SPERMATOPYTA (TUMBUHAN
BERBIJI)
Ciri-Ciri Spermatophyta :
i.
ii.
iii.
iv.
v.
vi.
Struktur Tubuh :
i.
Akar
Akar pada tumbuhan berbiji ada yang berbentuk serabut dan ada yang
berupa akar tunggang. Sel-sel akar mengalami diferensiasi menjadi
epidermis, korteks, serta silinder pusat yang didalamnya terdapat xilem
dan floem.
ii. Batang
Batang tumbuhan berbiji dapat tegak, condong, berbaring, atau
merayap. Sel-selnya mengalami diferensiasi menjadi epidermis, korteks,
dan silinder pusat (terdapat xilem dan floem).
iii. Daun
Sel-sel daun mengalami diferensiasi menjadi epidermis dan mesofil.
KLASIFIKASI SPERMATOPHYTA
KLASIFIKASI GYMNOSPERMAE
Pada Gymnospermae bakal biji tidak dilindungi
oleh daun buah, tetapi tersusun dalam
strobilus. Berdasarkan struktur strobilusnya,
Gymnospermae dibedakan menjadi empat
kelas sebagai berikut.
Cycadinae
Ginkgoinae
Gnetinae
Coniferinae
Cycadinae
Ciri-ciri Cycadinae yaitu tubuh menyerupai
pohon kelapa, batang berbentuk tiang, daun
majemuk menyirip, daun tersusun berjejal di
ujung batang, daun yang muda menggulung,
sporofil tersusun dalam strobilus jantan dan
betina, serta umumnya berumah satu.
Contoh : Cycas
rumphii
Ginkgoinae
Ginkgoinae merupakan satu-satunya kelompok
Gymnospermae yang mempunyai spesies paling
sedikit sehingga dianggap sebagai tumbuhan
primitif. Ciri-ciri Ginkgoinae yaitu berumah dua,
termasuk pohon meranggas, serta daun lebar
dan berbentuk kipas dengan tulang daun mirip
rusuk yang menonjol.
Gnetinae
Ciri-ciri Gnetinae yaitu berumah dua, ada
anggotanya yang memiliki percabangan
banyak dan ada yang tidak bercabang,
pertulangan daun menyirip, serta strobilus
tersusun berkarang. Gnetinae lebih maju
dibandingkan
kelas-kelas
lain
karena
mempunyai perhiasan pada strobilus.
Coniferinae
Ciri-ciri Coniferinae yaitu batang besar berkayu,
daunnya berbentuk jarum, ada yang berumah satu
dan ada yang berumah dua, serta strobilus betina
lebih besar dibandingkan strobilus jantan dan
terletak di ketiak daun atau di ujung batang
berupa kerucut sehingga disebut tumbuhan
berkerucut. Tumbuhan dalam kelompok ini
memiliki ciri khas selalu hijau sepanjang tahun
sehingga disebut juga tumbuhan evergreen.
REPRODUKSI GYMNOSPERMAE
Tumbuhan Gymnospermae menghasilkan heterospora yaitu berupa
mikrospora dan megaspora. Mikrospora berkembang menjadi
mikrogametofit (gametofit jantan) dan berisi serbuk sari.
Sementara itu, megaspora berkembang menjadi megagametofit
(gametofit betina). Pada bakal biji (megaspora) terdapat struktur
liang biji (mikrofil) dan kantong serbuk sari (pollen chamber)
yang mengganti fungsi bunga sebagai organ reproduksi betina.
Setelah serbuk sari dilepas, butir serbuk sari berkembang menjadi
sperma. Pada saat penyerbukan, serbuk sari melekat pada bakal
biji. Selanjutnya, sperma bergerak menuju sel telur melalui buluh
serbuk sari. Jika terjadi pembuahan akan terbentuk zigot yang
berkembang menjadi embrio dan biji. Jika biji tersebut jatuh pada
tempat yang sesuai akan tumbuh dan berkembang menjadi
tumbuhan baru.
Penyerbukan pada Gymnospermae terjadi dengan perantara angin
(anemokori).
PERANAN GYMNOSPERMAE
mohon dimaafkan.
Kami mengucapkan terimakasih
kepada Ibu Indah Siswanti, S.Pd
selaku guru pembimbing kami.
Sekali lagi, terimakasih atas
perhatiannya.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Selamat Pagi