PU mengenai Perencanaan Rumah Maisonet, KDB adalah perbandingan antara luas dasar bangunan dengan luas persil tanah. Dalam perencanaan wilayah dan kota, kdb menunjukkan perbandingan antara luas lantai dasar bangunan yang terdapat pada suatu wilayah terhadap luas wilayah
Koefisien Dasar Bangunan (KDB),
yaitu angka persentase perbandingan antara luas seluruh lantai dasar bangunan gedung yang dapat dibangun dan luas lahan/tanah yang dikuasai.
Tujuan penetapan KDB
Untuk menjaga dan mempertahankan ketersediaan ruang terbuka yang bermanfaat bagi penghawaan ilmiah, penerangan, alamiah dan peresapan air ke dalam tanah. Untuk mempertahankan keseimbangan antara kepadatan bangunan dan wilayah dimana bangunan tersebut berada, agar lingkungan menjadi nyaman untuk ditempati. Untuk menciptakan keindahan dan kerapian tatanan bangunan melalui pengaturan luas lantai bangunan. Untuk memberi peluang bagi penyediaan vegetasi di dalam persil, baik tanaman pohon, tanaman perdu maupun tanaman penutup tanah. Untuk penyediakan RTH privat yang disyaratkan Undangundang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Tata Ruang.
Koefesien Dasar Bangunan/Building Coveragae Ratio
(KDB/BCR), yang bertujuan untuk menemukan kepadatan bangunan. 1. Batasan KDB merupakan suatu nilai perbandingan antara luas seluruh lantai dasar bangunan dan luas daerah perencanaan. 2. Nilai KDB ditetapkan berdasarkan tingkat pemanfaatan air tanah dan laju infiltrasi air tanah. 3. Nilai KDB maksimum untuk peruntukkan perdagangan adalah 75% sedangkan standar KDB maksimum untuk fasilitas sosial adalah 40%.
4. Luas lahan terbangun atau lantai dasar
maksimum dapat dihitung sebagai berikut: A = KDB Kawasan X Luas daerah rencana. A = Luas lantai dasar. 5. Bila daerah rencana memiliki ketetapan nilai KDB berbeda, maka nilai KDB ratarata dihitung dengan jalan menjumlah nilai KDB kali daerah rencana masingmasing lalu dibagi dengan total daerah rencana
contoh perhitungan KDB bangunan pada lahan 1000 m2