Anda di halaman 1dari 31

PEMETAAN POTENSI DESA

SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN


PERENCANAN PEMBANGUNAN DESA
MENUJU DESA MANDIRI

Dr. I Gusti Wayan Murjana Yasa, SE.,MSi


Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana

Disampaikan Pada Pelatihan Peningkatan Kemampuan Perangkat


Desa dan Lembaga-Lembaga yang ada di Tingkat Desa (Pemetaan
Potensi Desa) di Desa Tegal Linggah, Kecamatan Penebel Kabupaten
Tabanan

Perencanaan Pembangunan?

Perencanaan
merupakan
suatu
proses
berkesinambungan yang mencakup keputusankeputusan atau pilihan berbagai alternatif
penggunaan sumber daya untuk mencapai
tujuan-tujuan tertentu di masa mendatang
Ada empat elemen dalam perencanaan:
Perencanaan
Perencanaan
Perencanaan
Perencanaan

berarti memilih
merupakan alat alokasi sumber daya
merupakan alat untuk mencapai tujuan
untuk masa depan

Mengapa Perencanaan Pembangunan Penting ?

Campur tangan pemerintah (termasuk desa)


diperlukan
untuk
mencapai
proses
pembangunan yang lebih cepat.
Campur tangan pemerintah dimaksudkan
untuk mencegah akibat-akibat buruk dari
mekanisme pasar terhadap permbangunan
serta menjaga agar pembangunan dan hasilhasilnya dapat dinikmati masyarakat

Kegagalan Perencanaan?
Apakah suatu rencana telah berjalan baik atau tidak?
Banyak kegagalan pembangunan yang terjadi sebagai
akibat perencanaan yang tidak tepat
Kesalahan dapat terjadi, baik pada awal ataupun pada
proes perencanaan
Seringkali perencanaan yang dibuat tidak berlandakan
dasar pijakan yang relevan dengan kondisi sosial
budaya masyarakat
Seringkali program yang dilaksanakan tidak dapat
memberdayakan masyarakat, tetapi justru menciptakan
ketergantungan masyarakat pada pemerintah.

Implikasi perencanaan pembangunan

Perencanaan yang efektif harus bisa membedakan


apa yang seyogyanya dilakukan dan apa yang dapat
dilakukan

Pendekatan dalam Perencanaan Pembangunan


Berdasarkan UU No. 25/2005 tentang SPPN dikenal ada
empat pendelatan dalam proses perencanaan:
Proses Politik, seperti pemilihan
presiden/kepala daerah/kepala desa?.
Proses teknoktratik oleh
lembaga/unit organisasi profesional
atau perencana profesional
Proses Partisipatif, pelibatan pihak
yang berkepantingan terhadap
pembangunan
Proses bottom-up dan top-down,
perencanaan yang aliran prosesnya
dari atas ke bawah atau dari bawah
ke atas dalam hierarki pemerintahan

Siklus Perencanaan Pembangunan


Menurut UU No. 25/2004
tentang SPPN (Pasal 8)
perencanaan pembangunan
terdiri atas empat tahap.
Penyusunan rencana
Penetapan rencana
Pengendalian pelaksanaan
rencana
Evaluasi pelaksanaan rencana

Skema perencanaan model ideal

Pengumpula
n dan
analisis data

Publis
h plan
Sumber: Bendavid-Val, 1991:
Kuncoro, 2012

Sumber Data untuk Perencanaan


Pembangunan Daerah
Beberapa sumber data sebagai dasar perencanaan
pembangunan

Sensus
Sensus Penduduk
Sensus Ekonomi
Sensus Pertanian

Registrasi
Registrasi Penduduk
Registrasi lainny

Survei
Sumber: Mantra, 2002

Dalam perencanaan
pembangunan ketiga sumber
data ini saling melengkapi.
Sampai saat ini sensus
dipandang sebagai sumber data
yang terbaik yang memiliki
cakupan paling luas dibandingkan
data hasil registrasi dan survei,
tetapi terbatas (10 tahun sekali)
dan biayanya relatif mahal.
Untuk Tingkat Desa Sangat Penting
dilakukan Penggalian Potensi Desa

Perencanaan Pembangunan
Desa

Berdasar Permendagri 114 Tahun 2014 tentang Pedoman


Pembangunan Desa disebutkan bahwa perencanaan
pembangunan desa adalah proses tahapan kegiatan yang
diselenggarakan oleh Pemerintah Desa dengan melibatkan
Badan Permusyawaratan Desa dan unsur mayarakat secara
partisipatif guna pemabfaatan dan pengalokasian sumber daya
desa dalam rangka mencapai rujukan pembangunan desa
Pembangunan partisipatif adalah suatu sistem pengelolaaan
pembangunan di desa dan kawasan pedesaan yang
dikoordinasikan oleh kepala Desa dengan mengedepankan
kebersamaan, kekeluargaan, dan kegotongroyongan guna
mewujudkan pengarusutamaan perdamaian dan keadilan
sosial

Perencanaan Pembangunan
Desa
Perencanaan Pembangunan Desa disusun secara
berjangka:
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes)
untuk jangka waktu 6 (enam) tahun)
Rencana Pembangunan Tahunan Desa (RKP DESA) merupakan
penjabaran dari RPJM Desa untuk jangka waktu 1 tahun

Langhah-Langkah Penyusunan
RPJM Desa
1. Pembentukan Tim penyusun RPJM Desa
2. Penyelarasan Arah kebijakan Perencanaan Pembangunan
Kota/kab.
3. Pengkajian Keadaaan desa
4. Penyusunan Rencana Pembangunan Desa melalui
musyawarah desa
5. Penyusunan Rancangan RPJM Desa
6. Penyusunan rencana pembangunan desa melalui
musyawarah perencanaan pembangunan desa, dan
7. Penetapan RPJM Desa

Pengkajian Keadaaan Desa


Pengkajian keadaan desa oleh Tim Penyusun RPJM Desa,
meliputi
Penyelarasan data desa, meliputi:
Pengambilan data dari dokumen data desa
Perbandingan data desa dengan kondisi desa terkini

Penggalian gagasan masyarakat; untuk:


menemukenali potensi dan peluang pendayagunaan sumber daya desa
Hasil penggalian gagasan menjadi dasar bagi penyusunan usulan rencana
kegiatan
Usulan rencana kegiatan mepiputi: peyeenggaraan pemerintahan desa,
pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa, dan pemberdayaan
masyarakat desa
Penggalian gagasan dilakukan secara partisipatif melibatkan seluruh unsur

Analisa data dan pelaporan

Pengkajian keadaan
desa menjawab:
Apa saja sumber daya
yang dimiliki desa
Bagaimana peluangnya?
Apa saja tantangannya

Dari kegiatan ini muncul


hal-hal baru yang selama
ini diabaikan dan dianggap
sebagai hal biasa
Untuk mengangkat itu
semua perlu adanya nilai
tambah yang bisa
diberdayakan
Potensi diolah, dikemas
sehingga menjadi prouk
yang memiliki nilai tambah
dan nilai jual

Data Desa
Data desa meliputi:

Data
Data
Data
Data

sumber
sumber
sumber
sumber

daya
daya
daya
daya

alam
manusia
pembangunan
sosial budaya

Penggalian Potensi Desa


Menuju Desa Mandiri

Desa Mandiri: Pendekatan Konseptual


Desa mandiri adalah desa yang memiliki kemampuan
untuk menjawab persoalan kebutuhan dasar warganya
(kesehatan, pangan, pendidikan, energy, dan
sebagainya) dengan memanfaatkan sumber daya
setempat serta kearifan lokal di dalamnya secara
mandiri.
Contoh
Desa Mandiri Pangan, Desa Mandiri Lingkungan, Desa
Mandiri Energi, Desa Mandiri, Desa Mandiri Bumi
Banten, eco-village, Desa mandiri E3i (empowering,
energy, economics and environment and independent).

Proses Pengembangan Desa


Mandiri
Adanya partisipasi aktif dari warga (modal sosial)
Kepemimpinan dan inovasi perangkat desa.
Pembangunan dan pengembangan infrastruktur
kelembagaan.

Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan untuk partisipasi
Pemberdayaan untuk transformasi sosial
Dalam pengembangan desa mandiri, terangkainya
pemberdayaan pemerintah dan dunia usaha
Transformasi sosial dimaksudkan untuk peningkatan kualitas
interkoneksi sumberdaya-norma guna terbangunnya
masyarakat berdaya, pengembangan sinergi keberdayaan
masyarakat dengan pemerintah daerah dan penguatan
teknostruktur masyarakat agar terlahir produk unggulan;
pengembangan jaringan kelembagaan desa secara horizontal
dan vertical guna terwujudnya kemandirian desa

Pembangunan: Paradigma Good Governance

Pembangunan
Dunia Usaha Swasta
Pemerintah
Masyarakat

Tiga Unsur Pemberdayaan


1)sumberdaya (resources)
2)organisasi (organization)
3)norma-norma yang berkembang di masyarakat desa

Teknostruktur untuk Produk


Unggulan

Teknostruktur diantikan sebagai keadaan masyarakat,


pemerintah dan pelaku usaha di desa yang memiliki
kemampuan untuk terus menerus mengembangkan
teknologi dalam mengembangkan rantai nilai dari
pengelolaan sumberdaya.
Melalui teknostruktur berkualitas, tatanan desa dapat
terus beradaptasi secara kreatif dalam menghadapi
tuntutan perubahan, sehingga pemanfaatan dan
pemeliharaan sumber daya dapat berkelanjutan. Hal ini
sangat mendukung pengembangan ekonomi kreatif
secara berkelanjutan.

Maksud Pengembangan Desa


Mandiri
Pengembangan desa mandiri dimaksudkan
untuk mendorong desa berkembang agar
maju dan mandiri dalam peningkatan kinerja
pemerintahan desa, peningkatan kualitas
sarana dan prasarana desa, peningkatan
perekonomian serta peningkatan
kesejahteraan masyarakat desa

Tujuan Pengembangan Desa


Mandiri
Meningkatkan proses percepatan pembangunan desa
Mewujudkan tatanan desa yang memiliki sumberdaya
alam dan sumberdaya manusia, kelembagaan serta
sarana dan prsarana yang memadai
Meningkatkan prilaku masyarakat desa yang
mendukung pola hidup bersih, sehat, tertib dan aman,
serta kecintaan terhadap lingkungan
Meningkatkan kesempatan berusaha dan bekerja serta
terbukanya lapangan kerja baru yang merupakan hasil
kreatifitas dan inovasi Desa;

Menjadikan Desa sebagai pusat kegiatan bagi


masyarakat Desa
Menyediakan sarana dan prasarana dasar bagi
pengembangan sosial ekonomi masyarakat Desa,
seperti sarana dan prasarana pendidikan, kesehatan,
ibadah, hiburan, olahraga, ruang terbuka hijau,
perbelanjaan dan pelayanan masyarakat; dan
Mewujudkan kemampuan kelembagaan masyarakat dan
aparat Desa untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat dan memfasilitasi proses pemberdayaan
masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan.

Sasaran Pengembangan Desa


Mandiri
Meningkatnya
perdesaan;
Meningkatnya
Meningkatnya
Meningkatnya
Meningkatnya
Meningkatnya

kuantitas dan kualitas infrastruktur/fisik


perekonomian masyarakat perdesaan;
kualitas pendidikan dan kesehatan;
lapangan pekerjaan di Desa;
kinerja aparatur pemerintahan Desa; dan
partisipasi masyarakat.

Strategi Pengembangan Desa


Mandiri
Mendorong tumbuh dan berkembangnya
prakarsa dan swadaya gotong royong
masyarakat, partisipasi masyarakat serta
transparansi;
Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan
organisasi yang berakar pada masyarakat
Desa;
Membangun sinergi berbagai kegiatan
pembangunan yang dilaksanakan di Desa
dalam konteks kewilayahan;

Mendorong tumbuhnya kebersamaan dengan wujud


kesetiakawanan sosial dalam konteks pembangunan
Desa; dan
Meningkatkan peran dan fungsi lembaga masyarakat,
meliputi Badan Permusyawaratan Desa, Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat, Organisasi Keswadayaan
Masyarakat Setempat dan lembaga kemasyarakatan
lainnya, terutama dalam menjalankan fungsi kontrol
sosial terhadap pelaksanaan program-program
pembangunan Desa.

Pendekatan Pengembangan Desa


Mandiri
Pembangunan yang bertumpu pada masyarakat
(community based development);
Perencanaan dari bawah (bottom up planning) untuk
menentukan prioritas kegiatan melalui mekanisme
musyawarah perencanaan pembangunan Desa;

Jumlah Desa Menurut Tipologi Desa di Kabupaten/Kota


di Provinsi Bali (Berdasar IPD2014)
Kabupaten/Kota

Jumlah Desa
Tertinggal

Berkembang

Jumlah
Mandiri

Jembrana

37

41

Tabanan

116

17

133

Badung

29

17

46

Gianyar

49

15

64

Klungkung

47

53

Bangli

62

68

Karangasem

68

75

Buleleng

113

20

134

Denpasar

11

16

27

Bali

530

100

74.093

Sumber: BPS Provinsi Bali,


2015

Tiga Desa di Kecamatan Penebel dengan skor


tertingggi
1.Desa Penatahan 74,06
Desa Senganan

MATUR
SUKSMA

Anda mungkin juga menyukai