban pecah dini dan persalinan
lama. Bila lekosit mononuklear dan polimorfonuklear
menembus korion, secara mikroskopis sudah dapat
dikatakan sebagai korioamnionitis. Sekitar 25% infeksi
intrauterin disebabkan oleh ketuban pecah dini. Makin
lama jarak antara ketuban pecah dengan persalinan,
makin tinggi pula resiko morbiditas dan mortalitas ibu
dan janin
HISTOLOGIC DEFINITION
NEUTROPHILS INVASION
INTO THE :
ETIOLOGY and
RISK FACTORS
Caused by bacteria ascending
from vagina into uterus
Iatrogenic
Nulliparity
Prolonged rupture of the
membranes (>18 hours before
onset of labors)
Prolonged labor
Meconium stained amniotic fluid
Excessive vaginal exams
Genital tract infection
PATHOPHYSIOLOGY
PATHOPHYSIOLOGY
DEFINITION
DIAGNOSE
CLINICAL CHORIOAMNIONITIS HAS BEEN DEFINED AS:
MATERNAL FEVER (37,8 C) ASSOCIATED WITH 2 OR MORE OF
THE FOLLOWING :
COMPLICATION
MATERNAL
Chorioamnionitis leads to a 2-3 fold increased risk for cesarean delivery
2-4 fold increase in endomyometritis, wound infection, pelvic abscess, bacteremia and
post partum hemorrhage
Uterine atony
Rarely encountered : septic shock, DIC, adult respiratory distress syndrome and
maternal death
FETAL
Preterm delivery
Asfiksia
Neonatal infection (sepsis, pneumonia, meningitis)
Seizures
Cerebral palsy
Death
TREATMENT
PREFERRED REGIMENT (MOST EXTENSIVELY STUDIED)
Ampicillin 2 grams IV every 6 hours, or Penicillin-G 5 million unit IV every 6
hours
PLUS
Gentamicin 1.5 mg/kg IV every 8 hours
PENICILLIN ALLERGY
Replace ampicillin/penicilin with :
Vancomycin 500 mg every 6 hours
OR
Erythromycin 1 gram every 6 hours
OR
Clindamycin 900 mg every 8 hours
CESAREAN SECTION
Add additional anaerobic coverage to regime at time of umbilical cord-clamping:
Clindamycin 900 mg every 8 hours
OR