Anda di halaman 1dari 19

IN GAAP WE TRUST: EXAMINING HOW

TRUST INFLUENCES NONPROFESSIONAL


INVESTOR DECISIONS UNDER RULESBASED AND PRINCIPLES- BASED
STANDARDS
Riky Saputra
Siti Nestiti
Tri Maya Apriyas

INTRODUCTION
Laporan

keuangan,

standar

akuntansi,

praktek

audit,

dan

tata

kelola

perusahaan meningkatkan pengawasannya akibat skandal akuntansi Enron


dan Worldcom. Kepercayaan investor pada kualitas informasi keuangan
menurun dan reputasi profesi akuntansi buruk. Dalam usaha mengembalikan
kepercayaan di sistem pelaporan keuangan, Financial Accounting Standards
Board (FASB) mengusulkan prinsip berdasarkan pendekatan pada standar
akuntansi US dan berlanjut untuk bergerak terhadap konvergensi dengan
International Financial Reporting Standards (IFRS).

Pembuat keputusan sering membutuhkan motivasi tambahan untuk menguji


informasi keuangan yang lebih benar. Kami berargumen bahwa kurangnya
kepercayaan saat ini, lebih pada sistem pelaporan keuangan berbasis aturan
adalah karakteristik situasional yang mana menyediakan insentif cukup bagi
user untuk lebih benar-benar menguji pilihan laporan keuangan. Kepercayaan
adalah kerelaan individual yang mengandalkan orang lain atau informasi
dibuat oleh orang lain. Ketika individual tidak percaya pada sistem pelaporan
keuangan, mereka mungkin tidak rela berinvestasi di perusahaan yang
melaporkan lebih baik hasil keuangan kecuali jika standar akuntansi digunakan
untuk membuat hasil tersebut berbeda dari sistem saat ini.

Dalam penelitian ini kami menginvestigasi apakah tipe standar dan tingkatan
kepercayaan saat ini, lebih pada sistem pelaporan keuangan berbasis aturan
mempengaruhi penilaian dan keputusan investor non profesional. Investor non
profesional menyediakan laporan keuangan baik yang berbasis aturan atau
berbasis prinsip, namun tidak keduanya untuk dua perusahan (ABC, XYZ).
Kedua perusahaan di idenfikasi secara ekonomi kecuali untuk satu pilihan
laporan keuangan.

TEORI DAN PEMBANGUNAN HIPOTESIS


Kepercayaan investor telah menurun sebagai hasil dari skandal akuntansi saat ini. Dengan
harapan mengembalikan kepercayaan investor, FASB dan SEC sedang memproses perubahan,
sistem pelaporan keuangan berbasis aturan ke sistem pelaporan keuangan berbasis prinsip.
Pendukung standar akuntansi berbasi prinsip berpendapat bahwa model pelaporan keuangan
saat ini memiliki aturan yang sangat kompleks dan mendorong manager untuk memanipulasi
hasil keuangan dengan menyusun transaksi di antara aturan. Pendukung seperti itu percaya
bahwa standar berbasis prinsip akan lebih mudah dimengerti dan membuat lebih sulit untuk
menyusun transaksi. Sebaliknya, kritik keprihatinan yang diungkapkan bahwa standar berbasis
prinsip akan meninggalkan banyak ruang untuk penilaian profesional karena perbedaan yang
signifikan di aplikasi, mengurangi komparabilitas, konsistensi, dan pelaksanaan regulasi. Kritik
seperti itu mencurigakan bahwa standar berbasis prinsip akan mengarah ke kualitas pelaporan
keuangan yang lebih baik dan sebagian yang tidak percaya pada perusahaan dan auditor
mereka, akan percaya pada penilaian yang dilakukan oleh profesional.

Baik basis aturan atau basis prinsip, penelitian sebelumnya mengacu bahwa
manager dan akuntan profesional menggunakan kebebasan standar akuntansi,
baik penilaian dalam mengaplikasikan prinsip atau menyusun transaksi di
antara aturan yang kaku untuk mengatur pendapatan dan mendukung
pelaporan keuangan.
H1a : Investor non profesional yang lebih percaya pada sistem pelaporan
keuangan saat ini akan membuat keputusan investasi yang sama ketika
diberikan informasi keuangan yang dibuat menggunakan standar berbasis
prinsipal atau berbasis aturan.

Kami percaya bahwa kurangnya kepercayaan merupakan faktor situasional yang


akan berhubungan dengan tipe standar dan membuat keputusan investor
berbeda. Ketika individual tidak percaya akan keluaran, mereka akan melakukan
pengawasan yang lebih pada proses dimana outcomes atau keluaran tersebut
berasal. Sistem kontrol membawa celah antara risiko dengan kepercayaan
dengan mengurangi risiko yang dirasakan pada level penngelolaan kepercayaan.
Standar akuntansi menampilkan sistem kontrol yang meminimalisir risiko dan
memperbolehkan investor untuk percaya pada laporan keuangan yang disajikan.
H1b : Investor non profesional yang kurang percaya dengann sistem pelaporan
keuangan saat ini akan membuat keputusan investasi yang berbeda ketika
diberikan informasi keuangan yang dibuat menggunakan standar berbasis
prinsipal versus berbasis aturan.

METODE
Partisipan
Total 331 paket ekperimental yang didistribusikan kepada investor non profesional di
bagian barat US. Kami menggunakan investor non profesional karena fokus pada
pengembalian kepercayaan investor dalam sistem pelaporan keuangan adalah hal yang
sangat relevan dengan investor non profesional.

162 paket kembali, dan untuk

keseluruhannya sekitar 48,9%. Dari 162 tanggapan, 11 partisipan tidak melengkapi materi
ekperimental, sehingga sample terakhirnya adalah 151 partisipan. 52 partisipan ditawarkan
kesempatan untuk berpartisipasi melalui kelompok investasi atau daftar alumni universitas.
Kebanyakan patisipan ini ditawarkan donasi sosial sebagai insentif untuk memenuhi materi
eksperimental. 99 sisa partisipan ditawarkan untuk berpartisipasi melalui kelas M.B.A.
Kebanyakan partisipan ini ditawarkan kredit ekstra sebagai insentif untuk memenuhi materi
eksperimental.

Desain Ekperimen
Kami menggunakan desain 2 x 2 dengan tipe standar (berbasis aturan,
berbasis prinsipal) dan kepercayaan (lebih percaya, kurang percaya) sebagai
faktir antara subjek. Tipe standar adalah faktor yang dimanipulasi, sementara
kepercayaan adalah faktor pengukur, kemudian dibagi menjadi lebih percaya
atau kurang percaya menggunakan analisis kluster. Partisipan ditanya untuk
menganalisis laporan keuangan (neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas,
dan catatan atas laporan keuangan) dari dua perusahaan yang serupa (ABC,
XYZ), yang dihasilkan menggunakan stanadar baik basis aturan ataupun basis
prinsipal. Pilihan investasi dan alokasi investasi antara dua perusahaan
digunakan untuk pengukuran dependen.

Prosedur
Partisipan menerima paket kasus yang cukup yang termasuk surat
pengantar yang menjelaskan sifat penelitian, laporan persetujuan, materi
eksperimental, dan alamat, serta amplop pengembalian yang di stampel.
Materi ekperimen dibagi dalam 3 paket berurutan. Bagian 1 mengenai
kuesioner demografi, bagian 2 tentang tugas pokok ekperimental untuk
penelitian ini, dan bagian 3 merupakan kuesioner post eksperimental.

RESULTS
Manipulation Check
Standar akuntansi berbasi aturan dan berbasis prinsipal dibedakan dalam
tingkatan kebijaksanaan yang mengijinkan manager dalam menyiapkan
laporan keuangan. Hasilnya mengindikasikan bahwa partisipan menanggapi
tipe manipulasi standar dan mengenal perbedaan kebijaksanaan antara
laporan keuangan berbasis aturan dan berbasis prinsipal, tetapi tidak
menghubungkan perbedaan dalam kebijaksanaan untuk kedua perusahaan
atau tingkatan kepercayaan.

Covariate
Eksperimen ini didesain untuk menguji apakah kepercayaan dan tipe
standar akuntansi berpengaruh pada penilaian dan keputusan investor non
profesional. Berdasarkan latar belakang teori dan pembangunan hipotesis, EPS
diidentifikasi

dan

digunakan

dalam

analis

data

untuk

mengendalikan

kekacauan yang mungkin terjadi dan untuk menyediakan pandangan dalam


proses pengambilan keputusan. Teori kognitif mengarah bahwa investor non
profesional mungkin terpaku pada informasi akuntansi dan mengandalkan
pengukuran ringkas seperti EPS atau rasio keuangan. Laporan EPS dan rasio
keuangan untuk perusahaan itu sangat berkorelasi tinggi dan hanya EPS yang
digunakan sebagai covariate.

Hypotheses
Untuk menguji H1a dan H1b, partisipan diminta untuk memilih berinvestasi
di salah satu perusahaan (ABC, XYZ). Secara keseluruhan dari 151 partisipan,
sebanyak 78,8% partisipan lebih memilih untuk berinvestasi di ABC tanpa
memperhatikan tipe standar dan level kepercayaan. Hasil tersebut mendukung
hipotesis H1a. Demikian juga, dari 79 partisipan, sebanyak 63 diantaranya
(79,7%) yang mana kurang percaya pada sistem pelaporan keuangan saat ini
juga memilih untuk berinvestasi di ABC dibandingkan XYZ. Dengan hasil
tersebut makan H1b juga terdukung.

CONCLUSION
Diskusi
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menginvestigasi apakah dan bagaimana tipe standar
(basis prinsipal, basis aturan) dan tingkatan kepercayaan pada sistem pelaporan keuangan saat ini
mempengaruhi penilaian dan keputusan investor non profesional. Kami menemukan bahwa
meskipun standar akuntansi berbasis prinsipal secara jelas lebih bijaksana dibandingkan standar
berbasis aturan, tipe standar yang berdiri sendiri tidak mempengaruhi keputusan investasi investor
non profesional. Investor non profesional yang secara umum lebih percaya pada sistem pelaporan
keuangan berbasis aturan memilih untuk berinvestasi pada perusahaan dan mengalokasikan
investasi dengan cara yang sama tanpa memperhatikan tipe standar yang digunakan untuk
membuat hasil keuangan. Kelompok partisipan yang kurang percaya, memilih untuk berinvestasi
dan mengalokasikan uang lebih pada perusahaan yang melaporkan hasil keuangan yang positif
ketika mengevaluasi laporan keuangan berbasis prinsipal dibandingkan ketika mengevaluasi
laporan keuangan berbasis aturan. Hasil ini konsisten dengan prosedural keadilan dan literatur
kepercayaan institusi.

Batasan
Ada beberapa batasan dalam penelitian ini. Pertama, kepercayaan pada sistem
pelaporan keuangan merupakan variabel yang terukur dibandingkan variabel
manipulasi. Variabel yang terukur sering menimbulkan pertanyaan tentang
kemungkinan menghilangkan sebagian variabel. Meskippun, diberikan kekurangan
perbedaan demografi dalam kelompok yang lebih percaya dan kurang percaya,
kami percaya bahwa menghilangkan variabel seperti itu adalah minim.
Kedua, kami berargumen bahwa jika partisipan tidak percaya pada satu sistem
standar akuntansi, sistem penggati mungkin memecahkan risiko yang dirasakan
dan kurangnya kepercayaan. Teori kami tidak secara spesifik tipe sistem pengganti
apa dan kami mengakui bahwa ada beberapa potensi sistem alternatif.

Ketiga, dalam bagian pembelajaran sebelumnya pada tugas ekperimental,


kami meminta partisipan untuk menilai dua standar akuntansi, satu tertulis
sebagai standar berbasis aturan, dan yang satunya sebagai standar berbasis
prinsipal, dalam tingkatan kebijaksanaan, keadilan yang dirasakan, kualitas
yang dirasakan. Potensi keterbatasannya adalah bahwa bagian pembelajaran
bisa memnacing partisipan untuk mempertimbangkan standar akuntansi dan
dampaknya pada kualitas laporan keuangan, dimana mereka mungkin tidak
mempertimbangkannya.
Partisipan terpaksa untuk mengalokasikan investasi uang mereka dan tidak
diperbolehkan untuk berinvestasi diluar dua perusahaan yang telah disediakan.
Alokasi yang terpaksa seperti itu dipilih karena untuk analisis yang sederhana.

Penelitian yang akan Datang


Fokus pada kredibilitas sistem pelaporan keuangan U.S., penelitian yang
akan datang sebaiknya mengivestigasi kaitan antara kepercayaan saat ini,
lebih pada sistem lapora keuangan berbasis aturan dengan permintaan untuk
standar akuntansi berbasi prinsipal. Sebagai tambahan, kami hanya memulai
untuk menginvestigasi peran standar berbasis aturan versus standar berbasis
prinsipal di sistem pelaporan keuangan U.S. dan penelitian yang akan datang
sebaiknya menempatkan aspek lain dari pilihan tipe standar dan dampaknya
pada pengambilan keputusan. Ada aspek lain seperti Sarbanes-Oxley Act yang
mencoba mengembalikan kepercayaan pada sistem pelaporan keuangan.
Penelitian yang akan datang sebaiknya fokus pada peran kepercayaan,
kemampuan perubahan yang diusulkan untuk mengembalikan kepercayaan
dan dampak kepercayaan dalam tipe penilaian dan keputusan yang berbeda.

Kesimpulan
Penelitian ini berkontribusi untuk perdebatan saat ini yaitu standar berbasi
prinsipal versus standar berbasis aturan. FASB bergerak maju dengan pendekatan
lebih kepada basis prinsipal untuk pengaturan standar akuntansi U.S. sebagai arti
dalam peningkatan kualitas laporan keuangan dan pengembalian kepercayaan
dalam sistem pelaporan keuangan. Kami menemukan bahwa kepercayaan
memainkan peran dalam kerelaan investor non profesional untuk mengandalkan
informasi keuangan dan sebagai hasilnya untuk berinvestasi. Untuk investor non
profesional yang kehilangan kesetiaan dan kepercayaan saat ini, lebih pada
sistem pelaporan berbasis aturan, beralih lebih kepada sistem berbasis prinsipal
yang mungkin membuat kepercayaan untuk investor non profesioanl untuk
menginvestasikan uang mereka secara lebih. Dalam review literatur akademik,
untuk memperoleh pemahaman bagaimana standar berbasis aturan dan berbasis
prinsipal akan mempengaruhi laporan keuangan.

QUESTIONS
Annisa Rizki W

Tri Agung H

Anda mungkin juga menyukai