Anda di halaman 1dari 42

Respon Imuns

Dasar
Oleh : Adelia Ramadhani Putri (IBD B 25)

Definisi Respon Imun


dan Fungsi Sistem
Imun

Definisi Respon Imun

Respon Imun adalah kemampuan


tubuh untuk menahan atau
menghilangkan benda asing dari
tubuh yang berpotensi merugikan
tubuh.
Sistem imun adalah mekanisme
pertahanan tubuh internal yang
berperan dalam menghancurkan
benda asing dalam tubuh.

Fungsi Respon Imun


1.
2.

3.

Mempertahankan tubuh dari patogen invasif


(mikroorganisme penyebab penyakit misalnya
virus dan bakteri)
Menyingkirkan sel yang aus dan jaringan
yang rusak oleh trauma atau penyakit
sehingga memudahkan jalan untuk
penyembuhan luka dan perbaikan jaringan.
Mengenali dan menghancurkan sel abnormal
atau mutan yang berasal dari tubuh
immune surveillance (mekanisme pertahanan
internal utama terhadap kanker)

Melakukan respon imun yang tidak pada

Aliran Sistem Limfatik dan


Hubungannya dengan
Pembuluh Darah

Aliran Sistem Limfatik

Pembuluh
kapiler darah

Pembuluh
kapiler

Kelnjar
kapiler

Cairan
interstisial

Pembuluh
kapiler
limfatik

Simpangan dari
internal
pembuluh darah
leher dan vena
subklavia darah

A picture is worth a thousand words

Klasifikasi Sistem Imun beserta Komponennya

Sistem Imun Bawaan

Sistem Imun Didapat

Sistem Imun Bawaan

Ada sejak lahir


Bersifat non-spesifik
Memperlakukan semua bakteri dengan sama
Komponen
1. Kulit yang utuh
2. Membran Mukosa
3. Cairan Tubuh
4. Neutrofil dan Makrofag

Sistem Imun Didapat

Pertahanan Tubuh untuk organisme


patogen yang telah menembus
sistem imun bawaan.
Bersifat Spesifik
Deteksi Patogen tertentu dan respon
tertentu pada organisme patogen.
Komponen
1. Limfosit T

Organ-Organ yang Berperan dalam Sistem Imun

Organ Limfatik
Primer

Organ Sistem
Imun

Sumsum
Tulang Merah
Kelenjar
Timus
Nodus Limfe

Organ Limfatik
Sekunder

Limpa
Nodulus
Limfatikus

Organ-Organ yang Berperan dalam Sistem Imun


Jaringan Limfoid

Fungsi

Sumsum Tulang

Asal semua sel darah ; Tempat proses pematangan unutk limfosit B

Kelenjar Limfe, Tonsil,


Adenoid, Apendiks, GutAssociated Lymphoid
Tissue

Memindahkan limfosit dari dan ke limfe (membuang, menyimpan, memproduksi, dan


menambahkan); Limfosit residen menghasilkan antibody dan sel T tersensitisasi, yang
dikeluarkan ke dalam limfe; makrofag residen mengeluarkan mikroba dan debris lain
yang berbentuk partikel dari limfe

Limpa

Memindahkan limfosit dari dan ke darah (membuang, menyimpan, memproduksi, dan


menambahkan); limfosit residen menghasilkan antibody dan sel T tersensitisasi, yang
dibebaskan ke dalam darah; makrofag residen mengeluarkan mikroba dan debris lain
yang berbentuk partikel, terutama sel darah merah yang sudah usang, dari darah;
menyimpan sejmlah kecil sel darah merah, yang dapat ditambahkan ke darah oleh
kntraksi limpa sesuai kebutuhan

Timus

Tempat proses pematangan untuk limfosit T; mengeluarkan hormone tirosin

Organ Limfatik Primer: Sumsum Tulang Merah


(Blood Bone Marrow)

Sumsum tulang merah tempat


pembentukan limfosit
Sumsum tulang merah untuk anakanak berada di hampir semua
tulang, namun untuk orang dewasa
berada pada tulang belakang, tulang
dada, tulang rusuk, bagian panggul,
dan dekat kepala humerus dan
femur.

Organ Limfatik Primer : Kelenjar Timus

Timus terdapat di ruang thoraks


antara trakea dan sternum superior
terhadap jantung
Terbesar pada anak kecil
Berfungsi untuk menjadi tempat
pematangan limfosit T
Hanya 5% dari sel limfosit T yang
dapat keluar dari timus karena
terjadi suatu seleksi untuk melihat

Organ Limfatik Sekunder : Nodus Limfe

Berbentuk
seperti
kacang,
terdapat di
sepanjang
pembuluh
limfe.
Di dalam
nodus limfe
terdapat

Organ Limfatik Sekunder : Limpa


Terletak di bagian atas kiri area
abdominal cavity posterior
terhadap perut/lambung
Terbagi menjadi pulpa merah
dan pulpa putih
Pulpa putih limfosit
Pulpa merah menyaring
darah
Kapsul luar limpa tipis sehingga
mudah rusak apabila terkena
infeksi atau pukulan

Organ Limfatik Sekunder : Nodulus Limfatikus

Sekumpulan jaringan limfatik yang


tidak diselubungi oleh kapsul
Tonsil adalah sekumpulan jaringan
limfatik yang mengelilingi faring
sehingga mampu mendeteksi lebih
awal pathogen dan antigen yang
masuk dari tubuh
Peyer Patches terdapat di dinding
usus dan appendiks.

terjadi suatu respon


pertahanan spesifik yang
melibatkan beberapa sel dan
molekul yang berperan
mengakifkan respon
tersebut. Berikan penjelasan
lengkap mengenai
pernyataan tersebut!

Sistem Imun Adaptif (non spesifik)

Suatu system kompleks yang memberikan


respons imun untuk menghadapi agen
asing spesifik seperti bakteri, virus, toksin,
atau zat lain yang oleh tubuh dianggap
bukan bagian diri.
Respon imun spesifik adalah serangan
selektif yang ditujukan untuk membatasi
atau menetralkan sasaran tertentu yang
secara spesifik tubuh telah bersiap
mengahadapinya setelah mengalami

Respon Imun Adaptif

Respon
Imun
Adaptif

Imunitas
humoral

Diperantarai
antibodi

Imunitas
selular

Diperantarai
sel T

Sel yang Terlibat Dalam


Sistem Imun
Sel B

Berasal dari
sumsum tulang
Pematangan juga
Sel di
T sumsum tulang
Berasal dari
sumsum tulang
Pematangan di

Sel B

Memiliki reseptor BCDF ( B Cell Diferentiation Factor)


dan BCGF ( B Cell Growt Factor)
2 jenis:
Sel B plasma menghasilkan antibodi
Sel B memori mengingat antigen untuk respons imun sekunder

Fungsi terpenting antibody : meningkatkan respons


imun bawaan
Mengaktifkan system komplemen
Meningkatkan fagositosis
Merangsang sel pemusnah

Sel B

Antibodi

5 jenis:
IgM : mencegah gerakan mikroorganisme patogen,
memudahkan fagositosis dan merupakan aglutinator poten
protein. Merupakan reseptor permukaan sel B sebagai awal
respons imun.
IgG : komponen utama (75%), sebagai imunitas bayi 6-9
bulan. Bersama dengan IgM menghasilkan sebagian besar
dari respons imun spesifik terhadap bakteri dan virus.
IgA : ditemukan dalam sekresi tubuh, mengagglutinasi
kuman dan mengganggu motilitasnya hingga memudahkan
fagositosis oleh sel PMN.
IgD : memicu respons umum

Sel T

3 jenis sel T:
Sel T cytotoxic/ CD8
Sel T helper/ CD4
Sel T regulator (sel T penekan)
Subset kecil yang membentuk 5%-10% dari sel
CD4, menekan respons imun dengan metode
check and balance

Sel T juga membentuk sel T memori

Sel T Cytotoxic

Memiliki glikoprotein CD8 pada


permukaan sel yang mengikat
antigen MHC I
Fungsi :
Membunuh sel yang terinfeksi dengan virus
(dan patogen lainnya) dengan
menghancurkan sel yang mengandung virus
tersebut
Membunuh berbagai bibit penyakit dan sel
kanker

Sel T Cytotoxic
Sel T cytotoxic yang telah
diaktifkan serta NK mematikan sel
sasaran dengan mengeluarkan
molekul-molekul perforin, yang
menembus membrane
permukaan sel sasaran dan
menyatu membentuk saluran
mirip pori
lubang lisis
Sel T cytotoxic mengeluarkan
granzim masuk kedalam sel
melalui perforin apoptosis
Tidak berlaku pada system saraf

Sel T cytotoxic

Sel T Helper

Sel TH1
Faktor stimulant :
interleukin-12
Mengatur imunitas
selular
Memproduksi :
Sitokin : semua bahan kimia
selain antibody yang
dikeluarkan oleh leukosit
secara kolektif

Sel TH2
Faktor stimulant : interleukin-4
Mengatur imunitas humora
Memproduksi :
Sitokin : semua bahan kimia selain
antibody yang dikeluarkan oleh
leukosit secara kolektif

Interleukin-4
Interleukin-5
Interleukin-6
Interleukin-10
Interleukin-13

Nama

Sumber

IL-2

Th1-cells

IL-4

Th2 cells, just activated


naive CD4+ cell, memory CD4+
cells, mast cells, macrophages

Target receptors

CD25/IL2RA, CD122/IL2RB,
CD132/IL2RG

Target cells

Fungsi

activatedT cells and B cells, NK


cells, macrophages,
oligodendrocytes

stimulates growth and differentiation of T


cell response. Can be used in
immunotherapy to treat cancer or
suppressed for transplant patients. Has
also been used in clinical trials (ESPIRIT.
Stalwart) to raise CD4 counts in HIV
positive patients.

activated B cells

proliferation and differentiation, IgG1 and


IgE synthesis. Important role in allergic
response (IgE)

T cells

proliferation

CD124/IL4R, CD132/IL2RG
endothelium

IL-5

IL-6

IL-9

IL-10

Th2 cells, mast cells, eosinophils CD125/IL5RA, CD131/IL3RB

macrophages, Th2 cells, B cells,


astrocytes, endothelium

Th2 cells, specifically by CD4+


helper cells

CD126/IL6RA, CD130/IR6RB

CD129/IL9R

monocytes, Th2 cells, CD8+ T


CD210/IL10RA,
cells, mast cells, macrophages, B
CDW210B/IL10RB
cell subset

eosinophils

production

B cells

differentiation, IgA production

activated B cells

differentiation into plasma cells

plasma cells

antibody secretion

hematopoietic stem cells

differentiation

T cells, others

induces acute phase reaction,


hematopoiesis, differentiation,
inflammation

T cells, B cells

Potentiates IgM, IgG, IgE, stimulates mast


cells

macrophages

cytokine production

B cells

activation

mast cells
Th1 cells

inhibits Th1 cytokine production (IFN-,


TNF-, IL-2)

Th2 cells

Stimulation

IL-12

dendritic cells, B cells, T cells,


macrophages

activated [35] T cells,

differentiation into Cytotoxic T cells with IL-2,


[35]
IFN-, TNF-, IL-10

NK cells

IFN-, TNF-

CD212/IL12RB1, IR12RB2

IL-13

activated Th2 cells, mast cells, NK


cells

IL13R

TH2-cells, B cells, macrophages

Stimulates growth and differentiation of B


cells (IgE), inhibits TH1-cells and the
production of macrophage inflammatory
cytokines (e.g. IL-1, IL-6), IL-8, IL-10, IL-12

IL-17

T helper 17 cells (Th17)

CDw217/IL17RA, IL17RB

epithelium, endothelium, other

osteoclastogenesis, angiogenesis,
inflammatory cytokines

All lymphocytes, dendritic cells

costimulates activation and proliferation of


CD8+ T cells, augment NK cytotoxicity,
augments CD40-driven B cell proliferation,
differentiation and isotype switching,
promotes differentiation of Th17 cells

IL-21

activated T helper cells, NKT cells

IL21R

Pengaktifan Sel B untuk


Antibodi

Gambar 19. sel B untuk menghasilkan antibodi

Antigen
dikenali
oleh
sel
B
yang
inaktif,
kemudian
reseptor sel T
akan
mengenali dan
memicu sel B
untuk aktif dan
menghasilkan
plasma
cells
yang berfungsi
untuk

Martini FH, Nath JL, Bartholomew EF. Chapter 22: Lymphatic system and immunity. Fundamentals of anatomy & physiology. 9th ed. San Fransisco, CA: Pearson Education; 2012. p793

Struktur Antibodi

Gambar 20. Struktur dan fungsi antibodi


Martini FH, Nath JL, Bartholomew EF. Chapter 22: Lymphatic system and immunity. Fundamentals of anatomy & physiology. 9th ed. San Fransisco, CA: Pearson Education; 2012. p794

Reaksi Antibodi
Lengkap

Gambar 21. Reaksi antibodi


Silverthorn DE. Chapter 14: The immune system Human physiology: an integrated approach. 5th ed. San Fransisco, CA: Pearson Education; 2010. p797

Reaksi Antibodi tidak Lengkap

Gambar 21. Reaksi antibodi tidak


lengkap

Reaksi
antibodi
tidak
lengkap
contohnya pada Hapten. Hapten
adalah termasuk steroid, obatobatan, dan antibiotik misalnya
penisilin. Untuk dapat bereaksi,
hapten dapat berikatan dengan
molekul karier sehingga dapat
berikatan dengan antibodi karena
antigen sudah lengkap. Antibodi
kemudian akan menghancurkan
protein karier dan hapten tersebut.
Contoh: reaksi pada obat alergi
pada penisilin

Martini FH, Nath JL, Bartholomew EF. Chapter 22: Lymphatic system and immunity. Fundamentals of anatomy & physiology. 9th ed. San Fransisco, CA: Pearson Education; 2012. p794

Prinsip
dasar
imunisasi
adalah
termasuk dari respon imun aktif dan
buatan.
Imunisasi pemberian antigen atau
patogen yang telah dilemahkan.
Patogen antigen
dikenali oleh antibodi
Antibodi membuat
banyak dihasilkannya
plasma sel antibodi
memori

akan

semakin
sel B
serta sel

Respon imun sekunder


Ketika ada patogen serupa masuk ke
tubuh. Karena tubuh telah memiliki sel
memori maka respon imun dihasilkan
lebih cepat
Gambar 22. Respon imun primer dan
sekunder

Silverthorn DE. Chapter 14: The immune system Human physiology: an integrated approach. 5th ed. San Fransisco, CA: Pearson Education; 2010. p795

Gambar 23. Bagian respon antibodi

Sherwood L. Chapter 12: Body defenses. Human Physiology. 7th ed. Belmont, CA: Cengage Learning; 2010. p435

Referensi
Martini FH, Nath JL, Bartholomew EF. Fundamentals of anatomy &
physiology. 9th ed. San Fransisco, CA: Pearson Education; 2012.
Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology.
14th ed. USA: John Wiley & Sons Inc; 2014.
Silverthorn DE. Human physiology: an integrated approach. 5th
ed. San Fransisco, CA: Pearson Education; 2010.
Sherwood L. Human Physiology. 7th ed. Belmont, CA: Cengage
Learning; 2010.

Anda mungkin juga menyukai