Anda di halaman 1dari 31

POTENSI BAHAYA AKIBAT LINGKUNGAN

KERJA PADA PETANI DAMPAK KESEHATAN


SERTA CARA PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN
ESTI KANDI P,SKM
PENGELOLA PROGRAM KESEHATAN KERJA
PUSKESMAS MANGKUTANA TAHUN 2016

KESEHATAN ADALAH HAK AZASI


MANUSIA - AMANAH UUD 1945

PETANI
10/03/16

PENDUDUK YANG BEKERJA


MENURUT LAPANGAN PEKERJAAN UTAMA,
2010

10/03/16

Petani dan buruh tani dalam melakukan


aktifitasnya mempunyai potensi risiko yang cukup
kompleks

Masalah kesehatan yang timbul akibat proses kerja, alat


kerja, lingkungan kerja yang tidak sehat serta cara kerja
yang tidak aman sehingga dapat menimbulkan berbagai
penyakit dan kecelakaan kerja.
Masalah lainnya adalah masalah kesehatan berkaitan
dengan budaya dan gaya hidup yang tidak sehat pada saat
bekerja.
10/03/16

TUJUAN
Tujuan Umum : Meningkatkan derajat kesehatan petani
dan buruh tani melalui upaya kesehatan kerja guna
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.
Tujuan Khusus:
1. Menurunkan angka kesakitan dan kecelakaan kerja pada
petani
2. Terselenggaranya pelayanan kesehatan kerja bagi petani dan
buruh tani
3. Terselenggaranya kemitraan antara petugas kesehatan
dengan petugas dan penyuluh pertanian
4. Terwujudnya pemberdayaan kesehatan pada kelompok tani
dan buruh tani melalui Pos UKK dan POS LUHDES/KEL
5. Terwujudnya lingkungan kerja yang sehat bagi petani dan
lingkungan sekitarnya
10/03/16

PENGERTIAN PETANI
Petani adalah perorangan warga
negara Indonesia beserta keluarganya
atau korporasi yang mengelola usaha
di bidang pertanian, wanatani,
minatani, agropasture, penangkaran
satwa dan tumbuhan di dalam dan di
sekitar hutan yang meliputi usaha
hulu, usaha tani, agroindustri,
pemasaran dan jasa penunjang.
10/03/16

KELOMPOK TANI
adalah Kumpulan
petani/peternak/pekebu
n yang dibentuk atas
dasar kesamaan
kepentingan, kesamaan
kondisi lingkungan
(sosial, ekonomi,
sumberdaya) dan
keakraban untuk
meningkatkan dan
mengembangkan usaha
10/03/16
anggota.

POTENSI BAHAYA PADA PETANI

10/03/16

POTENSI BAHAYA PADA PETANI


(2)
Bahaya Fisik
Sinar matahari dan radiasi sinar ultra violet
Getaran
Bising
Suhu udara ekstrim
Bahaya Kimia
Terpapar bahan kimia berbahaya (pupuk kimia,
pestisida dan lain-lain)
Terkena debu dari hasil pertanian (misalnya saat
perontokan padi)
Bau menyengat dari hasil pertanian (misalnya bau
cabai, karet, kotoran ternak dan lain-lain))
10/03/16

POTENSI BAHAYA PADA PETANI


(3)
Bahaya Biologi
Kuman/bakteri pada kotoran binatang ternak Virus (misalnya H1N1 pada unggas)
Jamur - Tergigit/tersengat bisa atau racun binatang
liar
Cacing, tikus, ular
Bahaya Ergonomi
Posisi kerja janggal
Alat kerja yang tidak sesuai dengan postur tubuh
dan kondisi lahan
Pekerjaan atau gerakan berulang-ulang
10/03/16

POTENSI BAHAYA PADA PETANI


(4)
Bahaya Psikososial
Stres kerja - Hubungan sesama pekerja dan atasan
yang kurang harmonis - Beban kerja yang tidak
sesuai dengan kemampuan
Hasil panen tidak sesuai dengan harapan, gagal
panen
Kecelakaan Kerja
- Kecelakaan akibat terkena benda tajam - Ketidak hatihatian saat bekerja seperti terjatuh, terpeleset
- - Kecelakan akibat tidak menggunakan Alat Pelindung Diri
(APD
10/03/16

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN


BAHAYA
PENYIAPAN BAHAN
POTENSI BAHAYA

DAMPAK YANG
DITIMBULKAN

PENCEGAHAN DAN
PENANGGULANGAN

Kecelakaan

Luka karena benda tajam dan


tumpul

Bekerja dengan hati-hati,


Gunakan sepatu dan sarung
tangan. Bersihkan luka dan
tutup dengan kain kasa.

Panas

Kelelahan dan dehidrasi serta


luka bakar

Gunakan topi dan pakaian


yang longgar. Minum yang
cukup selama bekerja. Istirahat
yang cukup.

Infeksi parasit

Cacingan (Ascariasis )

Gunakan sarung tangan dan


sepatu selama bekerja. Cuci
tangan dan kaki dengan air
bersih setelah bekerja dan
sebelum makan. Berikan tablet
obat cacing setiap 6 bulan.

10/03/16

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN


BAHAYA
PENYIAPAN BAHAN
POTENSI BAHAYA

DAMPAK YANG
DITIMBULKAN

PENCEGAHAN DAN
PENANGGULANGAN

Infeksi bakteri

Diare

Gunakan sarung
tangan selama
bekerja. Cuci tangan
dan kaki dengan air
bersih dan sabun
setelah bekerja dan
sebelum makan.
Berikan oralit, rujuk ke
Puskesmas. Pedoman

10/03/16

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN


BAHAYA
PENYIAPAN BAHAN, PENANAMAN BIBIT SAMPAI
PANEN
POTENSI BAHAYA

DAMPAK YANG
DITIMBULKAN

PENCEGAHAN DAN
PENANGGULANGAN

Masalah ergonomi

Sakit pinggang, nyeri otot

Sesuaikan alat dengan


sikap kerja (menggunakan
tangkai cangkul terlalu
pendek akan menyebabkan
sakit pinggang) Jangan
membungkuk terlalu lama.
Peregangan otot.

Gigitan ular

Bengkak, muntah, nyeri,


kematian jaringan,
pendarahan, gangguan
pernapasan dan
persyarafan, pingsan,
kematian.

Gunakan sarung tangan


dan sepatu. Pasang torniket
untuk menghentikan
perdarahan dan mencegah
menyebarnya bisa ular.
Rujuk ke Puskesmas

10/03/16

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN


BAHAYA
PENANAMAN BIBIT/BENIH
POTENSI BAHAYA DAMPAK YANG
DITIMBULKAN

PENCEGAHAN DAN
PENANGGULANGAN

Pemaparan
karena kontak
dengan pupuk

Radang kulit Keracunan Pakailah sarung tangan dan


sepatu. Cuci kulit yang
meradang dengan air bersih,
oleskan salep anti septik,
rujuk ke Puskesmas.

Pemaparan
pestisida

Mual, muntah, pusing,


gangguan saluran
pernapasan
menyebabkan
keracunan

10/03/16

Menyemprot sesuai arah


angin. Cuci tangan dengan
air bersih dan sabun setelah
bekerja. Pakai baju lengan
panjang dan masker serta
ganti pakaian kerja setelah
bekerja.

Untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kerja


pada kelompok petani dan buruh tani -- perlu
dibentuk wadah Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat (UKBM) seperti Pos Upaya Kesehatan
Kerja (Pos UKK)
Pos UKK yang dibentuk diharapkan dapat
diintegrasikan dengan Pos kesehatan yang lain
seperti Pos Bindu, Posyandu, Posmaldes, dan Pos
Penyuluhan Desa/Kelurahan (POS LUHDES/KEL) di
bidang pertanian.

10/03/16

POS UKK

10/03/16

POS UKK
Bentuk pemberdayaan masyarakat
di kelompok pekerja informal
utamanya di dalam upaya promotif,
preventif untuk melindungi pekerja
agar hidup sehat dan terbebas dari
gangguan kesehatan serta
pengaruh pengaruh buruk yang
diakibatkan oleh pekerjaan
Prinsip Pos UKK dari, oleh, untuk
kelompok
Petani
10/03/16

PEMBENTUKAN POS UKK


Dibentuk harus berasal dari
keinginan masyarakat
pekerja sendiri
Dari jenis pekerjaan yang
sama
Anggota 1 Pos UKK = 1050
orang pekerja

10/03/16

TUJUAN
PEMBENTUKAN POS UKK
Pengetahuan pekerja tentang kesehatan
kerja
kemampuan pekerja menolong diri
sendiri
pelayanan kesehatan kerja oleh kader,
pekerja dan tenaga kesehatan
Kewaspadaan dan kesiapsiagaan pekerja
terhadap risiko dan bahaya akibat kerja
dukungan pengambil kebijakan
peran aktif LP/LS dalam penyelenggaraan
pos UKK
10/03/16

LANGKAH PEMBENTUKAN
POS UKK
1. Pertemuan tingkat desa meningkatkan
kepedulian pekerja terhadap kesehatan
2. Survei Mawas Diri (SMD) untuk
melakukan identifikasi masalah
3. Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
menetapkan prioritas masalah dan
rencana pemecahan masalah
4. Pelatihan kader Pos UKK meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan
5. Pembentukan Pos UKK
6. 10/03/16
Pembinaan Pos UKK

MANFAAT POS UKK


Kelompok petani
KADER KESEHATAN
Kesehatan para petani Mendapatkan informasi
dapat dideteksi secara lebih awal tentang
kesehatan kerja
dini
Mendapatkan
Memperoleh pelayanan
kebanggaan
kesehatan kerja yang
terjangkau

PUSKESMAS
Memperluas jangkauan
pelayanan
Mengoptimalkan fungsi
Puskesmas
10/03/16

SEKTOR LAIN
Memadukan kegiatan
sektornya
Pemberdayaan
masyarakat lebih
efektif dan efisien

PERAN KADER POS UKK


1. Identifikasi masalah kesehatan di
lingkungan kerja
2. Menyusun rencana pemecahan masalah
3. Melaksanakan kegiatan kesehatan di
lingkungan kerja melalui promosi
4. Menjalin kemitraan dengan berbagai pihak
5. Melakukan pelayanan kesehatan kerja
dasar
6. Melaksanakan kewaspadaan dini terhadap
risiko dan masalah kesehatan pekerja
7. Melaksanakan rujukan ke Puskesmas
8. Pencatatan dan pelaporan
10/03/16

PERAN PUSKESMAS
1. Sebagai fasilitator dalam
pembentukan dan pembinaan
Pos UKK
2. Memfasilitasi pemeriksaan
kesehatan
3. Sebagai rujukan pelayanan
kesehatan kerja
4. Menggalang kerja sama dengan
berbagai pihak
5. Membangun komitmen dengan
kader, toma, toga, perusahaan
dan sektor swasta
10/03/16

KEGIATAN DI POS UKK


Kegiatan dilaksanakan oleh kader Pos UKK
dibantu oleh petugas Puskesmas secara
berkala
meliputi kegiatan:
1. Promotif
(PHBS, penyuluhan, konsultasi kesehatan
kerja sederhana, sarasehan dan
pencatatan/pelaporan)
2. Preventif
(Mendata jenis pekerjaan, pengenalan
risiko bahaya, mendorong upaya perbaikan
lingkungan, membantu pelaksanaan
pemeriksaan dan contoh APD)
3. Kuratif P3K, P3P, pencatatan dan
pelaporan
10/03/16

PEMBINAAN POS UKK


1. Aspek Kesehatan petugas
Puskesmas/kesehatan yang
terlatih
2. Aspek kelembagaan
perangkat desa/kelurahan
3. Aspek teknis yang
berhubungan dengan pekerjaan
lintas sektor terkait (PPL,
LSM, Swasta dan lain-lain)
10/03/16

Aktivitas Pos UKK

10/03/16

JELSI MARAMPA

POS UKK PETANI

10/03/16

JELSI MARAMPA

DIMANA PELAYANAN KESEHATAN


DAPAT DIPEROLEH

10/03/16

JELSI MARAMPA

KESIMPULAN
PETANI MEMPUNYAI POTENSI BAHAYA YANG
DAPAT MENIMBULKAN PENYAKIT DAN
KECELAKAAN YANG TIMBUL KARENA
PEKERJAANNYA SEBAGAI PETANI
PERLU DILAKUKAN PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN SESUAI DENGAN CARA YANG
TELAH DIINFORMASIKAN DALAM PAPARAN INI
UNTUK MEMUDAHKAN PETANI MENDAPATKAN
PELAYANAN KESEHATAN MAKA PERLU
DIBENTUK POS UKK TERINTEGRASI PADA
SETIAP KELOMPOK PETANI AGAR PARA
PETANI DAPAT BEKERJA SECARA SEHAT,
SELAMAT, PRODUKTIF DAN SEJAHTERA
10/03/16

TERIMA KASIH

10/03/16

Anda mungkin juga menyukai