Anda di halaman 1dari 28

Transesterifikasi Minyak Jagung

dengan Katalis Natrium Silikat

Vania Tiffany Brahmana


(09/280421/TK/34714)

Triska Untari Winarko


(09/285136/TK/35650)

Introduction

Needs Alternative Energy BIODIESEL

Common Process: Transesterification with Liquid Base


Catalyst

Common liquid catalyst produced soap Hard to


separate

Possible Solution : Heterogen (Solid) Base Catalyst

Transesterification

Mereaksikan suatu ester menjadi ester lain dengan


bantuan alkohol rantai pendek

Definisi
Menurunkan viskositas minyak nabati

Tujuan

Faktor yang mempengaruhi


Transesterifikasi

%-1% 2%
b 3%

40C
50C
60C

1:8
t

80
menit

220-235
rpm

Catalyst

Homogen

Heterogen

(+) yield tinggi, waktu singkat,


biaya murah

(+) dapat di-recycle, pemisahan


mudah

(-) pemisahan susah

(-) masih dalam tahap


pengembangan

%b

/
x

AIM

Mempelajari
apakah
katalis
natrium
silikat
padat
Mempelajari
pengaruh
suhu
Mempelajari
pengaruh
berat
katalis
dapat mengkatalisis reaksi transesterifikasi

terhadapreaksi
reaksi transesterifikasi
transesterifikasi
terhadap

MAIN STEPS

CATALYST PREPARATION

TRANSESTERIFICATION

GLYCEROL ANALYSIS

Catalyst Main
Ingredients

6.6 gram of
NaOH

6 ml of
aquadest

6 gram of
SiO2

Catalyst Preparation
GELATION
Silika gel ditambahkan perlahan ke dalam larutan NaOH pekat
dan terus diaduk pada suhu konstan sampai terbentuk gel

REDUCING WATER CONTENT


Natrium silikat dipindah ke kurs porselen dan dipanaskan ke
dalam oven bersuhu 120C selama 2 jam.

CALCINATION
Natrium silikat dimasukkan ke dalam muffler bersuhu 400C
selama 3 jam.

PULVERIZING
Natrium silikat digerus dengan menggunakan mortar dan
pester yang sudah dipanaskan didalam oven bersuhu 100C.

Transesterification Main
Ingredients

65 ml of
methanol

%-b of
catalyst

52.87 gram
of corn oil

Transesterification
METHANOL & CATALYST ACTIVATION
65 mL metanol dan katalis dimasukkan ke dalam labu leher
tiga 250 mL lalu dipanaskan sampai suhu 60C. Proses
aktivasi katalis dengan metanol selama 1 jam.

HEATING OF CORN OIL


Minyak Jagung sebanyak 52,87 gram dipanaskan sampai
60C, lalu ditambakan ke dalam labu leher tiga setelah proses
aktivasi katalis selesai.

TRANSESTERIFICATION
Waktu reaksi dihitung ketika minyak jagung sudah
dimasukkan. Proses berlangsung selama 80 menit.

SAMPLE RETRIEVAL
Sampel diambil sebanyak 6 mL pada menit ke-0 ; 5 ; 10 ; 20 ;
40 ; 80 menggunakan pipet ukur 10 mL.

Equipment

Metode Titrasi : Iodometri Asam Periodat

ANALISIS KADAR GLISEROL


TOTAL
Untuk mengetahui mol gliserol yang mula- mula terikat pada
trigliserida, minyak jagung dianalisis kadar gliserol totalnya

Reaksi
Saponifikasi
Gliserol Total= Gliserol Terikat + Gliserol
Bebas

ANALISIS KADAR GLISEROL


BEBAS

Sampel
terpisah
menjadi dua
fase, fase
metil ester
dan fase
gliserol

Fase metil
ester diambil
dan dianalisis
kadar gliserol
bebas di
dalamnya

KESETIMBANGAN FASA

Apabila jumlah gliserol


bebas pada fase gliserol
bertambah maka jumlah
gliserol bebas pada fase
metil ester juga
bertambah
Kadar gliserol bebas pada
fase metil ester
menunjukkan seberapa
jauh reaksi telah
berlangsung

Definitions
GLISEROL TOTAL
Jumlah gliserol yang terdapat dalam
suatu sistem.

GLISEROL BEBAS
Gliserol yang terbentuk sebagai hasil
reaksi namun berada pada fase metil
ester
GLISEROL TERIKAT
Gliserida yang masih terikat dengan
minyak jagung.

Titrasi dengan Magnetic


Stirrer

PENGARUH BERAT
KATALIS TERHADAP
KECENDERUNGAN
KONVERSI REAKSI

Result (Vanias)
%Gliserol Terikat
No.

t, menit
1%-b

2%-b

3%-b

1.

1,0773

1,0773

1,0773

2.

1,0576

0,9944

0,7769

3.

10

0,9387

0,9337

0,5950

4.

20

0,8964

0,7981

0,5601

5.

40

0,7819

0,6859

0,4326

6.

80

0,4961

0,4850

0,4186

Result (Vanias)
1.2
1.1
1
0.9
0.8
0.7
0.6
Gliserol Terikat (%) 0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0

katalis 1%-b
katalis 2%-b
katalis 3%-b

10 30 50 70 90
0 20 40 60 80

Waktu Transesterifikasi (menit)

Conclusion
(Vanias)
Seiring bertambahnya waktu, kadar gliserol bebas semakin
meningkat. Kadar gliserol terikat semakin sedikit, sehingga
konversi trigliserida menjadi metil ester semakin besar
%Gliserol terikat paling rendah dicapai oleh katalis 3%-b pada
menit ke-80 dengan nilai 0,4186 %. Konversi akhir terbesar
tercapai saat katalis 3%-b digunakan. Berat katalis mempengaruhi
hasil konversi akhir. Semakin besar prosentase berat katalis yang
digunakan, maka semakin tinggi konversi akhir yang dicapai
Prosentase berat katalis mempengaruhi nilai laju reaksi
permukaan

Natrium silikat dapat digunakan sebagai katalis pada reaksi


transesterifikasi biodisel

PENGARUH SUHU
TERHADAP
KECENDERUNGAN
KONVERSI REAKSI

Result (Triskas)
%Gliserol Terikat
No.

t, menit
Suhu 40C

Suhu 50C

Suhu 60C

1.

1,0773

1,0773

1,0773

2.

0,9856

0,8419

0,7769

3.

10

0,9632

0,5677

0,5950

4.

20

0,9084

0,5518

0,5600

5.

40

0,7134

0,5435

0,4326

6.

80

0,6398

0,4413

0,4186

Result (Triskas)
1.2
1.1
1
0.9
0.8
0.7
Kadar Gliserol Terikat, % 0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0

Suhu 40C
Suhu 50C
Suhu 60C

50

100

Waktu, menit

Conclusion
(Triskas)

Seiring bertambahnya waktu, kadar gliserol bebas semakin


meningkat. Kadar gliserol terikat semakin sedikit, sehingga
konversi trigliserida menjadi metil ester semakin besar
%Gliserol terikat paling rendah dicapai saat suhu reaksi 60C
pada menit ke-80 dengan nilai 0,42 %. Konversi akhir terbesar
tercapai saat katalis suhu reaksi 60C digunakan. Suhu reaksi
mempengaruhi hasil konversi akhir. Semakin besar suhu
reaksi, maka semakin tinggi konversi akhir yang dicapai
Sudah tidak terjadi penurunan kadar gliserol terikat yang
signifikan di antara menit ke 40 dan 80

Saran

Rangkaian alat perlu dimodifikasi agar


pengambilan sampel lebih mudah untuk
dilakukan

Perlu dilakukan pemikiran lebih lanjut


agar konversi reaksi sesungguhnya dapat
dicari

Deaktivasi katalis perlu diteliti untuk


mengetahui lifetime katalis

Bonjour

Anda mungkin juga menyukai