Anda di halaman 1dari 46

Histologi

Sistem Respirasi

DR. CITRA MAHARANI

BAGIAN HISTOLOGI
FKIK UNJA

FUNGSI

Bagian konduksi
Mengalirkan

udara ke dan dari paru-paru


Menyiapkan udara yang masuk :
Debu

Bagian respirasi
Tempat

berlangsungnya pertukaran gas

EPITEL RESPIRASI
Terdapat 5 jenis sel yang khas:

Sel silindris bersilia


Sel

terbanyak, memiliki 300 silia

Sel goblet
Mengandung

Sel sikat (brush)


Terdapat

banyak mikrovili pada permukaan apikalnya

Sel basal
sel

mukus kaya polisakarida

bulat kecil terletak diatas laminal basal

Sel granula kecil


Mirip

sel basal dan memiliki banyak granul

Semua jenis sel diatas terdapat di membran basalis

PERALIHAN EPITEL RESPIRASI

PERALIHAN EPITEL RESPIRASI


(*) dari rongga hidung hingga laring terdapat
beberapa bagian yang dilapisi epitel berlapis
gepeng
Jenis epitel ini terdapat pada daerah yang
terpapar aliran udara langsung atau abrasi
fisik (mis. Orofaring, epiglotis, pita suara)
memberi perlindungan terhadap erosi

RONGGA HIDUNG

Vestibulum
Bagian

paling anterior dari cavum nasi


Terdapat kelenjar sebasea, kelenjar keringat,
vibrisae
Epitelnya : epitel berlapis gepeng dengan lapisan
tanduk (kulit) epitel berlapis gepeng tanpa
lapisan tanduk epitel respirasi sebelum masuk
fossa nasal

Fossa nasal
Dari

dinding lateral menonjol 3 tonjolan


tulang/konka

NASAL CONCHAE

Konka superior: ditutupi epitel olfaktorius


Konka media dan inferior: ditutupi epitel
repirasi
Di dalam lamina proria konka terdapat
pleksus venosa besar (swell bodies)
Reaksi alergi dan inflamasi menyebabkan
pengembangan swell bodies secara abnormal
dalam kedua fossa menghambat aliran
udara

SINUS PARANASAL

Merupakan suatu rongga sinus frontal,


maksila , etmoid dan sfenoid
Epitel bertingkat silindris bersilia
Sel Goblet : sedikit
Lamina propria tipis, membran basal sangat
tipis, melekat langsung pada periosteum.
Gerakan silia mengalirkan mukus ke dalam
cavum nasi atau nasofaring

Sinusitis :
proses peradangan sinus
yang menyebabkan
gangguan drainase sinus.
(sumbatan di
ostium/gangguan kerja
silia)

FARING

Nasofaring
Terletak

di bawah dasar tengkorak di atas


palatum molle, diliputi oleh epitel bertingkat
torak bersilia dan bersel Goblet

Orofaring
Terletak

di belakang rongga mulut dan


permukaan belakang lidah, diliputi epitel
berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk

Laringofaring
Terletak

di belakang laring, diliputi epitel yang


bervariasi, sebagian besar oleh epitel berlapis
gepeng tanpa lapisan tanduk

LARING

JENIS KARTILAGO PADA LARING

Tulang rawan hialin


Tiroid
Krikoid
Aritenoid

Tulang rawan elastis


Epiglotis
Kuneiform
Kornikulata
Ujung

aritenoid

EPIGLOTIS

Permukaan laringeal : epitel silindris


bertingkat bersilia dan bersel goblet
Permukaan lingual : epitel gepeng berlapis
tanpa lapisan tanduk
Lamina propria : terdapat kelenjar campur
Dibawah epiglotis terdapat 2 pasang lipatan:
Atas

: pita suara palsu (plica vestibularis)


Bawah : pita suara sejati (plica vocalis)

TRAKEA

Epitel silindris bertingkat bersilia dan bersel


Goblet
Lamina propria : terdapat kelenjar campur
dan terdapat 16-20 cincin tulang rawan hialin
berbentuk C dengan celah di posterior trakea
Ligamen fibroelastis dan berkas otot polos
menjembatani kedua ujung bebas tulang
rawan C

Epitel respirasi pada trakea dan bronkus


dapat mengalami metaplasia menjadi
epitel berlapis gepeng karena mengalami
rangsangan/ gesekan
(contoh : Batuk kronis)

PERCABANGAN BRONKUS

Bronkhus besar (cabang trakea) memasuki


paru-paru di hilus dan mempercabangkan
bronkhus sekunder, masing masing menuju ke
lobus paru paru , sehingga untuk:
Paru kanan : 3 bronkhus sekunder
Paru kiri
: 2 bronkhus sekunder
Tiap cabang mengurusi segmen lobus
Segmental bronkhus ini bercabang cabang
lagi di dalam lobus, sehingga diameter
mengecil dan jumlah cincin cartilagonya
berkurang

Pada diameter 1mm cartilago menghilang,


saluran menjadi Bronchiolus
bercabang-cabang menjadi 5-7 Bronkiolus
terminalis Tiap bronchiolus terminalis
bercabang 2 atau lebih dan berakhir pada
Bronkhiolus Respiratorius bercabangcabang menjadi duktus alveolaris
bercabang menjadi sakus alveolaris
alveoli

BRONKHIOLUS TERMINALIS

Merupakan saluran akhir dari bagian


konduksi
Diameter 0,5 mm atau kurang
Epitel selapis silindris atau kuboid bersilia
Sel goblet dan kelenjar tidak ada
Terdapat sel Clara yang tidak bersilia,
mempunyai fungsi sekresi glikosaminoglikan
untuk melindungi lapisan bronkiolus
Jaringan elastis bercampur dengan jaringan
otot polos yang terdapat dalam jumlah besar.

PERUBAHAN STRUKTUR
HISTOLOGI BAG. KONDUKSI

Epitel ukuran tingginya akan memendek


(lumen mengecil)
Sel Goblet dan kelenjar seromukosa
berkurang dan menghilang
Lamina propria : makin menipis
Cartilago berbentuk C menjadi lempeng
cartilago pulau-pulau cartilago insulae
cartilagoneae kartilago menghilang
Serat elastis makin bertambah
Serat otot polos juga bertambah

BRONCHIAL CARTILAGE

BRONKHIOLUS RESPIRATORIUS

Terdapat epitel selapis kuboid bersilia dan


sel clara
Lebih jauh sedikit, epitelnya sudah tidak
bersilia lagi, dan menjadi epitel selapis
kuboid

RESPIRATORY BRONCHIOLE

DUKTUS ALVEOLARIS

Dibentuk oleh
Sakus

alveolaris
alveolus

Sering dijumpai serat otot polos tertentu


berkelompok di muara alveoli
Serat elastis, retikuler dan kolagen halus
juga mengisi dinding duktus.
Bagian ujung duktus alveolaris mempunyai
diameter lebih besar yang disebut Atria,
yaitu ruang yang menghubungkan beberapa
sakus alveolaris

SAKUS ALVEOLARIS

Merupakan kantong yang di bentuk oleh dua


alveoli atau lebih
Dinding terdiri atas
Alveoli-alveoli

yang berdinding sangat tipis


Banyak dijumpai serat elastis dan retikuler
Serat otot polos tidak di jumpai
Tidak dilapisi epitel kecuali alveoli-alveoli

ALVEOLI

Adalah gelembung gelembung udara berupa


kantong kecil (dinding dari ductus dan saccus
alveolaris)

Bagian terminal dari percabangan bronkus

Pada dinding alveoli terjadi pertukaran gas


O2 dan CO2 antara udara dan darah

ALVEOLI

Alveolus melekat satu sama lain dan


dipisahkan oleh septum interalveolaris yang
juga merupakan dinding alveolus
Septum ini sebagian besar ditempati oleh
kapilar kapilar yg banyak membentuk
anyaman
Dinding tipis sehingga memungkinkan
terjadinya pertukaran gas

SEPTUM INTERALVEOLARIS

Dalam septum interalveolaris dapat di


jumpai:
Serat

serat elastis dan retikuler yang disusun


sedemikian rupa sehingga memungkinkan dinding
alveoli mengembang dan menciut
Fibroblas
Makrofag
Leukosit

Terdapat Lubang-lubang stigma / porus


alveolaris berdiameter 10-15 m sehingga
dapat terjadi pertukaran udara kolateral
(paru-paru mengembang)
Fungsi porus : mencegah overdistensi /kolaps
beberapa alveoli pada waktu bronkhiolus
terminalis mengalami oklusi.

MACAM2 SEL PADA SEPTUM


INTERALVEOLARIS

Sel endotel kapiler


Sel

ini melapisi kapiler darah , inti terlihat


gepeng, kromatin inti halus dan sel ini relatif
lebih banyak di temukan
Sel alveoli kecil/ sel alveolus gepeng / Type I
Cell
Merupakan 95% dari permukaan alveolus
Selnya begitu tipis dengan inti gepeng
Sulit dilihat oleh mikroskop biasa

Sel alveoli besar (sel septal) / sel sekretorius /


type II cell
Terselip

diantara sel alveolar tipe I


Berbentuk kuboid
Berkelompok 2-3 sel
Sitoplasma mengandung multilamelar bodies, zat
ini dilepaskan ke permukaan sel sebagai surfaktan
Fungsi surfaktan: mengurangi ketegangan
permukaan sel-sel alveolar dan mencegah alveolus
kolaps saat ekspirasi & memiliki efek bakterisid

Bayi prematur gangguan pernapasan akibat


produksi surfaktan yang tidak mencukupi
sehingga sulit mengembangkan alveous

Sel alveolar fagosit / sel debu (dust cell) /


makrofag
Termasuk RES
Seringkali ditemukan pada permukaan alveolus
Sel berbentuk bulat, agak besar dengan inti bulat
Mengandung partikel kecil (debu) hasil fagositosis
yang masuk ke dalam alveoli atau dinding alveoar
Pada gagal jantung, darah terbendung dalam paruparu, eritrosit masuk ke alveoli dan difagositosis
oleh makrofag alveolaris disebut sel payah
jantung. Sitoplasma sel mengandung granula
pigmen hemosiderin.

BLOOD AIR BARRIER

Merupakan struktur yg mempunyai tebal


0,2-0,5 m, memisahkan udara dalam
alveolus dengan darah dalam kapiler
struktur ini terdiri dari 3 lapisan:
Sitoplasma

sel epitel alveoli


Lamina basalis yang menyatu dari sel epitel
alveoli dan sel endotel kapiler
sitoplasma sel endotel kapiler

Terjadi pertukaran O2 dan CO2

BRONCHIOLE AND ALVEOLI WITH


BLOOD

BLOOD AIR BARRIER

PLEURA

Adalah membran serosa pembungkus paru


Terdiri dari2 lapisan;
Parietal
Visceral

Dalam keadaan normal, rongga pleura


mengandung sedikit cairan sebagai agen
pelumas, agar permukaan satu dengan yang
lainnya tetap halus selama gerakan
pernapasan
patologis rongga pleura terisi cairan dan
udara (ex: efusi pleura)

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai