Anda di halaman 1dari 35

Keselamatan dan kesehatan

kerja di RS

Komite Mutu-K3RS
RSUP. Dr. Hasan Sadikin Bandung

Pendahuluan
Pelaksanaan

K3 di seluruh sektor kesehatan


merupakan tuntutan globalisasi.
Komite K3 di sektor kesehatan telah ada sejak 1993.
Sejak tahun 1995 RSHS telah mengelola K3 atas dasar
Surat Edaran Yanmed tahun 1995 (PK3RS)
Sesuai dengan perkembangan situasi yg ada saat ini
maka RSHS tahun 2003 membentuk Organisasi K3 yaitu
Komite Mutu-K3RS

Latar Belakang :
Dasar

Pelaksanaan Kegiatan : SOTK RSHS Ps.61


Tahun 2006
Komite Mutu-K3RS adalah wadah non struktural yang
keanggotaannya terdiri dari berbagai Profesi
Merumuskan dan menyusun Pedoman MUTU dan K3RS
Bekerjasama dengan unit kerja
Memantau, evaluasi dan dokumentasi fasilitas RS
Melaporkan kegitan pengembangan Mutu & K3RS

Perkembangan Organisasi K3 di
RSHS
Nama Organisasi Tahun

Ketua

PK3RS

1995-1998

Wadir Pelayanan Medis& Keperawatan (dr. Rustama)


Sekretariat : Ka.RT

PK3 RSHS

1998-2003

Ka.Bid.Pelayanan Medis
Sekretaris : ir. Suparjo

Komite MutuK3RS

2003 s/d 2006

Ketua : DR. Tri Wahyu,dr., Sp.BT-KV

Komite MutuK3RS

2006 s/d Mei 2009 Ketua : dr. Soehartinah Kramadibrata.,Sp.Rad.,MpH

Komite MutuK3RS

Juni 2009 sekarang

Ketua :dr. Ina Rosalina Dadan, SpA(K).M.Kes,M.Hkes

Dasar Pelaksanaan K3
UU

no 1 th 1970 ttg. Keselamatan Kerja.


UU no 23/1992 ttg Kesehatan (Ps.23).
Kepres no 22/1993 tentang Penyakit Akibat Hubungan Kerja;
Kepmenkes 983/1992 ttg. Pedoman Organisasi RSU;
Pedoman Sanitasi RS Indonesia, 1994.
Kepmen LH no 58 th 1995, BML limbah cair RS
SK

Menkes Nomor : 1204 Tahun 2004 Tentang Persyaratan


Kesehatan lingkungan Rumah Sakit
Kepmenkes No.432/Menkes/SK/IV/2007 tentang Pedoman
Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di
Rumah Sakit.

Emergency Response Plan (Rencana Tanggap


Darurat);
Fire safety;
Patient Security/ Patient Safety
Workers Health (Kesehatan Pekerja);
Hazardous Substances (Bahan Berbahaya);
Environmental Sanitation (Sanitasi
Lingkungan)
Waste management (Pengendalian Limbah)
Induction and training (Pendidikan dan
pelatihan)
Recording and reporting (pencatatan dan
pelaporan)

Faktor pendorong
Globalisasi

dan Pasar Bebas AFTA 2003 dan WTO


2010, K3 mrpk prasyarat yg harus dipenuhi dlm
hubungan ekonomi antar negara oleh semua anggota
termasuk Indonesia.
Pada Visi Indonesia Sehat 2010, dlm strategi
pencapaiannya ditetapkan 10 Program Unggulan salah
satunya adalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja

ALUR PERMASALAHAN K3 RUMAH SAKIT


DANA

ALAT DAN
BAHAN

LINGKUNGAN
MASALAH
K3

SARANA

MANUSIA

Data PAK&KAK
1505

nakes wanita 16% dg gang. Muskuloskeletal, 47% berupa LBP


(Paris, 1986).
557 perawat wanita di 18 RS dg kontrol 566 prwt wnt, disimpulkan
ada hub kausal thd terjadinya gang. Neuropsikologi.
95% dermatosis kontak akibat zat kimia yg dipakai di RS
Bahan tertentu sarung tangan diduga berefek karsinogen bagi
manusia (ACGIH, 1994).
Studi perkantoran modern di Singapore pd 312 resp.33% mengeluh
SBS ( cepat lelah, hidung mampat, sakit kepala, keluhan kulit, iritasi
mata, lemah, pusing-pusing)

Data PAK&KAK
Data

Depnaker 1984 1995 kecelakaan kerja


mencapai 300.000 kasus, dan 152 kasus
peledakan.
Data kecelakaan kerja di RS Indonesia ?
Data kecelakaan di RS akibat tertusuk jarum
inj.di IND?

DATA PAK & KK

Petugas kesehatan berisiko terpapar infeksi Blood borne


pathogen
Di Amerika :

CDC (1997) :

27 Tenaga medis menderita HIV/AIDS


> 800.000 luka tertusuk jarum suntik/tahun
52 HIV ~ KK, 114 terinfeksi, 52 terpajan darah, 3 terpajan virus
lab,1 tdk jelas, 50 luka tusuk, 5 terpajan darah

WHO (2003) :

75 kejadian tertusuk jarum


Statistik : Risiko tertusuk jarum 3 : 1000

DATA KK & PAK DI RSHS

TAHUN 2006

PERNAH TERTUSUK JARUM : 54,6% (400


RESPONDEN TENAGA KESEHATAN)

TAHUN 2007

2 ORANG PETUGAS IGD TB


22 ORANG MELAPOR TERTUSUK JARUM

TAHUN

2008

5 ORANG MELAPOR TERTUSUK JARUM

DATA KECELAKAAN KERJA DI RSHS TAHUN 2006

Data kecelakaan kerja pada tenaga


kesehatan di OBGIN TH.2008

Tugas Komite Mutu- K3RS


(sub. Komite K3RS )al:
Menyusun

Program K3 di RSHS
Menyusun& mengembangkan pedoman K3
Mengarahkan, mendorong & menggerakkan
kegiatan K3
Melakukan pembinaan K3 di unit kerja
Menyusun Rencana Kerja Sub Komite K3
Melakukan koordinasi pelaksanaan DIKLAT
bidang K3 bg petugas kesehatan.

STRUKTUR ORGANISASI KOMITE MUTU


& K3 RSHS
DIREKTUR UTAMA
KETUA KOMITE MUTU & K3
WK. KETUA KOMITE MUTU & K3

SEKRETARIS

SUB KOMITE MUTU

Pokja-pokja Akreditas
( 16 Pelayanan)i

SUB KOMITE K3 RS

11 KEGIATAN K3
( 11 Pokja/Panitia/Tim/Instlasi)

Visi Komite Mutu-K3RS


VISI:
Petugas kesehatan RSHS yang sehat
produktif tahun 2010.

Misi Komite Mutu-K3RS


Memberi

masukan ttg arah pengembangan


profesionalisme, mendorong kemandirian petugas. Norma
sehat dlm bekerja.
Memberi masukan ttg pengembangan teknologi
kesehatan.
Memacu komunikasi memantapkan jejaring kerja dalam
pengelolaan K3.
Melakukan kajian kebijakan thd Kesehatan Keselamatan
Kerja di RSHS.

Tujuan & Manfaat K3RS


1. Tujuan : Terciptanya cara kerja, lingkungan kerja yang
sehat, aman, nyaman dan dalam rangka meningkatkan
derajat kesehatan karyawan RS
2. Manfaat :
Bagi Rumah Sakit : Mutu pelayanan, operasional RS,
Meningkatkan citra RS
Bagi Karyawan : Melindungi Karyawan dari KK & PAK
Bagi Pasien dan Pengunjung : Mutu yan baik, kepuasan

Sasaran
1.
2.
3.

Rumah Sakit
Karyawan Rumah Sakit
Pasien dan keluarganya,
Pengunjung , rekanan rumah sakit.

Tupoksi
1.
2.
3.
4.
5.

Membagi unit kerja & penunjang berdasar Potential


Hazards dlm penyusunan RK.
Membuat Juklak & Juknis K3 bagi RSHS
Pemberdayaan organisasi K3 di unit kerja
Menjaga kelangsungan prg K3 melalui perencanaan
prg, implementasi, evaluasi dan pembinaan
Melakukan hub komunikasi antar unit kerja dlm Tim
K3
Evaluasi thd kebutuhan SDM bid K3

1.

2.
3.
4.
5.

Menyediakan wadah fungsional


terstruktur K3RS dalam organisasi
RS
Me sosialisasi K3RS pada seluruh
jajaran RS
Mepengendalian sistem kerja dan
perilaku kerja di RS
MeSDM yang profesional di setiap
unit dalam bidang K3RS
Mesistem informasi masalah K3RS

1.
2.
3.

4.

Advokasi sosialisasi
Meningkatkan SDM profesional di
bidang K3RS pada setiap unit
Pejejaring yankesja dan SIMK3RS
yg mencakup bahaya dan ancaman
kerja di RS, data kesehatan
pegawai yg berkaitan dng lingkup
kerja
Mengembangkan unit pencegahan,
pengendalian, pengobatan dan
rehabilitasi dlm menanggulangi
PAK, PAHK & cedera akibat KAK

Program K-3 RS
meliputi :
1.
2.
3.
4.
5.

Upaya pelayanan kesehatan kerja


paripurna bagi karyawan RS
Upaya kesehatan lingkungan kerja RS
Upaya sanitasi RS
Upaya pengelolaan limbah medis &non
medis (padat, cair & gas)
Upaya pengelolaan, pemeliharaan &
sertifikasi sarana, prasarana &
peralatan RS

Program K-3 RS meliputi :


(lanjutan)
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Upaya keamanan pasien &


pengunjung
Upaya pengelolaan jasa, bahan &
barang berbahaya
Upaya pencegahan & pengendalian
kebakaran
Upaya kewaspadaan & upaya
pencegahan & pengendalian bencana
Pendidikan & pelatihan K3RS
Pengumpulan, pengolahan,
dokumentasi data & pelaporan untuk
evaluasi

Program K3 RS
Berdasarkan NIOSH

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Dukungan Administrasi Pembentukan K3 RS


Identifikasi Bahaya potensial/hazards
Evolusi bahaya potensial
Pelatihan
Pengawasan dan monitoring
Program review
Recordkeeping

IMPLEMENTASI PROGRAM K3RS DI


RSHS
1.

Program Keselamatan
Pencegahan Kecelakaan Kerja : Rambu-rambu, denah potensi bahaya, dll
Penyidikan kecelakaan kerja
Inspeksi K3
Pemilihan, penyediaan, pembinaan dan pengawasan penggunaan APD
Pelatihan K3
Penyuluhan K3
Penyusunan juklak/manual/SOP tentang K3
Penyuluhan, pembinaan dan diklat K3
Pencegahan dan Pananggulangan Kebakaran
Penanggulangan keadaan darurat (Emergency Response)
Audit K3
Pencatatan dan Pelaporan kegiatan K3 di unit-unit Kerja

2. Program Kesehatan Kerja


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Pemeriksaan Kesehatan Awal, berkala dan khusus


Pencegahan Penyakit Akibat Kerja
Pengukuran kondisi lingkungan kerja
Pengendalian/penanggulangan lingkungan kerja
Inventarisasi Potensial Hazard
Pembinaan Gizi Kerja
Pemberian paket penanggulangan Anemia
Upaya-upaya yang dilakukan sehubungan dengan kapasitas dan beban
kerja
Pelaksanaan upaya penanggulangan bahaya potensial
Pelaksanaan cara kerja yang baik disetiap unit kerja
Pengorganisasian dan pembagian tugas yang jelas

3. Program Pencegahan kebakaran dan


Penanggulangan Bencana
Inventarisasi

sarana proteksi kebakaran


Inventarisasi sarana penyelamatan jiwa
Pemeriksaan dan pengujian sarana proteksi kebakaran
Penyusunan pedoman, SOP, intruksi kerja
Pemeriksaan sarana penyelamatan jiwa
Diklat, pelatihan dan simulasi kebakaran
Pencatatan dan pelaporan kejadian kebakaran

Examples of selected preventive measures


for needlestick accidents (1)

Examples of selected preventive measures


for needlestick accidents (2)

Using safety devices, training before using new instruments

ALUR PELAPORAN KECELAKAAN KERJA BUKAN


TERTUSUK BENDA TAJAM
Laporan kejadian
(1 x 24 jam)

Kec.Kerja
Luka berat

Luka
ringan

IGD
- Surat
pengantar
Lab/rad

Tangani
segera/Pertolongan
pertama

LAporan KK

Atasan
langsung

Investigasi
sederhana
Laporan kejadian
Hasil investigasi
(2 x 24 jam)
Form.Laporan

Direktur

TIM KPRS

Rekomendasi/
Laporan
Max.3x24jam

Analisa
Analisa

Komite mutu-K3

32

ALUR PELAPORAN KECELAKAAN KERJA TERTUSUK


BENDA TAJAM
Kec.Kerja
Tetusuk benda
tajam

Poli Teratai
Jam kerja

Komite
mutu-K3RS

IGD
(diluar jam
kerja)
Tangani
segera/Pertolongan
pertama

HIVAIDS
Poli
Teratai

Investigasi
sederhana

Hepatiti
s/TB
Poli
Pegawai

Analisa biaya
Pemeriksaan
(surat pengantar RAB)

Direktur
Laporan kejadian
TIM KPRS

Rekomendasi/
Laporan
Max.3x24jam
33

Penutup
Pelaksanaan K3 di RS akan meningkatkan kes
pekerja, produktivitas, kesejahteraan serta
meningkatkan citra RS, menuju Indonesia Sehat
2010.

WORKER
SAFETY

Anda mungkin juga menyukai