Anda di halaman 1dari 29

UPAYA

PERBAIKAN
GIZI KELUARGA

KELUARGA
SADAR GIZI
(KADARZI)

Pengertian Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi)

Keluarga sadar gizi (Kadarzi) adalah


suatu keluarga yang mampu mengenal,
mencegah dan mengatasi masalah gizi
setiap anggotanya (Depkes RI, 2007).

Pembinaan Keluarga Sadar Gizi

Pembinaan keluarga sadar gizi adalah


melakukan berbagai upaya untuk
meningkatkan kemampuan keluarga,
agar terwujud keluarga yang sadar gizi.
Upaya meningkatkan kemampuan
keluarga itu dilakukan dengan
penyuluhan, demo, diskusi dan pelatihan
(Depkes RI, 1998).

Tujuan Pembinaan Keluarga Sadar


Gizi
a. Menimbang balita ke posyandu secara berkala.
b. Mampu mengenali tanda-tanda sederhana
keadaan kelainan gizi (gizi kurang dan gizi lebih).
c. Mampu menerapkan susunan hidangan yang
baik dan benar, sesuai dengan Pedoman Umum
Gizi Seimbang (PUGS).
d. Mampu mencegah dan mengatasi kejadian atau
mencari rujukan, manakala terjadi kelainan gizi
di dalam keluarga.
e. Menghasilkan makanan melalui pekarangan.

Sasaran Pembinaan Keluarga Sadar Gizi

Sasaran pembinaan Kadarzi adalah semua keluarga di


wilayah kerja puskesmas. Namun perhatian utama
pembinaan ditujukan kepada keluarga yang memiliki
kelainan gizi, keluarga pra-sejahtera dan keluarga
sejahtera tahap I.
Dengan adanya pembinaan kadarzi maka diharapkan
agar :
a. Dalam setiap keluarga, setidak-tidaknya terdapat
seorang anggota keluarga yang menjadi kader kadarzi.
b. Semua keluarga menjadi Keluarga Sadar Gizi (KADARZI).
c. Tidak ada lagi masalah gizi utama dikalangan keluarga
(Depkes RI, 1998).

Indikator Keluarga Sadar Gizi


a.

b.
c.
d.

e.

Memantau pertumbuhan balita


dengan menimbang Berat Badan
balitanya secara teratur
Memberikan ASI Eksklusif
Makan beranekaragam makanan
Menggunakan garam berjodium
dalam makanan
Pemberian Kapsul Vitamin A Pada
Balita

a. Memantau pertumbuhan balita


dengan menimbang Berat Badan
balitanya secara teratur

Menurut Soekirman (2000) status gizi


balita erat hubungannya dengan
pertumbuhan anak, oleh karena itu perlu
suatu ukuran/ alat untuk mengetahui
adanya kekurangan gizi dini, monitoring
penyembuhan kurang gizi dan
efektivitas suatu program pencegahan.

b. Memberikan ASI
Eksklusif

ASI Eksklusif merupakan makanan terbaik bagi bayi.


Pemberian ASI Eksklusif adalah menyusui bayi
secara murni.
Bayi hanya diberi ASI saja tanpa cairan lain seperti
susu, jeruk, madu, air teh, air putih, dan tanpa
tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya,
bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan tim
(Danuatmojo, 2004).
ASI yang juga merupakan makanan yang sempurna,
seimbang, bersih sehat.
Dapat diberikan setiap saat dan mengandung zat
kekebalan serta dapat menjalin hubungan kasih
sayang antara ibu dan bayi (Syahartini, 2006).

c. Makan beranekaragam makanan

Makanan beragam artinya makanan yang bervariasi


(tidak monoton).
Menurut Depkes RI (2007), makan beraneka ragam
makanan adalah keluarga mengonsumsi makanan
pokok, lauk pauk, sayuran dan buah setiap hari.

Susunan makanan menurut Pedoman Umum Gizi


Seimbang (PUGS) Departemen Kesehatan RI yaitu:
1. Beragam, apabila dalam setiap kali makan hidangan
terdiri dari makanan pokok + lauk pauk, sayur, buah.
2. Tidak Beragam, apabila dalam setiap kali makan
hanya terdiri dari 2 atau 1 jenis pangan.

d. Menggunakan garam berjodium dalam makanan

Garam beryodium baik adalah garam yang


mempunyai kandungan yodium dengan kadar
yang cukup (>30 ppm kalium yodat ).
Garam beryodium sangat perlu dikonsumsi oleh
keluarga karena zat yodium diperlukan tubuh
setiap hari.
Gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY)
menimbulkan penuruna kecerdasan pada anakanak, gangguan pertumbuhan dan pembesaran
kelenjar gondok (Depkes RI, 2005).
konsumsi garam yang dianjurkan tidak lebih
dari 6 gram atau satu sendok setiap harinya
( Depkes RI, 1996).

e. Pemberian Kapsul Vitamin A Pada Balita

Sering kali kebutuhan vitamin A tidak terpenuhi dengan


makan sehari-hari.
Kebutuhan ini dapat dipenuhi dengan pemberian vitamin
A dosis tinggi 100.000 SI (kapsul biru) untuk balita umur
6-11 bulan dan vitamin A dosis tinggi 200.000 SI (kapsul
merah) untuk balita umur 12-59 bulan.
Pemberian vitamin A dilakukansetiap bulan Februari dan
Agustus dan dapat diperoleh di posyandu maupun di
puskesmas (Depkes RI, 2007).
Kekurangan vitamin A menyebabkan Xerofthalmia
Di Indonesia penyakit tersebut merupakan salah satu
diantara 4 masalah gizi utama.
prevalensi tertinggi terdapat pada anak-anak dibawah 5
tahun (Pudjiadi, 2000).

Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Sadar Gizi Keluarga

a. Pengetahuan dan Pendidikan Ibu


Pendidikan yang rendah belum tentu kurang
mampu menyusun makanan yang memenuhi
persyaratan gizi dibandingkan dengan
seseorang yang pendidikannya lebih tinggi.
b. Pendapatan Keluarga
Keluarga dengan pendapatan terbatas besar
kemungkinan tidak dapat memenuhi kebutuhan
makanannya, setidaknya keanekaragaman
bahan makanan kurang bisa dijamin.

ASI
(AIR SUSU IBU)

ASI

Satu-satunya makanan sekaligus minuman


sebagai sumber zat gizi yang paling sempurna
bagi bayi usia 0-6 bulan.
ASI mengandung zat gizi yang sangat lengkap,
antara lain karbohidrat, lemak, protein,
vitamin, mineral, serta zat-zat gizi lain.
Semua zat ini terdapat secara proporsional dan
seimbang satu dengan lainnya.
Seluruh zat gizi ini berguna untuk memenuhi
pertumbuhan, perkembangan, dan kebutuhan
energi bayi.

Ragam kandungan gizi ASI

1. Karbohidrat
Karbohidrat utama dari ASI adalah laktosa
(gula susu) yang sesuai dengna kondisi
biologis atau sistem pencernaan bayi.
Laktosa berperan penting sebagai sumber
energi.
Glukosa dan galaktosa berperan dalam
perkembangan sistem syaraf dan
pertumbuhan otak, mielinisasi dan
pematanagn otak agar otak tumbuh optimal.
Membantu penyerapan kalsium dan
magnesium di masa pertumbuhan bayi.
Bahkan, membantu pertumbuhan bakteri

2. Protein

Kandungan protein ASI seimbang dengan kebutuhan


bayi. Pada ASI, jenis proteinnya adalah whey yang
memiliki ukuran molekul lebih kecil. Protein jenis whey ini
mempunyai sifat mudah dicerna. Komponen dasar dari
protein adalah asam amino yang berfungsi sebagai
pembentuk struktur otak.
Protein berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan
sistem kekebalan tubuh dan untuk pertumbuhan otak
serta menyempurnakan fungsi pencernaan.
Protein dalam ASI dapat membantu menghancurkan
bakteri dan melindungi bayi dari infeksi.

3. Lemak

Kandungan zat gizi terbesar di dalam ASI adalah


lemak. Lemak merupakan sumber kalori atau energi
utama yang terdapat dalam ASI.
Ada sekitar 200 jenis asam lemak, yakni 80 % asam
lemak tak jenuh ganda, antara lain asam linolenat
omega 3, EPA dan DHA serta asam linoleat omega-6
ARA yang berperan penting dalam tumbuh-kembang
otak, pertumbuhan sel-sel otak, mielinisasi jaringan
saraf, serta ketajaman penglihatan. Lemak rantai
panjang atau long chain poly unsaturated fatty acid
(LC-PUFA) merupakan jenis lemak yang sangat
diperlu kan dalam perkembangan otak bayi.

4. VITAMIN DAN MINERAL

ASI mengandung vitamin dan mineral


penting yang dibutuhkan bayi.
Zat gizi mikro penting itu antara lain
vitamin A, vitamin C, vitamin D, zat besi,
tiamin, riboflavin, kalsium, fosfor, fluor.

Zat protektif dalam ASI

1. Laktobasilus bifidus

Laktobasilus bifidus berfungsi mengubah laktosa


menjadi asam laktat dan asam asetat. Kedua asam ini
menjadikan saluran pencernaan bersifat asam
menghambat pertumbuhan mikroorganisme seperti
bakteri E.coli yang sering menyebabkan diare pada
bayi. Laktobasilus mudah tumbuh cepat dalam usus
bayi yang mendapat ASI.

2. Laktoferin

Laktoferin adalah protein yang berikatan dengan zat


besi. Laktoferin bermanfaat untuk menghambat
pertumbuhan bakteri E.coli dan jamur kandida.

3. Antibodi

ASI terutama kolostrum mengandung immunoglobulin


yaitu secretory IgA (SIgA), yang berguna untuk

Susunan zat makanan dalam 100 gram ASI :

Zat makanan Kandungan gizi


Kalori 68 kalori
Protein 1,4 gram
Lemak 3,7 gram
Karbohidrat 7,2 gram
Zat kapur 30 mg
Fosfor 20 mg
Vitamin A 60 SI
Thiamin 30 mg

KONSEP DASAR
GIZI SEIMBANG

Untuk hidup dan meningkatkan kualitas


hidup, setiap orang memerlukan 5
kelompok gizi (karbohidrat, protein,
lemak, vitamin, mineral) dalam jumlah
cukup, tidak berlebihan atau
kekurangan.
Manusia juga memerlukan air dan serat
untuk memperlancar berbagai proses
faal dalam tubuh.

Gizi Seimbang

Gizi Seimbang adalah makanan yang dikonsumsi oleh


individu sehari-hari yang beraneka ragam dan memenuhi
5 kelompok zat gizi dalam jumlah yang cukup, tidak
berlebihan dan tidak kekurangan (Dirjen BKM, 2002).
Menu seimbang : menu yang terdiri dari beranekaragam
makanan dengan jumlah dan proporsi yang sesuai,
sehingga memenuhi kebutuhan gizi seseorang guna
pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh dan proses
kehidupan serta pertumbuhan dan perkembangan
(Almatsier, 2001)
Peranan berbagai kelompok bahan makanan tergambar
dalam piramida gizi seimbang yang berbentuk kerucut.
Populer dengan istilah TRI GUNA MAKANAN.

Piramida Gizi Seimbang

TRI GUNA MAKANAN

Pertama, sumber zat tenaga yaitu padipadian dan umbi-umbian serta tepungtepungan yang digambarkan di dasar
kerucut.
Kedua, sumber zat pengatur yaitu
sayuran dan buah-buah digambarkan
bagian tengah kerucut.
Ketiga, sumber zat pembangun, yaitu
kacang-kacangan, makanan hewani dan
hasil olahan, digambarkan bagian atas
kerucut.

Faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Gizi Seimbang

Ekonomi (terjangkau dengan keuangan


keluarga)
Sosial budaya (tidak bertentangan)
Kondisi kesehatan
Umur
Berat badan
Aktivitas
Kebiasaan makan
Ketersediaan pangan setempat.

13 Pesan Umum Gizi Seimbang

Makanlah aneka ragam makanan.


Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi.
Makanlah makanan sumber karbohidrat, setengah dari kebutuhan
energi.
Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari
kecukupan energi.
Gunakan garam beryodium.
Makanlah makanan sumber zat besi.
Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 6 bulan dan tambahkan
MP-ASI sesudahnya.
Biasakan makan pagi.
Minumlah air bersih, aman yang cukup jumlahnya.
Lakukan aktivitas fisik secara teratur.
Hindari minuman yang beralkohol.
Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan.
Bacalah label pada makanan yang dikemas.

ALHAMDULILLA
H

Anda mungkin juga menyukai